Journal Reading 05

21
Journal Reading Modul Bedah Minor Nurul Fadzila A. Kadir 040.08.200/041.211.177 Kajian Banding: Teknik penutupan primer dan sekunder setelah pengeluaran gigi impaksi molar ketiga mandibula

description

klinis

Transcript of Journal Reading 05

Page 1: Journal Reading 05

Journal ReadingModul Bedah Minor

Nurul Fadzila A. Kadir040.08.200/041.211.177

Kajian Banding: Teknik penutupan primer dan sekunder setelah

pengeluaran gigi impaksi molar ketiga mandibula

Page 2: Journal Reading 05

Pendahuluan

• Operasi pembuangan gigi impaksi molar ketiga mandibula melibatkan beban kerja yang besar dari surgeon oral.

• Kondisi pasca operasi pembuangan gigi molar ketiga sering melibatkan: – rasa sakit– pembengkakan – kesukaran membuka mulut (yang bersifat sementara) – penurunan kemampuan pengunyahan.

• Salah satu faktornya sangat berkaitan dengan intensiti rasa sakit pasca operasi dan pembengkakan adalah tipe penyembuhan dari luka operasi.

Page 3: Journal Reading 05

Pendahuluan

• Terdapat beberapa kontroversi mengenai tipe penyembuhan berdasarkan adakah tipe primer atau sekunder.

• Sebagian penulis memilih penyembuhan tertutup, menakala yang lain mengatakan penyembuhan primer lebih sering mengakibatkan rasa sakit yang hebat dan pembengkakan berbanding penyembuhan sekunder.

• Penulis lain mengutarakan pandangan bahwa kemajuan pasca operasi tidak ada bedanya antara kedua-dua tipe penyembuhan

Page 4: Journal Reading 05

Pendahuluan

• Kajian banding:– membedakan antara penyembuhan primer dan

sekunder setelah operasi– kejadian komplikasi pasca operasi dievaluasi– pembengkakan yang nyata dan kadar rasa sakit

dimonitor.

• Berikut adalah kriteria yang akan dievaluasi setelah masa pasca operasi:– Rasa sakit (berdasarkan VAS)– Pembengkakan (berdasarkan VAS)

• Dalam kajian ini, pasien dengan erupsi partial mesio-angular gigi molar ketiga mandibula digunakan dan secara random dibahagi kepada dua kelompok.

Page 5: Journal Reading 05

Meterial dan Metode

• 12 pasien (7 lelaki, 5 perempuan, usia antara 20-30 tahun) dimasukkan ke dalam regu.

• Radiografi panoramic diambil untuk melihat erupsi gigi molar ketiga dan angulasinya terhadap gigi molar kedua.

• Pembengkakan dan rasa sakit dievaluasi dengan visual analogic scale (VAS), yang merupakan alat yang efektif untuk mengevaluasi parameter klinis terhadap pengalaman yang subjektif.

• Bacaan diambil pada 6 jam pasca operasi dan setiap hari berikutnya selama 6 hari.

Page 6: Journal Reading 05

Kriteria Pasien

• Group A atau B memerlukan ostektomi dan odontotomi.

• Tiada riwayat penyakit sistemik dengan kesehatan umum yang baik.

• Tiada gejala/tanda inflamasi akut pada rongga mulut.

• Tiada kontraindikasi untuk menggunakan medikasi rutin seperti agen anetesi atau antibiotic/analgesic.

• Semua pasien yang terdaftar dalam kajian ini memberikan persetujuan pada informed consent untuk melanjutkan prosedur.

• Semua pasien diambil ujian urin dan darah rutin.

Page 7: Journal Reading 05

Teknik Operasi

Gambar 1: Standar insisi Ward

• Insisi standar molar ketiga (Insisi Ward: potongan vertical dari gingival, di bawah cusp distobukal dari molar kedua ke cusp mesiobukal pada gigi yang sama.

• Bergabung dengan insisi sulkular gingival kemudian diteruskan ke lateral posterior sejajar dengan ridge oblik ekterna, 1-1.5 cm dan selesaikan insisi pada mukosa) dilakukan dengan Bard Parker handle No.3 dengan blade No.15 untuk semua gigi impaksi

Page 8: Journal Reading 05

Persediaan Penutupan Luka

• Setelah gigi dikeluarkan dari soketnya, luka itu diirigasi dengan perlahan dengan menggunakan solusion salin steril.

• Sisa kantung gigi dari permukaan distal mukosa, jaringan granulasi dan fragmen kecil yang melekat pada tulang dan sisa tulang dibuang dari soket dan dari bawah jaringan lunak flap.

• Tepi tidak beraturan yang tajam dan tulang antara radikular dihaluskan.

Page 9: Journal Reading 05

Persediaan Penutupan Luka

• Bur cross-cut vulcanite digunakan untuk penghalusan akhir pada margin soket.

