Tugas Kelompok Bu Rina

download Tugas Kelompok Bu Rina

of 25

Transcript of Tugas Kelompok Bu Rina

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Apa itu Bimbingan dan Konseling? Membahas bimbingan dan

    Konseling untuk dunia pendidikan menjadi menarik. Karena, hal ini

    berkaitan dengan masa depan generasi muda yang akan memimpin

    bangsa ini ke depan. Berbagai masalah di era modern sekarang ini

    menurut pihak sekolah untuk meningkatkan profesionalitas konselor,

    sehingga mampu memecahkan setiap problem yang dialami siswa, baik

    pribadi maupun sosial.

    Kompleksitas problem di era globalisasi memang sulit dikendalikan. Ia

    melaju dengan kecepatan mahadasyat dan selalu menimbulkan masalah

    psikologi, moral, mental, mind set, dan transformasi kultural dan

    struktural yang canggih dan supercepat. ambat mengantisipasi dinamika

    akseleratif ini membuat sekolah semakin ketinggalan !aman. "i sinilah

    urgensinya optimalisasi fungsi konseling sebagai starting point

    mengembangkan potensi besar anak didik dan menjaganya dari berbagai

    godaan dan penyimpangan, yang setiap saat siap menerkam.

    Menuju sekolah yang berkualitas dengan proses dan output yang

    berkualitas membutuhkan sentuhan tangan dingin konselor yang

    profesional. #al ini harus dilakukan secara intensif untuk mengawali

    tujuan inti pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia, yakni

    menjadikan manusia sebagai makhluk terbaik yang diciptakan $uhan dimuka bumi ini. Anak didik dipersiapkan menjadi manusia terbaik dengan

    sederet kualitas unggul yang sulit tertandingi.

    Menurut %rof. "r. &udarwan "anim '())*+, lembaga pendidikan formal

    atau sekolah dikonsepsikan untuk mengemban fungsi reproduksi,

    penyadaran, dan mediasi secara simultan. ungsi-fungsi sekolah itu

    diwadahi melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    2/25

    bisnisnya. %ada proses pendidikan dan pembelajaran itulah terjadi

    aktiitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati./0/1

    Indikator yang sekarang ini menunjukan sumber daya manusia

    Indonesia belum menunjukan tanda-tanda yang positif . %rof. "r. 2.Mulyasa, M.%d. '())*+ menyebutkan beberapa indikator yang menunjukan

    pendidikan belum mampu menghasilkan &"M berkualitas. Pertama,

    Masalah tenaga kerja yangs sering terkantung-kantung, bahkan tanpa

    pemecahan yang jelas, seperti masalah tenaga kerja Indonesia '$KI+.

    Kedua, banyak isu teroris. Bahkan Indonesia telah dituduh sebagai

    sarangnya teroris. Ketiga, hasil analisis berbagai ahli yang menunjukan

    bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa koruptor terdepan di dunia.

    Keempat, banyak generasi muda, pelajar, dan mahasiswa yang

    diharapkan menjadi tulang punggung justru menjadi beban pembangunan

    karena keterlibatannya dengan narkoba, 34" porno, dan perjudian.

    Kelima,sebagai akumulasi dari keempat indikator di atas, karena dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara, belum tumbuh budaya mutu,

    budaya malu, dan budaya kerja, baik di kalangan para pemimpin maupun

    dimasyarakat.(0(1

    ima indikator di atas menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk

    meningkatkan kualitas &"M yang kompetitif, sportif, dan produktif. "i

    sinilah faktor bimbingan dan konseling menjadi amat ital. Karena, lewat

    bimbingan dan konseling, penyadaran akan besarnya potensi yang ada

    pada diri anak didik akan tumbuh dengan baik. "i sisi lain, anak didik juga

    terhindar dari pegaulan negatif dan perilaku deiasi lainnya yang

    mengancam masa depannya.

    Bimbingan dan konseling di sekolah, selain meminimalisir angka

    kenakalan murid, juga mempunyai peran ital dalam meningkatkan

    kualitas anak didik. #al tersebut, tidak lepas dari kuali5kasi konselor yang

    multifungsi. &eorang konselor adalah seorang psikolog yang pandai

    /0/1&udarwan "anim, 3isi Baru Manajemen &ekolah, dari 6nit Birokrasi ke

    embaga Akademik, '7akarta8 Bumi Aksara, ())*+, hlm. /

    (0(12. Mulyana, Menjadi Kepala &ekolah %rofesional, 'Bandung89osda Kara,())*+, hlm. :-;

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    3/25

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    4/25

    b. 6ntuk mengetahui macam-macam teknik dalam bimbingan dan

    konseling

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 Pengert!an Tekn!k"tekn!k B!m#!ngan dan $%nsel!ng

    $eknik adalah cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk

    mencapai suatu tujuan. Bimbingan ialah mengarahkan, memandu,

    mengelola, dan menyetir.=0=1 Bimbingan juga dapat diartikan sebagai

    bantuan atau pertolongan.

    Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh

    dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor

    =0=1%rayitno> Amti 2rman. /. "asar-dasar Bimbingan dan Konseling.%$.9ineka 4ipta 7akarta, hlm. :

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    5/25

    kepada klien. %endapat lain mengatakan bahwa konseling adalah upaya

    membantu indiidu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara

    konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan

    lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuanberdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan

    efektif prilakunya.@0@1

    7adi, teknik Bimbingan dan Konseling adalah cara atau metode yang

    dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau

    sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi

    dirinya, serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan

    tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau bertatap muka.

