Tugas Kelompok Makalah BTO

32
MAKALAH BIOLOGI TANAMAN OBAT Dosen Pengampu: Dr. Erma Prihastanti, M.Si. Disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Tanaman Obat Oleh: Mentari Putri Pratami (24020111120001) Nur Indah Apriliyani (24020111120007) Solifa Sarah (24020111120013) Zuhrufah (24020111130020) Oktivani Dipika (24020111130026) Muhammad Luqman Hakim (24020111130036) Monaliza Sekar Rini (24020111130042) Ruli Nur Hidayanti (24020111130054) Riza Laksitadevi Mutiaratri (24020111140067) Tyagita Andarani (24020111140081)

Transcript of Tugas Kelompok Makalah BTO

Page 1: Tugas Kelompok Makalah BTO

MAKALAH

BIOLOGI TANAMAN OBAT

Dosen Pengampu: Dr. Erma Prihastanti, M.Si.

Disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Tanaman Obat

Oleh:

Mentari Putri Pratami (24020111120001)

Nur Indah Apriliyani (24020111120007)

Solifa Sarah (24020111120013)

Zuhrufah (24020111130020)

Oktivani Dipika (24020111130026)

Muhammad Luqman Hakim (24020111130036)

Monaliza Sekar Rini (24020111130042)

Ruli Nur Hidayanti (24020111130054)

Riza Laksitadevi Mutiaratri (24020111140067)

Tyagita Andarani (24020111140081)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Tugas Kelompok Makalah BTO

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah biologi tanaman obat ini dengan baik.

Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta informasi yang bermanfaat

terhadap pembacanya. Makalah ini berisi informasi mengenai macam-macam tanaman obat,

deskripsi, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga isi dalam makalah ini dapat

bermanfaat serta memberikan kontribusi terhadap pembacanya sehingga dapat diterapkan dalam

ilmu dan kegiatan yang bermanfaat.

Semarang, 11 April 2013

Penyusun

Page 3: Tugas Kelompok Makalah BTO

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hingga saat ini pemanfaatan kekayaan sumber biofarmaka dan kearifan lokal

untuk pengobatan masyarakat belum maksimal. Hal ini tercermin dari rendahnya nilai

ekonomi yang dihasilkan. Permasalahan pengembangan produk obat herbal di Indonesia

diantaranya adalah kontinyuitas pasokan bahan baku terstandar yang kurang terjamin

dengan mutu yang fluktuatif. Oleh sebab itu, untuk mendukung perkembangan global,

regional, dan nasional dalam pemanfaatan tanaman obat, sudah saatnya Indonesia

melakukan perubahan yang mendasar dalam prioritas penelitian dan pengembangan

dengan memanfaatkan potensi dan peluang tersebut dan menjadikan keanekaragaman

hayati tanaman obat sebagai bagian dalam kemandirian perawatan kesehatan bangsa.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Lada (Piper nigrum)

sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Sirih (Pioer betle L)

sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Limau (Citrus

amblycarpa) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk Purut (Citrus

hystrix) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Murbei (Morus indica

Rumph) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Puyang (Piper

longum) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Kemukus (Piper cubeba)

sebagai tanaman obat?

Page 4: Tugas Kelompok Makalah BTO

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe Jawa (Piper

retrofractum Vahl) sebagai tanaman obat?

Bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Torbangun atau Bangun-

bangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai tanaman obat?

C. Tujuan

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Lada

(Piper nigrum) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Sirih

(Pioer betle L) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk

Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk

Limau (Citrus amblycarpa) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Jeruk

Purut (Citrus hystrix) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman

Murbei (Morus indica Rumph) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe

Puyang (Piper longum) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman

Kemukus (Piper cubeba) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman Cabe

Jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai tanaman obat.

Untuk menjelaskan bagaimana klasifikasi, deskripsi, serta kegunaan tanaman

Torbangun atau Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai tanaman obat.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 5: Tugas Kelompok Makalah BTO

A. Lada (Piper nigrum)

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae 

Genus : Piper

Spesies : Piper nigrum L.

Lada (Piper nigrum) merupakan tanaman herbal tahunan, tumbuh memanjat. Batang

berbentuk bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, dan berwarna hijau kotor. Daunnya

tunggal, berbentuk bulat telur, pangkal daun bentuk jantung, ujung daun runcing, tepi daun rata,

panjang daun 5-8 cm, lebar daun 2-5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga lada

merupakan bunga majemuk, bentuk bulir, menggantung, panjangnya 3,5-22 cm, warna hijau.

