Tugas Kesling Kel 8

3
TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Disusun oleh: KELOMPOK 8 Almira Rosalie – (1102010015) Karina Dian – (1102010140) Muhammad Afdhal – (1102010175) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS PERIODE 7 SEPTEMBER 2015 – 9 OKTOBER 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

description

a

Transcript of Tugas Kesling Kel 8

Page 1: Tugas Kesling Kel 8

TUGAS

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh:

KELOMPOK 8

Almira Rosalie – (1102010015) Karina Dian – (1102010140)

Muhammad Afdhal – (1102010175)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS PERIODE 7 SEPTEMBER 2015 – 9 OKTOBER 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Page 2: Tugas Kesling Kel 8

2

1. Perubahan iklim dan dampaknya bagi kesehatan Berbagai pengaruh perubahan iklim bagi kesehatan, yaitu curah hujan lebat dan banjir dapat memperburuk sistem sanitasi yang belum memadai di banyak wilayah kumuh di berbagai daerah dan kota, sehingga dapat membuat masyarakat rawan terkena berbagai macam penyakit yang menular lewat air seperti diare dan kolera. Suhu tinggi dan kelembapan tinggi yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan kelelahan akibat kepanasan terutama di kalangan masyarakat miskin kota dan para lansia. Dan suhu yang lebih tinggi juga memungkinkan nyamuk menyebar ke wilayah-wilayah baru yang dapat menimbulkan ancaman malaria dan demam berdarah dengue.

2. Peran puskesmas dalam menghadapi perubahan iklim Upaya “Adaptif” terhadap perubahan iklim dalam bidang kesehatan adalah dengan lingkungan hidup yang lebih sulit nanti, kita perlu memperkuat layanan dasar kesehatan masyarakat dan karena iklim yang lebih panas akan memungkinkan penyebaran nyamuk-nyamuk ke wilayah-wilayah baru, maka diperlukan suatu sistem pengawasan kesehatan yang lebih handal untuk memonitor penyebaran penyakit seperti malaria dan deman berdarah dengue. Puskesmas mengembangkan program basic six. Pertama, program promosi kesehatan dengan mengadakan penyuluhan kesehatan dari penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim. Kedua, kesehatan lingkungan dengan diadakannya pengawasan terhadap lingkungan sekitar masyarakat yang mengalami perubahan akibat iklim. Ketiga, meningkatkan pelayanan program KIA dan KB yang dipengaruhi oleh iklim. Keempat, perbaikan gizi guna mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi penyakit-penyakit yang dengan mudah terkena oleh karena perubahan iklim. Kelima, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan program ini puskesmas dapat berperan sebagai pintu utama pengendalian penyakit yang diakibatkan perubahan iklim. Keenam, pengobatan yang dilakukan guna menanggulangi penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim.

3. Lesson learn praktis (video) bagaimana harusnya peran dinas kesehatan dan puskesmas dalam menanggulangi penyakit malaria

• Aspek kesehatan lingkungan pada kejadian malaria Lingkungan merupakan tempat yang berpotensi dalam perindukan vektor malaria, baik tempat perindukan vektor yang terbentuk secara alami seperti lagun dan rawa, maupun tempat perlindungan vektor yang terbentuk karena aktivitas manusia (Man Made Breeding Place) seperti selokan ataupun sawah dengan air irigasi. Kerusakan hutan mangrove yang merupakan tempat berkembangnya jenis ikan yang secara alami merupakan pengendali jentik-jentik nyamuk malaria. Salah satu cara mengatasi malaria adalah dengan pengendalian vektor, dimana perlu dilakukannya pengelolaan lingkungan yang juga dapat memutuskan rantai penularan peyakit meliputi kegiatan modifikasi dan manipulasi lingkungan.

• Fungsi puskesmas sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang berarti puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Pusat Pemberdayaan Masyarakat, berarti puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Page 3: Tugas Kesling Kel 8

3

• Asas Puskesmas yaitu azas keterpaduan lintas sektor, dan asas peran serta masyarakat Asas Keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, Penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya ini memadukan kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral). Asas peran serta masyarakat merupakan upaya-upaya yang dilakukan petugas kesehatan di puskesmas untuk sebisa mungkin memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan program kerja puskesmas.

• Aspek kesehatan lingkungan pada kerangka 5 tingkat pencegahan penyakit (Five Level of Prevention) Adanya usaha menimbulkan kesadaran terhadap fasilitas yang terbengkalai yang bisa menjadi sumber perkembangbiakan vektor (health promotion). Adanya usaha pengelolaan fasilitas dan lahan yang bisa menjadi sumber perkembangbiakan vektor (specific protection).

4. Aspek kesehatan lingkungan pada family medicine Kedokteran keluarga dengan kompetensinya dapat membantu sistem dalam memenuhi kebutuhan kesehatan lingkungan untuk menyelesaikan masalah kesehatan umum, meningkatkan akses untuk pelayanan dan keadilan, mengintegrasikan prevensi dan pelayanan, fisik dan psikologi, penyakit akut dan kronis, pelayanan kolaborasi dan koordinasi dengan tim pelayanan kesehatan lebih efisien dan efektifitas biaya, pelayanan integrasi individu, keluarga dan komunitas

5. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam kesling dan P2B2 3M adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara: 1. 3M, Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember,

vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum, dan lain-lain. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

2. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk 3. Cegah gigitan nyamuk dengan cara menaburkan bubuk temephos (abate) atau altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram altosoid untuk 100 liter air. Abate dapat di peroleh/dibeli di Puskesmas atau di apotek. Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok. Memasang kawat kasa di jendela dan di ventilasi. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar. Gunakan sarung kelambu waktu tidur.

6. Apa peran 5 Star of Doctor dalam program kesling dan P2B2 a. Care Provider Dalam memberikan pelayanan medis, seorang dokter

hendaknya memperlakukan pasien secara holistic, memandang individu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas, memberikan pelayanan yangbermutu, menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi, dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya

b. Decision Maker Seorang dokter diharapkan memiliki kemampuan memilih teknologi, penerapan teknologi penunjang secara etik, Cost effectiveness

c. Communicator Seorang dokter dimanapun ia berada dan bertugas, hendaknya mampu mempromosikan gaya hidup sehat, mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif, mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat tetap sehat

d. Community leader Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya dapat menempatkan diri sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat, mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masyarakat

e. Manager Dalam manajerial, seorang dokter hendaknya mampu bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas, mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.