    2.2 Ma&am"Ma&am Tekn!k B!m#!ngan dan $%nsel!ng

    Bimbingan "an Konseling membutuhkan teknik yang tidak mudah.

    "iperlukan pembiasaan terhadap macam-macam teknik yang ada supaya

    konselor mahir dalam kerja praktik. "i samping itu, diperlukan keberanian

    dalam memperaktikkan macam-macam teknik yang ada, supaya ada

    pengalaman dari berbagai teknik.

    $erkadang, ada seseorang yang ketika enjoy dengan satu teknik, dia

    tidak mau mencoba teknik lain. Mental status quo semacam ini harus

    dihilangkan. "iperlukan eksperimentasi dan obserasi terus-menerus

    untuk mengembangkan teknik konseling sebagai jawaban terhadap

    kompleksitas problem di era modernisasi dan informasi sekarang ini.

    A. Tekn!k Umum $%nsel!ng I

    $eknik umum merupakan teknik konseling yang la!im digunakan

    dalam tahap-tahap konseling dan merupakan teknik dasar konseling yang

    harus dikuasai oleh konselor. 6ntuk lebih jelasnya, berikut ini akan

    disampaikan beberapa jenis teknik umum.

    @0@1urihsan, A. 7untika. ())*. Bimbingan > Konseling dalam Berbagai atarKehidupan. Bandung8 9e5ka Aditama. hlm ()

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    6/25

    1. Per!lakuAttending

    %erilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien. #al ini

    mencangkup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.%erilaku attending yang baik dapat menimbulkan hal positif, seperti

    meningkatkan harga diri klien, menciptakan suasana yang aman, dan

    mempermudah eksperesi perasaan klien dengan bebas.

    4ontoh perilaku attending yang baik, misalnya 8

    Kepala 8 melakukan anggukan jika setuju 2kspresi wajah 8 tenang, cerita, senyum %osisi wajah 8 tenang, ceria, senyum %osisi tubuh 8 agak condong ke arah klien, jarak antara konselor dengan

    klien agak dekat, duduk akrab berhadapan atau berdampingan $angan 8 ariasi gerakan tanganClengan spontan berubah-ubah,

    menggunakan tangan sebagai isyarat, menggunakan tangan untuk

    menekankan ucapan. Mendengarkan 8 aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga

    selesai, diam 'menanti saat kesempatan bereaksi+, perhatian terarah pada

    lawan bicara.

    4ontoh perilaku attending yang tidak baik, misalnya 8 Kepala 8 kaku Muka 8 kaku, ekspresi melamun, mengalihkan pandangan, tidak

    melihat saat klien

    sedang bicara, mata melotot %osisi tubuh 8 tegak, kaku, bersandar, miring, jarak duduk dengan

    klien menjauh, duduk

    kurang akrab dan berpaling

    Memutuskan pembicaraan, berbicara terus tanpa ada teknik diamuntuk member

    kesempatan klien berpikir dan berbicara %erhatian 8 terpecah, mudah buyar oleh gangguan luar

    4atatan 8Attending disebut juga perilaku menghapiri klien. #al ini cukup kompeten

    kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Attending yang baik dapat

    menimbulkan beberapa hal positif, seperti meningkatkan harga diri klien,

    menciptakan suasana yang aman, dan mempermudah ekspresi perasaanklien dengan bebas.

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    7/25

    2. Em'at!

    2mpati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang

    dirasakan klienD merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atautentang klien. 2mpati dilakukan sejalan dengan perilaku attending.$anpa

    perilaku attending, mustahil terbentuk empati. $erdapat dua macam

    empati, yaitu 8

    a. Empati Primer, yaitu bentuk empati yang hanya berusaha

    memahami perasaan, pikiran, dan keinginan klien dengan tujuan agar

    klien dapat terihat dan terbuka. 4ontoh ungkapan empati primer 8 E&aya

    dapat merasakan bagaimana perasaan AndaF D E&aya mengerti keinginan

    Anda.Fb. Empati tingkat tinggi, yaitu empati apabila kepahaman

    konselor terhadap perasaan, pikiran, keinginan, serta pengalaman klien

    lebih mendalam dan menyentuh klien, karena konselor ikut dengan

    perasaan tersebut. Keterlibatan konselor tersebut membuat klien

    tersentuh dan terbuka untuk mengemukakan isi hati yang terdalam,

    berupa perasaan, pikiran, pengalaman, dan termasuk penderitaannya.

    4ontoh ungkapan empati tingkat tinggi 8 E&aya dapat merasakan apa

    yang Anda rasakan, dan saya ikut terluka dengan pengalaman Anda itu.F

    =. (e)eks!

    9eGeksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien

    tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan

    terhadap perilaku erbal dan non erbalnya. $erdapat tiga jenis reGeksi,

    yaitu8

    a. Refeksi perasaan, yaitu keterampilan atau teknik untuk dapat

    memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap

    perilaku erbal dan non erbal klien. 4ontoh 8 E$ampaknya yang

    Anda kaatakan adalah HHFb. Refeksi pikiran, yaitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran,

    dan pendapat klien sebagi hasil pengamatan terhadap perilaku

    erbal dan non erbal klien. 4ontoh 8 E$ampaknya yang AndaKatakanH..F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    8/25

    c. Refeksi pengalaman, yaitu teknik untuk memantulkan

    pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan

    terhadap perilaku erbal dan non erbal klien. 4ontoh 8

    E$ampaknya yang Anda katakana sesuatu H..F

    *. Eks'l%ras!

