RIZAL KURNIAWAN.pdf

101
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN PELAKU BISNIS TERHADAP PENGGUNAAN BILYET GIRO SYARIAH ( Studi Kasus Pelaku Bisnis Perusahaan Dagang Kayu Kasemen Serang Banten ) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: MUCHAMMAD RIZAL K NIM: 1111046100042 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2015

Transcript of RIZAL KURNIAWAN.pdf

Page 1: RIZAL KURNIAWAN.pdf

ANALISIS FAKTOR KEPUASAN PELAKU BISNIS TERHADAP

PENGGUNAAN BILYET GIRO SYARIAH

( Studi Kasus Pelaku Bisnis Perusahaan Dagang Kayu Kasemen Serang Banten )

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

MUCHAMMAD RIZAL K

NIM: 1111046100042

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI

MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2015

Page 2: RIZAL KURNIAWAN.pdf
Page 3: RIZAL KURNIAWAN.pdf
Page 4: RIZAL KURNIAWAN.pdf

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Muchammad Rizal Kurniawan

NIM : 1111046100042

Fakultas : Syariah dan Hukum

Konsentrasi : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas IslamNegeri Syarifhidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam skripsi ini tellah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam NegeriSyarifhidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari ada tuntunan dari pihak lain atas karya saya, dantelah melalui pembuktian yang dipertanggungjawabkan, maka saya siapdikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah danHukum Universitas Syarifhidayatullah Jakarta

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 2 mei 2016

Muchammad Rizal Kurniawan

Page 5: RIZAL KURNIAWAN.pdf

v

ABSTRAK

Muchammad Rizal Kurniawan, 1111046100042. Analisis Faktor Kepuasan Pelaku BisnisTerhadap Penggunaan Bilyet Giro Syariah. Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah danHukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1436 H/2016.

Tujuan dari penelitian ini dalah untuk menganalisis faktor faktor kepuasan yang terdapatpada pelaku bisnis perusahaan kayu terhadap penggunaan bilyet giro syariah. Dalam penelitianini data yang dgunakan adalah data primer dengan memberikan kuisioner kepada pelaku bisnis /pemilik perusahaan dagang kayu dengan total kuisioner 50 kuisoner yang terdiri dari 18pertanyaan. Dalam menentukan sampel ini metode yang digunakan accidental sampling. Ujistatistic yang digunakan adalah analisis faktor dengan bantuan analisis program SPSS versi 16.

Hasil penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan pelaku bisnis perusahaankayu Faktor 1 pelayanan. Faktor pelayanan variabel respon pegawai 0.530 variabel penjelasanpegawai 0.779, variabel kesigapan pegawai dengan loading 0,845, variabel dilayani dengancepat/tepat 0,530, variabel fasilitas pelayanan 0,593, variabel solusi yang tepat dengan nilailoading 0,699, variabel kesopanan pegawai 0,519. Faktor harga. yaitu variabel biayaadministrasi yang murah 0,632, variabel perkembangan market yang sudah baik 0,869, variabelbagi hasil yang kompetitif 0,604 Faktor emosional, faktor emosional Variabel berminatmemberikan informasi kepada kerabat 0,604. Faktor produk variabel jumlah besar kecilnyanominal 0,604, variabel fungsi lain 0,706, variabel gangguan tekhnis 0,635, variabel kualitasproduk lebih dari yang dijanjikan dengan nilai loading 0,579, variabel mampu bersaing dengancompetitor 0,681, variabel bagi hasil yang konsisten dengan nilai 0,761 variabel promosi yangmenarik 0,761

Dari 4 faktor yang terbentuk tersebut, terdapat 2 yang paling mempengaruhi kepuasaanpelaku bisnis dalam menggunakan bilet giro syariah dengan angka diatas 0,700 yaitu variabelpenjelasan pegawai terhadap produk giro dengan nilai loading 0,779 dan variabel kesigapanpegawai dalam melayani dengan nilai loading 0,845.

Kata kunci : Kepuasan konsumen, bilyet giro syariah, analisis faktor

Pembimbing : Edi setiadi, SE, MM

Daftar pustaka : Tahun 1995 sampai dengan tahun 2013

Page 6: RIZAL KURNIAWAN.pdf

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuni-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Analsis Faktor Kepusan Pelaku Bisnis Terhadap Penggunaan

Bilyet Giro Syariah ( Studi Kasus Pelaku Bisnis Perusahaan Dagang Kayu

Kasemen Serang Banten )

Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan besar

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju

zaman yang penuh keberkahan dan cahaya Islam.

Skripsi ini merupakan tugas akhir harus di selesaikan sebagai syarat guna

merai gelar S.E,sy di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang terlah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis hanturkan

atas kelancaran dan kemudahan yang telah Allah SWT berikan. Selain itu, penulis

juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah

Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM.Hasan Ali, MA, selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan

Bapak Abdurrauf, LC, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Syarifhidayatullah Jakarta

3. Bapak Edi Setiadi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang berperan

banyak dalam memberikan bimbingan, arahan, koreksi, saran dan selalu

sabar membimbing penulis Terima kasih atas ilmu dan kesabaranya

yang bapak berikan selama ini.

4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas ilmu yang diberikan

kepada penulis, semoga ilmu ini dapat bermanfaat dunia dan akhirat.

Page 7: RIZAL KURNIAWAN.pdf

vii

5. Bapak staff kantor kecamatan kasemen, beserta seluruh jajaranya yang

telah memberikan tempat, waktu dan bantuan untuk melengkapi data

penelitian yang dibutuhkan.

6. Rasa cinta yang sangat mendalam penulis berikan kepada kedua orang

tua penulis yang selalu sabar menanti skripsi penulis cepat selesai

Almarhumah Ibuku Erom Sudarmi dan Bapak Faiz Mb H yang

membuat dorongan terbesar penulis untuk menyalesaikan perkuliahan.

7. Untuk perempuanku Anggita Rizki Chapriani yang tidak pernah kenal

lelah memberikan dorongan semangat kepada penulis ketika penulis

malas mengerjakan penyelesaian skipsi. Terima kasih atas bantuan dan

dukungan yang selalu membuat penulis semangat.

8. Sahabat-sahabat penulis tersayang Afrizal Fathoni Amnan, Nimas Rani

Purbasari, Bayu Prasetyo, Jili Rasis Wirautama yang selalu membantu

dan memberi motivasi agar bisa mengikuti atau bersama untuk

diwisuda. Terima kasih atas suka dan duka dari kalian.

9. Untuk teman teman Perbankan syariah 2011, Indra Dwi Prasetyo, Sherty

Junita, Syamsul bahri, Fahmi AB, Rifki ikhsani, Denis Eka Saputra,

Ryandika Bestari, dan teman teman lain yang tidak bisa disebutkan satu

persatu oleh penulis, terimakasih atas canda tawa kalian selama proses

perkuliahan hingga skripsi ini selesai.

10. Untuk senior senior perbankan syariah, Abdurahman Zuhad, Andhika

Febrya Dharma,yang sudah membantu dengan nyata atas selesainya

skripsi ini.

11. Untuk teman teman Kos ciputat, Sugeng, Abdul Karim Muzakky, dan

kontrakan Tebet mas ciming mas dodi, Hasnan Aji, Deden Eka,

terimakasih penulis sampaikan untuk kalian yang selalu memberi

semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

12. Terima kasih untuk seluruh teman-teman seperjuangan, khususnya

Perbankan Syariah kelas Perbankan Syariah 2011 pada umumnya yang

telah menjadi teman sejak masuk hingga keluar bersama walaupun

penulis sedikit terlambat. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga diluar

sana.

Page 8: RIZAL KURNIAWAN.pdf

viii

13. Untuk teman teman KKN PRIMA, kalian adalah pengalaman terbaik

bagi penulis yang tidak bisa dilupakan,semoga silaturrahmi kita tetap

terjaga

14. Kepada seluruh responden, pemilik perusahaan dagang kayu didaerah

kasemen serang banten yang mau meluangkan waktunya untuk

membantu mengisi lembar kuisioner penulis, semoga bantuan dan

doanya dijadikan amal kebaikan.

Jakarta, 5 MEI 2015

Penulis

Page 9: RIZAL KURNIAWAN.pdf

ix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................................................v

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................................6

D. Kajian pustaka (review study terdahulu) ...........................................................................7

E. Kerangka Pemikiran...........................................................................................................13

F. Metode Penelitian ..............................................................................................................14

G. Hipotesis Penelitian ...........................................................................................................15

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................................16

BAB II: LANDASAN TEORI ...................................................................................................17

Sikap Konsumen ..................................................................................................................17

1. Definisi Sikap Konsumen...........................................................................................17

2. Komponen Sikap Konsumen......................................................................................18

3. Peranan Sikap Dalam Pengembangan Strategi Pemasaran ........................................19

4. Pengertian Kepuasan Konsumen................................................................................22

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen ..................................................................25

1. Kualitas Produk...........................................................................................................25

2. Harga...........................................................................................................................26

Page 10: RIZAL KURNIAWAN.pdf

x

3. Kualitas pelayanan ......................................................................................................28

4. Faktor Emosional ........................................................................................................29

5. Biaya Kemudahan untuk mendapatkan produk ..........................................................30

Pengertian Bilyet Giro..........................................................................................................30

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian...........................................................................................................53

B. Lokasi Penelitian ............................................................................................................55

C. Metode Penentuan Populasi dan Sampel........................................................................58

D. Pengukuran Variabel ......................................................................................................60

E. Uji Validitas & Reliabilitas ............................................................................................61

F. Analisis faktor ................................................................................................................64

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik responden..................................................................................................70

B. Interpretasi Hasil ............................................................................................................76

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................94

B. Saran...............................................................................................................................97

DAFTAR PUSTAKA 100

LAMPIRAN 101

Page 11: RIZAL KURNIAWAN.pdf

xii

DAFTAR GAMBARNO Keterangan ...........................................................................................................................1

1.1 Kerangka Pemikiran...........................................................................................................13

2.1 Hubungan Antara Tiga Komponen Sikap..........................................................................19

3.1 Peta Kecamatan Kasemen..................................................................................................56

4.1 Karakteristik Responden....................................................................................................70

4.2 Pendidikan Terakhir...........................................................................................................71

4.3 Jumlah Pendapatan.............................................................................................................72

4.4 Manfaat Yang Diperoleh Bilyet giro .................................................................................73

4.5 Pelayanan Yang Didapat....................................................................................................74

4.6 Tertarik menggunakan Bilyet giro .....................................................................................75

Page 12: RIZAL KURNIAWAN.pdf

xi

DAFTAR TABELNO Keterangan ..........................................................................................................................1

1.1 Review Study Terdahulu....................................................................................................12

2.1 Pengukuran Kualitas Pelayanan………………………………………………………….29

2.2 Perbedaan Cek dan Dengan Bilyet Giro ...........................................................................34

2.3 Asumsi Dasar .....................................................................................................................47

3.1 Peta Kecamatan Kasemen..................................................................................................56

3.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Kasemen ...........................................................................58

3.3 Uji Validitas .......................................................................................................................62

3.4 Uji Reliabilitas ...................................................................................................................64

4.1 Kmo and Balett’s Test ...................................................................................................... 78

4.2 Comunalities .....................................................................................................................80

4.3 Total variance explained ...................................................................................................84

4.4 Component Matrix ............................................................................................................86

4.5 Rotated component matrix ................................................................................................ 88

4.6 Component Transformation Matrix ..................................................................................92

Page 13: RIZAL KURNIAWAN.pdf

BAB I

A. Latar Belakang

Zaman modern sekarang ini membawa dampak segala sesuatu diselesaikan dengan cepat

mudah dan aman dalam kehidupan bermasyarakat terutama dunia usaha dan perdagangan.

Sistem pembayaran dalam dunia bisnis mulai berubah dari pembayaran tunai ke pembayaran

giral rekening giro bank. Dengan memudahkan alat pembayaran yang berbentuk giral yakni

dengan menerbitkan berbagai surat berharga seperti cek, wesel, promes, dan bilyet giro.

Perkembangan dalam bidang usaha yang semakin pesat menyebabkan orang-orang

menginginkan segala sesuatu bersifat praktis dan aman dalam lintas pembayaran. Kerjasama

antara pengusaha dengan bank keduanya rekan yang saling membantu dan menolong demi

kemajuan masing-masing serta demi kelancaran lalu lintas pembayaran dan saat ini sudah mulai

banyak pembayaran yang bersifat giral.

Dalam lalu lintas perdagangan, pihak-pihak dapat melakukan bermacam macam

transaksi, lalu timbulah hak dan kewajiban para pihak itu antara satu sama lain. Transaksi juga

dapat terjadi antara kedua belah pihak, di mana pihak yang satu akan menyerahkan sejumlah

uang dan pihak lainnya mendapatkan perintah untuk mencairkan sejumlah uang tersebut.1 Untuk

memudahkan transaksi tersebut diciptakanlah surat-surat berharga yang bernilai uang yang

diakui dan dilindungi oleh hukum untuk keperluan transaksi perdagangan, pembayaran,

penagihan dan lain-lain.2

1 Farida Hasyim, Hukum Dagang, (Jakarta: Sinar Grafikaa, 2011), hlm. 2652 C.S.T Kansil dan Christine S.T.Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, (Jakarta: SinarGrafika, 2002), hlm. 153.

Page 14: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Salah satu surat berharga tersebut adalah bilyet giro, istilah “bilyet giro” mulai digunakan

secara tegas dalam pengertian tentang “giro”, yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan. Giro adalah simpanan dana yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah

bukuan.3 Sedangkan bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana

untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening

pemegang yang disebutkan namanya.4

Penggunaan bilyet giro sebagai alat pembayaran giral telah memasyarakat. Dalam

praktek sehari-hari penggunaan bilyet giro sering terjadi pada pengusaha sebagai pemegang

bilyet giro menggunakan bilyet giro sebagai alat bayar kredit dengan memindah tangankan bilyet

giro kepada pengusaha lain. Dalam pemakaian surat berharga di kalangan para pedagang atau

pengusaha lebih menyukai pembayaran melalui surat berharga yang dapat diuangkan. Artinya,

walaupun pembayaran dilakukan dengan surat berharga dengan uang tunai sehingga

kemungkinan jatuh ke tangan orang lain yang tidak berhak dapat diatasi. Dalam lalu lintas

pembayaran penggunan bilyet giro ini sama dengan surat berharga yang lain yaitu surat wesel

dan surat cek.

Penerbitan cek/bilyet giro tidak hanya dilakukan oleh bank Bank konvensional pada

umumnya seiring berkembangnya bank syariah, rekening giro dibank syariah dikelola dengan

sistem titipan dan bagi hasil sehingga biasa dikenal dengan giro wadi’ah dan giro mudharabah

karena pada dasarnya rekening giro adalah dana masyarakat dibank untuk tujuan pembayaran

3 Pasal 1 angka (6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentangPerbankan.4 Tri Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, (Bogor: Ghalia Indonesia,2006), hlm.160.

Page 15: RIZAL KURNIAWAN.pdf

dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Artinya giro hanyalah merupakan dana titipan

nasabah,bukan dana yang diinvestasikan. Namun demikian,dana nasabah pada bank dapat

dimanfaatkan oleh bank selama masih mengendap, tetapi kapanpun nasabah ingin menariknya

bank wajib membayarnya. Sebagai imbalan dari titipan yang dimanfaatkan oleh bank

syariah,nasabah dapat menerima imbalan jasa berupa bonus. Namun, bonus ini tidak

diperjanjikan didepan, melainkan tergantung pada kebijakan bank yang dikaitkan pada

pendapatan bank.5

Sebagai lembaga keuangan yang sangat bergantung pada sektor – sector yang sangat

bergantung pada kepercayaan masyarakat bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang

optimal dengan selalu mengutamakan kualitas pelayanan sehingga nasabah akan merasa puas

dan aman dalam berttransaksi didunia perbankan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu

kunci keberhasilan suatau bisnis.

