Tugas SAP Meningitis

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG MENINGITIS Diselenggarakan Oleh: Kelompok 3 : 1. Dian Hardiyanti N. (P17420613051) 2. Fitria Umi K. (P17420613058) 3. Luthfi Rezky P. P. (P17420613062) 4. Rizqi Rachimilia (P17420613070) 5. Zuliyatul Fajriyah (P17420613077)

description

Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III semester IV Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Semarang

Transcript of Tugas SAP Meningitis

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANGSekretariat : Jalan Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7470364SATUAN ACARA PENYULUHANPROMOSI KESEHATAN TENTANG MENINGITIS

Diselenggarakan Oleh:Kelompok 3 :1. Dian Hardiyanti N.(P17420613051)2. Fitria Umi K.(P17420613058)3. Luthfi Rezky P. P.(P17420613062)4. Rizqi Rachimilia(P17420613070)5. Zuliyatul Fajriyah(P17420613077)

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

A. LATAR BELAKANG Promosi Kesehatan adalah salah satu kegiatan bagi mahasiswa dan dosen sebagai elemen inti perguruan tinggi dalam mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki kepada masyarakat. Secara garis besar terdapat 2 macam jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu pertama yang bersifat internal, yaitu kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam program kegiatan akademik tahunan. Dan jenis yang kedua yaitu bersifat eksternal, yaitu suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat spontan dan insidental karena terjalinnya kerja sama dari instansi di luar Poltekkes Kemenkes Semarang. Dalam Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan kegiatan berupa ceramah, diskusi tanya jawab antara lain: Penyuluhan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak dan bahaya, pencegahan, pengobatan, dari Meningitis. Dengan terselenggarannya kegiatan tersebut diharapkan bisa menambah pengetahuan seputar MeningitisSelain itu, kegiatan promosi kesehatan ini merupakan wahana praktek bagi mahasiswa untuk belajar dan dapat menyaksikan langsung teori yang telah di dapat di perkuliahan. Sehingga dosen dapat menilai tingkat kompetensi kita pada bidang promosi kesehatan.

B. TUJUAN DAN KEGUNAANKegiatan promosi kesehatan ini bertujuan :1. Sebagai salah satu kegiatan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II.2. Sebagai sarana promosi kesehatan dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan harapan pasien dapat mengetahui tentang materi yang disampaikan.3. Sebagai sarana promosi dan publikasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. 4. Sebagai wahana peningkatan keterampilan bagi mahasiswa untuk belajar.

C. JADWAL PELAKSANAANKegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan pada :Hari: Rabu, 4 Februari 2015Pukul: 10.00 11.30 WIBTempat: Kampus 1 Poltekkes Kemenkes SemarangAlamat: Jalan Tirto Agung Tembalang, Semarang

D. SASARAN KEGIATANSasaran kegiatan promosi kesehatan ini adalah pasien dan keluarga di lingkungan sekitar Tembalang

E. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN1) Tujuan UmumSetelah diadakan penyuluhan tentang Meningitis pada pasien dan keluarga di lingkungan sekitar Tembalang diharapkan dapat mencegah serta mengurangi terjadinya Meningitis.2) Tujuan Khususa. Mengetahui apa yang dimaksud Meningitisb. Mengetahui penyebab dari Meningitisc. Mengetahui tanda dan gejala Meningitisd. Mengetahui dampak dan bahaya dari Meningitise. Mengetahui pencegahan Meningitisf. Mengetahui pengobatan dari Meningitis

F. METODECeramah

G. MATERIa) Apa yang dimaksud Meningitis? b) Apa penyebab dari Meningitis?c) Apa tanda dan gejala Meningitis?d) Apa saja dampak dan bahaya dari Meningitis?e) Bagaimana pencegahan Meningitis?f) Bagaimana pengobatan dari Meningitis?

H. MEDIA1. Power Point2. Poster

I. MATERII. Pengertian MeningitisPenyakit meningitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi meninges atau yang dikenal dengan selaput yang melindungi sistem syaraf pusat pada tubuh manusia. Infeksi tersebut bisa terjadi karena adanya peradangan yang disebabkan karena virus maupun bakteri pada selaput meninges tersebut. Dari keterangan tersebut nampak jelas bahwa penyakit meningitis merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan menakutkan. Penyakit meningitis diketahui mampu membuat bagian syaraf manusia, sumsum tulang belakang dan otak menjadi rusak. Ada 3 tipe meningitis yaitu :1. Meningitis triptokokusPenyakit meningitis triptokokus adalah meningitis yang disebabkan leh jamur triptokokus. Jamur ini dapat masuk ke tubuh kita saat menghirup debuatau uap dari kotoran burung yang sudah kering.2. Viral MeningitisPenyakit meningitis yang disebabkan oleh virus. Viral meningitis termasuk penyakit ringan, gejalanya menyerupai sakit flu biasa dan pada umumnya akan sembuh sendiri.