    2ksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan

    pengamatan klien. #al ini penting dilakukan karena banyak klien

    menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu

    mengemukakan pendapatnya. $eknik ini memungkinkan klien untuk bebas

    berbicara tanpa rasa takut, tetekan, dan terancam. &eperti halnya pada

    teknik reGeksi, dalam teknik eksplorasi ini pun terdapat tiga macam teknik

    yaitu 8

    a. Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat menggali

    perasaan klien yang tersimpan. 4ontoh 8 EBisakah Anda

    menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksud H.Fb. Eksplorasi pikiran, yaitu telknik untuk menggali ide, pikiran, dan

    pendapat klien. 4ontoh 8 E&aya yakin Anda dapat menjelaskan

    lebih lanjut ide Anda tentang sekolah sambil bekerja.c. Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau teknik untuk

    menggali pengalaman-pengalaman klien. 4ontoh 8 &aya

    terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui. amun, saya

    ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan

    pengaruhnya terhadap pendidikan Anda.F

    Catatan :2ksplorasi adalah ternik untuk menggali perasaan, pikiran, dan

    pengalaman klien. #al ini penting dilakukan karena banyak klien

    menyimpan rahasia bathin, menutup diri, atau tidak mampu

    mengemukakan pendapatnya

    +. Menangka' Pesan (Paraphrasing)

    Menangkap pesan (Paraphrasing) adalah teknik untuk menyatakan

    kembali esensi atau innti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan

    pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana.

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    9/25

    Biasanya, ini ditandai dengan kalimat awal 8 Eadakah E atau EtampaknyaF

    dan mengamati respon klien terhadap konselor.

    $ujuan Paraphrasing adalah 8 '/+ untuk mengatakan kembali kepada

    klien bahwa konselor bersama dia dan berusaha untuk memahami apayang dikatakan klienD '(+ mengedepankan apa yang dikemukakan klien

    dalam bentuk ringkasanD '=+ member arah wawancara konselingD dan

    '@+ pengecekan kembali persepsi konselor tentang apa yang

    dikemukakan klien. Berikut contoh dialognya 8

    Klien 8 EItu suatu pekerjaan yang baik, akan tetapi saya tidak

    mengambilnya. &aya tidak tahu mengapa demikian?F

    Konselor 8 E$ampaknya Anda masih ragu.F

    ,. Pertan-aan Ter#uka (Opened Question)

    %ertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswa agar mau

    berbicfara mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya.

    %ertanyaan yang diajukan sebaliknya tidak menggunakan kata $anya

    mengapa atau apa sebabnya. %ertanyaan semacam ini akan menyulitkan

    klien jika ia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya. Jleh karenanya, lebih

    baik gunakan kata $anya apakah, bagaimana, adakah, atau dapatkah.

    4ontoh 8 EApakah Anda merasa ada sesuatu yang ingin kita bicarakan ?F

    . Pertan-aan Tertutu' (Closed Question)

    "alam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan

    terbuka. "alam hal-hal tertentu, dapat pula digunakan pertanyaan

    tertutup yang harus dijawab dengan kata EyaF atau EtidakF, atau dengan

    kata-kata singkat. $ujuan pertanyaan tertutup adalah untuk 8 '/+

    mengumpulkan informasiD '(+ menjernihkan atau memperjelas sesuatuD

    dan '=+ menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau

    menyimpang jauh. 4ontoh dialog 8

    Klien 8 E&aya berusaha meningkatkan prestasi dengan mengikuti

    belajar kelompok yang selama ini belum pernah saya lakukan.

    Konselor 8 EBiasanya Anda menempati peringkat berapa?F

    Klien8F2mpat.F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    10/25

    Konselor8F&ekarang berapa?F

    Klien8F&ebelas.F

    /. D%r%ngan M!n!mal (Minimal Encouragement)"orongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan

    langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien.

    Misalnya dengan menggunakan ungkapan oh .., ya., lalu., terus,H.

    atau dan

    $ujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat

    mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan. "orongan ini diberikan

    pada saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembicaraannya,

    dan pada saat klien kurang memusatkan pikirannya pada pembicaraan,

    atau pada saat konselor ragu atas pembicaraan klien. 4ontoh dialog 8

    Klien 8 E&aya putuskan asa H. dan saya nyaris H. E'klien

    menghentikan pembicaraan+

    Konselor 8 ELa H.F

    Klien 8 Eekat bunuh diri.F

    Konselor 8 Ealu H.F

    0. Inter'restas!

    $eknik ini yaitu untuk mengulas pemikiran, perasaan, dan pengalaman

    klien dengan merujuk pada teori-teori, bukan pandangan subjek konselor.

    #al ini bertujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien

    mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru

    tersebut. 4ontoh dialog 8

    Klien 8 E&aya pikir dengan berhenti sekolah dan memutuskan perhatian

    membantu orang tua merupakan bakti saya pada keluarga, karena adik-

    adik saya banyak dan amat membutuhkan biaya.F

    Konselor 8 E%endidikan tingkat &MA pada masa sekarang adalah mutlak

    bagi semua warga negara. $erutama hidup di kota besar seperti Anda.

