Tugas sejarah

27

Click here to load reader

Transcript of Tugas sejarah

Page 1: Tugas sejarah

TUGAS SEJARAH

KERAJAAN MAJAPAHIT

Kelas X2

Di Susun Oleh :

Diana Rizki Latifah XI IPA 2 (06)

MIRA

MASILATUL

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 LUMAJANG

Jl. Ahmad Yani 07 Lumajang 67316

Page 2: Tugas sejarah

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamulillahi rabbil alamin.Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan

yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah Kerajaan Majapahit ini dengan baik dan lancar.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada guru mata pelajaran

Sejarah yang telah memberikan bimbingan kepada kami dan rekan-rekan di kelas XI IPA 2

yang telah mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak

kekuragan disana –sini.Oleh karena itu,kami minta ma’af yang sebesar-besarnya apabila ada

kesalahan dalam pembuatan makalah ini.Kami harap siapapun yang membaca makalah ini

agar dapat memberi kritik dan saran,agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan dapat

bermanfaat bagi kita semua amin.

Wassalamualaikum wr.wb

Lumajang , Agustus 2013

Penyusun

Page 3: Tugas sejarah

A. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya dan

dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia,berdiri dari tahun

1293 hingga 1500 M.Daerah kekuasaannya yaitu : Sumatra,Semenanjung

Malaya,Borneo, dan Indonesia Timur.

Kerajaan Majapahit terletak di sekitar sungai Brantas, dengan pusatnya di daerah

Mojokerto. Majapahit merupakan puncak keyajaan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur

dan merupakan kerajaan terbesar Indonesia. Majapahit disebut juga sebagai Negara

Kesatuan Kedua.

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari

tahun 1350 hingga1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya

dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-

1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.

Majapahit adalah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia berdiri sekitar

tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa

Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari. Kerajaan ini

mencapai puncak kejayaan  pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari

tahun 1350 hingga 1389

B. Sumber sejarah

Sumber informasi mengenai berdiri dan berkembangnya Kerajaan Majapahit berasal dari

berbagai sumber yakni :

Prasasti Butak (1294 M). Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia

berhasil naik tahta kerajaan. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan Kerajaan

Singosari dan perjuangan Raden wijaya untuk mendirikan kerajaan.

Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakarma.Kedua Kidung ini menceritakan

Raden Wijayaketika menghadapi musuh Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan

Majapahit.

Kitab Pararaton,menceritakan tentang pemerintahaan raja-raja Singosari dan

Majapahit.

Kitab Negarakertagama, menceritakan tentang perjalanan Raja hayam Wuruk ke Jawa

Timur.

Berbagai peninggalan berupa bangunan candi dan reruntuhan istana di Trowulan.

Page 4: Tugas sejarah

C. Faktor Pendorong Kelahiran Kerajaan Majapahit

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar

ialah sebagai berikut :

a. Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah wilayah

Indonesia, sehingga mudah memainkan peran dalam menyatukan Indonesia baik

secara politik maupun ekonomi.

b. Pusat kerajaan di tepi sungai besar yang mudah dilayari, sehingga hubungan dengan

dunia luar sangat mudah.

c. Tanahnya subur dan banyak menghasilkan bahan-bahan ekspor,khususnya hasil

pertanian utamanya beras dan kacang-kacangan.

d. Sebelum Majapahit telah adanya kerajaan-kerajaan Jawa Timur yang merintisnya,

khususnya Singasari di bawah Kertanegara. Gagasan Nusantara telah diperoleh dan

pelaksanaannya sebagian telah dilakukan.

e. Timbulnya tokoh-tokoh negarawan seperti R. Wijaya, Hayam Wuruk, dan Patih

Gajah Mada yang melaksanakan gagasan Nusantara dengan "Sumpah Palapa"nya.

f. Tidak ada lagi saingan kerajaan di Indonesia, Sriwijaya sudah makin lemah setelah

serangan dari Cholamandala; sedangkan Kediri makin lemah akibat siasat yang

dilakukan oleh R. Wijaya.

g. Di luar Indonesia tidak ada lagi kerajaan besar yang dapat menjadi perintang.

