Makalah Kelompok Enron

44
PENGGABUNGAN USAHA, LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI, INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI, SPECIAL PURPOSE ENTITIES (SPE) I.PENGGABUNGAN USAHA 1.1. Pengertian Penggabungan Usaha Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya. Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam jenis produk, mutu produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat sehingga seringkali timbul persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan. Untuk mengatasi adanya saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah satu bentuk kerjasama yang dapat ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun 1999: ”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 1

Transcript of Makalah Kelompok Enron

Page 1: Makalah Kelompok Enron

PENGGABUNGAN USAHA, LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI,

INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI,

SPECIAL PURPOSE ENTITIES (SPE)

I. PENGGABUNGAN USAHA 

1.1. Pengertian Penggabungan Usaha 

Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan

entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui

akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali

memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya.

Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam jenis

produk, mutu produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat sehingga

seringkali timbul persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan. Untuk mengatasi

adanya saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain,

perlu kiranya diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah satu

bentuk kerjasama yang dapat ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha

antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis

maupun yang tidak sejenis.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08

tahun 1999: ”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau

lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan

menyatu dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control)

atas aktiva dan operasi perusahaan lain”

Dalam PSAk No 22 tidak dikenal istilah peleburan, dan dapat disimpulkan

peleburan dapat digolongkan ke dalam penggabungan usaha. Sementara istilah

penggambil alihan, dalam PSAK No.22 paragraf 8 dikenal denan akuisisi yang di

definisikan “ suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yaitu

pengakuisisi memperoleh kendalai atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang di

akuisis dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau

mengeluarkan.

Internasional financial Reporting Standart (IFRS) No.3 “Business Combination”

Paragraf 4 memberikan definis yang lebi specifik dengan menjelaskan penggabungan

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 1

Page 2: Makalah Kelompok Enron

usaha sebagai berikut: “A business combinations is the bringing together of separate

entities or business in to one reporting entity. The result of nearly all business combination

is that one entity, the acquirer, obtains control of one or more other business, the acquiree.

If an entity obtaines control of one or more other entities that are not busineses, the

bringing together of those busineses is not a business combination”.

IFRS No.3 menjelaskan bahwa penggabungan usaha adalah penggabungan entitas-

entitas dan bisnis bisnis terpisah kedalam suatu entitas pelapor dan hampir semua

penggabungan usaha bertujuan agar suatu entitas (pengakuisisi) dapat mengendalikan

entitas lain (perusahaan yang di akuisisi) . Dengan demikian, penggabungan usaha

dapat menyebabkan suatu hubungan induk dan anak perusahaan atau pembelian aktiva

bersih yang menghasilkan goowil.

Sifat Penggabungan Usaha

Horizontal integration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama,

misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer

product juga.

Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara

berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co

salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc,

distributor obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini

diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar

Conglomeration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak

saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi

untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi

perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.

1.2 Alasan-Alasan Penggabungan Usaha 

Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas

melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru?

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 2

Page 3: Makalah Kelompok Enron

Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat

perluasan adalah:

Manfaat Biaya (Cost Adventage).

Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang

dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.

Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah

didirikan biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan

produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika

tujuannya adalah diversifikasi.

Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays).

Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat

diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan

dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.

Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers).

Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisian diantara mereka.

Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang

untuk diambilalih, beberapa di antara mereka memakai strategi pembeli yang

agresif sebagai pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh

perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan dengan rasio hutang-terhadap ekuitas

yang tinggi biasanya bukan merupakan calon pengambilalih yang menarik. Dalam

industri perbankan, contohnya, bank-bank yang independent mengakuisisi bank-

bank tetangganya untuk memperluas pangsa pasar (market share) dan berkembang

menjadi bank regional. Bank menggunakan penggabungan sebagai suatu cara untuk

mencegah pengambilalihan oleh bank asing.

Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).

Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud

maupun berwujud.

1.3 Bentuk Penggabungan Usaha 

Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : 240-241)

dapat dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut :

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 3

Page 4: Makalah Kelompok Enron

1. Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha

sebagai berikut :

Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang

sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar

dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya

persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi

diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut.

Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya,

keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu

perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain

yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan

kontinuitas produksi.

Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan

horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan

dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya

perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan

makanan (catering).

2. Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli

perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi

anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak

mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah

perusahaan yang membelinya.

Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha

dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk

satu perusahaan baru.

Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham

atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian

(controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status

hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.

1.4 Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha 

1. Metode Penyatuan Kepemilikan (by pooling of interest method)

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 4

Page 5: Makalah Kelompok Enron

Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22

untuk penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode

penyatuan. Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan

perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap

tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari

perusahaan-perusahaan yang bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-

perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada pembelian, tidak ada harga pembelian,

sehingga karenanya tidak ada dasar pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang

bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu

setiap goodwill pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan

dimasukkan sebagai aktiva pada entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba

ditahan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas

yang disatukan, dan pendapatan yang bergabung untuk seluruh tahun dengan

mengabaikan tanggal penggabungan usaha dilakukan.

Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-

masing dapat menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva dan

kewajiabannya. Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang

dicatat oleh masing-masing perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang

berbeda dapat disesuaikan menjadi dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan

tersebut diperlukan oleh perusahaan lainnya. Perubahan metode akuntansi untuk

menyesuaikan masing-masing harus berlaku surut, dan laporan-laporan keuangan yang

disajikan untuk periode-periode sebelumnya harus disajikan kembali (restated).

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest

a. Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai

buku saat diadakan penggabungan.

b. Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal

perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung.

c. Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang

diterbitkan ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun

aktiva lainnya dengan jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan

penyesuaian terhadap modal perusahaan yang akan digabung.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 5

Page 6: Makalah Kelompok Enron

d. Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik

perusahaan yang bergabung.

2. Metode Pembelian ((by purchase method))

Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha

merupakan suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari

perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang

memperoleh atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang

ditanggung sebesar nilai wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara

yang sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban

yang dapat diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan.

Menurut PSAK tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar

aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama

maksimum 20 tahun.

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase:

Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung

sebesar nilai wajarnya.

Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika

pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga

pasar pada tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan

sebagai indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi

atau yang diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan).

Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung.

Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima

perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill

pada kelompok aktiva.

1.5 Efektif Berlakunya Penggabungan Usaha

Kapankah suatu penggabungan usaha berlaku efektif ? ada beberapa ketentuan

yang dapat digunakan untuk mengetahui kapan suatu penggabungan usaha berlaku

efektif. Ketentuan tersebut di bagi menjadi dua kelompok, yaitu menurut hukum dan

menurut akuntansi. Ketentuan yang diharuskan oleh standar akuntasi keuangan bisa

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 6

Page 7: Makalah Kelompok Enron

berbeda dengan ketentuan yang diatur oleh perundang-undangan, karena ilmu akuntasi

selalu mengutamakan subtansi dari pada syarat formal atau dikenal dengan

asa”substance over form”.

Menurut PSAK No.22 paragraf, suatu akuisisi berlaku efektif pada saat kendali atas

aktiva dan operasi suatu perusahaan yang di akuisisi secara efektif dialihkan kepada

perusahaan pengakuisisi dan saat penerapan metode pembelian dimulai. PSAK No 22

ini memberikan penjelasan atas ketentuan saat kapan suatu akuisisi berlaku efektif

namun, tidak memberikan penjelasan atas ketentuan saat kapan suatu penyatuan

kepentingan (uniti of interest) berlaku efektif. Ada pandangan yang menyatakan bahwa

suatu penyatuan kepentingan berlaku efektif pada saat pembagian resiko dan manfaat

diberlakukan .

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 27. tahun 1998 tentang penggabungan,

peleburan, dan penggabil alihan perseroan terbatas” menetapkan ketentuan mengenai

berlaku efektifnya suatu penggabungan, peleburan dan penggabil alihan dengan

mengacu undang-undang No.1 tahun 1995. Suatu trandaksi penggabungan, peleburan,

pengendalian berlaku efektif dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika transaksi penggabungan dilakukan dengan merubah anggaran dasar, maka

transaksi tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan anggaran

dasar oleh menteri kehakiman dan perundang undangan. Jika transaksi tersebut

disertai degan perbuahan anggaran dasar yang tidak memerlukan persetujuan

menteri kehakiman dan perundang-undangan, maka transaksi berlaku sejak

tanggal pendaftaran akte penggabungan dan akte perubahan anggaran dasar dalam

daftar perusahaan. Apabila penggabungan perseroan dilakukan tanpa disertai

perubahaan anggaran dasar, maka penggabungan mulai berlaku sejak tanggal

penandatanganan akte penggabungan.

Peraturan Pemerinta No 27 tahun 1998 pasal 22

Suatu tarnsaksi peleburan berlaku efektif pada saat menteri kehakiman dan

perundang-undangan mengesahkan akte pendirian perusahaan hasil peleburan.

Peraturan Pemerintah No 27 tahun 1998 pasal 26

Transaksi penggabil alihan pada dasarnya sama dengan penngabungan. Jika

transaksi pengambilalihan dilakukan dengan merubah anggaran dasar, maka

transaksi tersebut efektif berlaku sejak tanggal persetujuan perbubahan anggaran

dasar oleh menteri kehakiman dan perundang-undangan. Jika transaksi tersebut

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 7

Page 8: Makalah Kelompok Enron

disertai dengan dengan perubahaan anggaran dasar yang tidak memerlukan

persetujuan menteri kehakiman dan perudang-undangan maka transaksi tersebut

berlaku sejak tanggal pendaftaran akte pengambil alihan dan akte perubahan

anggaran dasar dalam daftar perusahaan.Apabila pengambil alihan perseroan

dilakukan tanpa disertai perubahan anggaran dasar, maka pengambilan mulai

berlaku sejak penandatanganan akte pengambilalihan.

1.6 Standar Akuntansi Keuangan Yang Terkait

Tidak bisa dipungkiri, sejarah dan perkembangan akuntansi penggabungan usaha

di amirika serikat memberika pengaruh yang besar terhadap perkembangan teori

akuntansi penggabungan usaha . Diamirika Principle Board (ABP) Opini No 16 tentang”

business kombination” diberlakukan sejak tahun 1970 hingga awal dekade 2000-an.

ABP Opini No 16 merupakan salah satu standar yang paling lama dipaki berlaku di

Amirika Serikat.

APB Opini No 16 ini telah diadobsi oleh Internasional Standart Accounting Bord

(IASB) dengan dikeluarkannya IAS No 22”tengan business combination”. Selajutnya IAS

No.22 digantikan dengan IFRS No.3 sejak 31 Maret 2004. Kemudian IAI melakukan

pengadobsian terhadap IAS No 22 dengan dikeluarkannya PSAK No 22

tentang”akuntansi penggabungan usaha” yang berlaku sejak 1 januari 1995 hingga kini.

a. IAS No.22, PSAK No.22 DAN IFRS No.3

IFRS No.3 dikeluarkan oleh IASB untuk menggantikan IAS No.22 Dengan Beberapa

perubahan ketentuan akuntasi penggabungan usaha:

No IAS No.22 DAN PSAK

NO.22

IFRS NO.3 Dasar Perubahan

1 IAS No 22 dan PSAk No.22

memberikan ijin atas

pengguanaan metode

pembelian dan penyatuan

kepemilikan serta

menetapkan syarat-syarat

penggunaan metode

tersebut. Metode

penyatuan kepemilikan

IFRS No.3 tidak lagi

mengijinkan

penggunaan metode

penyatuan

kepemilikan dan

menyebutkan

bahwa semua

penggabungan

usaha harus

Ketentuan tersebut

ditetapkan karena,

walaupun terdapat

kreteria yang

ditetapkan oleh IAS

No.22 dalam

mengguanak metode

pembelian dan

penyatuan

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 8

Page 9: Makalah Kelompok Enron

digunakan apabila sulit

sekali mengidentifikasi

perusahaan pengakuisisi

dan terjadi pembagian

resiko serta manfaa secara

seimbang antara

perusahaan-perusahaan

yang menggabungkan diri.

