Tugas Filsafat Individu Rizal

46
BAB I FILSAFAT 1.1. Pengertian Filsafat Ide tentang filsafat berawal dari munculnya kesadaran manusia akan potensi akal berpikirnya. Kata filosofi (philosophy) diambil dari kata Yunani: philo yang berarti suka atau cinta, dan shopia yang berarti suatu kebijaksanaan. Dengan kata lain filsafat itu artinya kecintaan terhadap suatu kebijaksanaan. Untuk lebih ringkas dan jelasnya, filsafat dapat diartikan cinta pada pengetahuan dan kebijaksanaan. Dalam bahasa Inggris yaitu love of wisdom, bahasa Arab muhibb al-hikmah, dan bahasa Belanda wijsbegeerte. 1 Pengertian filsafat dapat dibagi menjadi 2 segi atau bagian menurut sudut pandang masing-masing: a. Secara Etimologi Berdasarkan arti yang sesungguhnya. Berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang mendalam. Kata filsafat pertama kali diperkenalkan oleh pythagoras (582-496 SM). 2 b. Secara Terminologi Banyak sekali filsuf dengan pendapatnya masing-masing mendefinisikan dan mengartikan arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Misalnya: menurut Plato filsafat 1

description

Tugas Filsafat Individu Rizal

Transcript of Tugas Filsafat Individu Rizal

Page 1: Tugas Filsafat Individu Rizal

BAB I

FILSAFAT

1.1. Pengertian Filsafat

Ide tentang filsafat berawal dari munculnya kesadaran manusia akan potensi akal

berpikirnya. Kata filosofi (philosophy) diambil dari kata Yunani: philo yang

berarti suka atau cinta, dan shopia yang berarti suatu kebijaksanaan. Dengan kata

lain filsafat itu artinya kecintaan terhadap suatu kebijaksanaan. Untuk lebih

ringkas dan jelasnya, filsafat dapat diartikan cinta pada pengetahuan dan

kebijaksanaan. Dalam bahasa Inggris yaitu love of wisdom, bahasa Arab muhibb

al-hikmah, dan bahasa Belanda wijsbegeerte.1

Pengertian filsafat dapat dibagi menjadi 2 segi atau bagian menurut sudut pandang

masing-masing:

a. Secara Etimologi

Berdasarkan arti yang sesungguhnya. Berasal dari bahasa Yunani yaitu

philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang mendalam. Kata

filsafat pertama kali diperkenalkan oleh pythagoras (582-496 SM).2

b. Secara Terminologi

Banyak sekali filsuf dengan pendapatnya masing-masing mendefinisikan dan

mengartikan arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Misalnya: menurut Plato

filsafat adalah pengetahuan yang terus berusaha mencapai pengetahuan tentang

kebenaran. Aristoteles mempunyai pendapat berbeda bahwa filsafat adalah ilmu

pengetahuan yang merupakan kebenaran yang di dalamnya berisi ilmu –ilmu

metafisika, retorika, logika, etika, politik, ekonomi, dan estetika. Sedangkan

menurut filsuf dari Arab Al Farabi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berisi

hakikat bagaimana alam dalam bentuk yang sebenarnya. Dan masih banyak lagi

batasan-batasan filsafat yang dikemukakan oleh filsuf terkenal, termasuk di

dalamnya adalah Rene Descartes, Langeveld, Hasbullah Bakry, Driyakara,

Notonagoro, Ir. Poedjawijatna, dan Ali Mudhofir, dan lain-lain.2

1

Page 2: Tugas Filsafat Individu Rizal

Dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

membahas dan menyelidiki semua yang ada secara mendalam dengan

menggunakan akal dengan hakikat adalah sebagai tujuannya. 2

Berfilsafat dapat dicontohkan sebagai seseorang di bumi dan memandang langit

melihat bintang-bintang di angkasa, dan seseorang tersebut ingin mengetahui

hakikat jati dirinya dalam semesta alam, berfikir secara menyeluruh serta

mendasar. 2

Filsafat juga dapat diartikan sebagai pemahaman yntuk mencari sesuatu yang

general atau umum dan tidak diketahui, yang mungkin ilmu pengetahuan juga

tidak akan mampu mencapainya. Filsafat menyelidiki ke dalam kemungkinan

yang ideal dan benar, kebenaran dan substansi, gejala dan konsep yang

berlangsung di alam semesta dan yang ada dalam pemikiran manusia. 3

1.2. Perkembangan Filsafat

Sejarah awal perkembangan filsafat dimulai dari munculnya pemikiran-pemikiran

yang mendalam tentang kebenaran alam semesta, dan merupakan renungan dari

orang-orang yang dianggap bijak pada zamannya. 4

a. Filsafat Mazhab Milesian

Terletak di Asia pada 600 SM. Merupakan kota penting yang mempertahankan

jalur perdagangan di dunia saat itu, terutama Mesir, Italia, Yunani, dan Asia.

Disebut juga filsafat alam, karena para tokoh filsuf mamandu pemikirannya pada

apa yang diamati di lingkungan sekitarnya, termasuk dan terutama pada alam

semesta. Para ahli pikir ini mencari kebenaran tentang awal mula terjadinya alam

semesta, menanyakan dan mencari jawabannya. 4

Tokoh-tokoh:

Thales (624-546 SM)

Disebut sebagai “Bapak Filsafat”, disebut seperti itu karena dia mengajukan

pertanyaan yang mendasar dan belum pernah diajukan pada saat itu, adalah

“What is the nature of the worl stuff?”, yang berarti Apa sebenarnya bahan

dasar alam semesta ini? 4

2

Page 3: Tugas Filsafat Individu Rizal

Thales selalu mencoba untuk memberikan pemikiran yang rasional dan bedasar

kebenaran kepada dunia. Kepercayaan Thales pada doktrin hylozoism, teori ini

membicarakan tentang masalah proses kehidupan. Dengan demikian, intinya

antara persoalan dan kehidupan itu tidak dapat dipisahkan. 5

Anaximander (610-546 SM).

Dilahirkan di Meletus, dia terkenal dengan kemampuan matematikanya.

Anaximander yang pertama kali mengenalkan peta bintang dan rasi bintang

dan menempatkan bumi di pusatnya, serta menentukan garis edar bumi. 5

Adalah murid Thales, orang yang pertama kali menggambar dunia yang tak

berpenghuni dan Anaximander percaya bentuk bumi adalah bulat silinder,

seperti drum. 4

Anaximenes (585-528 SM)

Thales, Anaximander, dan Anaximenes dikenal sebagai Trio Milesian.

Merupakan murid Anaximander. Berpendapat bahwa bumi adalah datar dan

melayang di udara tanpa ditopang apapun, matahari adalah datar seperti daun,

dan bintang-bintang ditanam seperti paku dalam kristal. 4

Anaximenes adalah sang “originator”, dia mempercayai bahwa serpihan udara

ada dimana-mana, yang meliputi apapun di alam semesta, dan merupakan

elemen penting, karena:1) udara bisa memegang atau bercampur dengan semua

benda, seperti jiwa yang bersatu, 2) semuanya berasal dari udara, berdasarkan

apakah kekuatan itu membuat semuanya berkembang (rarefaction) dan

mengkerut (condensation). 5

Pythagoras (571-496 SM)

Adalah ahli matematika. Mempercayai angka bukan unsur seperti udara dan

air, tetapi sebuah dasar semua benda, angka genap dan ganjil bila digabungkan

akan menghasilkan suatu kesatuan, dan kesatuan itu menghasilkan angka yang

merupakan dasar atau sumber dari benda. 4

Heraclitus (544-484 SM)

Pemikirannya adalah bahwa alam semesta ini selalu berubah, dari dingin ke

panas, sebaliknya juga dari panas ke dingin. Dan berpendapat bahwa kebenaran

itu selalu berubah. 4

Parmanides (501-492)

