Tugas Pbl Gjala Klinis

4
GEJALA KLINIS Keluhan yang dirasakan pasien TB Paru dapat bermacam- macam atau malah banyak pasien TB Paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan. Keluhan yang terbanyak adalah : Demam Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi panas badan dapat mencapai 40-41 o C. Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah hilang-timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien tidak pernah terbebas dari serangan demam. Keadaan ini sangat dipengaruhi daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk. Batuk/Batuk Darah Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap batuk tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah batuk darah, karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada TB Paru terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus. Sesak Nafas Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas baru ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah paru- paru. Nyeri Dada

description

TUGAS

Transcript of Tugas Pbl Gjala Klinis

GEJALA KLINIS Keluhan yang dirasakan pasien TB Paru dapat bermacam-macam atau malah banyak pasien TB Paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan. Keluhan yang terbanyak adalah :Demam Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi panas badan dapat mencapai 40-41oC. Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah hilang-timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien tidak pernah terbebas dari serangan demam. Keadaan ini sangat dipengaruhi daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk.Batuk/Batuk Darah Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap batuk tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah batuk darah, karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada TB Paru terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.Sesak Nafas Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas baru ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah paru-paru.Nyeri Dada Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi karena gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan nafas.Malaise Penyakit TB Paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan menurun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam. Gejala malaise ini makin lama semakin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

GEJALA KLINIS PADA ANAKGejala umum:1. Berat badan menurun berturut-turut selama 3 bulan tanpa sebab jelas atau tidak naik selama 1 bulan meskipun dengan intervensi gizi2. Anoreksia dan gagal tumbuh (failure to thrive)3. Demam lama/berulang tanpa sebab jelas4. Pembesaran KGB superfisial seperti: KGB leher, inguinal dan sebagainya5. Gejala saluran napas seperti batuk lama lebih dari 30 hari6. Gejala GI tract seperti diare lama/berulang, masa di abdomen dan sebagainya.Gejala spesifik:1. TB kulit (scrofuloderma)2. TB tulang seperti: gibbus (spondilitis), coccitis, pincang, bengkak3. TB otak dan syaraf: meningitis TB, ensefalitis TB4. TB mata: konjungtifitis fliktenuaris, tubercle choroid

KOMPLIKASI Penyakit TB Paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi dibagi atas komplikasi dini dan lanjut. Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus Poncets arthropathy. Komplikasi lanjut : Obstruksi jalan nafas SOFT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis)/ fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal nafas dewasa (ARDS), TB milier dan kavitas TB.

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin ditemukan konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam,badan kurus,berat badan menurun.pada pemeriksaan fisik pasien sering tidak menunjukkan suatu kelainan pun terutama kasus dini atau sudah terinfeksi secara asimptomatik.Tempat kelainan lesi TB paru yang paling dicurigai adalah bagian apex(puncak),perkusi redup dan auskultasi suara nafas bronkial ini dicurigai adanya infiltrat yang agak luas.Dapat ditemukan tacypneu ,tacycardi,sianosis,epusi pleura jika TBC mengenai pleura,perkusi pekak ,auskultasi :suara nafas lemah atau tidak terdengar sama sekali.

EDUKASI PENCEGAHAN Menjelaskan bahwa batuk berdahak yang dirasakan berasal dari gannguan paru dan kekhawatiran mengenai komplikasi penyakitnya dapat dicegah bila pasien berobat dan kontrol secara teratur,dan tidak putus obat Edukasi tentang penyakit tuberculosis(etiologi,gejala,terapi,pencegahan,dn penularan).Edukasi mengenai hipertensi dan modifikasi gaya hidup dengan diet rendah garam,mengurangi konsumsi kopi,olahraga dan berhenti merokok.edukasi istri pesien atau keluarga pasien,pentingnya hidup sehat dalam tatalaksana penykit pasien,memotivasi keluarga pasien agar lebih meningkatkan taraf kesehatannya.

(Reff : Sudowo A.W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan FKUI. Jakarta. 2006.)