Kerajaan Cholamandala di India dan dinasti Yuan di Cina terpecah-pecah setelah

raja/kaisar besarnya meninggal.

D. Raja-raja Majapahit :

Silsilah wangsa Rajasa, keluarga

penguasa Singhasari dan Majapahit.

Penguasa ditandai dalam gambar ini.

Para penguasa Majapahit adalah penerus

dari keluarga kerajaan Singhasari, yang

dirintis oleh Sri Ranggah Rajasa,

pendiri Wangsa Rajasa pada akhir abad ke-

13. Berikut adalah daftar penguasa

Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat

periode kekosongan antara pemerintahan

Page 5: Tugas sejarah

Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh

krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

Nama Raja Gelar Tahun

Raden Wijaya Kertarajasa Jayawardhana 1293 - 1309

Kalagamet Sri Jayanagara 1309 - 1328

Sri GitarjaTribhuwana

Wijayatunggadewi1328 - 1350

Hayam Wuruk Sri Rajasanagara 1350 - 1389

Wikramawardhana 1389 - 1429

SuhitaDyah Ayu Kencana

Wungu1429 - 1447

Kertawijaya Brawijaya I 1447 - 1451

Rajasawardhana Brawijaya II 1451 - 1453

Purwawisesa

atau GirishawardhanaBrawijaya III 1456 - 1466

Bhre Pandansalas,

atau SuraprabhawaBrawijaya IV 1466 - 1468

Page 6: Tugas sejarah

Bhre Kertabumi Brawijaya V 1468 - 1478

Girindrawardhana Brawijaya VI 1478 - 1498

Patih Udara 1498 - 1518

E. Struktur Pemerintahan

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa

pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak

banyak berubah selama perkembangan sejarahnya . Raja dianggap sebagai

penjelmaan dewadi dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.

Aparat birokrasi

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan,

dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja

biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:

Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja

Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan

pemerintahan

Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan

Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan

Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting

yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan

sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan

kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan

pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang

disebut Bhattara Saptaprabhu.

Pembagian wilayah

Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari ,

terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa.

Page 7: Tugas sejarah

Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara yang

bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan

kerajaan. Biasanya posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka

adalah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan

upeti ke pusat, dan mengelola pertahanan di perbatasan daerah yang mereka

pimpin.

Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah di

Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Hierarki dalam

pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut:

1. Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja

2. Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan),

atau bhre (pangeran atau bangsawan)

3. Watek: dikelola oleh wiyasa,

4. Kuwu: dikelola oleh lurah,

5. Wanua: dikelola oleh thani,

6. Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.

N

oProvinsi Gelar Penguasa

Hubung

an

dengan

Raja

1Kahuripan (atau Janggala,

sekarangSurabaya)

Bhre

Kahuripa

n

Tribhuwanatunggad

ewiibu suri

2Daha (bekas ibukota

dari Kediri)

Bhre

Daha

Rajadewi

Maharajasa

bibi

sekaligus

ibu

mertua

3Tumapel (bekas ibukota

dari Singhasari)

Bhre

TumapelKertawardhana ayah

4 Wengker Bhre Wijayarajasa paman

Page 8: Tugas sejarah

(sekarang Ponorogo) Wengker

sekaligus

ayah

mertua

5Matahun

(sekarang Bojonegoro)

Bhre

MatahunRajasawardhana

suami

dari Putri

Lasem,

sepupu

raja

6 Wirabhumi (Blambangan)

Bhre

Wirabhu

mi

Bhre Wirabhumi1 anak

7 PaguhanBhre

PaguhanSinghawardhana

saudara

laki-laki

ipar

8 KabalanBhre

KabalanKusumawardhani2

anak

perempu

an

9 Pawanuan

Bhre

Pawanua

n

Surawardhani

keponaka

n

perempu

an

10Lasem (kota pesisir di Jawa

Tengah)

