TUGAS MAKALAH - Copy

27
A.PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG MASALAH) B.PERMASALAHAN (PERUMUSAN MASALAH) C.PEMBAHASAN/ANALISIS D.KESIMPULAN E.SARAN

Transcript of TUGAS MAKALAH - Copy

Page 1: TUGAS MAKALAH - Copy

A.PENDAHULUAN (LATAR BELAKANG MASALAH)

B.PERMASALAHAN (PERUMUSAN MASALAH)

C.PEMBAHASAN/ANALISIS

D.KESIMPULAN

E.SARAN

Page 2: TUGAS MAKALAH - Copy

EFEKTIFITAS JALUR PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN

KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU –

LINTAS OLEH POLANTAS

A.PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2010 lalu, dari Kompas yang adalah salah satu media cetak nasional

yang terbit di tanah air , diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan jumlah angka

kecelakaan lalu-lintas. Angka kecelakaan itu diperoleh dari data seluruh wilayah tanah air

yang dilaporkan oleh setiap jajaran satuan lalu-lintas yang ada di seluruh daerah dan

kemudian dikompuler untuk dijadikan angka total keseluruhan kecelakaan lalu-lintas di

negara kita oleh Korps Lantas Mabes Polri. Dari data yang diperoleh tersebut didapatkan

keterangan, angka kecelakaan lalu-lintas di Indonesia tahun 2010 mencapai 60.616 kasus,

terjadi peningkatan sebesar 6,72 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 57.726 kasus.

Sejumlah kecelakaan itu menyebabkan 10.349 orang meninggal dunia ( MD ), 13.600 orang

luka berat ( LB ), dan 30.794 orang menderita luka ringan ( LR ). Hal itu diungkapkan oleh

Kepala Polri, Jenderal Polisi Timur Pradopo saat menyampaikan hasil kerja Polri dan situasi

Kamtibmas selama tahun 2010 pada tanggal 29 Desember kemarin. Dari sejumlah besar

angka kecelakaan di atas, menurut Kapolri, peristiwa tersebut disebabkan dan diawali oleh

serangkaian pelanggaran aturan berlalu-lintas sebelumnya hingga pada akhirnya berujung

pada terjadinya kecelakaan lalu-lintas.

Dari peningkatan persentase angka kecelakaan yang terjadi pada tahun 2010 tersebut,

bukan berarti mendeskripsikan ketiadaan usaha atau upaya yang dilakukan oleh Polri dalam

hal ini dipresentasikan oleh Korps Lalu Lintas Polri (Korps Lantas ). Dalam hal peningkatan

pelayanan publik, telah dilakukan berbagai terobosan oleh Korps Lantas. Di antaranya adalah

peningkatan pelayanan pengurusan SIM, STNK, dan BPKB ( SSB ) dengan mengadopsi

kemajuan teknologi dan banking system, peningkatan pelayanan perpanjangan SIM keliling

dan SIM Corner, pengesahan STNK Drive Thru, layanan pengantaran perpanjangan STNK

dengan melibatkan Bintara Polmas (untuk sementara hanya di Jakarta, Jabar, dan Jatim),

mengembangkan Traffic Management Centre (TMC), serta Regional Traffic Management

Centre (RTMC). Sejalan dengan komitmen yang bertujuan mewujudkan Pelayanan Prima,

Korps Lantas Polri bahkan telah menerima berbagai penghargaan baik dari dalam maupun

dari luar negeri. Penghargaan itu antara lain adalah ISO 9001 : 2008, Piala Pelayanan Prima

Page 3: TUGAS MAKALAH - Copy

dari Menpan RI, dan Piala dari Muri (Museum Rekor Indonesia). Tentu saja hal tersebut

menunjukkan kesungguhan upaya yang dilakukan oleh Korps Lantas Polri dalam

mewujudkan Keamanan, Ketertiban, dan Kelancaran berlalu-lintas (Kamtibcar Lantas)

sebagai amanat UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan.

Lalu sebenarnya apakah yang menyebabkan terjadinya peningkatan persentase angka

kecelakaan lalu-lintas tersebut? Masih menurut Kapolri hal tersebut disebabkan terutama oleh

kurangnya peningkatan kepatuhan hukum masyarakat terhadap kesadaran berlalu-lintas.