    Karena tantangan masa depan makin banyak, maka dibutuhkan manusia

    Indonesia yang berkualitas. Membantu orang tua memang harus, namun

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    11/25

    mungkin disayangkan jika orang seperti Anda yang tergolong cerdas akan

    meninggalkan &MA.F

    1. Mengarahkan (Directing)$eknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan

    mengarahkan klien melakukan sesuatu. Misalnya, menyuruh klien untuk

    bermain peran dengan konselor atau mengkhayalkan sesuatu. Misalnya 8

    Klien 8 EAyah saya sering marah-marah tanpa sebab. &aya tak dapat

    lagi menahan diri. Akhirnya, terjadi pertengkaran sengit.F

    Konselor 8 EBisakah Anda mencoba memperlihatkan di depan saya

    bagaimana sikap dan kata-kata ayah Anda jika memarahi Anda.F

    atatan

    "alam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan

    terbuka. "alam hal-hal tertentu dapat pula digunakan pertanyaan tertutup

    yang harus dijawab dengan kata EyaF atau EtidakF, atau dengan kata-kata

    singkat.

    11. Men-!m'ulkan ementara (Summarizing)

    $eknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan,

    sehingga arah pembicaraan semakin jelas. $ujuan menyimpulkan

    sementara adalah untuk '/+ memberikan kesempatan kepada klien untuk

    mengambil kilas balik dari hal-hal yang telah dibicarakanD '(+

    menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan secara bertahapD '=+

    meningkatkan kualitas diskusiD '@+ mempertajam fokus pada wawancara

    konseling. 4ontoh 8

    Konselor8 E&etelah kita berdiskusi beberapa waktu, alangkah baiknya

    jika disimpulkan dulu agar semakin jelas hasil pembicaaan kita. "ari

    materi-materi pembicaraan yang kita diskusikan, kita sudah sampai pada

    dua hal. %ertama, tekad Anda untuk bekerja sambil kuliah makin jelas.

    Kedua, namun masih ada hambatan yang akan dihadapi, yaitu sikap

    orang tua Anda yang menginginkan Anda segera menyelesaikan studi dan

    waktu bekerja yang penuh sebagaimana tuntutan dari perusahaan yang

    akan Anda masuki.F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    12/25

    B. Tekn!k Umum $%nsel!ng II

    1 Mem!m'!n (!eading)Leading yaitu teknik untuk mengarahkan pembicaraan dalan

    wawancara konseling sehingga tujuan konseling tercapai. 4ontoh dialog 8

    Klien 8 E&aya mengkin berpikir juga tentang masalah hubungan

    dengan pacar. $api, bagaimana, ya?F

    Konselor 8 E&ampai sini, kepedulian Anda tertuju pada kuliah sambil

    bekerja. Mungkin Anda tinggal merinci kepedulian itu. Mengenai pacaran

    apakah termasuk dalam kerangka kepedulian Anda juga?F

    " 4%kus

    okus yaitu teknik untuk membantu klien memusatkan perhatian pada

    pokok pembicaraan. %ada umumnya, dalam wawancara konseling, klien

    akan mengungkapan sejumlah permasalahan yang sedang dihadapinya.

    Jleh karena itu, konselor seyogiyanya dapat membantu klien agar dapat

    menentukan apa yang fokus dari masalah tersebut. Miasalnya, dengan

    mengatakan 8

    EApakah tidak sebaiknya jika pokok peembicaraan kita berkisar dulu

    soal hubungan Anda dengan orang tua yang kurang harmonis.F

    Ada beberapa yang dapat dilakukan dalam teknik fokus ini,

    diantaranya 8

    a. okus pada diri klien. 4ontoh 8 E$anti, Anda tidak yakin apa yang

    akan Anda lakukan.b. okus pada orang lain. 4ontoh 8 E9oni telah membuat kamu

    menderita, terangkanlah tentang dia dan apa yang telah

    dilakukannya?Fc. okus pada topic. 4ontoh 8 E%engguguran kandungan? Kamu

    membiarkan aborsi? %ikirkanlah masak-masak dengan berbagai

    pertimbangan.F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    13/25

    d. okus mengenai budaya. 4ontoh 8 EMungkin budaya menyerah dan

    mengalah pada laki-laki harus diatasi sendiri oleh kaum wanita.

    anita tak boleh menjadi objek laki-laki.F

    # $%n5r%ntas!

    Konfrontasi yaitu teknik yang menantang klien untuk melihat adanya

    inkonsistensi antara perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide

    awal dengan ide berikutnya, senyuman dengan kepedihan, dan

    sebagainya. $ujuannya adalah '/+ mendorong klien mengadakan

    penelitian diri secara jujurD '(+ meningkatkan potensi klienD '=+ membawa

    klien kepada kesadaran adanya disrepany! konGik, atau kontradiksi

    dalam dirinya.

    %enggunaan teknik ini hendaknya dilakukan secara hati-hati, yaitu

    dengan '/+ member komentar khusus terhadap klien yang tidak konsisten

    dengan cara dan waktu yang tepatD '(+ tidak menilai apalagi

    menyalahkanD serta '=+ dilakukan dengan perilaku attendingdan empati.