3. Bacterial meningitisPenyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah satu contoh bakterinya yaitu meningococcal bacteria.

II. Penyebab MeningitisSebenarnya penyebab penyakit meningitis ini bukan merupakan jenis virus yang begitu berbahaya, namun jika telah parah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius seperti kerusakan otak, kurangnya daya ingat, kurang nya kemampuan pendengaran dan bahkan menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius. Virus penyebab penyakit meningitis pada awal nya menginfeksi bagian tubuh penderita dan mengalir masuk ke dalam sel-sel syaraf pusat yaitu otak manusia. Penyebab utama penyakit meningitis pada dasar nya adalah virus yang dapat menyerang manusia dalam kondisi kekebalan tubuh seperti apapun. Selain itu juga dapat disebabkan karena infeksi akibat bakteri atau pun jamur, meskipun ini sangat jarang dijumpai. Bakteri penyebab meningitis tersebut antara lain : Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae,Listeria monocytogenes, Mycobacterium tuberculosis dan Staphylococcus aureus. Silakan Anda cari tahu sendiri mengenai asal muasal bakteri-bakteri tersebut.

III. Tanda dan GejalaPenderita penyakit meningitis perlu didiagnosis terlebih dahulu untuk memastikan dia benar-benar terjangkit penyakit ini. Meskipun begitu, ada beberapa gejala penyekit meningitis yang biasanya muncull pada penderita. gejala tersebut anara lain;a. Sakit kepalab. Demamc. Otot leher kakud. Ketakutan pada cahaya terange. Ketakutan pada suara keras (phonophobia)f. Sering ingin Muntahg. Nampak seperti kebingunganh. Susah bangun dari tidurnyaSementara, jika penderita adalah seorang bayi, gejala tersebut tidak begitu nampak. Namun biasanya bayi yang menderita penyakit meningitis akan nampak lemah dan kurang aktif, gemetar pada tubuhnya, tidak mau menyusu ibu nya, dan sering muntah.

IV. Dampak dan bahaya MeningitisDampak atau efek meningitis pada tiap orang berbeda, dari ringan hingga yang paling serius, yakni melumpuh atau mematikan. Semua itu tergantung dari jenis virus, bakteri, dan jamur penyebab meningitis. Berikut ini beberapa dampak meningitis pada orang dewasa dan anak-anak. 1. Cidera Otak Baik meningitis dan septicaemia (keracunan darah) dapat menyebabkan A cquired B rain I njury (ABI) atau cidera otak yang diakuisisi, yakni cedera otak yang terjadi setelah lahir. Kerusakan otak yang parah pada meningitis sebenarnya tidak umum dan biasanya baru diketahui setelah beberapa hari. Komplikasi dari kerusakan otak ini adalah epilepsi dan cerebral palsy .Otak memerlukan lebih dari 20 tahun untuk berkembang. Jadi, bisa dibayangkan jika seseorang anak atau orang dewasa terkena ABI, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan otaknya. 2. Masalah P erilaku Kesulitan belajar dan masalah perilaku sering terjadi setelah meningitis, terutama pada bayi dan anak-anak. Seringkali perubahan agresi dan kepribadian dikaitkan dengan ABI. Ada juga masalah-masalah yang lebih halus, seperti, iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, kecanggungan, amarah, dan gangguan tidur. Kadang sulit bagi keluarga memastikan apakah masalah ini disebabkan oleh meningitis. Inilah kemudian mengapa keluarga sulit memberikan dukungan dan bantuan yang tepat. 3. Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran adalah dampak yang paling umum dirasakan penderita meningitis. Kesulitan dapat berkisar dari gangguan pendengaran ringan hingga tuli mendalam di satu atau kedua telinga. Kerusakan pada telinga bagian dalam juga bisa mengakibatkan masalah keseimbangan dan tinnitus (telinga berdenging).Jadi, penting penderita meningitis untuk melakukan tes pendengaran selama proses pemulihan. Semua hasil tes bisa berbeda, karenanya lakukanlah tes ini beberapa kali. 4. Gangguan Penglihatan Meningitis dapat merusak saraf yang bertanggung jawab untuk penglihatan (saraf optik). Ini bisa mengakibatkan hilangnya sebagian penglihatan atau kebutaan pada satu atau kedua mata. Banyak orang mengalami kesulitan penglihatan akibat saraf optiknya bengkak, bahkan seringkali hal ini meningkat dari waktu ke waktu. Lakukanlah tes penglihatan untuk perawatan lebih lanjut. 5. Perubahan Emosi Pengalaman traumatis ini bisa menimbulkan dampak emosional yang besar pada penderita dan keluarga, bahkan ketika proses pemulihan fisik berlangsung.Kesulitan emosional bervariasi tergantung pada usia. Misalnya anak-anak, sering mengalami mimpi buruk, mengompol, ngedumel, atau mudah marah. Pada remaja, mereka bisa depresi dan sulit mengekspresikan emosi mereka. Sedang pada anak-anak dan orang dewasa, mungkin mengalami kecemasan dan depresi, kurangnya harga diri dan kepercayaan diri, dan masalah perilaku seperti agresi dan perubahan suasana hati.6. Gagal Organ Ketika bakteri meningokokus menyerang tubuh, mereka berkembang biak dalam aliran darah dan melepaskan racun sehingga menyebabkan septicaemia.Racun ini merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran oksigen ke organ utama, termasuk kulit dan jaringan yang mendasarinya. Ini dapat menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan, kegagalan organ, dan kehilangan anggota tubuh.Septicaemia juga sering menyebabkan jaringan parut pada tubuh dan dapat bersifat permanen. Kulit cangkokan dan bedah plastik dapat memperbaiki penampilan dan mengembalikan fungsi daerah terluka.Pada kasus yang parah (ketika jaringan mati), jari, jari kaki, dan anggota badan kadang perlu diamputasi. Orang yang mengalami komplikasi akibat septicaemia harus sering mengunjungi rumah sakit dan melakukan banyak operasi. Rehabilitasi dan pemulihan juga bisa berlangsung hingga bertahun-tahun. Apapun dampak yang dirasakan penderita, sangat penting bagi keluarga untuk menangani masalah ini dan mendampingi mereka dengan lebih sabar. Mereka sangat membutuhkan dukungan Anda untuk bisa melewati masa-masa buruk ini.