Kurangnya kepatuhan masyarakat tersebutlah yang berbanding lurus dengan peningkatan

pelanggaran lalu-lintas yang pada akhirnya berujung pada terjadinya kecelakaan lalu-lintas.

Berdasarkan hal tersebut dapat digaris bawahi bahwa peran peningkatan kesadaran

masyarakat dalam berlalu-lintas memegang peran vital dalam menekan angka kecelakaan

lalu-lintas.

B.PERMASALAHAN

Dalam menekan angka kecelakaan lalu-lintas yang diawali oleh pelanggaran lalu-

lintas perlu dilakukan suatu usaha atau upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam berlalu-lintas. Dalam mewujudkan hal itu

diperlukan berbagai sarana dan prasarana penunjang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan menggunakan sarana atau jalur pendidikan dalam meningkatkan kesadaran

berlalu-lintas tersebut. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam menanamkan

berbagai nilai-nilai yang ada di masyarakat. Melalui sarana pendidikan masyarakat dapat

memperoleh pengertian tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai bagian dalam hidup bermasyarakat.

Masyarakat meliputi berbagai kelompok dan golongan. Pengelompokan masyarakat itu

antara lain berdasarkan usia. Yang termasuk kelompok usia yaitu anak-anak, remaja dan

pemuda, serta usia dewasa. Melalui beberapa kelompok ini dapat dilakukan beberapa

program dari Korps Lantas untuk menanamkan kesadaran berlalu-lintas masyarakat melalui

jalur pendidikan. Tentu saja program-program ini disesuaikan dengan stratifikasi masing-

masing kelompok usia tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis ingin mengangkat

permasalahan :

a. Bagaimanakah jalur pendidikan bisa digunakan sebagai sarana peningkatan kesadaran

suatu masyarakat dalam berlalu-lintas?

Page 4: TUGAS MAKALAH - Copy

b. Bagaimanakah efektifitas jalur pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam rangka pencegahan kecelakaan lalu-lintas oleh Polantas?

C. PEMBAHASAN / ANALISIS

a. Pendidikan Sebagai Sarana Peningkatan Kesadaran Suatu Masyarakat dalam

Berlalu-lintas.

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dalam menentukan tingkat

peradaban manusia. Sejarah menyatakan bahwa dari jaman manusia primitif sampai dengan

manusia modern seperti sekarang ini pendidikan memegang peranan utama. Manusia tumbuh

dari cara hidup yang liar dengan berburu, kemudian mulai belajar meramu, menciptakan

perkakas-perkakas sederhana, sampai akhirnya bisa menciptakan sesuatu yang tidak

terpikirkan pada masa lampau. Semuanya melalui proses belajar, dimana proses itu

merupakan bagian dari sesuatu hal yang lebih besar yang disebut pendidikan. Dari

orangtuanya, anak-anak yang sebelumnya hanya mengenal cara berburu, seiring kemajuan

pola pikir orangtuanya, mereka lalu diajar, dididik bagaimana agar bisa lebih efektif lagi

dalam meningkatkan standar hidupnya dengan cara-cara berburu yang lebih efektif, cara

meramu bahan-bahan yang bisa digunakan untuk menunjang kehidupannya, dari sesuatu hal

yang sederhana, dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Semua tahapan itu dilakukan

secara berkesinambungan dan seiring dengan perjalanan waktu terdapat kemajuan-kemajuan

dari proses belajar, proses mendidik yang turun temurun. Dan sampai pada akhirnya tercapai

kemajuan yang luar biasa pada tahap kehidupan manusia modern seperti sekarang ini.

Dahulu hanya ada kapak batu, bangunan batu megalithikum, namun

sekarang ,manusia sudah bisa mencapai bulan dan berusaha meraih matahari. Sesuatu yang

tampaknya tidak mungkin pada awalnya namun terjadi pada akhirnya. Semua adalah karena

kemajuan tingkat pendidikan umat manusia. Dalam pendidikan terkandung suatu cara

memandang sesuatu. Cara pandang itupun berkembang seiring kemajuan tingkat pendidikan

itu tadi. Cara pandang bahwa tidak mungkin manusia bisa sampai ke bulan, namun bagi

masyarakat yang terdidik, berpikiran maju, sesuatu yang tidak mungkin itu dipandang

sebagai suatu ketidakmustahilan sehingga akhirnya benar-benar dapat tercapai apa yang

dipandang tidak mungkin oleh cara pandang sebelumnya tadi. Begitu pentingnya pendidikan

dalam merubah manusia itu sendiri dan menentukan kemajuan martabatnya.

