TUGAS IKM 8

7
No.8 PJK Strategi Pengendalian penyakit Jantung dan Pembuluh darah Strategi pencegahan jangka pendek bertujuan mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung dan pembuluh darah baru yang terjadi pada masa dekat(dibawah 10tahun) Keadaan ini ditujukan bagi populasi yang telah memiliki kemungkinan risiko PJK tinggi dan untuk itu diperlukan intervensi yang lebih intensif. Perubahan pola hiudp tetap menjadi elemen terpenting dari penurunan risiko jangka panjang. Tetapi lebih banyak orang akan memerlukan tambahan terapi obat dalam rangka mengurangi risiko dibanding dalam pencegahan jangka panjang. Sementara itu strategi jangka panjang bertujuan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah selama hidup dengan jalan mencegah terbentuk dan berkembagnya plak pembuluh darah dan sebab dasar dari penyakit jantung dan pembuluh darha selama hidup dengan jalan mencegah terbentuk dan berkembangnya plak pembuluh darah dan sebab dasar dari penyakit jantung dan pembuluh darah. Pencegahan seumur hidup memprioritaskan perubahan pola hidup yang menjadi penyebab utama faktor risiko, seperti kegemukan, kurang aktifitas dan pola makan.

description

jbjb

Transcript of TUGAS IKM 8

Page 1: TUGAS IKM 8

No.8

PJK

Strategi Pengendalian penyakit Jantung dan Pembuluh darah Strategi pencegahan

jangka pendek bertujuan mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung dan

pembuluh darah baru yang terjadi pada masa dekat(dibawah 10tahun) Keadaan ini

ditujukan bagi populasi yang telah memiliki kemungkinan risiko PJK tinggi dan untuk

itu diperlukan intervensi yang lebih intensif. Perubahan pola hiudp tetap menjadi

elemen terpenting dari penurunan risiko jangka panjang. Tetapi lebih banyak orang

akan memerlukan tambahan terapi obat dalam rangka mengurangi risiko dibanding

dalam pencegahan jangka panjang. Sementara itu strategi jangka panjang bertujuan

mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah selama hidup dengan jalan

mencegah terbentuk dan berkembagnya plak pembuluh darah dan sebab dasar dari

penyakit jantung dan pembuluh darha selama hidup dengan jalan mencegah terbentuk

dan berkembangnya plak pembuluh darah dan sebab dasar dari penyakit jantung dan

pembuluh darah. Pencegahan seumur hidup memprioritaskan perubahan pola hidup

yang menjadi penyebab utama faktor risiko, seperti kegemukan, kurang aktifitas dan

pola makan.

Page 2: TUGAS IKM 8

1. Surveilans:

a. Pengembangan jejaring kerja antar institusi penyelanggara surveilans

b. Pelembagaan dan pengembangan kapasitas surveilans penyakit jantung dan

pembuluh darah pada berbagai tingkatan

c. Pembuatan standardisasi penyelanggaraan surveilans faktor risiko, surveilans

penyakit, registry kematian.

d. Advokasi kepada pengambil keputusan di pemerintahan maupun pada

masyarakat yang perduli dalam pengendalian penyakit jantung dan pembuluh

darah.

2. Promosi dan Pencegahan Penyakit

a. Advokasi kepada pengambil keputusan baik dalam pemerintahan maupun

masyarakat yang peduli terhadap pengendalian penyakit jantung dan

pembuluh darah

b. Bina suasana

c. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam

berbagai bentuk kegiatan.

3. Manajemen Pelayanan Kesehatan

a. Peningkatan kompetensi pelayanan dalam deteksi dini dan penatalaksanaan

b. Melakukan efisiensi penggunaan teknologi canggih

c. Pengembagan program dan standar pelayanan dalam pengendalian penyakit

jantung dan pembuluh darah

d. Standarisasi pencatatan dan pelaporan dalam pengendalian penyakit jantung

dan pembuluh darah.

Pencegahan PJK

1. Pencegahan primer

Upaya awal pencegahan PJK sebelum seseorang menderita dilakukan dengan pendekatan

komuniti berupa penyuluhan factor-faktor PJK terutama pada kelompok risiko tinggi.

Pencegahan primer ditujukan kepada pencegahan terhadap berkembangnya proses

atherosclerosis secara dini. Sehingga sasarannya adalah kelompok usia muda.

2. Pencegahan sekunder

Page 3: TUGAS IKM 8

Upaya mencegah keadaan PJK yang sudah pernah terjadi untuk berulang atau menjadi lebih

berat diperlukan perubahan pola hidup (terhadap factor-faktor yang dapat dikendalikan).

