Tugas Ekonomi Manajerial

33
PENDAHULUAN Perang harga sering kali terjadi bersamaan dengan meningkatnya kompetisi di sebuah pasar. Dengan bertambahnya kompetitor, pengusaha sering kali mengambil jalan penurunan harga untuk mempertahankan pasar. Dengan cara ini, pengusaha berharap untuk tetap mendapatkan pesanan sambil terus menurunkan biaya produksi. Sayangnya, sering kali solusi ini lebih sebagai berita buruk yang tertunda dan bukan merupakan jalan keluar. Dengan menurunkan nilai jual, akhirnya akan menurunkan keuntungan. Selanjutnya akan diikuti dengan penekanan biaya produksi, misalnya dengan menurunkan kualitas bahan baku, mengurangi waktu pengerjaan dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya adalah hasil produksi yang tidak maksimal dan menyebabkan keluhan dari pelanggan. Tentunya hal ini dapat merusak nilai perusahaan ataupun pengusahanya di mata pelanggan. 1

description

Persaingan Non Harga Pada Blue Bird Taxi

Transcript of Tugas Ekonomi Manajerial

Page 1: Tugas Ekonomi Manajerial

PENDAHULUAN

Perang harga sering kali terjadi bersamaan dengan meningkatnya

kompetisi di sebuah pasar. Dengan bertambahnya kompetitor, pengusaha sering

kali mengambil jalan penurunan harga untuk mempertahankan pasar. Dengan cara

ini, pengusaha berharap untuk tetap mendapatkan pesanan sambil terus

menurunkan biaya produksi. Sayangnya, sering kali solusi ini lebih sebagai berita

buruk yang tertunda dan bukan merupakan jalan keluar.

Dengan menurunkan nilai jual, akhirnya akan menurunkan keuntungan.

Selanjutnya akan diikuti dengan penekanan biaya produksi, misalnya dengan

menurunkan kualitas bahan baku, mengurangi waktu pengerjaan dan lain

sebagainya. Ujung-ujungnya adalah hasil produksi yang tidak maksimal dan

menyebabkan keluhan dari pelanggan. Tentunya hal ini dapat merusak nilai

perusahaan ataupun pengusahanya di mata pelanggan.

Solusi lain adalah justru dengan meningkatkan nilai produk di mata

pelanggan, baik dengan desain yang lebih baik, produk yang lebih berkualitas

ataupun variasi jenis produk. Tidak mudah memang, tetapi hal ini memberi

kesempatan kepada pengusaha untuk membuka pasar-pasar baru sambil terus

mempertahankan keuntungan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah:

- Sebisa mungkin menggunakan kekuatan yang sudah ada saat ini dan

mengoptimalkannya  sehingga tidak memerlukan investasi yang lebih besar

1

Page 2: Tugas Ekonomi Manajerial

- Pemilihan pasar yang tepat, termasuk merubah target market yang telah ada

mungkin perlu dilakukan.

- Pencarian terhadap pasar yang belum dilihat oleh kompetitor pada saat ini.

2

Page 3: Tugas Ekonomi Manajerial

LANDASAN TEORI

Strategic behavior, Game theory, Strategi dominan dan Dilema Tahanan

Strategic behavior, adalah maksimalisasi strategi rencana kerja setelah

mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan oleh para pesaing

dalam rangka memperoleh laba dan keuntungan lainnya. Game theory,

memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopolistik membuat keputusan strategis

untuk memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya.

Strategi dominan adalah pilihan terbaik atau optimum untuk pemain tanpa

mempersoalkan apa yang dilakukan lawannya. Keseimbangan Nash terjadi ketika

setiap pemain telah memilih strategi optimumnya, strategi tersebut ternyata telah

dipilih oleh pemain lain.

Dilema Tahanan adalah mengacu pada situasi dimana setiap perusahaan

menerapkan strategi dominannya sendiri, tetapi tidak bisa mendapatkan yang

lebih baik dengan bekerja sama. Konsep dilema tahanan dapat digunakan untuk

menganalisa persaingan harga dan non-harga dalam pasar oligopolistik, selain

juga dalam hal terjadinya kecenderungan untuk berbuat curang (yaitu untuk secara

diam-diam mengurangi harga atau menjual lebih banyak dari kuota) di dalam

sebuah kartel.

