Tugas Mikro Kesmas

20
Tugas Mikrobiologi Kesmavet Dosen : Dr. drh. Zinatul Hayati, M.Kes., Sp.MK (K) NOROVIRUS O L E H NAMA : WIQAYATUN KHAZANAH NIM : 1209200120009 PROGRAM PASCA SARJANA KESMAVET FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

Transcript of Tugas Mikro Kesmas

Page 1: Tugas Mikro Kesmas

Tugas Mikrobiologi KesmavetDosen : Dr. drh. Zinatul Hayati, M.Kes., Sp.MK (K)

NOROVIRUS

O

L

E

H

NAMA : WIQAYATUN KHAZANAHNIM : 1209200120009

PROGRAM PASCA SARJANA KESMAVET

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2013

Page 2: Tugas Mikro Kesmas

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis

mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Norovirus”. Tanpa izin,

kemudahan, ridho-Nya, niscaya makalah ini tidak dapat selesai, puji syukur

hamba pada Sang Pencipta.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk tugas mata kuliah Mikrobiologi

Kesmavet. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadar bahwa tidak

sedikit bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang diberikan

kepada penulis.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr.dr. Zinatul Hayati, M. Kes., Sp. MK (K) selaku pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, perhatian dan pengarahan dalam penyelesaian

makalah ini.

2. Teman- teman angkatan ke III Prodi Kesmavet Program Pasca Sarjana

UNSYIAH, terima kasih atas bantuan dan dorongan hingga makalah ini

selesai.

Akhirnya hanya mengingat Allah yang Maha sempurna. Penulis

menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini, maka segala kritik dan saran

yang bersifat membangun selalu penulis harapkan. Semoga hasil penulisan yang

sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Banda Aceh, 13 April 2013

Penulis

Page 3: Tugas Mikro Kesmas

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

1. Norovirus............................................................................................3

2. Klasifikasi Norovirus..........................................................................3

3. Patogenesis Norovirus........................................................................4

4. Pengobatan..........................................................................................5

5. Pencegahan.........................................................................................6

6. Isolasi..................................................................................................7

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Tugas Mikro Kesmas

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan karena

mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar. Foodborne disease

disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme atau mikroba patogen yang

mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia beracun, atau zat berbahaya lain

dapat menyebabkan foodborne disease jika zat-zat tersebut terdapat dalam

makanan. Makanan yang berasal baik dari hewan maupun tumbuhan dapat

berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada

manusia. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam

kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak

memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan

bagi manusia.

            Salah satu dari jenis foodborne disease adalah norovirus. Norovirus ini

menyebabkan penyakit gastroenteritis pada manusia yaitu suatu kelainan atau

penyakit pada jalan makanan atau pencernaan. Penyakit yang termasuk

gastrointestinal diantaranya kelainan penyakit kerongkongan (eshopagus),

lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus besar (colon), hati (liver), saluran

empedu (traktus biliaris) dan pankreas. Penyakit ini sangat umum dialami oleh

manusia dan dapat disebarkan melalui berbagai cara. Norovirus menular melalui

tinja manusia dan hewan yang terinfeksi, bahkan tiram, salad dan raspberry, juga

bisa menjadi sarana terjadinya wabah. Orang yang terinfeksi dapat mentransfer

virus ke setiap produk makanan sesaat sebelum disajikan.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui norovirus

2. Untuk mengetahui klasifikasi norovirus

3. Untuk mengetahui pathogenesis norovirus

4. Untuk mengetahui pengobatan dari norovirus

Page 5: Tugas Mikro Kesmas

5. Untuk mengetahui cara pencegahan dari norovirus

6. Untuk mengetahui cara isolasi norovirus

Page 6: Tugas Mikro Kesmas

BAB IIPEMBAHASAN

A.Norovirus

Norovirus untuk pertama kalinya ditemukan oleh Dr J. Zahorsky pada

tahun 1929 pada musim dingin dengan wabah penyakit muntah. Norovirus

awalnya bernama “agen Norwalk” setelah di Norwalk, Ohio Amerika Serikat

terjadi wabah gastroenteritis akut di Sekolah Dasar Bronson pada bulan

November 1968. Selanjutnya virus tersebut dikenal dengan istilah Norwalk virus.

Pada tahun 2002 komite internasional Taksonomi Virus mengganti Norwalk virus

menjadi Norovirus.