Kualitas pelayanan bank yang sangat baik dan efektif akan meningkatkan kepuasaan pada

nasabah dan loyalitas konsumen.6 Dengan demikian kualitas pelayanan harus benar benar

dikelola secara professional, karena bank adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu

memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Adapun tujuan dari manajemen jasa pelayanan

adalah untuk mencapai kualitas pelayanan tertentu dimana erat kaitannya bila dihubungkan

dengan kepuasan konsumen. Perusahaan harus memulai memikirkan pentingnya pelayanan

pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa

5 Sutedi, Adrian SH., M.H. PERBANKAN SYARIAH Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum .hlm 946 Love lock, H Christoper,Service Marketing,2nd edition,Prentice hall (Bandung : PT Rafika Aditawa,1991)

Page 16: RIZAL KURNIAWAN.pdf

pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis

dan memenangkan persaingan.7

Gambaran giro konvensional yang dapat memperjanjikan pemberian bunga kepada

pemilik rekeningnya seperti yang dijelaskan diatas menunjukan bahwa pelayanan perbankan

konvensional dalam bentuk rekening giro tidak sesuai dengan prinsip syariah,karena

mengandung bunga. Oleh karena itu, perlu adanya pelayanan perbankan dalam bentuk giro yang

sesuai dengan prinsip syariah, karena mengandung bunga dengan tidak mengurangi feature yang

sudah melekat dalam giro konvensional dalam rangka memudahkan urusan manusia dalam

transaksi transaksi keuangan.8

Maksud dikeluarkannya bilyet giro adalah untuk memudahkan dalam transaksi ekonomi,

dalam hal ini peneliti bermaksud untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana bilyet giro bisa

memberi dampak kepuasan bagi para penggunanya terutama para pelaku bisnis yang sering

menggunakan bilyet giro. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada

perusahaan apakah perlu perbaikan pelayanan atau sudah cukup untuk dipertahankan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Pembatasan masalah berdasarkan latar belakang tersebut,peneliti membatasi

permasalahan yang akan dibatasi adalah dalam hal kepuasan konsumen terhadap produk

bilyet giro secara umum

2. Perumusan masalah

7 Tjiptono Fandy, Manajemen Jasa (Yogyakarta : Andi, 2004) h.1458 Penjelasan Fatwa No 01/DSN-MUI/IV/2000 Tentang giro

Page 17: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Dari judul di atas dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

a) Bagaimana efektifitas pelayanan bank terhadap nasabah pengguna bilyet giro?

b) Seberapa besar para pengguna bisnis merasa puas terhadap produk bilyet giro?

c) Bagaimana tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan oleh pihak

bank ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a) Tujuan penelitian adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

i. Mengetahui bagaimana tingkat kepuasan konsumen atas produk bilyet giro

ii. Untuk mengetahui bagaimana harapan nasabah kedepannya terhadap produk

bilyet giro

iii. Mengetahui bagaimana kenyataan pelayanan yang telah diberikan oleh bank

b) Manfaat yang diberikan dalam penulisan ini adalah :

Manfaat akademis:

i. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

literatur mengennai tigkat kepuasan konsumen terhadap produk bank.

ii. Hasil penelitian ni dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan Ilmu

Pemerintahan, dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi mahasiswa yang

melakukan kajian terhadap kepuasaan konsumen terhadap suatu produk

Manfaat praktisi :

Page 18: RIZAL KURNIAWAN.pdf

i. Untuk bank, penelitian ini ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

mengambil keputusan terhadap produk

ii. Bagi nasabah, literature ini diharapkan akan menjadi dasar pengambilan

keputusan bank sehingga pelayanan yang diberikan bisa menjadi lebih baik

lagi

D. Kajian pustaka (review study terdahulu)

NO 1

Nama

Peneliti,

Universitas

Prayoga Nalendra Pratama

UIN Syarif Hidayatullah (muamalat)

Jenis

Penelitian

SKRIPSI

Judul

Penelitian

Tingkat Kepuasan Konsumen Bank BNI Syariah Terhadap Pelayanan

Bank Di Sosial Media

Isi Penelitian Pada penelitian ini. peneliti menunjukan tingkat kepuasan konsumen

terhadap suatu produk yang terdapat bank BNI SYARIAH yaitu pelayanan

bank di sosial media

Perbedaan

dengan

penulis

Perbedaan yang terletak pada penelitian yang akan saya tulis adalah,pada

penelitian ini akan membahas meneganai analisis factor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap transaksi bilyet giro syariah

NO 2

Nama

Peneliti,

Winda Utami,

UIN syarif Hidayatullah (muamalat)

Page 19: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Universitas

Jenis

Penelitian

SKRIPSI

Judul

Penelitian

Analisis Faktor Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Produk E-Banking

Pada BNI Syariah cabang jakarta pusat

Isi Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggambarkan faktor faktor yang

mempengaruhi kepuasan nasabah terhadap suatu produk di BNI Syariah

yatuproduk E-Banking

Perbedaan

dengan

penulis

Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam produk yang digunakan

yaitu bilyet giro secara umum tidak terpaku oleh satu bank syariah saja

NO 3

Nama

Peneliti,

Universitas

Siti Humaeroh

UIN Syarif hidayatullah jakarta (muamalat) ,

Jenis

Penelitian

SKRIPSI

Judul

Penelitian

Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pembiyaan Hunian Syariah Di

Bank Muamalat Cabang Ciledug”

Isi Penelitian Pada penelitian ini,peneliti menggambarkan hasil dari pelayanan

pembiayaan konsumtif di Bank Muamalat apakah pelayanan yang

diberikan mampu memberikan kepuasan pelayanan terhadap nasabahnya

Page 20: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Perbedaan

dengan

penulis

Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam hal pelayanan bank dibidang

pembiayaan konsumtif,sedangkan pada penelitian ini membahas mengenai

pelayanan bank terhadap nasabah funding diproduk giro

NO 4

Nama

Peneliti,

Universitas

Citra Dwiratih Avriza

UIN syarif hidyatullah jakarta (muamalat)

Jenis

Penelitian

SKRIPSI

Judul

Penelitian

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih

Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di BMT Berkah Madani

Cimanggis Depok

Isi Penelitian Penelitian ini membahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi

keputusan konsumen menggunakan suatu produk syariah di BMT Madani

Cimanggis Depok

Perbedaan

dengan

penulis

Perbedaan dengan penulis adalah, pada penelitian ini penulis mengambil

faktor faktor kepuasaan terhadap suatu produk bank, jadi yang

membedakan adalah pada penelitian sebelumnya faktor faktor sebelum

pengambilan keputusan, dan pada penelitian ini adalah faktor faktor

sesudah seorang nasabah mengambil keputusan

NO 5

Page 21: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Nama Peneliti,

Universitas

Wiyono Aziz Slamet

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jenis Penelitian Tesis

Judul Penelitian Studi tentang kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen

di ruamh sakit islam manisrenggo klaten”

Isi Penelitian Penelitian ini berfokus untuk melihat sejauh mana

kualitas pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen

Perbedaan

dengan penulis

Perbedaan dengan yang penulis teliti adalah, disini

penulis tidak hanya mencari dari faktor kualitas

pelayanan, tetapi juga membahas faktor faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen

NO 6

Nama Peneliti,

Universitas

Bagyo Mugiharjo

UNIVERSITAS DIPONEGORO,

Jenis Penelitian Tesis

Judul Penelitian Analisis Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan

Pelanggan

Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Bank

(STUDI PADA BANK BRI DEMAK )

Isi Penelitian Pada penelitian ini terbagi menjadi yaitu pertama faktor

yang mempengaruhi dan dilihat dari sisi pengaruhnya

Page 22: RIZAL KURNIAWAN.pdf

loyalitas pelanggan

Perbedaan

dengan penulis

Pada penelitian ini, penulis hana melihat faktor faktor

apa saja yang mempengaruhi kepusaan konsumen

NO 7

Nama Peneliti,

Universitas

Basrah Saidani & Samsul Arifin

Universitas Negri Jakarta

Jenis Penelitian Jurnal, jurnal riset manajemen sains indonesia

Judul Penelitian PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS

LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

DAN MINAT BELI PADA RANCH MARKET

Isi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara

jelas tentang kualitas produk, kualitas layanan,Kepuasan

pelanggan dan niat pembelian kembali pada pelanggan di

Ranch

Perbedaan

dengan penulis

Pada penelitian ini penulis berfokus terhadap faktor

kepuasan konsumen yang mempengaruhi suatu produk

Tabel 1.1 Kajian pustaka (review study terdahulu)

Page 23: RIZAL KURNIAWAN.pdf

E. Kerangka pemikiran

ANALISIS FAKTOR KEPUASAN PELAKU BISNIS TERHADAP PENGGUNAANBILYET GIRO SYARIAH

KEPUASAN KONSUMEN

1. HARGA2. PROMOSI3. KUALITAS PRODUK4. PELAYANAN5. FAKTOR

EMOSIONAL

1. NOMINAL2. PENERBITAN3. TERJANGKAU4. KEPRAKTISAN

BILYET GIRO SYARIAH

1

2

Page 24: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Keterangan gambar:

1. Faktor faktor kepuasan konsumen2. Indikator bilyet giro syariah3. Objek penelitian

F. Metode penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Pendekatan Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis

yaitu untuk menggambarkan secara jelas faktor kepuasaan apa saja yang mempengaruhi

pelaku bisnis dalam menggunakan bilyet giro

2. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Data Primer: yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, misalnya hasil

interview langsung atau kuisioner angket yang disebar

b) Data Sekunder: yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya,

misalnya dari buku-buku, majalah atau literature-literatur yang berkaitan dengan

tema skripsi.

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian adalah:

PELAKU BISNISPELAKU BISNISPERUSAHAANDAGANG KAYUKASEMEN SERANG

3

Gambar 1.1 kerangka pemikiran

Page 25: RIZAL KURNIAWAN.pdf

a) Angket Kuisioner: pada penelitian survai, penggunaan kuisioner merupakan

hal yang pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuisioner tersebut akan

terjelma dalam angka – angka, tabel – tabel, analisa statistikdan uraian serta

kesimpulan hasil penelitian.9

G. Hipotesis Penelitian

Dalam peneltian ini terdapat dua hipotesis yang akan diteliti secara terpisah, yaitu:

(Ho) hipotesis nol juga sering disebut dengan hipotesis statistic yaitu hipotesis yang diuji

dengan statistic. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement yang

menyatakan tidak ada hubungan antara variabel (X) dan variabel(Y) yang akan diteliti atau

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

(Ha) lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, hipotesis alternative dapat

langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitiaan, hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini

menyatakan ada hubungan, yang berarti signifikansi hubungan antara variabel independen (X)

dan variabel dependen (Y)

Ho : Tidak ada faktor kepuasan pelaku bisnis khususnya dari dalam penggunaan bilyet

giro syariah

Ha : Ada faktor kepuasan pelaku bisnis khususnya dari dalam penggunaan bilyet giro

syariah

9 Masri Singarimbun & Sofian Effendi METODE PENELITIAN SURVAI EDISI REVISI Hlm 175

Page 26: RIZAL KURNIAWAN.pdf

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi isi dari

penulisan skripsi ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-masing bab, sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, manfaatpenelitian,serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitianterdahulu

yang relevan dengan penelitian, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metodelogi penelitian yang digunakan meliputi variabelpenelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metodepengumpulan data, dan metode analisa data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang deskriptif objek penelitian, analisa data danpembahasannya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang simpulan atas hasil pembahasan analisa dan penelitian,dan saran saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: RIZAL KURNIAWAN.pdf

BAB II

LANDASAN TEORI

A. SIKAP KONSUMEN

1. Definisi Sikap Konsumen

Definisi sikap menurut engel adalah suatu mental dan saraf yang berkaitan dengan kesiapan

untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman, dan memiliki pengaruh yang mengarahkan

dan/atau dinamis terhadap perilaku sikap disebut juga konsep yang paling penting khusus dan

sangat dibutuhkan dalam psikologi sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep

yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen. Selain itu, Mowen

dan Minor menjelaskan sikap (attitude) sebagai afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah

rangsangan dengan demikian sikap dapat didefiniskan sebagai berikut :1

a) Sikap merupakan kategorisasi objek pada rangkaian kesatuan evaluatif.

b) Karakteristik yang membedakan sikap dari konsep adalah sifat evaluatif dan

afektif

c) Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi,

objek, dan ide ide tidak berwujud tertentu.

Fungsi dari sikap adalah membantu menyimpan memori jangka panjang sehingga orang bisa

dengan mudah mengingat kembali suatu hal pada saat yang tepat ketika sedang menghadapi isu

atau masalah pada produk, merek, dan jasa dalam rangka membuat pernyataan tentang diri

mereka. Definisi tersebut menggambarkan kognitif dari psikologi sosial, dimana sikap dianggap

1 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendeatan Praktis Disertai : Himpunan Jurnal Penelitian(YOGYAKARTA : CV. ANDI OFFSET, 2013), h.195.

Page 28: RIZAL KURNIAWAN.pdf

memiliki tiga unsur, yaitu (1) kognitif (pengetahuan), (2) afektif (emosi,perasaan), dan (3)

konatif (tindakan). Jadi dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

suatu mental dan saraf sehubungan dengan kesiapan konsumen untuk menanggapi apa yang

mereka sukai dan yang tidak disukai karena adanya rangsangan.

2. Komponen sikap konsumen

Kepercayaan merek merupakan komponen kognitif dari sikap, evaluasi merek merupakan

komponen afektif atau perasaan, maksud untuk membeli merupakan komponen konatif atau

tindakan hubungan anara ketiga komponen ini dijelaskan pada gambar berikut :2

Gambar 2.1 hubungan antara tiga komponen sikap

(sumber :setiadi, 2003)

2 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendeatan Praktis Disertai : Himpunan Jurnal Penelitian(YOGYAKARTA : CV. ANDI OFFSET, 2013), h.197.

Komponen KognitifKepercayaan Terhadap

Merek

Komponen Afektif EvaluasiMerek

Komponen Konatif maksuduntuk membeli

Page 29: RIZAL KURNIAWAN.pdf

3. Peranan sikap dalam pengembangan strategi pemasaran

Pengukuran sikap konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting. Dengan

mengetahui sikap konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan segmen manfaat,

mengembangkan produk baru, dan memformulasikan serta mengevaluasi strategi promosi.

Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen.

Pengukuran sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada

kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi berdasarkan demografi,kelas

sosial dan gaya hidup

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh produsen untuk mengubah sikap

konsumen,yaitu : 3

a) Mengombinasikan beberapa fungsi

Strategi pengubahan sikap sering dilakukan dengan memaparkan beberapa fungsi sikap

untuk menarik perhatian konsumen sehingga mereka terdorong untuk mengubah

sikapnya.

b) Mengasosiasikan produk dengan sebuah kelompok atau peristiwa

Berbagai kelompok, atau peristiwa nasional dan internasional sering kali menumbuhkan

sikap positif konsumen terhadap kelompok atau peristiwa tersebut.

c) Memecahkan konflik dua sikap yang berlawanan

Konsumen sering kali memiliki dua sikap yang berlawanan terhadap suatu produk.

Konsumen akan memandang susu secara positif karena susu mengandung zat – zat yang

dibutuhkan tubuh seperti protein, kalsium, zat besi, dan vitamin. Namun disisi lain

3 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendeatan Praktis Disertai : Himpunan Jurnal Penelitian(YOGYAKARTA : CV. ANDI OFFSET, 2013), h.199.

Page 30: RIZAL KURNIAWAN.pdf

konsumen juga mungkin bersikap negatif terhadap produk susu karena susu dianggap

mengandung banyak lemak sehingga menyebabkan kegemukan, dengan demikian

pemasar harus membuat strategi komunikasi yang tepat untuk memecahkan konflik sikap

yang dihadapi konsumen tersebut.

d) Mengubah evaluasi relative terhadap atribut

Suatu produk sering kali dikenAl oleh konsumen karena popularitas atributnya yang

memiliki fungsi spesifik, atau yang dikenal karena situasi pemakaian yang khas

e) Mengubah kepercayaan merek

Para produsen berkewajiban untuk selalu mengingatkan konsumen bahwa produknya

adalah produk yang lebih baik atau yang terbaik sehingga konsumen memiliki sikap

positif yang permanen dan konsisten terhadap produk tersebut.

f) Menambahkan sebuah atribut pada produk

Strategi mengubah sikap konsumen dapat dilakukan dengan memberikan atribut baru

pada produk. Atribut yang ada pada sebuah pada sebuah produk akan memberikan citra

positif kepada konsumen bahwa produk tersebut selalu inovatif, kehadiran atribut baru

akan menyebabkan konsumen melihat perbedaan yang nyata antara merek tersebut

dengan merek pesaingnya

g) Mengubah penilaian merek secara menyeluruh

Salah satu cara lain untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk atau merek adalah

dengan membangun sikap positif secara keseluruhan terhadap merek

h) Mengubah kepercayaan terhadap merek pesaing

Strategi lain untuk mengubah sikap adalah dengan mengubah sikap atau kepercayaan

konsumen terhadap merek pesaing.

Page 31: RIZAL KURNIAWAN.pdf

4. Pengertian Kepuasan Konsumen

Berikut adalah teori –teori yang membahas kepuasan konsumen :4

a) Teori perasaan afektif eksperiental (experientially affective feeling theory).

Menurut Jones 2008 , teori ni beranggapan bahwa kepuasan konsumen

dipengaruhi oleh perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan konsumen

dengan produk yang sudah dibeli dan dikonsumsi.

b) Teori kepuasan (the expectancy disconfirmation model). Teori kepuasan

mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumenmerupakan

dampak dari perbandingan antara harapan onsumen sebelum pembelian dengan

kinerja produk yang sesungguhnya. Ketika membeli suatu produk konsumen

memiliki harapan tentang bagaimana kinerja produk tersebut (product

performance) :

i. Produk berkinerja lebih baik dari yang diharapkan. Inilah yang disebut

diskonfirmasi positif. Jika ini terjadi konsumen akan merasa puas.

ii. Produk bekerja seperti yang diharapkan. Inilah yang disebut konfirmasi

sederhana. Produk tersebut tidak memberikan rasa puas, tetapi juga tidak

mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan yang

netral.

iii. Produk bekerja lebih buruk dari yang diharapkan. Inilah yang disebut

diskonfirmasi negative. Produk yang berkinerja buruk tidak sesuai dengan

4 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendeatan Praktis Disertai : Himpunan Jurnal Penelitian(YOGYAKARTA : CV. ANDI OFFSET, 2013), h.183.

