TUGAS FARMAKOLOGI edit
-
Upload
wahyu-nur-isnaeni -
Category
Documents
-
view
416 -
download
0
Transcript of TUGAS FARMAKOLOGI edit
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 1/9
TUGAS FARMAKOLOGI
“INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN DAN LAINNYA”
I. PENDAHULUAN
Diantara berbagai factor yang mempengaruhi respons tubuh terhadap pengobatan
terdapat factor interaksi obat. Obat dapat berinteraksi dengan makanan, zat kimia yang masuk
dari lingkungan, atau dengan obat lain. Pengobatan dengan beberapa obat sekaligus(polifarmasi),
yang menjadi kebiasaan para dokter, memudahkan terjadinya interaksi obat. Suatu survey yang
dilaporkan pada tahun 1977 mengenai polifarmasi pada pasien yang dirawat dirumah sakit
menunjukkan bahwa insiden efek samping pada pasien yang mendapat 0-5 macam obat adalah
3,5%, sedangkan yang mendapat 16-20 macam obat adalah 54%. Peningkatan insidens efek
samping yang jauh melebihi peningkatan jumlah obat yang diberikan bersama ini diperkirakan
terjadi akibat terjadinya interaksi obat yang juga makin meningkat (Farter, UI).
Interaksi obat dianggap penting secara klinik jika berakibat meningkatkan toksisitas
dan/atau mengurangi efektivitas obat yang berinteraksi, jadi terutama jika menyangkut obat
dengan batas keamanan yang sempit (indeks terapi yang rendah atau slope log DEC yang curam),
misalnya glikosida jantung, antikoagulan, dan obat-obat sitostatik. Demikian juga interaksi yang
menyangkut obat-obat yang biasa digunakan atau yang sering diberikan bersama tentu lebih
penting daripada obat yang jarang dipakai (Farter, UI).
II. ISI
a.Interaksi Obat dengan Makanan
Interaksi antara obat & makanan dapat terjadi ketika makanan yang kita makan
mempengaruhi obat yang sedang kita gunakan, sehingga mempengaruhi efek obat tersebut.
Interaksi antara obat & makanan dapat terjadi baik untuk obat resep dokter maupun obat yang
dibeli bebas, seperti obat antasida, vitamin dll. Kadang-kadang apabila kita minum obat
bersamaan dengan makanan, maka dapat mempengaruhi efektifitas obat dibandingkan apabila
diminum dalam keadaan perut kosong. Selain itu konsumsi secara bersamaan antara vitamin atau
suplemen herbal dengan obat juga dapat menyebabkan terjadinya efek samping.
Contoh reaksi yang dapat timbul apabila terjadi interaksi antara obat & makanan :
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 2/9
• Makanan dapat mempercepat atau memperlambat efek dari obat.
• Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan vitamin & mineral tidak bekerja secara tepat di
tubuh.
• Menyebabkan hilangnya atau bertambahnya nafsu makan.
• Obat dapat mempengaruhi nutrisi tubuh.
• Obat herbal dapat berinteraksi dengan obat modern.
Selain itu, besar kecilnya efek interaksi antara obat & makanan antara tiap orang dapat berbeda,
hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti :
• Besarnya dosis obat yang diminum.
• Usia, kondisi tubuh & kondisi kesehatan pasien.
• Waktu konsumsi makanan & waktu konsumsi obat
(http://medicastore.com/artikel/310/Interaksi_Obat_&_Makanan.html, anonym 2010, InteraksiObat dan Makanan.).