    4ontoh dialog 8

    Klien 8 E&aya baik-baik saja.F 'suara rendah, wajah murung, posisi

    tubuh gelisah+

    Konselor 8 EAnda mengatakan baik-baik saja, tetapi kelihatannya ada

    yang tidak beres. &aya melihat ada perbedaan antara ucapan dengan

    kenyataan diri.F

    $ Menjern!hkan (Clari%&ing)

    "lari#ying yaitu teknik untuk menjernihkan ucapan-ucapaan klien yang

    samar-samar, kurang jelas, dan agak meragukan. $ujuannya adalah '/+

    mengundang klien untuk menyatakan pesannya dengan jelas, dengan

    ungkapan kata-kata yang tegas, dan dengan alasan-alasan yang logisD '(+

    agar klien menjelaskan, mengulang, dan mengilustrasikan perasaannya.

    4ontoh dialog 8

    Klien 8 E%erubahan yang terjadi di keluarga saya membuat saya

    bingung. &aya tidak mengerti siapa yang menjadi pemimpin di rumah itu.F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    14/25

    Konselor 8 EBisakah Anda menjelaskan persoalan pokoknya? Misalnya

    pran ayah, ibu, atau saudara-saudara Anda.F

    atatan %ada umunya, dalam wawancara konseling, klien akan

    mengungkapkan sejumlah permasalahan yang sedang dihadapinya. Jleh

    karena itu konselor seyogyanya dapat membantu klien agar dia dapat

    menentukan apa yang fokus dari masalah tersebut.

    ' Memudahkan (acilitating)

    $ailitating yaitu teknik untuk membuka komunikasi agar klien dengan

    mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran,

    serta pengalaman secara bebas. 4ontohnya dengan perkataan8 E&aya

    yakin Anda akan berbicara apa adanya, karena saya akan mendengarkan

    dengan sebaik-baiknya.F

    D!am

    $eknik diam dilakukan dengan cara attending, paling lama :-/) detik.

    Komunikasi yang terjadi dalam bentuk perilaku non erbal. $ujuannya

    adalah '/+ mananti klien sedang berpikirD '(+ sebagai protes jika klien

    ngomong berbelit-belitD serta '=+ menunjang perilaku attending dan

    empati, sehingga klien bebas bicara. 4ontoh dialog D

    Klien 8 E&aya tidak senang dengan perilaku guru itu.F

    Konselor 8 EH.F 'diam+

    Klien 8F&aya H. #arus bagaimana H, &aya H tidak tahu HF

    Konselor D EH.F 'diam+

    * Mengam#!l In!s!at!5

    $eknik ini dilakukan manakalah klien kurang bersemangat untuk

    berbicara, sering diam, dan kurang partisipatif. Konselor mengajak klien

    untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi. $eknik ini bertujuan untuk 8

    '/+ mengambil inisiatif jika klien kurang bersemangatD '(+ untuk

    mengambil keputusan jika klien lambat berpikirD '=+ untuk meluruskan jika

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    15/25

    klien kehilangan arah pembicaraan. Misalnya, dengan mengatakan 8

    EBaiklah, saya pikir Anda mempunyai satu keputusan namun masih belum

    keluar. 4ontoh Anda renungkan kembali.F

    + Mem#er! Nas!hat

    %emberian nasihat sebaiknya dilakukan jika klien memintanya.

    alaupun demikian, konselor tetap harus mempertimbangkannya apakah

    pantas untuk member nasihat atau tidak. &ebab, dalam member nasihat,

    tetap dijaga agar tujuan konseling, yakni kemandirian klien, tetap harus

    tercapai. 4ontoh respons konselor terhadap permintaan klien 8 EApakah

    dalam hal seperti ini saya pantas untukl member nasihat pada Anda ?

    &ebab, dalam hal seperti ini, saya yakin Anda lebih mengetahuinya

    daripada saya.F

    , Pem#er!an In5%rmas!

    &ama halnya dengan nasihat, jika konselor tidak memiliki informasi,

    sebaiknya dengan jujur katakana bahwa dia mengetahui hal itu. Kalaupunkonselor mengetahuinya, sebaiknya tetap diupayakan agar klien

    mengusahakannya. Misalnya, dengan mengatakan 8 EMengenai berapa

    biaya masuk ke 6niersitas egeri 7akarta, saya sarankan Anda bisa

    langsung bertanya ke pihak 67 atau Anda berkunjung ke situs

    www.u nj.comdi internet.F

    4atatan 8%emberian nasihat sebaiknya dilakukan jika klien memintanya.

    alaupun demikian, konselor tetap harus mempertimbangkan apakah

    pantas untuk member nasihat atau tidak. &ebab, dalam member nasihat,

    tetap dijaga agar tujuan konseling, yakni kemandirian klien, harus tetap

    tercapai.

    1- Meren&anakan

    http://www.unj.com/http://www.unj.com/http://www.unj.com/
  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    16/25

    $eknik ini digunakan menjelang akhir sesi konselinguntuk membantu

    agar klien dapat membuat rencana tindakan (ation), perbhuatan yang

    produktif untuk kemajuan klien. Misalnya, dengan berkata, Eah, apakah

    tidak lebih baik jika Anda mulai menyusun rencana yang baik denganberpedoman pada hasil pembicaraan kita sejak tadi.F

    11 Men-!m'ulkan

    $eknik ini digunakan untuk menyimpulkan hasil pembicaraan yang

    menyangkut '/+ bagaimana keadaan perasaan klien saat ini, terutama

    mengenai kecemasanD '(+ memantapkan rencana klienD '=+ pemahaman

    baru klienD dan '@+ pokok-pokok yang akan dibicarakan selanjutnya pada

    sesi berikutnya, jika pandangan masih perlu dilakukan koseling lanjutan.