3

Page 4: Tugas Filsafat Individu Rizal

Pemikirannya berdasarkan deduksi terutama deduksi logis, bukan secara intuisi

atau kebetulan. Menurutnya, pengetahuan budi itu sangat penting dan utama,

sedangkan pengetahuan melalui indra selalu keliru dan belum mampu

mencapai kebenaran. Mengajarkan tentang “jalan kebenaran” dan “jalan

pemikiran”. 4

Zeno

Murid Parmanides. Pemikirannya adalah gerak adalah khayal belaka. Realitas

adalah satu dan tidak bergerak. 4

b. Zaman Yunani Kuno

Sebagai asal dari filsafat barat, berkembang menjadi awal pemikiran barat abad

pertengahan, modern dan masa berikutnya. Yunani dipengaruhi oleh budaya yang

kaya dan kreatif, dan selalu dikelilingi orang-orang yang jujur dan kompetitif. Ciri

utamanya adalah Rasionalis, yaitu pengetahuan yang mengutamakan dan

bersumber logika (akal). Tumbuhnya era baru yang disebut Skolastik, dimana

ilmu pengetahuan diajarkan di sekolah-sekolah, meliputi mata pelajaran

gramatika, geometri, astronomi, musik, dan lain-lain. Skolastik Islam membawa

perkembangan filsafat di Barat, dan juga dalam bidang ilmu pengetahuan, contoh

Ahli pikir Islam saat itu yaitu Ibnu Rusyd. Para filsuf pada masa Skolastik antara

lain: Augustinus (354-430 SM), dan Boethius (480-524 SM).4

Masa keemasan skolastik terjadi pada sekitar abad ke-13, tokoh-tokoh terkenal

pada masa kejayaan ini antara lain: Albertus Magnus (1203-1280 M) dalam ilmu

biologi dan kimia, Thomas Aquinas (1225-1274 M) merupakan theolog skolastik

terbesar, murid Albertus Magnus yang bergelar “The Angelic Doctor”,

menurutnya pengetahuan berbeda dengan kepercayaan, mengajarkan bahwa

Tuhan sebagai “ada yang tak terbatas” dan “dzat yang tertinggi”.4

Masa Skolastik akhir (1300-1450 M) ditandai oleh kemalasan berpikir para filsuf,

sehingga tidak ada perkembangan dalam berfikir. Tokoh terkenal pada zaman ini

adalah Nicolous Cusanus (1401-1404 M), yang berpendapat bahwa ada 3 cara

untuk mengenal Tuhan, yaitu dengan Indra, akal, dan intuisi. 4

c. Filsafat Dunia Islam

Filsafat memperoleh inspirasi dari sumber-sumber hukum Islam.

Perkembangannya di pesisir samudera Mediterania Timur pada abad 6 M. Para

4

Page 5: Tugas Filsafat Individu Rizal

filsuf selalu bersumber dari kenyataan al-Quran dan as-Sunnah. Mereka

menyesuaikan karya para filsuf dari zaman Yunani kuno dengan ajaran Islam

sebagai patokan, agama Tauhid. Topik filsafat Islam ini bersifat religius, seperti

meng-Esa kan Tuhan, Tuhan adalah satu, yang mencipta dan bukan sesuatu yang

diciptakan. Selain bersifat religius-spiritual, filsafat Islam bertumpu dan

berpatokan pada akal dalam mengartikan masalah tentang ketuhanan. 4

Tokoh-tokoh Filsafat Islam

Al-Kindi

Selain filsuf terkenal yang pertama, juga sebagai Ilmuwan di zamannya.

Berpendapat bahwa ilmu tauhid/Islam adalah cabang termulia dari filsafat.

Filsafat membahas tentang hakekat, dan hakekat pertama adalah Tuhan.

Banyak dipengaruhi Aristoteles, Plato, dan Neoplatonisme.4

Al-Farabi

Kebahagiaan adalah pencapaian tertinggi yang selalu diinginkan manusia.

Mendefinisikan iradah dan ikhtiar adalah sesuatu yang berbeda. Iradah /

kehendak adalah rasa rindu dan keinginan yang ditimbulkan oleh rasa dan

imajinasi, sedangkan ikhtiar didasarkan oleh pemikiran dan analisa.4

Ibnu Sina

Buku yang terkenal yaitu al-Qanun fi al-Tibb dan al-Syifa. Al-Qanun tentang

ilmu kedokteran, sedangkan as-Syifa berisi tentang filsafat Aristoteles dan

tentang ilmu pengetahuan.4

Ibnu Rusyd

Menulis ringkasan dan tafsiran para filsuf Yunani terutama Aristoteles.

Menulis buku Tahafut al-Tahafut.4

d. Filsafat Barat Modern

Tokoh pertama di zaman ini adalah Descartes yang merupakan bapak filsafat

modern. Mengajarkan rasionalisme yang menyatakan bahwa akal sangat penting

untuk memperoleh pengetahuan. Rasionalisme lawan kata dari empirisme, yang

mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris.

Dia menyimpulkan bahwa pikiran merupakan substansi non fisik yang berbeda

dengan substansi fisik ataupun materi. Pendapatnya bahwa yakin pikiran dapat

5

Page 6: Tugas Filsafat Individu Rizal

terpisah dari materi. Descartes mendapat kepastian bahwa pikirannya adalah

sesuatu yang berpikir, dari sini dia membangun pengetahuan.

Dalam pemikiran Will Durant, filsafat dapat diumpamakan pasukan tentara yang

merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri. Pasukan tentara diibaratkan

adalah pengetahuan dan juga ilmu. 4

1.3. Struktur Filsafat

Struktur filsafat dibagi dalam 3 cabang, yang memuat isi filsafat dan

pembagiannya. Dan juga melahirkan beberapa anak cabang. Yaitu:

a. Teori Pengetahuan

Cabang ini membahas tentang teori bagaimana pengetahuan didapat dan diatur

sehingga menjadi pengetahuan yang benar dan berguna. Teori ini mempunyai

makna terpenting yaitu apa sebenarnya hakekat pengetahuan itu sendiri, cara kita

berpikir, dan hukum berpikir mana yang harus digunakan agar bisa

menyimpulkan hasil dengan sebenar-benarnya. Epistemologi dan Logika

membahas tentang bagaimana orang mendapatkan pengetahuan yang benar,

dengan mempertimbangkan bahan yang dipikirkan. 4

Epistemologi

Aristoteles mengawalinya dengan mengatakan “Setiap manusia pada kodratnya

ingin tahu”. Aristoteles begitu yakin dengan hal itu dan dibuktikan dengan

karyanya sendiri. Bukan tanpa alasan bahwa dia disebut “master” atau “ahli”

dari zamannya, mengingat hasil karya nya yang luar biasa. 6

Berasal dari bahasa Yunani, episme yang berarti pengetahuan, dan logy yang

berarti teori. Jadi Epistemologi adalah teori tentang pengetahuan atau bisa

disebut filsafat ilmu. Kita harus mengetahui batas-batas pengetahuan, sehingga

kita dapat menjawab empat persoalan pokok dalam bidang epistemologi., yaitu

Apa definisi pengetahuan? Apa saja sumber pengetahuan? Dari manakah

pengetahuan yang benar itu berasal dan bagaimana cara untuk

mengetahuinya? Apakah pengetahuan kita benar / valid?. Menurut Louis Q.

Kattsof sumber pengetahuan itu ada lima: 1) aliran Empirisme, 2) aliran

6

Page 7: Tugas Filsafat Individu Rizal

Rasionalisme, 3) aliran Fenomenologi, 4) aliran Intusionisme, 5) metode ilmiah

yang menggabungkan rasionalisme dan empirisme. 4

Pertanyaan yang termasuk dalam Epistemologi menyangkut konsep

pengetahuan, fakta, alasan kepercayaan, dasar kebenaran, dasar kemungkinan,

atau yang lain. Pembahasan epistemologi yang menyangkut konsep

pengetahuan masih kontroversial. Maka dari itu perlu diperhatikan konsep dari

pengetahuan. Kita harus menggunakan batasan “tahu” di berbagai bidang.