Buah lada berbentuk buni, bulat, saat buah muda masih berwarna hijau dan setelah tua berwarna

merah. Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang

dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan

dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau

harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia

Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi

Afrika, Asia, dan Amerika. Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada

Page 6: Tugas Kelompok Makalah BTO

disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu

Sambas, dan lain-lain.

Manfaat

Merica adalah salah satu obat penyembuh sakit kepala yang ampuh. Merica mengandung

zat kavisin yang membawa sifat pedas. Di dalam tubuh, senyawa-senyawa yang menjadi sumber

rasa pedas akan bekerja meredam aktivitas otak saat menerima sinyal rasa sakit yang disalurkan

dari sistem syaraf. Oleh sebab itu, beban rasa sakit yang tadinya tinggi jadi berkurang.

Merica juga tergolong senyawa pembangkit birahi/afrodisiak. Senyawa boron, calamene

dan vacrol yang terdapat pada butiran buah lada dapat merangsang pengeluaran hormon

androgen dan estrogen yang merupakan bekal utama pembangkit gairah seksual pada pria dan

wanita. Kandungan merica juga dapat mengatasi bau keringat yang kurang sedap, haid yang

kurang teratur, panas dalam, rematik, asam urat, tulang keropos, sakit gigi, asma, hernia, dan

berbagai jenis penyakit kulit.

B. Sirih (Pioer betle L)

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Page 7: Tugas Kelompok Makalah BTO

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L

Sirih (Piper betle L) Mengandung minyak atsiri fenol betel dan kavikol yang

menimbulkan aroma harum. Selain itu juga mengandung enzim diatase, gula dan tannin. Daun

sirih juga mengandung kavibetol yang merupakan turunan fenol, berfungsi sebagai antiseptik.

Manfaat

1. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan

2. Menghilangkan keputihan

3. Mengobati sakit jantung

4. Mengobati Sifilis

5. Mengobati alergi / biduren

6. Menyembuhkan diare

7. Menghentikan pendarahan gusi

8. Mnghentikan pendarahan hidung / mimisan

9. Mengobati sakit gigi karena berlubang

10. Mengobati Bronkhitis

11. Mengobati batuk

12. Mengobati sakit mata

13. Mengobati eksim

14. Mengobati gatal-gatal setelah melahirkan

15. Menghilangkan bau mulut

16. Menghindarkan sakit kulit dan gatal-gatal

17. Menghindarkan jerawat yang akan tumbuh

18. Menghilangkan jerawat.

C. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

Page 8: Tugas Kelompok Makalah BTO

Daun jeruk

Batang jeruk

Buah jeruk

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rutales

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang

bermanfaat seperti : limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, asam sitrat dan sitral.

Setiap 100 gram jeruk nipis mengandung vitamin C sebesar 27 miligram, kalsium 40 miligram,

hidrat arang 12,4 miligram, vitamin B1 0,04 miligram, zat besi 0,6 miligram, lemak 0,1 miligram,

kalori 37 gram, protein 0,8 gram dan mengandung air 86 gram.

Manfaat

1. Menyembuhkan amandel

2. Menyembuhkan malaria

3. Menyembuhkan ambeien

4. Mengobati sesak nafas

5. Menyembuhkan influenza

6. Menyembuhkan batuk

Page 9: Tugas Kelompok Makalah BTO

7. Menyembuhkan demam

8. Mengobati sembelit

9. Mengatasi terlambat datang bulan

10. Mengobati perut mulas

11. Mengobati sakit perut karena datang bulan

12. Meredakan perut mual

13. Menghilangkan kelelahan

14. Mengobati disentri

15. Menghilangkan bau badan

16. Menghindarkan keriput di wajah.

D. Jeruk Limau (Citrus amblycarpa)

Daging, buah, dan biji.

Jeruk limau (Citrus amblycarpa) mempunyai kandungan minyak atsiri yang terdapat

pada bagian daun dan kulitnya. Minyak atsiri dari daun jeruk limau mengandung β-pinena,

linalool, sitronelal, sitronelol dan geraniol, γ-terpinena, dan metil-N-metil antranilat. Sedang

minyak atsiri kulit buah adalah β-pinena, simena, limonena dan sitronelal.

