TUGAS ISBD
-
Upload
syarief-maulana -
Category
Documents
-
view
9 -
download
3
Transcript of TUGAS ISBD
F. Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi
antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia sebagai pencipta
kebudayaan mempunyai sebuah hubungan dialetika dengan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, sedangkan manusia adalah produk
kebudayaan. Kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan
manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan
terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya. Ini bisa disebut sebagai
dialetika fundamental yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap eksternalisasi, tahap
objektivasi, dan tahap internalisasi.
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus
menerus ke dalam dunia melalui aktivitas fisik dan mental. Tahap objektivitas
adalah tahap aktivitas manusia menghasilkan satu realita objektif, yang berada di
luar diri manusia. Tahap internalisasi adalah tahap di mana realitas objektif hasil
ciptaan manusia diserap oleh manusia kembali.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan
utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya yang mmiliki
peran sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-
kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Pembeda manusia dengan binatang.
5. Petunjuk - petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku dalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal pembangunan.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia
dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia hidup dan tergantung
pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang
besar bagi manusia dan masyarakat, berbagai macam kekuatan harus dihadapi
1
manusia dan masyarakat. Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar
dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
G. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh
akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu
lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan
kebudayaan yang berbeda pula. Usaha untuk menjelaskan perilaku manusia
sebagai perilaku budaya dalam kaidah dngan lingkungannya, terlebih lagi
perspektif lintas budaya akan mengandung banyak variabel yang saling
berhubungan dalam keseluruhan sistem terbuka.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan:
Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti:
temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna.
Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta
proses sosialisasi seperti: norma-norma, adat istiadat, dan nilai-nilai.
Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi
dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat
mengenal lingkungannya.
Environmental Behavior and Process, meliputi bagaimana masyarakat
menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun
rumah, komunitas, dan lain sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan
tertentu berimplikasi terhadap pol tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan
lainnya yang akan menjadi ciri khas suatu msyarakat dengan masyarakat lainnya.
H. Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya
kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan
2
perkembangan manusia itu. Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika
kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan memiliki eksistensi dan
berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial. Kebudayaan yang dimiliki
suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok -
kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antarkelompok atau melalui proses
difusi.
Pengapdosian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor
lingkungan fisik. Jadi, terjadi suatu proses keserasian antara lingkungan fisik
dengan kebudayaan yang terbntuk di lingkungan tersebut, kemudian ada
keserasian juga antara kebudayaan masyarakat yang satu dengan kebudayaan yang
lain. Kondisi lingkungan seperti ini memberikan peluang untuk berkembangnya
peradaban (kebudayaan) yang lebih maju. Dari waktu ke waktu, kebudayaan
berkembang seiring dengan majunya teknologi (sistem telekomunikasi) yang
sangat berperan dalam kehidupan manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan - perubahan di segala
bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut
suatu kelompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran ini akan
menimbulkan konflik antara kelompok yang mnghendaki perubahan dengan
kelompok - kelompok yang tidak ingin perubahan. Hal yang terpenting dalam
proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali
terhadap prilaku regular (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut
kebudayaan. Yang diperlukan di sini adalah kontrol sosial yang ada di
masyarakat, yang menjadi suatu “cambuk” yang menganut kebudayaan tersebut.
I. Problematika Kebudayaan
Beberapa problematika kebudayaan, antara lain:
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang ini dapat terjadi antara masyarakt dan pelaksana pembangunan.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
3
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
6. Sikap Etnosentrism yang terlalu mengagungkan suku bangsa sendiri dan
menganggap rendah suku bangsa lain.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, seringkali
disalahgunakan oleh manusia.
J. Perubahan Kebudayaan
Ada lima faktor yang m,enjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu:
a. Perubahan lingkungan alam.
b. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
c. Perubahan karena adanya penemuan (discovery).
d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi
beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan bangsa
lain di tempat lain.
e. Perubahan dalam pandangan hidup dan konspsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia
adalah tentu saja perubahan yang membri nilai manfaat bagi manusia dan
kemanusiaan, bukan sebaliknya, yaitu yang akan memusnahkan manusia sebagai
pencipta kebudayaan tersebut.
4