Page 5: TUGAS MAKALAH - Copy

Bagaimana hubungannya dengan kesadaran berlalu-lintas? Masyarakat yang tidak

ataupun kurang dalam pendidikannya, cenderung kurang dapat memperhitungkan segala

sesuatu dari berbagai sudut dan aspek. Mereka hanya bisa berpikir secara sederhana dan

kurang mempertimbangkan hal-hal lain yang lebih penting dan krusial dibanding tindakannya

dalam melakukan sesuatu. Seperti misalnya seseorang yang menyeberang jalan secara

sembarangan. Bisa jadi dia tidak atau kurang mengerti bahwa apa yang dia lakukan itu bisa

membahayakan dirinya sendiri bahkan orang lain. Dirinya tidak bisa menyadari dan

menghargai mengapa mereka tidak menggunakan jembatan penyeberangan dan sarana umum

lainnya yang telah disiapkan karena orang tersebut tidak berpikir sampai kesana. Hal itu

dikarenakan keterbatasan pemikirannya sebagai akibat kurangnya pendidikan yang dikenyam

oleh orang tersebut. Yang bersangkutan tidak menyadari bahwa apabila mereka menyeberang

jalan dengan sembarangan, apabila tidak berhati-hati bisa tertabrak kendaraan yang sedang

melaju. Atau bila pengemudi kendaraan lain yang tidak menyadari keberadaan mereka lalu

karena tidak dapat menguasai keadaan lalu menabrak orang tersebut hingga mengakibatkan

kecelakaan lalu-lintas, tentunya tindakan tersebut tidak akan dilakukannya apabila yang

bersangkutan menyadari bahaya yang akan mengancamnya tersebut.

Hal di atas adalah salah satu contoh tindakan yang mencerminkan kesadaran

seseorang sebagai individu terhadap suatu aturan yang dibuat demi kepentingan

keselamatannya sendiri dalam berlalu-lintas yang masih rendah. Salah satu contoh lain dalam

cakupan yang lebih luas adalah yang ada di daerah Kecamatan Pancung Soal, di wilayah

Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat. Secara geografis, karena letaknya yang

cukup jauh dari Ibukota Propinsi Padang Sumatra Barat, mengakibatkan kemajuan

pembangunan belum dapat terlalu dirasakan disana. Kita harus menempuh perjalanan kurang

lebih 8 – 12 jam dengan menggunakan jalur darat dengan medan yang cukup berat berupa

pegunungan dan perbukitan yang cukup terjal untuk mencapai wilayah tersebut. Karena

keterbatasan tersebut mengakibatkan sarana pendidikan masyarakat masih minim di sana.

Jangankan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, kebutuhan akan listrik pun belum

maksimal dapat terpenuhi sehingga dalam sehari masyarakat harus mengalami beberapa kali

pemadaman listrik dalam tempo berjam-jam karena keterbatasan fasilitas pemenuhan

kebutuhan tersebut. Akibatnya banyak kita jumpai bagi masyarakat yang ekonominya cukup

mampu di tempat tinggalnya terpaksa menggunakan genset listrik dengan bahan bakar bensin

untuk menopang kebutuhan listrik setiap harinya. Kendala juga dijumpai karena jumlah

SPBU sangat terbatas di sana sehingga untuk menjalankan genset listriknya pun menemui

Page 6: TUGAS MAKALAH - Copy

kendala. Bagaimana dengan masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak mampu

menyediakan genset? Kita dapat membayangkan tentunya bagaimana situasi dan keadaan

masyarakat di sana. Dengan keadaan tersebut pendidikan tentunya menjadi sesuatu yang

tidak primer bagi masyarakat setempat dikarenakan ada kebutuhan hidup lain yang mendesak

untuk dipenuhi . Sebagai akibat dari hal tersebut, dalam bidang lalu-lintas kita akan banyak

jumpai warga masyarakat yang tidak menggunakan helm ketika mengendarai kendaraan

bermotor roda dua. Hal itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar di wilayah tersebut.

