Tugas Filsafat

2
Filsafat Anggela Tiana 102013143 MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jalan Arjuna No. 6 Jakarta 11510 ______________________________________________________________________ _______________ “PEMIKIRAN PLATO TENTANG NEGARA” Plato menjelaskan bahwa puncak dari bentuk sebuah Negara adalah aristokrasi. Dimana kekuasaan Negara dipegang oleh para cerdik dan pandai. Semula para cerdik dan pandai ini melakukan segala sesuatu demi kepentingan umum. Namun, karena sifat manusia yang selalu berubah maka mereka tidak lagi melakukan demi kepentingan umum, tetapi mereka melakukan demi kepentingan mereka sendiri. Pemerintahan ini disebut timokrasi. Kaum yang mementingkan kepentingan mereka sendiri ini adalah kaum partikelir, dan beranggapan bahwa hanya orang-orang kaya saja yang dapat memerintah Negara. Kemudian kaum partikelir ini memiliki hasrat untuk lebih kaya lagi. Berubahlah bentuk Negara menjadi Oligarki. Hal ini menimbulkan adanya kebobrokan dan kesenjangan sosial, oleh karena itu kaum urban dan rakyat miskin bersatu untuk memberontak, mengingini kebebasan mereka. Setelah kekuasaan ada pada tangan rakyat, pemerintahan dengan bentuk seperti disebut demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Prinsip dari demokrasi adalah kemerdekaan dan kebebasan. Namun karena kemerdekaan dan kebebasan ini sangat di dewa- dewakan, maka timbul lah kebebasan yang tidak beraturan. Manusia menjadi bertindak sesuka hati, manusia ingin bebas sebebas- bebasnya dan merdeka semerdeka-merdekanya. Hal ini menimbulkan kekacauan dimana-mana, inilah yang disebut anarki. Untuk menangani hal ini, dibutuhkan seorang pemimpin bertangan besi, yang keras dan dipercaya dapat menjadi pemimpin. Namun demi tercapainya pemimpin tersebut melakukan segala cara demi

description

BLOK 2

Transcript of Tugas Filsafat

Filsafat

Anggela Tiana102013143MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJalan Arjuna No. 6Jakarta 11510_____________________________________________________________________________________ PEMIKIRAN PLATO TENTANG NEGARAPlato menjelaskan bahwa puncak dari bentuk sebuah Negara adalah aristokrasi. Dimana kekuasaan Negara dipegang oleh para cerdik dan pandai. Semula para cerdik dan pandai ini melakukan segala sesuatu demi kepentingan umum. Namun, karena sifat manusia yang selalu berubah maka mereka tidak lagi melakukan demi kepentingan umum, tetapi mereka melakukan demi kepentingan mereka sendiri. Pemerintahan ini disebut timokrasi. Kaum yang mementingkan kepentingan mereka sendiri ini adalah kaum partikelir, dan beranggapan bahwa hanya orang-orang kaya saja yang dapat memerintah Negara. Kemudian kaum partikelir ini memiliki hasrat untuk lebih kaya lagi. Berubahlah bentuk Negara menjadi Oligarki. Hal ini menimbulkan adanya kebobrokan dan kesenjangan sosial, oleh karena itu kaum urban dan rakyat miskin bersatu untuk memberontak, mengingini kebebasan mereka. Setelah kekuasaan ada pada tangan rakyat, pemerintahan dengan bentuk seperti disebut demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Prinsip dari demokrasi adalah kemerdekaan dan kebebasan. Namun karena kemerdekaan dan kebebasan ini sangat di dewa-dewakan, maka timbul lah kebebasan yang tidak beraturan. Manusia menjadi bertindak sesuka hati, manusia ingin bebas sebebas-bebasnya dan merdeka semerdeka-merdekanya. Hal ini menimbulkan kekacauan dimana-mana, inilah yang disebut anarki. Untuk menangani hal ini, dibutuhkan seorang pemimpin bertangan besi, yang keras dan dipercaya dapat menjadi pemimpin. Namun demi tercapainya pemimpin tersebut melakukan segala cara demi menyingkirkan para saingannya, agar ia menjadi orang nomor satu di Negara tersebut dan manusia di negara itu tunduk padanya. Kemudian, pemimpin yang otoriter ini akan dicekal dan diturunkan yang kemudian digantikan oleh para cerdik dan pandai, yaitu aristokrasi.Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa, negara menurut Plato itu dapat berubah dalam hal bentuk misalnya bentuk negara monarkhi, hierarkhi, maupun demokrasi, yang tidak berubah adalah esensi "Negara" itu sendiri. Ini mengikuti dasar pemikiran Plato yaitu "segala sesuatu di dunia ini yang terlihat mata akan mengalami perubahan, yang tidak berubah adalah ide. " Sedangkan ide di sini adalah sebagai pengetahuan dan yang tampak oleh fisik adalah opini, yang namanya opini itu adalah belum tentu benar. Dengan demikian, setiap bentuk negara yang di terapkan dalam suatu negara itu berpotensi untuk berubah mengikuti zaman.