    4. Tekn!k $husus $%nsel!ng

    "alam konseling, disamping menggunakan teknik-teknik umu, dalam

    hal-hal tertentu dapat menggunakan teknik-teknik khusus. $eknik-teknik

    khusus ini dikembangkan dari berbagai pendekatan konseling, seperti

    pendekatan beha%iorism, rational emoti%e therapy, gestalt, dan

    sebagainya. Berikut ini akan disampaikan beberapa teknik-teknik khusus

    konseling.

    1. Lat!han Asert!5

    $eknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan

    untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak dan benar.

    atihan ini terutama berguna, di antaranya, untuk membantu indiidu

    yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan

    menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi, dan respons positif lainnya.

    4ara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan

    bimbingan konselor. "iskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan

    dalam latihan asertif ini.

    2. Desens!t!sas! !stemat!s

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    17/25

    "esensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behaioral yang

    memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari keterangan yang

    dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks. 2sensi teknik ini

    adalah menghilangkan perilaku yang diperkuat secara negatif danmenyertakan respons yang berlawanan dengan perilaku yang akan

    dihilangkan. "engan pengondisian klasik, respons-respons yang tidak

    dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap. 7adi, desensitisasi

    sistematis, hakikatnya, merupakan teknik relaksasi yang digunakan untuk

    menghapus perilaku yang diperkuat secara negatif. Biasanya, ini

    merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respons yang berlawanan

    dengan perilaku yang akan dihilangkan.

    4atatan 8

    "esensitisasi sistematis, hakikatnya, merupakan teknik relaksasi yang

    digunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negatie.

    Baiasanya, ini merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respons yang

    berlawanan dengan perilaku yang akan dihilangkan.

    3. Peng%nd!s!an A6ers!

    $eknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk.

    $eknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar

    mengamati respons pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan

    stimulus tersebut. &timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan

    tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya perilaku yang

    tidak dikehendaki kemunculannya. "ari pengondisian ini diharapkan

    terbentuknya asosiasi antara perilaku yang tidak dikehendaki dengan

    stimulus yang tidak menyenangkan.

    *. Pem#entukan Per!laku M%del

    $eknik ini dapat digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien

    dan memperkuat perilaku yang sudah terbentuk. "alam hal ini, konselor

    menunjukkan kepada klien tentang perilaku model. $eknik ini dapat

    dilakukan dengan menggunakan model audio, model 5sik, model hidup,

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    18/25

    atau lainnya yang teramati dan dipahami jelas perilaku yang hendak

    dicontoh. %erilaku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari

    konselor. Nanjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.

    +. Perma!nan D!al%g

    $eknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk

    mendialogkan dua kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu

    kecenderungan topdogdan kacenderungan underdog. 4ontohnya 8

    a. Kecenderungan orang tua lawan kecenderungan anakb. Kecenderungan bertanggung jawab lawan

    kecenderungan masa bodoh

    c. Kecenderungan Eanak baikF lawan kecenderungan

    Eanak bodohFd. Kecenderungan otonom lawan kecenderungan

    tergantunge. Kecenderungan kuat atau tegar lawan kecenderungan

    lemah

    Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Nestalt, pada

    akhirnya, klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi dimana ia

    berani mengambil resiko. %enerapan permainan dialog ini dapat

    dilaksanakann dengan menggunakan teknilk Ekursi kosongF.

    ,. Lat!han a-a Bertanggung 7a8a#

    $eknik ini merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien

    agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya daripada

    memperoyeksikan perasaannya itu kepada orang lain. "alam teknik ini,

    konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian

    klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat8 EH dan saya

    bertanggung jawab atas hal itu.F Misalnya 8

    E&aya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan

    itu.F E&aya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya

    bertanggung jawab atas ketidaktahuan itu.F E&aya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu.F

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    19/25

    Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Nestalt, hal ini akan

    membantu meningkatkan kesadaran klien akan perasaan-perasaan yang

    mungkin selama ini diingkarinya.

    .Berma!n Pr%-eks!

    %royeksi yaitu memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan

    yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanyaD mengingkari

    perasaan-perasaan sendiri dengan cara memantulkan kepada orang lain.

    &ering terjadi perasaan-perasaan yang dipantulkan kepada orang lain

    merupakan atribut yang dimilikinya. "alam teknik bemain proyeksi,

    konselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau melakukan hal-

    hal yang diproyeksikan kepada orang lain.

    /. Tekn!k Pem#al!kan

    Nejala-gejala dan perilaku tertentu sering kali mempresentasikan

    pembalikan dorongan-dorongan yang mendasarinya. "alam teknik ini,

    konselor meminta klien untuk memainkan peran yang berkebalikan

    dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya. Misalnya, konselor

    member kesempatan kepada klien untuk memainkan peran &e'hibitionist

    bagi klien pemalu yang berlebihan.