Pada interaksi obat – makanan yang paling sering terjadi ialah terganggunya absorpsi
obat dari saluran cerna. Alasan utama mengapa terjadi interaksi obat – makanan ialah karena
sebagian besar obat diberikan secara oral. Sebagaimana halnya pada interaksi absorpsi obat –
obat, interaksi obat – makanan dapat mengakibatkan kecepatan absorpsi obat terganggu, atau
mungkin juga jumlah seluruh obat yang diabsorpsi berkurang, dengan perkataan lain
bioavailabilitas obat berkurang. Kelompok-kelompok obat yang absorpsinya terhambat karena
makanan antara lain kebanyakan preparat Penicillin, Tetracyclin, Digoxin, Acetaminophen,
Levodopa, Aspirin. Dengan demikian waktu yang sebaiknya bagi penderita untuk meminum
obat-obat tersebut ialah satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan. Obat-obat tertentu
absorpsinya justru meningkat kalau diberikan bersamaan dengan makanan, misalnya
Spironolacton, Griseofulvin kalau dimakan bersamaan dengan makanan tertentu (berlemak).
Selain berpengaruh terhadap obat, makanan dapat juga berinteraksi (invivo) dengan obat
tertentu. Dari segi klinik yang penting antara lain adalah yang terjadi pada MAO-inhibitor.
MAO- Inhibitor (Monoamine Oxydase Inhibitor). Unsur monoamine oxydase dapatmembiotrasnferasi Tyramin yang ada dalam makanan sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Bila
seorang penderita diberi terapi dengan salah satu dengan obat MAO-I, maka ada kemungkinan
Tyramin yang didapat dalam makanan, tiba-tiba dalam jumlah yang besar masuk dalam peredaran
sistemik dan ini dapat mengakibatkan pressor yang besar sekali, sehingga dapat terjadi hipertensi
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 3/9
yang akut atau krisis hipertensi. (Interaksi Obat-Makanan, 2010,
http://mafti2k.blogspot.com/2010/02/interaksi-obat-makanan.html, Titik)
Berikut adalah contoh aturan minum beberapa jenis obat, diambil dari mims :
1. Harus diminum dalam keadaan perut kosong
Ampicillin, Bisacodyl, Captopril, Dicloxacillin, Lansoprazole, Omeprazole, Rifampicin,
Sulfamethoxazole –trimethoprim, Sulfadiazine, Tetracycline.
2. Diminum dalam keadaan perut penuh
Allopurinol (diminum sesudah makan), Augmentin, Aspirin, Chloroquine, Cimetidine,
Diclofenac, Doxycycline, Griseofulvin, Metronidazole, Piroxicam, Prednisone.
Pada prinsipnya interaksi obat dengan makanan dapat menyebabkan dua hal penting :
Interaksi dimana makanan atau minuman dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat
atau manfaat obat, baik melalui penghambatan penyerapannya atau dengan mempengaruhi
metabolisme atau distribusi obat tersebut didalam tubuh. Interaksi obat dapat menyebabkan
gangguan atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek samping dari obat-obat
tertentu akibat dari terjadinya peningkatan kadar obat dalam darah.
Dibawah ini contoh interaksi obat berdasarkan indikasi penggunaan obat;
• Antibiotika
a. Cephalosforin dan penicillin=> Konsumsi antibiotik pada saat perut kosong untuk
mempercepat absorbsi.
b. Eritromisin=> Jangan di konsumsi bersama dengan jus buah-buahan atau grape
fruit yang dapat menurunkan efektifitas obat.
c. Golongan sulfa=>Meningkatkan resiko kekurangan vitamin B12
d. Tetrasiklin=> Produk susu dapat mengurangi efektivitas obat, dan juga
menurunkan absorbsi vit. C.
• Antidepresan
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 4/9
a. MAO Inhibitor=> Makanan dengan kadar tyramin yang tinggi seperti daging yang
diproses, bir dan anggur dapat menyebabkan krisis hipertensi.
• Golongan Trisiklik=> Banyak makanan terutama daging, ikan dan makanan kaya vit
C dapat menurunkan penyerapan obat.