Pembahasan yang menyangkut bagaimana untuk mengetahui masalah tertentu,

misalnya bagaimana untuk bermain bola, atau bagaimana cara berenang. Dan

juga membicarakan seseorang dan tempat. 7

Logika

Sejarah munculnya Logika sudah lama diperkenalkan. Thales sebagai filsuf

Yunani pertama meninggalkan segala dongeng, tahayul, dan cerita cerita yang

tidak bermakna serta berubah dan berpindah menjadi pemakaian akal budi

untuk memcahkan rahasia alam semesta, berpikir seperti itu disebut berpikir

secara logis. Semua filsuf sesudah Thales juga berperan dalam

mengembangkan logika meskipun istilah pemakaian kata logika belum dikenal.

Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. Dan silogisme adalah penemuan

murni Aristoteles dan terbesar dalam logika. Istilah kata logika pertama kali

diperkenalkan oleh Zeno (334-262 SM). 8

Logika berasal dari bahasa Yunani logike / logo yang berarti pikiran. Pikiran

berhubungan erat dengan kata yang merupakan pernyataan atau bahasa.

Berpikir itu sendiri mempunyai arti suatu kegiatan jiwa untuk mencapai sebuah

pengetahuan. Secara terminologi Logika berarti ilmu yang memberikan aturan

berpikir yang valid (shahih). Logika membicarakan berpiikir bagaimana

seharusnya, dan juga syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam berpikir agar

mencapai pendapat atau pemikiran yang valid (shahih) tersebut. Kebenaran di

dalam logika dibagi dua, yaitu: 1) kebenaran bentuk, 2) kebenaran materi.

Logika dalam kebenaran juga dibagi dua: 1) formal logic / logika tradisional /

Silogisme, 2) Logika material. Logika adalah cabang filsafat yang sudah lama

dikembangkan, sejak Aristoteles. Banyak manfaat logika dalam bidang

lainnya, diantaranya: Logika menjelaskan dan menggunakan prinsip-prinsip

7

Page 8: Tugas Filsafat Individu Rizal

abstrak yang dapat dipakai dalam semua bidang ilmu pengetahuan, dan juga

logika dapat mencegah kita tersesat dari segala sesuatu yang diperoleh

berdasarkan autoriti atau kehendak sendiri. 4

Sedangkan menurut Ali Hasan dalam bukunya, Ilmu logika (mantiq) menurut

bahasa adalah bertutur kata dengan benar, yaitu ilmu yang mempelajari tentang

pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Berpikir sendiri adalah suatu kegiatan

jiwa untuk mencapai pengetahuan. Manfaat mempelajari ilmu logika adalah:

Melatih kesanggupan akal dan menumbuhkannya dengan membiasakan

membahas tentang metode berpikir

Menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menyelesaikan tugas pada

waktunya.

Mudah membedakan antara pikiran benar dan salah.

Melatih jiwa supaya bisa memperhalus pikirannya.

Menekuni dan mempelajari ilmu logika sama dengan mempelajari sains, yakni

secara tidak langsung memperoleh manfaat dari ilmu itu sendiri. Hubungan ilmu

logika dengan ilmu lain sulit untuk dipisahkan. 9

b. Teori Hakikat

Hakikat berarti keadaan yang sebenarnya. Teori ini membahas tentang hakikat

sesuatu atau kebenaran sesuatu. Banyak cabang dalam teori Hakikat, diantaranya

adalah:

Ontologi

Membahas tentang hakekat sesuatu yang ada. Empat macam filsafat yang

membahas itu adalah: 1)Materialisme; bahwa alam itu adalah kesatuan material

yang tidak terbatas dan hakekat, termasuk segala materi dan energi yang selalu

ada dan akan tetap ada, dan beranggapan bahwa hakekat benda adalah benda

itu sendiri. 2) Idealisme; bahwa realitas terdiri atas ide-ide, pikiran, akal dan

jiwa, bukan benda material atau energi, menekankan mind adalah yang

pertama, bukan materi. Idealisme merupakan pandangan yang mengatakan

bahwa realitas dasar terdiri dari dan sangat berhubungan erat dengan ide,

pikiran, dan jiwa. 3) Dualisme; memadukan antara aliran materialisme dan

idealisme, yang mengatakan bahwa materi dan ide sama-sama hakikat. 4)

8

Page 9: Tugas Filsafat Individu Rizal

Agnoticisme; bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakekat sesuatu di

balik kenyataan ini, karena kemampuan manusia yang terbatas dan tidak

mungkin tahu karena keterbatasan indera ataupun pikirannya. 4

Jadi pada intinya ontologi adalah membahas mengenai apa saja yang ingin kita

ketahui, dan seberapa jauh kita ingin mengatahuinya. Ontologi mendefinisikan

arti dari bahasa, asal mula bahasa, alat berbahasa dan berkomunikasi,

hubungan bahasa ilmiah, logika, statistika, dan matematika. 10

Kosmologi

Membahas keseluruhan tentang alam semesta secara fisik. Juga terkadang

membahas tentang fisika. Yang utama dalam kosmologi adalah ingin

mengetahui hakikat tentang asal, susunan dan hakikat tentang perubahan, dan

juga tujuan akhir dari alam raya ini. 4

Antropologi

Suatu ilmu yang mempelajari tentang mahluk atau Manusia. Antropologi

mempelajari sesuatu tentang manusia secara menyeluruh dan terintegrasi dari

beberapa bidang ilmu. Perkembangan ini membutuhkan waktu yang panjang,

dimulai sejak awal abad ke 19 dan berlangsung sampai saat ini. Seluruh

perkembangan yang dicapai setelah tahun 1951 sampai sekarang telah disadari

oleh banyak ahli di berbagai Negara di mana ilmu Antropologi hidup dan hal

ini tampak dari buku-buku pelajaran ilmu Antropologi. 11

Membicarakan khususnya tentang manusia, yang bertujuan untuk menemukan

hakikat manusia. Manusia merupakan bagian dari alam yang dipandang

sebagai suatu kesatuan yang total. Hakikat manusia itu jasmani manusia dan

bukan ruh nya. Mari kita lihat bersama firman Allah SWT dalam al-Qur’an

yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia dan ruh, misalnya

pada Surah al-An’am ayat 2 dimana terjemahannya adalah: “Dialah yang

menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal (kematianmu)...”,

surah al-A’raf ayat 12, surah al-Mu’minun ayat 12-15, dan lain-lain. Bahwa

kehidupan manusia di alam ini diawali dengan tidak ada, kemudian ada (lahir)

dan terakhir tidak ada lagi (mati). 4

Theodecia

9

Page 10: Tugas Filsafat Individu Rizal

Disebut juga Teologi, membahas tentang dasar ketuhanan dan hubungan antara

manusia dengan Tuhan menurut logika dan akal pikiran manusia, dan ilmu ini

tidak membicarakan Tuhan dari segi agama. Terdapat berbagai macam aliran:

1)Theisme; dimana percaya Tuhan sebagai pencipta alam ini, dan Tuhan

merupakan dasar dari segala yang ada, 2)Monotheisme; menjelaskan bahwa di

seluruh alam semesta ini hanya ada satu Tuhan, tidak ada Tuhan lagi selain

Dia, 3)Trinitheisme; bahwa Tuhan ada tiga, yaitu tuhan pencipta, pemelihara,

dan pemusnah, 4)Politheisme; mengajarkan Tuhan atau dewa itu banyak., 5)

