Tugas Limbah Mie Basah

12
PENDAHULUAN Seiring berjalannya waktu maka semakin besar pula kebutuhan yang diinginkan dan harus dipenuhi oleh manusia baik berupa barang ataupun jasa. Untuk itulah mulai muncul industri-industri untuk memenuhi segala keinginan yang muncul itu. Tak hanya industri besar saja yang tumbuh dan berkembang tetapi juga industri kecil dan industri rumah tangga yang dapat memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dalam membuat industri tertentu pastilah dibutuhkan tekad dan kerja keras dalam berbagai bidang mulai dari penyediaan modal, tenaga kerja, tenaga ahli, dan lain-lain. Selain itu juga dibutuhkan adanya persetujuan dan kerjasama dengan pihak pemerintah terkait yang bertugas untuk mengawasi, menjaga, dan membantu dalam pengembangan industri tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena saat ini mulai berkembang adanya penyimpangan-penyimpangan yang ada di masyarakat dan dapat merugikan masyarakat. Banyak sekali aspek yang harus diperhatikan dalam berjalannya suatu industri terutama industri makanan dalam hal mengatasi limbah. Salah satu aspek yang penting adalah produksi bersih, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan meminimasi limbah yang dihasilkan mulai dari penyiapan bahan baku hingga produk jadi dengan tetap berupaya meningkatkan produktivitas. Semua ini terkait dengan isu lingkungan yang ada, sehingga tingkat pencemaran terhadap lingkungan sekitar dapat dikurangi. 1

description

Tinjauan ke pengusaha olahan makanan. melihat limbah dan cara penanganannya.

Transcript of Tugas Limbah Mie Basah

PENDAHULUAN

Seiring berjalannya waktu maka semakin besar pula kebutuhan yang diinginkan dan

harus dipenuhi oleh manusia baik berupa barang ataupun jasa. Untuk itulah mulai muncul

industri-industri untuk memenuhi segala keinginan yang muncul itu. Tak hanya industri besar

saja yang tumbuh dan berkembang tetapi juga industri kecil dan industri rumah tangga yang

dapat memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Dalam membuat industri tertentu pastilah dibutuhkan tekad dan kerja keras dalam

berbagai bidang mulai dari penyediaan modal, tenaga kerja, tenaga ahli, dan lain-lain. Selain itu

juga dibutuhkan adanya persetujuan dan kerjasama dengan pihak pemerintah terkait yang

bertugas untuk mengawasi, menjaga, dan membantu dalam pengembangan industri tersebut. Hal

ini tidak dapat dipungkiri karena saat ini mulai berkembang adanya penyimpangan-

penyimpangan yang ada di masyarakat dan dapat merugikan masyarakat.

Banyak sekali aspek yang harus diperhatikan dalam berjalannya suatu industri terutama

industri makanan dalam hal mengatasi limbah. Salah satu aspek yang penting adalah produksi

bersih, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan meminimasi limbah yang dihasilkan mulai

dari penyiapan bahan baku hingga produk jadi dengan tetap berupaya meningkatkan

produktivitas. Semua ini terkait dengan isu lingkungan yang ada, sehingga tingkat pencemaran

terhadap lingkungan sekitar dapat dikurangi.

Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena

mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa

bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau

limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan

mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen

dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan

bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

1

Pengelolaan limbah industri pangan (cair, padat dan gas) diperlukan untuk meningkatkan

pencapaian tujuan pengelolaan limbah (pemenuhan peraturan pemerintah), serta untuk

meningkatkan efisiensi pemakain sumber daya. Secara umum, pengelolaan limbah merupakan

rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi (reduction), pengumpulan (collection),

penyimpangan (storage), pengangkutan (transportation), pemanfaatan (reuse, recycling),

pengolahan (treatment), dan/ atau penimbunan (disposal).

2

Tinjauan Pustaka

Mie basah adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, garam dan air serta bahan

tambahan pangan lain (Hou and Kruk, 1998). Mie basah adalah salah satu jenis makanan yang

disukai masyarakat Asia, sehingga produk mie basah sangat sesuai jika ditambahkan bahan yang

bersifat baik untuk kesehatan. Pada umumnya mie basah hanya menggunakan subtitusi tepung

umbi-umbian.

Limbah mie basah adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan mie basah.

Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah padat industri mie belum

dirasakan dampaknya karena limbah padat mie basah bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Air banyak digunakan sebagai bahan pencucian untuk proses produksinya. Akibat dari banyak

nya pemakaian air dalam proses pembuatan mie maka limbah cair yang dihasilkan juga cukup

besar. Air limbah tersebut mengandung bahan organik, bila langsung dibuang kebadan air

penerima tanpa ada nya proses pengolahan maka akan menimbulkan pencemaran, seperti

menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap dan berkurangnya oksigen yang terlarut dalam air

sehingga mengakibatkat organisme yang hidup didalam air terganggu karena kehidupannya

tergantung pada lingkungan sekitarnya. Pencemaran yang dilakukan terus menerus akan

mengakibatkan mati nya organisme yang ada dalam air, menginggat air berubah kondisinya

menjadi anaerob. (Astuti,2007)

Menurunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air berati kondisi pencemaran didalam air

semakin meningkat, maka diperlukan pencegahan pencemaran akibat limbah cair industri agar

habitat dan kehidupan air yang ada disekitar lingkungan tetap terlindungi (Farid, 2008). Limbah

cair atau air buangan (waste water) dalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga,

perdagangan, perkantoran, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang biasanya

mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan

manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup (Mahida, 1993).