dicatatdengan

menggunakan

metode pembelian

kepemilikan ,managem

en sering mencari celah

agar dapat

menggunakan sala satu

dari dua metode

tersebut yang

menguntungkan bagi

mereka. Sehingga IFRS

No.3 mengharuskan

pengidentifikasian

perusahaan

pengakuisisi dalam

setiap transaksi

penggabungan usaha

No IAS No.22 DAN PSAK NO.22 IFRS NO.3 Dasar Perubahan

2 IAS No. 22 dan PSAK No.22

mengharuskan amortisasi

goodwill selama satu

periodeyang tidak kurang dari

20 tahun

IFRS No.3 Tidak lagi

memperkenankan

amortisasi atas

goodwil yang

berasal dari

transaksi

penggabungan

usaha. Goodwil

dianggap habis

dengan sendirinya

seiring dengan

terjadinya

penurunan nilai

aktifa yang

dilakukan

berdasarkan IAS

No.36

tenang”impairment

Pengalokasian

goodwil melalui

penurunan nilai

sianggap sebagai

perlakuan yang

paling tepat sebab

goodwil adalah

cerminan arus kas

yang diharapkan

diperoleh pada

masa yang akan

datang , sehingga

akan menurun jika

arus kas tersebut

menurun

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 9

Page 10: Makalah Kelompok Enron

of asset”

3 Berdasarkan PSAK No.22

paragraf 82,sisa goodwil

negatif setelah dilakukan

penurunan nilai aktifa

nonmoneter, harus diakui

sebagai pendapatan

sitangguhkan dan diakui

sebagai pendapatan secara

sistimatis tidak boleh lebih

dari 20 tahun.

IFRS No.3. paragraf

56 mengharuskan

pengakuan laba atau

rugi yang berasal

dari sisa goodwil

negatif

Goodwil negatif

sebenarnya adalah

pendapatan yang

diperoleh sari

transaksi

penggabungan

usaha yang

semestinya

langsung diakui

seluruhnya pada

saat transaksi

tersebut terjadi

II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

2.1 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara

Pemilikan perusahaan pusat atas perusahaan cabangnya, dalam satu satuan ekonomi.

Laporan Keuangan Konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk

pusat perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih cabang perusahaan (entitas

yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu

entitas atau perusahaan satu perusahaan atau diperlukan apabila salah satu perusahaan

yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, jika tidak memiliki hak

kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya

mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak

mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.

Dari difinisi umum diatas, dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan

Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung

memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan konsolidasi

tidak diperlukan. Artinya; jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka

mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan

membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk

digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 10

Page 11: Makalah Kelompok Enron

Laporan keuangan konsolidasi harus disusun jika salah satu perusahaan yang

bergabung memiliki control (kendali) terhadap perusahaan lain. Dalam hal ini tentunya

perusahaan investor (acquirer). Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila

salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada

perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat

pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50% (IAI 1994). Laporan tersebut tidak

boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada

substansi atas peristiwa ekonomi

2.2 Tujuan laporan keuangan konsolidasi

Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar

dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan

aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan

yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak

boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada

substansi atas peristiwa ekonomi juga. Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan

memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.

2.3 Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil

gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham,

kreditor dan peyedia dana lainnya.

Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik

mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan

individual yang membentuk entitas konsolidasi Perlu disadari; Disamping memberi

manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang tidak baik,

antara lain:

- Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan

kinerja perusahaan lain yang bagus. 

- Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk

perusahaan, begitu pula dengan aktiva.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 11

Page 12: Makalah Kelompok Enron

- Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak

mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk

perusahaan.

- Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang.

- Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian

yang wajar.

2.4 Gambaran Umum Proses Konsolidasi

Sebagai informasi awal, secara umum prosedur dan proses pembuatan laporan

keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan terpisah (dari dua entity atau lebih) digabungkan atau

ditambahkan bersama sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk

menghasilkan laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi tersebut

terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan.

Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila

kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.

2.5 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4

A. Ruang Lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi

Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung

melalui anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan lain,

harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki 50%

atau kurang saham berhak suara pada perusahaan lain, wajib menyusun laporan

keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan bahwa pengendalian tetap ada. Laporan

keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan baik yang

berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan

apabila:

a) Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak perusahaan

khusus  diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan dalam jangka

pendek.

b) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak mampu

mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 12

Page 13: Makalah Kelompok Enron

Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu

kriteria di atas harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi.

B. Prosedur Konsolidasi

Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan

harus  dieliminasi.  Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari

transaksi antara induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi. Untuk

tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus

sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk. Apabila tanggal pelaporan

tersebut berbeda maka laporan keuangan anak perusahaan dengan tanggal pelaporan

yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang:

a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.

b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan tersebut

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih dari

tiga bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan

harus dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan

yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi

yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila tidak

mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan keuangan

konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda

tersebut dan proporsi unsur yang terkait dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap

unsur sejenis dalam laporan keuangan konsolidasi.

Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca

konsolidasi antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan tersendiri

dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Investasi pada anak perusahaan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi,

terhitung sejak investasi tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagai anak

perusahaan dan juga bukan perusahaan asosiasi berdasarkan Pernyataan Standar

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 13

Page 14: Makalah Kelompok Enron

Akuntansi Keuangan No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi pada Perusahaan

Asosiasi.

2.6 Laporan Konsolidasi Pada Saat Pembelian

Laporan Konsolidasi Pada saat Pembelian hanya terdiri atas neraca konsolidasi

saja . Penyusunsan neraca konsolidasi pada saat pembelian tergantung pada:

Besarnya pemilikan modal saham anak perusahaan anak oleh perusahaan induk

Dalam hal ini ada dua kemungkina, yaitu :

a. Perusahaan Induk memiliki modal perusahaan anak

b. Perusahaan induk hanya memiliki sebagian dari modal saham perusahaan anak

Besarnya harga perolehan dibandingkan dengan nilai bukunya

Dalam hal ini terdapat 3 kemungkinan, yaitu :

a. Harga perolehan sama dengan nilai buku

b. Harga perolehan diatas nilai buku

c. Harga perolehan di bawa nilai buku

a. Neraca Konsolidasi- Harag perolehan Sama Sama Dengan Nilai Buku

Apabila perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan anak maka

seluruh modal perusahaan anak adalah haknya perusahaan induk. Oleh karena itu

seluruh modal perusahaan anak dieliminasi. Apabila seham perusahaan anak tersebut

diperoleh dengan harga perolehan sebesar nilai buku, maka semua modal perusahaan

anak dan investasi akan habis di eleminasi.

