Tugas Makalah Fisika Dasar II b Panas-Arya Gamma Aditia-0906529615
Click here to load reader
-
Upload
arya-gamma-aditia -
Category
Documents
-
view
810 -
download
8
Transcript of Tugas Makalah Fisika Dasar II b Panas-Arya Gamma Aditia-0906529615
TUGAS MAKALAH FISIKA DASAR II B PANAS
KELEMBABAN
ARYA GAMMA ADITIA
0906529615
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
Kelembaban
Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara
disebut kelembaban. Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur
udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase/konsentrasi kandungan uap
air dalam udara. Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas
atmosfer yang terkandung, termasuk uap air, jika massa uap air tidak diikutkan,
maka disebut sebagai massa udara kering.
Untuk mengukur tekanan uap air dapat digunakan persamaan Hukum Gas Ideal :
ea = Tekanan uap air (mb)
R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T = suhu mutlak (K)
V = volume udara (m3)
Karena jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O), serta ρv =
mv /V, maka
Berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap
air (ρv ) serta suhu udara (T).
Angka konsentasi uap air di udara dapat diekspresikan dalam kelembapan
absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Kelembaban absolut
mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas,
dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3). Kelembapan spesifik
adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap
air di udara kering. Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara
lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa
udara kering
Ketika kita membicarakan kelembaban, kita membicarakan banyaknya uap
air diudara. Pada gas seperti udara, yang merupakan campuran dari beberapa jenis
gas, tekanan total adalah jumlah dari tekanan parsial. Tekanan parsial yang kita
maksudkan adalah tekanan yang diberikan setiap gas jika ia sendiri mengisi volume
terssebut secara keseluruhan. Tekanan parsial air bisa mencapai nol dan dapat
bervariasi sampai maksimum yang sama dengan tekanan uap jenuh air pada
temperatur tertentu. Dan Kelembaban relatif adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan jumlah uap air yang terkandung di dalam campuran air-udara
dalam fasa gas. Kelembaban relatf dari suatu campuran udara-air didefinisikan
sebagai rasio dari tekanan parsial uap air dalam campuran terhadap tekanan uap
jenuh air pada temperatur tersebut. Kelembaban relatif menggunakan satuan persen
dan dihitung dengan cara berikut:
di mana:
adalah kelembaban relatif campuran;
adalah tekanan parsial uap air dalam campuran; dan
adalah tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut dalam
campuran.
Persamaan untuk mencari
= 6.1078 e (17.239 T/(T + 273)
T = suhu Udara (o C)
Bila RH 100% maka, = , tergantung pada suhu udara (T).
Makin tinggi suhu (T), kapasitas untuk menampung uap air/ meningkat.
Pada yang tetap. RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat, sebaliknya
RH makin tinggi bila suhu udara rendah.
Perbandingan antara suhu (T) dengan kelembaban relatif (RH)
Temperature Degrees Celsius Vapor (g) per Kilogram of Dry Air
50 88.12
40 49.81
30 27.69
20 14.85
10 7.76
0 3.84
Defisit Tekanan Uap Air (vpd)
vpd = es - ea
Selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktualnya, Semakin tinggi
defisit uap air, maka udara semakin kering.
Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.
Higrometer (alat untuk mengukur kelembaban udara)
Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam
sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.
Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan
suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3%
pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh)
ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara
tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban
udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang
dibahas (Handoko, 1994). Semua uap air yang ada di dalm udara berasal dari
penguapan. Penguapan adalah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas.
Pada proses penguapan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada
pengembunan dilepaskan panas. Seperti diketahui, penguapan tidak hanya terjadi
pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah
dan lebih-lebih dari tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut
dengan Evaporasi (Karim, 1985).
Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan
potensi air antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke
dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut akan
menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan
potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt cristal
bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup maka air dari hidrat kristal garam
akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air (Lakitan, 1994).