Bhre

Lasem

Rajasaduhita

Indudewisepupu

11Pajang (sekarang Surakart

a)

Bhre

PajangRajasaduhita Iswari

saudara

perempu

an

12 Mataram (sekarang Yogyak Bhre Wikramawardhana2 keponaka

Page 9: Tugas sejarah

arta) Mataramn laki -

laki

Catatan:1 Bhre Wirabhumi sebenarnya adalah gelar: Pangeran Wirabhumi

(blambangan), nama aslinya tidak diketahui dan sering disebut sebagai

Bhre Wirabhumi dari Pararaton. Dia menikah dengan Nagawardhani,

keponakan perempuan raja.2 Kusumawardhani (putri raja) menikah dengan Wikramawardhana

(keponakan laki-laki raja), pasangan ini lalu menjadi pewaris tahta.

Sedangkan dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan

Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang

bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:

Daha

Jagaraga

Kabalan

Kahuripan

Keling

Kelinggapura

Kembang Jenar

Matahun

Pajang

Singhapura

Tanjungpura

Tumapel

Wengker

Wirabumi

Saat Majapahit memasuki era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan Gajah

Mada, beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran pengaruh

Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun terbentuk:

Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan. Area awal Majapahit atau

Majapahit Lama selama masa pembentukannya sebelum memasuki era

kemaharajaan. Yang termasuk area ini adalah ibukota kerajaan dan wilayah

sekitarnya dimana raja secara efektif menjalankan pemerintahannya. Area ini

meliputi setengah bagian timur Jawa, dengan semua provinsinya yang dikelola

oleh para Bhre (bangsawan), yang merupakan kerabat dekat raja.

Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung. Area ini secara langsung

dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, dan wajib membayar upeti tahunan. Akan

tetapi, area-area tersebut biasanya memiliki penguasa atau raja pribumi, yang

kemungkinan membentuk persekutuan atau menikah dengan keluarga kerajaan

Majapahit. Kerajaan Majapahit menempatkan birokrat dan pegawainya di tempat-

tempat ini dan mengatur kegiatan perdagangan luar negeri mereka dan

Page 10: Tugas sejarah

mengumpulkan pajak, namun mereka menikmati otonomi internal yang cukup

besar. Wilayah Mancanegara termasuk didalamnya seluruh daerah

Pulau Jawa lainnya, Madura, Bali, dan

juga Dharmasraya, Pagaruyung, Lampung dan Palembang di Sumatra.

Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi

termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Mereka

menikmati otonomi yang cukup luas dan kebebasan internal, dan Majapahit tidak

merasa penting untuk menempatkan birokratnya atau tentara militernya di sini;

akan tetapi, tantangan apa pun yang terlihat mengancam ketuanan Majapahit atas

wilayah itu akan menuai reaksi keras. Termasuk dalam area ini adalah kerajaan

kecil dan koloni di Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan,

dan Semenanjung Malaya.

F. Kehidupan Politik

1) Raden Wijaya (1292-1309)

Kerajaan Majapahit lahir dalam suasana perubahan besar dalam waktu yang singkat.

Pada tahun 1292 Kertanegara gugur oleh pengkhianatan Jayakatwang, Singasari

hancur dan digantikan oleh Kediri. R. Wijaya terdesak oleh serangan tentara

Jayakatwang di medan utara dan berhasil melarikan diri serta mendapat perlindungan

dari Kepala Desa Kudadu.Selanjutnya berhasil menyeberang ke Madura minta

perlindungan dan bantuan kepada Bupati Sumenep, Aria Wiraraja. Atas saran dan

jaminan Aria Wiraraja, R. Wijaya mengabdikan diri kepada Jayakatwang dan

memperoleh tanah di desa Terik yang kemudian menjadi pusat Kerajaan

Majapahit.Tentara Kublai Khan sebanyak 200.000 orang di bawah pimpinan Shih Pie,

Ike Mase, dan Kau Shing datang untuk menghukum Kertanegara.

