Tugas Pengganti Final Wsbb

14
PERBEDAAN KEHIDUPAN MASYARAKAT BAHARI PADA SAAT MENGGUNAKAN PERAHU LAYAR DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN TRADISIONAL DENGAN KEHIDUPAN PADA SAAT TELAH MENGGUNAKAN PERAHU BERMOTOR Kelautan adalah salah satu sumberdaya pembangunan yang sempat ditinggalkan dan dilupakan dalam laju gerak pembangunan pada masa Orde Baru. Padahal, sebagai negara maritim, potensi sumberdaya kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil sangatlah besar dan berlimpah untuk dikelola secara optimal sehingga bisa memberi dampak multidimensi yang signifikan bagi negara dan bangsa. Potensi sumberdaya kelautan tidak hanya terdiri atas sumberdaya perikanan, tetapi juga pariwisata, perdagangan, perhubungan, dan idustri kelautan. Karena itu, penyangkalan terhadap realisasi potensi- potensi sumberdaya tersebut sangat merugikan masa depan pembangunan. Bahkan ada kesan selama ini bahwa kaum nelayan dan berbagai masalah yang dihadapi mereka di kawasan pesisir di potensikan secara marginal sebagai komunitas yang terpisahkan dan ditinggalkan dari derap pembangunan negeri ini.

Transcript of Tugas Pengganti Final Wsbb

Page 1: Tugas Pengganti Final Wsbb

PERBEDAAN KEHIDUPAN MASYARAKAT BAHARI PADA SAAT MENGGUNAKAN PERAHU LAYAR DAN ALAT

PENANGKAPAN IKAN TRADISIONAL DENGAN KEHIDUPAN PADA SAAT TELAH MENGGUNAKAN PERAHU BERMOTOR

Kelautan adalah salah satu sumberdaya pembangunan yang

sempat ditinggalkan dan dilupakan dalam laju gerak pembangunan

pada masa Orde Baru. Padahal, sebagai negara maritim, potensi

sumberdaya kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil sangatlah besar

dan berlimpah untuk dikelola secara optimal sehingga bisa memberi

dampak multidimensi yang signifikan bagi negara dan bangsa.

Potensi sumberdaya kelautan tidak hanya terdiri atas sumberdaya

perikanan, tetapi juga pariwisata, perdagangan, perhubungan, dan

idustri kelautan. Karena itu, penyangkalan terhadap realisasi potensi-

potensi sumberdaya tersebut sangat merugikan masa depan

pembangunan. Bahkan ada kesan selama ini bahwa kaum nelayan dan

berbagai masalah yang dihadapi mereka di kawasan pesisir di

potensikan secara marginal sebagai komunitas yang terpisahkan dan

ditinggalkan dari derap pembangunan negeri ini.

Seiring dengan perkembangan zaman kita dituntut untuk mengikuti

apa yang telah berubah dan menjadi hal yang baru bagi kita. Suatu hal

yang mesti kita ikuti adalah hala baru akibat perkembangan zaman yang

dapat mempengaruhi kelangsunagn hidup kita. Perkembangan itu tidak

hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada di lingkungan teknologi

tetapi kita yang berada jauh dari itu pasti membutuhkan alat ataupun

sesuatu yang modern untuk menunjang dalam aktivitas kita.

Page 2: Tugas Pengganti Final Wsbb

Perkembangan zaman tidak hanya pada sisi teknologi, tetapi juga

mempengaruhi bidang politik , agama , ekonomi, maupun dari aktivitas

kehidupan kita. Banyak hal yang mesti kita rubah dalam diri kita untuk

mengikuti arah perkembangan zaman yang terjadi dari waktu ke waktu.

Jika kita melihat hubungan perkembangan zaman atau

medernisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita. Pada saat ini

kita akan menghubungkan perkembangan zaman yang terjadi

modernisasi dengan Mata kuliah Wawasan Sosial Budaya Bahari yang

ada di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan karena kita ketahui

bahwa daerah Indonesia sebagian besar daerah perairan yang segala

aktivitasnya juga dipengaruhi dengan perkembangan zaman yang

terjadi.