Pantheisme; mengandung arti seluruh Tuhan yang mengajarkan seluruh alam

semesta ini adalah Tuhan, Tuhan adalah alam dalam keseluruhannya dan benda

mati merupakan bagian dari Tuhan, 6) Atheisme; faham dan kepercayaan yang

mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. 7) Agnostisisme; mengajarkan bahwa

manusia tidak akan sanggup untuk memperoleh pengetahuan tentang Tuhan,

disebut juga pahan skeptisme atau keraguan. 4

Filsafat Agama

Filsafat dan agama posisinya selalu rentan terhadap kontroversi. Dari sejarah

yang sangat panjang, kedua problem tersebut, yakni filsafat dan agama masih

menjadi bidang pemikiran yang masih kontroversi dan belum selesai dari

kontroversi. Perkembangan dalam bidang agama dan filsafat, seringkali

dimengerti sebagai pemikiran yang terpisah, bukan sebagai pemikiran yang

utuh dan menjadi satu. Akan menjadi menarik dan penting saat pemikiran

filsafat dan agama disatukan sebagai kerangka perkembangan pemikiran yang

utuh. Agama dan filsafat adalah dua kekuatan yang mewarnai dunia, yang

mendatangkan peradaban besar bagi kemanusiaan. Agama bersumber dari

wahyu yang mutlak dan diyakini kebenarannya, sedangkan filsafat bersumber

dari proses pikir yang mendalam oleh manusia yang tujuannya adalah

mendapatkan kesimpulan tentang kebenaran relatif. 3

Merupakan pemikiran pokok tentang agama, menerangkan agama secara

filosofis. Membahas tentang Tuhan, Iman, maupun Ibadah. Perannya adalah

untuk membahas agama bagi manusia ditinjau dari segi filosofis dan bukan

dari sudut ajaran atau wahyu yang diajarkan agama tertentu. 4

Filsafat Hukum

10

Page 11: Tugas Filsafat Individu Rizal

Menghendaki jawaban atas pertanyaan: apakah hukum?, yang menghendaki

agar kita bertanya pada diri sendiri, apa sebenarnya yang kita anggap hukum.

Segala jawaban yang mengandung unsur hukum akan menjadi dasar landasan

ontologis hukum. Kaidah hukum tidak termasuk dunia kenyataan, melainkan

termasuk dunia nilai, dunia yang lain daripada dunia penyelidikan ilmu

pengetahuan. Filsafat hukum mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang tak

terjawab oleh ilmu pengetahuan hukum. 4

Filsafat Pendidikan

Manusia dituntut untuk terampil agar mampu memegang tanggung jawabnya.

Untuk memperoleh suatu ketrampilan itu manusia perlu dengan apa yang

disebut pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk membentuk manusia yang

berkualitas dan berguna sebagai manusia. Pada hakikatnya pendidikan adalah

upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ke tingkat yang lebih

tinggi dan lebih baik. 4

c. Teori Nilai

Terdiri dari dua cabang filsafat, yaitu: Etika dan Estetika. Dimana kedua cabang

filsafat ini membicarakan tentang nilai atau harga.

Etika

Etika mempunyai peran dan tugas untuk menyelidiki kewajiban manusia dan

tingkah laku manusia dilihat dari segi baik dan buruknya tingkah laku tersebut.

etika mempunyai sifat dasar yaitu kritis. Etika mempersoalkan norma-norma

yang berlaku., dan menuntut untuk berpikir rasional atas semua norma yang

berlaku. Etika memberi kemungkinan kita untuk mengambil sikap dan

keputusan serta turut membantu menentuka arah perkembangan masyarakat.

Objek Etika itu sendiri adalah pernyataan-pernyataan moral, tentang tindakan

manusia dan unsur kepribadian manusia. 4

Estetika

Estetika memuat tentang nilai indah secara umum. Menurut Plato, keindahan

adalah realitas yang sebenarnya dan tidak pernah berubah. Keindaha adalah

sifat objektif barang yang dinilai. 4

11

Page 12: Tugas Filsafat Individu Rizal

BAB II

KEBENARAN

2.1. Arti Kebenaran

Manusia merupakan makhluk yang sangat bervariasi dan unik. Dalam jati diri

manusia terdapat rahasia yang tak terungkap dan tidak akan tuntas untuk dibahas.

Manusia mempunyai kemampuan khusus yang dimiliki, yaitu kemampuan untuk

berpikir dan rasa ingin tahu. Rasa berpikir dan rasa ingin tahu ini membuat

manusia untuk terus bertanya di dalam dirinya tentang apa yang ada di lingkungan

sekitarnya. Kesadaran dalam mencari hakikat dan kebenaran harus dicari oleh

setiap manusia. Manusia pasti memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan

kebenaran itu pasti sebagai tujuannya. Manusia selalu menuntut dirinya untuk

hidup di dalam kebenaran. Kebenaran adalah satu nilai utama dalam kehidupan

manusia, yang artinya sifat manusiawi selalu berusaha meraih suatu kebenaran.

Kebenaran merupakan hubungan yang sesuai antara fakta dengan pernyataan, atau

pertimbangan dan situasi yang dipertimbangkan, merupakan hubungan antara

pengetahuan dan apa yang jadi obyeknya. Kebenaran selalu berdasar kenyataan

dan sesuai dengan fakta yang ada, dan bersifat relatif yang artinya apa yang

dianggap seorang benar, belum tentu orang lain menganggapnya benar. 1

Kebenaran adalah merupakan hubungan antara rasa percaya pada diri dengan

kenyataan. Bila hubungan antara rasa percaya dan kenyataan ini tidak ada, maka

kebenaran itu adalah salah. 12

Sedangkan dalam Islam, Islam mengakui disamping ada kebenaran hakiki yang

datang dari Tuhan, masih ada kebenaran relatif yang dicapai oleh pemikiran atau

akal budi manusia. 3

2.2. Hakikat Kebenaran

Pada prinsipnya, kebenaran itu sendiri adalah hakikat dari kebenaran. Dengan

memanfaatkan akal untuk berpikir secara optimal, manusia selalu berusaha untuk

menemukan arti kebenaran sesuatu untuk mengatasi segala permasalahan sehari-

hari. Banyak cara dan upaya untuk mencari kebenaran, diawali dengan

12

Page 13: Tugas Filsafat Individu Rizal

perenungan, mengkritisi, dan menganalisis secara mendalam. Upaya ini salah

satunya disebut dengan filsafat. Sebagian besar sejarah, filsafat selalu membahas

tentang masalah kehidupan dan fenomena sehari-hari. 1

2.3. Teori Kebenaran

Menurut Idzam Fautanu, pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran tanpa

melaksanakan tugas utama untuk menemukan dan menjelaskan, maka nilai

kebenaran tidak berarti apa-apa. Seseorang selalu mempunyai keinginan dan

bertindak sesuai dengan kebenaran. Apabila manusia mengerti dan memahami

tentang kebenaran itu, maka manusia akan menghadapi pertentangan batin dan

psikologis ketika berhadapan dengan kenyataan. Teori tentang kebenaran adalah: 4

Teori Korespondensi

Kebenaran merupakan kesesuaian antara data dan perkataan dengan fakta atau

kenyataan. 4 2

Teori Koherensi

Kebenaran ditegakkan dari hubungan keputusan yang baru diambil dengan

keputusan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya terlebih dahulu.4 2

Teori Pragmatis

Sesuatu dinyatakan sebagai suatu kebenaran apabila ia berlaku, bermanfaat dan

memuaskan kebenaran dibuktikan dengan kegunaannya, hasil dan akibatnya.