Persaingan Harga dan Non Harga, Kecurangan Dalam Kartel dan Dilema

Tahanan

Persaingan Harga dan Dilema Tahanan adalah konsep yang digunakan

untuk menganalisis persaingan harga dan non harga dalam pasar oligopolistik

3

Page 4: Tugas Ekonomi Manajerial

dengan mempertimbangkan faktor curang. Semakin besar jumlah anggota kartel

dan semakin banyak produk yang berbeda, semakin sulit bagi kartel untuk

melakukan pengawasan dan mencegah terjadinya kecurangan.

Langkah Strategis:

1. Ancaman, Komitmen dan Kredibilitas

2. Hambatan Masuk yang bisa dikaji dengan matrik ganjaran.

3. Perilaku strategis dan Daya Saing Internasional

Seperti juga perusahaan, negara juga bisa berperilaku strategis dengan

memberikan proteksi atau memberikan subsidi bagi indusri teknologi tinggi untuk

memeperoleh keunggulan kompetitif atas negara lain.

Penentuan harga berbagai jenis produk yang memiliki keterkaitan

permintaan deman interrelationship mempengaruhi keputusan penentuan harga

yang dilakukan oleh perusahaan penghasil beberapa jenis produk, melalui

dampaknya terhadap pendapatan marginal.

Beberapa perusahaan akan menghadapi dilema tahanan ketika mereka

berada pada pasar oligopoly. Dimana setiap perusahaan akan menetapkan harga

murah dan memperoleh laba yang lebih kecil, karena jika ia menetapkan harga

mahal, dia tidak dapat lagi memastikan bahwa pesaingnya akan menetapkan harga

mahal pula, bisa jadi pesaing tersebut akan menetapkan harga murah untuk tetap

memperoleh laba. Dilema baru akan berakhir ketika perusahaan-perusahaan

tersebut bekerja sama dan keduanya menetapkan harga mahal untuk dapat

memperoleh laba yang lebih besar.

4

Page 5: Tugas Ekonomi Manajerial

Strategi Penentuan Harga Jual

1. Demand Oriented Pricing:

Berdasarkan strategi ini, maka perlu diukur berapa kira-kira permintaan atas

produk, kemudian menghitung besar mark up untuk tiap channel member,

kemudian baru melihat biaya untuk membuat produk itu. Perusahaan juga

harus membuat skenario permintaan yang akan terjadi untuk beberapa level

harga. Skenario harga ini akan sangat berguna, terutama jika perusahaan

percaya bahwaa harga merupakan faktor utama dalam pertimbangan

konsumen. Ada beberapa kebijakan yang muncul:

a. Price Skimming menentukan harga tinggi dibandingkan produk sejenis

(sampai tingkat tertentu, konsumen masih mau membeli). Hal ini dilakukan

dengan tujuan tertentu, contoh: mendapatkan cash flow bsar, menutup biaya

R’&’D, membatasi permintaan (karena kapasitas produksi terbatas) dsb. Harga

yang tinggi akan menarik segmen dalam hal: kualitas, status, unik dsb.kondisi

ini, dapat dilakukan jika persaingan dapat dikurangi karena brand loyalty,

patent, barriers to entry tinggi serta permintaan inelastis.

b. Penetration Pricing yaitu menetapkan harga rendah di pasar. Perusahaan bisa

menggunakan cara ini jika demand elastis, juga tercapainya scala ekonomi.

Kebijakan ini bisa digunakan sebagai barrier to entry, tetapi disastu sisi lebih

mudah bagi perusahaan untuk menurunkan harga dari pada menaikkan harga.

c. Odd-even pricing, menetapkan harga dengan akhitran genap/ganjil. Rp 99.95

kelihatannya lebih murah dibandingkan dengan Rp100. Penetapan harga genap

biasanya untuk produk yang mahal/eklusif.

5

Page 6: Tugas Ekonomi Manajerial

d. Price bundling, menawarkan beberapa produk sekaligus dengan satu harga

lebih murah. Di B2B hal ini, sangat serin dilakukan, termasuk instalasi. Tetapi

sekarang menjadi trend di beberapa industri yang lain. Misalnya di Fast food,

seminar, entertainment.

e. Optional-product pricing merupakan penetpan harga untuk produk asesoris /

opsional, bersama dengan produk utama. Contoh: perusahaan mobil, dimana

perusahaan menjual AC mobil lebih murah dari harga pasar, tetapi harus

dengan membeli mobil itu. 

f. Captive-product pricing merupakan menetapkan harga jual produk, yang harus

digunakan bersamaan dengan produk utama, seperti silet dengan pencukurnya;

film dengan kamera. Untuk perusahaan jasa, strategi ini disebut two-part

pricing dimana ada fee tetap, serta biaya variabel penggunaan (usage rate).

g. Prestige Pricing, harga ditetapkan sebagai ukuran kualitas.