Page 32: RIZAL KURNIAWAN.pdf

apa yang diharapkan konsumen akan menyebabkan kekecewaan sehingga

konsumen merasa tidak puas.

c) Teori Atribusi,Kegagalan Produk dan Kepuasan Konsumen

Ketika membahas teori atribusi, teori ini merupakan cara untuk

mengidentifikasi penyebab suatu tindakan. Atribusi yang dibuat konsumen dapat

sangat memengaruhi kepuasan pascapembelian mereka terhadap suatu produk

atau jasa. Bila produk gagal konsumen akan berupaya menentukan penyebab

kegagalan itu. Bila melambangkan kegagalan pada produk atau jasa tu sendiri,

mereka mungkin merasa tidak puas, tetapi jika melambangkan kegagalan pada

faktr kebetulan atau tindakan mereka sendiri mereka tidak mungkin merasa tidak

puas.

Ada tiga jenis atribusi menurut Jones (2008), yaitu :

i. Atribusi kausal (causal attribution). Bila terjadi kesalahan, konsumen

akan menilai siapa yang patut disalahkan

ii. Atribusi control (control attribution). Konsumen akan menilai apakah

ketidakpuasan masih berada dalam control pemasar atau tidak

iii. Atribusi stabilitas (stability attribution). Konsumen akan memberi

penilaian jika mereka tiak puas dengan kinerja produk/perusahaan, apakah

hal ini akan terulang dikemudian hari atau tidak. Jika mereka meyakini

jawabannya ya, intensitas ketidakpuasan yang dirasakan akan semakin

tinggi.

Dari perspektif manajerial, mempertahankan dan/ atau meningkatkan kepuasan pelanggan

adalah hal sangat kritis. Oleh karena itu, para manajer harus memandang program – program

Page 33: RIZAL KURNIAWAN.pdf

yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sebagai investasi. Tingkat

kepuasan/ketidakpuasan ini juga akan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen atas ekuitas

pertukarab, seta oleh atribusi mereka terhadap kinerja produk. Membuat produk berkualitas

tinggi merupakan hal yang krits bagi keberhasilan pemasaran internasional sekarang ini dan

pemasaran bisnis yang satu ke bisnis yang lainnya. Unsur yang penting dalam manajemen

kualitas total adalah konsep bahwa kualitas “dikendalikan oleh konsumen” dan karenanya,

perusahaan harus menilai persepsi konsumen atas kualitas. Kualitas produk didefinisikan sebagai

evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa

B. Faktor Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen

Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor faktor yang menentukan tingkat

kepuasan nasabah. Menurut Handi Irawan ada lima faktor yang menentukan tingkat kepuasan

nasabah, yaitu :5

1. Kualitas Produk

Konsumen merasa puas kalua telah membeli dan menggunakan suatau produk dan

ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada 6 elemen kualitas produk, yaitu

Performance,Durability,Feature,Reliability,Consistency dan Design. Agar produk yang

dibuat laku dipasaran, maka penciptaan produk haruslah memperhatikan tingkat kualitas

yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk yang berkualitas tinggi artinya

memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut

produk plus. Bagi dunia perbankan produk plus harus diciptakan setiap waktu, sehingga

5 Handi Irawan “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (Jakarta : PT Elex Media Komputindo,2002),h 37

Page 34: RIZAL KURNIAWAN.pdf

dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang

sudah ada sekarang ini.

Ada banyak keuntungan atau manfaat yang dapat dipetik dengan adanya produk plus,

misalnya :6

a) Untuk meningkatkan penjualan. Dalam hal ini produk yang memiliki nilai lebih

akan menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut antar nasabah. Setiap kelebihan

produk tersebut akan dibandingkan dengan produk pesaing, sehingga berpotensi

untuk menarik nasabah lain atau akan menambbah nasabah lama untuk

menambah konsumsi produk tersebut.

b) Menimbulkan rasa bangga bagi nasabahnya. Hal ini disebabkan produk yang

dijual memiliki keunggulan diabndingkan produk pesaing, misalnya dalam hal

fasilitas tabungan yang diberikan dengan multifungsi. Artinya, apa yang dapat

diberikan bank kita belum dapat dipenuhi pesaing.

c) Menimbulkan kepercayaan. Dalam hal ini akan memberikan keyakinan kepada

nasabah akan kesenangannya dari fasilitas yang diberikan. Sehingga nasabah

semakin percaya kepada produk yang dibelinya.

d) Menimbulkan kepuasan. Pada akhirnya nasabah akan mendapatkan kepuasan dari

jasa yang dijual sehingga kecil kemungkinan untuk pindah ke produk lain, bahkan

kemungkinan akan menambah konsumsinya.

2. Harga

Untuk nasabah yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang

penting karena mereka akan mendapat Value For Money yang tinggi. Komponen harga

6 Kasmir “Pemasaran Bank” (Jakarta: Kencana,2005) h 137

Page 35: RIZAL KURNIAWAN.pdf

ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga. Untuk industri

ritel, komponen harga ini sungguh penting dan kontribusinya terhadap kepuasan reatif

besar. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran

harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga sangat menentukan

laku tidaknya produk dan jasa perbankan salah dalam menentukan harga akan berakibat

fatal terhadap produk yang ditawarkan nantinya.

Adapun tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut :7

a) Untuk Bertahan Hidup

Artinya dalam kondisi tertentu, terutamma dalam kondisi persaingan yang tinggi.

Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk

atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran

b) Untuk Memaksimalkan Laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba

dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga

murah atau tinggi.

c) Untuk Memperbesar Market Share

Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga diharapkan jumlah

nasabah meningkat dan diharapkan pula nasabah pesaing beralih keproduk yang

ditawarkan

d) Mutu Produk

Tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk

atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga

7 Kasmir “Pemasaran Bank” (Jakarta: Kencana,2005) h 153

Page 36: RIZAL KURNIAWAN.pdf

ditentukan setinggi mungkin dan untuk bunga simpanan ditawarkan dengan suku

bunga rendah

e) Karena pesaing

Dalam hal ini, penentuan harga dengan melihat harga pesaing tujuannya adalah

agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, artinya bunga

simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman dibawah pesaing.

3. Kualitas Pelayanan

Konsumen merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik atau

sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu konsep kualitas pelayanan popular adalah

serqual yang dikembangkan oleh parasuraman Berry dan Zeithaml. Berdasarkan konsep

ini, kualitas pelayanan mempunyai lima dimensi yaitu

reliability,responsive,assurance,empathy dan tangibles

Pengukuran Kualitas Pelayanan

Dimensi Definisi

Reliability

(keandalan)

Kemampuan pegawai untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secaraakurat sejak pertama kali

Responsives (daya

tanggap)

Kesediaan dan kemampuan pegawai untuk membantu para pelanggan danmerespon permintaan segera

Assurance

(jaminan)

Pengetahuan dan kesopanan pegawai serta kemampuan merekan dalammenumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pelanggan

Empathy (empati)Kesediaan pegawai memahami masalah para pelanggannya dan bertindakdemi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal parapelanggan

Page 37: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Tangibles (wujud)Fasilitas visi,fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan dan sumber dayamanusia

Tabel 2.1 Pengukuran Kualitas Pelayanan

Atau dengan kata lain dengan faktor pelayanan yang baik terhadap pengguna bilyet giro

akan menambah kepuasan pelaku tersebut

4. Faktor Emosional

Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap dia bila

menggunakan produk merek tertentu, cenderung memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi.

Kepuasan bukan karena kualitas produk,tetapi rasa bangga, percaya diri yang menjadikan

pelanggan tersebut terhadap merek tertentu.

Jadi apabila pengguna bilyet giro sudah merasa bangga dengan produk yang

dimilikinya, pengguna bilyet giro tidak akan berpindah kelain produk yang sama oleh

bank lain

5. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa

Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah dan efisien dalam mendaapatkan

produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya

tambahan atau tidaak perlu menabung waktu untuk mendapatkan produk atau jasa.

Dengan penggunan bilyet giro,pelaku bisnis tidak perlu repot mengirim dana

dengan bentuk fisik uang yang keamanannya kurang, sehingga bilyet giro lebih aman

dalam bentuk uang yang nantiny bisa lanngsung dipindahkan kerekening yang tertera

pada bilyet tersebut.

C. Pengertian Bilyet Giro

Page 38: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Istilah bilyet giro berasal dari kata belanda. “Bilyet” yang berarti surat dan “giro” berarti

simpanan nasabah pada bank yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek atau dengan pemindahbukuan. Menurut H.M.N. Purwosujipto, SH., bilyet giro

adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah yang telah dibakukan bentuknya, kepada bank

penyimpanan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan

kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama, atau kepada bank

lainnya. Lebih lanjut, Imam Syakir dan Soedarjanto, mengartikan bilyet giro sebagai surat

perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya

kepada pihak penerima yang disebutkan namanya serta bank dimana penerima menjadi nasabah.

Dalam pengertian lain Munir Fuady merumuskan pengertian bilyet giro sebagai suatu perintah

tanpa syarat dari penerbitnya untuk memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank

dimana penerbit memiliki rekening giro dan dana dalam jumlah yang cukup, dana tersebut

dipindah bukukan/ditransfer ke rekening (baik pada bank yang sama atau pada bank lain).

Sejalan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.28/32/KEP/DIR

tentang Bilyet Giro. Dalam ketentuan tersebut yang dimaksud dengan bilyet giro adalah surat

peritah nasabah kepada bank penyimpanan dana untuk memindakbukukan seumlah dana dari

rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya. Sedangkan

dalam ketentuan Pasal 1 butir 6 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 ditentukan bahwa bilyet giro

adalah salah satu cara untuk melakukan pemindahbukuan terhadap simpanan dalam bentuk giro

yang dapat dilakukan setiaap saat oleh nasabah yang bersangkutan.8

Dari berbagai pengertian tentang bilyet giro dapat dikemukakan bahwa dalam pengertian

bilyet giro tersebut mengandung unsur – unsur sebagai berikut :

8 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h108

Page 39: RIZAL KURNIAWAN.pdf

1. Surat perintah

2. Dari nasabah penyimpan kepada bank

3. Pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan

4. Sejumlah uang tersebut ditujukan kepada penerima yang disebutkan

namanya

Bilyet giro adalah perintah dari penarik (nasabah) kepada bank untuk memindah

bukukan sejumlah dana tertentu pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum di

dalam BG. 9

Adapun perbedaan Perbedaan cek dan dengan bilyet giro adalah sebagai berikut

:10

BILYET GIRO CEK

1. Tidak dapat diambil tunai 1. Dapat diambil secara tunai

2. Mempunyai tanggal aktif 2. Tidak mengenal tanggal aktif

3. Tidak dapat diendosmen 3. Dapat dilakukan secara

endosemen

4. Tanggal waktu penawaran 70 hari sejak

tanggal penarikan

4. Masa berlaku 70 hari sejak

tanggal penerbitan

5. Dapat dibatalkan 5. Tidak dapat dibatalkan kecuali

dengan lapor polisi

Tabel 2.2 Perbedaan cek dan dengan bilyet giro11

9 Zulkifli sunarto “Panduan Praktis TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH”. Jakarta: PT. Bestari BuanaMurni,2008 h10510 Faisal afiff dkk STRATEGI dan OPERASIONAL BANK Bandung : PT ERESCO, 1996 h 6111 Faisal afiff dkk STRATEGI dan OPERASIONAL BANK Bandung : PT ERESCO, 1996 h 61

Page 40: RIZAL KURNIAWAN.pdf

dalam giro terdapat jasa giro, yang dimaksud jasa giro adalah bunga yang diberikan

kepada nasabahnya untuk setiap hari pengendapan dana

dalam giro terdapat istilah cross cliring yang artinya adalah fasilitas yang diberikan oleh

bank kepada nasabahnya untuk menarik dana, meskipun dana tersebut belum efektif

istilah selanjutnya yang disebut dengan Over Draft,yaitu fasilitas yang diberikan oleh

bank kepada nasabah apabila penarikan dana lebih besar daripada saldo yang tersedia

Berkaitan dengan itu dapat dikemukakan bahwa bilyet giro merupakan salah satu sarana

dalam lalu lintas uang utamanya sebagai instrrumen pembayaran. Di Indonesia ketentuan

mengenai bilyet giro dapat ditemukan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 4/670/HPPB/PBB

tanggal 24 januari 1972.

Dalam surat edaran tersebut ditentukan bahwa syarat formal bilyet giro, antara lain :

1. mencantumkan nama bilyet giro dan nomor seri pada formulir bilyet giro

2. perintah yang jelas tanpa syarat untuk memindah bukukan atas sejumlah dana atas

beban saldo penarik

3. nama dan tempat bank tertarik, kepada siapa perintah tersebut ditujukan

4. nama pihak yang harus menerima pemindahbukuan dana secara administratif

tersebut dan jika dianggap perl juga alamatnya

5. jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf

6. tanda tangan cap penarik dan cap (stempel) badan usaha jika si penarik merupakan

suatu perusahaan berbentuk badan usaha

7. tempat dan tanggal penarikan

8. tanggal mulai efektif berlakunya amanat (perintah) dalam bilyet giro

Page 41: RIZAL KURNIAWAN.pdf

9. nama bank dimana pihak yang harus menerima dana pemindahbukuan tersebut

mempunyai rekening, sepanjang nama bank si penarik diketahui oleh penarik.

Sebagai alat perintah pemindah bukuan, bilyet giro tidak dapat dilakukan pembayarannya

dengan uang tunai. Bilyet giro sebagai alat pembayaran mempunyai 2 macam tanggal, yaitu

tanggal efektif dan tanggal penerbitan. Sebelum tanggal efektifnya berlaku, bilyet giro sudah

dapat diedarkan, tetapi hanya sebagai alat pembayaran kredit saja. Walaupun demikia bilyet giro

tidak dapat dipindah tangankan melalui endosemen, karena didalamnya tidak terdapat kalusul

yang mengatur cara pemindahannya. Dalam lalu lintas pembayaran dengan bilyet giro pihak

penerbit adalah nasabah bank yang mempunyai rekening giro, sedangkan pihak tersangkutnya

adalah bank dimana penerbit mempunyai rekening giro. Pihak pemegang atau penerbit adalah

bank juga, baik bank yang sama maupun yang lain, oleh karena itu pembayaran pemindahbukuan

dengan menggunakan bilyet giro dapat dilakukan. Dalam suatu transaksi perdagangan yang

pembayarannya menggunakan bilyet giro sebagai alat pembayaran, maka kemudahan

kemudahan yang akan diperoleh oleh nasabah bank adalah sebagai berikut : 12

a) Bebas bea materai

Bilyet giro termasuk surat berharga jangka pendek. Tenggang waktu pembayarannya

adalah 70 hari terhitung sejak tanggal penerbitannya. Oleh karena bilyet giro ala

pemindahbukuan, dan tidak dapat dibayar secara tunai, maka ia dibebaskan dari beban

bea materai. Mengenai pembebasan bea materai ini tercantum dalam kalusul yang tertulis

pada bilyet giro (bebas bea materai).

b) Lebih aman penggunaannya

12 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h112

Page 42: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Bilyet giro telah diisi lengkap dengan nama dan bank penerima dana sehingga tidak dapat

digunakan oleh orang lain apabila hilang.

c) Kewajiban penyediaan dana

Pada bilyet giro penyediaan dana oleh penerbit baru timbul pada saat tanggal efektifnya

tiba. Oleh karena itu, masih ada kesempatan bagi penerbit untuk mencari dana, dan bilyet

giro yang sudah dapat diedarkan sebagai alat pembayaran dan pemindahbukuan

d) Pelaksanaan amanat samai pada tujunnya Bilyet giro yang telah diisi lengkap oleh

penerbit tidak dapat beredar lagi dan penerbit dpat mengetahui segera bahwa dananya

sudah dipindahbukukan kedalam rekening orang yang menjadi tujuannya

e) Dapat dibatalkan

Selama amanat dalam bilyet giro belum dilaksanakan oleh bank yang bersangkutan, maka

bilyet giro tersebut dapat dibatalkan oleh penerbitnya. Faktor ini merupakan penolong

yang sangat tepat bagi penerbit yang kebetulan berhubungan dengan pihak yang tidak

jujur, beritikad buruk, mupun wanprestasi.13

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dam setiap penerbitan bilyet giro, antara lain

:14

a. Tidak dapat dibayar tunai

b. Pembayaran bilyet giro dilakukan pada saat jatuh tempo

c. Tenggang waktu penawaran bilyet giro adalah 70hari sejak tanggal penarikan. Bila

tidak disebutkan, maka yang berlaku adalah tanggal efektif bilyet giro. Setelah masa

13 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h11214 Zulkifli sunarto “Panduan Praktis TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH”. Jakarta: PT. Bestari BuanaMurni,2008 h105

Page 43: RIZAL KURNIAWAN.pdf

tenggang, bank masih dapat membayar BG. Bilyet giro dapat dibatalkan secara

seihak melewati masa tenggang 70 hari.

d. Cek/bilyet giro hapus karena kadaluwarsa setelah 6 bulan terhitung mulai akhir

tenggang waktu pengunjukkan/penawaran.

e. Nilai bilyet giro harus ditulis dengan angka dan huruf. Dalam hal terjadi perbedaan

antara huruf dan angka, maka yang berlaku adalah nilai yang tertera dalam huruf.