R. Wijaya bergabung dengan tentara Cina dan mengadakan serangan ke Kediri,

karena Cina tidak mengetahui terjadinya perubahan kekuasaan di JawaTimur. Setelah

R. Wijaya dengan bantuan tentara Kublai Khan berhasil mengalahkan Jayakatwang, ia

menghantam tentara asing tersebut. Serangan mendadak yang tidak terkira

sebelumnya, memaksa tentara Kublai Khan meninggalkan Jawa Timur terburu-buru

dengan sejumlah besar korban. Akhirnya R. Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama

Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana (1292-1307).Untuk

menjaga ketenteraman kerajaan, maka R. Wijaya mengadakan konsolidasi dan

Page 11: Tugas sejarah

mengatur pemerintahan. Orang-orang yang pernah berjasa dalam perjuangan diberi

kedudukan dalam pemerintahan. Misalnya, Aria Wiraraja diberi tambahan wilayah di

Lumajang sampai Blambangan, desa Kudadu dijadikan desa perdikan (bebas pajak

dan mengatur daerahnya sendiri). Demikian juga teman seperjuangannya yang lain,

diberi kedudukan, ada yang dijadikan menteri, kepala wilayah, dan sebagainya. Untuk

memperkuat kedudukannya, keempat putri Kertanegara dijadikan istrinya, yakni Dewi

Tribhuanaeswari, Dewi Narendraduhita, Dewi Prajnaparamita dan Dewi Gayatri.

Tidak lama kemudian tentara Ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan Kebo Anabrang

kembali membawa dua putri yakni Dara Petak dan Dara Jingga. Dara Petak diambil

istri oleh R. Wijaya; sedangkan Dara Jingga kawin dengan keluarga raja yang

mempunyai anak bernama Adiytawarman. Dialah yang kelak menjadi raja di

Kerajaan Melayu. Demikianlah usaha-usaha yang dilakukan oleh R. Wijaya dalam

upaya mengatur dan memperkuat kekuasaan pada masa awal Kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1309 R. Wijaya meninggal dunia dan didharmakan di Candi Simping

(Sumberjati, Blitar) dalam perwujudan Hariwara (Siwa dan Wisnu dalam satu arca).

2) Jayanegara (1309-1328)

R. Wijaya kemudian digantikan oleh putranya Kalagemet dengan gelar Jayanegara

(1309-1328), putra R. Wijaya dengan Dara Petak. Pada masa ini timbul kekacauan di

Majapahit, karena pemerintahan Jayanegara yang kurang berbobot dan rasa tidak puas

dari pejuang-pejuang Majapahit semasa pemerintahan R. Wijaya. Kekacauan berupa

empat pemberontakan yang dapat membahayakan negara, yakni sebagai berikut:

a. Pemberontakan Rangga Lawe (1309) yang berkedudukan di Tuban tidak puas

karena ia mengharapkan dapat menjadi patih di Majapahit, sedangkan yang

diangkat adalah Nambi.

b. Pemberontakan Lembu Sora (1311), karena hasutan Mahapati yang merupakan

musuh dalam selimut Jayanegara.

c. Pemberontakan Nambi (1316), karena ambisi ayahnya Aria Wiraraja agar Nambi

menjadi raja. Semua pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.

d. Pemberontakan Kuti (1319), merupakan pemberontakan yang paling

membahayakan, karena Kuti dapat menduduki istana kerajaan dan Jayanegara

terpaksa menyingkir ke Bedander. Namun pasukan Bayangkari kerajaan di bawah

pimpinan Gajah Mada berhasil merebut kembali istana. Jayanegara dapat kembali

ke istana lagi dan berkuasa hingga tahun 1328. Sebagai penghargaan atas jasa-

Page 12: Tugas sejarah

jasanya, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi patih di Kahuripan dan

kemudian di Daha

3) Tribhuanatunggadewi (1328-1350)