B. Klasifikasi

Norovirus diklasifikasikan sebagai anggota dari kategori “virus bundar

kecil” yang dikenal sebagai keluarga caliciviridae. Para Calicivirus terdiri dari

empat kelompok, di mana norovirus adalah yang paling bersifat patogen pada

manusia. Calicivirus yang beruntai tunggal, positif-sense RNA virus, yang terdiri

dari materi genetik dari virus, dikelilingi oleh beberapa salinan dari sebuah protein

tunggal dirakit menjadi lapisan pelindung yang disebut kapsid.

Gambar Norovirus

Page 7: Tugas Mikro Kesmas

Dibawah ini adalah klasifikasi dari norovirus :

Norwalk virus (Hu/NLV/NV/1968/US) Hawaii virus [U07611 (Hu/NLV/HV/1971/US) Snow Mountain virus (Hu/NLV/SMV/1976/US) Mexico virus [U22498 (Hu/NLV/MX/1989/MX) Desert Shield virus (Hu/NLV/DSV395/1990/SR) Southampton virus [L07418 (Hu/NLV/SHV/1991/UK) Lordsdale virus (Hu/NLV/LD/1993/UK)

Norovirus berdasarkan urutannya diklasifikasikan menjadi 3 genegroup

yaitu GI I, GI II, dan GI IV. Dengan pengurutan RNA , para ilmuan telah

menemukan beberapa norovirus. Awalnya strain diberi nama berdasarkan kota di

mana mereka pertama kali diidentifikasi. Sekarang telah diketahui bahwa

setidaknya ada 25 strain berbeda dari norovirus yang dapat mempengaruhi

manusia. Genogroup I (GI) termasuk Norwalk virus, Desert Shield virus dan

Southampton virus, dan genogroup II (GII), yang meliputi Bristol virus, virus

Lordsdale, Toronto virus, virus Meksiko, Hawaii virus dan Snow Mountain Virus.

C. Patogenesis

Norovirus ditransmisi langsung dari orang ke orang dan secara tidak

langsung dari air dan makanan yang terkontaminasi. Norovirus sangat menular

dengan satu sampai sepuluh partikel virus mampu menyebabkan infeksi. Gejala

gastroenteritis yang disebabkan oleh noroviruses termasuk mual, muntah, diare ,

dan perut sakit, diikuti sakit kepala dan demam (37.8 °C) biasanya berkembang 24

sampai 48 jam setelah makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi

dan berlangsung selama 24 sampai 60 jam.

Beberapa karakteristik dari norovirus yang menyebabkan penyebaran

infeksinya menjadi lebih cepat adalah:

1.   Virus ini mempunyai ketahanan terhadap range suhu yang cukup panjang yakni

dari pembekuan hingga suhu 60 0C. Virus ini dapat bertahan dipermukaan

bahan makanan, dalam air minum, dan dalam berbagai jenis bahan makanan

Page 8: Tugas Mikro Kesmas

seperti buah - buahan dan sayuran yang kemudian dimakan secara mentah atau

tanpa pemasakan.

2.     Karena adanya keragaman strain norovirus, kurangnya cross-protection dan

menurunnya daya tahan tubuh maka infeksi berulang dapat terjadi sepanjang

hidup. 

3. Norovirus dapat disebarkan dengan menyentuh permukaan atau benda yang

terkontaminasi dengan norovirus, dan kemudian menyentuh mulut.

Walaupun Norovirus dapat menular begitu cepat, namun dapat

dinonaktifkan melalui pemanasan atau dengan desinfektan klorin namun relatif

tahan terhadap alkohol dan deterjen karena virus ini tidak mempunyai envelope

lipid.

D. Pengobatan

Gastroenteritis yang disebabkan oleh noroviruses harus dikelola dengan

baik dan tuntas. Dehidrasi yang disebabkan oleh diare dan muntah merupakan

komplikasi yang paling umum. Jangan menggunakan obat-obatan, termasuk

antibiotik dan perawatan lainnya, kecuali dokter menyarankan. Untuk mencegah

dehidrasi, sering minum rehidrasi (seperti Pedialyte). Dalam kasus dehidrasi berat,

cairan mungkin perlu diganti melalui infus ( intravena ).

Cobalah untuk tetap dengan diet normal sebaik mungkin. Makan makanan

akan membantu Anda untuk mendapatkan gizi yang cukup.. Tetapi hindari

makanan yang tinggi lemak dan gula, juga menghindari makanan pedas, alkohol,

dan kopi selama 2 hari setelah semua gejala hilang.

