Tugas Ekologi PENDAURAN
-
Upload
angga-julistiawan -
Category
Documents
-
view
48 -
download
1
description
Transcript of Tugas Ekologi PENDAURAN
TUGAS RANGKUMAN
EKOLOGI HUTAN
Agus Yadi Ismail, M.Si
Disusun oleh:
Angga Julistiawan
2011071005
Kelas III B
1
KATA PENGHANTAR
Bismillahhirohma’nirohim
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT,atas karunia dan
hidayahnya yang telah di berikan. Akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
tugas rangkuman Ekologi Hutan.
Penyusun menyadari bahwa dalam tugas rangkuman ini masih banyak
kekurangan atau masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun cara
menyajikannya,hal ini di sebabkan keterbatasan pengetahuan,pengalaman
dan kemampuan penyusun. Oleh karna itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat guna perbaikan guna
penyempurnaan tugas rangkuman yang akan datang.
Akhirnya penyusun berharap semoga pembuatan tugas rangkuman ini
dapat bermanfaat bagi pembaca atau barbagai pihak,terutama untuk bahan
pembandingan dalam menyempurnakan tugas rangkuman ini yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kuningan,10 Oktober 2012
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR .............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I DAUR AIR......................................................................................1
BAB II KARBON......................................................................................7
BAB III NITROGEN..................................................................................15
BAB IV FOSFOR......................................................................................22
3
BAB I
DAUR / SIKLUS HIDROLOGI (AIR)
Daur / siklus hidrologi, siklus
air, atau siklus H2O adalah sirkulasi
yang tidak pernah berhenti dari air di
bumi dimana air dapat berpindah dari
darat ke udara kemudian ke darat lagi
bahkan tersimpan di bawah
permukaan dalam tiga fasenya yaitu
cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Daur hidrologi merupakan salah satu
dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam
cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat
significant dalam kehidupan.
Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke
waktu, molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut,
atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan, kondensasi,
presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Dengan
demikian, air berjalan melalui fase yang berbeda: cair, padat, dan gas.
4
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang
menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air
mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya,
dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya,
pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam
pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam
reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus air membawa
signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita. Dengan
mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air,
mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai
bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi
bumi, melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus
air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi iklim
di bumi.
5
istilah-istilah berikut ini :
Presipitasi Uap air yang jatuh
ke permukaan bumi. Sebagian besar
presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi
di samping itu, presipitasi juga menjadi
salju, hujan es (hail), kabut menetes
(fog drip), graupel, dan hujan es (sleet).
Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil)
air jatuh sebagai presipitasi setiap
tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.
Canopy intersepsi
Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya
menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
Pencairan salju
Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
Limpasan (runoff)
Berbagai cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri. Ini
mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran
(channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah,
menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi
untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya.
Infiltrasi
Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air
menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).
Arus Bawah Permukaan
Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah
permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau
6
dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan
tanah pada elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan
gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat,
dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama
ribuan tahun.
Penguapan
Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau
badan air ke atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama
radiasi matahari. Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari
tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai
evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari
lautan.
Sublimasi
Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk
uap air.
Adveksi
Gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer.
Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai
presipitasi di atas tanah.
Kondensasi
Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut
adalah wujudnya.
Transpirasi
Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah
gas yang tidak dapat dilihat.
7
PROSES SIKLUS HIDROLOGI
Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga
berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi
yang mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat
pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang
menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan
langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air
terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air
yang memasuki atmosfer.
Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air
agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu
udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer
menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap
air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia.
Banyak proses meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan
bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa
presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi
sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.
Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir
di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air
jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana
air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-
lain. Semua aliran itu bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air
tanah disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir
ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air
jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air
8
tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan
permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan
laut) sebagai debit air tanah. Beberapa tanah menemukan bukaan di
permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring waktu, air
kembali ke laut.
PERAN DALAM SIKLUS BIOGEOKIMIA
Selain siklus hidrologi adalah siklus biogeokimia sendiri, aliran air di
atas dan di bawah bumi adalah komponen kunci dari perputaran siklus
biogeokimia lainnya. Limpasan bertanggung jawab untuk hampir semua
transportasi sedimen terkikis dan fosfor dari darat ke badan air. Salinitas
lautan berasal dari erosi dan transportasi garam terlarut dari tanah.