Kadang-kadang perusahaan induk hanya memiliki sebagian dari modal saham

perusahaan anak. Dalam hal ini modal perusahaan anak yang harus dieliminasi terbatas

pada modal perusahaan anak yang menjadi hak perusahaan induk saja, yang

sebenarnya sesuai dengan persentase pemilikannya. Bagian dari modal perusahaan

anak yang menjadi hak pemegang saham minoritas akan di sajikan di dalam neraca

konsolidasi sebagai elmen modal

b. Neraca Konsolidasi- Harga Perolehan Diatas Nilai Buku

Kadang kadang perusahaan induk membeli modal saham perusahaan anak dengan

harag diatas nilai buku. Kelebihan haraga diatas nilai buku tersebut harus diperlakukan

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 14

Page 15: Makalah Kelompok Enron

secara tepat sesuai dengan penyebab terjadinya. Secara garis besar penyebab terjadinya

kelebihan aharga perolehan di atas nilai buku dapat dikelompokkan:

Perusahaan anak menilai aktifa terlalu rendah

Apabila kelebihan harag Perolehan diatas nialai buku tersebut terjadi karena

perusahaan anak menilai aktiva terlalu rendah maka kelebihan harga perolehan di atas

nilai buku harus diberlakukan sebagai penambahaan nialai aktiva yang dinilai

terlalurendah. Apabila aktiva tersebut disusut maka selisi tersebut harus

diperhitungkan di dalam penyusutan.Demikian pula apabila kativa tersebut dibeli.

Perusahaan anak tidak mengakui goodwil yang ada.

Apabila keelebihan harga perolehan dia atas nilai buku tersebut terjadi karena

perusahaan anak tidak mengakui goodwil yang ada atau menilai goodwil terlalu rendah

ataupun dengan memiliki modal saham perusahaan anak tersebut tingkat laba akan

meningkat menjadi diatas tingkat laba normal maka kelebihan harga perolehan diatas

nilai buku harus diberlakukan sebagai goodwill.

Perusahaan Induk mau membeli dengan harga diatas nilai buku sebagai harga untuk

dapat menguasai perusahaan anak

Apabila kelebihan harga perolehan di atas nilai buku tersebut terjadi karena

perusahaan induk menganggap sebagai harga yang harus dibayar untuk dapat

menguasai perusahaan anak maka kelebihan harga pokok diatas nilai buku harus

disajikan di dalam rekening tersendiri yaitu rekening”kelebihan harga perolehan diatas

nilai buku. Rekening tersebut harus di sajikan di dalam neraca konsolidasi dalam

kelompok aktiva yaitu aktiva lain-lain

c. Neraca Kosolidasi- Harga Perolehan di Bawah Nilai Buku

Terkadang perusahaan induk membeli modal saham perusahaa anak dengan

harag dibawa nilai buku. Kelebihan niali buku di atas harga perolehan tersebut harus

diperlakukan secara tepat sesuai dengan penyebab tersajinya. Pada dasarnya penyebab

terjadinya harga perolehan dibawa nilai buku adalah merupakan kebalikan dari

penyebab terjadinya harga perolehan diatas nilai buku

Sebagai pengurang aktiva tertentu

Sebagai pengurang goodwill

Di sajikan dalam rekening tersendiri

Dalam hal ini cara perlakuannya kebalikan dari harga perolehan di atas nilai buku

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 15

Page 16: Makalah Kelompok Enron

III. INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI

3.1 Pengertian Investasi Perusahaan Asosiasi

Perusahaan asosiasi sebagai suatu perusahaan yang investornya mempunyai

pengaruh yang signifikan (memiliki wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan

yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investee, tetapi bukan merupakan

pengendalian terhadap kebijakan tersebut) dan bukan merupakan anak perusahaan

maupun joint venture dari investornya.

Sedangkan anak perusahaan (subsidiary) didefinisikan sebagai perusahaan yang

dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan).

Jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui anak

perusahaan, 20 % atau lebih dari hak suara pada perusahaan investee, maka dipandang

mempunyai pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika investor memiliki, baik langsung

maupun tidak langsung melalui anak perusahaan, kurang dari 20 % hak suara, maka

dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan. Kepemilikan substansial atau mayoritas

oleh investor lain tidak perlu menghalangi investor memiliki pengaruh signifikan.

Apabila investor mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi pada investee

dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sebaliknya, apabila investor tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi dicatat dengan menggunakan

metode biaya.”

Jadi, jika penyertaan saham perusahaan pada perusahaan asosiasi kurang dari 20

%, maka penyertaan saham perusahaan dibukukan dengan metode biaya.

3.2 Pengaruh Signifikan

Istilah   "perusahaan   asosiasi"   digunakan   untuk  menggambarkan   suatu  

perusahaan  dimana investor mempunyai pengaruh signifikan. Jika   investor  

memiliki,   baik   langsung   maupun   tidak   langsung   melalui   anak  perusahaan,  20%

atau  lebih dari  hak  suara pada perusahaan  investee, maka  investor  dipandang

mempunyai  pengaruh signifikan.  Sebaliknya,  jika investor memiliki,  baik langsung

maupun tidak  langsung melalui  anak perusahaan,  kurang dari  20% hak suara, 

dianggap  investor  tidak memiliki pengaruh   signifikan.   Kepemilikan   substansial  

atau   mayoritas   oleh   investor   lain   tidak   perlu menghalangi   investor memiliki 

pengaruh signifikan.  Apabila  investor mempunyai  pengaruh yang signifikan maka

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 16

Page 17: Makalah Kelompok Enron

investasi  pada investee dicatat  dengan menggunakan metode ekuitas.  Sebaliknya

apabila   investor   tidak   mempunyai   pengaruh   yang signifikan   maka   investasi  

dicatat   dengan menggunakan metode biaya.