Pada tahun 1328 Jayanegara wafat, karena tidak meninggalkan putra maka takhta

kerajaan diserahkan kepada Gayatri. Oleh karena Gayatri telah menjadi Bhiksuni,

maka yang tampil adalah putrinya Bhre Kahuripan yang bertindak sebagai wali

ibunya. Bhre Kahuripan bergelar Tribhuanatunggadewi. Pemerintahannya masih

dirongrong pemberontakan, yakni pemberontakan Sadeng dan Keta. Namun

pemberontakan tersebut berhasil dihancurkan oleh Gajah Mada. Sebagai tanda

penghargaan, pada tahun 1333 Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Majapahit,

menggantikan Arya Tadah yang sudah tua. Pada waktu penobatannya, Gajah Mada

mengucapkan "Sumpah Palapa" (Tan Amukti Palapa). Isinya, Gajah Mada bersumpah

tidak akan makan buah palapa, sebelum seluruh Nusantara di bawah kekuasaan

Majapahit. Maksudnya Gajah Mada tidak akan hidup enak-enak sebelum seluruh

Nusantara berhasil dipersatukan di bawah panji-panji Majapahit. Dalam usaha

menyatukan seluruh Nusantara, Gajah Mada dibantu oleh Empu Nala dan

Adiytawarman. Mula-mula menaklukkan Bali (1334), selanjutnya satu per satu

kerajaan-kerajaan di Nusantara berhasil dipersatukan.

4) Hayam Wuruk (1350 -1389)

Pada tahun 1350 Gayatri wafat, maka Tribhuanatunggadewi turun takhta dan

digantikan oleh putranya yakni Hayam Wuruk dengan gelar Rajasanegara. Pada masa

pemerintahannya bersama Patih Gajah Mada kerajaan Majapahit mencapai masa

kejayaannya. Pemerintahan terlaksana secara teratur, baik di tingkat pusat (ibukota),

tingkat menengah (vasal) dan tingkat desa. Sistem pemerintahan daerah (tingkat

menengah dan desa) tidak berubah, sedangkan di tingkat pusat diatur sebagai berikut:

a. Dewan Sapta Prabu, merupakan penasihat raja yang terdiri atas kerabat keraton,

dengan jabatan Rakryan I Hino, Rakryan I Halu dan Rakryan I Sirikan.

b. Dewan Panca Ring Wilwatikta, merupakan lembaga pelaksana pemerintahan

(lembaga eksekutif) semacam Dewan Menteri, terdiri atas Rakryan Mahapatih,

Rakryan Tumenggung, Rakryan Demang, Rakryan Rangga, dan Rakryan

Kanuruhan.

c. Dewan Nayapati (lembaga Yudikatif) yang mengurusi peradilan.

Page 13: Tugas sejarah

d. Dharmadyaksa, lembaga yang mengurusi keagamaan, terdiri atas Dharmadyaksa

ring Kasaiwan untuk agama Hindu dan Dharmadyaksa ring Kasogatan untuk

agama Buddha.

Dengan demikian pada masa Majapahit penganut agama Hindu dan

Buddha dapat hidup berdampingan, rukun dan damai. "Bhinneka Tunggal Ika,

Tan Hana Dharmamangrawa". Inilah semboyan rakyat Majapahit dalam

menciptakan persatuan dan kesatuan sehingga muncul sebagai kerajaan besar

Nusantara. Di tingkat tengah terdapat pemerintah daerah yang dikepalai oleh

seorang raja kecil atau bupati. Mereka dapat mengatur daerahnya secara otonom,

tetapi setiap tahun berkewajiban datang ke ibukota sebagai tanda tetap setia dan

tunduk kepada pemerintah pusat Majapahit. Daerah-daerah demikian disebut

mancanegara, yang berarti negara (daerah) di luar daerah inti kerajaan. Jadi untuk

mengikat hubungan, setiap tahun daerah taklukan harus mengirim upeti ke

Majapahit, di samping juga ada petugas Majapahit yang berkeliling ke daerah-

daerah. Sedangkan untuk memantau ketertiban dan keamanan dikirimlah Duta

Nitiyasa (petugas sandi) ke seluruh Nusantara Di tingkat bawah, terdapat

pemerintahan desa yang dikepalai oleh seorang kepala desa. Pemerintahan

dilakukan menurut hukum adat desa itu sendiri. Struktur pemerintahan desa masih

asli dan kepala desa dipilih secara demokratis. Dengan kondisi pemerintahan yang

stabil dan keamanan yang mantap, Sumpah Palapa Gajah Mada dapat diwujudkan.