Manfaat

Page 10: Tugas Kelompok Makalah BTO

Kandungan kimia yang terdapat pada minyak atsiri

dari Citrus amblycarpa memiliki khasiat:

1. Penurun aktivitas lokomotor (antikejang),

2. Membantu melemaskan otot,

3. Menenangkan syaraf

4. Anti nyeri

5. Antiseptik

6. Sebagai senyawa anti bakteri

7. Sebagai penambah cita rasa

8. Banyak digunakan sebagai zat pewangi untuk parfum

9. Dapat pula sebagai pengawet

10. Tolak nyamuk serta mengusir serangga.

E. Jeruk Purut (Citrus hystrix)

Daunnya mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak atsiri 1-15% v/b. Kulit

buahnya mengandung

saponin, tanin 1%, steroid

triterpenoid, dan minyak atsiri

yang mengandung sitrat 2-

2,5% v/b (Agromedia, 2008).

Sedangkan menurut Subarnas (2007), kandungan kimia dalam daun jeruk purut adalah

senyawa alkaloid, saponin, polifenol, dan minyak atsiri. Kulit buah mengandung saponin,

flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Adapun daging buahnya mengandung saponin dan

flavonoid.

Manfaat:

Daunnya berkhasiat sebagai stimulant dan penyegar yang digunakan untuk mengatasi

badan letih dan lemah sehabis sakit berat serta penyedap masakan. Kulit buahnya berkhasiat

sebagai obat bisul, panas dalam, radang kulit, radang payudara, stimulan, berbau khas aromatic

selain dapat menjadi penyedap masakan juga digunakan dalam pembuatan kue dan manisan.

Page 11: Tugas Kelompok Makalah BTO

Buahnya digunakan untuk mengatasi influenza, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau, serta

kulit bersisik dan mengelupas (Agromedia, 2008).

Menurut Subarnas (2007), daging buah berkhasiat untuk obat batuk. Kulit dan daun

sebagai penyedap masakan dan antiseptik.

F. Murbei (Morus indica Rumph)

Daun Murbei

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dilleniidae

Ordo : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Morus

Spesies : Morus indica Rumph

Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin,

moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-

hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, acetone, trigonelline,

choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik,

asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung

Page 12: Tugas Kelompok Makalah BTO

phytoestrogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung

cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten,

B1, B2 dan C). Kulit batang mengandung (1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol,

sitosterol-alfa-glucoside. (2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C,

oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung

derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene,

morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-

amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. Biji: urease. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :

Eedysterone berkhasiat hipoglikemik.

Bagian-bagian tanaman murbei:

Daun

Helai-helai daun berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, sedang pangkal daun juga

runcing tetapi agak membulat. Tepi-tepi daunnya bergerigi. Panjang daun yang berwarna

hijau adalah sekitar 6 cm sampai 15 cm. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang

panjangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal

tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah

kasar, panjang 2,5 – 20 cm, lebar 1,5 – 12 cm, warnanya hijau.

Buah

Karena jenis beri,buah murbei merupakan buah majemuk dengan panjang 2-3cm jika

sudah matang buahnya akan berwarna ungu kemerah merahan dan terasa asam.

Bunga

Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya

putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang

terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan

rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam.

Biji

Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan unluk

makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah

bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi.

Page 13: Tugas Kelompok Makalah BTO

Manfaat

Daun-daunnya diperlukan sebagai bahan obat diuretika. Daun tanaman ini baunnya tidak

mencolok atau katakanlah lemah, rasanya agak kelat. Daun murbei menjadi obat alternatif yang

paling berkasiat karena kandungannya memiliki Zat yang mampu mengobati berbagai macam

penyakit. Antara lain menghilangkan bau badan karena keringat, memperlancar urine,

menyembuhkan penyakit kaki gajah, sakit kepala, hipertensi, batuk menahun, membersihkan

darah kotor, membersihkan berbagai penyakit kulit,(gatal-gatal, bisul, panu, kudis, kurap, kutu

air), memperlancar ASI bagi yang sedang menyusui, menurunkan kolesterol, serta baik bagi

pengidap penyakit diabetes melitus. Kulit akar berkhasiat untuk sakit gigi, tidak datang haid,

batuk berdahak, sesak napas (asma), muka bengkak (ederna), kencing yang nyeri dan susah

(disuria), dan cacingan. Buahnya berkhasiat untuk tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung

berdebar (palpitasi), kencing manis (diabetes mellitus), rasa haus dan mulut kering, sukar tidur

(insomnia), batuk berdahak, pendengaran berkurang dan penglihatan kabur, telinga berdenging

(tinnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo), hepatitis kronis, sembelit pada orang tua, kurang darah

(anemia), neurasthenia, sakit otot dan persendian, sakit tenggorok, serta rambut beruban sebelum

waktunya. Rantingnya berkhasiat untuk rematik, tangan dan kaki terasa baal dan sakit, sakit

pinggang (lumbago), keram pada tangan dan kaki, tekanan darah tinggi, serta menyuburkan

pertumbuhan rambut.

