Tugas Onkologi

5

Click here to load reader

Transcript of Tugas Onkologi

Page 1: Tugas Onkologi

Tugas Onkologi

PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO CARCINOMA MAMMAE

Oleh :

Oleh :

Christine Notoningtiyas S. G9911112038

Pembimbing :

dr. Widyanti Soewoto, Sp. B (K) Onk.

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2012

1

Page 2: Tugas Onkologi

Hingga kini, kanker merupakan penyebab kematian sebanyak 7.4 juta kasus di dunia

berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) yang dilaporkan pada tahun 2004

yaitu mencakupi kira-kira 13% dari semua jenis kematian global. Peningkatan angka masyarakat

yang didiagnosa dengan kanker amat membimbangkan diantaranya adalah kanker payudara.

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui dikalangan wanita sedunia,

meliputi 16% daripada semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan sebanyak 519

000 wanita dilaporkan mengalami kematian akibatnya pada tahun 2004 (Cohen, 2002).

Setiap tahun, lebih dari 1,15 juta kasus kanker payudara baru terdiagnosa dikalangan

wanita dan antaranya 0,41 juta wanita akan meninggal akibat kanker ini (GLOBOCAN, 2002).

Lebih dari 50% insiden kanker payudara adalah di negara maju diantaranya Eropa dan Amerika

Utara dan insiden yang terendah adalah di Africa dan Asia (Evans, 2002). Namun begitu yang

perlu dikhawatirkan adalah terjadinya peningkatan insidens pada negara yang dilaporkan

sebelumnya dengan resiko yang rendah. (Jatoy et al., 2006).

Insidensi di negara Inggris yaitu 2 : 1000 wanita tiap tahun, dengan prevalensi yaitu 9%

wanita pada umur 50 tahun. Kurva insidensi Ca mammae menurut usia terus meningkat sejak

usia 30 tahun. Ca mammae jarang sekali ditemukan pada usia kurang dari 20 tahun. (Henry

M.M, Thompson J.N, 2007).

Gambar 4. Prevalensi Carcinoma mammae

(Henry M.M, Thompson J.N, 2007).

2

Page 3: Tugas Onkologi

Di Asia, insidens berdasarkan Age Standardized Ratio (ASR) masih lebih rendah di

kebanyakkan negara walaupun angka kejadiannya lebih dari 50 per 100 000 penduduk (world

standardized rate) di Manila, Philippines dan South Karachi, Pakistan (Bray, 2004). Menurut

Park (2008), salah satu masalah yang harus diberi perhatian adalah dimana penderita kanker

payudara di negara-negara Asia relatif lebih muda. Sejumlah faktor risiko telah diketahui, namun

etiologi penyakit ini tidak sepenuhnya dipahami. Kanker ini merupakan kanker kedua terbanyak

sesudah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia (Tjindarbumi, 2000). Selain itu menurut data

GLOBOCAN, IARC (2002), insidens ASR kanker payudara di Indonesia adalah sebesar 26 per

100000 penduduk wanita manakala mortaliti ASR mencapai 11,3 per 100000 penduduk wanita.

Beberapa faktor resiko yang diketahui terkait dengan terjadinya onset carcinoma

mammae antara lain faktor reproduksi, antropometri dan faktor lingkungan. Sebanyak 934

perempuan yang diteliti dengan kanker payudara non-herediter direkrut dari berbagai rumah

sakit di daerah Auvergne (Perancis). Hasil: Penggunaan kontrasepsi oral (OC) meningkatkan

risiko perkembangan kanker dini (odds rasio = 1,84, interval kepercayaan 95% = 1,38-2,44).

Usia di pertama penggunaan OC tampaknya menjadi faktor utama karena risiko menurun ketika

OC digunakan adalah setelah usia 23 tahun (Odds rasio = 0,52, interval kepercayaan 95% =

0,34-0,79). Ddurasi menyusui yang lebih lama dari 26 minggu menurunkan risiko kanker dini

(rasio odds = 0,62, kepercayaan 95%, iInterval = 0,39-0,97). Tidak ada hubungan secara

keseluruhan antara faktor antropometrik atau faktor gaya hidup dan usia awal onset pada kanker

payudara (Delort et al., 2007).

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Tugas Onkologi

Cohen S.M, Aft R.L, and Eberlein T.J. 2002. Breast Surgery. In: Doherty G.M et all, ed. The Washington Manual of Surgery. Third edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. p 40.

Delort L, Bailey LR and Trichopoulos D: History of breastfeeding in relation to breast cancer risk: a review of the epidemiologic literature. J Natl Cancer Inst 92: 302-312, 2000.

Evans A, Ellis I. 2002. Breast Benign Calcification. In: Evans A, Pinder S, Wilson R, Ellis I, ed. 2002. Breast Calcification a Diagnostic Manual. London: Greenwich Medical Media. p 4, 5-6, 12, 20

Greenall M.J, Wood W.C. 2000. Cancer of the Breast. In: Morris J.P, Wood W.C, ed. Oxford Textbook of Surgery. Second edition. Oxford University Press. p 107

Henry M.M, Thompson J.N. 2007. Breast Disease. Clinical Surgery. Second edition. Elsevier. p 453

Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Diagnostic Procedures. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p 19-21

Jatoi I, Kaufmann M, Petit J.Y. 2006. Surgery for Breast Carcinoma. In: Schroder G, ed. Atlas of Breast Surgery. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 67, 81-82

Schnitt S.J, Connolly J.L. 2000. Pathology of Benign Breast Disorders. In: Harris J.R, Lippman M.E, Morrow M, Osborne K, ed. Disease of the Breast. Second edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. p 15

4