Tugas Journal Reading

7
Tugas Journal Reading. Critical Appraisal Iswandi Erwin Merupakan suatu proses sistematik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah artikel riset dengan tujuan mengases kegunaan dan validitas suatu temuan penelitian. Dalam sebuah critical appraisal terhadap jurnal, banyak cara digunakan. Yang paling sering ialah melakukan evaluasi kepatuhan suatu desain studi menggunakan pertanyaan penelitian dan metodologi desain. Beberapa cara lainnya ialah menganalisa kecocokan metode statistik yang dilakukan , melakukan interpretasi secara berkala, mengemukakan conflict of interest yang mungkin ada dan mencari relevasi keluaran hasil terhadap praktek klinis. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan penelitian/ research question? PICO merupakan sebuah akronim yang mendeskripsikan elemen pertanyaan klinis yang mungkin ada. PICO ialah: P pasien-problem-population (Who?What?) I intervention-interest (How?) Ccomparison (What is the main alternatives?) Ooutcome (accomplishment, measure, improvement, effect) PICO question merupakan daftar pertanyaan yang membantu klinisi dalam menemukan informasi dalam suatu artikel penelitian yang relevan dan berguna bagi praktek klinisnya. PICO method merupakan metode strategi pengumpulan evidence based medicine (EBM) melalui pencarian bibliografikal. Dalam tulisan ini, akan dilakukan suatu critical appraisal terhadap artikel jurnal Epilepsia yang dipublikasi pada tanggal 7 Februari 2013 yang berjudul:

description

Critical appraisal

Transcript of Tugas Journal Reading

Page 1: Tugas Journal Reading

Tugas Journal Reading.

Critical Appraisal

Iswandi Erwin

Merupakan suatu proses sistematik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah artikel riset dengan tujuan mengases kegunaan dan validitas suatu temuan penelitian. Dalam sebuah critical appraisal terhadap jurnal, banyak cara digunakan. Yang paling sering ialah melakukan evaluasi kepatuhan suatu desain studi menggunakan pertanyaan penelitian dan metodologi desain. Beberapa cara lainnya ialah menganalisa kecocokan metode statistik yang dilakukan , melakukan interpretasi secara berkala, mengemukakan conflict of interest yang mungkin ada dan mencari relevasi keluaran hasil terhadap praktek klinis.

Apa yang dimaksud dengan pertanyaan penelitian/ research question?

PICO merupakan sebuah akronim yang mendeskripsikan elemen pertanyaan klinis yang mungkin ada. PICO ialah:

P pasien-problem-population (Who?What?)

I intervention-interest (How?)

Ccomparison (What is the main alternatives?)

Ooutcome (accomplishment, measure, improvement, effect)

PICO question merupakan daftar pertanyaan yang membantu klinisi dalam menemukan informasi dalam suatu artikel penelitian yang relevan dan berguna bagi praktek klinisnya.

PICO method merupakan metode strategi pengumpulan evidence based medicine (EBM) melalui pencarian bibliografikal.

Dalam tulisan ini, akan dilakukan suatu critical appraisal terhadap artikel jurnal Epilepsia yang dipublikasi pada tanggal 7 Februari 2013 yang berjudul:

“Impact of Epilepsy Surgery on Seizure Control and Quality of Life: A 26 year Follow Up Study”

Sesuai dengan format PICO, maka pertanyaan penelitian yang muncul ialah:

P populasi/pasien: pasien dengan epilepsi intraktabel.

I epilepsy surgery/ tindakan bedah epilepsi

C comparison: jika dibandingkan dengan penggunaan OAE

Ooutcome: keluaran yang ingin dicapai: peningkatan kualitas hidup terkait kesehatan

Maka pertanyaan penelitiannya ialah:

Page 2: Tugas Journal Reading

Apakah tindakan bedah epilepsi akan meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan jika dibandingkan dengan penggunaan OAE ada pasien dengan epilepsi intraktabel?