Menurut KUHD, apabila terdapat perbedaan antara angka dan huruf maka diambil

nilai yang terkecil. Sementara itu menurut aturan tentang materai, apabila terdapat

perbedaan, maka pembayaran cek tersebut dapat ditolak

Bank wajib menolak pembayaran cek atau bilyet giro dalam hal :

a. Saldo tidak cukup

b. Rekening telah ditutup

c. Tidak memenuhi syarat formal cek/BG

d. Diajukan sebelum tanggal efektif BG

e. Cek ditarik kembali oleh penarik setelah berakhir masa tenggang

f. BG dibatalkan oleh penarik setelah berakhir masa tenggang

g. Kadaluarsa

h. Terdapat coretan/perubahan yang tidak ditanda tangani penarik

i. Bea materai belum lunas

j. Tanda tangan tidak cocok dengan specimen

k. Stempel kliring tidak ada

l. Stempel kliring tidak sesuai dengan bank penerima

m. Endosemen pada cek atas nama atau cek atas order tidak ada

Page 44: RIZAL KURNIAWAN.pdf

n. Warkat diblokir oleh instansi berwenang

o. Perhitungan/encode tidak sesuai dengan nominal yang sebenarnya

1) Kuitansi

Kuitansi adalah surat perintah kepada seseorang yang namanya tertera pada

kuitansi tersebut untuk melakukan pembayaran atas sejumlah uang tertentu. Masa

tenggang kuitansi adalah 20 hari,kuitansi sekurang kurangnya harus memenuhi unsur

unsur sebagai berikut :

a. Tanda tangan pihak penerbit

b. Pengakuan dari penerbit telah menerima uang sejumlah tertentu

c. Penyebutan nama pihak yang ditujuk oleh penerbit untuk melakukan pembayaran

sejumlah uang tertentu terhadap diri penerbit

d. Tanggal kuitansi

2) Alat perintah bayar lainnya

Selain media tersebut diatas, giro juga dapat ditarik dengan menggunakan alat

perintah bayar lainya seperti surat kuasa, ataupun surat pemindah bukuan lainnnya

D. Operasional Bilyet Giro di Bank Syariah

Sebelum membuka rekening giro, petugas bank harus melakukan analisa terhadap calon

nasabah, analisa ini meliputi :15

a. Meminta tanda bukti diri seperti KTP,SIM,Paspor, dan lain-lain

b. Meminta refrensi tertulis dari pihak ketiga yang dikenal baik oleh bank. Biasanya hal

ini dilakukan oleh pejabat bank itu sendiri

15 Zulkifli sunarto “Panduan Praktis TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH”. Jakarta: PT. Bestari BuanaMurni,2008 h108

Page 45: RIZAL KURNIAWAN.pdf

c. Untuk calon nasabah berbadan hukum, maka harus menyerahkan akta pendirian atau

anggaran dasar sesuai ketentuan pemerintah. Hal in dilakukan antara lain untuk

melihat kewenangan penarikan dana

d. Melakukan BI (Bank Indonesia) checking, antara lain memeriksa daftar hitam dan

daftar kredit macet Bank Indonesia.

e. Melakukan bank checking, antara lain dengan memperhatikan record nasabah

tersebut dibank lain. Hal ini biasanya dilakukan dengan memanfaatkan hubungan

baik antara officer bank.

f. Kepada calon nasabah yang bersangkutan, bank harus membuat perjanjian

pembukaan rekening yang memuat antara lain :

i. Apabila dana tidak mencukupi cek atau bg yang ditarik oleh nasabah,maka

cek atau bg tersebut akan ditolak bank dan dinyatakan sebagai cek/bg kosong

ii. Penarikan cek/bg atas dana yang belum efektif (cross kliring) dan ternyata

ditolak pembayarannya dinyatakan sebagai cek/bg kosong.

iii. Bila dalam jangka waktu 6 bulan nasabah menarik cek/bg kosong sebanyak 3

kali, maka rekening yang bersangkutan akan dimasukkan dalam daftar hitam

Bank Indonesia

iv. Jika nasabah tercantum dalam daftar hitam yang dikelurkan Bank Indonesia,

maka otomatis rekeningnya akan ditutup

v. Apabila rekening ditutup, maka nasabah wajib mengembalikan sisa buku

cek/bg kepada bank

Page 46: RIZAL KURNIAWAN.pdf

g. Pemberian cek/bg kepada nasabah sebaiknya juga memperhatikan bonafiditas

nasabah atau sesuai keperluan saja seperti misalnya untuk nasabah baru hanya

diberikan 10 lembar saja.

Selain itu bank dalam mengelola bilyet giro pun ikut mengikuti peraturan mengenai

tenggang waktu penawaran bilyet giro. Tenggang waktu penawaran bilyet giro perlu ditetapkan,

agar amanat atau perintah dalam bilyet giro yang bersangkutan tidak terlalu terus menerus

sehingga menyulitkan administrasinya. Adapun penetapan yang dimaksud adalah 70 hari

terhitung sejak tanggal penarikannya. Tenggang waktu penawaran ini sama dengan tenggang

waktu penawaran pada surat cek, yaitu 70 hari terhitng sejak tanggal penerbitannya. Jika

dibandingkan dengan dengan surat cek, bilyet giro mempunyai dua macam tanggal efektif yang

merupakan tenggang waktu dimana penerbit diberi kesempatan untuk mengusahakan dana untuk

membayar dengan cara pemndahbukuan. Tenggang waktu yang dikenal pada bilyet giro ada dua

macam yaitu : 16

a) Tenggang waktu dari tanggal penerbitan sampai pada tanggal efektif. Dalam hal

ini diberikan kesempatan kepada penerbit untuk mempersiapkan dana guna

membayar bilyet giro dengan pemindahbukuan. Dalam tenggang waktu ini bilyet

giro ttentunya sudah beredar.

b) Tenggang waktu mulai tanggal efektif sampai berakhirnya waktu tenggang yaitu

70 hari. Dalam hal ini, kesempatan diberikan kepada pemegang untuk

menawarkan kepada bank tersangkut guna pemindah bukuan dana. Setiap saat

pemegang bilyet giro menawarkan kepada bank tersangkut. Bank tersebut harus

16 Farida hasyim “hukum dagang” Jakarta : Sinar Grafika,2009 h 265

Page 47: RIZAL KURNIAWAN.pdf

menerima untuk pemindahbukuan kecuali jika bilyet giro itu kosong atau tidak

ada dananya.

c) Bebas bea materai

Karena tenggang waktu penawarannya 0 hari, baik surat cek maupun bilyet giro

termasuk surat berharga jangka pendek, artinya surat berharga yang tenggang

waktu peredarannya kurang dari tiga bulan. Menurut ketetuan Pasal 69 ayat (3)

Aturan Bea Materai 1921, surat berharga jangka pendek yang dapat dibayar

dengan uang tunai dikenakan bea materai. Karena bilyet giro merupakan surat

berharga yang tidak dapat dibayar dengan uang tunai sehingga membuat bilyet

giro dibebaskan dari bea materai

Selain itu dari sisi penarikan simpanan giro, yang dilakukan melalui bank lain, disebut

dengan kliring. Kliring adalah pertukaran warkat dan/atau data keuangan elektronik antar peserta

kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya

diselesaikan pada waktu tertentu. Bank yang menerima setoran cek dan/atau bilyet giro bank lain

akan menagihkan kepada bank yang menerbitkan cek dan/atau bilyet giro tersebut. Penagihannya

dilakukan melalui lembaga kliring setempat, yaitu Bank Indonesia atau bank yang ditunjuk

sebagai lembaga kliring oleh Bank Indonesia.17 Dalam pengertian lain, kliring diartikan sebagai

sarana perhitungan warkat antar bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna

memperlancar dan memperluas lalu lintas pembayaran giral. Berdasarkan pengertian diatas

17 PBI No 8/29/PBI/2006 Tentang daftar hitam nasional penarik cek dan atau bilyet giro kosong no 23

Page 48: RIZAL KURNIAWAN.pdf

dapat dikatakan bahwa tujuan pokok diadakannya kliring adalah untuk memperlancar lalu lintas

pembayaran giral dan merupakan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank.18

Kliring diselenggarakan oleh bank Indonesia antara bank bank disuatu wilayah kliring yang

biasa disebut dengan kliring local. Wilayah kliring adalah suatu lingkungan tertentu yang

memungkinkan kantor kantor tersebut memperhitungkan warkat warkatnya dalam jadwal kliring

yang telah ditentukan. Berkaitan dengan itu, untuk wilayah wilayah yang tidak terdapat kantor

Bank Indonesia, maka penyelenggaraan kliring diserahkan kepada bank yang ditunjuk oleh Bank

Indonesia. Tentu bank yang ditunjuk sebagai penyelenggaara kliring harus memenuhi beberapa

persyaratan, persyaratan yang dimaksud sebagai berikut :19

a. Bank bank yang sudah mendapat izin dari menteri keuangan dan mendapat

persetujuan dari Bank Indonesia terlebih dahulu

b. Bank tersebut telah menjalankan usahanya minimal 3 bulan atas izin menteri

keuangan

c. Bank tersebut sudah memenuhi penilaian sebagai bank yang sehat ditinjau dibidang

administrasi,pimpinan maupun keuangan

d. Simpanan masyarakat dalam bentuk giro dan kelonggaran kredit yang diberikan

oleh kantor tersebut telah mencapai sekurang kurangnya 20% dari syarat modal

disetor minimum bagi pendirian bank baru diwilyahnya.

e. Bank peserta kliring wajib membuka rekening koran di Bank Indonesia

f. Bank yang tidak tercatat sebagai peserta dapat ikut serta secara tidak langsung

melalui pengikutsertaanya dengan bank lain (peserta) penyertaan secara tidak

18 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h8519 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h85

Page 49: RIZAL KURNIAWAN.pdf

langsug tersebut bisa terjadi karena kemungkinan menghadapi masalah keuangan,

jarak antara bank yang bersangkutan dengan penyelenggaraan kliring, dan lain lain.

g. Menyetor jaminan kliring sebesar 50% rata rata kewajiban 20 hari terakhir

dikurangi 40% rata rata tagihan harian 20 hari terakhir. Kewajiban tersebut hanya

berlaku bagi kantor bank yang baru menjadi peserta kliring atau yang baru

direhabilitasi. Kewajiban menyetor jaminan kliring ini tidak berlaku bagi peserta

tidak langsung atau peserta yang pindah wilayah kliring

h. Bank peserta menentukan anggotanya sebagai wakil tetap pada lembaga kliring dan

memberitahukan secara tertulis kepada Bank Indonesia.

Selain kliring dikenal juga istilah yang disebut dengan inkaso, inkaso adalah kuasa pada

bank oleh perusahaan atau perorangan untuk menagihkan, atau memintakan persetjuan

pembayaran (akseptasi) atau menyerahkan begitu saja kepada pihak yang bersangkutan (tertarik)

ditempat lain (dalam atau luar negri) atas surat surat berharga, dalam rupiah atau valuta asing

seperti wesel, cek kuitansi surat aksep (promissory notes), dan lain lain.

Inkaso dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :20

a. Inkaso berdokumen, yaitu apabila surat surat berharga yang dinnkasokan itu disertai

(dilampiri) dengan dokumen dokumen lain yang mewakili barang dagangan, seperti

konsumen (bill of loading) faktur, polis asuransi dan lain lain

b. Inkaso tak berdokumen, yaitu apabila surat surat berharga yang diinkasokan itu tidak

disertai dokumen dokumen yang mewakili barang.

20 Hermansyah “ HUKUM PERBANKAN NASIONAL INDONESIA”, Jakarta : Kencana.2008 edisi revisi h83

Page 50: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Setiap jasa yang diberikan oleh bank tertentu mempunyai manfaat, baik bagi pengguna

jasa (nasabah) maupun bagi bank yang bersangkutan. Manfaat bagi inkaso adalah sebagai berikut

:

a. Nasabah pengirim tidak perlu menagih sendiri atau mendatangi sendiri pihak yang

ditagih, yang berada ditempat lain, cukup menyerahkan surat tagihan tersebut kepada

bank

b. Nasabah dapat menghemat tenaga dan biaya serta keamanan pun terjamin.

Sedangkan yang menjadi objek inkaso adalah hal hal sebagai berikut :

a. Wesel

b. Cek

c. Surat undian

d. Money order

e. Kupon dan deviden

f. Surat aksep

g. Kuitansi

h. Nota nota tagihan lainnya.

Tata cara perhitungan bilyet giro antar bank yaitu terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk

melaksanakan amanat dalam bilyet giro.21

a) Bank penyimpanan dana menerima bilyet giro dari penarik dan memindahkan dana

tersebut dalam bilyet giro dengan nota kredit kepadda bankir nasabah penerima dana

21 Farida hasyim “hukum dagang” Jakarta : Sinar Grafika,2009 h 271

Page 51: RIZAL KURNIAWAN.pdf

untuk dikreditkan ke rekening penerima yang namanya tercantum dalam bilyet giro

tersebut.

b) Bilyet giro langsung diserahkan oleh penarik kepada penerima dana yang terakhir

disetorkan ke rekeningnya kepada bank tertarik itu sendiri ataupun pada bank lainnya.

Dalam hal ini, apabila disetorkan kepada bank berlainan, maka bank nasabah

memperhitungkan untuk menyetor bilyet giro tersebut melalui clearing kepada bank

tertarik.

Jadi dalam bilyet giro sendiri penulis menarik kesimpulan bahwasannya kriteria dari blyet giro

sendiri adalah

1. Nominal

2. Kemudahan jangkauan

3. Kepraktisan

4. Kepercayaan penerbit

Bila disambungkan dengan faktor kepuasan yang terdiri dari kualitas produk, harga, kualitas

pelayanan, faktor emosional dan biaya kemudahan asumsinya adalah

Bilyet giro (X) Kepuasan pelaku bisnis (Y)

1. Nominal1. Kualitas produk

2. Kemudahan jangkauan 2. harga

3. Kepraktisan 3. kualitas pelayanan

Page 52: RIZAL KURNIAWAN.pdf

4. Kepercayaan penerbit 4. faktor emosional

5. Kliring dan inkaso5. Biaya kemudahan

Tabel 2.3 Asumsi Dasar

Bila asumsikan hubungan antar variabel adalah

x1 dan y1 : Apakah jumlah nominal mempengaruhi kualitas produk ?

Asumsinya adalah jumlah besar atau kecilnya nominal yang tertera pada bilyet giro syariah,

bank tetap mampu memindahkan dana yang ada kepada rekening tujuan,atau bank mampu

mencairkan dana sesuai yang tertera pada bilyet giro syariah.

x1 dan y2 : apakah nominal mempengaruhi harga ?

asumsinya adalah semakin tinggi nominal mempengaruhi harga/beban kepada penarik dana atau

sebaliknya.

x1 dan y3 : apakah nominal mempengaruhi kualitas pelayanan bank ?

asumsinya adalah besar kecilnya nominal yang tertera bank tetap memberikan pelayanan yang

memuaskan

x1 dan y4 : apakah nominal akan mempengaruhi faktor emosional

Page 53: RIZAL KURNIAWAN.pdf

asumsinya adalah nominal mampu memberikan faktor kepuasan emosional kepada nasabah

x1 dan y5 : apakah nominal mempengaruhi biaya kemudahan ?

asumsinya adalah nominal yang besar atau kecil sama sama diberikan biaya kemudahan yang

reatif sama

Asumsi X1 ini berdasarkan teori bilyet giro, Hal ini Bank penyimpanan dana menerima

bilyet giro dari penarik dan memindahkan dana tersebut dalam bilyet giro dengan nota kredit

kepada bankir nasabah penerima dana untuk dikreditkan ke rekening penerima yang namanya

tercantum dalam bilyet giro tersebut.

x2 dan y1 : kemudahan akses jangkauan mempengaruhi produk ?

asumsinya adalah semakin mudah aksesnya biyet giro syarah mempengaruhi kualitas produk

x2 dan y2 : kemudahan akses jangkauan mempengaruhi harga ?

asumsinya adalah semakin mudah bilyet giro dijangkau tidak mempengarhi harga/biaya

x2 dan y3 : kemudahan jangkauan mempengaruhi kualitas pelayanan bank ?

asumsinya adalah kemudahan jangkauan pemegang bilyet giro akan berpengaruh terhadap

kualitas pelayanan bank

x2 dan y4 : kemudahan jangkauan mempengaruhi faktor emosional ?

karena kemudahan jangkauan yang diberikan oleh bilyet giro memberikan kepuasan faktor

emosional

Page 54: RIZAL KURNIAWAN.pdf

x2 dan y5 : kemudahan jangkauan mempengaruhi biaya kemudahan?

Asumsinya adalah kemudahan jangkauan yang diberikan oleh bilyet giro mempengaruhi biaya

kemudahan untuk pemindahan dana di bilyet giro.