3.3 Metode Akuntansi

Metode Ekuitas

Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan

dan nilai   tercatat   ditambahkan   atau   dikurangi   untuk  mengakui   bagian   investor  

atas   laba   atau   rugi investee   setelah   tanggal   perolehan.  Distribusi   laba   (kecuali  

dividen   saham)   yang   diterima   dari  investee mengurangi nilai tercatat (carrying

amount) investasi. Penyesuaian terhadap nilai tercatat tersebut juga diperlukan untuk

mengubah hak kepemilikan proporsional investor pada investee yang timbul  dari 

perubahan dalam ekuitas  investee yang belum diperhitungkan ke dalam  laporan  laba

rugi.  Perubahan semacam itu meliputi perubahan yang timbul sebagai akibat dari

revaluasi aktiva tetap,  perbedaan dalam penjabaran valuta   asing,  dan dari 

penyesuaian  selisih yang  timbul  dari penggabungan usaha.

Metode Biaya

Menurut  metode   biaya,   investor  mencatat   investasinya   pada   perusahaan  

investee sebesar   biaya   perolehan.   Investor  menyakui   penghasilan   hanya   sebatas  

distribusi   laba   (kecuali dividen  saham)  yang diterima yang berasal  dari   laba bersih

yang diakumulasikan oleh  investee setelah   tanggal   perolehan.   Penerimaan   dividen  

yang  melebihi   laba   tersebut   dipandang  sebagai pemulihan  investasi  dan dicatat  

sebagai  pengurangan  terhadap biaya  investasi  sesuai  Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi.

3.4 Pilihan Metode Akuntansi dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

Pengakuan penghasilan berdasarkan dividen yang diterima  tidak dapat 

digunakan sebagai   ukuran   yang  memadai   untuk  merefleksikan   penghasilan   yang  

diperoleh   investor   dari investasi dalam suatu perusahaan asosiasi karena distribusi

yang diterima tersebut hampir tidak ada hubungannya dengan kinerja perusahaan

asosiasi. Mengingat pengaruhnya yang signifikan terhadap perusahaan asosiasi,  

investor memiliki   tolok ukur atas kinerja perusahaan asosiasi,  yaitu  imbalan

investasi   (return on  investment).   Investor  melaksanakan  tanggungjawab  ini 

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 17

Page 18: Makalah Kelompok Enron

dengan memperluas lingkup  laporan keuangan konsolidasi  sehingga mencakup

bagiannya atas hasil  usaha perusahaan asosiasi dan dengan demikian menyediakan

analisis terhadap penghasilan serta investasi sehingga rasio   yang   lebih   relevan  

dapat   dihitung.  Dengan   demikian,   penerapan   metode   ekuitas memungkinkan  

pelaporan   aktiva   bersih   dan   penghasilan   bersih   oleh   investor   dengan  lebih

informatif.

Investasi   di   perusahaan   asosiasi   dipertanggungjawabkan   dengan  

menggunakan metode  biaya   jika  perusahaan  asosiasi  beroperasi  dengan

pembatasan yang ketat  dalam  jangka panjang sehingga secara signifikan

mempengaruhi kemampuannya untuk mengalihkan dana kepada investor.   Investasi  

di   perusahaan   asosiasi   juga   dipertanggung jawabkan   dengan menggunakan

metode biaya jika investasi diperoleh dan dimiliki secara khusus dengan tujuan untuk

dijual dalam jangka pendek. Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak

tanggal dimana:

a) investor  tidak  lagi  memiliki  pengaruh signifikan dalam perusahaan asosiasi  

tetapi  menahan, seluruh atau sebagian, investasinya; atau

b) penggunaan metode ekuitas tidak lagi sesuai karena beberapa alasan

3.5 Penerapan Metode Ekuitas

Terdapat  beberapa  prosedur  dalam penerapan metode   ekuitas  yang  tidak

berbeda dengan   prosedur   konsolidasi   sebagaimana   dijelaskan   dalam   Pernyataan  

Standar   Akuntansi Keuangan  No.   4   tentang  Laporan  Keuangan  Konsolidasi. 

Selanjutnya,   konsep   yang  mendasari prosedur konsolidasi yang digunakan dalam

perolehan anak perusahaan digunakan dalam perolehan investasi dalam perusahaan

asosiasi.

Investasi dalam perusahaan asosiasi dipertanggungjawabkan dengan metode

ekuitas sejak  tanggal  pada   saat   investasi   tersebut  memenuhi  definisi  perusahaan 

asosiasi.  Selisih  (baik positif maupun negatif) antara biaya perolehan (acquisition cost)

dengan bagian investor atas nilai wajar   aktiva  neto yang dapat  diidentifikasi   (net  

identificable  asset)  pada   tanggal   akuisisi  harus dipertanggungjawabkan  sesuai 

dengan Pernyataan Standar  Akuntansi  Keuangan No.  22  tentang Akuntansi

Penggabungan Usaha.Penyesuaian yang diperlukan terhadap bagian investor atas laba

rugi setelah akuisisi harus dilakukan untuk hal-hal berikut:

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 18

Page 19: Makalah Kelompok Enron

a) Penyusutan aktiva tetap berdasarkan nilai wajarnya.

b) Amortisasi atas selisih antara biaya perolehan dan bagian investor atas nilai wajar

aktiva neto yang dapat diidentifikasi (investor's share of the fair value of net

identifiable assets).

Laporan keuangan perusahaan asosiasl  yang paling akhir  digunakan oleh 

investor dalam  penerapan  metode   ekuitas;   laporan   tersebut   biasanya   disajikan  

pada   tanggal   yang   sama dengan  laporan keuangan  investor.   Jika  tanggal 

pelaporan  tersebut  berbeda,  perusahaan asosiasi sering menyajikan, untuk digunakan

oleh investor, laporan pada tanggal yang sama dengan laporan keuangan  investor.  

Jika  penyamaan  tanggal   tidak mungkin dilakukan,  dapat  digunakan  laporan

keuangan   yang   disusun   pada   tanggal   pelaporan   yang   berbeda,   akan   tetapi  

prinsip   konsistensi mempersyaratkan   bahwa   jangka  waktu   penggunaan   tanggal  

tersebut   konsisten   dari   periode   ke periode.

