Tugas Pendahuluan N-1
-
Upload
ayu-listiyani-ii -
Category
Documents
-
view
326 -
download
55
description
Transcript of Tugas Pendahuluan N-1
-
Nama : Ayu Listiyani NIM : 10514051 Kelompok : VI (Enam)
TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN N-1
PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL Soal
1. Apa yang dimaksud dengan volume molar parsial? 2. Apakah perbedaan antara volume molar parsial dengan volume molar spesifik? 3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai volume molar parsial! 4. Apa yang dimaksud dengan variabel intensif dan variabel ekstensif? Berikan contoh
dari kedua variabel tersebut ! 5. Buktikan persamaan (10), (16), (17), (20), (23), (24), dan (26) !
Jawaban
1. Volume molar parsial didefinisikan sebagai perubahan volume yang terjadi ketika penambahan 1 mol suatu komponen, misalnya x, ke dalam suatu larutan.
2. Perbedaan antara volume molar parsial dengan volume molar spesifik adalah sebagai berikut. Volume molar parsial merupakan fungsi konsentrasi (variabel ekstensif) sedangkan volume molar spesifik merupakan fungsi posisi waktu (variabel intensif).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai volume molar parsial adalah :
a. Perbedaan gaya intermolekuler pada larutan dan pada komponen murni penyusun larutan tersebut.
b. Perbedaan bentuk dan ukuran molekul pada larutan dan pada komponen murni penyusun larutan tersebut.
c. Massa molar d. Densitas larutan
4. Variabel intensif adalah variabel termodinamika yang tidak bergantung pada jumlah materi. Contoh dari variabel intensif adalah temperatur, tekanan, titik didih, pH, indeks bias, tegangan permukaan dan massa jenis. Variabel ekstensif adalah variabel termodinamika yang nilainya bergantung pada jumlah materi . Contoh variabel ekstensif adalah massa, volume, energi dalam, entropi dan entalpi .
5. Pembuktian persamaan. a. Persamaan 10
Persamaan 10 adalah sebagai berikut.
Dari persamaan Gibbs Duhem (9)
Dan diketahui bahwa :
-
Substitusi kedua persamaan tersebut menghasilkan :
Maka,
Karena 1 + 2 = 0 ; maka
b. Persamaan 16
Diketahui bahwa :
Dengan substitusi persamaan (a) ke persamaan (14), diperoleh :
c. Persamaan 17
Karena
Maka persamaan tersebut menjadi :
Apabila pelarutnya berupa air, dengan n1 = 55,51 persamaannya menjadi :
-
d. Persamaan 20
Persamaan awalnya adalah :
Jika pelarut yang digunakan adalah air dengan molalitas m, maka dalam 1000 gram pelarut, akan terdapat m mol zat terlarut dan 55,51 mol air, sehingga persamaannya menjadi :
e. Persamaan 23
Volume total larutan , V =
()
Apabila pelarutnya merupakan air dan molalitas larutan = m, maka persamaan tersebut menjadi :
f. Persamaan 24
Volume molar pelarut, Vm merupakan hasil perkalian antara Volume molar pasial pelarut dengan murni V1o dengan mol pelarut n1 . Sementara, volume parsial pelarut adalah massa pelarut dibagi rapat massa pelarut do. Maka :
g. Persamaan 26
Karena piknometer yang digunakan adalah sama, maka volume yang digunakan untuk mengukur rapat massa adalah sama, sehingga :
Karena :
Maka :