Oleh sebab itu, kita akan mencoba menghubungkan antara

perkembangan zaman dengan kegiatan para nelayan dalam

menangkap ikan, baik ditinjau dari segi ekonomi meliputi

produksi,distribusi, maupun konsumsi, dan hal lain yang menyangkut

kegiatan para nelayan.

A. Perbedaan Kehidupan Ekonomi Dalam Unsur Produksi, Distribusi, dan

Konsumsi antara Masyarakat Bahari Tradisional dan Modern

Dalam unsur produksi,ada beberapa hal yang mejadi parameter

di dalam membandingkan masyarakat bahari tradisional dan modern

yaitu sumberdaya alam laut dan statusnya, modal dan pengelolaannya,

tenaga kerja,pengetahuan dan keterampilan teknis, dan sistem

pengolahan dan pengawetan. Namun secara umum dalam masyarakat

bahari tradisional jenis dan jumlah tangkapannya sangat terbatas

Page 3: Tugas Pengganti Final Wsbb

karena terbatasnya peralatan dan jangkauan wilayah penangkapan

karena tidak bisa menjangkau laut lepas. Sebaliknya masyarakat

modern sumberdaya laut yang dieksploitasi sangat bervariasi dan

jumlahnya juga jauh lebih banyak.

Begitu pula dalam hal modal dan pengelolaannya,masyarakat

bahari tradisional memiliki modal yang sedikit dibandingkan dengan

masyarakat bahari modern. Pengelolaannya juga lebih sederhana

karena kurangnya biaya – biaya operasional. Kemudian tenaga kerja

pada masyarakat bahari trdisional kebanyakan tidak memiliki

pengetahuan secara lengkap sesuai dengan ilmu-ilmu kelautan dan

perikanan. Kemudian sebaliknya sumber daya manusia pada

masyarakat bahari modern jauh lebih baik karena mereka dibekali

dengan ilmu – ilmu tentang kebaharian yang lengkap. Mereka

mempunyai keterampilan secara teknis di dalam mengelola hasil

lautnya.

Selain itu pula kendala yang pasti terjadi pada nelayan tradisional

yang masih memakai perahu layar yakni ikan yang ditangkapnya sudah

tidak segar lagi karena waktu yang sangat lama untuk menjangkau

dermaga untuk dipasarkan. Sedangkan untuk nelayan dengan

memakai perahu bermotor ikan yang didapt langsung dapat dipasarkan

dalam keadaan segar karena waktu yang digunakan untuk sampai ke

tempat pemasaran relative sedikit. Selanjutnya dalam sistem

pengolahan dan pengawetan, pada dasarnya keduanya hampir sama

yaitu teknik pengeringan, penggaraman,pengasapan,pindang dan lain-

lain.

Dalam sistem distribusi atau pemasaran, baik masyarakat

tradisisonal maupun modern keduanya tergantung secara mutlak pada

pasar, baik untuk keperluan penjualan hasil tangkapan maupun bagi

perolehan modal dan berbagai jenis kebutuhan lainnya.Dalam sistem

Page 4: Tugas Pengganti Final Wsbb

distribusinya, masyarakat bahari tradisional mengalami kendala

terutama kurangnya fasilitas berupa kapal yang bisa mendistribusikan

ikan dan hasil laut lainnya.Disamping itu,jangkauan distribusi hasil laut

pada masyarakat bahari tradisional juga hanya dalam wilayah yang

berdekatan serta bisa dijangkau oleh kapal layar.Sedangkan

masyarakat yang menggunakan kapal motor menggunakan fasilitas

yang lebih lengkap dan canggih dalam distribusinya sehingga

pendistribusiannya bukan hanya di daerahnya sendiri melainkan juga di

daerah lain bahkan diekspor ke Negara-negara lain sehingga

pendapatannya juga lebih besar dibandingkan dengan masyarakat

bahari tradisional.