Page 9: Tugas Mikro Kesmas

E. Pencegahan

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi dari Norovirus,

apabila manusia terinveksi Norovirus dari makanan yang terkontaminasi maupun

dari air yang tercemar maka dapat dilakukan pencegahan agar manusia tidak

terinveksi Norovirus. Beberapa cara pencegahannya adalah :

1.     Mencuci tangan menggunakan sabun dan air secara benar

Selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan

juga sebelum makan, memegang dan menyiapkan makanan menggunakan sabun

sehingga tangan kita tidak terkontaminasi dengan norovirus.

2.     Menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar dari alcohol

Pembersih tangan berbahan dasar alcohol dapat digunakan untuk

pengganti pembersih tangan namun tidak boleh digunakan sebagai pengganti

pencuci tangan.

3.     Mencuci buah dan sayur sebelum dimasak atau dikonsumsi

Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayur dengan air bersih yang

mengalir dapat mengurangi resiko buah atau sayur terkontaminasi Norovirus.

4.     Memasak makanan laut secara menyeluruh

Memasak makanan secara menyeluruh sangat membantu dalam

menghilangkan Norovirus. Norovirus relative resisten. Mereka dapat bertahan

pada suhu 1400 F dan juga pada proses pengukusan yang cepat seperti pada proses

pemasakan kerang.

5.     Bersihkan dan beri desinfektan pada permukaan yang terkontaminasi

Apabila ada permukaan suatu tempat yang terkena muntahan ataupun

feces dari manusia yang terkena Norovirus maka harus dibersihkan dan diberi

desinfektan agar permukaan tersebut tidak mengkontaminasi yang lainnya.

Page 10: Tugas Mikro Kesmas

F. Isolasi

Diagnosis spesifik dari Norovirus secara rutin dibuat oleh polymerase

chain reaction (PCR) atau tes real-time PCR tes, yang memberikan hasil dalam

beberapa jam. Tes ini sangat sensitif dan dapat mendeteksi konsentrasi serendah

10 partikel virus.

Tantangan besar untuk penelitian norovirus telah kurangnya suatu sistem

di mana untuk tumbuh virus. Para ilmuwan ingin memiliki sistem kultur sel dan

model sistem hewan kecil di mana mereka dapat mempelajari rincian tentang

bagaimana virus menyebabkan penyakit dan menggunakan sistem ini untuk

menguji agen antivirus. Dalam sebuah langkah untuk mengatasi kendala ini, Drs.

Mary Estes dan Robert Atmar Departemen Virologi Molekuler dan Mikrobiologi

(MVM) di Baylor College of Medicine (BCM) dan anggota dari laboratorium

mereka telah mengembangkan budaya sistem sel mamalia di mana virus Norwalk

mampu mereplikasi. Ketersediaan sistem ini membuatnya layak untuk menguji

antivirus dalam sel mamalia. Dalam penelitian lebih lanjut, para peneliti mampu

menunjukkan replikasi virus Norwalk RNA yang pada awalnya diisolasi dari

Norwalk terinfeksi relawan setelah mentransfer ke dalam sistem sel mamalia.

Para ilmuwan juga ingin memiliki reagen tambahan yang mengakui

noroviruses yang akan berguna dalam memerangi infeksi norovirus. Sebuah upaya

kolaborasi antara anggota MVM sedang berlangsung untuk mengembangkan

molekul, seperti antibodi, peptida, dan aptamers yang secara khusus mengakui

noroviruses. Molekul-molekul ini akan dieksplorasi sebagai diagnostik dan terapi

potensial untuk mendeteksi dan mencegah infeksi norovirus manusia. Proyek ini

sedang dilakukan oleh Mary Estes, Timothy Palzkill, Yongcheng Song, Robert

Atmar, dan Dr BV Venkataram Prasad.

Selain mempelajari rincian struktural dari virus itu sendiri, juga penting untuk

memahami bagaimana virus berinteraksi dengan target selular. Jenis penyelidikan

dapat menghasilkan informasi berharga mengenai bagaimana virus memasuki sel

dan mulai infeksi. Telah diketahui untuk beberapa waktu bahwa sebanyak 20

persen dari populasi yang resisten terhadap infeksi oleh virus Norwalk.

Page 11: Tugas Mikro Kesmas

Kerentanan terhadap infeksi virus Norwalk ditunjukkan tahun yang lalu oleh Drs.