    0. Bertahan dengan Perasaan

    $eknik ini dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan

    atau suasana hati yang tidak menyenagkan, atau ia sangat ingin

    menghindarinya. Konselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan

    perasaan yang ingin dihindarinya itu.Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan

    dan menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan."alam hal ini, konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan

    ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang, dan

    mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam tingkah laku dan

    perasaan yang ingin dihindarinya itu. 6ntuk membuka dan membuat jalan

    menuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baru tidak cukup

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    20/25

    hanya mengkonfortasi dan menghadapi perasaan-perasaan yang ingin

    dihindarinya, tetapi membuat keberanian dan pengalaman untuk

    bertahan dalam kesaktian peerasaan yang ingin dihidainya itu.

    1. H%me 9%rk Ass!gnments

    $eknik ini yaitu teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas

    rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem

    nilai tertentu yang menuntut pola perilaku yang diharapkan. "engan

    tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau

    menghilangkan ide-ide perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak

    logis, mempelajari bahan-bahan tertentu yang ditugaskan untuk

    mengubah aspek-aspek kognisinya yang keliru, serta mengadakan

    latihan-latihan tertentu berdasarkan tugas yang diberikan.

    %elaksanaan home ork assignment yang diberikan konselor

    dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka denga konselor.

    $eknik ini dimaksudkan untuk membina dan mengembangkan sikap-sikap

    tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri, serta kemampuan untuk

    pengarahan diri, pengelolaan diri klien, dan mengurangi ketergantungan

    kepada konselor.

    11. Adapti.e

    $eknik ini digunakan untuk melatih,mendorong, dan membiasakan

    klien untuk terus Omenerus menyesuaikan dirinya dengan perilaku yang

    diinginkan. atihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri

    klien.

    12. Berma!n Peran

    $eknik ini digunakan untuk mengekpresikan berbagai jenis perasaan

    yang menekan 'perasaan-perasaan negatif+ melalui suatu suasana yang

    dikondisikan sedemikian rupa, sehingga klien dapat secara bebas

    mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentu.

    atatan

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    21/25

    6ntuk membuka dan membuat jalan menuju perkembangan

    kesadaran perasaan yang lebih baru tidak cukup hanya mengkonfrontasi

    dan menghadapi perasaan-perasaan yang ingin dihindari, tetapi

    membutuhkan keberanian dan pengalaman untuk bertahan dalamkesakitan perasaan yang ingin dihindari itu.

    13. Im!tas!

    $eknik untuk menirukan secara terus-menerus suatu model perilaku

    tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan perilakunya

    sendiri yang negatif. Khususnya dalam teknik wawancara, menurut

    urhadi, ada beberapa teknik yang bisa digunakan. Berikut

    penjelasannya.

    A. Pendekatan Directi.e (Counselor Centered)

    Konselor yang mempergunakan metode ini membantu memecahkan

    masalah konseli dengan secara sadar mempergunakan sumber-sumber

    intelektualnya. $ujuan utama dari metode ini adalah membantu konseli

    mengganti tingkah laku emosional dan implusif dengan tingkah laku yang

    rasional. epasnya tegangan-tegangan dan didapatnya &insight

    dipandang sebagai suatu hal yang penting.

    "i dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

    konseli denganrasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan

    menuduh, walaupun dikatakan direktif. arangan-larangan yang langsung,

    petuah dan didaktis, dan petuah yang sifatnya mengatur sebaiknya

    dihindari.

    Konsep direktif meliputi bahwa konseli membutuhkan bantuan dan

    konselor membantu menemukan apa yang menjadi masalahnya dan apa

    yang mesti kerjakan. $eknik-teknik yang bisa digunakan antara lain 8 'i+

    informasi tentang dirinya, hal ini digunakan untukmengkonfrontasikan

    antara infoemasi yang diberikan dengan kenyataan yang ada. "ari sini,

    konseli iharapkan mampu mengealuasi kembali sikapnyaD 'ii+ ase

    history digunakan sebagai alat diagnosis dan therapeuti dengan tujuan

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    22/25

    membantu dalam &rapport, mengembangkan kartatis, memberikan

    keyakinan kembali, dan kembali mengembangkan &insight! dan 'iii+

    konGik yang digunakan sebagai alat therapeuti. &ituasi konGik sengaja

    ditimbulkan, konseli dihadapkan pada situasi yang memancing sikapnyadalam menghadapi realitas dan konseli dimotiasi untuk

    memecahkannya.

    B. Pendekatan /ondirecti.e (Client Centered)

    %ada teknik ini,konseli diberi kesempatan untuk memimpin wawancara

    dan memikul sebagian besar dari tanggung jawab atas pemecahan

    masalahnya. Beberapa ciri-cirinya, antara lain 8 'a+ konseli bebas untuk

    mengekspresikan dirinyaD 'b+ konseli menerima, mengetahui,

    menjelaskan, mengulang lebih secara objektif pertanyaan-pertanyaan dari

    konseliD 'c+ konseli ditolong untuk makin mengenal diri sendiriD dan 'd+

    konseli membuat asal-usul yang berhubungan dengan pemecahan

    masalahnya.

    &alah satu keuntungan terbesar dari metode ini adalah mengurangi

    ketergantungan konseli. Bahkan, memberikan pelepasan emosi yang

    dalam dan member lebih banyak kesempatan untuk pertumbuhan &sel#

    su*ieny.

