TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
-
Upload
ranty-rizky-puspadewi -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
1/7
NAMA : SARI NUR RAHMAWATI
NPM : 1102012261
LI.1. Memahami dan menjelaskan istilah anatomi kedokteran
LO.1.1. Memahami dan menjelaskan anatomi sistem pernapasan
1.Hidung
Hidung merupakan bagian paling atas dari alat pernafasan dan merupakan alat
pernafasan yang paling awal yang dilalui udara. Di hidung terdapat saraf-saraf
penciuman. Lubang hidung terbagi menjadi dua, yaitu sebelah kanan dan kiri yang
dibatasi oleh sekat hidung.
Rongga hidung berhubungan dengan rongga mulut. Rongga hidung memiliki
tiga fungsi utama, yaitu menghangatkan udara , melembapkan udara , dan menyaringudara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk dan mengeluarkan partikel-partikel.
2.Laring (pangkal tenggorokan)
Pada bagian belakang rongga hidung terdapat daerah yang disebut faring
(tekak). Faring merupakan lanjutan dari saluran hidung yangmeneruskan udara ke
laring.
Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan.Bagian dalam
dindingnya digerakan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalahlubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea. Pada laring juga
terdapat selaput suara yang akan bergetar jika ada udara yang melalui nya,misalnya
pada saat kita berbicara. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis (anak tekak).
Epiglotis selalu dalam keadaan terbuka,dan hanya akan menutup jika ada makanan
yang masuk ke kerongkongan.
3.Trakea
Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang terletak didepan kerongkongan
yang berbentuk pipa. Bagian dalam trakea licin dilipasi oleh selaput lendir dan
mempunyai lapisan yang terdiri dari sel-sel bersilia. Lapisan bersilia ini berfungsi
untuk menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk kedalam paru-paru.
4.Bronkus
Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea.
Bronkus terdapat di paru-paru kanan dan kiri. Setiap bronkus terdiri dari lempengan-
lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari otot halus. Bronkus bercabang-
cabang lagi yang disebut bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang
rawan.
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
2/7
5.Paru-paru
Paru-paru adalah alat pernafasan yang terletak didalam rongga dada dan diatas
diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan
rongga perut. Paru-paru diselubungi oleh selaput elastis yang disebut pleura. Paru-
paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiriterdiri dari dua gelambir,sedangkan paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir di
dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus.bronkiolus paru-paru bercabang-
cabang lagi membentuk saluran-saluran halus saluran-saluran halus ini berkahir pada
gelembung halus atau gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus
sangat tipis namun elastis mengandung kapiler darah pada dinding alveolus terjadi
pertukaran oksigen dan karbondioksida.
LO.1.2. memahami dan menjelaskan istilah lazim yang digunakan
Takikardi : denyut jantung yang lebih cepat drpd denyut jantungorang normal,jantung orang dewasa yang sehat biasanya berdetak
60-100kali per menit ketika sedang istirahat.
Takipnea : pernafasan abnormal yang cepat dan dangkal,biasanyadidefinisikan lebih dr 60 hembusan permenit
Febris : demam
Sputum : dahak
Animea : penurunan jumlah eritrosit
Leukositosis : peningkatan sementara jumlah leukosit dlm darah ,akibat berbagai penyebab.
LI.2. Memahami dan menjelaskan cara menegakkan diagnosis
LO.2.1. Memahami dan menjelaskan anamnesis
Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu
dengan
berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir
mutiara
anamnesis (The Sacred Seven).Yang dimaksud dengan empat pokok pikiran, adalah melakukan anamnesis
dengan cara mencari data :
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan
adalah
identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan
pekerjaan.
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
3/7
Riwayat penyakit sekarang meliputi keluhan utama dan anamnesis lanjutan.
Keluhan utama adalah keluhan yang membuat seseorang datang ke tempat pelayanan
kesehatan untuk mencari pertolongan, misalnya : demam, sesak nafas, nyeri pinggang,
dll. Keluhan utama ini sebaiknya tidak lebih dari satu keluhan. Kemudian setelah
keluhan utama, dilanjutkan anamnesis secara sistematis dengan menggunakan tujuh
butir mutiara anamnesis, yaitu :
1. Lokasi (dimana ? menyebar atau tidak ?)
2. Onset / awitan dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama?)
3. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi ?)