Masyarakat, yang karena tingkat pendidikan yang dimiliki masih relatif rendah, kurang

memiliki kesadaran pentingnya arti helm bagi keselamatan berkendara di jalan. Dengan

medan yang berat tersebut tentunya akan sangat rawan mengendarai kendaraan tanpa helm.

Jalan yang tidak terlalu lebar, banyak terdapat lubang-lubang di sana-sini, sudut pandang

yang sempit apalagi pada waktu malam yang sangat terbatas penerangan jalan karena

keterbatasan listrik tadi, apabila pengendara kendaraan kurang berhati-hati akan sangat

mungkin terjadi kecelakaan lalu-lintas. Bisa dibayangkan apabila pengendara tidak

menggunakan helm, akibat fatal bisa terjadi apabila kepala terantuk batu ataupun terjadi

benturan dengan kendaraan lainnya. Yang seharusnya hanya luka ringan karena benturan

yang terlindung helm, menjadi fatal karena organ tubuh vitalnya seperti kepala misalnya

langsung berbenturan dengan benda keras lainnya. Akibatnya korban meninggal dunia bisa

mengalami peningkatan.

Hal lainnya apabila masyarakat menyadari dengan keberadaan daerah yang rawan

terjadi kecelakaan terutama pada malam hari, akan diberikan tanda-tanda, atau penerangan di

titik-titik rawan kecelakaan. Atau apabila penerangan dengan listrik terbatas, bisa dipikirkan

alternatif lainnya sedemikian rupa sehingga kecelakaan di tempat tersebut dapat dicegah. Hal

itu semua hanya akan dapat diwujudkan apabila masyarakat memiliki kesadaran yang cukup

tinggi terhadap pentingnya kepatuhan kepada peraturan dalam berkendara atau berlalu-lintas

di jalan. Dan kesadaran tersebut hanya akan dapat ditingkatkan apabila masyarakat sudah

memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik sehingga mampu berpikir apa yang sebaiknya

dia lakukan untuk dapat meningkatkan keselamatan dirinya dalam berkendara di jalan yang

pada akhirnya apabila semua warga masyarakat sudah memahami pentingnya hal tersebut

akan dapat menurunkan atau bahkan mencegah terjadinya angka kecelakaan lalu-lintas.

Dengan semakin majunya pendidikan yang dikecap seseorang akan dapat membuka wawasan

cakrawala berpikirnya sehingga dia dapat bertindak berdasarkan prioritas mana yang harus

didahulukan demi keselamatan hidupnya, tidak terkecuali bagaimana dia harus bersikap di

Page 7: TUGAS MAKALAH - Copy

jalan. Dan ketentuan atau aturan lalu-lintas yang sudah ada akan dipandang sebagai suatu

sarana untuk menjaga keselamatan dirinya yang dilaksanakan secara sadar tanpa ada

pandangan yang salah tentang keberadaan peraturan lalu-lintas itu sebagai sesuatu hal yang

tidak mengenakkan pengendara ataupun mengurangi kebebasannya dalam berlalu-lintas di

jalan.

Dapat kita bayangkan apabila banyak orang memiliki pemikiran yang berdasarkan

kesadaran akan pentingnya menaati aturan lalu-lintas, akan tercipta suatu kondisi yang tertib

di jalan raya. Apabila semua masyarakat, semua warganegara sudah mampu melihat arti

penting aturan lalu-lintas bukan dari konteks sebagai hal yang merampas kebebasan akan

tetapi semata-mata adalah demi menjaga keselamatan mereka dalam berkendara dan

memanfaatkan fasilitas jalan serta komponen penunjang lainnya, maka secara otomatis akan

mendukung terciptanya keamanan, ketertiban, dan kelancaran berlalu-lintas sedemikian rupa

sehingga dapat mengurangi atau bahkan mereduksi terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Dari hal

tersebut dapat kita lihat bagaimana pendidikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

dalam berlalu-lintas yang aman dan tertib.

b. Efektifitas Jalur Pendidikan Sebagai Sarana Untuk Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Dalam Rangka Pencegahan Kecelakaan Lalu-Lintas Oleh Polantas.

