tugas biokimia

19
SALURAN PENCERNAAN Dasar anatomi dan fisiologi Saluran cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam dan air serta mengekskresi bagian makanan yang tak diserap dan sebagian hasil akhir metabolisme. Dengan proses pencernaan yaitu proses penguraian dengan bantuan enzim, diubah protein, karbohidrat dan lemak, menjadi bentuk yang dapat diserap. Pada gambar 1 digambarkan organ saluran cerna secara skematis. Rongga mulut dan farings Rongga mulut merupakan awal dari saluran cerna dan di sinilah makanan (padat) dikunyah menjadi halus dan dicampur dengan ludah. Pada peristiwa mengunyah yang berperan adalah gigi, otot pengunyah, lidah, pipi, dasar mulut dan langit-langit. Ludah dibentuk oleh tiga pasang kelenjar besar, glandula parotis (kelenjar ludah telinga), glandula submandibularis (kelenjar ludah rahang bawah) dan glandula sublingualis (kelenjar ludah bawah lidah) dan kemudian melalui saluran-salurannya akan masuk ke rongga mulut. Produksi ludah tiap hari berkisar sekitar 1,5 liter; susunan ludah bergantung pada makanan yang dimakan (pada makanan kering akan disekresi ludah yang encer untuk membasahi, dan pada makanan yang banyak mengandung cairan disekresi ludah yang kental untuk mencerna. Pada proses menelan, yang dimulai secara sadar dan kemudian berlanjut secara reflektoris,

Transcript of tugas biokimia

Page 1: tugas biokimia

SALURAN PENCERNAANDasar anatomi dan fisiologi

Saluran cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam

dan air serta mengekskresi bagian makanan yang tak diserap dan sebagian hasil akhir

metabolisme. Dengan proses pencernaan yaitu proses penguraian dengan bantuan

enzim, diubah protein, karbohidrat dan lemak, menjadi bentuk yang dapat diserap. Pada

gambar 1 digambarkan organ saluran cerna secara skematis.

Rongga mulut dan farings Rongga mulut merupakan awal dari saluran cerna

dan di sinilah makanan (padat) dikunyah menjadi halus dan dicampur dengan ludah.

Pada peristiwa mengunyah yang berperan adalah gigi, otot pengunyah, lidah,

pipi, dasar mulut dan langit-langit. Ludah dibentuk oleh tiga pasang kelenjar

besar, glandula parotis (kelenjar ludah telinga), glandula submandibularis (kelenjar ludah

rahang bawah) dan glandula sublingualis (kelenjar ludah bawah lidah) dan kemudian

melalui saluran-salurannya akan masuk ke rongga mulut. Produksi ludah tiap hari

berkisar sekitar 1,5 liter; susunan ludah bergantung pada makanan yang dimakan (pada

makanan kering akan disekresi ludah yang encer untuk membasahi, dan pada makanan

yang banyak mengandung cairan disekresi ludah yang kental untuk mencerna.

Pada proses menelan, yang dimulai secara sadar dan kemudian berlanjut secara

reflektoris,

Gambar 1. Bagan saluran cerna

Page 2: tugas biokimia

makanan yang dilapisi ludah akan masuk melalui farings ke esofagus. Pada farings

terdapat percabangan antara saluran cerna dan saluran napas, karena itu untuk

mencegah masuknya makanan ke saluran napas yang terdapat scbelum esofagus, maka

pada saat menelan larings akan tertutup. Tonsil (amandel farings dan langit-langit) yang

terdapat dalam farings merupakan ba-gian dari sistem limfe dan berfungsi untuk

pertahanan imunitas.

Esofagus Saluran makanan ini merupakan tabung otot sepanjang 22 sampai 25

cm yang terletak di antara trakhea dan kolom tulang belakang. Sepertiga bagian atas

esofagus berdinding otot serat lintang sedangkan dua pertiga bagian bawah berdinding

otot polos. Esofagus hanyalah berfungsi untuk meneruskan makanan.

