Tugas Media

3
Nama : I Made Tisna Dwija Putra NIM : 12103031028 Kelas : VI B Mata Kuliah : Media Pembelajaran Kimia Karakteristik Kajian Kimia Belajar kimia tidak bisa lepas dari ke tiga aspek kajian yaitu makroskopis, mikroskopis, dan simbol. Johnstone (1992) menyatakan bahwa kajian kimia terdiri dari tiga aspek yang saling terkait satu dengan yang lain yang dilukiskan sebagai triangle, keterkaitan tiga aspek kajian kimia disajikan pada Gambar berikut Aspek makroskopis merupakan fenomena yang bisa diobservasi (dilihat, dirasakan, dan dicium). Aspek submikroskopis adalah kajian konseptual dibalik fenomena yang tidak kasat mata, seperti: atom, molekul, ion, dan struktur. Aspek representasional atau simbolik adalah bahasa yang digunakan untuk mengkomunikasikan kimia, seperti: notasi atau formula kimia, persamaan matematika, dan grafik. Ketiga aspek ini mengkontribusi kualitas pemahaman pebelajar yang akan Makroskopis Simbol Submikroskopi s

description

g

Transcript of Tugas Media

Nama: I Made Tisna Dwija PutraNIM: 12103031028Kelas: VI BMata Kuliah: Media Pembelajaran Kimia

Karakteristik Kajian KimiaBelajar kimia tidak bisa lepas dari ke tiga aspek kajian yaitu makroskopis, mikroskopis, dan simbol. Johnstone (1992) menyatakan bahwa kajian kimia terdiri dari tiga aspek yang saling terkait satu dengan yang lain yang dilukiskan sebagai triangle, keterkaitan tiga aspek kajian kimia disajikan pada Gambar berikut MakroskopisSimbolSubmikroskopis

Aspek makroskopis merupakan fenomena yang bisa diobservasi (dilihat, dirasakan, dan dicium). Aspek submikroskopis adalah kajian konseptual dibalik fenomena yang tidak kasat mata, seperti: atom, molekul, ion, dan struktur. Aspek representasional atau simbolik adalah bahasa yang digunakan untuk mengkomunikasikan kimia, seperti: notasi atau formula kimia, persamaan matematika, dan grafik. Ketiga aspek ini mengkontribusi kualitas pemahaman pebelajar yang akan direfleksikan dalam model mental mereka saat menjelaskan fenomena (Stieff, 2005).Pembelajran kimia lebih menekankan pada aspek submikroskopis dan sebagian kajian kimia mengarah pada aspek makroskopis. Pebelajar kimia harus mampu mengembangkan model mental tentang perilaku submikroskopis, karena model mental adalah jembatan untuk memahami fenomena makroskopis dan simbol. Aspek submikroskopis mempunyai sifat abstraksi sehingga sangat sulit dipahami dan sering menimbulkan miskonsepsi.Miskonsepsi dapat diatasi dengan penekanan pembelajaran pada pendekatan struktur yang dikombinasikan dengan banyak kasus-kasus nyata sebagai sarana mengaplikasikan pemahaman aspek submikroskopis dalam pembelajran. Idealnya pada pembelajaran kimia seharusnya menyeimbangkan ketiga aspek ini. Pembelajaran semestinya dimulai secara berurutan dari kajian makroskopis, kemudian submikroskopis, dan dilanjutkan dengan simbol. Karakteristik kajian kimia yang tidak kasat mata memerlukan visualisasi analogis, baik statik maupun dinamik (animasi), untuk membantu siswa mengembangkan model mental kimia, gambaran personal seseorang tentang kimia. Visualisasi analogis dapat diperankan sebagai visual scaffold untuk membantu siswa memahami konsep abstrak dan mengaitkannya dengan aplikasinya dalam dunia nyata (Roblyer, 2010). Ada beberapa cara umum yang telah dilakukan dalam memvisualisasi aspek mikroskopis kopis (partikel materi), seperti: molimod, alat peraga struktur Kristal, dan yang berbasis komputer (Balls, balls and sticks, Sticks, overlapping sphere, dots, dots and sticks).