Kendala dalam menekan angka kecelakaan lalu-lintas yang dialami oleh Polantas

pada umumnya ada pada masyarakat sebagai objek sekaligus subjek utama dari pengguna

jalan. Sebaik apapun seorang Polantas mengatur jalan raya, sebaik apapun dan selengkap

apapun rambu-rambu dan sarana prasarana, sesempurna apapun peraturan berlalu-lintas

diciptakan atau dibuat, apabila tidak ada kesadaran dari masyarakat sebagai pengguna jalan

maka semua itu akan menjadi suatu hal yang sia-sia. Demikian juga sebaliknya, tanpa

kehadiran Polantas, tanpa bermacam rambu-rambu serta sarana prasarana diikuti segudang

undang-undang yang mengayominya, apabila masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi

dalam mematuhi aturan yang ada, maka keamanan dan ketertiban serta kelancaran lalu-lintas

akan dapat terwujud. Hal tersebut semua bisa dicapai dengan baik apabila masyarakat sudah

memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik untuk dapat menumbuhkan kesadaran tersebut.

Seiring dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Polantas dalam

memaksimalkan fungsi atau jalur pendidikan tersebut. Polantas dapat masuk dalam lingkup

Page 8: TUGAS MAKALAH - Copy

pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai kepatuhan berlalu-lintas pada semua golongan atau

tingkat pendidikan. Beberapa program dapat dilakukan tanpa harus repot-repot mendirikan

sekolah khusus tentang aturan berlalu-lintas pada setiap strata atau tingkatan pendidikan.

Polantas dapat melakukan kerjasama dengan departemen atau kementerian pendidikan

nasional untuk mencoba memasukkan beberapa poin penting ataupun adanya sebagian

kurikulum tentang lalu-lintas dalam pengajaran-pengajaran di dunia pendidikan. Koordinasi

mutlak harus dilakukan untuk dapat mewujudkan suatu kebijakan yang Good Governance.

UNDP memberikan definisi good governance “sebagai hubungan yang sinergis dan

konstruktif diantara negara, sektor swasta dan masyarakat (society). Jadi perlu adanya

koordinasi yang meliputi seluruh lembaga atau kementrian yang terkait untuk mewujudkan

kebijakan Polantas tersebut beserta masyarakat pengguna jalan sehingga pada akhirnya

semuanya dapat diterima oleh semua pihak.

Setelah adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pihak yang berkompeten

terutama dari sektor pendidikan, maka ada beberapa program atau kegiatan tadi yang dapat

dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi aturan yang

berlaku dalam menekan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Beberapa program yang dimaksud

antara lain adalah Polsana (polisi Sahabat Anak), PKS (Patroli Keamanan Sekolah), Police

Goes to Campus, Safety Riding, saka Bhayangkara lalu lintas, dan Taman lalu lintas.

1. Polisi Sahabat Anak (Polsana)

Penanaman kesadaran berlalu-lintas sebaiknya ditanamkan sedini mungkin pada

pendidikan anak-anak. Ada suatu stigma yang negatif tentang polisi yang berkembang di

masyarakat yaitu jika anak-anaknya rewel atau tidak patuh seperti tidak mau makan

misalnya, untuk membuat anak mereka patuh atau terdiam, para orangtua terutama ibu

selalu menakut-nakuti anaknya dengan adanya polisi. Hal ini tentu saja secara sengaja

atau tidak, cepat atau lambat akan memberikan gambaran atau image yang tidak baik

tentang polisi. Hal yang buruk tersebut tidak seyogyanya ditanamkan secara terus

menerus kepada anak usia dini . Melalui Polsana, polisi dapat merubah dan membangun

image yang positif kepada anak-anak. Gambaran polisi yang seram dan menakutkan dapat

tergantikan dengan sosok polisi yang ramah kepada anak-anak, sehingga lambat laun

stigma buruk akan dapat tergantikan dengan stigma yang positif.

Dalam hal penanaman kesadaran dalam kedisiplinan terhadap aturan berlalu-lintas, hal

tersebut bisa ditanamkan kepada anak-anak sedari dini sehingga pada saat mereka dewasa

nantinya otomatis akan menjadi pengguna jalan yang memiliki kedisiplinan terhadap

Page 9: TUGAS MAKALAH - Copy

peraturan di jalan. Begitu juga ketika mereka nantinya memiliki anak, hal tersebut dapat

terus ditanamkan ketika mereka mendidik anak-anak mereka. Jadi program polsana ini

bisa merupakan upaya preventif kecelakaan sekaligus investasi penanaman disiplin

berlalu-lintas di masa depan. Karenanya kegiatan ini perlu dilakukan secara terus menerus

dan berkesinambungan sehingga pada akhirnya akan mencapai hasil yang diharapkan

dalam hal penurunan jumlah angka kecelakaan.