Tujuan utamanya adalah agar manusia selalu dalam keseimbangan, manusia

harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan lingkungan.4

Teori Kebenaran Berdasarkan Arti

Disebut juga teori semantik. Pengetahuan tersebut dianggap benar apabila ada

referensi yang jelas, dan bisa dibuktikan secara sah dan validitasnya dapat

diuji, jika tidak ada referensi yang jelas maka pengetahuan tersebut dianggap

salah.4 2

Teori Sintaksis

Suatu pernyataan memiliki kebenaran jika pengetahuan itu mengikuti peraturan

yang baku, atau jika pengetahuan itu tidak mengikuti syarat atau keluar dari

peraturan maka kebenaran itu tidak memiliki arti.4

Teori Logik

13

Page 14: Tugas Filsafat Individu Rizal

Setiap pernyataan atau proposisi mempunyai isi yang sama dan mempunyai isi

sama dan semua orang sepakat dengan itu.4

Teori Spiritual

Dalam Islam, pernyataan bahwa Tuhan sebagai kebenaran mutlak telah dimulai

sejak filsuf pertama muslim, al-Kindi. Kepercayaan terhadap Tuhan sebagai

sumber kebenaran mutlak harus diyakini dan tidak bileh ada keraguan. 4

2.4. Sifat Kebenaran

Menurut Idzam Fautanu, Kebenaran dalam filsafat ilmu dibedakan menjadi tiga

hal:

a. Kebenaran yang berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Yaitu setiap

pengetahuan yang dimiliki yang mengetahui sesuatu objek dari jenis pengetahuan

yang dibangun. Pengetahuan itu adalah: pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah,

pengetahuan filsafat, pengetahuan agama. 4

b. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik, cara atau dengan alat apa

seseorang membangun pengetahuannya. 4

c. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan.

Bagaimana hubungan dari subyek dan obyek, yang mana yang dominan. Jika

subyek yang berperan maka jenis pengetahuan itu mengandung nilai kebenaran

yang bersifat subyektif, begitu juga sebaliknya. 4

2.5. Pendekatan Kebenaran

Kebenaran dapat diperoleh melalui :

a. Pendekatan non ilmiah

Melalui akal secara sederhana, prasangka ataupun secara kebetulan, ataupun

karena kekuasaan. Banyak digunakan karena kebenaran diperoleh dengan akal

sederhana dan sangat dipengaruhi kepentingan penggunanya. 4

b. Pendekatan ilmiah

Pada umumnya melalui suatu penelitian yang berdasarkan teori tertentu yang

valid. Diperoleh secara sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris. 4

14

Page 15: Tugas Filsafat Individu Rizal

BAB III

ILMU PENGETAHUAN

3.1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Menurut Jalaludin dalam bukunya “Filsafat Ilmu Pengetahuan”, Manusia harus

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk menyerasikan diri

dalam lingkungannya, manusia menggunakan segala potensi yang ada dalam

dirinya. Proses penyesuaian ini butuh waktu yang panjang. Berawal dari rasa

ingin tahu, lalu dari pengalaman trial and error hingga sampai pada pembuktian

illmiah yang kebenarannya dapat dibuktikan secara empiris. Perkembangan ilmu

pengetahuan itu sendiri seiring dan berada di lintasan sejarah peradaban manusia.

Ilmu pengetahuan berpengaruh dalam menopang perkembangan peradaban.

Berawal dari zaman purba, asal muasal ilmu pengetahuan merupakan bentuk

kekuatan gaib (mistik) di kalangan suku primitif. Kepercayaan gaib itu

selanjutnya berkembang menjadi kepercayaan agama. Pada bangsa-bangsa kuno,

unsur mistik juga ditemukan. 1

Setelah manusia menyadari bahwa dirinya sebagai makhluk yang memiliki

potensi, kepercayaan mistis mulai ditinggalkan. Melalui pengembangan potensi

rasio ini berawal ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan terkait

dengan rasa ingin tahu manusia sendiri dan terhadap lingkungannya. Tujuannya

adalah untuk menemukan kebenaran. Perkembangan ilmu pengetahuan sudah

lama, setua peradaban sejarah dan peradaban manusia. 1

Pendapat para ilmuwan berbeda-beda dalam menilai perkembangan ilmu

pengetahuan ini, beberapa pendekatan mereka adalah:

a. Pendekatan proses

Pendapat George J.Mouly, perkembangan ilmu pengetahuan ada tiga tahap,

berawal dari animisme, ke tahap ilmu empiris, dan tahap ilmu teoritis. 1

b. Pendekatan kultural

Berdasarkan perubahan dalam kultur masyarakat di masa tertentu. Franz Dahler

membagi tahapan perkembangan akal budi dalam kultur masyarakat dalam empat

pucak. 1

15

Page 16: Tugas Filsafat Individu Rizal

c. Pendekatan kreativitas

Dimensi kreatif, yakni peranan ciri kreativitas manusia. Conny R. Semiawan

membagi dalam empat zaman: 1) zaman purba; masa prasejarah (20.000-10.000

SM), dan sejarah (15.000-600 SM), 2) zaman penalaran dan menyelidiki (600-200

SM), 3) Abad pertengahan (500-1500 SM), 4) zaman modern (abad ke-14). 1

d. Pendekatan peradaban

Ilmu pengetahuan tertanam di masa lampau dan di banyak peradaban manusia.

Menurut Jerome R.Ravertz, perkembangan dibagi dalam lima tahapan: 1)

peradaban zaman kuno dan abad tengah, 2) peradaban-peradaban lain, 3) Pencipta

Ilmu Eropa, 4) zaman revolusi, 5) zaman matangnya ilmu. 1

e. Pendekatan sejarah dan kebudayaan

Rentang kurun waktu sangat panjang. Awal sejarah perkembangan ilmu

pengetahuan sekitar 7.000 SM saat terbentuk komunitas tani awal. 1

Menurut Jalaludin, Manusia adalah makhluk yang luhur, dan dengan kemampuan

rasio yang dimiliki manusia, manusia berusaha menemukan hakikat alam melalui

perenungan filsafat. 1

Macam-macam filsafat ilmu pengetahuan adalah filsafat bahasa, filsafat logika,

filsafat matematika, filsafat statistika, filsafat agama, filsafat seni, dan filsafat

moral. Ilmu merupakan satu dari pengetahuan manusia. Kita harus mengetahui

hakikat ilmu sebenarnya agar dapat menghargai ilmu itu sendiri. 13

Menurut John Hospers dalam bukunya An Introduction to Philosophical Analysis,

ada enam alat untuk memperoleh pngetahuan: Pengalaman indera, Nalar, Otoritas,

Intuisi, Wahyu, Keyakinan. 2

3.2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan

manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha manusia

untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang mempelajari

pengetahuan disbut Epistemologi, yang membicarakan tentang terjadinya

pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas, sifat, metode,

dan validitas pengetahuan. 14

16

Page 17: Tugas Filsafat Individu Rizal

Perlu dibedakan pengetahuan yang sifatnya pra ilmiah dengan pengetahuan

ilmiah. Pra ilmiah adalah pengetahuan yang belum memenuhi syarat-syarat ilmiah

pada umumnya. Pengetahuan ilmiah sudah memenuhi syarat-syarat ilmiah.

Syarat-syarat agar dapat dikatakan pengetahuan tersebut ilmiah adalah harus

mempunyai obyek tertentu (formal dan material) dan harus sistematis

(kronologis), serta harus memiliki metode tertentu dengan sifatnya yang umum. 15

Ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Inggris science, berasal dari bahasa Latin