2. Cost oriented pricing

Dengan strategi ini, perusahaan, menentukan lebih dahulu biaya yang timbul

kemudian, menambahkan sebesar rupiah tertentu atau presentase tertentu.

Metode ini sangat mudah dikelola. Ada dua pendekatan :

a. Cost-plus pricing. Biaya dihitung dulu, kemudian ditambah dengan prosentase

tertentu. Laba perusahaan dinyatakan dalam prosentase dari biaya, bukan

pejualan. Harga tidak muncul karena permintaan produk. Metode ini baik

digunakan jika harga bersifat inelastis, serta perusahaan memiliki control penuh

terhadap harga. Baik untuk menetukan harga dasar (floor price).

b. Mark-up pricing, umumnya digunakan oleh retailer. Besarnya bervariasi antar

produk satu dengan yang lain, tergantung kepada tingkat turnover.

6

Page 7: Tugas Ekonomi Manajerial

3. Competitive Oriented Pricing

Harga jual yang ditetapkan perusahaan, didasarkan kepada harga jual

kompetitor, terutama untuk produk-produk yang bersifat homogen (=sama).

Perusahaan bisa menetapkan harga di atas atau dibawah kompetitor. Metode

ini, baik untuk melakukan estimasi harga, jika marketer tahu harga yang

ditetapkan kompetitornya. Tetapi sering kali sulit untuk menentukan, terutama

di pasar reseller. Tetapi perusahaan juga harus ingat, bagaimana dengan

struktur pasar? oligopoly, persaingan sempurna. Apakah harga dikontrol penuh

perusahaan, atau pasar atau pemerintah?

Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah

membentuk satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha

yang disingkat dengan KPPU. Dengan adanya KPPU diharapkan dampak negatif

dari oligopoli dapat dihindari. KPPU adalah sebuah lembaga independen di

Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 tahun

1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. KPPU

menjalankan tugas untuk mengawasi tiga hal pada UU tersebut, sebagai berikut:

1. Perjanjian yang dilarang, yaitu melakukan perjanjian dengan pihak lain

untuk secara bersama-sama mengontrol produksi dan/atau pemasaran

barang dan/atau jasa yang dapat menyebabkan praktek monopoli dan/atau

persaingan usaha tidak sehat seperti perjanjian penetapan harga,

diskriminasi harga, boikot, perjanjian tertutup, oligopoli, predatory

pricing, pembagian wilayah, kartel, trust (persekutuan), dan perjanjian

dengan pihak luar negeri yang dapat menyebabkan persaingan usaha tidak

sehat.

7

Page 8: Tugas Ekonomi Manajerial

2. Kegiatan yang dilarang, yaitu melakukan kontrol produksi dan/atau

pemasaran melalui pengaturan pasokan, pengaturan pasar yang dapat

menyebabkan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

3. Posisi dominan, pelaku usaha yang menyalahgunakan posisi dominan

yang dimilikinya untuk membatasi pasar, menghalangi hak-hak konsumen,

atau menghambat bisnis pelaku usaha lain.

Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya

bersaing dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi

non harga antara lain dapat berupa sebagai berikut:

1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi

2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek

3) Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan

dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan

perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi

(mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial.

Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi

pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

8

Page 9: Tugas Ekonomi Manajerial

STUDI KASUS: PT. BLUE BIRD TAXI

Gambaran Umum

Blue Bird didirikan pada tahun 1972 oleh Nyonya Mutiara Djokosoetono, SH. Saat itu

namanya belumlah Blue Bird, melainkan Chandra Taksi dan target pasar yang dibidik adalah

rental mobil khusus untuk para jurnalis dan pengunjung dari/ke hotel dan airport. Saat itu hanya

terdapat 25mobil yang digunakan untuk beroperasi. Chandra Taksi inilah yang kemudian dikenal

sebagaisalah satu dari Blue Bird Group, yaitu Golden Bird.Dari embrio taksi inilah berkembang

sebuah perusahaan besar yang sekarang membawahisekitar 20 anak perusahaan yang bergerak

tidak hanya di bidang transportasi, tetapi juga merambah usaha manufacture, properti, dan

support services. Khusus untuk bidang transportasi sendiri, Blue Bird Group telah mengakuisisi

beberapa perusahaan taksi, beberapa di antaranya berada di bawah payung Pusaka Group. Untuk

usaha transportasi khusus penumpang, Blue Bird mengkategorikan jasanya ke dalam beberapa

anak perusahaan untuk target market yang berbeda.