Satu persatu wilayah Nusantara dapat menyatu dalam wilayah kekuasaan

Majapahit. Dalam Kitab Negara Kertagama secara jelas disebutkan daerah-

daearah yang masukwilayah kekuasaan Majapahit ialah Jawa, Sumatra,

Tanjungpura (Kalimantan), Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Irian, dan

Semenanjung Malaka dan daerah-daerah pulau di sekitarnya Majapahit juga

menjalin hubungan baik dengan negara-negara yang jauh, seperi Siam, Champa,

dan Cina. Negara-negara tersebut dianggap sebagai"Mitreka Satata" (negara

sahabat yang berkedudukan sama). Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389,

kemudian digantikan oleh putrinya Dyah Kusumawardhani yang didampingi oleh

suaminya Wikramawardhana (1389-1429). Hayam Wuruk dengan isteri yang lain

mempunyai anak Bhre Wirabhumi yang telah diberi kekuasaan sebagai penguasa

daerah (Bupati) di Blambangan. Akan tetapi ternyata Bhre Wirabumi menuntut

takhta Majapahit, sehingga menimbulkan perang saudara (Peregreg) tahun1401-

Page 14: Tugas sejarah

1406. Pada akhirnya Bhre Wirabhumi kalah dan perang saudara tersebut

mengakibatkan lemahnya kekuasaan Majapahit Setelah Wikramawardhana

meninggal (1429) kemudian digantikan oleh Suhita yang memerintah hingga

1447, dan sampai akhir abad ke-15 masih ada raja-raja yang memerintah namun

telah suram, karena tidak ada persatuan dan kesatuan. Sehingga daerah-daerah

jajahan satu demi satu melepaskan diri. Para bupati di pantai utara Jawa telah

menganut agama Islam, seperi Demak, Gresik, dan Tuban. Satu persatu

memisahkan diri, demikian juga daerah di luar Jawa tidak mengirim upeti ke

Majapahit. Majapahit terus mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh.

G. Kehidupan Sosial Ekonomi

Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Kehidupan

sosial masa Majapahit aman, damai dan tenteram. Dalam Negara Kertagama disebutkan

bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah, untuk mengetahui

sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat sangat

diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang bersalah

dihukum tanpa pandang bulu. Dalam kehidupan ekonomi, masyarakat Majapahit hidup dari

pertanian, dan perdagangan. Prasarana perekonomian dibangun, seperti jalan, lalu lintas

sungai dan pelabuhan. Pelabuhan yang besar antara lain Surabaya, Gresik , Tuban, dan

Sedayu. Barang dagangan yang diperjualbelikan antara lain beras, rempahrempah, dan kayu

cendana. Dalam dunia perdagangan Majapahit memegang peran yang sangat penting antara

lain :

Sebagai kerajaan produsen.

Kerajaan Majapahit memiliki wilayah yang sangat luas dengan kondisi tanah yang

sangat subur.Dengan darah yang subur itu,kerajaan Majapahit jelas merupakan

produsen banyak barang dagangan.

Sebagai Kerajaan Perantara.

Kerajaan Majapahit juga bertindak sebagai perantara artinya membawa hasil bumi

daerah yang satu kedaerah yang lain.

H. Kehidupan Kebudayaan

Dalam kondisi kehidupan yang aman, dan teratur, mampu menghasilkan karya-karya budaya

yang bermutu tinggi. Hasil budaya Majapahit dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Candi

Page 15: Tugas sejarah

Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi Penataran (di Blitar), Candi Brahu,

Candi Bentar (Waringin Lawang), Candi Bajang Ratu , Candi Tikus dan bangunan-

bangunan kuno lainnya seperti Segaran, Patilasan Wali Songo, dan Makam Troloyo (di

Trowulan).