3

Setiap jenis industri mempunyai karakteristik limbah cair yang spesifik, yang berbeda

dengan jenis industri lainnya, walaupun mungkin suatu jenis industri mempunyai beberapa

parameter pencemar yang sama dengan industri lainnya. Perbedaan karakteristik limbah cair

industri akan menyebabkan proses pengolahan limbah cair industri tersebut berbeda antara satu

industri dengan industri lainnya. Limbah cair industri harus diolah sedemikian rupa sehingga

tidak akan mencemari badan air setempat dimana limbah cair tersebut akan dibuang (Ginting,

2006).

Limbah cair industri adalah buangan hasil proses/sisa dari suatu kegiatan/usaha yang

berwujud cair dimana kehadirannya pada suatu saat dan tempat tidak dikehendaki lingkungannya

karena tidak mempunyai nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang. ( Asmadi,2012 ).

4

Pembahasan

Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan mie basah di pasar Rukoh berupa air

limbah hasil pencucian mie, sisa rebusan mie, dan abu sisa dari pembakaran. Dari berbagai

macam limbah yang ditimbulkan tersebut, tidak ada penanganan terhadap limbah tersebut.

Sebagai contohnya, yaitu pada limah cair, tidak ada saluran IPAL yang ada di ini, sehingga

limbah limbah tersebut langsung dibuang ke selelokan, dan jika hal itu tidak ditanggulangi secara

cepat, maka akan membuat kontaminasi pada air sungai.

Selain itu, tidak adanya cerobong asap yang ada di ruang produksi, sehingga membuat

asap – asap sisa hasil dari pembakaran masih ada di ruang produksi. Hal tersebut akan membawa

dampak yang buruk terhadap produk mie yang dihasilkan nantinya dan tentunya berdampak juga

terhadap kesehatan pekerjanya.

Tempat produksi mie di Pasar Rukoh ini terletak dalam pemukiman padat penduduk,

sehingga permasalahan lingkungan utama bagaimana menjaga kondisi lingkungan sekitar supaya

tidak tercemar oleh limbah yang dihasilkan, namun yang terjadi adalah belum adanya instalasi

penanganan limbah sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan. Industri ini membuang

limbah produksinya langsung dialirkan begitu saja menuju sungai disekitarnya, sehingga ini

berpotensi untuk mencemari lingkungan.

Identifikasi Penyebab Terjadinya Limbah

Dari awal proses yaitu pada saat penggunaan tepung terigu yang akan ditimbang, ada

beberapa yang tercecer, sehingga menyebabkan adanya scrap dan juga pada saat pencampuran

adonan dengan menggunakan molen atau mesin pencampur yang masih terdapat sisa – sisa

adonan yang tertempel dimesin. Limbah mie ini juga dihasilkan dari sisa pemotongan adonan

mie yang tercecer yang juga menyebabkan adanya limbah, hingga pada saat pemasakan yang

banyak terdapat sisa – sisa mie yang sudah matang yang tidak terangkut sehingga mengakibatkan

banyak mie yang tercecer yang jumlahnya tidak sedikit, hal ini yang menyebabkan pada proses

ini kurang efisien dan tentunya menimbulkan limbah.

5

Penggunaan air pada saat proses produksi juga tidak sedikit yang digunakan, pada saat

penggunaan air pengadonan, air sering tersisa di dijirigen yang jumlahnya tidak sedikit, air ini

kadang sudah kotor untuk digunakan pada proses produksi selanjutnya sehingga diperlukan

pergantian air yang menyebabkan pembuangan air yang banyak dari proses sebelumnya,

sedangkan pada saat proses perebusan juga dihasilkan limbah cair sisa perebusan mie, dan pada

proses perebusan ini juga terdapat limbah gas dari pembakaran. Dalam ruangan produksi tidak

dilengkapi cerobong asap yang menyebabkan kurangnya sirkulasi udara yang ada diruang

produksi. Proses perebusan ini menggunakan tungku besar yang berbahan bakar kayu, sehingga

terdapat sisa-sisa bahan bakar kayu berupa abu.

Limbah yang dihasilkan oleh industri ini berupa limbah padat yaitu scrap alat atau

ceceran mi yang jatuh ke lantai dan abu/kayu sisa pembakaran, sedangkan limbah cairnya berupa

air sisa campuran adonan serta air sisa perebusan, dan limbah gasnya berupa asap dari proses

pembakaran kayu. Pada industri ini belum memiliki penanganan limbah yang memadai, seperti

tidak adanya unit pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke sungai, serta belum adanya

cerobong udara untuk menyalurkan asap hasil dari pembakaran. Akan tetapi untuk penanganan

limbah padat berupa abu sisa pembakaran sudah dilakukan, yaitu dimanfaatkan untuk media

tanam ataupun campuran pupuk oleh masyarakat sekitar.

6

Lampiran

Keterangan :

Foto 1, 2 dan 3 adalah produksi rumah tangga yang mengolah mie basah di daerah Rukoh dan

limbah cairnya di buang langsung ke parit.

7

Keterangan :

Foto 4, 5 dan 6 adalah tempat aliran limbah cair yang di buang secara langsung tanpa ada

penanganan sebelumnya.

Daftar Pustaka

8

Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Cetakan Pertama.

Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Farid., 2008, Pengaruh Perubahan Kuat Arus Listrik Terhadap Penyisihan Bahan Organik

Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Plasma, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP

UPN.

Ginting,P. 2006. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Wrama Widya, Jakarta.

Hou, Guoquan and Kruk, Mark. 1998. Asian Noodle Technology. Technical Bulletin Volume

XX.

Mahida,U.N. 1993. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. PT.Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

9