Secara umum, taksi yang memiliki warna biru atau biru metalik ditargetkan untuk

segmen masyarakat umum. Dalam kategori ini, ada beberapa anak perusahaan dimana setiap

anak perusahaan memiliki nama dan logo yang berbeda. Anak perusahaan tersebut antara lain

Pusaka Satria, Pusaka Nuri, Pusaka Biru, Pusaka Citra, Pusaka Lintas, Pusaka Prima, Morante

Jaya, Lintas Buana, Cendrawasih, dan Blue Bird sendiri. Di segmen Eksekutif, Blue Bird

menyediakan Silver Bird dengan armadanya yang berwarna hitam. Jauh berbeda dengan taksi

reguler yang berwarna biru, taksi eksekutif ini memberikan 3 keistimewaan utama, yaitu Comfort,

Convenience, dan Safety. Mobil yang dipergunakan pun terbilang lebih mewah dari taksi reguler,

tapi tentu saja masih ada lampu tanda taksi di atasnya.

9

Page 10: Tugas Ekonomi Manajerial

Dan yang terakhir untuk segmen transportasi penumpang, yaitu kategori limousine yang

di dalam group ini dikenal dengan Golden Bird. Masuk dalam kategori ini adalah mobil-mobil

mewah seperti Toyota Twin Cam, Opel Vectra, Corona Absolute, Volvo 740, 960,

MercedesC180, E220, E230 dan New Eyes, hingga van mewah Mazda E2000. Berbeda dengan

dua kategori taksi sebelumnya, taksi ini menggunakan plat nomor kendaraan berwarna hitam,

yang artinya tentu saja mobil pribadi. Taksi ini ditujukan untuk orang-orang kelas atas atau VIP.

Selain itu, dengan keisitimewaan plat nomor hitam, taksi ini disewakan kepada perorangan

ataupun perusahaan, baik untuk jangka pendek atau jangka panjang. Golden Bird yang disewakan

ini sangat tepat bagi perusahaan yang menginginkan mobil mewah dalam operasional kantornya,

mengingat biaya operasional dan depresiasi akan bisa diminimalkan. Taksi Golden Bird ini

memang tidak tampak seperti taksi pada umumnya. Hanya ada tambahan label / stiker logo Blue

Bird di bagian kaca depan sopir.

Selain taksi, untuk jasa angkutan penumpang Blue Bird juga menyediakan sarana

angkutan masal berupa bis charter, yaitu Big Bird. Dengan area pelayanan transportasi meliputi

Jawa, Bali, dan Sumatera. Big Bird juga melayani transportasi bagi anak sekolah, di antaranya

adalah British International School, Jakarta Japanese School, Korean Internacional School dan

German International School. Mengembangkan sayap, merambah segmen non-penumpang,

Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan

dikota-kota besar lain di Indonesia.

Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden Bird-

nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-

turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengannama Lombok Taksi

dan kota Surabaya dengan nama Surabaya taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai

menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada

10

Page 11: Tugas Ekonomi Manajerial

yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari

operator-operator taksi lainnya di Bandung.

Di Kota Pekanbaru, pada tanggal 3 September 2012, taksi regular Blue

Bird Group resmi hadir di kota Pekanbaru. Peluncuran Perdana taksi berlogo

burung biru ini dilaksanakan di kantor Pemerintah Kota Pekanbaru, ditandai

dengan pengguntingan pita, pemukulan kendi dan pemasangan sticker berlogo

PON XVIII 2012 di kaca belakang Taksi Blue Bird oleh Walikota Pekanbaru,

H.Firdaus , ST, MT beserta jajaran terkait lainnya

Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group,

cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.Gebrakan bisnis Blue Bird sepertinya tak

cukup di jalur angkutan penumpang saja. Jasa angkutan non-penumpang pun telah digeluti Blue

Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo

Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort

Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia,

serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.