Manusia sensitif terhadap kelembaban. Kelembaban relatif sebesar 40-50
persen biasanya optimum untuk kesehatan maupun kenyamanan. Kelembaban
tinggi, terutama pada hari yang panas, memperkecil penguapan cairan dari kulit,
yang merupakan satu mekanisme tubuh yang vital untuk mengatur temperatur
tubuh. Kelembaba yang sangat rendah, di pihak lain, dapat menyebabkan efek
pengeringan pada kulit dan selaput lendir.
Kelembaban yang tepat harus dipertahankan untuk mencegah kerusakan
lukisan, kaset rekaman, dan berbagai benda sensitif lainnya. Dengan demikian
perancangan sistem pemanasan dan pendinginan untuk gedung-gedung harus
memperrhitungkan tidak saja pemanasan dan pendinginan tetapi juga pengendalian
kelembaban relatif.
Tekanan Uap Jenuh dari Air
Tekanan Uap Jenuh
Temperatur (°C) torr (mmHg) Pa (N/m²)
-50 0,03 4
-10 1,95 260
0 4,58 611
5 6,54 872
10 9,21 1230
15 12,8 1710
20 17,5 2330
25 23,8 3170
30 31,8 4240
40 55,3 7370
50 92,5 12300
60 149 19900
70 234 31200
80 355 47300
90 526 70100
100 760 101000
120 1489 199000
150 3570 476000
Udara menjadi jenuh dengan uap air ketika tekanan parsial air diudara sama
dengan tekanan uap jenuh pada temperatur itu. Jika tekanan parsial air melebihi
tekanan uap jenuh, udara dikatakan menjadi superjenuh. Situasi ini dapat terjadi
ketika temperatur 30°C dan tekanan parsial air sebesar 21 torr yang berarti
kelembaaban 66 persen sebagaimana kita lihat pad contoh penghitungan berikut
Sekarang misalkan temperatur turun, katakanlah,menjadi 20°C, sebagaimana bisa
terjadi jika malam tiba. Dari tabel perbandingan Uap Jenuh dari Air kita lihat bahwa
tekanan uap jenuh air pada 20°C adalah 17,5 torr. Berarti kelembaban relatif akan
lebih besar dari 100 persen, dan udara yang superjenuh tidak dapat menahan air
sebanyak ini. Kelebihan air berkondensasi dan muncul sebagai embun. Proses ini
juga mengakibatkan terbentuknya kabut, awan, dan hujan.
Ketika udara yang berisi sejumlah air didinginkan, akan dicapai suatu
temperatur dimana tekanan parsial air sama dengan tekanan uap jenuh. Saat ini
disebut titik embun. Pengukuran titik embun merupakan cara yang paling akurat
untuk menetukan kelembaban relatif. Satu metode menggunakan permukaan logam
yang mengkilat yang kontak dengan udara, dan secara perlahan didinginkan.
Temperatur dimana cairan mulai timbul dipermukaan merupakan titik embun, dan
tekanan parsial air kemudian bisa didapat dari tabel tekanan uap jenuh. Jika,
misalnya, pada suatu hari besarnya temperatur adalh 20°C, dan titik embun adalah
5°C, maka tekanan parsial air di udara pada awalnya adalah 6,54 torr, sementara
tekanan uap jenuhnya adalah 17,5 torr, berarti kelembaban relatif adalah
Metode yang lebih cocok tetapi kurang akurat untuk mengukur kelembaban
relatif adalah yang disebut dengan nama teknik bola-basah-bola-kering, yang
menggunakan dua temometer. Satu bola termometer dipasang pada jaket kain ketat
yang basah. Peralatan ini diayunkan di udara: makin rendah kelembaban, makin
banyak penguapan yang terjadi dari bola basah, menyebabkan pembacaan
temperatur menjadi lebih kecil. Perbandingan pembacaan temperatur pada
termometer bola basah dan termometer (biasa) yang kering dapat dibandingkan
kemudian dengan tabel khusus yang telah dibuat untuk menyatakan kelembaban
relatif.
Referensi
Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi Kelima. (Terj. Yuhliza Hanum). Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembapan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban_relatif
http://one.indoskripsi.com/node/7140