Estes, Atmar, dan Anne Hutson dikaitkan dengan antigen yang menentukan

golongan darah. Menggunakan teknik X-ray kristalografi, Drs. Prasad dan Estes

dan rekan mereka meneliti interaksi yang tepat antara protein kapsid Norwalk dan

antigen golongan darah (lihat artikel). Antigen untuk kedua jenis darah A dan O

ditemukan untuk mengikat ke situs permukaan yang terpajan yang sama dari

protein virus Norwalk kapsid. Situs pengikatan hadir pada virus Norwalk awalnya

diidentifikasi tetapi tidak bentuk virus yang saat ini beredar di kapal pesiar.

Temuan ini memberikan petunjuk ilmuwan tentang bagaimana keluarga norovirus

telah berkembang dan bagaimana virus bisa terus berkembang. Informasi rinci

mereka telah memperoleh juga dapat berguna dalam merancang obat untuk

mencegah infeksi norovirus dengan menghalangi interaksi ini.

Page 12: Tugas Mikro Kesmas

BAB III

PENUTUP

      Norovirus adalah virus RNA kecil yang merupakan virus kecil yang

sangat menular. Norovirus juga disebut Norwalk-like virus dari famili Calicivirus.

Norovirus menyebabkan gastroenteritis, infeksi makanan, keracunan makanan,

Norovirus pada umumnya mengontaminasi bahan pangan berupa sayuran, buah-

buahan, dan jenis kerang-kerangan. Norovirus sulit dihilangkan dari bahan pangan

meskipun telah dilakukan pencucian. Untuk itu, perlu dilakukan upaya

pencegahan agar tidak terjangkit virus ini.

Page 13: Tugas Mikro Kesmas

DAFTAR PUSTAKA

1.   Anonim. Foodborne disease. 2007. Available from

http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=96&awal=&page=&kunci=

2.   Roger IG, Umesh DP, Mary KE. Norovirus Gastroenteritis.  The New

England Journal of Medicine.2009 October 29;361(1776):1776-1785.

3.    Norovirus Infection [internet]. [cited 2012 May 8]. Available from :

http://www.medicinenet.com/norovirus_infection/article.htm

4.   Roger I. Glass, M.D., Ph.D., Umesh D. Parashar, M.D., M.P.H.,and Mary K.

Estes, Ph.D. Norovirus Gastroenteritis. 2009. Th e new england journal o f

medicine

5.   National Public Health Laboratory, Ministry of Health Malaysia, Lot 1853,

Kg. Melayu Sungai Buloh, 47000 Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

Available from :http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20208424#. Diakses

pada 8 Mei 2012

6.   Smith Caroline Dewall, Bhuiya Farida, Outbreaks by the Number: Fruits and

Vegetable 1990-2005, Center for Science in the Public Interest, Washington

DC 2009. Available from : http://www.cspinet.org/foodsafety/IAFPPoster.pdf.

Diakses pada 9 Mei 2012

7.   Hiromie omoe. Food Poisoning and Infectious Disease Caused by Norovirus

-Situation of the Outbreaks and Countermeasures in Japan -. 2009.

Quarterly review No . 30. Available from

http://www.nistep.go.jp/achiev/ftx/eng/stfc/stt030e/qr30pdf/STTqr3001.pdf

8. CDC (January 2003). Outbreaks of Gastroenteritis Associated With

Noroviruses on Cruise Ships - United States, 2002. MMWR.

9. Centers for Disease Control (CDC), February, 2004. Accessed online at:

http://www.cdc.gov/ncidod/diseases/submenus/sub_norwalk.htm

10. Roger I. Glass, M.D., Ph.D., Umesh D. Parashar, M.D., M.P.H.,and Mary K.

Estes, Ph.D. Norovirus Gastroenteritis. 2009. Th e new england journal o f

medicine

Page 14: Tugas Mikro Kesmas

11. Kampf, G. & Kramer, A. (2004). Epidemiologic Background of Hand

Hygiene and Evaluation of the Most Important Agents for Scrubs and Rubs.

Clinical Microbiology Review, 17(4): 863–893. Piranto Chen, dr.

Mungkinkan Norovirus Menjadi Penyebab Diare Anda?.2012. Available

from: http://www.tanyadokteranda.com/berita/2012/03/mungkinkah-

norovirus-menjadi-penyebab-diare-anda/. Diakses pada 10 Mei 2012

12. Gastroenteristis. News Medical.2012. Available from: http://www.news-

medical.net/health/What-is-Gastroenteritis-%28Indonesian%29.aspx. Diakses

pada 10 Mei 2012