TUGAS EKOLOGI INDUSTRI.docx

4
TUGAS EKOLOGI INDUSTRI ANALISIS MFA Oleh: Monika Larasati (15/PTK/ Ilma (15/PTK/ Achmad Dhaefi (15/PTK/ Subhani (15/PTK/ Cyrilla Oktaviananda (14/PTK/376450/10153) Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Transcript of TUGAS EKOLOGI INDUSTRI.docx

Page 1: TUGAS EKOLOGI INDUSTRI.docx

TUGAS EKOLOGI INDUSTRI

ANALISIS MFA

Oleh:

Monika Larasati (15/PTK/

Ilma (15/PTK/

Achmad Dhaefi (15/PTK/

Subhani (15/PTK/

Cyrilla Oktaviananda (14/PTK/376450/10153)

Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Fakultas Teknik

Universitas Gajah Mada

2015

Page 2: TUGAS EKOLOGI INDUSTRI.docx

A material flow analysis of phosphorus in Japan 2009

Hasil Analisis

Interpretasi

Total input dari aliran fosfor di Jepang pada tahun 2009 adalah sebesar 874,64. Sebagian

besar sumber daya fosfor tersebut digunakan untuk pupuk. Kira-kira sebanyak 400,5 fosfor

Page 3: TUGAS EKOLOGI INDUSTRI.docx

dalam siklus terlibat dalam sektor pertanian dan peternakan dan sisanya akan terdifusi ke dalam

lingkungan.

Aliran sumber daya fosfor terdistribusi kedalam industri steel sebanyak 97,77 dan

hasilnya sebagian besar terakumulasi dalam bentuk slag selama proses pembuatan steel sebesar

93,07 atau sekitar 95,25%. Aliran sumber daya fosfor yang utama pada akhirnya akan mencapai

tanah, sungai, laut, lumpur aktif (sludge), dan sektor limbah. Konsentrasi fosfor pada sektor ini

dinilai cukup rendah kecuali untuk lumpur aktif (sludge), dan steelmaking slag.

Pada tahun 2009, Jepang membutuhkan cukup banyak import bijih fosfat dari negara lain

untuk mencukupi kebutuhan bahan baku fosfat dalam negeri yaitu sebesar 747.82, sedangkan

persediaan bahan baku domestik hanya sebesar 22,85. Gambar Material Flow Analysis dari

sumber daya fosfor di negara Jepang pada tahun 2009 tersebut juga dapat diinterpretasikan

bahwa negara Jepang memiliki potensi yang besar dalam penyediaan sumber daya fosfor dalam

segi kualitas dan kuantitas sebagai bahan baku fosfor baik itu dalam industri pupuk maupun

dalam industri kimia lainnya. Hal ini dapat terjadi jika negara dapat melakukan treatment pada

slag, soil accumulation, dan landfill untuk memperoleh stock fosfat hingga pada akhirnya fosfat

tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku.

Kontribusi