scientia yang berarti mempelajari, atau mengetahui. Pengertian ilmu itu sendiri

adalah rangkaian aktivitas yang mencari penjelasan suatu cara untuk memperoleh

pemahaman rasional mengenai dunia ini dari berbagai macam segi, dan semua

pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti

manusia. Ilmu pengetahuan yang dimaksud dengan Sains adalah pengetahuan

ilmiah atau pengetahuan bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat

(hukum) ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah kumpulan

pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan metode tertentu,

disusun sistematis dan sudah diuji kebenarannya secara empiris, kebenarannya

dapat dibuktikan dan didasarkan atas pengalaman yang nyata. 14

Perbedaan antara Ilmu dengan pengetahuan dapat diketahui dengan melihat ciri-

cirinya. Ilmu berbeda dengan pengetahuan karena ciri sistematisnya. Pegetahuan

yang berasal dari pengalaman disebut pengetahuan penglaman atau pengetahuan,

pengetahuan yang berdasar keterangan atau bukti disebut dengan ilmu. Bahwa

pengetahuan saja bukan berarti ilmu, misalnya binatang juga mempunyai

pengetahuan, tetapi binatang tidak mempunyai ilmu. Tiap-tiap ilmu selalu

berdasar pada pengetahuan, pengetahuan adalah dasar pertama bagi ilmu untuk

mencari bukti lebih lanjut. 15

3.3. Filsafat Ilmu Pengetahuan

Menurut Jalaludin dalam bukunya Filsafat Ilmu Pengetahuan, Istilah filsafat ilmu

pengetahuan dikemukakan oleh Conny R. Semiawan dari logika deduktif

Aristoteles. Logika tersebut sangat lengkap dan teliti, sehingga dapat bertahan

lama, sekitar 2000 tahun dan tidak ada perubahan. Sampai sekarang, logika

deduktif masai dipakai dan dijadikan salah satu dasar terpenting filsafat ilmu

17

Page 18: Tugas Filsafat Individu Rizal

pengetahuan. Aristoteles mempersatukan sistem, logika, dan matematika. Logika

deduktif dipakai untuk mengukur validitas suatu pemikiran. Filsafat ilmu

pengetahuan didapatkan setelah beberapa perkembangan pada masa lalu, dimana

filsafat ilmu pengetahuan ini merupakan salah satu cabang dari segi

perkembangan filsafat, dimana filsafat lebih memfokuskan objek kajiannya lebih

spesifik. Cikal bakal perkembangan filsafat ilmu lebih bertumpu pada filsafat

yang mempengaruhi seluruh perkembangan pemikiran itu. Dua aliran besar dalam

filsafat adalah empirisme dan rasionalisme. Rasionalisme selalu dikaitkan dengan

filsuf besar Perancis yaitu Rene Descartes (1596-1650) yang diakui sebagai bapak

pemikiran modern. Sedangkan empirisme dihubungkan dengan filsuf terkenal

Inggris yaitu John Locke (1632-1740), tetapi dasar pemikiran rasionalisme sudah

dikemukakan oleh Plato (427-347 SM). Perkembangan filsafat ilmu pengetahuan

dapat ditelusuri dan dipelajari dari tokoh-tokoh peletak dasar, serta peranan

mereka dalam perkembangan dan disiplin ilmu masing-masing. Jalan yang dilalui

filsafat ilmu pengetahuan hingga menjadi sebuah disiplin ilmu yang berdiri

sendiri, cukup panjang dan berliku. Filsafat ilmu pengetahuan adalah perumusan

world views yang konsisten dengan, dan beberapa pengertian berdasarkan teori

ilmiah yang penting. Arti dari filsafat ilmu pengetahuan dapat dipahami dari

empat pertanyaan: 1) Apakah ilmu pengetahuan itu? 2) mengapa ilmu

pengetahuan itu ada? 3) bagaimana pengetahuan itu berada? 4) kemana dan untuk

apa pengetahuan itu?. Pertanyaan pertama menjawab mengenai hakikat ilmu,

pertanyaan kedua mennjawab tentang sebab keberadaan ilmu pengetahuan,

pertanyaan ketiga menjawab tentang metode ilmu pengetahuan, pertanyaan

keempat menjawab tentang manfaat ilmu pengetahuan bagi hidup dan kehidupan.

Kehadiran filsafat ilmu pengetahuan dapat dinilai sebagai upaya para ilmuwan

peletak dasarnya, untuk menyatukan kembali ilmu pengetahuan dengan nilai

kearifan filsafat sebagai induknya. 1

3.4. Manfaat Ilmu Pengetahuan

Prestasi dan pencapaian yang diraih di dunia ilmu pengetahuan pada abad terakhir

ini telah berkembang dengan pesat di setiap bidang, terutama bidang kedokteran.

Peradaban itu sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan

18

Page 19: Tugas Filsafat Individu Rizal

ini mempermudah manusia, misalnya dalam bidang kesehatan, pemenuhan

kebutuhan pokok, misal pemukiman, pendidikan dan komunikasi. Perkembangan

pengetahuan mengakibatkan adanya hal-hal yang sangat menguntungkan dan

dapat dimanfaatkan bagi peradaban umat manusia, misalnya mudahnya

transportasi, mudahnya berkomunikasi, penghematan waktu dan tenaga, maupun

segala cara untuk mendapatkan kenyamanan. 1

Dengan segala kemampuan yang manusia miliki, manusia dapat mengendalikan

dan memanfaatkan alam sekitarnya untuk memberikan kesejahteraan dan berguna

bagi kehidupannya dan sekitarnya, sehingga menjadikan peradaban manusia

semakin berkembang. Kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan harus dimiliki

setiap manusia guna untuk mempercepat proses pembaruan dan meningkatkan

harkat dan martabat manusia. Di abad modern ini, hampir seluruh bidang

kehidupan, manusia menggantungkan diri kepada produk hasil kreatifitasnya

tersebut, misalnya manusia di zaman sekarang ini lebih mengandalkan

kemampuan mesin yang dibuat atas hasil pemikirannya sendiri. Melalui nilai dan

manfaat yang dimiliki pengetahuan maupun teknologi, hal tersebut menjadikan

kehidupan manusia lebih mudah, lebih hemat, aman dan nyaman. 1

19

Page 20: Tugas Filsafat Individu Rizal

BAB IV

ETIKA

4.1. Pengertian Etika, Moral, Dan Norma

Setiap manusia dinilai berdasarkan tindakannya. Contohnya adalah tindakan bisa

dinilai sebagai sehat atau kurang sehat, misalnya pernafasan, sistem pencernaan,

dan lain-lain, dan yang bisa menilai adalah dokter, dengan demikian penilaian

seperti itu dinamakan penilaian medis. Pula penilaian berdasarkan indah atau

tidaknya, penilaian dalam hal ini dinamakan penilaian estetis. Tindakan bisa juga

dinilai berdasarkan baik dan buruknya. Jika tindakan itu dilakukan dengan sadar

atas pilihan, maka disebut dengan sengaja. Faktor kesengajaan ini mutlak untuk

penilaian baik buruk yang disebut penilaian etis atau moral. Sasaran pandangan

Etika khususnya ditujukan kepada manusia yang melakukan tindakan dengan

sengaja. Obyek materi etika adalah manusia, sedangkan obyek forma nya adalah

tindakan manusia yang dilakukan dengan sengaja. 16

Etika berasal dari bahasa Yunani, yakni ethos yang artinya pemikiran kesusilaan

atau adat. Etika merupakan cabang filsafat, membicarakan segala sesuatu tentang

tingkah laku manusia atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik

atau buruk. Yang dapat dinilai adalah tingkah laku manusia yang dilakukan secara

sadar, yang tidak sadar tidak dapat dinilai baik buruknya. Etika dapat dibagi

deskriptif dan normatif. Deskriptif hanya menggambarkan dan menceritakan apa

adanya, tidak menilai dan tidak menilai baik buruknya, serta tidak mengajarkan

bagaimana seharusnya berbuat. Sedangkan normatif berarti memberikan penilaian

baik dan buruknya, mana yang dikerjakan, mana yang tidak dikerjakan., etika

normatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan khusus. Etika juga dapat

dibagi menurut hubungannya dengan individu dan orang lain, yaitu etika individu

dan etika sosial. 2

Menurut Prof. dr. M. Jusuf Hanafiah, Etika adalah Ilmu pengetahuan yang

berdasar akhlak. Adalah:

a. Ilmu tentang semua yang baik dan buruk dan hak kewajiban moral

b. Suatu kumpulan yang berdasar dan bernilai yang berhubungan dengan akhlak

c. Nilai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau suatu masyarakat. 17