Jika   digunakan   laporan   keuangan   dengan   tanggal   pelaporan   yang  

berbeda, penyesuaian dilakukan terhadap dampak dari setiap transaksi atau peristiwa

signifikan yang terjadi antara  investor dan perusahaan asosiasi  antara  tanggal  

laporan keuangan perusahaan asosiasi  dan tanggal laporan keuangan investor.

Laporan   keuangan   investor   lazimnya   disusun   dengan   menggunakan  

kebijakan akuntansi untuk transaksi dan peristiwa yang sama dalam keadaan yang

serupa. Apabila perusahaan asosiasi  menggunakan   kebijakan   akuntansi   yang   lain  

daripada   yang   digunakan   investor   untuk transaksi dan peristiwa yang sama, maka

penyesuaian tertentu dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan asosiasi 

apabila  laporan  tersebut  digunakan oleh  investor  dalam penerapan metode ekuitas.

Jika penyesuaian semacam itu tidak dapat dilakukan, fakta adanya perbedaan tersebut

harus diungkapkan.

Jika perusahaan asosiasi memiliki saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh

pihak luar, investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi setelah penyesuaian

untuk dividen saham prioritas dengan mengabaikan apakah dividen tersebut telah atau

belum dideklarasikan.Jika, berdasarkan metode ekuitas, bagian investor atas kerugian

perusahaan asosiasi sama   atau melebihi   nilai   tercatat   dari   investasi,   maka  

investasi   dilaporkan   nihil.   Kerugian selanjutnya   diakru   oleh   investor   apabila  

telah   timbul   kewajiban   atau   investor   melakukan pembayaran kewajiban

perusahaan asosiasi yang dijaminnya.  Jika perusahaan asosiasi selanjutnya laba,

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 19

Page 20: Makalah Kelompok Enron

investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai

bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Jika terjadi penurunan permanen

atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk

mengakui pentrunan tersebut. Karena investasi pada perusahaan asosiasi secara  

individual  penting bagi   investor,  maka  nilai   tercatat  ditentukan untuk  setiap

perusahaan asosiasi secara individual.

IV. SPECIAL PUPURPOSE ENTITY (SPE)

Special Purpose Entity (SPE) adalah suatu entitas yang dibentuk oleh

perusahaan sponsor/perusahaan induk untuk suatu tujuan tertentu (khusus, sempit,

dan temporary), misalnya untuk membagi atau menghilangkan resiko finansial. SPV ini

merupakan salah satu bentuk off-balance-sheet-financing. Pada dasarnya, off-balance-

sheet entity ini diciptakan oleh suatu pihak (transferor atau sponsor) yang mentransfer

asset ke pihak lain (SPV) untuk melaksanakan aktivitas bisnis maupun transaksi bisnis

tertentu.

4.1 Tujuan SPE :

Mendanai aset tertentu atau layanan tertentu dan tetap membuat hutang

perusahaan induk (sponsor) off-balance-sheet.

Mengubah aset finansial tertentu, seperti hutang dagang, pinjaman, atau hipotek ke

dalam bentuk liquid.

Mengurangi besarnya pajak

4.2 Karakteristik SPE :

Memiliki modal yang terbatas

Biasanya tidak memiliki manajemen yang independen

Fungsi administratifnya sering dijalankan oleh suatu trustee yang menerima dan

mendistribusikan kas sesuai dengan persyaratan kontrak, sekaligus bertindak

sebagai perantara SPV dengan pihak yang membentuk SPV.

Jika SPV memegang aset, maka salah satu pihak akan memberikan jasa tertentu

sesuai perjanjian.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 20

Page 21: Makalah Kelompok Enron

4.3 Alasan pembentukan SPE :

Sekuritisasi

Risk sharing

Keuntungan kompetitif

Financial enginering

Regulatory reasons

4.4 Standar akuntansi yang berhubungan:

Accounting Research Bulletin (ARB) 51, Consolidated Financial Statement

SFAS 125 Accounting for Transfer and Servicing of Financial Assets and

Extinguishment of Liabilities

FASB Interpretation 46 (R)

SIC-12

PSAK No 4 Tahun 2002

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 21

Page 22: Makalah Kelompok Enron

KASUS ENRON

Enron adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas,

Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas

Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone

Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation. Kepemilikan

konsorsium ini secara bertahap dibubarkan antara 1941 hingga 1947 melalui

penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir

dirinya sebagai perusahaan induk, Internorth, yang menggantikan Northern Natural Gas

di New York Stock Exchange. Enron sebelum tahun 2001 mempekerjakan sekitar

21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam

bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, serta komunikasi (wikipedia.co.id).

Kenneth Lay, ekonom dan mantan Departemen Interior US mendirikan Enron

tahun 1985 dari hasil merger dua perusahaan gas alam yang dikombinasikan dengan

sistem perpipaan. Tahun 1987 Enron memiliki hutang sampai dengan 75% dari nilai

pasar sahamm. Tahun 1989, Lay mempekerjakan Jeffrey Skilling, seorang lulusan muda

MBA Harvard untuk menjadi kepala departemen keuangan Enron. Pemerintah US

menghapuskan beberapa peraturan yang mengarahkan pada harga tetap energi.

Dampaknya harga minyak menjadi berfluktuasi dan membuat pasar gas berisiko tinggi

baik dari sisi pembeli maupun penjual. Produsen minyak yang kecil mengalami

kesulitan dalam meningkatkan dana eksploitasi dan pengeboran karena adanya risiko

pasar. Enron memiliki ide inovatif dengan memediasi antara pembeli dan penjual yang

diharapkan dapat mengurangi risikonya. Enron menawarkan kontrak pada penjual

untuk membeli minyak mereka dengan harga tetap dalam beberapa tahun dan kontrak

pada pembeli dengan harga minyak yang sama ditambah nilai keuntungan untuk Enron.

Skilling kemudian memutuskan untuk mengaplikasikan ide perdagangan Enron ke

komoditi lainnya. Ia membuat kontrak jangka panjang di bidang perlistrikan, batu bara,

pulp kertas, alumunium, baja, obat-obatan, kayu, air, broadband, dan plastik.