Visi Blue Bird adalah Menjadi perusahaan yang langgeng dan berorientasi

pada mutu sehingga menjamin keberkelanjutan kesejahteraan seluruh stakeholder.

Tujuan Blue Bird adalah memuaskan pelanggan, membangun dan

mempertahankan posisi market leader di setiap bidang yang kami terjuni. Di

sektor transportasi darat, Blue Bird menyiapkan layanan terpercaya, bermutu

tinggi, dan terbaik dengan pemanfaatan sumber daya secara efisien. Blue Bird

melakukan hal tersebut sebagai sebuah tim.

11

Page 12: Tugas Ekonomi Manajerial

Trend pelanggan

Menurut Vice President Central Operation Blue Bird Group, Sigit Priawan

Djokosoetono, seperti dikutip dari  Okezone (2012), pelanggan Blue Bird yang

biasanya hanya melakukan 200 pemesanan per harinya kini melonjak hingga500-

600 pemesanan per hari. Jumlah tersebut dihitung setelah implementasi aplikasi di

platform BlackBerry, sehingga setelah peluncuran aplikasi Blue Bird untuk

Android dan iPhone, selama beberapa tahun nama Blue Bird sinonim dengan

standar tinggi layanan taksi penumpang, mengangkut lebih dari 8,5 juta orang di

seluruhIndonesia per bulan.

Salah satu kunci keunggulan Blue Bird adalah kejeliannya dalam

menggunakan teknologi. Pada tahun 1972, Blue Bird adalah perusahaan pertama

yang menggunakan system radio untuk memudahkan penentuan posisi armada

dan penerapan system argo yang ketat bagi setiap arma armada yang dimiliki.

Ketika teknologi GPS mulai masuk kalangan umum di Indonesia (sekitar tahun

2003), Blue Bird merespon dengan cepat dengan mengganti system radionya

dengan GPS.Tidak puas dengan inovasi itu, Blue Bird menyediakan system order

taxi melalui sms untuk mempermudah akses pelanggan BlueBird. Innovasi terbaru

Blue Bird taxi adalah penyediaan semacam software order taxi yang telah dapat

digunakan lewat operating system android dan untuk melakukan maintenance

berkala armada dan training supir armadanya.

Berbeda dengan group taksi lain yang menggunakan argo lama, blue bird

group melakukan maintenance armadany asetiap 6 bulan sekali, dan spare part

yang rusak bukan diperbaiki, melainkan di ganti. Sehingga kemungkinan untuk

rusak kembali pun kecil.Training supirnya pun tidak setengah-setengah, blue bird

12

Page 13: Tugas Ekonomi Manajerial

group memberikan training dari mengemudi hingga customer care pengemudinya,

karena supirnyamerupakan front-linernya bisnis taksi ini.

Penetapan Harga

Pengaturan tarif argo hanya dilakukan oleh team teknisi Bluebird group

yang besarnya tarif ditentukan oleh pemerintah daerah. Seperti yang kita ketahui

bahwa penetapan tarif taksi blue bird sangat menyesuaikan dengan tarif yang

ditentukan pemerintah daerah setempat.

Ada hal yang unik dari promsi pada Blue Bird Taksi. Blue Bird ini tidak

menggunakan konvensional advertising untuk promosi. Mereka menggunakan

kekuatan market of mind yang dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan

melekatkan “BlueBird” sebagai satu-satunya taksi dengan kualitas yang sangat

baik. Dua cara utamayang digunakan sebagai proses dari market of mind adalah :

1. No-Lower Price

Mungkin kita akan mengerutkan dahi dengan no-low price yang

diterapkan oleh blue bird. Blue Bird mengetahui bahwa hal utama yang

harus dijaga dari jasa transportasi adalah keamanan dankenyamanan.

Dengan tidak mengurangi harga tetapi meningkatkankeamanan dan

kenyamana pada penumpang akan memberi mindset pada penumpang

bahwa taksi bluebird merupakan taksi yangtidak murahan dan bersifat

eksklusif.

2. High Quality

Dengan tidak menerapkan low price maka blue bird dapat meningkatkan

kualitasnya. Peningkatan kualitas (terutama dalambentuk safety) akan

membuat Blue Bird eksklusif dan menjadi leader dalam marketnya.

13

Page 14: Tugas Ekonomi Manajerial

Orang-orang memiliki kepercayaan dan mind set yang kuat terhadap

kualitas blue bird yang eksklusif.