20

Page 21: Tugas Filsafat Individu Rizal

Istilah Etika dan Etik sering kontroversial dalam hal pengertiannya. Etika adalah

berdasar atau berazas akhlak, sedangkan etik adalah kumpulan atau seperangkat

azas yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode Etik. 17

Moral berasal dari kata Mos yang berarti adat atau cara hidup. Etika maupun

moral pada dasarnya sama artinya, tetapi dalam pemikiran sehari-hari mempunyai

sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, etika

dipakai untuk pengkajian sistem nilai yang ada. Moral adalah ajaran, wejangan,

peraturan, baik lisan ataupun tertulis tentang bagaaimana manusia harus hidup dan

bertindak untuk menjadi manusia yang baik. Ajaran moral ini bersumber pada

orang yang berwenang, misalnya orangtua dan guru, pemuka masyarakat maupun

pemuka agama. Sedangkan Etika adalah ilmu bukan sebuah ajaran. Etika

mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran tetapi

memeriksa kebiasaan, nilai, norma, dan pandangan moral secara kritis. Etika

berusaha menjernihkan hal-hal yang menyangkut moral, sedangkan moral

berfokus pada baik atau buruk manusia sebagai seorang manusia. 2

Daya atau upaya untuk tahu baik dan buruk sudah ada pada manusia, kesadaran

moral ada bersamaan dengan adanya manusia. Perkembangannya memerlukan

pendidikan yang berupa teladan, penyuluhan maupun bimbingan atau

menggunakan faktor pendidikan lainnya. Di dalam perkembangannnya moral

berfungsi untuk mengambil tindakan dan putusan tertentu terhadap baik buruknya

tindakan sendiri di dalam situasi tertentu. Tiap ada tindakan etis, ada pula kata hati

atau moral yang berfungsi dan bertindak sebagai penerangan dan seperti hakim. 16

Norma berarti ukuran, aturan, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian.

Semua hal baik dan berguna akan senantiasa diusahakan agar dikerjakan kembali

di dalam perbuatan itu. Sebagai hasil usaha itu maka akan terjadi ukuran

perbuatan yang disebut norma tindakan. Norma jika diterima anggota masyarakat

akan mengandung sanksi dan pahala.

Tidak dilakukan sesuai norma: hukuman, celaan, dan lain-lain

Dilakukan sesuai norma: pujian, balas jasa, dan lain-lain. 2

21

Page 22: Tugas Filsafat Individu Rizal

Norma ada dua macam, yaitu norma khusus, yaitu norma yang berlaku pada

bidang khusus, dan norma umum, dimana norma umum juga dapat dibagi menjadi

tiga macam:1) Norma sopan santun, 2) Norma hukum, 3) Norma Moral. 2

4.2. Etika Dan Profesionalisme

Menurut Jalaludin, Disiplin ilmu tertentu memiliki komunitas spesialis yang

mengarah pada kemampuan tertentu dan keahlian khusus, yaitu kemampuan

profesional. Arti kata profesional:

Bersangkutan dengan profesi

Memerlukan kepandaian khusus

Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya1

Kata “profesi” dianggap identik dengan pekerjaan, atau dengan mata pencaharian.

Profesi juga dianggap sebagai suatu keseluruhan pengetahuan dan ketrampilan

yang secara teknis harus dikuasai untuk melakukan suatu pekerjaan, tidak ada

hubungan dengan etika yang ada pada pekerjaan tersebut. prinsip dasar

profesionalisme:

a. mempunyai pengetahuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki karena

pendidikan, pelatihan, dan pengalaman

b. mempunyai kaidah dan standar moral tinggi, yang mendasarkan pekerjaannya

pada kode etik profesi

c. mengabdi pada kepentingan masyarakat

d. selalu berkaitan denganmasyarakat dan selalu mengacu pada nilai

kemanusiaan, keselamatan, keamanan, dan kelangsungan hidup

e. menjadi anggota suatu profesi. 1

Sedangkan kriteria profesionalisme adalah:

a. Harus memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Membutuhkan pelatihan profesional yang memadai

c. Mempunyai suatu lembaga yang sistematis

d. Memberikan keterangan dan ketrampilan khusus

e. Merupakan tipe pekerjaan yang bermanfaat

f. Selalu mengembangkan hasil pengalaman yang sudah teruji

22

Page 23: Tugas Filsafat Individu Rizal

g. Memerlukan pelatihan kebijaksanaan dan penampilan tugas

h. Mempunyai kesadaran terhadap ikatan kelompok sebagai suatu kekuatan

i. Sebagai batu loncatan untuk mencari pekerjaan lain.

j. Mematuhi kode etik yang diterima dan dibangun.1

Setiap profesional memiliki norma-norma yang harus ditaati. Para ahli sejarah dan

filsuf mengerti bahwa profesional bertindak atas nama manusia lain atau klien.

Profesional dianggap seorang yang dapat dipercaya bagi orang lain karena: 1)

mereka ahli di bidangnya, 2) merupakan pemberi pelayanan yang (demi bayaran)

menaati kehendak klien. Menurut yang pertama, profesional berpendapat bahwa

pengetahuan dan pengalaman mereka membuat mereka menemukan dan

melakukan hal benar sesuai moral dan norma yang benar. Agar hubungan

profesional-klien bermoral, maka kaum profesional, harus diberdayakan oleh

klien agar bertindak demi mereka. Pemberdayaan itu terjadi bila kedua pihak

menyetujui syarat dan isi perjanjian pelayanan (dengan pembayaran), berisi

tentang apa saja yang harus dilakukan kaum profesional untuk klien secara rinci.18

Pekerjaan profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pendidikan serta pelatihan

tertentu, dan memiliki kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat, contohnya

wartawa, dosen, dokter, polisi, dan lain sebagainya. 17

4.3. Kode Etik Profesi

Setiap disiplin ilmu memiliki etik profesinya, yang lazim disebut “kode etik”,

contohnya adalah Dokter yang menghalalkan aborsi demi memperoleh tambahan

pendapatan, jelas itu melanggar kode etik profesinya. Dengan kode etik profesi

yang dimiliki, setiap profesi akan mengatur anggota profesi. Kode etik profesi

harus dimaknai dan dapat diartikan dalam pengertian lebih luas, bukan hanya

pengaturan perilaku profesi, tetapi mencakup nilai moral secara menyeluruh, juga

mencakup pandangan dunia dan pandangan hidup. Dalam pendekatan

komprehensif, kode etik mengacu pada kerangka nilai-nilai kemanusiaan,

termasuk di dalamnya harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 2

Pekerjaan profesi itu sendiri mempunyai ciri-ciri:

a. Pendidikan sesuai dengan standar nasional

b. Mengutamakan azas kemanusiaan

23

Page 24: Tugas Filsafat Individu Rizal

c. Legal melalui perizinan

d. Bergabung dalam satu organisasi profesi

e. Berdasarkan etik profesi dan mengikat seumur hidup

f. Belajar seumur hidup17

Etik profesi merupakan sekumpulan perilaku anggota profesi itu sendiri dalam

berhubungan dengan orang lain. Citri-ciri etik profesi itu sendiri adalah:

a. Disusun oleh organisasi profesi yang berkaitan

b. Berlaku di lingkungan profesi

c. Membangun sikap perikemanusiaan

d. Berisi tentang kewajiban, larangan serta hak profesi17

4.4. KODEKI

Profesi kedokteran merupakan profesi tertua dan dikenal juga sebagai profesi

yang mulia karena berhadapan dengan hal skral atau berharga dalam hidup yaitu

maslah kesehatan dan kehidupan. Hakikatnya sendiri adalah bisikan nurani serta

panggilan jiwa untuk mengabdikan pada kemanusiaan berdasar moralitas yang

kuat. Prinsip kejujuran, empati, keadilan, keikhlasan, kepedulian terhadap sesama

dalam rasa kemanusiaan, kasih sayang, dan ikut merasakan penderitaan orang

lain. Seorang dokter harus mengutamakan kepentingan orang lain. Kode Etik

Kedokteran merupakan sekumpulan perilaku para dokter dan dokter gigi dalam

hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat maupun mitra

kerja. Disusun oleh organisasi profesi dan pemerintah menjadi suatu Kode Etik

profesi kedokteran. 17

Menurut Agus Purwadianto dalam bukunya Kode Etik Kedoktran Indonesia,

bahwa di Indonesia, norma dan penerapan etika khususnya dalam bidang

kedokteran kepada pasien atau masyarakat didasarkan atas azas Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Kodeki (Kode Etik Kedokteran Indonesia) adalah

alat baku dan pembukuan yang berisi nilai tanggung jawab profesional profesi

kedokteran untuk menjaga kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran. Kodeki

24

Page 25: Tugas Filsafat Individu Rizal

berisi kumpulan peraturan etika profesi untuk tolok ukur perbuatan profesi

seorang dokter. Kodeki edisi terakhir tahun 2012 Berisi tentang:

Kewajiban umum pasal 1-13

Kewajiban Dokter Terhadap Pasien pasal 14-17

Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat pasal 18-19

Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri pasal 20-21.19

Adapun penjelasan KODEKI pasal demi pasal:

Pasal 1: Sumpah dokter, bahwa setiap dokter wajib menjunjung tinggi,

menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.