Ini berdasarkan teori kemudahan jangkauanDan juga teori mengenai faktor emosional,

biaya Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah dan efisien dalam mendaapatkan

produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

atau tidaak perlu menabung waktu untuk mendapatkan produk atau jasa.

x3 dan y1 : kepraktisan mempengaruhi kualitas produk ?

Asumsinya adalah kepraktisan produk bilyet giro akan mempengaruhi kualitas produk, semakin

praktis penggunaannya semakin baik kualitas yang diberikan

x3 dan y2 : kepraktsan mempengaruhi harga ?

Asumsinya adalah kepraktisan bilyet giro tidak berpengaruh terhadap bilyet giro

x3 dan y3 : kepraktisan mempengaruhi kualitas pelayanan bank ?

asumsinya adalah kepraktisan pemindahan dana pada bilyet giro dapat meningkatkan kualitas

pelayanan bank

x3 dan y4 : kepraktisan mempengaruhi faktor emosional ?

Asumsinya adalah kepraktisan terhadap penggunaan bilyet giro dapat meningkatkan faktor

emosional pelaku bisnis,jadi pelaku bisnis merasa terbantu dengan kehadiran bilyet giro syariah

Page 55: RIZAL KURNIAWAN.pdf

x3 dan y5 : kepraktisan mempengaruhi biaya kemudahan ?

Asumsinya adalah kepraktisan yang diberikan oleh bilyet giro bisa memberikan biaya

kemudahan terhadap penggunanya

x4 dan y1 : kepercayaan penerbit mempengaruhi kualitas produk ?

asumsinya adalah kepercayaan penerbit bilyet giro sendiri akan mempengaruhi kualitas produk

bilyet giro tersebut

x4 dan y2 : kepercayaan penerbit akan mempengaruhi harga ?

asumsinya adalah beda pihak penerbit akan memberikan harga atau return yang berbeda

x4 dan y3 : kepercayaan penerbit akan mempengaruhi kualitas pelayanan bank ?

asumsinya adalah kepercayaan pihak penerbit bilyet giro syariah akan memberikan kualitas

pelayanan yang berbeda

x4 dan y4 : kepercayaan penerbit akan mempengaruhi faktor emosional

asumsinya adalah pihak penerbit bilyet giro syariah akan memberikan pengaruh yang berbeda

dalam memberikan faktor emosional nasabahnya

x4 dan y5 : kepercayaan penerbit akan mempengaruhi biaya kemudahan ?

asumsinya adalah setiap bank syariah yang menerbitkan bilyet giro akan memberikan biaya

kemudajan yang berbeda pula.

Page 56: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Hal ini berdasarkan teori kualitas produk. Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor

faktor yang menentukan tingkat kepuasan nasabah. Menurut Handi Irawan ada lima faktor yang

menentukan tingkat kepuasan nasabah, yaitu :22

Konsumen merasa puas jikalau telah membeli dan menggunakan suatau produk dan

ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada 6 elemen kualitas produk, yaitu

Performance,Durability,Feature,Reliability,Consistency dan Design. Agar produk yang dibuat

laku dipasaran, maka penciptaan produk haruslah memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai

dengan keinginan nasabahnya. Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih

baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Bagi dunia perbankan

produk plus harus diciptakan setiap waktu, sehingga dapat menarik minat calon nasabah yang

baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini.

22 Handi Irawan “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (Jakarta : PT Elex Media Komputindo,2002),h 37

Page 57: RIZAL KURNIAWAN.pdf

BAB III

A. Metode Penelitian

Format penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial tergantung pada permasalahan dan tujuan

penelitian itu tersendiri. Ada dua format penelitian kuantitatif berdasarkan paradigm dominan

dalam metodologi penelitian kuantitatif yaitu format deskriptif dan format eksplanasi, kedua

format ini dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Format penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif dengan format deskritif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkut ke permukaan

karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Fomat deskriptif studi

kasus tidak memiliki ciri – ciri pemairan (menyebar dipermukaan). Tetapi memusatkan diri pada

suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Dari ciri yang demikian, memungkinkan studi ini dapat

amat mendalam dan menusuk sasaran penelitian. Sedangkan format eksplanasi dimaksud untuk

menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan,

perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain. Lazimnya format deskriptif

Dilihat daripendekatanpenelitian

Penelitiankuantitatif

Penelitiankualitatif

Deskripsi

Eksplanasi

Survei / pemasaran

Studi kasus

Survei/ pemaiaran

Eksperimen

Page 58: RIZAL KURNIAWAN.pdf

suvei tidak menggunakan sampel penelitian, karena itu secara mutlak tidak menggunakan

hipotesis penelitian, tetapi penggunaan hipotesis dalam pengumpulan data merupakan sebuah

keharusan.1

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptip, penelitian kuantitatif merupakan penelitian

yang terstruktur dan mengkuantifikasikan data untuk digeneralisasikan.2 Selain itu metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.3 Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif

bertujuan untuk menjelaskan,meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai

variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi. Kemudian mengangkat kepermukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi,

ataupun variabel tersebut.4

Agar penelitian lebih terarah peneliti menggunakan pendekatan secara kuantitatif untuk

mengolah data yang diperoleh dari teknik kuisioner diwilayah penelitian. Tujuan pokok

kuisioner adalah untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Melalui

kuisioner, informasi yang diperoleh mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.5

B. Lokasi Penelitian

1 Burhan bungin, Metode Penelitian Kuantitatif (JAKARTA : KENCANA), H 352 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kualitatif (SURABAYA : Pusat Penerbitan dan PercetakanUNAIR), h.133 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (BANDUNG : Alfabeta,2009), h84 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi pertama (JAKARTA : Kencana,2005) h.365 Sofian Effendi “Metode Penelitian Survei”(Jakarta : LP3ES,2012) h 182

Page 59: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Alasan peneliti melakukan penelitian didaerah kasemen adalah karena perekonomian

didaerah kasemen dan putaran uang yang tinggi disetiap harinya. Dan semua perusahaan kayu

memiliki karyawan yang berasal dari daerah tersebut, sehingga hal ini mampu menyerap

pengangguran didaerah tersebut dan perekonomian masyarakat kasemen serang banten.

Maraknya usaha jual beli kayu di wilayah Kasemen, Kota Serang, menghidupkan ekonomi di

wilayah tersebut. Bukan hanya bagian-bagian kayu yang sudah dipilah dan dipotong sesuai

keinginan yang dijual, tetapi juga potongan kayu yang tidak terpakai dan menjadi limbah.6

PETA KECAMATAN KASEMEN

Gambar 3.2Peta kecamatan kasemen

Kecamatan Kasemen memiliki luas wilayah 56,36 Km2, dengan batas-batas Kecamatan sebagai

berikut :

6 “Pengolahan Limbah Kayu di Desa Banten Menghidupi Kasemen” , BANTEN RAYA, 21 FEBRUARI 2014

Utara : Laut Jawa

Selatan : Kecamatan Serang

Barat : Kecamatan Kramatwatu Kabupaten

Serang

Page 60: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Tabel 3.1 Batas Kecamatan kasemen

Ibukota Kecamatan Kasemen terletak pada jarak ± 9 Km dari ibukota Serang. Bentuk

topografi wilayah Kecamatan Kasemen sebagian besar merupakan dataran, dengan ketinggian

rata-rata 500-700 m dari permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan 12 mm/tahun.

1. Secara Administrasi wilayah Kecamatan Kasemen terbagi menjadi 70 Dusun, 70 Rukun

Warga (RW), 245 Rukun Tetangga (RT). Dengan jumlah penduduk 91.852 jiwa, yang terdiri

dari 47.725 jiwa laki-laki, dan 44.127 jiwa perempuan.

2. Kecamatan Kasemen merupakan wilayah pembangunan bagian utara dari kota Serang.

Wilayah Pembangunan Bagian Utara ini diarahkan dengan fungsi utama pariwisata cagar

budaya dan cagar alam, pelabuhan, perdagangan dan jasa, perumahan dan berbagai fasilitas

umum.

3. Di wilayah Kecamatan Kasemen melintas sebuah sungai yang cukup besar dan terkenal yaitu

Sungai Cibanten yang bermuara di Karangantu yang ada di wilayah Kecamatan Kasemen. Di

Kecamatan Kasemen juga terdapat Cagar Budaya Banten Lama dan Cagar Alam Pulau Dua.

Cagar Budaya Banten Lama ini merupakan tempat ziarah yang banyak dikunjungi oleh

Timur : Kecamatan Pontang Kabupaten

Serang

Page 61: RIZAL KURNIAWAN.pdf

peziarah baik dari daerah Banten sendiri maupun dari luar daerah Banten, serta masih banyak

peninggalan sejarah di masa Kesultanan Banten yang ada di wilayah Kecamatan Kasemen.

Jumlah Penduduk Kecamatan Kasemen Serang Banten

Tabel 3.2

C. Metode Populasi dan Sampel

1. Populasi

Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4)

1. Kasemen 7.539 7.106 14.645

2. Warung Jaud 4.454 4.343 8.797

3. Mesjid Priyayi 3.793 3.414 7.207

4. Bendung 3.745 3.727 7.472

5. Sawah Luhur 5.076 5.198 10.274

6. Kilasah 3.763 3.351 7.114

7. Terumbu 4.719 4.505 9.224

8. Margaluyu 3.021 3.015 6.036

9. Kasunyatan 3.451 3.988 7.439

10. Banten 8.061 7.760 15.821

Kasemen 47.622 46.407 94.029

Page 62: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Populasi adalah wilyah generalisai yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik sampelnya.7 Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudan ditarik kesimpulannya.8

Pada penelitian ini menggunakan populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki

sumber data yang jelas batas batasannya secara kuantitatif. 9

Jumlah populasi perusahaan dagang pada peelitian ini berjumlah 143 yang mana

angka disebut diperoleh dari data industri non formal kota serang yang peneliti dapatkan

dari kantor kecamatan serang

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Hal hal yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan iberlakukan untuk populasi.

Untuk tu sampel yang diambl dari populasi harus betul betul representative (mewakili)

populasinya.10

Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik Non Probability

Sampling, yaitu mengambil sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel.11 Metode Non

Probability Sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan memilih respon secara kebetulan dan cocok sebagai sumber data dengan

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (BANDUNG : Alfabeta,2009), h808 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kualitatif (SURABAYA : Pusat Penerbitan dan PercetakanUNAIR), h.929 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi pertama (JAKARTA : Kencana,2005) h.9910 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kualitatif (SURABAYA : Pusat Penerbitan danPercetakan UNAIR), h.9411 Sugiono, Statistik Untuk Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 13, h.61

Page 63: RIZAL KURNIAWAN.pdf

berbagai pertimbangan, yaitu responden merupakan mitra yang bergabung di BMT

Berkah Madani Cimanggis Depok.

D. Pengukuran variabel

Dalam penelitian ini digunakan ukuran nominal. Ialah suatu ukuran yang diberikan

kepada obyek hanya mempunyai arti sebagai label saja. Ukuran nominal ini merupakan

ukuran yang paling sederhana. Obyek dikelompokan dalam set – set dan kepada semua

anggota set diberikan angka12

Dan untuk ukuran skala pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok

orang tentang fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan

skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapar berupa pertanyaan atau pernyataan.13

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuisioner didalam pengumpulan data

penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

Setelah kuisioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu

data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal lain yang mengurangi

12 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kualitatif (SURABAYA : Pusat Penerbitan danPercetakan UNAIR), h.6513 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (BANDUNG : Alfabeta,2009), h93

Page 64: RIZAL KURNIAWAN.pdf

validitas data. Misalnya apakah si pewawancara yang mengumpulkan data betul betul

mengikuti petunjuk yang diberikan dalam kuisioner tersebut.14 Untuk mengkorelasikan

data tersebut dapat digunakan formula perhitungan rumus korelasi product moment dari

pearson yaitu.15

rxy =

Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan valid, maka dilakukan uji validitas terhadap 50

kuesioner yang telah diisi oleh responden. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai

koefisien korelasi positif dan bernilai >0,27. Nilai validitas dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Pernyataan

CorrectedItem- TotalCorrelation Keterangan

A1 0.595 ValidA2 0.682 ValidA3 0.442 ValidA4 0.397 ValidA5 0.537 ValidA6 0.459 ValidA7 0.559 ValidB1 0.223 Tidak ValidB2 0.473 ValidB3 0.511 ValidC1 0.776 ValidC2 0.102 Tidak ValidD1 0.478 ValidD2 0.313 ValidD3 0.399 ValidD4 0.441 ValidD5 0.408 Valid

14 Sofian Effendi “Metode Penelitian Survei”(Jakarta : LP3ES,2012) h 12515 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kualitatif (SURABAYA : Pusat Penerbitan danPercetakan UNAIR), h.84

N∑ XY – (∑ X) (∑ Y)

(N∑ X2 – (∑X2) (N∑Y2 – (∑ Y2)

Page 65: RIZAL KURNIAWAN.pdf

D6 0.453 ValidD7 0.456 Valid

Tabel 3.3 Uji Validitas

Sedangkan uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur

gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur

tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur

didalam mengukur suatu gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki

kemampuan untuk memberikan hasil yang pengukuran hasil yang konsisten. Pada alat pengukur

fenomena fisik, seperti berat dan panjang beban, konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang

sulit dicapai. Akan tetapi mengukur fenomena sosial,seperti sikap,opini dan persepsi,

pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel

alat pengukur. Sebaliknya, makin besar kesalahan pengukuran makin tidak reliabel alat pengukur

tersebut.16

Suatu kuesioner dikatakan realibel jika nilai koefisien alpha > 0,27. Nilai reliabilitas dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

PernyataanCronbachAlpha Keterangan

A1 0.874 Reliabel

A2 0.876Reliabel

A3 0.880Reliabel

A4 0.874Reliabel

A5 0.876Reliabel

A6 0.875Reliabel

16 Sofian Effendi “Metode Penelitian Survei”(Jakarta : LP3ES,2012) h 141

Page 66: RIZAL KURNIAWAN.pdf

A7 0.875Reliabel

B1 0.882Reliabel

B2 0.876Reliabel

B3 0.876Reliabel

C1 0.904Reliabel

C2 0.890Reliabel

D1 0.878Reliabel

D2 0.881Reliabel

D3 0.876Reliabel

D4 0.878Reliabel

D5 0.877Reliabel

D6 0.872Reliabel

D7 0.877Reliabel

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

F. Analisis faktor

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor dikarenakan peneliti ingin

mengetauhi faktor-faktor yang mempengaruhi kepusan pelaku bisnis perusahaan kayu dalam

menggunakan bilyet giro syariah. Metode analisis faktor memungkinkan peneliti untuk mencapai

tujuan penelitian karena tujuan penggunaan analisis faktor adalah:

a. Mengidentifikasi dimensi pokok atau faktor yang menerangkan korelasi antara

sekumpulan variabel.

b. Menentukan atau menyeleksi variabel-variabel mana yang dominan dan yang

saling berhubungan dari sekumpulan variabel yang semula dianggap tidak

saling berhubungan.

Page 67: RIZAL KURNIAWAN.pdf

c. Mengidentifikasi beberapa variabel yang lebih menonjol dari yang lainnya.

Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke-20. Teknik

analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli statistik Karl

Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan mengukur

intelegensia seseorang. Pada analisis faktor dapat dibagi dua macam yaitu analisis

komponen utama (principal component analiysis = PCA) dan analisis faktor (factor

analisis = FA). Kedua analisis itu bertujuan menerangkan struktur ragam-peragam

melalui kombinasi linear dari variabel-variabel pembentuknya. Sehingga dapat dikatakan

bahwa faktor atau komponen adalah variabel bentukan bukan variabel asli. Secara umum

analisis faktor atau analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi data dan

menginterpretasikan sebagai suatu variabel baru yang berupa variabel bentukan.17

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis faktor. Analisis

faktor merupakan analisis yang bertujuan mencari faktor-faktor utama yang paling

mempengaruhi variabel dependen dari serangkaian uji yang dilakukan atas serangkaian

variabel independen sebagai faktornya.

Sebelum melakukan analisis faktor, sejumlah asumsi yang harus dipenuhi adalah:

a. Korelasi antar variabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar independen

variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.

b. Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan

menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap

korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image Correlation.

17 Analisis Faktor, h.168, artikel diambil dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/8_.%20Analisis%20Faktor.pdf diakses pada tanggal 28 Oktober2013

Page 68: RIZAL KURNIAWAN.pdf

c. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukurr dengan

besaran Bartlett test of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy (MSA).

Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang signifikan di antara paling sedikit

beberapa variabel.18

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses analisis faktor adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis

b. Menguji variabel agar menjadi variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor

dengan melihat angka pada KMO dan Bartlett’s Test

c. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan proses factoring, atau ekstraksi

variabel hingga menjadi satu atau beberapa faktor

d. Lalu dilakukan proses factor rotation untuk memperjelas apakah faktor yang

terbentuk sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lain. Beberapa metode rotasi

yang dapat dilakukan adalah:

1) Orthogonal Rotation, yaitu memutar sumbu 90o. Perotasian ini dilakukan dengan

tetap mempertahankan keortogonalan faktor-faktor yang berimplikasi pada ada

atau tidaknya perbedaan antara pola dengan bobot terstruktur. Beberapa rotasi

yang termasuk rotasi orthogonal adalah rotasi Varimax, Quartimax, Equamax,

dan Parsimax.