Dengan adanya dua hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan

konsep market of mind secara tidak langsung memberi pengaruh promosi yang

kuat terhadap eksistensi Blue Bird taksi. Apalagi dengan maraknya kasus-kasus

yang dilakukan oleh supir taksi kepada penumpang memberikan kekuatan

promosi yang besar terhadap Blue Bird dengan konsep pelayanan eksklusif dan

harga yang wajar.

Persaingan Non Harga

Usaha taksi di Indonesia kini semakin berkembang, usaha-usaha di bidang

transportasi kini dilihat memiliki potensi yang besar utamanya dilingkungan

perkotaaan. Hal ini menyebabkan tingginya animo pesaing blue Bird di Indonesia.

Beberapa pesaing di Blue Bird taksi adalah Ekspress, Bossowa, dan Putera Taksi.

Di Kota Pekanbaru, pesaingnya adalah Puskopau dan Riau Taxi. Namun

nampaknya, Blue Bird memiliki strategi yang sangat baik untuk memenuhi

permintaan taksi oleh penumpang, diantarnya adalah sebagai berikut:

1. Supir yang terdekat menginformasikan keberadaannya dan butuh waktu

berapa untuk sampai kepada penumpang.

2. Ketersediaan waktu untuk menanggapi keluhan penumpang. Bluebird

menyediakan no telepon khusus untuk menerima keluhan dari penumpang.

Nomer telepon tersebut ditempelkan ditempat yang mudah dibaca oleh

penumpang. Dan manajemen memerintahkan sopir untuk mendengarkan

keluhan penumpang (apabila terjadi kesalahpahaman) sampai penumpang

selesai memberikan keluhan serta tidak lupa meminta identitas dari

14

Page 15: Tugas Ekonomi Manajerial

penumpang untuk dilaporkan kepada pihak manajemen supaya keluhan

tersebut dapat ditanggapi lebih lanjut.

3. Ketepatan waktu untuk mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Para

sopir Bluebird Pekanbaru mayoritas adalah berasal dari Pekanbaru,

sehingga mereka hapal seluk beluk wilayah Pekanbaru. Sehingga dapat

mencapaiwaktu tempuh dan jarak tempuh yang paling efisien.

4. Kemudahan bagi penumpang untuk mendapatkan taksi dimana saja dan

kapan saja. Perusahaan juga bekerja sama dengan tempat-tempat

pelayanan umum seperti hotel, stasiun dan pelabuhan dengan cara

menempatkan beberapa armadanya di tempat tersebut untuk melayani para

penumpang dari tempat tersebut.

5. Kemampuan karyawan untuk menepati janji kapan pelayanan akan

diberikan. Setiap armada taksi Bluebird memiliki nomor armada yang

berbeda-beda. Pada setiap pemesanan taksi, operator memberikan nomor

taksi yang akan menjemput dan berapa waktu tunggu yang harus

diperlukan untuk mendapatkan pelayanan taksi bluebird.

6. Kemampuan sopir / karyawan untuk memberikan pelayanan secara cepat

dan tepat kepada penumpang. Sopir dan karyawan Bluebird diwajibkan

untuk mematuhi standar prosedur pelayanan yang telah ditetapkan.

Apabila ada pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja, maka akan

diberikan sangsi yang tegas oleh karena itu sopir atau karyawan akan

memperlakukan penumpang sesuai dengan prosedur dan standart

pelayanan.

15

Page 16: Tugas Ekonomi Manajerial

7. Kemampuan sopir / karyawan untuk menolong penumpang. Standar

pelayanan dari perusahaan mewajibkan sopir membukakan pintu apabila

ada penumpang mau masuk (apabila sopir berada diluar) dan mengangkat

barang penumpang ke dalam atau keluar dari bagasi.

8. Kemauan sopir / karyawan untuk menanggapi permintaan penumpang.

Manajemen selalu menekankan untuk menganggap penumpang adalah

“raja” apapun dan kemanapun permintaan penumpang minta diantarkan

supir wajib untuk melaksanakanya asalkan masih dalam standar pelayanan

dan jenis pelayanan taksi Bluebird.

9. Argo untuk pembayaran harus sesuai dengan jarak yang ditempuh dan

tidak merugikan penumpang. Pengaturan tarif argo hanya oleh team

teknisi Bluebird group yang besaranya tarif ditentukan oleh pemerintah

daerah.