Pasal 2: Standar pelayanan kedokteran yang baik, seorang dokter wajib selalu

melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan

mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.

Pasal 3: Kemandirian Profesi, dalam melakukan pekerjaan kedokteran, seorang

dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya

kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4: Memuji diri, setiap dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang

bersifat memuji diri.

Pasal 5: Perbuatan melemahkan psikis atau fisik, tiap perbuatan atau nasihat

dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik, wajib

memperoleh persetujuan pasien/ keluarga dan hanya diberikan untuk

kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.

Pasal 6: Bijak dalam penemuan baru, setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati

dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau

pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat

menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7: Keterangan dan pendapat yang valid. Seorang dokter wajib hanya

memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri

kebenarannya.

Pasal 8: Profesionalisme, seorang dokter wajib, dalam setiap praktek medisnya,

memberikan pelayanan secara berkompeten dengan kebebasan moral

25

Page 26: Tugas Filsafat Individu Rizal

sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat

manusia.

Pasal 9: Kejujuran dan kebajikan sejawat, seorang dokter wajib bersifat jujur

ketika berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk

mengingatkan sejawatny yang pada saat menangani pasien dia ketahui

memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan

penipuan atau penggelapan.

Pasal 10: Penghormatan hak-hak pasien dan sejawat, seorang dokter wajib

senantiasa menghormati hak-hak pasien, teman sejawatnya, dan tenaga

kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 11: Pelindung kehidupan, setiap dokter wajib senantiasa mengingat

kewajiban dirinya dalam melindungi hidup makhluk insani.

Pasal 12: Pelayanan kesehatan holistik, dalam melakukan pekerjaannya seorang

dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan, baik

fisik maupun psikososial-kultural pasiennya, serta berusaha menjadi

pendidik dan pengabdi sejadi masyarakat.

Pasal 13: Kerjasama, setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas

sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya, dan masyarakat, wajib saling

menghormati.

Pasal 14: Konsul dan rujukan, setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan

mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan

pasien, yang ketika ia mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan

atau demi kepentingan terbaik pasien, atas persetujuan pasien/keluarganya,

ia wajib berkonsultasi/merujuk pasien kepada dokter lain yang mempunyai

keahlian untuk itu.

Pasal 15: Kebebasan beribadat dan lain-lain. Setiap dokter wajib memberikan

kesempatan pasien agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan

penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan/atau penyelesaian masalah

pribadi lainnya.

Pasal 16: Rahasia jabatan, setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal

dunia.

26

Page 27: Tugas Filsafat Individu Rizal

Pasal 17: Pertolongan darurat, setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat

sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang

lain bersedia dan mampu memberikannya.

Pasal 18: menjunjung tinggi kesejawatan, setiap dokter wajib memperlakukan

teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 19: Pindah pengobatan, setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari

teman sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya atau berdasakan

prosedur yang etis.

Pasal 20: Menjaga kesehatan, setiap dokter wajib selalu memelihara

kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 21: Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, setiap dokter wajib

senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran/kesehatan. 19

27

Page 28: Tugas Filsafat Individu Rizal

BAB V

KESIMPULAN

Dalam sejarahnya, perkembangan ilmu filsafat sudah sangat lama dan mengalami

periode pasang surut. Adalah penting setiap orang mempelajari tentang Ilmu

Filsafat, khususnya mengenai filsafat ilmu pengetahuan, karena di dalam ilmu ini

mengandung hal-hal yang sangat penting mengenai dasar pemikiran dan proses

yang harus dilalui dalam berilmu. Banyak manfaat yang dapat diambil dalam

belajar filsafat ilmu pengetahuan, salah satunya adalah mengasah akal agar dapat

berpikir secara mendalam sehingga mencapai pada hakikatnya. Tak kalah

pentingnya juga mengetahui dan memahami cabang dari ilmu filsafat misalnya

Logika, Etika, Estetika, Metafisika, dan lain-lain yang sebagian ditulis dalam

makalah ini. Dengan pemahaman yang luas mengenai filsafat beserta cabang-

cabang ilmunya, tentunya akan memperluas wawasan dan kerangka dalam

berpikir, menambah dan meningkatkan daya pikir kritis, logis, dan sistematis yang

bebas dari segala bentuk perbudakan akal budi.

Kode Etik sangat penting diterapkan dalam aktivitas sehari-hari bagi seorang yang

bekerja atau menggeluti bidang tertentu, terutama bidang kedokteran. Di

Indonesia, kode etik dalam bidang kedokteran didasarkan atas azas Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Kodeki (Kode Etik Kedokteran Indonesia) adalah

alat baku yang berisi nilai tanggung jawab profesional profesi kedokteran untuk

menjaga kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran dimana Kodeki berisi

kumpulan peraturan etika profesi untuk tolok ukur perbuatan profesi seorang

dokter.

28

Page 29: Tugas Filsafat Individu Rizal

DAFTAR PUSTAKA

1. Jalaluddin. Filsafat Ilmu Pengetahuan: PT Rajagrafindo Persada; 2013.2. Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara; 2012.3. Sholikhin KHM. Filsafat dan Metafisika Dalam Islam: Penerbit Narasi; 2008.4. Fautanu I. Filsafat Ilmu Teori dan Aplikasi. Jakarta: Referensi; 2012.5. Shouler K. The Everything Guide to Understanding Philosophy: Understand the basic

concepts of the greatest thinkers of all time: F+W Media; 2008.6. Hadi PH, Gallagher KT. Epistemologi, filsafat pengetahuan: Penerbit Kanisius; 1994.7. Fumerton R. Epistemology. Australia: Blackwell Publishing; 2006.8. Rapar JH. PENGANTAR LOGIKA, Asas-Asas Penalaran Sistematis: Kanisius.9. Hasan A. Ilmu Mantiq Logika. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya; 1995.10.Indonesia LIP. Masyarakat Indonesia (2006). 2006.11.Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi. 2011.12.Bertrand R. Ilmu Dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat

Ilmu. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; 2012.13.Suriasumantri JS. Ilmu Dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan Tentang

Hakekat Ilmu. jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; 2012.14.Praja PJS. Aliran-Aliran ilsafat dan Etika. 1 ed. Jakarta: Prenada Media Group; 2003.15.Amien MM. Epistemologi Islam. Jakarta: UI Press; 2006.16.Poedjawiyatna P. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.17.Prof. dr. M. Jusuf Hanafiah SOGKPAASFSH. Etika kedokteran dan hukum kesehatan ed

4: Egc; 2009.18.Koehn D. Landasan Etika Profesi: Kanisius; 2000.19.Purwadianto A. Kode Etik Kedokteran Indonesia. In: pusat M, editor.: Pengurus Besar

IDI; 2012.

29