2) Oblique Rotation, yaitu memutar sumbu ke kanan namun tidak harus 90o. Pada

rotasi ini diasumsikan bahwa faktor-faktor yang dihasilkan saling berkorelasi.

18 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006),h.13

Page 69: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Beberapa rotasi yang termasuk rotasi oblique adalah rotasi Promax, Procustes,

dan Harris-Kaiser.

e. Interpretasi faktor yang telah terbentuk. Yaitu dengan memberi nama atas faktor yang

terbentuk, yang dianggap dapat mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.19

Proses seleksi variabel pada analisis faktor dalam penelitian ini didasarkan pada:

a. Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Bartlett’s Test

KMO dan Bartlett’s Test menunjukkan uji kelayakan dari analisis faktor. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid atau tidak. KMO

merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan

besarnya koefisien korelasi parsial. Secara umum, analisi faktor dapat dilakukan

bila indeks KMO lebih besar dari 0,5. Klarifikasi nilai KMO adalah sebagai

berikut:

>0,9 : sangat memuaskan

0,8-0,9 : memuaskaan

0,7-0,8 : nilai menengah

0,6-0,7 : cukup

0,5-0,6 : kurang memuaskan

<0,5 : tidak dapat diterima

b. Measure of Sampling Adequacy (MSA)

Dilakukan pemeriksaan terhadap nilai anti-image correlation pada tabel anti-

image matrices yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas ke kanan bawah

yang bertanda huruf a pada setiap nilainya yang merupakan nilai Measure of

19 Statistics of Your Life, artikel diambil dari http://exponensial.wordpress.com/2010/11/30 /analisis-faktor/ diakses pada tanggal 19 September 2013

Page 70: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Sampling Adequacy (MSA). Bila nilai MSA <0,05 maka variabel tersebut

sebaliknya di drop dari system analisis dan dilakukan analisis ulang hingga

mencapai semua nilai MSA>0,5

c. Eigenvalues

Total varians explained menerangkan nilai persen dari varians yang mampu

diterangkan oleh banyak faktor yang terbentuk. Nilai eigenvalues

menggambarkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung

varians dari variabel-variabel yang di analisis. Banyaknya faktor yang harus

diambil didasarkan pada initial eigenvalues total >1 atau lebih besar dari satu.

d. Loading Factor

Rotated Component Matrix adalah nilai loading faktor dari setiap variabel.

Loading factor merupakan besarnya korelasi antara faktor skor dan variabel

tersebut. Penempatan variabel ke dalam faktor ditentukan berdasarkan loading

factor tersebut.

Page 71: RIZAL KURNIAWAN.pdf

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan data

yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 50

responden yaitu pemilik perusahaan dagang kayu didaerah kasemen serang.

Gambar 4.1 Karakterikstik Responden

Pada gambar 4.1 Responden pengusaha kayu didominasi pada usia 30 – 40 tahun

sebanyak 25 orang atau sebesar 50% yang kemudian dilanjutkan oleh usia 50 – 60 tahun

sebanyak 11 responden atau sebesar 22%, selanjutnya dilanjutkan oleh usia 40 – 50 tahun tahun

sebanyak 9 orang atau sebesar 18%, selanjutnya yang paling kecil pada usia 20 – 30 tahun tahun

hanya 5 orang atau sebesar 10%.

0

5

10

15

20

25

20 - 30 tahun 30 - 40 tahun 40 - 50 tahun 50 - 60 tahun

USIA

USIA

Page 72: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Grafik 4.2 Pendidikan Terakhir

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa pendidikan tertinggi adalah lulusan sma

dimana terdapat 25 orang atau 50%, dan selanjutnya pendidikan strata 1 dimana sebanyak

11 orang atau sebesar 22%, selanjutnya mereka yang pendidikan diploma sebanyak 9

orang atau sebesar 18% dan yang terakhir adalah mereka yang berpendidikan smp hanya

ada 5 orang atau sebesar 10%

0

5

10

15

20

25

30

SMP SMA DIPLOMA STRATA 1

Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir

Page 73: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Grafik 4.3 Jumlah Pendapatan

Pada gambar diatas pendapatan Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000 sebanyak 21

orang atau sebesar 42% yang selanjutnya Rp 20.000.000 – Rp 30.000.000 sebanyak 18

orang atau sebesar 36%, selanjutnya pendapatan sebesar Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000

sebanyak 9 orang atau sebesar 18 orang, dan yang paling akhir adalah mereka yang

berpendapatan lebih dari Rp 30.000.000 hanya ada 2 orang atau sebesar 4%.

0

5

10

15

20

25

Rp 5.000.000- Rp

10.000.000

Rp10.000.000 -

Rp20.000.000

Rp20.000.000 -

Rp30.000.000

Rp30.000.000 >

Jumlah Pendapatan

Jumlah Pendapatan

Page 74: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Grafik 4.4 Manfaat Yang Diperoleh Bilyet Giro

Pada gambar diatas manfaat yang tertinggi dari bilyet giro adalah lebih praktis,

terlihat dari responden yag menjawab sebanyak 19 orang atau sebesar 38%, selanjutnya

manfaat yang diperoleh adalah memberi keamanan transaksi sebanyak 18 orang atau

sebesar 36%. Sedangkan manfaat mempersingkat waktu sebanyak 7 orang atau sebesar

14%,dan manfaat yang paling kecil adalah manfaat mempermudah pembayaran sebanyak

6 orang atau sebesar 12%

Mempermudah…

Mempersingkat waktu

Lebih Praktis

memberi keamanan…

0 5 10 15 20

Manfaat Yang Diperoleh Bilyet Giro

Manfaat Yang DiperolehBilyet Giro

Page 75: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Grafik 4.5 Pelayanan yang didapat

Dari grafik diatas responden menanggapi pelayanan bank syariah dengan

memuaskan sebanyak 44 orang atau sebesar 88%, dan responden yang menjawab sangat

memuaskan sebanyak 6 orang atau sebesar 12%

05

1015202530354045

memuaskansangat memuaskan

Pelayanan Yang didapat

Pelayanan Yang didapat

0

5

10

15

20

25

30

35

40

sangat tertarik tertarik kurang tertarik

Tertarik menggunakan bilyet giro

Tertarik menggunakan bilyetgiro

Page 76: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Grafik 4.6 Tertarik Menggunakan Bilyet Giro

Dari gambar diatas responden yang memilih tertarik menggunakan bilyet giro untuk

usahanya sebanyak 37 orang atau sebesar 74%, dan responden yang memlih 10 orang atau

sebesar 20%, dan ressponden yang menjawab kurang tertarik hanya 3 orang atau sebanyak 6%

B. INTERPRETASI HASIL

Analisis faktor digunakan untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan

pelaku bisnis terhadap penggunaan bilyet giro . Metode ini bertujuan untuk menemukan

hubungan antara jumlah variabel-variabel yang saling bebas satu dengan lainnya, sehingga dapat

dibuat satu atau beberapa kumpulan variable (faktor) yang lebih sedikit dari jumlah variabel

awal, tetapi tetap mencerminkan variabel aslinya. Pada penelitian ini terdapat 19 variabel yang

akan di analisis. Adapun ke-19 variabel termasuk di dalamnya adalah

(A1) Respon pegawai saat anda mengajukan bilyet giro. (A2) penjelasan pegawai

bank terhadap produk giro. (A3) kesigapan pegawai dalam melayani anda. (A4) Dilayani

dengan cepat dan tepat. (A5) Fasilitas pelayanan bank terhadap nasabah giro (A6) Solusi

yang tepat diberikan pegawai terhadap bilyet giro yang bermasalah (A7) Kesopanan

pegawai dalam melayani nasabah.

Page 77: RIZAL KURNIAWAN.pdf

(B1) Bank memberikan biaya administrasi yang murah. (B2) Perkembangan

market giro pada bank syariah sudah baik (B3) Persaingan bagi hasil bank sudah

kompetititif.

(C1) Apakah anda berminat untuk berpindah produk giro ini ke bank lain. (C2)

Apakah anda berminat untuk memberikan informasi produk yang anda gunakan kepada

kerabat.

(D1) Apakah jumlah besar atau kecilnya nominal yang tertera pada bilyet giro

syariah, bank tetap mampu memindahkan dana yang ada kepada rekening tujuan (D2)

Anda merasakan fungsi lain dari bilyet giro selain untuk memindahkan dana yang besar

(D3) Sejauh ini anda merasakan gangguan tekhnis atau non tekhnis pada bilyet

giro syariah (D4) Bank memberikan kualitas produk lebih dari yang dijanjikan (D5)

Produk bilyet giro yang anda gunakan sudah mampu bersaing unggul dengan competitor

(D6) Pembagian hasil produk giro yang anda punya konsisten dari awal (D7) Pada saat

awal anda mebuka giro, abank menawarkan produk dengan cara yang menaik sehingga

menarik minat anda.

Selanjutnya penulis akan menggunakan metode Bartlett’s Test of Sphercity serta

pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy) untuk menilai variabel yang

dianggap layak untuk dimasukkan kedalam analisis selanjutnya. Maka hasil perhitungan

komputer dengan menggunakan program SPSS 16 diperoleh output hasil seperti dibawah

ini:

KMO and Bartlett's Test

Page 78: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .780

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 444.720

df 171

Sig. .000

Hasil pengolahan memperlihatkan angka Keiser-Meyer_Olkin Measure of Sampling

Adequacy (K-M-O MSA) adalah 0,780 dengan signifikansi 0,000. Karena angka KMO

sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<0,05). Maka variable bisa

dianalis lebih lanjut dengan melihat angka anti image matrices (anti image correlation)

(lihat lampiran) di dapatkan variabel yang memiliki nilai MSA (angka korelasi

bertanda”a”).

Pada anti image correlation didapatkan tidaj semua variabel memiliki nilai measure

of sampling eduquency diatas 0,5, yaitu variabel (C1) Apakah anda berminat untuk

berpindah produk giro ini kebank lain? maka data tersebut di olah kembali dengan tidak

menyertakan C1. Setelah diakukan pengujian ulang, kini terjadi kenaikan angka KMO

MSA sepeti terlihat pada tabel dibawah ini :

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .793

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 434.101

df 153

Sig. .000

Tabel 4.1 Kmo and Balett’s Test

Dapat dilihat bahwa nila MSA (lihat lampiran) seluruh variabel sudah diatas 0,5

dengan nilai KMO dan Bartlett’s adalah 0,793 dengan sihnifikasi 000. Maka dalam

Page 79: RIZAL KURNIAWAN.pdf

pertanyaan variabel ini sudah memenuhi persyaratan sebanyak 18 yang kemudian dapat

dianalisis lebih lanjut dalam analisis faktor.

Selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yakni mengekstraksi

sekumpulan variabel yang tersisa sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang

digunakan dalam proses ekstraksi ini adalah Analisis Komponen Utama (Principle

Component Analisys). Setelah proses ekstraksi dilakukan, maka diperoleh nilai

communalities. Communalities pada dasarnya jumlah keragaman dari suatu variabel

bermula-mula yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai

communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang

terbentuk dan semakin besar juga keragamanvariabel tersebut dengan faktor yang terbentuk.

Communalities

Initial Extraction

A1 1.000 .592

A2 1.000 .734

A3 1.000 .735

A4 1.000 .578

A5 1.000 .505

A6 1.000 .646

A7 1.000 .595

B1 1.000 .496

B2 1.000 .826

B3 1.000 .686

C2 1.000 .655

Page 80: RIZAL KURNIAWAN.pdf

D1 1.000 .695

D2 1.000 .693

D3 1.000 .560

D4 1.000 .461

D5 1.000 .658

D6 1.000 .726

D7 1.000 .658

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Tabel 4.2 comunalities

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel (A1) Respon pegawai saat anda

mengajukan bilyet giro angkanya adalah 0,592 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 59,2%

varians dari variabel manfaat menggunakan bilyet giro bisa dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Untuk (A2) Penjelasan pegawai bank terhadap produk giro angkanya adalah

0,732 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 73% varians dari variabel (A2) bisa dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk.Untuk variabel (A3) adalah 0,735, hal ini menunjukkan bahwa

sekitar 73,5% varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk

variabel (A4) angkanya adalah 0,578, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 57,8% varians

dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (A5) addalah

0.505 hal ini menunjukan bahwa sekitar 50.5% varians dari variabel ini bisa dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Untuk (A6) solusi yang tepat diberikan pegawai terhadap

bilyet giro yang bermasalah angkanya adalah 0,646 hal ini menunjukkan bahwa sekitar

64,6 % varians dari variabel ) solusi yang tepat diberikan pegawai terhadap bilyet giro

yang bermasalah dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk (A7) kesopanan pegawai

Page 81: RIZAL KURNIAWAN.pdf

dalam melayani nasabah adalah 59.5% hal ini menunjukkan bahwa sekitar 59.5% varians

dari variabel (A7) bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel (B1) Bank memberikan biaya administrasi yang murah adalah

0,496 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 49.6% varians dari variabel ini bisa dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (B2) perkembangan market giro pada bank

syariah sudah baik, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 82.6% varians dari variabel ini

bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (B3) persaingan bagi hasil

bank sudah kompetitif adalah 0.686, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 68.6% varians

dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel (C2) apakah anda berminat untuk memberikan informasi produk

yang anda gunakan kepada kerabat 0.655, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 65.6%

varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel (D1) Apakah jumlah besar atau kecilnya nominal yang tertera

pada bilyet giro syariah, bank tetap mampu memindahkan dana yang ada kepada

rekening tujuan adalah 0.695, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 69.5% varians dari

variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (D2) Anda

merasakan fungsi lain dari bilyet giro selain untuk memindahkan dana yang besar adalah

0.693, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 69.3% varians dari variabel ini bisa dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (D3) sejauh ini anda merasakan gangguan

tekhnis pada bilyet giro syariah adalah 0.560, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 56%

varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (D4)

bank memberikan kualitas produk lebih dari yang dijanjikan adalah 0.461 hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 46.1% varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor

Page 82: RIZAL KURNIAWAN.pdf

yang terbentuk. Untuk variabel (D5) produk bilyet giro yang anda gunakan sudah mampu

bersaing unggul dengan competitor adalah 0.658hal ini menunjukkan bahwa sekitar

65.8% varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel

(D6) pembagian hasil produk giro yang anda punya sudah konsisten dari awal adalah

0.726 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72.6% varians dari variabel ini bisa dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel (D7) pada saat awal anda membuka giro, bank

mampu menawarkan produk dengan cara yang menarik adalah 0.658hal ini menunjukkan

bahwa sekitar 65.8% varians dari variabel ini bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 7.212 40.064 40.064 7.212 40.064 40.064 3.885 21.584 21.584

2 1.639 9.106 49.170 1.639 9.106 49.170 3.333 18.516 40.099

3 1.454 8.076 57.246 1.454 8.076 57.246 2.638 14.656 54.755

4 1.197 6.651 63.897 1.197 6.651 63.897 1.646 9.142 63.897

5 .946 5.258 69.155

6 .793 4.408 73.563

7 .719 3.993 77.556

8 .674 3.744 81.300

Page 83: RIZAL KURNIAWAN.pdf

9 .599 3.329 84.629

10 .561 3.114 87.743

11 .518 2.877 90.620

12 .373 2.070 92.690

13 .349 1.941 94.631

14 .290 1.611 96.242

15 .233 1.295 97.537

16 .180 1.003 98.539

17 .162 .899 99.438

18 .101 .562 100.000

Extraction Method: Principal Component

Analysis.

Tabel 4.3 Total variance explained

Pada tabel tersebut keempat variabel yang terbentuk ini memiliki angka eigenvalue di

atas 1 sehingga proses factoring berhenti pada 4 variabel saja. Keempat variabel ini dapat

menjelaskan 63.987% dari total keragaman variabel yang terbentuk. Eigenvalues

menunjukkan kepentingan relative masing-masing variabel dalam menghitung keragaman 4

variabel yang dianalisis.

Page 84: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Component Matrixa

Component

1 2 3 4

A1 .758 -.078 -.057 .088

A2 .692 -.186 -.433 .183

A3 .565 -.019 -.409 .497

A4 .692 .256 -.157 .097

A5 .693 -.078 -.136 -.021

A6 .685 .189 .291 -.236

A7 .712 .234 -.047 .177

B1 .432 -.425 .280 .225

B2 .624 -.218 .561 .272

B3 .622 -.089 .523 .132

C2 .260 .610 .338 .317

D1 .642 -.477 .019 -.234

D2 .542 -.464 -.067 -.423

D3 .646 -.235 -.219 .200

D4 .587 .051 .179 -.285

D5 .642 .334 -.303 -.209

D6 .759 .340 -.067 -.171

D7 .644 .316 .049 -.375

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 4 components extracted.