Diperhitungkan terdapat 1.800 produk yang ditangani.

Tahun 1990 Skilling mempekerjakan Andrew Fastow, ahli keuangan, untuk

membantu dalam menjalankan bisnis. Mereka meminta ijin pada komisi sekuritas dan

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 22

Page 23: Makalah Kelompok Enron

perdagangan U.S. untuk menggunakan metode “nilai pasar” atas kontrak. Sehingga, yang

dilaporkan adalah aset berdasarkan nilai pasar. Pada awalnya, Enron mengalami

permasalahan. Untuk memasuki banyak pasar perdagangan memerlukan sejumlah

uang untuk membiayai infrastruktur, transportasi, gudang, dan pengiriman komiditas.

Namun, jika Enron mengambil sejumlah hutang yang besar, kemungkinan akan

membuat pembeli atau penjual menjadi ragu untuk bekerjasama. Tingginya hutang juga

dapat mengakibatkan penurunan investasi dan memicu bank menarik dananya. Untuk

mengatasi permasalahan, Enron mencoba mencari dana pinjaman tanpa

melaporkannya dalam laporan keuangan. Andrew Fastow membuat ide untuk

menggunakan nilai kelebihan kontrak sebagai “pendapatan”. Fastow dan kantor

akuntan Arthur Anderson bekerjasama dan menyiapkan serial “limited partnership”

yang disebut “Special Purpose Entities”. Aturan akuntansi memungkinkan bahwa

perusahaan dapat tidak mencantumkan special purpose entities pada laporan keuangan

asalkan terdapat suatu pihak yang dapat mengontrol penyelenggaraannya serta

memiliki setidaknya 3 persen nilai special purpose entity.

Entitas untuk tujuan khusus ini kemudian mengajukan sejumlah besar hutang

dengan saham Enron sebagai penjaminnya. Uang yang dipinjam ini diakui sebagai

pembelian nilai lebih kontrak dan dicatat sebagai uang “pendapatan penjualan”

meskipun sebenarnya adalah hutang. Entitas ini juga mengambil alih sejumah besar

hutang Enron. Fastow juga nama fiktif seperti “Chewco, Jedi, Talon, Condor, dan Raptor”

dan yang lainnya dengan membayarkan milyar-an dolar sebagai gaji dan pendapatan

atas 3 persen kepemilikan entitas. Karena tidak dilaporkan, maka pemegang saham

percaya bahwa Enron tidak mengalami lonjakan hutang. Mereka juga percaya bahwa

Enron menghasilkan lagi yang baik serta mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini

juga dikuatkan dengan pernyataan kantor akuntan publik Arthur Anderson bahwa

laporan Enron adalah akurat.

Andrew Fastow bersama dengan asistennya membuat SPEs, alat yang digunakan

dalam jasa keuangan. SPEs memiliki dua tujuan penting, pertama; menjual aset-aset

yang bermasalah ke rekanan. Enron menghilangkan aset tersebut dari neraca,

mengurangi tekanan akibat utang dan menyembunyikan kinerja buruk investasi. Hal ini

dapat mendatangkan dana tambahan untuk membiayai kesempatan investasi baru.

Kedua; memperoleh pendapatan untuk memenuhi laba yang disyaratkan oleh Wall

Street.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 23

Page 24: Makalah Kelompok Enron

SPEs dibiayai dari tiga sumber; (1) ekuitas dalam bentuk saham tresuri, (2)

ekuitas dalam bentuk minimum 3% dari aset yang berasal dari pihak ketiga yang tidak

berhubungan, (3) jumlah yang besar dari utang bank. Modal ini berada pada sisi kanan

neraca SPEs, akan tetapi pada sisi kiri modal digunakan untuk membeli aset dari Enron.

Hal ini menyebabkan harga saham SPEs berkaitan dengan harga saham Enron. Saat

saham SPEs naik, maka saham Enron ter-apresiasi. Sedangkan saat harga saham SPEs

turun, maka harga saham Enron ter-depresiasi (Eiteman, dkk, 2007).

Sheron Wattkins, bekerja di Enron mulai 1993. Pada kasus Enron ini ia sebagai

wakil presiden. Dia menyadari bahwa meskipun harga saham cukup tinggi sehingga

nilai lebih dapat digunakan untuk menutupi hutang entitas khusus, namun ia tahu

bahwa ketika harga saham turun akan memicu taksolvabelnya entitas dan

mengembalikan hutang pada laporan keuangan Enron. Setelah pertengahan tahun

kedua 2001, harga saham Enron menurun dari nilai tertingginya $80 per saham.

Akuntan Enron berusaha menarik kembali hutang dan aset pada entitas khusus. Sheron

Watkins khawatir akan peningkatan risiko. Pada Juli 2001 harga saham jatuh ke nilai

$47 per saham. Skilling secara tiba-tiba mengundurkan diri sebagai president dan CEO

dengan alasan pribadi. Sherron Watikins pada 22 Agustus secara pribadi menemui Ken

Lay dan bagian hukum dan mengirimkan enam halaman surat yang menjelaskan

ketidakberesan terkait entitas khusus dan memperingatkan mereka yang kemudian ia

sebut kecurangan akuntansi “the worst accounting fraud I had ever seen”. Namun

demikian Lay dan pengacaranya hanya diam saja. Ia malah mengumumkan pada

pekerja dan investor bahwa pertumbuhan Enron di masa mendatang baik, dan

menganjurkan pada investor untuk terus menanamkan saham di Enron. Ironisnya, Lay

dan eksekutif lainnya menjual secara diam-diam saham mereka. Watkins juga

mengontak temannya di Arthur Anderson untuk mendiskusikan permasalahannya pada

kepala auditor, namun tidak dilakukan temannya itu. Ketika Watkins berusaha agar

perusahaan mengambil tindakan, saham Enron terus merosot. Pada 12 Oktober 2001,

Enron mengumumkan mengambil alih hutang dan aset entitas khusus, hal ini

menurunkan $544 juta atas laba dan mengurangi nilai ekuitas pemegang saham dengan

$1.2 milyar. Seminggu berikutnya, 22 Oktober, komisi sekuritas mengumumkan akan

menginvestigasi entitas tujuan khusus Enron. Hari berikutnya, Fastow diberhentikan. 8

November 2001 mengumumkan akan melaporkan ulang semua laporan keuangan sejak

tahun 1997. Laporan ulang tersebut diperkirakan menurunkan ekuitas pemegang

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 24

Page 25: Makalah Kelompok Enron

saham sebesar $2.1 milyar dan meningkatkan hutang $2.6 juta. November 2001, harga

saham anjlog sampai $1 per lembar, dan perusahaan kolaps atas kebangkrutan.