Polsana dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama Polantas melakukan

kunjungan ke sekolah-sekolah seperti Taman Kanak-Kanak atau Playgroup, atau dengan

cara kedua yaitu memberikan undangan yang sifatnya open house kepada sekolah-sekolah

tadi untuk datang ke kantor polisi sekaligus dapat memberikan pengenalan kepada anak-

anak tentang organisasi kepolisian secara lebih menyeluruh.

2. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)

Kita sering menjumpai di jalan-jalan terutama di dekat-dekat sekolah beberapa siswa

SMP atau SMU yang berpakaian seperti polantas melakukan kegiatan pengaturan di

jalan. Mereka inilah yang disebut dengan PKS. Apa yang mereka lakukan walaupun

masih terbatas dan sederhana sifatnya secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu tugas kepolisian untuk memberikan rasa aman di jalan khususnya kepada

rekan-rekan mereka yang hendak bersekolah. Agar hasil yang diperoleh dapat maksimal,

polisi dapat memberikan pelatihan ataupun pendidikan kepada mereka mengenai dasar-

dasar peraturan lalu-lintas. Hal tersebut dapat menanamkan kesadaran dan sekaligus

kecintaan para siswa kepada polisi sekaligus meningkatkan kesadaran mereka dalam

berlalu-lintas di jalan. Mereka pun akan menjadi sadar bahwa untuk menggunakan

kendaraan, mereka harus memperlengkapi diri mereka dengan surat-surat yang lengkap

sehingga keselamatan mereka dapat terjamin. Hal ini juga dapat mencegah budaya

berkendara yang ugal-ugalan ataupun balapan liar yang sangat rentan untuk terjadinya

kecelakaan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak seusia mereka. Selain masalah lalu-

lintas, polisi juga dapat memberikan materi-materi lainnya yang rawan terjadi pada usia

anak sekolah seperti mereka seperti bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan

terlarang, bahaya seks bebas, pornografi, kenakalan remaja, dan beberapa kejahatan

lainnya. Melalui PKS ini tentunya mereka dapat menularkan pengetahuan yang mereka

miliki kepada teman-teman mereka sehingga akan dapat menjadi mitra polisi di

lingkungan pendidikan yang pada akhirnya akan membantu polisi dalam meningkatkan

kesadaran para siswa untuk berkendara dengan aman dan tertib di jalan. Selain para siswa

Page 10: TUGAS MAKALAH - Copy

tersebut juga dapat diberikan pengarahan kepada para guru agar mereka memiliki

pengetahuan yang benar tentang disiplin berlalu-lintas sehingga nantinya dapat mereka

ajarkan kepada para siswanya ketika berada di dalam kelas sehingga hasil yang diperoleh

akan lebih efektif. Dengan demikian akan dapat tercapai penurunan angka kecelakaan

lalu-lintas di jalan raya.

3. Police Goes to Campus

Mahasiswa merupakan salah satu pilar dalam kehidupan demokrasi. Mereka yang berjasa

dalam penegakan dan penggerak reformasi di negara kita. Merekalah yang membantu

polisi dalam mengawal tonggak-tonggak demokrasi di Indonesia. Jadi dalam hal

koordinasi dengan kalangan kampus atau akademisi bukan hanya sekedar berisi

sosialisasi berbagai kebijakan dalam berlalu-lintas tetapi juga mengajak, menghimbau

mereka untuk berpartisipasi dalam penanganan berbagai permasalahan yang ada

kaitannya dengan lalu-lintas. Bentuk-bentuk partisipasi ini tentu saja terealisasikan dalam

berbagai kegiatan yang sifatnya akademisi. Bentuk-bentuk kegiatan itu antara lain adalah

seminar, lokakarya, dan berbagai kegiatan publik lainnya yang mana penekanannya pada

aplikasi penerapan perwujudan kesadaran masyarakat untuk patuh hukum dalam berlalu-

lintas sehingga pada akhirnya tujuan pencegahan dan minimalisasi angka kecelakaan lalu-

lintas dapat dicapai. Selain itu polisi juga dapat memperoleh masukan-masukan yang

berharga berupa sumbangan pemikiran dari kaum akademisi dalam menjalankan tugasnya

ke depan sebagai praktisi hukum lalu-lintas.