Tabel 4.4 Component Matrix

Page 85: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Dari tabel component matrix ini, masih ada beberapa variabel yang tidak terlihat

perbedaan nyata pada nilai loading factor, sehingga sulit untuk mentukan variabel tersebut

termasuk faktor yang mana. Hal ini terlihat dari masih ada beberapa nilai loading factor yang

di bawah 0,5. Padahal syarat suatu variabel masuk ke dalam suatu faktor, nilai loading factor

harus diatas 0,5. Untuk melihat perbedaan yang nyata pada nilai loading factor dari setiap

variabel, maka harus dilakukan proses rotasi. Rotasi dalam penelitian ini adalah rotasi dengan

metode varimax, yang bertujuan untuk memperbesar nilai loading factor yang awalnya

memang sudah besar dan memperkecil nilai loading factor yang awalnya memang sudah

kecil, sehingga diperoleh distribusi loading factor yang lebih jelas dan nyata.

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4

A1 .402 .530 .357 .153

A2 .219 .779 .113 .259

A3 .057 .845 .109 -.077

A4 .521 .530 .131 -.094

A5 .411 .481 .235 .223

A6 .699 .081 .388 .039

A7 .489 .519 .256 -.147

B1 -.039 .236 .632 .201

B2 .194 .184 .869 -.018

Page 86: RIZAL KURNIAWAN.pdf

B3 .332 .121 .749 -.027

C2 .349 .067 .245 -.685

D1 .295 .275 .409 .604

D2 .332 .168 .236 .706

D3 .172 .635 .276 .227

D4 .579 .076 .295 .183

D5 .681 .420 -.124 .049

D6 .761 .364 .116 -.015

D7 .793 .120 .097 .073

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 7 iterations.

Tabel 4.5 Rotated component matrix

Berdasarkan tabel rotated component matrix di atas, model faktor yang diperoleh yakni

dengan mengambil variabel dengan koefisien terbesar pada faktor, kemudian diperoleh

beberapa variabel yang mendominasi masing-masing faktor sebagai berikut:

1. Variabel respon pegawai nilai loading terbesar pada kolom faktor kedua yaitu sebesar

0,530 sehingga respon pegawai dimasukkan ke dalam faktor kedua

2. Variabel penjelasan pegawai nilai loading terbesar pada kolom faktor kedua yaitu sebesar

0,779 sehingga variabel penjelasan pegawai dimasukkan ke dalam faktor kedua.

3. Variabel kesigapan pegawai nilai loading terbesar pada kolom faktor kedua yaitu sebesar

0,845, sehingga variabel kesigapan pegawai dimasukkan ke dalam faktor kedua.

Page 87: RIZAL KURNIAWAN.pdf

4. Variabel dilayanai dengan cepat/tepat loading terbesar pada kolom faktor kedua yaitu

sebesar 0,530, sehingga variabel dilayani dengan cepat/tepat dimasukkan ke dalam faktor

kedua.

5. Variabel fasilitas pelayanan loading terbesar pada kolom faktor pertama component

matrix yaitu sebesar 0,593, sehingga variabel fasilitas pelayanan dimasukkan ke dalam

faktor pertama

6. Variabel solusi yang tepat nilai loading terbesar pada kolom faktor pertama yaitu

sebesar 0,699, sehingga variabel solusi yang tepat dimasukkan ke dalam faktor pertama.

7. Variabel kesopanan pegawai nilai loading terbesar pada kolom faktor kedua yaitu sebesar

0,519, sehingga variabel kesopanan pegawai dimasukkan ke dalam faktor kedua.

8. Variabel biaya administrasi yang murah nilai loading terbesar pada kolom faktor ketiga

yaitu sebesar 0,632 sehingga variabel biaya administrasi yang murah dimasukkan ke

dalam faktor ketiga.

9. Variabel perkembangan market nilai loading terbesar pada kolom ketiga yaitu sebesar

0,869, sehingga variabel perkembangan market dimasukkan ke dalam faktor ketiga.

10. Variabel bagi hasil yang kompetitif nilai loading terbesar pada kolom ketiga yaitu sebesar

0,749, sehingga variabel bagi hasil yang kompetitif dimasukkan ke dalam faktor ketiga.

11. Variabel berminat memberikan informasi kepada kerabat nilai loading terbesar pada

kolom kedua component matrix yaitu sebesar 0,610 sehingga variabel berminat

memberikan informasi ke dalam faktor kedua

12. Variabel jumlah besar kecilnya nominal nilai loading terbesar pada kolom keempat yaitu

sebesar 0,604, sehingga variabel jumlah besar kecilnya nominal dimasukkan ke dalam

faktor keempat

Page 88: RIZAL KURNIAWAN.pdf

13. Variabel fungsi lain nilai loading terbesar pada kolom keempat yaitu sebesar 0,706,

sehingga variabel fungsi lain dimasukkan ke dalam faktor keempat.

14. Variabel gangguan tekhnis nilai loading terbesar pada kolom kedua yaitu sebesar 0,635,

sehingga variabel gangguan tekhnis dimasukkan ke dalam faktor kedua

15. Variabel kualitas produk lebih dari yang dijanjikan nilai loading terbesar pada kolom

pertama yaitu sebesar 0,579, sehingga variabel kualitas produk lebh dari yang dijanjikan

dimasukkan ke dalam faktor pertama

16. Variabel mampu bersaing dengan competitor nilai loading terbesar pada kolom pertama

yaitu sebesar 0,681, sehingga variabel mampu bersaing dengan competitior dimasukkan

ke dalam faktor pertama

17. Variabel bagi hasil yang konsisten nilai loading terbesar pada kolom pertama yaitu

sebesar 0,761, sehingga variabel bagi hasil yang konsisten dimasukkan ke dalam faktor

pertama.

18. Variabel promosi yang menarik nilai loading terbesar pada kolom pertama yaitu sebesar

0,793, sehingga variabel promosi yang menarik dimasukkan ke dalam faktor pertama.

Penjelasan keempat faktor yang terbentuk tersebut adalah:

1. Faktor pertama terdiri dari variabel solusi yang tepat diberikan egawai terhadap bilyet

giro yang bermasalah, Bank memberikan kualitas produk lebih dari yang dijanjikan,

Produk bilyet giro yang anda gunakan sudah mampu bersaing unggul dengan competitor,

Pembagian hasil produk giro yang anda punya konsisten dari awal, Pada saat awal anda

mebuka giro, abank menawarkan produk dengan cara yang menaik sehingga menarik

minat anda

Page 89: RIZAL KURNIAWAN.pdf

2. Faktor kedua terdiri dari Pada saat awal anda mebuka giro, abank menawarkan produk

dengan cara yang menaik sehingga menarik minat anda, Penjelasan pegawai bank

terhadap produk giro, Kesigapan pegawai dalam melayani anda, Dilayani dengan cepat

dan tepat, Kesopanan pegawai dalam melayani nasabah, Sejauh ini anda merasakan

gangguan tekhnis atau non tekhnis pada bilyet giro syariah

3. Faktor ketiga terdiri dari Bank memberikan biaya administrasi yang murah,

Perkembangan market giro pada bank syariah sudah baik, Persaingan bagi hasil bank

sudah kompetititif

4. Faktor keempat terdiri dari Apakah jumlah besar atau kecilnya nominal yang tertera pada

bilyet giro syariah, bank tetap mampu memindahkan dana yang ada kepada rekening

tujuan, Anda merasakan fungsi lain dari bilyet giro selain untuk memindahkan dana yang

besar

Tabel 4.6 Component Transformation Matrix

Component Transformation Matrix

Compo

nent 1 2 3 4

1 .653 .582 .453 .171

2 .526 -.080 -.368 -.763

3 .084 -.609 .751 -.241

4 -.538 .533 .308 -.575

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Page 90: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Pada tabel 4.5 , angka-angka yang terdapat dalam garis diagonal dari kiri atas ke kanan

bawah, yaitu antara component 1 dengan component 1 dan component 2 dengan component

2, component 3 dengan component 3 dan component 4 dengan component 4. Terdapat 2

faktor yang nilainya di atas 0,5 yaitu faktor pertama dan faktor ketiga dan ini menunjukan

bahwa faktor yang terbentuk tersebut sudah cukup karena memiliki nilai korelasi yang cukup

tinggi yaitu di atas 0,5.

Page 91: RIZAL KURNIAWAN.pdf

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan hipotesis, Dan pada hasil ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa (Ho)

ditolak,hal ini ditunjukan karena ada pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen

Berdasarkan data dari pengolahan data dengan analisis faktor dan nilai real angket kuisioner,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa.

Variabel Nilailoading

Nilai realangket

kuisioner

FAKTOR

1

A.1 Respon pegawai saat anda mengajukan

bilyet giro

0,530 0,784

A.2 Penjelasan pegawai bank terhadap produk

giro.

0,779 0,819

A.3Kesigapan pegawai dalam melayani anda 0,845 0,847

A.4 Dilayani dengan cepat dan tepat. 0,530 0,819

A.5 Fasilitas pelayanan bank terhadap nasabah

giro

0,593 0,835

A.6 Solusi yang tepat diberikan pegawai

terhadap bilyet giro yang bermasalah

0,699 0,835

A.7 Kesopanan pegawai dalam melayani

nasabah.

0,519 0.894

Page 92: RIZAL KURNIAWAN.pdf

FAKTOR

2

B.1 Bank memberikan biaya administrasi yang

murah

0,632 0,763

B.2 Perkembangan market giro pada bank

syariah sudah baik

0,869 0,831

B.3 Persaingan bagi hasil bank sudah

kompetititif.

0,749 0,847

FAKTOR

3

C.1Apakah anda berminat untuk memberikan

informasi produk yang anda gunakan kepada

kerabat.

0,610 0,831

FAKTOR

4

D.1 Apakah jumlah besar atau kecilnya

nominal yang tertera pada bilyet giro syariah,

bank tetap mampu memindahkan dana yang ada

kepada rekening tujuan

0,604 0,815

D.2 Anda merasakan fungsi lain dari bilyet giro

selain untuk memindahkan dana yang besar

0,604 0,807

D.3 Sejauh ini anda merasakan gangguan

tekhnis atau non tekhnis pada bilyet giro syariah

0,635 0,792

D.4Bank memberikan kualitas produk lebih dari

yang dijanjikan

0,579 0,811

D.5Produk bilyet giro yang anda gunakan sudah 0,681 0,831

Page 93: RIZAL KURNIAWAN.pdf

mampu bersaing unggul dengan competitor

D.6 Pembagian hasil produk giro yang anda

punya konsisten dari awal

0,761 0,850

D.7 Pada saat awal anda mebuka giro, bank

menawarkan produk dengan cara yang menaik

sehingga menarik minat anda

0,793 0,882

Berdasarkan nilai real angket kuisioner ada satu variabel yang berbeda dengan hasil teori

analisis faktor, yaitu pada variabel perkembangan market bilyet giro sudah baik

1. Dari 4 faktor yang terbentuk tersebut, terdapat 2 yang paling mempengaruhi

kepuasaan pelaku bisnis dalam menggunakan bilet giro syariah dengan angka diatas

0,700 yaitu variabel penjelasan pegawai terhadap produk giro dengan nilai loading

0,779 dan variabel kesigapan pegawai dalam melayani dengan nilai loading 0,845.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, faktor pelayanan memegang peranan penting dalam

kepuasan pelaku bisnis terhadap penggunaan bilyet giro Hal ini karena sebagian besar

pelaku bisnis merasakan pelayanan yang baik dari bank syariah. Maka untuk menarik minat

nasabah giro, maka bank syariah perlu memperlukan relasi yang baik dengan nasabah giro

dan untuk nasabah yang hendak membuka rekening giro, maka pegawai bank wajib

menjelaskan secara detail akad dan perbedaan pada pinsip syariah dengan konvensional

Page 94: RIZAL KURNIAWAN.pdf

99

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Sutedi, SH., M.H. PERBANKAN SYARIAH Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum.Effendi, Sofian Metode Penelitian Survei Jakarta : LP3ES,2012.

Afiff , Faisal, STRATEGI dan OPERASIONAL BANK Bandung : PT ERESCO, 1996

Anshori, Muslich, dan Iswati, Sri, Metodologi Penelitian Kualitatif SURABAYA : PusatPenerbitan dan Percetakan UNAIR

Analisis Faktor, h.168, artikel diakses pada tanggal 22 april 2016 diambil darihttp://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/8_.%20Analisis%20Faktor.pdf

Aziz, Abdul, Etika Bisnis Perspektif Islam implementasi etika islami untuk dunia usahaBANDUNG : ALFABETA ,2013.

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi pertama JAKARTA : Kencana,2005

Fandy, Tjiptono, Manajemen Jasa Yogyakarta : Andi, 2004.

Hasyim, Farida, Hukum Dagang, Jakarta: Sinar Grafikaa, 2011.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, edisi revisi, Jakarta : Kencana.2008.

Irawan, Handi, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan Jakarta : PT Elex Media Komputindo,2002

Kansil, C.S.T, dan Kansil. Christine,S.T., Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,Jakarta: Sinar Grafika, 2002.

Kasmir, Pemasaran Bank Jakarta: Kencana,2005.

Love lock, H Christoper,Service Marketing,2nd edition,Prentice hall Bandung : PT RafikaAditawa,1991.

Singarimbun, Masri, & Effendi, Sofian METODE PENELITIAN SURVAI EDISI REVISI

Sangadji, Mamang Etta, dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendeatan Praktis Disertai : HimpunanJurnal Penelitian Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2013.

Page 95: RIZAL KURNIAWAN.pdf

100

PBI No 8/29/PBI/2006 Tentang daftar hitam nasional penarik cek dan atau bilyet giro kosong no23

Penjelasan Fatwa No 01/DSN-MUI/IV/2000 Tentang giro

Pasal 1 angka (6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun1992 tentang Perbankan

Santoso Singgih, , Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: Elex Media Komputindo,2006

Statistics of Your Life, artikel diakses pada tanggal 19 September 2013 diambil darihttp://exponensial.wordpress.com/2010/11/30 /analisis-faktorSunarto, Zulkifli, PanduanPraktis TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH Jakarta: PT. Bestari Buana Murni,2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D ANDUNG : Alfabeta,2009.

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian Bisnis, Cet. 13, Bandung: Alfabeta, 2007.

Widiyono, Tri, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, Bogor:Ghalia Indonesia, 2006

Page 96: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Anti image awal yang masih ada nilai dibawah 0,5

Anti-image Matrices

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Anti-image Covariance A1 .299 -.131 -.004 .007 -.082 -.016 -.058 .031 -.029 -.065 -.021 .013 -.028 .032 .082 -.056 .003 .041 -.053

A2 -.131 .232 -.111 .026 -.016 .001 -.047 .039 .052 .002 .067 .105 -.073 .045 -.081 -.058 -.017 -.101 .140

A3 -.004 -.111 .446 -.103 .006 .106 -.036 -.076 -.057 .010 -.128 -.095 .063 -.056 -.048 .101 -.102 .091 -.069

A4 .007 .026 -.103 .393 -.048 -.050 -.087 .010 -.003 .069 .165 -.062 -.075 .045 -.035 .038 -.003 -.099 -.006

A5 -.082 -.016 .006 -.048 .430 -.084 .113 -.076 .020 -.026 -.134 -.038 -.003 -.022 -.156 .113 -.050 .032 -.086

A6 -.016 .001 .106 -.050 -.084 .405 -.091 .041 -.102 .030 -.018 -.079 .002 -.098 .092 -.005 -.027 -.049 .000

A7 -.058 -.047 -.036 -.087 .113 -.091 .396 -.014 .005 -.026 -.133 -.101 .010 -.010 -.081 .075 .026 .022 -.095

B1 .031 .039 -.076 .010 -.076 .041 -.014 .577 -.107 -.002 .086 .045 -.126 .012 .049 -.025 .009 -.097 .124

B2 -.029 .052 -.057 -.003 .020 -.102 .005 -.107 .289 -.183 -.016 .055 -.083 .124 -.091 -.066 .053 -.012 .044

B3 -.065 .002 .010 .069 -.026 .030 -.026 -.002 -.183 .338 .092 -.100 .081 -.129 .026 .044 -.004 -.014 -.060

C1 -.021 .067 -.128 .165 -.134 -.018 -.133 .086 -.016 .092 .715 .032 .018 -.014 .076 .001 -.027 -.075 .041

C2 .013 .105 -.095 -.062 -.038 -.079 -.101 .045 .055 -.100 .032 .621 -.030 .144 .022 -.142 -.007 -.073 .137

D1 -.028 -.073 .063 -.075 -.003 .002 .010 -.126 -.083 .081 .018 -.030 .328 -.208 .038 -.001 -.012 .088 -.089

D2 .032 .045 -.056 .045 -.022 -.098 -.010 .012 .124 -.129 -.014 .144 -.208 .391 -.086 -.056 -.002 -.049 .070

D3 .082 -.081 -.048 -.035 -.156 .092 -.081 .049 -.091 .026 .076 .022 .038 -.086 .423 -.099 .042 -.008 .003

D4 -.056 -.058 .101 .038 .113 -.005 .075 -.025 -.066 .044 .001 -.142 -.001 -.056 -.099 .515 -.036 -.012 -.137

D5 .003 -.017 -.102 -.003 -.050 -.027 .026 .009 .053 -.004 -.027 -.007 -.012 -.002 .042 -.036 .431 -.123 -.039

D6 .041 -.101 .091 -.099 .032 -.049 .022 -.097 -.012 -.014 -.075 -.073 .088 -.049 -.008 -.012 -.123 .247 -.110

D7 -.053 .140 -.069 -.006 -.086 .000 -.095 .124 .044 -.060 .041 .137 -.089 .070 .003 -.137 -.039 -.110 .324

Anti-image Correlation A1 .865a -.499 -.012 .021 -.228 -.047 -.168 .075 -.100 -.204 -.046 .030 -.088 .094 .231 -.143 .008 .150 -.171