Seorang klinisi sebaiknya memilih dan mengappraise literatur ilmiah yang relevan terhadap bidangnya serta mengerti akan implikasi suatu temuan terhadap pasiennya.

Definisi Critical Appraisal ialah aplikasi ilmiah dari pendekatan berbasis bukti untuk mengases validitas data dan komplit tidaknya suatu penelitian, metode dan prosedur, kesimpulan serta kecocokan dengan standar etik yang ada.

Tidak ada suatu gold standart tertentu untuk suatu critical appraisal dan kriteria yang terus dikembangkan dalam melakukan suatu critical appraisal terhadap sebuah jurnal tidaklah statis dan terus berkembang, seiring dengan munculnya bias inheren dan perbedaan desain studi yang ada dan mengungkapkan potensi terhadap faktor non metodologis yang ada, seperti conflict of interest/konflik kepentingan.

Berikut merupakan beberapa pertanyaan yang merupakan bagian dari critical appraisal yang secara UMUM dapat dipertanyakan pada suatu jurnal ilmiah untuk mengetahui kualitas jurnal:

1. Apakah pertanyaan studi ini relevan?Pertanyaan studi ini relevan dengan keluaran yang ingin dicapai.

2. Apakah studi ini menambahkan sesuatu yang baru?Studi ini tidak menambahkan metode ataupun prosedur baru, namun memberi pandangan (insight) terhadap opsi klinik yang mungkin pada tatalaksana pasien epilepsi.

3. Apakah pertanyaan penelitian yang diajukan?Apakah tindakan bedah epilepsi akan meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan jika dibandingkan dengan penggunaan OAE ada pasien dengan epilepsi intraktabel?

4. Apakah desain studi ini cocok dengan pertanyaan riset yang ada?Pada konsepnya, pertanyaan penelitian bersifat membandingkan kualitas hidup berdasarkan skor QOLIE pada pasien dengan tindakan bedah epilepsi sebagai salah satu pilihan terapi epilepsi, maka jenis desain studi yang sebaiknya dilakukan ialah studi prognostik untuk memeriksa variabel prediktif dan risk faktor dan mengases pengaruh tindakan pada keluaran akhir penyakit. Studi prognostik merupakan desain terpilih untuk memahami riwayat perjalanan penyakit dan panduan pengambilan keputusan untuk tindakan terbaik pada kasus yang ada.

5. Apakah metode studi mengemukakan potensial bias terpenting?Metode studi tidak mengungkapkan potensial bias yang terpenting. Diantara bias yang mungkin terjadi pada penelitian ini ialah:bias relawan (non-response bias): terjadi apabila sampel menolak ikut

Page 3: Tugas Journal Reading

bias prosedur: dimana kelompok tertentu mendapat pengukuran, prosedur dan terapi yang tidak samabias recall: pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dan non-klinisbias insensitif measurement: beberapa tools yang digunakan kurang sensitifSelain bias, beberapa variabel pengganggu juga ditemukan pada penelitian ini, baik terkait waktu (perubahan tren, kemampuan operator, perkembangan teknologi, penggunaan OAE terbaru untuk keluaran bangkitan kejang) maupun terkait prosedur (perbedaan perlakuan).

6. Apakah studi yang dilakukan sesuai dengan protokol awal?Studi yang dilakukan sesuai dengan protokol awal penelitian.

7. Apakah studi yang ada mengemukakan suatu hipotesis?Studi ini tidak mengemukakan secara spesifik hipotesis penelitian.

8. Apakah analisis statistiknya sudah baik?Analisis statistik yang dilakukan sesuai dengan beberapa limitasi penelitian,yaitu Chi Square dan Wilcoxon juga koreksi variabel pengganggu seperti koreksi Kruskall Wallis untuk tahun penelitian, koreksi Cochrane Armitage untuk proporsi pola linier dan perubahan tren. Namun begitu, semakin banyak analisis statistik dilakukan menandakan semakin banyak pula variabel pengganggu yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