4. Kualitas keluhan (rasa seperti apa ?)
5. Faktor-faktor yang memperberat keluhan.
6. Faktor-faktor yang meringankan keluhan.
7. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama.
LO.2.2. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data
yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai
perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah
diberikan. Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu di
pahami, diantaranya :
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi
masalah kesehatan pasien. Cara efektif melakukan inspeksi adalah sebagai
berikut.
a. Atur posisi pasien sehingga bagian tubuhnya dapat diamati secara detail.
b. Berikan pencahayaan yang cukup
c. Lakukan inspeksi pada area tubuh tertentu untuk ukuran, bentuk, warna,
kesimetrisan, posisi, abnormalitasnya.
d. Bandingkan suatu area sisi tubuh dengan bagian tubuh lainnya.
e. Jangan melakukan inspeksi secara terburu-buru
2. Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba, yaitu tangan, untuk
menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur, dan mobilitas. Palpasi
membutuhkan kelembutan dan sensitivitas. Untuk itu, hendaknya
menggunakan palmar jari, yang dapat digunakan untuk mengkaji posisi,
tekstur, konsistensi, bentuk massa, dan pulsasi. Pada telapak tangan dan
permukaan ulnar tangan lebih sensitif pada getaran. Sedangkan untuk
mengkaji temperatur, hendaknya menggunakan bagian belakang tangan danjari.
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
4/7
3. Perkusi
Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetukan yang
mengguanakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran ,
batasan, konsistensi organ-organ tubuh, dan menentukan adanya cairan dalam
rongga tubuh. Ada dua cara dalam perkusi yaitu cara langsung dan cara taklangsung (gambar 11.1 dan gambar 11.2). cara langsung dilakukan dengan
mengetuk secara langsung mengguanakan satu atau dua jari. Sedangkan cara
tidak langsung dilakukan dengan menempatkan jari tengah tangan diatas
permukaan tubuh dan jari tangan lain, telapak tidak pada permukaan kulit.
Setelah mengetuk, jari tangan ditarik ke belakang.
Secara umum, hasil perkusi dibagi mejadi 3 macam, diantaranya sonor. Sonor
adalah suara yang terdengar pada perkusi paru-paru normal; pekak suara yang
terdengar pada perkusi otot; dan timpani adalah suara yang terdengar pada
abdomen bagian lambung. Selain itu, terdapat suara yag terjadi diantara suara
tersebut, seperti redup dan hipersonor. Redup adalah suara antara sonor dantekak sedangkan hipersonor suara antara sonor dan timpani.
4. Auskultasi
Auskultasi merupakan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh
tubuh melalui stetoskop. Dalam melakukan auskultasi,beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya:
a. Frekuensi atau siklus gelombang bunyi
b. Kekerasan atau amplitudo bunyi
c. Kualitas dan lamanya bunyi.
LO 2.3 Memahami dan menjelaskan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi
medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap. Salah
satu pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan
Laboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis penyakit, guna
mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya. Pemeriksaan laboratorium
merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit dalam hal susunan kimia
dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan ini bisa penyebab atau akibat).
Pemeriksaan laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk menganalisa cairan tubuh
dan jaringan guna membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati
pasien. Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit
(keluhan dan tanda), dan gejala ini mengarahkan dokter pada kemungkinan penyakit
penyebab. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjang atau menyingkirkan
kemungkinan penyakit yang menyebabkan, misalnya dalam pemeriksaan biakan
darah pada demam tifoid, jika positif amat mendukung diagnosis, tapi bila negatif tak
menyingkirkan diagnosis demam tifoid jika secara klinis dan pemeriksaan lain
(misalnya pemeriksan WIDAL) menyokong. Dalam diagnosis penyakit kadang-
kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit, gejala klinis penyebabnya
masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan kemungkinanyang paling tinggi. Karena itu, pada tahap permulaan dokter tidak selalu dapat
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
5/7
menentukan diagnosis penyakit. Diperlukan data-data tambahan dari pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain.Menurut Henry dan Howanitz, para
dokter memilih dan mengevaluasi uji-uji laboratorium dalam perawatan pasien
sekurang-kurangnya satu dari alasan-alasan berikut ini:1. Untuk menunjang
diagnosis klinis2. Untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit
3. Untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen4. Untuk digunakansebagai panduan prognosis5. Untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring)Dari lima
hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium memiliki fungsi dan
manfaat sebagai berikut:
Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan
resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi
Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
Membantu pemantauan pengobatan
Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan
pasien selanjutnya
Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit
dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan
komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara
berkala.
Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyakit
Beberapa Contoh Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksan laboratorium dilakukan
melalui prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari
penderita, yang dapat berupa darah, urine (air kencing), faeces,sputum (dahak), atau
sample dari hasil biopsy.
Pemeriksaan Hematologi, dapat berupa:Panel pemeriksaan demam, untuk
mengetahui adanya penyakit infeksi yang dapat menimbulkan demam.
Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan demam adalah: bakteri/kumam
penyebab infeksi saluran napas (TBC, Bronchitis), saluran kemih, saluranpencernaan (demam tifoid), darah (demam berdarah, malaria), dan lain-lain.
Pemeriksaan fungsi hati dan pertanda hepatitis, untuk mengetahui adanya
radang hati dan adanya gangguan pada fungsi hatiPemeriksaan fungsi ginjal
dan pemeriksaan kimia darah, untuk faal ginjal Pemeriksaan metabolisme
gula, untuk diagnosis dan follow up kadar gula darahPemeriksaan
metabolisme lemak, untuk mengetahui kadar lemak darah untuk mendeteksi
resiko terhadap kejadian penyakit.Pemeriksaan elektrolit darah
Pemeriksaan Imunoserologi
Pemeriksaan Radiologi: meliputi pemeriksaan rontgen, ultrasonografi (USG),
computed tomography (CT Scan), magnetic resonance imaging (MRI),intravenous pyelography (IVP), dan sebagainya. Dengan berbagai macam
-
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
6/7
pemeriksaan radiologi ini dapat diketahui adanya anomali organ, massa,
peradangan, perdarahan, sampai pada penilaian fungsi ekskresi dan kerusakan
struktur organ.
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan laboratorium pada kehamilan, pemeriksaan laboratorium pra-nikah
Pemeriksaan faeces
Pemeriksaan analisa cairan otak
Pemeriksaan analisa getah lambung, duodenum, dan cairan empedu
Pemeriksaan laboratorium lainnya seperti analisa sperma, batu empedu, cairan
pleura, batu ginjal, sputum.
Perlu diingat bahwa penentuan diagnosis suatu penyakit harus dilihat pada
penemuan klinis yang didapat, bukan hanya dari pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium hanya sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis
suatu penyakit.
LI 3. Memahami dan menjelaskan pemberian farmakoterapi
LO 3.1 Memahami dan menjelaskan tujuan farmakoterapi
Farmakoterapi adalah penggunaan obat untuk pengobatan penyakit.
Farmakoterapi merupakan bagian dari terapeutik di samping fisioterapi dan
psikoterapi. Dalam farmakoterapi , disamping penguasaan farmakologi obat,
diperlukan pula pengetahuan tentang patofisiologi penyakit. Tujuan utama
farmakoterapi antara lain :
1. Penyingkatan serangan akut dan pencegahan kambuh
2. Penghematan analgesik pada stadium lanjut3. Mempertahankan kemampuan gerak dan dengan demikian produktivitas
4. Pengurangan risiko efek samping dengan jalan mengganti obat sambil
memanfaatkan sepenuhnya batas toleransi terhadap masing-masing
SUMBER : LO.1.1. : BIOLOGI 2 SMA dan MA untuk kelas XI,esis.
LO.1.2. : DORLAND
LO.2.1. : http://fk.uns.ac.id/static/file/Manual_Semester_II-2012.pdf
LO.2.2. : Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan ed.2LO.2.3. : http://www.forumilmu.com/read/55/29/06/2011/fungsi-
dan-manfaat-pemeriksaan-laboratorium.html.
Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1, halaman 9-15,35-40.
Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium,EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14
LO.3.1. : kumpulan kuliah farmakologi , staf pengajardept.farmakologi fak.kedokteran univ.sriwijaya
http://fk.uns.ac.id/static/file/Manual_Semester_II-2012.pdfhttp://www.forumilmu.com/read/55/29/06/2011/fungsi-http://fk.uns.ac.id/static/file/Manual_Semester_II-2012.pdfhttp://www.forumilmu.com/read/55/29/06/2011/fungsi- -
7/22/2019 TUGAS MANDIRI SKENARIO 2
7/7