Tugas Review Penelitian Psdal
-
Upload
anggitalina-pramilia -
Category
Documents
-
view
115 -
download
1
description
Transcript of Tugas Review Penelitian Psdal
TUGAS REVIEW PENELITIAN
PENYUSUNAN RENCANA INDUK (GRAND DESIGN) PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KASUS : DAS BENGAWAN SOLO
Oleh
Suratman Woro, Sudibyakto, Suyono Fakultas Geografi UGM
Direview oleh
ANGGITALINA PRAMILIA DEWI S831208004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, merupakan kesatuan ekosistem alami yang utuh dari hulu hingga hilir
beserta kekayaan sumber daya alam dan sumber daya buatan merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu
disyukuri, dilindungi dan diurus dengan sebaik-baiknya, DAS wajib dikembangkan dan
didayagunakan secara optimal dan berkelanjutan melalui upaya pengelolaan DAS bagi
sebesar-besarnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Tujuan pengelolaan DAS untuk
mewujudkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif instansi terkait dan masyarakat
dalam pengelolaan DAS yang lebih baik, mewujudkan kondisi lahan yang produktif sesuai
dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan DAS secara berkelanjutan, mewujudkan
kuantitas, kualitas dan keberlanjutan ketersediaan air yang optimal menurut ruang dan waktu
dan mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tugas kali ini adalah mereview penelitian yang berjudul “Penyusunan rencana induk
(grand design) pengelolaan lingkungan hidup, kasus: DAS Bengawan Solo” yang diteliti oleh
Suratman Woro, Sudibyakto, Suyono. DAS Solo merupakan suatu ekosistem yang besar dan
strategis yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan pembangunan daerah. Hal ini
disebabkan karena DAS Solo memberikan dukungan sumberdaya air, lahan, hutan, mineral,
dan energi bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat lokal, regional, dan nasional. Betapa
pentingnya fungsi dan peran DAS Solo tersebut, menjadi latar belakang perumusan rencana
induk (grand design) pengelolaan lingkungan hidup DAS Solo agar tercipta suatu hasil
pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dengan berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah.
Upaya penyusunan rencana induk pengelolaan DAS Solo membutuhkan kajian
tentang pendekatan pengelolaan sumber daya alam dan memperhatikan analisis SWOT
sebagai dasar perumusan butir-butir rencana induk (grand design) pengelolaan lingkungan
DAS Solo. Hal inilah yang akan direview dalam tugas pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan kali ini.
BAB II
REVIEW PENELITIAN
Upaya pengelolaan DAS Solo yang diwujudkan dalam rencana induk (grand design)
bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif instansi terkait dan
masyarakat dalam pengelolaan DAS Solo yang lebih baik, mewujudkan kondisi lahan yang
produktif sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan DAS secara
berkelanjutan, mewujudkan kuantitas, kualitas, keberlanjutan ketersediaan air yang optimal
menurut ruang dan waktu, serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat diharapkan tercapai seiring dengan terwujudnya
kondisi lahan yang produktif serta kuantitas, kualitas dan kontinuitas air yang baik, kondisi
sosial ekonomi yang kondusif, dan pemanfaatan tata ruang wilayah yang optimal. Tujuan
tersebut dapat dicapai melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergi antar sektor dan antar
wilayah administrasi, serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
DAS Solo.
Guna mewujudkan daya guna dan hasil guna yang tinggi, konsepsi pengelolaan DAS
Solo meliputi beberapa dimensi pendekatan yaitu:
1. Pendekatan “sebab”, mengidentifikasi masalah yang ada di DAS Solo.
2. Pendekatan kewilayahan, mengarah ke wilayah atau ke kesatuan ekosistem tertentu di
DAS Solo.
3. Pendekatan ekosistem, pengelolaan berbagai jenis komponen-komponen ekosistem di
sekitar DAS Solo.
4. Pendekatan keterpaduan, mengintegrasikan kebijaksanaan dan persepsi dalam penanganan
masalah, serta kegiatan partisipasi masyarakat.
Perumusan rencana induk (grand design) pengelolaan DAS Solo merupakan upaya
yang sangat penting sebagai akibat terjadinya penurunan kualitas lingkungan di DAS Solo.
Hal tersebut disebabkan oleh pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan
dan meningkatnya potensi ego sektoral dan ego kewilayahan. Pemanfaatan dan penggunaan
sumber daya alam pada DAS Solo melibatkan kepentingan berbagai sektor, wilayah
administrasi dan disiplin ilmu. Oleh karena itu, pengelolaan DAS Solo diselenggarakan
melalui perencanaan, pelaksanaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, pendanaan,
monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan, serta mendayagunakan sistem
informasi pengelolaan DAS Solo.