G. Cabe Puyang (Piper longum)

Page 14: Tugas Kelompok Makalah BTO

Cabe Puyang (Piper longum) berasal dari Asia, terutama Indonesia dan Thailand. Secara

alami memang telah lama dipakai sebagai bahan pembuatan jamu. Kandungan aktif yang ada di

cabe puyang antaranya piperine, piperlonguminin, silvatin, guinensin, filfilin, sitosterol, resin

dan minyak terbang.

Manfaat

Aktivitas antialergi cabe puyang sudah diteliti dan menunjukkan efektifitasnya dalam

mengatasi infeksi tenggorokan dan mencegah kejang di bagian bronkial. Selain untuk mengatasi

malaria kronis, buahnya juga dapat digunakan untuk melemahkan virus hepatitis.Herba ini kerap

digunakan untuk mengobati batuk,rematik, sendi kaku, mengatasi perut kembung, penyakit

semacam lepra dan juga diyakini dapat meningkatkan vitalitas. Bagi penderita maag, cabe

puyang dapat menghambat pengeluaran cairan di pencernaan dan menurunkan total asam

lambung. Menurunkan LDL, VLDL serta kolesterol total sehingga baik untuk mencegah

aterosklerosis.

H. Kemukus (Piper cubeba)

Page 15: Tugas Kelompok Makalah BTO

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper cubeba L.F

Kemukus (Piper cubeba L.F) masih satu family dengan sirih-sirihan atau Piperaceae.

Kemukus berkerabat dekat sesuai dengan kerabat famili Piperaceae seperti tanaman sirih (Piper

betle) ,lada (Piper nigrum), Piper cubeba, dan Peper omiapellucida semua jenis ini ditandai

dengan perbungaannya yang berbentuk amentum (bunga lada).

Tanaman Kemukus mempunyai beberapa nama daerah, diantaranya adalah kemukus

(Indonesia), kemukus atau tmukus (Jawa), rinu (Sunda), kamokos (Madura), kemukuh

(Simalur). Dalam bahasa Inggrisnya dinamakan cubeb pepper.

Perawakan tanaman kemukus berupa semak. Tanaman ini tumbuh memanjat dan

habitusnya dapat mencapai panjang 5 - 15 m.

Bagian-bagian tanaman kemukus diantaranya:

- Daun

Page 16: Tugas Kelompok Makalah BTO

Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung ujung meruncing, tepi rata, berseling atau

tersebar, bekas dudukan daun nampak jelas, panjang 8,5-15,5 cm, lebar 3-9,5 cm, dan

berwarna hijau.

- Batang

Batang kemukus bulat tipenya pemanjat dengan akar pelekat, dundul, buku membenjol.

- Bunga

Majemuk, bentuk bulir, panjang 3-10 cm, tangkai 6-20 mm, hijau, daun pelindung elips,

melekat pada tangkai bulir, benang sari tiga, putik tiga sampai lima, putih, kuning

kehijauan.

- Buah

Bulat, bertangkai, diameter 6-8 mm, tangkaipanjang 2-5 mm, coklatkehitaman.

- Biji

Kecil, lanset, dan berwarna putih kecokelatan..

- Akar

Serabut, kuning kecokelatan.

Kandungan kimia yang dimiliki oleh tanaman kemukus yaitu diantaranya:

Minyak atsiri 10-20% terdiri atas kadinen, sineol, karen, sabinen, pinen, kamfor, azulen,

teerpineol. Asam Kubebat lebih kurang 1%, damar 2,5-3,5%, zat pahit (kubebin 0,3-

3%), piperin 0,1-0,4%, gom, pati dan minyak lemak.