Seperti halnya dalam sistem produksi dan distribusi, dalam sistem

konsumsi baik masyarakat bahari tradisional maupun modern menjual

hasil tangkapannya lalu kemudian digunakan untuk kebutuhan sendiri

atau di jual kemudian hasinya digunakan untuk membeli kebutuhan lain

sesuai skala prioritas terutama sandang, pangan, papan, perabot rumah

tangga, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.Perbedaannya mungkin

hanya perbedaan tingkat kebutuhan dan pendapatan karena biasanya

masyarakat bahari modern lebih mapan daripada masyarakat bahari

tradisional sehingga tingkat konsumsinya juga lebih tinggi.

B. Perbedaan Kelembagaan Sosial antara Masyarakat Bahari Tradisional

dan Modern.

Di dalam buku panduan dijelaskan bahwa kelembagaan

merupakan kesatuan organisasi dalam berbagai bidang kegiatan yang

diwadahi oleh suatu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.

Kelembagaan sesungguhnya tumbuh dan berkembang dalam setiap

usur kebudayaan atau bidang kehidupan manusia. Kelembagaan

Page 5: Tugas Pengganti Final Wsbb

karena itu, tidak lain dari subunsur-subunsur dari setiap unsur

kebudayaan itu sendiri yang mengandung ketiga wujud kognitif atau

ideasional, lembaga atau organisasi social, dan praktik terpola yang

melibatkan penggunaan sarana – prasarana atau teknologi.

Dalam konteks budaya bahari yang modern atau tradisional,

kelembagaan terpusat pada unsur ekonomi, terutama perikanan dan

pelayaran. Kelembagaan masyarakat bahari tradisional di Indonesia

ada 4 macam yaitu kelembagaan kekerabatan,agama dan kepercayaan,

politik, dan kelembagaan seni.Tetapi secara umum dalam sektor

perikanan pada masyarakat bahari tradisional yang paling menonjol

adalah kelembagaan dalam sektor ekonomi.

Kelembagaan sosial masyarakat bahari tradisional tercermin pada

sistem kelembagaan lokal pada tiap daerah yang berbeda-beda di

Indonesia yang semuanya adalah warisan dari kebudayaan masa lalu

misalnya kelembagaan Ponggwa–Sawi di Sulawesi Selatan, Rekrut kuli

jala di Buton,serta pengelolaan uang dan dibodibo di Ternate.

Ponggawa sawi merupakan suatu sistem kelembagaan yang mana

pemilik modal memegang kendali suatu usaha kemudian dia

mempekerjakan para nelayan lain dan hasilnya sebagian besar diambil

oleh pemilik modal tersebut. Selanjutnya rekrut kuli jala merupakan

tolong menolong antara pengusaha perikanan tongkol dan para anak

buah kapal yang menganggur karena kapalnya didok,habis

perbekalan,kondisi cuaca buruk, atau karena faktor-faktor

lainnya.Kemudian pengelolaan uang dan dibodibo di ternate merupakan

pengelolaan uang penghasilan secara efisien serta perlibatan kaum

wanita dalam pemasaran tangkapan dengan modal

kepercayaan,kekerabatan, maupun pertemanan.Sedangkan kehidupan

kelembagaan masyarakat bahari modern tergantung pada keperluan

masyarakat dalam mempermudah usaha.Perbedaannya hanya

Page 6: Tugas Pengganti Final Wsbb

menyangkut masalah pengelolaannya dimana masyarakat bahari

modern yang lebih lengkap.Biasanya mereka mempunyai koperasi-

koperasi nelayan.

C. Perbedaan Sistem Pengetahuan dan Kepercayaan antara Masyarakat

bahari Tradisional dan Modern

Sistem pengetahuan masyarakat bahari tradisional masih

tergantung pada kondisi alam misalnya musim,cuaca, suhu,kilat, dan

lain-lain.Tiap daerah mempunyai sistem pengetahuan yang berbeda-

beda. Misalnya dalam menangkap ikan ketika tidak ada cahaya bulan

mereka menggunakan lampu petromaks sehingga ikan dengan mudah

dijaring .contoh lainnya ketika menentukan arah pelayaran mereka

masih berdasarkan pada rasi bintang atau petuntuk alam yang lainnya.