Skrining juga termasuk dalam pencegahan sekunder yang bertujuan  agar kejadian PJK dapat

dicegah lebih dan ditangani sejak dini. Menurut Buckley (2009), C-reaktif protein (CRP)

adalah metode terbaik untuk digunakan dalam skrining dan yang paling ketat dipelajari

(Buckley, et all, 2009). Skrining bisa dilakukan dengan memeriksa kadar kolesterol dan

tekanan darah. Pencegahan sekunder juga mencakup kepatuhan berobat bagi mereka yang

sudah menderita PJK. Pencegahan sekunder ini ditujukan untuk mempertahankan nilai

prognostic yang lebih baik dan menurunkan mortalitas.

3. Pencegahan Tersier

Tahap pencegahan ini merupakan upaya mencegah terjadi komplikasi yang lebih berat atau

kematian. Pencegahan dalam tingkatan ini berupa rehabilitasi jantung. Program rehabilitasi

jantung ditujukan kepada penderita PJK, atau pernah mengalami serangan jantung atau pasca

operasi jantung.

8. Pengendalian Stroke

A. Kegiatan Pengendalian stroke meliputi :

Pengendalian Stroke di Masyarakat :

Penemuan dan Pengendalian Faktor Risiko Stroke

Penemuan dan pengendalian dilakukan pada orang sehat, penderita yang sudah terdata

mempunyai faktor resiko atau pada keluarga pendrerita yag pernah stroke. Hal ini

dilakukan dengan : pemeriksaan rutin faktor resiko melalui Posbindu PTM, perubahan

perilaku hidup sehat, promosi dan edukasi dalam pengendalian faktor resiko,

meningkatkan peran serta masyarakat dengan terbentuknya kelompok peduli stroke.

Pengendalian Stroke di Puskesmas :

Pengendalian stroke di Puskesmas meliputi pengendalian faktor resiko, penanganan

stroke akut dan penanganan paska stroke.

Page 4: TUGAS IKM 8

a. Pengendalian faktor (deteksi dini faktor resiko) merupakan kegiatan aktif dan pasif

penemuan faktor risiko stroke pada individu sehat di Posbindu PTM maupun

Puskesmas.

b. Penanganan stroke akut (Diagnosis dan tatalaksana)

c. Paska Stroke meliputi pencegahan sekunder di masyarakat.

B. Kegatan Pencegahan Stroke

1) Pencegahan PRIMER adalah upaya pencegahan (yang sangat dianjurkan) sebelum

terkena stroke yaitu dengan mempertahankan tujuh gaya hidup sehat :

Hentikan merokok

Berat badan diturunkan atau dipertahankan sesuai berat ideal

Makan makanan sehat : rendah lemak jenuh dan kolestrol, menambah asupan kaliun

dan mengurangi natrium, buah dan sayuran

Olahraga cukup dan teratur

Kadar lemak (kolesterol) dalam darah kurang dari 200 mg%

Kadar gula darah puasa < 100mg/dL

Tekanan darah dipertahankan 120/80 mmHg

2) Pencegahan SEKUNDER adalah upaya pencegahan pengobatan terhadap penderita

stroke agar stroke tidak berlanjut menjadi kronis. Tindakan yang dilakukan adalah:

Identifikasi faktor resiko dan detieksi dini stroke berulang

Manajemen kecacatan denga menyediakan pendampingan atau keluaraga untuk

restorasi/rehabilitasi.

Pemberian tatalaksana yang disesuaikan indikasi

Modifikasi gaya hidup dan faktor risiko stroke, misalnya mengkonsumsi obat

antihipertensi yang sesuai pada penderita hipertensi, mengkonsumsi obat

hipoglikemik pada penderita diabetes, diet rendah lemak dan mengkonsumsi obat

antidislipidemia pada penderita dislipidemia, berhenti merokok, berhenti

mengkonsumsi alkohol, hindari kelebihan berat badan dan kurang gerak.

3) Pencegahan TERSIER

Page 5: TUGAS IKM 8

Tujuan pencegahan tersier adalah untuk mereka yang telah menderita stroke agar

kelumpuhan yang dialami tidak bertambah berat dan mengurangi ketergantungan pada orang

lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Pencegahan tersier dapat dilakukan

dalam bentuk rehabilitasi fisik, mental dan sosial. Rehabilitasi akan diberikan oleh tim yang

terdiri dari dokter, perawat, ahli fisioterapi, ahli terapi wicara dan bahasa, ahli okupasional,

petugas sosial dan peran serta keluarga.