Buah Piper kubeba (kemukus) mengandung senyawa lignan yang terdiri dari kubebin,

hinokinin, klusin, dihidrokubebin, dihidro-klusin, kubebininyatein, kubebino-lida,

kordigerin, isoyatein (2R,3R)-2-(3",4"-metilen-dioksi-benzil)-3-(3',4'-dimetoksi-benzil)

butirolakton. Minyak atsiri 10-15% dan oleoresin 3% yang terdiri dari kubebin 2% asam

kebebat 1%.4)

Kubebin C20H20O6 adalah senyawa tak berbau, berbentuk Kristal jarum kecil, melebur

pada 132oC, memiliki rasa pahit dalam larutan alkohol. Dia larut dalam alkohol,

kloroform dan eter. Pada proses oksidasi, akan terurai menjadi kubebinolida, yang

identik dengan hinokinin, yaitu suatu senyawa resin fenolik alami.

Asam Kubebat adalah senyawa amorf berwarna putih. Dia memiliki nilai terapi 1-3%

dari seluruh biji kemukus, tergantung dari kadarnya.

Page 17: Tugas Kelompok Makalah BTO

Manfaat

Adanya kandungan resin-resin fenolik yang bersifat antiseptik, maka sering digunakan

untuk menghentikan (atau setidaknya memperlambat) semakin parahnya penyakit-

penyakti infeksi pada kelamin.

Karena memiliki aksi mengiritasi lokal terutama pada membrana mukosa, maka kemukus

sering digunakan sebagai stimulansia (misalnya sebagai perangsang keluarnya air seni,

air liur, angin perut dan sebagainya).

Minyak atsiri kemukus dilaporkan dapat mengurangi rata-rata kematian tikus yang

diinjeksi dengan virus influenza dibanding dengan kontrol. Ekstrak heksana buah

kemukus memberikan efek bronkodilatasi terhadap trakhea terpisah yang telah diberi

bronkokonstriktor. Hal ini membuka kesempatan untuk diteliti dengan seksama.

Stimulant, Carminative, Expectorant.

Kegunaan di masyarakat

Secara tradisional buah kemukus digunakan untuk peluruh air seni, asma, peluruh air liur,

pencegah mual dan peluruh kentut. Fructus cubebae memberikan efek stimulasi selaput lendir,

sehingga dapat digunakan untuk pengobatan bronkitis, bahan ini digunakan dalam bentuk serbuk

(jarang dalam bentuk ekstrak atau minyak menguapnya), sebagai campuran rokok untuk asma.

Minyaknya digunakan dalam pengobatan kencing nanah. 

I. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl)

Page 18: Tugas Kelompok Makalah BTO

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper retrofractum Vahl.

Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau

tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya agak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai

atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar,

tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m.

Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal,

bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata,

pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 – 30

cm, lebar 3 – 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak

atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir,

bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata,

bertonjolan teratur, panjang 2 – 7 cm, garis tengah 4 – 8 mm, bertangkai panjang, masih muda

berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan

akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman.

Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Page 19: Tugas Kelompok Makalah BTO

Kandungan kimia tanaman cabe jawa:

Sifat kimiawi dan efek farmakologis buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian

limpa dan lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. Kandungan kimia buah cabe jawa

mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-

undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak atsiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-

dienamide, dan sesamin. Piper ini mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan

menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piper

longuniinine.

Manfaat

Cabe jawa dapat mengobati kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare,

sembelit, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, neurastenia,

tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik, membersihkan rahim, badan lemah,

stroke, dan nyeri pinggang.

J. Torbangun atau Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour)

Page 20: Tugas Kelompok Makalah BTO

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Coleus

Spesies : Coleus amboinicus Lour

Tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) adalah ternasuk uler tahunan atau

agak menyerupai semak, tidak berumbi, percabangan agak berbentuk galah, berbulu halus pada

saat muda, dan lokos jika tua. Daun berhadapan, tunggal, tebal, berdaging, bundar telur melebar,

agak bundar atau berbentuk seperti jantung, dengan luas 5-7 cm x 4-6 cm, permukaan atas

berbulu halus tersebar dan pada bagian pertulangan daunnya berambut panjang, tepi daun

beringgit kasat sampai bergigi kecuali pada bagian pangkal. Panjang tangkai daun 2-4,5 cm dan

berbulu halus (Siagian dan Rahayu, 2000).