Sedangkan sistem pengetahuan masyarakat bahari modern ada

beberapa kesamaan namun sedikit lebih berkembang menggunakan

teknik penangkapan yang canggih menggunakan pukat yang lebih lebar

dan kuat dan penujuk arahnya menggunakan kompas.Kemudian

biasanya juga terdapat beberapa orang yang ahli mesin kapal.

Adapun sistem kepercayaan masyarakat bahari tradisional masih

mempercayai ritual-ritual khusus dan mitos-mitos sebagai perwujudan

hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa seperti memberikan sesajen

untuk penghuni laut agar hasil tangkapannya melimpah dan diberikan

keselamatan selama mencari ikan. Sedangkan masyarakat bahari

modern kepercayaannya terhadap mitos mulai berkurang karena

mereka lebih mengandalkan kemampuan sendiri.

Page 7: Tugas Pengganti Final Wsbb

D. Perbedaan Hubungan Kekeluargaan/Kekerabatan antara Masyarakat

Bahari Tradisional Dan Modern

Sistem kekeluargaan masyarakat bahari tradisional masih

menjunjung tinggi sistem kekerabatannya yaitu hubungan bersifat

matrilineal, hubungan berdasarkan persepupuan,dan hubungan

berdasarkan jarak rumah.Sedangkan pada nelayan modern sebagian

tidak menerapkan lagi sistem kekerabatan seperti pada nelayan

tradisional karena dalam suatu kelompok nelayan modern terdapat

beberapa nelayan yang tidak memiliki hubungan kekerabatan sebab

daya jangkau perahu nelayan modern bisa menjangkau daerah lain

sehingga memungkinkan adanya kerjasama antar nelayan.

Page 8: Tugas Pengganti Final Wsbb

SUMBANGSIH YANG DAPAT KAMI BERIKAN DENGAN

DISIPLIN ILMU KETEKNIKSIPILAN KEPADA

MASYARAKAT BAHARI

Didalam dunia ketekniksipilan banyak hal yang dapat kita

ketahui tentang bagaimana cara membangun sesuatu yang dapat

digunakan oleh manusia untuk menunjang kegiatannya sehari- hari.

Sebagai seorang Civil Engineering, banyak hal yang dapat kami

beriakan sebagai suatu sumbangsih kepada masyarakat bahari. Hal

yang paling nyata yang dapat kami berikan yakni pembangunan sebuah

dermaga sebagai tempat aktivitas para nelayan dalam menangkap ikan

maupun distribusi hasil tangkapannya.

Namun dalam hal pembangunan dermaga diperlukan banyak

ketelitian untuk menyelesaikannnya, dengan mempertimbangkan

pasang surut air laut. Hal ini juga dipelajari dalam dunia ketekniksipilan

tentang ilmu ukur tanah dimana di dalamnya dapat diketahui cara

membangun dermaga dengan memperhatikan pasang surut air laut.

Apabila hal ini telah dilakukan maka kegiatan nelayan tidak akan

terganggu meskipun air pasang ataupun air laut yang surut.

Pada dasarnya dunia ketekniksipilan sangat berpengaruh pada

semua aktivitas manusia. Contoh nyata yang dapat kami berikan yakni

membuat alat pemecah gelombang yang dapat digunakan untuk

melindungi hutan mangrove atau tanaman bakau serta pemukiman

penduduk yang ada disekitar pantai.

Page 9: Tugas Pengganti Final Wsbb

Oleh karena itu kami sebagai seorang civil Enginering sangat

memperhatikan sebuah perkembangan yang perlu dilakukan dalam

sebuah daerah demi membantu kelancaran aktivitas para masyarakat

khususnya masyarakat bahari yang sangat perlu dengan sebuah

perkembangan khususnya dalam bidang ketekniksipilan.

Page 10: Tugas Pengganti Final Wsbb

DAFTAR PUSTAKA

1. Lampe, munsi . 2009.Wawasan Sosial Budaya Bahari . Makassar :

Universitas Hasanuddin.

2. Syurkono.2008.Ilmu Teknik Sipil.Bandung:Institut Teknologi Bandung.

3. www.google.com