    &ebenarnya, masih ada satu lagi metode yang dikenal dengan

    pendekatan yang eleti. "alam pendekatan ini, konselor

    mempergunakan cara-cara yang dinggap baik atau tepat, yang

    disesuaikan dengan konseli dan masalahnya. "engan demikian, konselor

    dapat menggunakan kedua teknik tersebut di atas dalam satu ounseling

    session yang berarti konselor menggunakan teknik-teknik membei saran,

    nasihat, dorongan, dan member konseli.

    $eknik-teknik seperti telah dijelaskan tadi, dalam dunia pendidikan,

    digunakan untuk mendiagnosis problem-problem kesiswaan yang terjadi.

    &eorang konselor harus mampu mendiagnosis masalah-masalah siswa,

    misalnya dalam hal kesulitan belajar. Konselor harus mengenali peserta

    didik yang mengalami kesulitan belajar, memahami sifat dan jenis

    kesulitan belajarnya, menetapkan usaha-usaha bantuan, bagaimana

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    23/25

    tindak lanjutnya, dan lain-lain. Kemampuan ini akan terus dikembangkan

    demi peningkatan profesionalitas konselor dan peningkatan kualitas

    sekolah.

    $eknik umum /,(, dan teknik khusus di atas harus dipelajari secaraserius oleh konselor. 7angan sampai teknik yang banyak dan kaya di atas

    hanya sebagai pajangan saja. "ibutuhkan keberanian untuk

    memperaktikkan, menilai, dan mengembangkannya. "ari eksperimentasi

    terus-menerus itu, seorang konselor akan mempunyai talenta konseling

    yang menyatu dalam jiwanya 'inheren+. &ehingga, dalam keadaan apa

    pun, secara reGeks, kemampuan tersebut muncul dari dirinya.

    Aspek pengasahan terus-menerus akan memunculkan kemampuan

    hebat yang tidak disangka-sangka sebelumnya. "i sinilah hebatnya faktor

    konsistensi dalam melakukan sesuatu. %restasi yang dilahirkan dari

    konsistensi ini tidak terbayangkan sebelumnya, bahkan oleh si pelakunya

    sendiri, apalagi orang lain.

    atatan

    "i dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

    konselidengan rasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan

    menuduh, walaupun dikatakan direktif. arangan-larangan yang langsung,

    petuah yang didaktis, dan petuah yang sifatnya mengatur sebaliknya

    dihindari.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 $es!m'ulan

    P $eknik adalah cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk

    mencapai suatu tujuan. Bimbingan adalah mengarahkan, memandu,

    mengelola dan menyetir atau dapat diartikan pula sebagai bantuan atau

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    24/25

    pertolongan. &edangkan Konseling upaya untuk membantu indiidu

    melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli

    agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu

    membuat keputusan dan menetukan tujuan berdasarkan nilai yangdiyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif prilakunya.

    P $eknik bimbingan konseling adalah cara ataupun metode yang

    dilakukan untuk membantu, mengarahkan ataupun memandu seseorang

    atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-

    potensi dirinya, serta mampu mengambil sebuah keputusan dan

    menetukan tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau bertatap

    muka.

    P Macam-macam teknik bimbingan konseling antara lain teknik umum

    dan teknik khusus. $eknik umum adalah teknik yang la!im digunakan

    dalam tahap-tahap konseling dan merupakan dasar konseling yang harus

    dikuasai oleh konselor. &edangkan teknik khusus adalah teknik yang

    dikembangkan dari berbagai pendekatan konseling seperti pedekatan

    behaiorism, rational emotie therapy, gestalt dan sebagainya.

    3.2 aran

    $eknik-teknik dalam bimbingan konseling sangat penting untuk

    dipelajari dan dipahami dalam proses belajar mengajar di karenakan

    dengan kita mengetahui dan mempelajari teknik-teknik bimbingan

    konseling kita mampu berpikir dengan baik dalam mengambil sebuah

    keputusan dengan bijak sehingga cara ataupun metode yang digunakan

    dalam menyelesaikan permasalahan dapat membantu, dan dapat

    mengarahkan seseorang atau kelompok agar menyadari dan

    mengembangkan potensi-potensi dirinya supaya bisa menentukan tujuan

    hidup.

    DA4TA( PUTA$A

  • 7/25/2019 Tugas Kelompok Bu Rina

    25/25

    Asman, 7amal Mamur. ()/). %anduan 2fekif Bimbingan dan Konseling "i

    &ekolah. 7ogjakarta8 "ia %ress

    &udarwan "anim, 3isi Baru Manajemen &ekolah, dari 6nit Birokrasi keembaga Akademik, '7akarta8 Bumi Aksara, ())*+, hlm. /

    2. Mulyana, Menjadi Kepala &ekolah %rofesional, 'Bandung89osda Kara,

    ())*+, hlm. :-;

    Lusuf, &yamsu dan A. 7untika urihsan. ())Q. andasan Bimbingan dan

    Konseling. Bandung8 9emaja 9osdakarya.

    %rayitno> Amti 2rman. /. "asar-dasar Bimbingan dan Konseling.%$.

    9ineka 4ipta 7akarta, hlm. :

    urihsan, A. 7untika. ())*. Bimbingan > Konseling dalam Berbagai atar

    Kehidupan. Bandung8 9e5ka Aditama. hlm ()