Rangkaian bunga terdiri atas 10-20 bunga yang tersusun rapat dalam suatu gelungan

menyerupai bulir, panjang 10-20 cm, berdaging, dan berbulu halus. Daun pelindung bundar telur

melebar, panjang 3-4 cm dan ujung meruncing. Daun kelopak berbentuk lonceng, panjang 2-4

mm, berbulu panjang dan berkelenjar, berukuran tidak sama, bergigi 5; gigi atas bundar telur

melebar, tumpul; gigi lateral dan bawah meruncing. Daun mahkota biru, melengkung, panjang 8-

12 mm, panjang tabung 3-4 mm, menyerupai terompet; labium atas pendek, tegak, berbulu

sangat halus; labium bawah panjang dan cekung. Tangkai sari bersatu di bagian bawah

membentuk tabung dan mengelilingi putik. Berbiji satu coklat pucat, permukaannya licin, agak

bulat, pipih dan berukuran 0,7x0,5 mm (Siagian dan Rahayu, 2000).

Page 21: Tugas Kelompok Makalah BTO

Kandungan Tanaman Torbangun

Komposisi zat gizi daun Torbangun yang terdapat dalam Komposisi Zat Gizi Pangan

Indonesia (Mahmud et al., 1990) menyebutkan bahwa dalam 100 gram daun Torbangun

mengandung lebih banyak kalsium, besi dan karoten total dibandingkan dengan daun Katuk.

Data selengkapnya tentang komposisi zat gizi daun Torbangun dan daun Katuk tercantum dalam

Tabel 1.

Manfaat

Tanaman ini memiliki khasiat sebagai analgesik, obat luka, obat batuk, dan sariawan

(Depkes, 1989). Selain itu, daun Torbangun juga dikenal sebagai anti septik. Wijayakusuma et

al. (1996), menyatakan bahwa Coleus amboinicus Lour mengandung minyak esensial yang

Page 22: Tugas Kelompok Makalah BTO

tersusun atas carvacrol, isoprophyl-o-cresol, phenoldansineol. Dalam 120 kg daun Torbangun

segar terkandung 25 ml minyak esensial (kandungan minyaknya ± 0,2%) sehingga menimbulkan

efek antiseptik yang efektif.

Daun Torbangun juga mengandung kalium yang dapat membersihkan darah, mencegah

infeksi, mengurangi rasa nyeri, menimbulkan rasa tenang, dan dapat menciutkan selaput lendir.

Rasa tenang yang dihasilkan oleh daun ini dapat mengurangi stres yang timbul akibat cuaca

panas. Cuaca panas dapat menimbulkan stres sehingga menurunkan nafsu makan, sekresi air

susu, dan bobot badan (Mepham, 1987).

Menurut Damanik et al. (2006), daun Torbangun juga dapat memberikan manfaat bagi

kesehatan dan pertumbuhan bayi yang ibunya mengkonsumsi daun Torbangun karena daun ini

dapat meningkatkan sekresi air susu ibu. Peningkatan volume air susu terjadi karena adanya

peningkatan aktivitas sel epitel yang ditandai dengan meningkatnya DNA dan RNA kelenjar

mammae.

Beberapa penyakit yang bisa diobati antara lain sakit kepala, asma dan batuk, sariawan,

borok, perut kembung, dan demam, peluruh angin, penurun panas pelancar asi, mengurangi rasa

sakit, penyegar badan, pengharum badan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Page 23: Tugas Kelompok Makalah BTO

Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai

obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah

mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak

mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang

berfungsi mengobati.

Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

untuk mencuci mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja

reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

3.2. Saran

Tanaman obat hingga kini masih menjadi obat tradisional yang jarang digunakan

oleh masyarakat Indonesia, padahal jumlah komoditas serta kualitasnya untuk

menyembuhkan berbagai penyakit tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, kita

sebagai warga Indonesia sebaiknya bisa mengelola serta mengembangkan manfaat dari

berbagai tanaman obat yang jelas-jelas tidak memberikan efek negatif atau membahayakan

bagi tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia, Redaksi. 2008. BukuPintarTanamanObat. Jakarta: AgromediaPustaka.

Page 24: Tugas Kelompok Makalah BTO

Jojo, bio. 2012. Citrus hystrix Dc (JerukPurut). Online at

http://biojojo.blogspot.com/2012/10/citrus-hystrix-dc-jeruk-purut.html. [6 April 2013]

Subarnas, Nandang. 2007. TerampilBerkreasiuntukKelas VIII SMP/MTs.Bandung: Grafindo

Media Pratama.

Thomas, A.N.S. 2011. Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta: Kanisius.