9. Apakah data yang diperoleh menjawab simpulan yang dicari?Data yang diperoleh tidak menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik terhadap keluaran postoperatif dan keluaran jangka panjang. Data juga menunjukkan keberagaman tahun perlakuan, pola perlakuan dan variabel karakteristik tertentu yang secara alami menunjukkan perbedaan pola klinis (misal: variabel umur(epilepsi dewasa dan anak) dengan keluaran hasil (pola munculnya bangkitan, plastisitas otak) pada tiap kelompok umur)

10. Apakah ada konflik kepentingan pada penelitian ini?Konflik kepentingan (conflict of interest) terjadi dimana seorang individu atau organisasi terlibat dalam kepentingan multipel,yaitu primer(kepentingan utama yang hendak dicapai) dan sekunder(motif untuk kemajuan perhimpunan dan preferensi kolega sejawat maupun keluarga). Beberapa orang peneliti merupakan kolega operator dr. Sydney Goldring dan beberapa paragraf yang dinilai subjektif mengenai kualifikasi kemampuan operator.

Pada dasarnya, studi ini merupakan suatu studi kohort. Kohort disebut juga studi longitudinal , dimana terdapat 2 atau lebih grup pasien yang diobservasi untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan.

Page 4: Tugas Journal Reading

Secara umum, suatu studi kohort terbagi menjadi menjadi 2: kohort prospektif dan kohort retrospektif. Pada penelitian ini, kohort yang dimaksud ialah kohort retrospektif, dimana penelitian dilakukan melalui pemeriksaan rekam kesehatan yang dilakukan secara rekoleksi untuk suatu tujuan, seperti rekam medik, registri kematian dan laporan admisi rumah sakit.

Critical appraisal terhadap suatu studi kohort ialah sebagai berikut:

1. Apakah studi ini merupakan sebuah studi prospektif atau retrospektif?Studi ini merupakan studi kohort retrospektif. Sebagai salah satu desain penelitian, kohort memiliki kelemahan terutama kohort retrospektif terutama dalam hal kemunculan bias seleksi dan faktor pengganggu (confounding factor) yang akan relevan apabila studi kohort dilakukan untuk mengevaluasi suatu tindakan intervensi terapeutik. Dalam situasi ini, terapi intervensi yang dilakukan dapat dipengaruhi dan dipilih secara preferensi berdasarkan : kesukaan pasien, kesukaan peneliti, pola rujukan , paradigma terapi tertentu dan kebijakan lokal.

2. Apakah kohort yang ada mempresentasikan grup atau populasi yang ada?Kohort merepresentasikan karakteristik populasi, namun tidak mempunyai sampel cukup untuk dianggap secara statistik signifikan (populasi terjangkau hanya 32%)

3. Apakah faktor pengganggu yang ada sudah diidentifikasi?Beberapa faktor pengganggu (seperti tren, pembedaan perlakuan terkait kemajuan iptek, OAE kelas baru yang efektif) telah diidentifikasi, namun juga ada beberapa hal yang belum diidentifikasi (seperti: kemampuan operator terkait waktu(baik peningkatan maupun degradasi kemampuan operator))

4. Apakah keluaran faktor pengganggu potensial terhadap eksposure terapi dapat diukur secara objektif dan akurat pada semua peserta kohort?Keluaran faktor pengganggu belum dapat diukur secara objektif (namun dikoreksi melalui beberapa tes statistik)

5. Apakah ada sampel yang hilang/’lost’?Sebanyak 49 (14%) pasien telah meninggal. Sebanyak 186 pasien tidak dapat direlokasi. Sebanyak 9 pasien menolak ikut serta dalam penelitian.

6. Apakah partisipan di follow dalam waktu yang cukup panjang?Partisipan difollow up selama rerata 26 tahun. Waktu dinilai cukup lama namun setiap sampel memiliki kesenjangan yang cukup jauh dalam hal waktu follow up rentang (2.9 hingga 85.2 tahun).