10. Kejujuran sopir / karyawan untuk mengembalikan barang bawaan

penumpang yang tertinggal. Manajemen mewajibkan sopir untuk segera

melaporkan kepada operator apabila ada barang penumpang tertinggal

dimobil. Sehingga apabila ada laporan barang penumpang tertinggal maka

pihak operator akan menginformasikan kepada pemilik barang tersebut

bahwa barang tersebut aman berada di pihak bluebird. Apabila armada

masih dekat maka sopir disararankan untuk mengembalikan kepada

penumpang tersebut. Akan tetapi apabila sudah lebih dari 12 jam maka

akan disimpan dikantor Bluebird agar sewaktu-waktu pemilik dapat

mengambilnya tanpa dipungut biaya apapun.

16

Page 17: Tugas Ekonomi Manajerial

11. Rasa aman yang di dapat penumpang terhadap tindak kejahatan. Pada saat

training para calon sopir di beri keterampilan standart dalam antisipasi

tindak kejahatan. Bekerja sama dengan pihak training professional ataupun

aparat kepolisian. Selain itu para supir juga sudah dibekali standart

langkah-langkah antisipasi apabila terjadi tindak kejahatan terhadap

armadanya.

12. Keramahan dan kesopanan sopir / karyawan. Standar prosedur pelayanan

taksi bluebird adalah pemberian salam selamat pagi, siang/malam kepada

penumpang, kemudian baru menanyakan tujuan penumpang.sopir dan

karyawan dilarang keras mengeluarkan kata-kata kasar, ataupun mengeluh.

Standar layanan ini juga berlaku untuk operator penerima pesanan taksi.

13. Pengetahuan yang dimiliki sopir atau karyawan. Para sopir Blubird

minimal berpendidikan SMA dengan umur maksimal 35tahun (pelamar)

bahkan beberapa diantaranya berpendidikan D3 dan sarjana. Pada saat

menunggu mendapat penumpang mereka disarankan untuk membaca

koran atau buku sehingga mereka akan lebih tahu perkembangan terkini

untuk melayani penumpang ngobrol

14. Perhatian secara khusus bila ada keluhan dari penumpang. Bluebird

memberikan pelayanan khusus untuk melayani penumpang yang akan

menyampaikan keluhan baik pelayanan, sopir maupun ketidakpuasan yang

lain. Tak lupa pihak manajemen memberikan bingkisan atau

sekedar cinderamata kepada pihak yang merasa dirugikan sebagai rasa

permintaan maaf ataupun ucapan terima kasih kepada pelanggan yang

telah berkontribusi demi kebaikan perusahaan.

17

Page 18: Tugas Ekonomi Manajerial

15. Ketersediaan staff khusus untuk menangani keluhan penumpang. Pihak

bluebird akan menindaklanjuti segera keluhan bahkan bluebird memiliki

team manajemen yang akan segera meluncur untuk merespon keluhan dari

konsumen apabila memang diperlukan

16. Kepedulian untuk selalu berusaha mempunyai reputasi yang terbaik di

matapenumpang. Pihak Bluebird selalu memberikan pelayanan yang

terbaik kepada setiap penumpang demi menjaga reputasi dan nama baik

perusahaan di mata konsumen.

17. Kepedulian sopir/ karyawan untuk memahami suasana hati penumpang.

Pihak manajemen menyarankan kepada sopir agar melihat kondisi dari

suasana hati penumpang. Apabila sopir merasa suasana hati penumpang

sedang tidak baik maka supir disarankan untuk mengajak bicara

seperlunya saja dan tidak terlalu mencampuri dan membahas masalah

tersebut

18. Kepedulian untuk memberikan saran kepada penumpang mengenai rute

perjalanan yang terbaik bagi penumpang.

Kehadiran taksi Blue Bird di kota Pekanbaru bukan saja mewarnai moda

transportasi jenis taksi, tapi juga terkait dengan persiapan Pemkot Pekanbaru

sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional XVIII yang akan

berlangsung pada September ini. “Kita mengoperasikan 100 unit. Kehadiran kami

selain untuk mendukung acara Pekan Olah Raga Nasional XVIII, juga untuk

melayani kebutuhan transportasi mayarakat kota Pekanbaru, dan para pelancong

yang datang ke kota ini, baik untuk tujuan bisnis maupun wisata.,” jelas H.

Handang Agusni, Director Blue Bird Group (Riau Pos, September 2012).