Penyusunan rencana induk (grand design) pengelolaan DAS Solo disusun secara
terpadu dan disepakati oleh para pihak sebagai dasar dalam penyusunan rencana
pembangunan sektor dan rencana pembangunan wilayah pada setiap provinsi dan
kabupaten/kota. Berdasarkan pendekatan keterpaduan program, keterpaduan program dicapai
dengan kegiatan partisipatif dalam:
1. Penggalangan dukungan
2. Penyahihan informasi
3. Identifikasi masalah
4. Penetapan program
Untuk membantu dalam mendukung keterpaduan penyelenggaraan pengelolaan DAS
Solo diperlukan forum koordinasi pengelolaan DAS Solo pada berbagai tingkat wilayah
administrasi dan atau daerah aliran sungai, sehingga dihasilkan program Rencana Induk
Pengelolaan Lingkungan Hidup DAS Solo. Usaha mengelola DAS Solo begitu besar untuk
tujuan kesejahteraan manusia dan penyelamatan lingkungan hidup, dengan memperhatikan
analisis SWOT sebagai berikut :
1. Kekuatan (S)
a. DAS Solo merupakan suatu ekosistem yang besar dan strategis yang digunakan untuk
kehidupan sehari-hari dan pembangunan daerah.
b. DAS Solo memberikan dukungan sumberdaya air, lahan, hutan, mineral, energi bagi
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat lokal, regional, dan nasional.
2. Kelemahan (W)
a. Pengelolaan sumber daya alam DAS Solo yang tidak ramah lingkungan.
b. Meningkatnya potensi ego sektoral dan ego kewilayahan dalam pengelolaan DAS Solo.
3. Peluang (O)
a. Terbukanya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar DAS
Solo.
b. Munculnya peluang untuk mewujudkan kondisi lahan yang produktif sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan DAS Solo secara berkelanjutan.
c. Adanya peluang untuk mewujudkan kuantitas, kualitas, keberlanjutan ketersediaan air
yang optimal menurut ruang dan waktu.
4. Ancaman (T)
a. Terjadinya penurunan kualitas lingkungan di DAS Solo.
b. Adanya masalah kemiskinan, kerusakan lahan, konflik pemanfaatan ruang, dan
prioritas penanganan masalah serta lokasi.
Berdasarkan pendekatan pengelolaan sumber daya alam yang dipilih dan analisis
SWOT yang berhasil diidentifikasi pada DAS Solo, maka diperoleh perumusan rencana induk
(grand design) pengelolaan lingkungan hidup DAS Solo. Rencana strategis tersebut memuat
beberapa strategi pengelolaan DAS Solo, diantaranya:
1. Strategi peningkatan kemampuan kelembagaan
a. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
b. Inventarisasi dan evaluasi sumberdaya dan lingkungan.
c. Studi perencanaan pengelolaan DAS Solo.
d. Badan koordinasi pengelolaan DAS Solo.
e. Regulasi dan pengaturan kelembagaan perundang-undangan pengelolaan DAS Solo.
2. Strategi penataan ruang
a. Pemantapan tata ruang, fungsi lindung.
b. Dukungan perundang-undangan dan sanksi.
c. Mengurangi konflik pemanfaatan ruang.
3. Strategi penyelamatan tanah, hutan, dan air
a. Konservasi, reboisasi kawasan hutan, khususnya hutan lindung.
b. Rehabilitasi lahan kritis.
c. Mempertahankan fungsi daerah resapan.
d. Penanggulangan pencemaran air.
e. Polusi udara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya penyusunan rencana induk pengelolaan lingkungan hidup DAS Solo
membutuhkan kajian tentang pendekatan pengelolaan sumber daya alam dan
memperhatikan analisis SWOT sebagai dasar perumusan butir-butir rencana induk (grand
design) pengelolaan lingkungan hidup DAS Solo. Pendekatan pengelolaan yang sesuai
yaitu pendekatan “sebab”, pendekatan kewilayahan, pendekatan ekosistem, dan
pendekatan keterpaduan. Analisis SWOT diidentifikasi untuk mengetahui kekuatan (S),
kelemahan (W), peluang (O), ancaman (T) pada DAS Solo. Dari hasil tersebut, diperoleh
perumusan rencana induk (grand design) pengelolaan lingkungan hidup DAS Solo, yang
berisi strategi peningkatan kemampuan kelembagaan, strategi penataan ruang, strategi
penyelamatan tanah, hutan, dan air.
B. Saran
1. Perlu dibentuk Badan Koordinasi Pengelolaan atau forum komunikasi pembangunan
di DAS Solo yang diprakarsai oleh pemerintah.
2. Hendaknya dibutuhkan koordinasi lembaga dalam upaya pengelolaan lingkungan
secara terpadu baik dalam perencanaan, pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, dan evaluasi DAS Solo.
3. Perencanaan ruang di DAS Solo diharapkan dapat mensinkronisasi bagi perencanaan
tata ruang bagi masing-masing kabupaten atau instansi sektoral yang terkait pada
berbagai tingkat skala hingga rencana detil.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai.
RPJM Bab 32 Perbaikan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan
Hidup.
Suratman Woro, Sudibyakto, Suyono. Penyusunan Rencana Induk (Grand Design)
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kasus: DAS Solo. Prosiding Lokakarya Nasional
Menuju Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Berbasis Ekosistem untuk Mereduksi
Potensi Konflik Antar Daerah, Fakultas Geografi UGM, 30 Agustus 2003.