V. Pencegahan MeningitisMenjaga hygiene merupakan cara yang paling baik untuk menghindari transmisi penyakit. Antibiotik diberikan untuk mencegah meningitis pada orang yang kontak dekat dengan orang yang menderita meningitis. Walau pun demikian tetap harus diperiksa kembali oleh dokter bila berkembang menjadi sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, atau sakit leher. Vaksinasi Vaksin meningitis tersedia untuk yang disebabkan oleh Neisseria meningitides. Terdapat 2 tipe yaitu: Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV4) dan Meningocal Polysaccharide Vaccine (MPSV4). MCV4 untuk usia 2-55 tahun, sementara MPSV4 untuk yang berusia >55 tahun. Vaksin dapat mencegah terhadap 4 tipe serogroup. Dan dapat melindungi sampai 90% dari yang mendapatkannya. MCV4 diberikan dosis tunggal dan disarankan untuk diulang 5 tahun sekali sementara MSV4 cukup satu kali saja pada usia >55 tahun.Orang-orang yang direkomendasikan untuk diberikan vaksin sbb:1. Tinggal di asrama2. Tentara3. Bepergian ke daerah biasa meningitis4. Jemaah haji5. Memiliki penyakit paruVaksin Hib bisa melindungi dari infeksi meningitis karena bakteri Haemophilus influenza type B (Hib). Diberikan pada orang dewasa bila:1. Menderita penyakit sickle cell anemia2. Menderita Leukemia3. Menderita HIV/AIDS4. Sedang menjalani kemo terapi suatu kankerVaksin pneumonia dapat juga memproteksi meningitis yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia

VI. Pengobatan MeningitisPengobatan umum untuk meningitis adalah aplikasi yang cepat dari antibiotik dan obat, kadang-kadang antivirus. Dalam beberapa situasi, obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mencegah komplikasi dari peradangan yang terlalu aktif. Meningitis dapat menyebabkan serius konsekuensi jangka panjang seperti defisit tuli, epilepsi, hidrosefalus dan kognitif, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone.Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.

J. PROSES PENYULUHANNOTAHAPKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTAMETODEMEDIA

1.Pembukaan

1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan penyuluhan.4. Menjelaskan proses yang akan dilakukan dalam melakukan penyuluhan.1. Menjawab salam2. Mendengarkan dengan baik3. Memperhatikan dengan baik4. Menyetujui dan bersedia dilakukan pendidikan kesehatanCeramah

2. Pelaksanaan 1. Mengetahui apa yang dimaksud Meningitis2. Mengetahui penyebab dari Meningitis3. Mengetahui tanda dan gejala Meningitis4. Mengetahui dampak dan bahaya dari Meningitis5. Mengetahui pencegahan Meningitis6. Mengetahui pengobatan dari Meningitis1. Memperhatikan apa yang dijelaskan oleh penyuluh2. Mendengarkan apa yang disampaikan penyuluh3. Saling sharing4. Menerima dan merasa senang dengan penyuluhan yang sudah diberikan1. Ceramah2. Berdiskusi dan sharingPoster

3.Evaluasi

Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikanMenjawab pertanyaan/ kooperatifCeramah

4.Penutup1. Menyimpulkn materi yang telah disampaikan2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta3. Mengucapkan salam penutup sekaligus menutup kegiatan 1. Mendengarkan dengan baik2. Menjawab salam Ceramah

A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. EVALUASIPesertadapat menjelaskan secara singkat tentang materi yang telah disampaikan oleh penyuluh mengenai Meningitis