18

Page 19: Tugas Ekonomi Manajerial

Sebagai bukti nyata dukungan Blue Bird terhadap penyelenggaraan PON

XVIII di kota Pekanbaru, logo PON XVIII dipasang di kaca belakang armada

taksi Blue Bird Pekanbaru. Dengan motto layanan ANDAL, yang artinya Aman,

Nyaman, Mudah dan Personalise, taksi Blue Bird Pekanbaru siap melayani

masyarakat pengguna jasa taksi di kota Pekanbaru, seperti di kota-kota besar

lainnya. Dalam pengoperasiannya, taksi Blue Bird Pekanbaru selalu menggunakan

argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat,

AC/pendingin udara, serta yang paling penting adalah para pengemudi profesional

yang terpercaya dan terlatih.

Untuk menjadi seorang pengemudi Blue Bird Group yang profesional

banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, hingga

evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan untuk menjaga kualitas pelayanan.

Pengemudi Blue Bird Group, selain mendapatkan pelatihan-pelatihan bersifat

teknis, diantaranya tentang standar pelayanan, defensive driving, dan sebagainya,

mereka juga diberikan siraman rohani sehingga mereka paham betul apa tujuan

mereka bekerja. Siraman rohani ini menjadi tuntunan moral, sesuai dengan

landasan budaya perusahaan yakni kejujuran, kerja keras, displin, dan

kekeluargaan.

Budaya pelayanan yang diterapkan Blue Bird Group menganut azaz

“Servent Leadership”, yakni semakin tinggi jabatan seseorang di dalam

perusahaan ini, maka akan semakin banyak orang yang wajib dilayani. Terkait

dengan itu, Blue Bird Group memperlakukan pengemudi sebagai internal

customer, yang harus dilayani sebaik mungkin oleh manajemen, baik fasilitas

19

Page 20: Tugas Ekonomi Manajerial

pekerjaannya maupun, fasilitas kebutuhan keluarganya. Sebab, pada akhirnya para

pengemudi ini juga akan memberikan layanan sebaik mungkin kepada external

customer.

Perbandingan Dengan Pesaing

Untuk mendapatkan layanan taksi Blue Bird Pekanbaru bisa didapatkan

dengan menyetop di jalan, melaui pangkalan taksi/outlet, reservasi (on call) di :

(0761) 561234, dan public service area. Tarif Blue Bird Pekanbaru adalah:

BUKA PINTU : 6.000

Per-Kilometer : 3.500

Waktu tunggu per jam : 20.000

Minimum pembayaran : 20.000

Canceled Fee : 10.000

Adapun Tarif Riau Taksi Pekanbaru adalah:

Buka Pintu : 6.000

Per-Kilometer : 3.500

Waktu tunggu per jam : 20.000

Minimum pembayaran : 20.000

Canceled Fee : 10.000

Analisa Persaingan Harga Dan Non Harga

Meskipun taksi Blue Bird menetapkan harga di atas standar yang

ditentukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yaitu batas bawah Rp 270 per meter

atau Rp. 2.750 per Kilometer, akan tetapi jika dibandingkan dengan pesaingnya

20

Page 21: Tugas Ekonomi Manajerial

Riau Taksi, harga ini masih lebih murahdi awal peluncuran taxi blue bird di Kota

Pekanbaru, yaitu Rp. 3.000. Keberanian Blue Bird untuk menetapkan harga lebih

rendah dari pesaingnya ini ditunjang dengan strategi non harga yang telah

diterapkan sebelum Blue Bird memasuki Kota Pekanbaru. Namun demikian,

harga terbaru saat ini memperlihatkan angka yang sama dengan pesaingnya, yaitu

Rp. 3.500 per kilometer, sehingga terlihat jelas bahwa fokus persaingan usaha taxi

blue bird adalah pada persaingan non harga.

Blue Bird telah didukung dengan nama besar dan image baik yang

diciptakan melalui bertahun-tahun masa pelayannya terhadap transportasi darat di

Indonesia. Blue Bird juga selalu melakukan inovasi dengan cara merespon

perkembangan teknologi sebagai media promosi, seperti memanfaatkan pelayanan

Blackberry, Android, Dll, sehingga mereka tidak membutuhkan biaya besar untuk

memasang iklan. Selain itu, Blue Bird juga sangat mengutamakan keamanan dan

kenyamanan pelanggan selama menggunakan pelayanan mereka.

21