2) Kesusastraan

Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil sastranya dapat dibagi menjadi

zaman Majapahit awal dan Majapahit akhir.

Jenis sastra zaman awal Majapahit anara lain :

a. Kitab Negara Kertagama, karangan Empu Prapanca. Isinya tentang keadaan

kotaMajapahit, daerah-daerah jajahan dan perjalanan Hayam Wuruk keliling ke

daerah-daerah.

b. Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Di dalam Kitab ini terdapat ungkapan

yang berbunyi; "Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrawa", yang

kemudian dipakai sebagai motto negara kita.

c. Kitab Arjunawijaya, karangan Empu Tantular. Isinya tentang raksasa yang

dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu.

d. Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.

e. Kitab Parthayajna,tidak diketahui pengarangnya.

Jenis sastra zaman akhir Majapahit antara lain:

a. Kitab Pararaton, isinya menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit.

b. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.

Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan Sora.

c. Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe.

d. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.Wijaya sampai menjadi raja Majapahit.

e. Kitab Usana Jawa, tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar.

f. Tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh

Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.

I. Kemunduran Kerajaan Majapahit

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur

melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa

kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah menantunya

yang bernama pangeran Wikrama Wardhana(1389-1429) suami Kusumawardhani(putri yang

lahir dari permaisuri). Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selir

Page 16: Tugas sejarah

bernama Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta.Maka terjadilaah perang saudara

yang disebut Perang Paregreg(perang saudara) yang diperkirakan terjadi pada tahun 1405-

1406, antara Wirabhumi dengan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangkan

Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya

perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di

seberang.

Kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

a. Tidak ada pembentukan pimpinan baru(tidak ada kaderisasi).gajah Mada sebagai pati

Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting.Ia tidak memberi kesempatan

pada generasi penerus untuk tampil,sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak

ada penggantinya yang cakap dan tanggap.

b. Perang saudara melemahkan kekuatan.Perang Pregreg menimbulkan malah petaka

bagi rakyatdan kaum bangsawan,sehingga melemahkan kekuatan dan tidak ada

persatuan.

c. Daerah-daerah melepaskan diri,karena pemerintah pusat Kerajaan Majapahit lemah

dan kacau,para adipati di Jawa dan kerajaan di luar Jawa melepaskan diri.

d. Kemunduran ekonomi/perdagangan diakibatkan dari perang saudara yang membuat

pedagang di kepulauan Nusantara diambil alih oleh

pedagang-pedagang Melayu dan Islam.

e. Masuk dan tersiarnya agama islam.

J. Warisan Sejarah

1. Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnusebagai

penggambaranKertarajasa. Berlokasi semula di Candi

Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional

Republik Indonesia.

Page 17: Tugas sejarah

2. Bidadari Majapahit yang anggun, arca

cetakanemas apsara  (bidadari surgawi)

gaya khas Majapahit menggambarkan

dengan sempurna zaman kerajaan

Majapahit sebagai "zaman keemasan"

nusantara.

3. Terakota wajah yang

dipercaya sebagai potret

Gajah Mada.

4. Gapura Bajang Ratu, gerbang masuk salah satu

kompleks bangunan penting di ibu kota Majapahit.

Bangunan ini masih tegak berdiri di Trowulan.

5. Celengan zaman Majapahit, abad 14-

15 Masehi  Trowulan, Jawa Timur.

(KoleksiMuseum Gajah, Jakarta)

Page 18: Tugas sejarah

6. Arca dewi Parwati sebagai perwujudan

anumertaTribhuwanottunggadewi, ratu Majapahit

ibunda Hayam Wuruk.

7. Arca pertaa Hindu dari masa Majapahit

akhir. Koleksi Museum für Indische Kunst,

Berlin-Dahlem, Jerman.

8. Sepasang

patung

penjaga

gerbang abad

ke-14 dari

kuil

Majapahit di

Jawa Timur

(Museum of

Asian

Art, San

Francisco).