Februari 2002, Sherron Watkins hadir sebelum kongress komite dan membuka pada

publik apa yang ia ketahui seputar praktik akuntansi perusahaan. Ia dilabeli

“whistlebower pemberani” oleh pers. Di sisi lain, personel Arthur Anderson kemudian

menghancurkan dokumen yang terkait dengan entitas khusus Enron. Pada bulan Juni,

kantor akuntan ini mendapat masalah dengan pengadilan terkait dengan penghancuran

bukti.

Karena praktek kotor yang berlangsung selama bertahun-tahun inilah Sherron

Watskin, yang saat itu merupakan eksekutif enron yang tak tahan lagi terlibat dalam

manipulasi itu mulai “berteriak” melaporkan praktek yang tidak terpuji itu. Keberanian

Watskin yang juga pernah bekerja di Andersen inilah yang membuat semuanya menjadi

jelas dan terbuka.

Dalam praktek manipulasi ini dapat dikatakan telah terjadi sebuah kolusi tingkat

tinggi antara majemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.

Komplikasi skandal ini bertambah, karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat

tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika serikat yang pernah menerima

kucuran dana politik perusahaan ini. 70 persen senator, baik dari pihak Republik

maupun partai Demokrat, pernah menerima data politik. Dalam komite yang

membidangi energi, 19 dari 23 anggota juga termasuk yang menerima sumbangan dari

perusahaan itu. Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintah George W.Bush

merupakan pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaan publik.

Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati

peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana

kampanye Bush. Akibat pertalian semacam ini, banyak orang curiga pemerintahan Bush

dan politisi akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis maupun dalam

penyelamatan perusahaan namun pada akhirnya perusahaan ini tetap bangkrut dan

tinggal sejarah. Kontroversi lainnya dalam kasus Enron adalah terbongkarnya juga

kisah pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan

dengan audit Enron oleh petinggi di firma audit Arthur Andersen.

Pihak-pihak yang terkait dan bertanggung jawab atas kasus Enron:

a. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non

eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 25

Page 26: Makalah Kelompok Enron

konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan

informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider

trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal

tersebut terungkap kepada publik.

b. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan

outsourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.

- Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula

adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik

perusahaan.

- Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.

- Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen

c. Auditor. Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar)

adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan

pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron

memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa

dan dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron,

dimana hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik umumnya. Selain itu

Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar

dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.

d. Konsultan hukum. Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga

disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan

opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas semua yang

dilakukan oleh Enron. Sama dengan Andersen, saat ditanyakan mengapa tidak

ikut menghalangi ide dan aktivitas ilegal Enron, konsultan hukum ini

menjelaskan bahwa Enron tidak memberikan informasi yang lengkap, khususnya

tentang kepemilikan di SPEs.

e. Regulator. Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar

energi diawasi oleh Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi

FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron

melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu

antar negara.

f. Pasar ekuitas. Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti

peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 26

Page 27: Makalah Kelompok Enron

investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron.

SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti

auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron

memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak

hanya melakukan verifikasi firsthand.

g. Pasar hutang. Enron, seperti perusahaan lainnya menginginkan dan

membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron membayar Standard & Poors

serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk

sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar.

Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis

sebatas pada data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan

aktivitas keuangan Enron. Terjadi perdebatan apakah perusahaan rating harus

memeriksa total hutang perusahaan atau tidak. Khususnya yang berkaitan

dengan SPEs.

4.5 Dampak Akibat Kasus Enron dan KAP Andersen

Kasus ini memberikan dampak di Amerika bahkan di Indonesia.

A. Seperti yang kami kutip dari sumber yang sama (blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi

Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47), kasus ini mempunyai implikasi terhadap

pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat

antara lain:

1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para

investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang

dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company

Accounting Oversight Board) yang bertugas:

Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik

Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian

mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit

perusahaan publik.

Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan

mengenakan sanksi jika perlu.

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 27

Page 28: Makalah Kelompok Enron

Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar

professional di KAP.

Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar

professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit

perusahaan publik.

2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act

1. Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang memberikan jasa

non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa

non audit yang dilarang :

a) Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.

b) Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.

c) Jasa appraisal dan valuation.

d) Opini fairness

e) Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen

f) Broker, dealer, dan penasihat investasi

2. Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum

melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena

definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris

menjadi audit committee.

3. Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah

memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada

klien tersebut.

4. KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee

yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan,

alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah

dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen

dan preferensi auditor.

5. KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief

accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP

tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi

investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 28

Page 29: Makalah Kelompok Enron

itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan

yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi

yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai

tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang

melakukan pelanggaran ini.

4. International Federation Accountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi

kode etik bagi para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai

berikut “ para profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam

kaidah-kaidah aturan profesi saja tetapi profesional juga dalam menyatakan

kebenaran pada saat masyarakat akan dirugikan atau ada tindakan-tindakan

perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku”.

5. AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang

melarang KAP untuk menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya

kepada perusahaan yang menjadi klien audit KAP yang bersangkutan.

6. Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue Ribbon Committe

SEC,mengeluarkan rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun Undang-

Undang yang mengharuskan perusahaan Go Public melaksanakan dan

melaporkan ketaatanyan terhadap pedoman corporate governance.

7. Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE),

menyerukan bahwa auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam

pemeriksaan ketaatan, mengelola resiko, dan mengembangkan operasi bisnis,

dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki fungsi audit intern (James :

2003).

Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi, Investasi Perusahaan Asosiasi, Special Purpose Entities Page 29