4. Safety Riding

Kegiatan ini bermuatan pendidikan yang penyelenggara utamanya adalah kepolisian

dengan bekerjasama dengan komponen-komponen pendukung lain baik yang bersifat

komersil maupun non komersil. Namun pada tujuan utamanya memberikan pendidikan

yang benar kepada masyarakat dari berbagai kalangan seperti kaum pelajar, para

pengemudi angkutan umun, masyarakat umum lainnya yang ingin mengerti dan mau

untuk berpartisipasi terhadap penegakan hukum serta masalah-masalah yang berkaitan

dengan keselamatan berkendara di jalan. Di dalamnya berisikan pendidikan tentang cara-

cara berkendara yang aman, sikap yang aman dalam mengemudi kendaraan, ketentuan-

ketentuan dalam berkendara sehingga aman di jalan dsb.

Page 11: TUGAS MAKALAH - Copy

5. Saka Bhayangkara

Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler bagi para pelajar yang berada pada

beberapa tingkatan dari SD, SMP, SMU, dan bahkan pada masyarakat yang sudah terjun

menjadi bagian masyarakat secara aktif seperti para Pembina Pramuka yang tidak jarang

adalah para pejabat yang duduk di wilayah tertentu. Melalui saka bhayangkara dapat

dioptimalkan kesadaran anggotanya untuk turut serta dalam upaya peningkatan kesadaran

dalam mematuhi aturan berlalu-lintas. Implementasi kegiatannya antara lain adalah

penjagaan dan pengaturan lalu-lintas, kampanye tentang kesadaran berlalu-lintas maupun

tentang aturan berlalu-lintas, dan beberapa kegiatan lainnya.

6. Taman Lalu-Lintas

Sesuai dengan namanya, Taman lalu Lintas merupakan tempat bermain dan belajar

berlalu lintas baik untuk anak-anak maupun siapa saja yang peduli dan ingin mempelajari

tentang lalu lintas. Jadi dalam hal ini bersifat hiburan namun ada muatan edukasi di

dalamnya. Pada intinya melalui bermain, masyarakat khususnya anak-anak bisa

ditanamkan tentang dasar-dasar ketentuan berkendara yang aman dan tertib sehingga

mereka dapat menyadari arti pentingnya safety riding di jalan.

Dari beberapa kegiatan tersebut di atas kita dapat melihat bahwa banyak hal dapat

dilakukan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk patuh terhadap aturan

berkendara yang baik. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah bentuk pemanfaatan sarana

pendidikan dengan berbagai inovasi yang dapat dilakukan polantas dengan tidak lupa

melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan dunia pendidikan. Pada akhirnya faktor utama

yang mempengaruhi peningkatan angka kecelakaan lalu-lintas dapat ditangani yaitu dengan

pendidikan lalu-lintas bagi masyarakat dari semua kalangan sehingga kesadaran pribadi

pihak-pihak tersebut dapat tercapai. Pada akhirnya berbagai tujuan kebijakan yang dilakukan

dalam bidang penegakan aturan lalu-lintas dapat direalisasikan di mana salah satunya yaitu

pencegahan peningkatan eskalasi angka kecelakaan lalu-lintas.

D. KESIMPULAN

Manusia adalah mahluk yang terus menerus belajar. Apabila ia berhenti belajar maka

berarti kehidupannya di dalam dunia ini akan berakhir. Tuhan telah mengaruniakan akal budi

kepadanya untuk menguasai alam semesta ini, menjadi wakil Tuhan untuk mengelola bumi

dan segala isinya untuk kesejahteraannya. Untuk itu, manusia memerlukan implementasi