Eutrofikasi danau terutama disebabkan fosfor, diterapkan lebih untuk bidang
pertanian di pupuk, dan kemudian diangkut sungai darat dan bawah.
Limpasan dan aliran air tanah memainkan peran penting dalam
pengangkutan nitrogen dari tanah ke badan air. Zona mati di outlet Sungai
Mississippi merupakan konsekuensi dari nitrat dari pupuk terbawa bidang
pertanian dan disalurkan ke sistem sungai ke Teluk Meksiko. Limpasan juga
memainkan peran dalam siklus karbon, sekali lagi melalui pengangkutan batu
terkikis dan tanah.
9
BAB II
DAUR / SIKLUS KARBON DAN OKSIGEN
Secara ringkas, daur karbon
merupakan salah satu siklus
biogeokimia dimana terjadi
pertukaran / perpindahan karbon
antara bidang-bidang biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer. Kenapa sering
dibarengi dengan oksigen??? hal ini
karena siklus karbon sangat terkait
dengan oksigen, terutama dalam hal
fotosintesis dan respirasi. Sesuai dengan pengertian tadi, ada empat tempat
keberadaan untuk karbon, yaitu : Biosfer (di dalam makhluk hidup), Geosfer
(di dalam bumi), hidrosfer ( di air), dan atmosfer ( di udara). Siklus karbon
terjadi di daratan dan perairan. tidak ada perbedaan yang significant karena
tempat yang berbeda tersebut. Yang berbeda hanyalah organismenya.
10
PROSES DALAM SIKLUS KARBON
Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme
fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll yang mampu melaksanakan
fotosintesis). organisme tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses
karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses
kimia sebagai berikut :
6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa +
Oksigen
Hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof
sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. Ngga peduli makhluk
herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan
dalam karbohidrat adalah tumbuhan. Karbon di dalam sistem respirasi akan
dilepas kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya dilepaskan saat
pernafasan. Selain pelepasan CO2 ke udara saat pernafasan, para detrivor
(pembusuk) juga melepaskan CO2 ke udara dalam proses pembusukan.
Manusia juga tidak kalah peran dalam proses ini. Hasil segala pembakaran,
mulai dari pembakaran sampah, pembakaran bahan bakar minyak di dalam
kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lain-lain juga melepaskan CO2 ke
udara. CO2 di udara nantinya akan ditangkap oleh tumbuhan lagi dan siklus
mulai dari awal lagi.
Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan
melepaskan oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah
perairan, peran ini dimainkan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan
seperti ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan peran yang
melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan
organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi, harimau, dll. di
lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk perairan.
11
PERMASALAHAN DALAM SIKLUS KARBON
Di udara, konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan
dengan oksigen dan nitrogen (kurang dari 0,04 %). akan tetapi gas ini adalah
gas rumah kaca yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan gas ini
dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini, populasi tumbuhan
semakin berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan
bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan bahwa pelepasan
CO2 ke udara tidak sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan
menjadi Karbohidrat. ini akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer dan
keseimbangan ekosistem di bumi.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis
lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga
kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan
material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati),
dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon,
pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika,
geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengadung kolam aktif
karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian
dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
12
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon
(antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu
putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis
neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi
tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau
lubuk (sink) karbon dioksida.
Karbon di atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah
gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang
sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04%
dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia
memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang
mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau
CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah
gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam
dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
- Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke
atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan
tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami
pertumbuhan yang cepat.
- Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin
dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan
terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan
yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility
pump).
13
- Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan
produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung
karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan
bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
- Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya,
proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk
kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto
terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke
laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi
yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
- Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini
merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian
glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
- Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan
bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati
dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau
menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
- Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon
yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti
asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri
perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang
sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang
merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
14
- Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau
gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu
kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida
dalam jumlah yang banyak.
- Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida
terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
- Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas
ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan
belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar
hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat
pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan
memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak
berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu
yang kurang dari 100.000 tahun.
Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah
bagian yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang
penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup.
Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
- Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya
sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan
air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik
tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian
besar autotrof menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis.
Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut
kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-
15
pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki
reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
- Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop
pada organisme lain atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di
dalamnya pemanfaatan material organik yang mati (detritus) oleh jamur dan
bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan
atau respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang
melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen, respirasi
anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya
yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang
digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga
memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.
Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati
menyatu dengan geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium
karbonat yang menjadi batu gamping melalui proses sedimentasi.
Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai
contoh, penemuan terbaru bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal
sebagai "sinkers") dibuat dalam jumlah besar yang mana mampu membawa
banyak karbon ke laut dalam seperti yang terdeteksi oleh perangkap
sedimen. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini jarang terbawa dalam
perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis biokimia melakukan
kesalahan dengan mengabaikannya.
16
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses
dalam skala waktu yang berbeda: sementara produktivitas primer netto
mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan hingga
beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah.
Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau
afforestation) atau melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan
respirasi tanah) akan secara langsung memengaruhi pemanasan global.
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian
besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon
tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam
reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam
mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau
lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer
dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer.
Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer
ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan
kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah
pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan
yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3
17
BAB III
DAUR / SIKLUS NITROGEN
Nitrogen adalah unsur yang
paling berlimpah di atmosfer (78%
gas di atmosfer adalah nitrogen).
Meskipun demikian, penggunaan
nitrogen pada bidang biologis
sangatlah terbatas. Nitrogen
merupakan unsur yang tidak reaktif
(sulit bereaksi dengan unsur lain)
sehingga dalam penggunaan nitrogen
pada makhluk hidup diperlukan
berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang
mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang
lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis.
Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena
ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci,
termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti
pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan
pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara dramatis mengubah siklus
nitrogen global.
18
FUNGSI DALAM EKOLOGI
Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi.
Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat
kita butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk
asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas.
Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang
penting untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer
bumi merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak
dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui
proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk
mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh
organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari
produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen,
(juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan
yang dapat tumbuh pada sebidang tanah.
19
PROSES-PROSES DALAM DAUR NITROGEN
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk
nitrogen organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas
nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus,
dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun.
Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau
menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Diagram di atas menunjukkan bagaimana proses-proses cocok bersama
untuk membentuk siklus nitrogen (lihat gambar).
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang
mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi
untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
20
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang
hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih
tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis)
dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga
terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada
empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi
bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering
dikaitkan dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas
dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari
bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup
dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh
dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu
600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan
untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah
diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang
digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit
listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena
foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
21
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar
baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut
akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam
nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium
langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain
mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik
kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama
nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi
amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies
bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting
karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
22
Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
1. NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2- + H2O + H+
2. NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3
-
3. NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
4. NO2− + H2O → NO3
− + 2H+ + 2e
catatan: "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan
air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air
minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan
menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah
mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi
untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama
populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan
akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak
secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat
memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi
ini."
23
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas
nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh
spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi
anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat
oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup
dalam kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari
bentuk peralihan sebagai berikut:
NO3− → NO2
− → NO + N2O → N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3− + 10 e− + 12 H+ → N2 + 6 H2O
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke
elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari
konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat
terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
NH4+ + NO2
− → N2 + 2 H2O
24
BAB IV
DAUR / SIKLUS FOSFOR
Daur fosfor tidak akan
seribet daur nitrogen yang diposting
sebelumnya. Fosfor sangat penting
bagi kehidupan. Sebagai fosfat,
merupakan komponen DNA, RNA,
ATP, dan juga fosfolipid yang
membentuk semua membran sel.
Melihat hubungan antara fosfor dan
kehidupan, fosfor adalah unsur
yang secara historis pertama kali
diisolasi dari urin manusia, dan tulang abu merupakan sumber fosfat penting
pada awalnya. Kadar fosfat yang rendah batas penting untuk pertumbuhan di
beberapa sistem perairan.
25
Daur / siklus fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti
mengenai perjalanan fosfor dari lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan
dalam proses biologis. Berbeda dengan daur hidrologi, daur karbon, dan daur
nitrogen, daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat di
alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan
oksigen : H2PO4- dan HPO4
2-). Ion fosfat banyak terdapat dalam
bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan
terbawa menuju sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen
ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi.
Ion fosfat dapat memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil
fosfat yang terlarut melalui absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses
rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang
dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang
dimakannya.
Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor
(bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur
fosfor mulai lagi dari sini.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-hidrologi-
air.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-karbon-
dan-oksigen.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-
nitrogen.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-sulfur-
belerang.html
27