• Pendarahan dikawal dengan memberikan tekanan dan luka sekali lagi diirigasi dengan 0.2% klorheksidin dan salin dalam proporsi yang sama.

Page 10: Journal Reading 05

Penutupan Luka Operasi

Kelompok A: penutupan primer; design flap dan

gambar klinis

• Lebihan jaringan dipotong dari margin flap dengan gunting sebelum dijahit.

• Penutupan primer diselesaikan dngan menggunakan interrupted suture 3-0 silk.

• Hujung dari penjahitan setelah simpulan dipotong kira-kira 3-5 mm panjang benang yang ditinggalkan

Page 11: Journal Reading 05

Penutupan Luka Operasi

Kelompok B: penutupan sekunder; design flap dan

gambar klinis

• Pada teknik penutupan sekunder, semua prosedur operasi adalah sama seperti teknik penutupan primer, tapi pada saat penutupan irisan mukosa, lebar 5-6 mm dibuang dari molar kedua dan flap direposisi dan dijahit dengan benang 3-0 silk.

Page 12: Journal Reading 05

Pasca Operasi

• Pasien diberi obat analgesic dan antibiotic selama 5 hari.

• Pasien diminta untuk menghindari merokok dan mengurangkan aktiviti berat.

• Mereka juga diberi laporan rasa sakit dan pembengkakan setiap hari untuk diselesaikan selama 7 hari berikutnya.

• Suture dibuang pada hari ke-7 pasca operasi.

Page 13: Journal Reading 05

Hasil

Rasa Sakit

Pembengkakan

Page 14: Journal Reading 05

Pembahasan

• Prosedur Pembuangan gigi impaksi molar ketiga melibatkan:– keterampilan teknis– pertimbangan yang baik– pengetahuan yang baik terhadap anatomi dan

prinsip operasi – terapi antibiotic yang sesuai– anestesi yang baik– medikasi yang benar– nutrisi yang seimbang – perawatan pasien yang sempurna

Page 15: Journal Reading 05

Pembahasan

• Kebanyakan kasus menyebabkan beberapa komplikasi yang tidak diingini pasca operasi:– Sakit– Pembengkakan– Parestesia– Infeksi pasa operasi– Soket kering dll

Page 16: Journal Reading 05

Pembahasan

• Kebanyakan ahli menyakini bahwa komplikasi pasca operasi terjadi disebabkan:– kelalaian dokter bedah semasa operasi

(jaringan terlebih regangan)– kesalahan penanganan instrumen bedah

atau kecederaan iatrogenik – pasien tidak mengikuti intruksi pasca

operasi dengan tepat.

Page 17: Journal Reading 05

Pembahasan

• Hasil yang didapatkan dalam kajian yang terbaru menunjukkan penyembuhan sekunder adalah lebih nyaman bagi pasien berdasarkan parameter ini.

• Perbandingan antara dua teknik ini dalam setiap individu menunjukkan penutupan sempurna menghasilkan rasa sakit dan pembengkakan pasca operasi bagi sejumlah besar pasien, tetapi penggunaan pembalut (dressing) melambatkan penyembuhan yang memuaskan pada beberapa pasien.

Page 18: Journal Reading 05

Pembahasan

• Rakprasitkul dan Pairuchvej : membandingkan insersi penguras (drain) tube kecil operasi dengan penutupan luka primer (kelompok drain) kepada luka primer sederhana (kelompok tanpa drain) setelah pembuangan gigi impaksi molar ketiga.

• Pasqualini et al: kajian pada 200 pasien dengan erupsi sempurna atau partial gigi impaksi molar ketiga mandibula.

Page 19: Journal Reading 05

Pembahasan

• Ayad : membandingkan penutupan luka bagi dua tipe, teknik penutupan primer dengan dan tanpa drainase Penrose (Naturallatex) selepas pembuangan gigi molar ketiga mandibula.

• Saglam: membandingkan efek perletakkan penguras (drain) tube kecil operasi sebelum penutupan primer dengan efek penutupan primer saja setelah pembuangan sempurna gigi impaksi molar ketiga mandibula.

Page 20: Journal Reading 05

Kesimpulan

• Hasil dari kajian ini menyarankan teknik penutupan sekunder adalah lebih baik berbanding penutupan primer berdasarkan rasa sakit dan pembengkakan pasca operasi.

• Oleh karena ukuran sampel dalam kajian ini terlalu kecil, maka sampel yang lebih besar hasrus diambil untuk mensahkan penemuan kajian ini.

Page 21: Journal Reading 05

Daftar Pustaka

• Chaudhary Manoj, dkk., Primary and Secondary Closure Following of Impacted Mandibular Third Molars: A Comparative Study, National Journal of Maxillofacial Surgery, Volume 3, Issue 1, 2012.