A2 -.499 .715a -.346 .088 -.051 .004 -.155 .107 .200 .008 .164 .275 -.264 .148 -.258 -.169 -.053 -.421 .510

A3 -.012 -.346 .756a -.245 .013 .249 -.085 -.151 -.158 .027 -.226 -.179 .165 -.134 -.110 .210 -.232 .274 -.181

A4 .021 .088 -.245 .859a -.117 -.126 -.220 .020 -.009 .189 .312 -.126 -.208 .115 -.086 .084 -.007 -.319 -.018

A5 -.228 -.051 .013 -.117 .838a -.200 .273 -.153 .057 -.067 -.242 -.073 -.008 -.054 -.366 .240 -.117 .099 -.230

A6 -.047 .004 .249 -.126 -.200 .866a -.227 .086 -.298 .081 -.034 -.157 .005 -.246 .223 -.010 -.064 -.154 -.003

A7 -.168 -.155 -.085 -.220 .273 -.227 .861a -.030 .016 -.072 -.250 -.204 .027 -.025 -.198 .167 .063 .069 -.266

B1 .075 .107 -.151 .020 -.153 .086 -.030 .749a -.262 -.005 .134 .074 -.290 .024 .100 -.047 .017 -.258 .286

B2 -.100 .200 -.158 -.009 .057 -.298 .016 -.262 .725a -.587 -.034 .131 -.268 .370 -.261 -.170 .149 -.046 .144

Page 97: RIZAL KURNIAWAN.pdf

B3 -.204 .008 .027 .189 -.067 .081 -.072 -.005 -.587 .761a .188 -.218 .245 -.355 .069 .106 -.010 -.050 -.181

C1 -.046 .164 -.226 .312 -.242 -.034 -.250 .134 -.034 .188 .329a .048 .037 -.026 .138 .002 -.049 -.179 .085

C2 .030 .275 -.179 -.126 -.073 -.157 -.204 .074 .131 -.218 .048 .525a -.066 .292 .043 -.251 -.014 -.186 .305

D1 -.088 -.264 .165 -.208 -.008 .005 .027 -.290 -.268 .245 .037 -.066 .744a -.581 .102 -.003 -.031 .310 -.274

D2 .094 .148 -.134 .115 -.054 -.246 -.025 .024 .370 -.355 -.026 .292 -.581 .667a -.212 -.125 -.006 -.157 .196

D3 .231 -.258 -.110 -.086 -.366 .223 -.198 .100 -.261 .069 .138 .043 .102 -.212 .812a -.211 .099 -.026 .007

D4 -.143 -.169 .210 .084 .240 -.010 .167 -.047 -.170 .106 .002 -.251 -.003 -.125 -.211 .812a -.077 -.033 -.336

D5 .008 -.053 -.232 -.007 -.117 -.064 .063 .017 .149 -.010 -.049 -.014 -.031 -.006 .099 -.077 .903a -.376 -.104

D6 .150 -.421 .274 -.319 .099 -.154 .069 -.258 -.046 -.050 -.179 -.186 .310 -.157 -.026 -.033 -.376 .785a -.388

D7 -.171 .510 -.181 -.018 -.230 -.003 -.266 .286 .144 -.181 .085 .305 -.274 .196 .007 -.336 -.104 -.388 .704a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti image setelah dihilangkan C1

Anti-image Matrices

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 B1 B2 B3 C2 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Anti-image Covariance A1 .299 -.133 -.009 .013 -.091 -.017 -.066 .035 -.030 -.065 .014 -.027 .032 .086 -.056 .002 .040 -.053

A2 -.133 .239 -.108 .012 -.004 .003 -.038 .033 .055 -.007 .105 -.077 .047 -.092 -.060 -.015 -.100 .141

A3 -.009 -.108 .471 -.085 -.020 .108 -.067 -.066 -.063 .029 -.094 .070 -.062 -.037 .106 -.112 .085 -.065

A4 .013 .012 -.085 .435 -.020 -.051 -.066 -.012 .000 .055 -.077 -.088 .054 -.059 .041 .004 -.094 -.018

A5 -.091 -.004 -.020 -.020 .457 -.093 .100 -.065 .018 -.009 -.034 .001 -.026 -.154 .120 -.059 .020 -.084

A6 -.017 .003 .108 -.051 -.093 .406 -.101 .044 -.103 .034 -.078 .002 -.098 .096 -.005 -.027 -.052 4.115E-5

A7 -.066 -.038 -.067 -.066 .100 -.101 .422 .002 .003 -.010 -.102 .014 -.013 -.073 .080 .023 .008 -.094

B1 .035 .033 -.066 -.012 -.065 .044 .002 .588 -.107 -.014 .042 -.131 .013 .042 -.026 .012 -.093 .122

B2 -.030 .055 -.063 .000 .018 -.103 .003 -.107 .289 -.188 .056 -.083 .124 -.092 -.066 .052 -.015 .045

B3 -.065 -.007 .029 .055 -.009 .034 -.010 -.014 -.188 .350 -.108 .082 -.132 .017 .046 .000 -.005 -.068

C2 .014 .105 -.094 -.077 -.034 -.078 -.102 .042 .056 -.108 .623 -.031 .145 .019 -.142 -.006 -.072 .137

D1 -.027 -.077 .070 -.088 .001 .002 .014 -.131 -.083 .082 -.031 .329 -.208 .037 -.001 -.011 .093 -.091

D2 .032 .047 -.062 .054 -.026 -.098 -.013 .013 .124 -.132 .145 -.208 .391 -.086 -.056 -.003 -.052 .071

D3 .086 -.092 -.037 -.059 -.154 .096 -.073 .042 -.092 .017 .019 .037 -.086 .431 -.101 .046 .000 -.002

D4 -.056 -.060 .106 .041 .120 -.005 .080 -.026 -.066 .046 -.142 -.001 -.056 -.101 .515 -.036 -.012 -.138

D5 .002 -.015 -.112 .004 -.059 -.027 .023 .012 .052 .000 -.006 -.011 -.003 .046 -.036 .432 -.130 -.038

D6 .040 -.100 .085 -.094 .020 -.052 .008 -.093 -.015 -.005 -.072 .093 -.052 .000 -.012 -.130 .255 -.110

Page 98: RIZAL KURNIAWAN.pdf

D7 -.053 .141 -.065 -.018 -.084 4.115E-5 -.094 .122 .045 -.068 .137 -.091 .071 -.002 -.138 -.038 -.110 .327

Anti-image Correlation A1 .862a -.499 -.023 .037 -.247 -.049 -.186 .082 -.102 -.199 .032 -.086 .093 .240 -.143 .006 .145 -.168

A2 -.499 .726a -.321 .039 -.012 .010 -.120 .087 .209 -.024 .271 -.274 .154 -.287 -.171 -.045 -.403 .505

A3 -.023 -.321 .779a -.189 -.044 .248 -.150 -.125 -.171 .073 -.173 .178 -.144 -.082 .216 -.249 .244 -.166

A4 .037 .039 -.189 .905a -.045 -.121 -.155 -.023 .001 .140 -.148 -.232 .130 -.137 .087 .009 -.282 -.047

A5 -.247 -.012 -.044 -.045 .865a -.215 .227 -.126 .050 -.023 -.063 .002 -.062 -.347 .248 -.133 .058 -.217

A6 -.049 .010 .248 -.121 -.215 .860a -.243 .091 -.300 .089 -.156 .006 -.247 .230 -.010 -.065 -.163 .000

A7 -.186 -.120 -.150 -.155 .227 -.243 .889a .004 .007 -.026 -.198 .038 -.032 -.170 .173 .053 .026 -.254

B1 .082 .087 -.125 -.023 -.126 .091 .004 .769a -.260 -.031 .069 -.298 .028 .083 -.047 .024 -.240 .278

B2 -.102 .209 -.171 .001 .050 -.300 .007 -.260 .722a -.592 .133 -.268 .370 -.259 -.170 .148 -.053 .148

B3 -.199 -.024 .073 .140 -.023 .089 -.026 -.031 -.592 .770a -.232 .242 -.356 .044 .107 .000 -.017 -.201

C2 .032 .271 -.173 -.148 -.063 -.156 -.198 .069 .133 -.232 .525a -.068 .293 .037 -.251 -.011 -.180 .303

D1 -.086 -.274 .178 -.232 .002 .006 .038 -.298 -.268 .242 -.068 .737a -.580 .098 -.003 -.029 .322 -.278

D2 .093 .154 -.144 .130 -.062 -.247 -.032 .028 .370 -.356 .293 -.580 .663a -.210 -.125 -.007 -.165 .199

D3 .240 -.287 -.082 -.137 -.347 .230 -.170 .083 -.259 .044 .037 .098 -.210 .817a -.214 .107 -.001 -.005

D4 -.143 -.171 .216 .087 .248 -.010 .173 -.047 -.170 .107 -.251 -.003 -.125 -.214 .807a -.077 -.034 -.338

D5 .006 -.045 -.249 .009 -.133 -.065 .053 .024 .148 .000 -.011 -.029 -.007 .107 -.077 .896a -.392 -.100

D6 .145 -.403 .244 -.282 .058 -.163 .026 -.240 -.053 -.017 -.180 .322 -.165 -.001 -.034 -.392 .801a -.380

D7 -.168 .505 -.166 -.047 -.217 .000 -.254 .278 .148 -.201 .303 -.278 .199 -.005 -.338 -.100 -.380 .709a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 99: RIZAL KURNIAWAN.pdf

validitas

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 s1 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00015 VAR00016 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025

VAR00001 Pearson Correlation 1 .682** .442** .397** .537** .459** .559** .595** .223 .473** .511** -.076 .102 .478** .313* .399** .441** .408** .453** .456**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .004 .000 .001 .000 .000 .119 .001 .000 .601 .482 .000 .027 .004 .001 .003 .001 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00002 Pearson Correlation .682** 1 .548** .429** .449** .304* .478** .557** .250 .274 .265 -.002 -.006 .458** .349* .560** .374** .450** .514** .197

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .032 .000 .000 .080 .054 .063 .990 .969 .001 .013 .000 .007 .001 .000 .171

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00003 Pearson Correlation .442** .548** 1 .444** .397** .148 .466** .515** .234 .277 .246 -.166 .143 .260 .211 .457** .129 .408** .315* .253

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .004 .307 .001 .000 .102 .051 .084 .251 .323 .068 .141 .001 .372 .003 .026 .076

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00004 Pearson Correlation .397** .429** .444** 1 .438** .480** .549** .421** .265 .313* .234 .082 .309* .405** .246 .428** .288* .471** .607** .444**

Sig. (2-tailed) .004 .002 .001 .001 .000 .000 .002 .063 .027 .101 .572 .029 .004 .085 .002 .043 .001 .000 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00005 Pearson Correlation .537** .449** .397** .438** 1 .459** .368** .540** .272 .354* .381** -.170 .102 .417** .384** .513** .249 .449** .453** .456**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .004 .001 .001 .008 .000 .056 .012 .006 .239 .482 .003 .006 .000 .081 .001 .001 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00006 Pearson Correlation .459** .304* .148 .480** .459** 1 .518** .630** .233 .473** .436** -.091 .298* .408** .388** .243 .377** .419** .570** .464**

Sig. (2-tailed) .001 .032 .307 .000 .001 .000 .000 .104 .001 .002 .528 .036 .003 .005 .089 .007 .002 .000 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00007 Pearson Correlation .559** .478** .466** .549** .368** .518** 1 .624** .170 .381** .402** -.178 .301* .343* .265 .427** .301* .395** .507** .493**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .008 .000 .000 .239 .006 .004 .216 .033 .015 .063 .002 .033 .004 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

s1 Pearson Correlation .595** .557** .515** .421** .540** .630** .624** 1 .361* .505** .517** -.048 .203 .414** .326* .420** .320* .320* .390** .318*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .741 .157 .003 .021 .002 .023 .023 .005 .024

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00010 Pearson Correlation .223 .250 .234 .265 .272 .233 .170 .361* 1 .483** .316* .134 .054 .444** .278 .252 .195 .150 .274 .046

Sig. (2-tailed) .119 .080 .102 .063 .056 .104 .239 .010 .000 .025 .354 .710 .001 .051 .078 .174 .297 .054 .751

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00011 Pearson Correlation .473** .274 .277 .313* .354* .473** .381** .505** .483** 1 .712** .079 .186 .420** .217 .411** .386** .147 .329* .300*

Sig. (2-tailed) .001 .054 .051 .027 .012 .001 .006 .000 .000 .000 .587 .196 .002 .131 .003 .006 .310 .020 .035

Page 100: RIZAL KURNIAWAN.pdf

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00012 Pearson Correlation .511** .265 .246 .234 .381** .436** .402** .517** .316* .712** 1 .075 .236 .306* .334* .332* .348* .237 .382** .405**

Sig. (2-tailed) .000 .063 .084 .101 .006 .002 .004 .000 .025 .000 .606 .100 .031 .018 .018 .013 .097 .006 .004

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00015 Pearson Correlation -.076 -.002 -.166 .082 -.170 -.091 -.178 -.048 .134 .079 .075 1 -.026 .093 -.002 .060 .053 -.170 -.110 -.103

Sig. (2-tailed) .601 .990 .251 .572 .239 .528 .216 .741 .354 .587 .606 .859 .520 .989 .680 .716 .238 .449 .477

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00016 Pearson Correlation .102 -.006 .143 .309* .102 .298* .301* .203 .054 .186 .236 -.026 1 -.042 -.131 .044 .195 .193 .292* .133

Sig. (2-tailed) .482 .969 .323 .029 .482 .036 .033 .157 .710 .196 .100 .859 .770 .363 .761 .174 .180 .040 .358

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00019 Pearson Correlation .478** .458** .260 .405** .417** .408** .343* .414** .444** .420** .306* .093 -.042 1 .648** .381** .368** .274 .295* .340*

Sig. (2-tailed) .000 .001 .068 .004 .003 .003 .015 .003 .001 .002 .031 .520 .770 .000 .006 .008 .055 .038 .016

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00020 Pearson Correlation .313* .349* .211 .246 .384** .388** .265 .326* .278 .217 .334* -.002 -.131 .648** 1 .393** .305* .287* .324* .265

Sig. (2-tailed) .027 .013 .141 .085 .006 .005 .063 .021 .051 .131 .018 .989 .363 .000 .005 .031 .043 .022 .063

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00021 Pearson Correlation .399** .560** .457** .428** .513** .243 .427** .420** .252 .411** .332* .060 .044 .381** .393** 1 .385** .290* .399** .286*

Sig. (2-tailed) .004 .000 .001 .002 .000 .089 .002 .002 .078 .003 .018 .680 .761 .006 .005 .006 .041 .004 .044

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00022 Pearson Correlation .441** .374** .129 .288* .249 .377** .301* .320* .195 .386** .348* .053 .195 .368** .305* .385** 1 .357* .473** .474**

Sig. (2-tailed) .001 .007 .372 .043 .081 .007 .033 .023 .174 .006 .013 .716 .174 .008 .031 .006 .011 .001 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00023 Pearson Correlation .408** .450** .408** .471** .449** .419** .395** .320* .150 .147 .237 -.170 .193 .274 .287* .290* .357* 1 .685** .504**

Sig. (2-tailed) .003 .001 .003 .001 .001 .002 .004 .023 .297 .310 .097 .238 .180 .055 .043 .041 .011 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00024 Pearson Correlation .453** .514** .315* .607** .453** .570** .507** .390** .274 .329* .382** -.110 .292* .295* .324* .399** .473** .685** 1 .583**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .026 .000 .001 .000 .000 .005 .054 .020 .006 .449 .040 .038 .022 .004 .001 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

VAR00025 Pearson Correlation .456** .197 .253 .444** .456** .464** .493** .318* .046 .300* .405** -.103 .133 .340* .265 .286* .474** .504** .583** 1

Sig. (2-tailed) .001 .171 .076 .001 .001 .001 .000 .024 .751 .035 .004 .477 .358 .016 .063 .044 .001 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 101: RIZAL KURNIAWAN.pdf

Reliablitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.885 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 74.32 52.671 .681 .874

VAR00002 74.40 53.347 .611 .876

VAR00003 74.26 54.360 .481 .880

VAR00004 74.40 52.041 .656 .874

VAR00005 74.32 53.365 .605 .876

VAR00006 74.32 52.140 .617 .875

VAR00007 74.02 53.244 .640 .875

VAR00010 74.70 55.602 .394 .882

VAR00011 74.34 52.515 .588 .876

VAR00012 74.26 53.094 .585 .876

VAR00015 76.24 59.451 -.049 .904

VAR00016 74.34 55.902 .232 .890

VAR00019 74.42 55.065 .576 .878

VAR00020 74.46 56.498 .457 .881

VAR00021 74.54 52.253 .580 .876

VAR00022 74.44 54.211 .537 .878

VAR00023 74.34 53.127 .553 .877

VAR00024 74.24 51.900 .703 .872

VAR00025 74.08 53.381 .561 .877