• Antihipertensi dan obat jantung
a. ACE Inhibitor=> Konsumsi obat pada saat perut kosong, akan meningkatkan
absorbsi obat.
b. Alfa blocker=>Dikonsumsi dengan minuman atau makanan untuk menghindari
kelebihan penurunan tekanan darah.
c. Anti aritmia=> Hindari konsumsi kafein karena meningkatkan / mempercepat
denyut jantung.
d. Beta blocker=> Konsumsi obat pada saat perut kosong. Makanan terutama
daging meningkatkan efek obat dan menyebabkan pusing serta hipotensi.
e. Digitalis=> Hindari mengkonsumsi dengan susu dan makanan tinggi serat
karena menurunkan absorsbi dan meningkatkan kehilangan kalium.
• Antikonvulsi
a. Dilantin, Fenobarbital=> Meningkatkan resiko anemia dan masalah yang
berhubungan dengan syaraf karena defisiensi folat dan vit B lainnya.
• Obat Asma
a. Pseudoefedrin=> Hindari mengkonsumsi kafein karena dapat meningkatkan rasa
cemas dan gelisah.
b.Theophyllin=> Hindari mengkonsumsi kafein karena dapat menyebabkan peningkatan toksisitas obat.
• Tukak Peptik
a. Antasida=> Untuk mendapatkan manfaat maksimal, konsumsi obat 1 jam setelah
makan.
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 5/9
b. Simetidin, Famotidin dan Sukralfat=> Hindari makanan berprotein tinggi, kaffein
dan makanan lain yang dapat meningkatkan keasaman lambung.
• Tranquilizer
a. Benzodiazepine=> Tidak boleh dikonsumsi dengan alcohol. Kafein dapat
meningkatkan kecemasan dan mengurangi efektivitas obat.
• Penghilang Rasa Sakit
a. Aspirin dan Obat NSAID => Konsumsi makanan terlebih dahulu untuk mencegah
iritasi saluran cerna. Hindari alcohol karena dapat meningkatkan resiko
pendarahan. Penggunaan yang sering dari obat golongan ini dapat menurunkan
absorbsi folat dan vit C.
• Sediaan Hormon
a. Kontrasepsi Oral=> Makanan yang asin meningkatkan retensi cairan. Obat ini
menurunkan absorbsi folat, vit B6 dan nutrisi lain. Tingkatkan konsumsi makanan
yang kaya nutrisi dan protein untuk mencegah defisiensi.
b. Steroid=> Makanan yang asin meningkatkan retensi cairan. Konsumsi makanan
yang kaya kalsium, vit K, kalium dan protein untuk mencegah defisiensi.
• Laksatif
a. Mineral Oil=> Penggunaan yang berlebihan menyebabkan defisiensi vit A, D, E
dan K.
• Penurun Kolesterol
a. Cholestyramin=> Meningkatkan ekskresi folat dan vit A, D, E dan K.
b. Gemfibrozil=> Hindari makanan berlemak karena dapat menurunkan efektivitasobat dalam menurunkan kolesterol.
• Anti Jamur
a. Flukonazol, Ketokonazol, Itrakonazol, Griseofulvin=> Hindari makanan atau
minuman yang mengandung susu, keju, yoghurt, es krim atau antasida.Untuk
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 6/9
alcohol dapat menyebabkan efek samping berupa mual, keram perut, muntah, sakit
kepala dan kemerahan dengan panas di muka.
• Obat Penghambat enzim (Golongan Statin)
a. Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin,
Hindari minum alcohol karena dapat meningkatkan resiko kerusakan hati.
• Simvastatin
a. Hindari minun lovastatin dan simvastatin bersama jus grapefruit karena dapat
meningkatkan terjadinya efek samping akibat terjadinya peningkatan kadar obat
dalam tubuh.