Page 12: TUGAS MAKALAH - Copy

hikmat dan akal budinya tersebut. Sebagai perwujudan dari hal itu adalah pendidikan sebagai

sarana pengembangan manusia dari masa ke masa. Dari apa yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat kita peroleh suatu kesimpulan bahwa pendidikan sangat mempengaruhi

manusia dalam memberikan suatu cara pandang yang lebih luas dan global. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka cara pandangnya dalam melihat segala sesuatu akan lebih

kompleks dan mempertimbangkan segala aspek yang ada. Dalam hal keselamatan berlalu-

lintas, semakin tinggi pola pemikiran seseorang sebagai akibat pendidikan yang lebih tinggi,

maka otomatis akan membuat mereka lebih menyadari akan arti penting menaati dan

mematuhi segala peraturan berlalu-lintas. Kesadaran itulah yang memegang peran penting

dalam menekan angka kecelakaan lalu-lintas dibandingkan dengan segala macam aturan dan

tata-tertib yang dibuat dalam rangka keamanan, ketertiban, kelancaran, dan keselamatan

pengendara di jalan raya. Dengan demikian pendidikan memegang peran yang sangat penting

dalam meningkatkan tertib berlalu-lintas bagi masyarakat sedemikian sehingga keselamatan

mereka dapat terjamin dan angka kecelakaan lalu-lintas dapat ditekan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kita dapat melihat esensi pendidikan memegang

peranan sentral bagi upaya peningkatan kepatuhan hukum masyarakat. Polantas dalam

melaksanakan tugas utamanya mewujudkan kamtibcar lantas, dapat merangkul berbagai

pihak dalam dunia pendidikan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program

yang bermuatan pendidikan . Pada intinya berbagai kegiatan itu bertujuan untuk menanamkan

maupun mengajak masyarakat dari usia dini sampai dengan dewasa untuk dapat lebih aware

dalam mematuhi segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Berbagai kegiatan

yang dapat diselenggarakan itu antara lain adalah adalah Polsana (polisi Sahabat Anak), PKS

(Patroli Keamanan Sekolah), Police Goes to Campus, Safety Riding, saka Bhayangkara lalu

lintas, dan Taman lalu lintas. Beberapa program itu telah merepresentasikan penanaman

nilai-nilai kepatuhan terhadap aturan berlalu-lintas pada berbagai stratifikasi usia masyarakat.

Kegiatan tersebut sangat efektif dalam beberapa aspek. Dalam hal penanaman nilai-nilai

kepada anak usia dini, dapat mengubah image negatif yang berkembang di masyarakat saat

ini, menjadi polisi yang ramah, bersahabat, yang sayang anak melalui kegiatan polsana dan

taman lalu-lintas. Melalui kegiatan PKS (Patroli Keamanan Sekolah) dan Saka Bhayangkara

polantas dapat menjangkau anak-anak usia remaja untuk lebih mengenal dan berperan dalam

peningkatan kesadaran para pelajar khususnya dalam tertib berlalu-lintas. Police Goes to

Campus dan Safety Riding adalah kegiatan yang lebih berperan dalam mengajak masyarakat

yang terdiri dari para akademisi dan kalangan tertentu yang lebih menekankan pada

peranannya mereka untuk mewujudkan kemitraan mereka dengan polantas dalam

Page 13: TUGAS MAKALAH - Copy

mewujudkan kesadaran berlalu-lintas yang implementasinya dapat meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan berkendara di jalan disertai dengan pengetahuan yang benar

tentang aturan lalu-lintas. Dari beberapa kegiatan di atas kita dapat melihat bahwa peran

pendidikan sangat efektif sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

rangka pencegahan kecelakaan lalu-lintas. Pada akhirnya kepolisian dapat terbantu dalam

melaksanakan tugas pokoknya melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat

khususnya dalam hal ini perlindungan keselamatan masyarakat dijalan raya yang

implementasinya pada penurunan jumlah angka kecelakaan lalu-lintas.

Page 14: TUGAS MAKALAH - Copy

DAFTAR PUSTAKA

www.lantas.metro.polri.go.id, diakses pada tanggal 30 Januari 2011.Kompas, 30 Desember 2010, 10.349 Orang tewas.

Page 15: TUGAS MAKALAH - Copy

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN ANGKATAN LVII

EFEKTIFITAS JALUR PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN

KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU –

LINTAS OLEH POLANTAS

RULLY THOMAS7204

SINDIKAT DTANGGAL FEBRUARI 2011

Page 16: TUGAS MAKALAH - Copy
Page 17: TUGAS MAKALAH - Copy
Page 18: TUGAS MAKALAH - Copy
Page 19: TUGAS MAKALAH - Copy