Tugas Riset Kelompok i
Transcript of Tugas Riset Kelompok i
EVEKTIVITAS PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN
POVIDONE IODINE 10% DAN NACL 0.9% TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI APENDIKTOMI DI
POLI BEDAH RSUD BIAK PAPUA
KELOMPOK I
1. Sri Wahkit (09130054)
2. Ratna Juniati (09130057)
3. Hasry Kurniaty Sambe Rumangun (09130061)
4. Unggul Yodha Satria (09130068)
5. I Gede Haryadi (09130085)
6. Arvian Tiantoro (09130090)
Pelayan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bentuk
pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi
disiplin termasuk tim keperawatan. Tim keperawatan
merupakan anggota tim kesehatan garda depan yang
menghadapi masalah kesehatan klien selama 24 jam secara
terus menerus. kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa
pelayanan tersebut. Penekanan pelayanan kepada kualitas
yang tinggi tersebut harus dapat di capai dengan biaya yang
dapat dipertanggung jawabkan.(Nurachmah,2001)
A. Latar Belakang
perawat sebagai profesi merupakan bagian dari tim
kesehatan yang bertanggung jawab membantu klien
sebagai individu,keluarga, dan masyarakat, baik
dalam kondisi sehat maupun sakit. Ditujukan
memenuhi kebutuhan dasar klien,guna tercapainya
dan dipertahankannya kondisi sehat yang optimal.
Sabiston,David C,(1995) mengatakan, makin lama
masa perawatan, makin tinggi angka infeksi. Angka
infeksi pada kelompok besar penderita dengan
rawat nginap 1 hari sebesar 1,1%.
Perawatan luka telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini.
Perkembangan perawatan luka saat ini adalah dengan
konsep lembab atau tidak kering maupun tidak
basah,karena dengan suasana lembab yang seimbang,
dapat meningkatkan efektivitas kerja tubuh untuk
mempercepat proses penyembuhan lukanya.
Di Indonesia yaitu di 10 RSU pendidikan, infeksi nosokomial
cukup tinggi yaitu 6-16%, dengan rata-rata 9,8%. Di DIY
hasil penelitian di RSU Sleman kejadian infeksi noskomial
luka operasi 3% dan di SMF Kebidanan RS Dr. Sardjito
infeksi nosokomial luka operasi sebesar 13,04 % (Suparno
dkk, 2003). Infeksi nosokomial paling umum terjadi adalah
infeksi luka operasi (ILO). Hasil penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa angka kejadian ILO pada rumah sakit di
Indonesia bervariasi antara 2-18 % dari keseluruhan prosedur
pembedahan. (Jeyamohan Dharsini,2010)
Adapun kendala dalam proses perawatan luka salah satunya dari segi ;
Ekonomi, dimana sebagian besar pasien pascaoperasi Appendiktomi
yang di rawat di RSUD Biak, bekerja sebagai petani dan nelayan.
Sebagian besar pasien juga bertempat tinggal didaerah
pedesaan,sehingga saat pasien di nyatakan pulang /berobat jalan,
pasien diwajibkan datang ke poli bedah RSUD setiap 2 hari sekali
untuk melakukan perawatan luka. Mau atau tidak mau, klien harus
mempersiapkan dana yang lebih untuk biaya transportasi selama
menjalani perawatan luka di poli bedah RSUD Biak, di karenakan
jarak antara rumah dan tempat pelayanan kesehatan yaitu RSUD yang
cukup jauh.
Povidon-iodine ialah suatu iodovor dengan polivinil
pirolidon berwarna coklat gelap dan timbul bau yang
tidak menguntungkan (Ganiswara,1995).
Nacl 0,9 % atau Natrium klorida/ salin normal disebut
sebagai cairan isotonik yang di pakai sebagai larutan
irigasi. Volume kecil natrium klorida 0,9% adalah
bebas pengawet atau bakteriostatik
Menurut penelitian, pasien yang dilakukan perawatan luka dengan
menggunakan NaCl 0,9% lebih baik tingkat kesembuhannya
dari pada pasien yang menggunakan cairan lain. Hal tersebut
dikarenakan sifat cairan NaCl 0,9% yang merupakan cairan
fisiologis yang lebih aman digunakan. NaCl 0,9% merupakan
larutan isotonis aman untuk tubuh,tidak iritan,melindungi
granulasi jaringan dari kondisi kering,menjaga kelembapan
sekitar luka dan membantu luka menjalani proses penyembuhan
serta mudah didapat dan harga relatif lebih murah.