Beberapa efek yang ditimbulkan dari interaksi obat – makanan antara lain, sebagai
berikut; Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa makanan dapat berinteraksi dengan
obat tertentu seperti misalnya berikatan dengan zat aktif obat sehingga mengurangi penyerapan
obat atau mempercepat eliminasi obat. Karena biasanya orang dewasa mengkonsumsi lebih
banyak obat dibandingkan anak-anak, maka efek interaksi antara obat & makanan dapat
meningkat seiring dengan usia. Akan tetapi biasanya efek samping tersebut kurang diketahui atau
diperhatikan karena reaksi yang terjadi hampir menyerupai gejala atau tanda dari penyakit
tertentu, seperti diare atau konstipasi, rasa lelah dll.Salah satu contoh interaksi antara obat &
makanan yang dapat terjadi adalah keasaman dari jus buah dapat menurunkan efektifitasantibiotika seperti penisilin, kemudian susu dapat membentuk kelat apabila diminum dengan
tetrasiklin sehingga mempengaruhi efektifitas antibakteri tetrasiklin
(http://medicastore.com/artikel/310/Interaksi_Obat_&_Makanan.html, anonym 2010, Interaksi
Obat dan Makanan.).
b.Interaksi Obat dengan Minuman
Interaksi obat dengan minuman, yang dimaksud di sini adalah interaksi obat dengan
minuman berupa teh, susu, kopi, dan alcohol. Beberapa contoh interaksi obat yang dapat terjadi
antara obat dengan minuman diantaranya adalah sebagai berikut:
• Interaksi obat – teh, obat – jus
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 7/9
Teh mengandung senyawa tannin yang dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat
sehingga sukar diabsorbsi atau diserap dari saluran pencernaan. Jus jeruk menghambat enzim
yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu.
Peningkatan pengaruh obat mungkin kelihatannya baik, padahal tidak. Jika obat diserap lebih
dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan. Misalnya, obat untuk
membantu mengurangi tekanan darah bisa menurunkan tekanan darah terlalu jauh. Konsumsi
jus jeruk pada saat yang sama dengan obat penurun kolesterol juga meningkatkan penyerapan
bahan aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah. Jeruk yang dimakan secara
bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di
perut.
• Interaksi obat – susu
Susu mempunyai sifat dapat menghambat absorbsi zat-zat aktif tertentu terutama
antibiotika. Jika obat kurang diabsorbsi, berarti daya khasiat atau kemanjurannya juga akan
berkurang, sehingga penyembuhan mungkin tidak akan tercapai. Tidak semua jenis obat tidak
baik dikonsumsi bersama-sama dengan susu. Ada beberapa obat, terutama yang bersifat
mengiritasi lambung, justru dianjurkan untuk diminum bersama susu atau pada waktu makan.
Gunanya agar susu atau makanan tersebut dapat mengurangi efek iritasi lambung dari obat
yang dikonsumsi.
Walaupun susu atau makanan dapat sedikit mengurangi daya kerja obat tersebut, namunefek perlindungannya terhadap iritasi lambung lebih bermanfaat dibandingkan dengan efek
penurunan daya kerja obat yang sangat sedikit. Obat-obat seperti ini, contohnya obat-obat
antiinflamasi nonsteroid seperti asetosal dan ibuprofen, yang biasa diberikan untk meredakan
atau mengurangi rasa sakit, nyeri, atau demam. Begitu juga obat-obat kortikosteroid yang
biasanya digunakan untuk meredakan inflamasi (misalnya bengkak atau gatal-gatal) seperti
prednison, prednisolon, metilprednisolon dll.
• Interaksi obat – kopi
Kopi, sebagaimana kita ketahui mengandung kafein. Kafein bekerja merangsang susunan
syaraf pusat. Jadi agar efek stimulan terhadap susunan syaraf pusat tidak berlebihan, hindari
mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat, minuman kola
dan beberapa merek minuman berenergi (energy drink)
• Interaksi obat – alkohol
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 8/9
Alkohol juga akan meningkatkan resiko pendarahan lambung dan kerusakan hati jika
dikonsumsi bersama obat-obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau asetaminofen.
Alkohol juga dilarang diminum bersama dengan obat-obat penurun tekanan darah tinggi
golongan beta-blocker seperti propanolol. Kombinasi alcohol- propanolol dapat menurunkan
tekanan darah secara drastis dan membahayakan
(http://pharmacyrspuriindah.blogspot.com/2009/02/interaksi-obat-drug-interaction.html,
INTERAKSI OBAT (DRUG INTERACTION), 2009, Yana Samanoe).
Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi apabila diminum dengan dengan jus buah
terutama buah anggur, seperti : Alprazolam, Atorvastatin, Benzodiazepines, Carbamazepine,
Clarithromycin, Codeine, Dextromethorphan, Diazepam, Diltiazem, Estrogen, Erythromycin,
Lovastatin, Nifedipine, Progesterone, Simvastatin (sumber: MIMS).
c. Interaksi obat dengan Mikroorganisme (di buku farmakologi n terapi UI)
d.Peran Apoteker dan Asisten Apoteker dalam Mencegah Interaksi Obat
Satu prinsip yang harus menjadi perhatian utama saat memberikan informasi kepada
pasien mengenai penggunaan obat adalah pastikan pasien untuk mengikuti petunjuk yang
diberikan agar dapat memperoleh manfaat yang maksimum dengan resiko minimum dari obat
yang diminum. Adapun informasi yang perlu disampaikan kepada pasien mengenai hal-hal
yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat, terkait dengan kemungkinan adanya
interaksi dengan makanan atau minuman adalah :
• Pasien harus mentaati petunjuk yang terdapat pada label atau etiket yang melengkapi.
• Kapan obat seharusnya dikonsumsi, apakah sebelum atau sesudah makan, atau bersamaan
dengan makanan. Atau pada saat perut kosong.
• Boleh tidaknya obat dikonsumsi bersamaan dengan susu, kopi, teh, atau minuman lain seperti
minuman ringan atau alcohol.
• Efek yang mungkin terjadi jika suatu obat dikonsumsi dengan makanan, misalnya bisa
menurunkan atau meningkatkan absorbsi obat, atau bisa mengiritasi lambung jika diberikan
5/11/2018 TUGAS FARMAKOLOGI edit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farmakologi-edit 9/9
sebelum makan. (http://pharmacyrspuriindah.blogspot.com/2009/02/interaksi-obat-drug-
interaction.html, INTERAKSI OBAT (DRUG INTERACTION), 2009, Yana Samanoe.)
III. PENUTUP
Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan yang kita makan mempengaruhi bahan
dalam obat yang kita minum, sehingga obat tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Interaksi
ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan
efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau
meningkatkan penyerapan obat. Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada
waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain
sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan.
Beberapa efek yang ditimbulkan dari interaksi obat – makanan antara lain, sebagai
berikut; Beberapa makanan dapat berinteraksi dengan obat tertentu seperti misalnya berikatan
dengan zat aktif obat sehingga mengurangi penyerapan obat atau mempercepat eliminasi obat.
Karena biasanya orang dewasa mengkonsumsi lebih banyak obat dibandingkan anak-anak, maka
efek interaksi antara obat & makanan dapat meningkat seiring dengan usia. Akan tetapi biasanya
efek samping tersebut kurang diketahui atau diperhatikan karena reaksi yang terjadi hampir
menyerupai gejala atau tanda dari penyakit tertentu, seperti diare atau konstipasi, rasa lelah
dll.Salah satu contoh interaksi antara obat & makanan yang dapat terjadi adalah keasaman dari
jus buah dapat menurunkan efektifitas antibiotika seperti penisilin, kemudian susu dapat
membentuk kelat apabila diminum dengan tetrasiklin sehingga mempengaruhi efektifitas
antibakteri tetrasiklin
Untuk menghindari terjadinya interaksi antara obat & makanan, bukan berarti
menghindari untuk mengkonsumsi obat atau makanan tersebut. Yang sebaiknya dilakukan adalah
pengaturan waktu antara obat & makanan untuk dikonsumsi dalam waktu yang berbeda. Dengan
mempunyai informasi yang cukup mengenai obat yang digunakan serta kapan waktu yang tepat
untuk mengkonsumsinya, maka kita dapat menghindari terjadinya interaksi antara obat &
makanan.