(Smeltzer,2002)
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kita akan
menggunakan antiseptik pada luka dengan tujuan
menjaga luka tersebut agar menjadi ‘steril’.
Pengetahuan sekarang telah membuktikan bahwa
luka dalam kondisi kering dapat memperlambat
proses penyembuhan dan akan menimbulkan bekas
luka. (Medikal Bedah,2008)
Berdasarkan Study pendahuluan yang penulis lakukan pada
tanggal 29 juni 2012 di Rumah sakit Umum Daerah Biak
Papua dengan standar pelayanan type C, khususnya di kamar
operasi, pada tahun 2011 ada 579 pasien yang telah
menjalani tindakan operasi dengan rincian; Appendiksitis akut
sejumlah 170 pasien, Appendiktomi perforasi sejumlah 232
pasien, Biopsi exisisi sejumlah 177 pasien, dengan
kesembuhan luka operasi bisa primer,sekunder atau
tersier,karena belum tersedianya data yang menggambarkan
secara lengkap.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di RSUD Biak
Papua khususnya di ruangan perawatan bedah seperti
Ruangan Transit dan bangsal II bedah, sampai saat ini
perawatan luka masih menggunakan povidine iodine 10%.
Standar operasional prosedur perawatan luka yang biasanya
dilakukan perawat di ruang perawatan bedah adalah saat
membuka balutan ,luka di bersihkan dengan Nacl 0,9%, lalu
luka dikeringkan dengan kassa steril , kemudian luka di oles
dengan povidine iodine 10% lalu ditutup dengan kassa steril
dan di plester.
Di RSUD Biak Papua, povidine iodine 10% masih menjadi
rekomendasi dalam perawatan luka pascaoperasi hingga saat
ini, sedangkan untuk luka-luka kronik seperti Ganggren
Diabetik direkomendasikan memakai cairan Nacl 0,9% .
( RSUD Biak,2012). Dari masalah-masalah tersebut di atas
membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Efektivitas perawatan luka menggunakan Povidine Iodine
10% dan Nacl 0,9% terhadap penyembuhan luka post operasi
Appendiktomi di Poli Bedah Rumah Sakit Umum Daerah
Biak Papua.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Bagaimana efektivitas perawatan luka menggunakan
Povidine Iodine 10% dan Nacl 0,9% terhadap
penyembuhan luka post operasi Appendiktomi di Poli
Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Biak Papua?
B.Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas perawatan luka
menggunakan povidine iodine 10% dan yang
menggunakan Nacl 0,9% terhadap penyembuhan luka
post operasi Appendiktomi
c.Tujuan Penelitian
1. Mengetahui efektivitas penggunaan Povidine
Iodine 10% terhadap penyembuhan luka
pascaoperasi Appendiktomi dan lama perawatan.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan Nacl 0,9%
terhadap penyembuhan luka pascaoperasi
Appendiktomi dan lama perawatan.
2.Tujuan Khusus
1. Manfaat Bagi Rumah Sakit
Di harapkan hasil dari penelitian ini mampu memberikan
informasi yang valid sehingga dapat di gunakan dalam
standar operasional prosedur perawatan luka pascaoperasi
yang tepat di Rumah Sakit Umum Daerah Biak Papua.
2. Manfaat Bagi Perawat Pelaksana.
Meningkatkan profesionalisme perawat dalam
penatalaksanaan perawatan luka pascaoperasi
D.Manfaat Penelitian
1. Pengaruh Perawatan Luka Bersih Menggunakan
Sodium Klorida 0,9% dengan povidine iodine 10%
terhadap penyembuhan luka Post Apppendiktomi di
RSU Kota Tanjung Pinang, oleh Bakkara,Christopher
J,2011.
E. Keaslian Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian
eksperiment two group, menggunakan tehnik total
sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pada
hari kelima penyembuhan luka post appendiktomi pada
kelompok yang menggunakan sodium klorida 0,9%
menunjukkan kesembuhan (100%,N=10), sedangkan
pada kelompok yang menggunakan povidine iodine
10% penyembuhan luka belum maksimal, dimana tanda-
tanda 5 parameter inflamasi masih ditemukan.
Kesamaan dengan penulis adalah menggunakan dua
variabel independen dan dependen yang sama,
sedangkan perbedaan dengan penulis adalah lokasi
penelitian.
MATUR THANK’S