Anatomi lambung Pada lambung manusia dibedakan (gambar 2)

bagian kardia(daerah bermuaranya esofagus), fundus, korpus, antrum (pembesaran

sebelum akhir lambung) dan pilorus. Lengkungan bagian tepi dinamakan lengkung

besar danlengkung kecil.

Mukosa lambung mempunyai satu lapis epitel silinder yang berlekuk-lekuk

(foveolae gastricae), tempat bermuaranya kelenjar lambung yang spesifik. Kelenjar pada

daerah kardia dan pilorus hanya memproduksi lendir, sedangkan kelenjar pada daerah

korpus dan fundus memproduksi lendir, asam klorida dan enzim proteolitik. Karena itu

pada kelenjar korpus dan fundus ditemukan 3 jenis sel,

sel yang memproduksi lendir yaitu sel mukus (mucous neck cell),

sel yang menghasilkan asam klorida yaitu sel parietal,

sel yang menghasilkan enzim proteolitik yaitu sel epitel mukosa.

Page 3: tugas biokimia

Gambar 2. Lambung manusia, dipotong.

Otot dinding lambung terdiri atas tiga lapisan serabut otot polos, yang tersusun

me-manjang, melintang dan miring ke atas. Karena rancangannya yang sedemikian itu,

otot ini mampu menyesuaikan diri dengan volume lambung sesuai dengan isinya, juga

memungkinkan pencampuran makanan serta meneruskannya ke saluran cerna

berikutnya.

Motilitas dan pengosongan lambung, Dalam keadaan kosong, lambung akan

merupakan suatu tabung otot yang berkontraksi dan dinding bagian dalamnya

berdekatan letaknya satu sama lain. Jika makanan masuk, otot polos akan berelaksasi

dan dinding lambung akan kendur tanpa disertai naiknya tekanan intraluminal.

Pencampuran makanan yang dimakan yang kemudian men-jadi khimus (makanan halus)

terjadi dengan kontraksi peristaltik dan jalan keluar lambung ada dalam keadaan

tertutup.

Pada pengosongan lambung, pilorus akan terbuka sebentar, dan sebagian khimus

dengan bantuan kontraksi peristaltik di daerah antrum akan masuk ke usus duabelas

jari.

Pengaturan peristiwa ini terjadi baik melalui saraf maupun hormon. Impuls

parasimpa-tikus yang disampaikan melalui nervus vagus akan meningkatkan motilitas,

secara reflektoris melalui vagus juga akan terjadi pengosongan lambung. Refleks

pengosongan lambung ini akan dihambat oleh isi yang penuh, kadar lemak yang tinggi

dan reaksi asam pada awal usus halus. Keasaman ini disebabkan oleh hormon saluran

cerna terutama sekretin dan kholesistokinin-pankreo-zimin, yang dibentuk dalam

Page 4: tugas biokimia

mukosa usus halus dan dibawa bersama aliran darah ke lambung. Dengan demikian

proses pengosongan lambung merupakan proses umpan balik humoral.

Di samping proses yang disebutkan di atas, pengaturan motorik lambung

dilakukan oleh mekanisme lain. Pengaturan ini diduga antara lain dilakukan oleh

dopamin dan serotonin.

Sekresi getah lambung Kelenjar di lambung tiap hari membentuk sekitar 2-3

liter getah lambung, yang merupakan larutan asam klorida yang hampir isotonisdengan

pH antara 0,8-1,5, yang mengandung pula enzim pencemaan, lendir danfaktor

intrinsik yang dibutuhkan untuk absorpsi vitamin B12 (lihat halaman 41.1). Asam klorida

menyebabkan denaturasi protein makanan dan menyebabkan penguraian enzimatik

lebih mudah. Asam klorida juga menyediakan pH yang cocok bagi enzim lambung dan

mengubah pepsinogen yang tak aktif menjadi berbagaipepsin.

Asam klorida juga akan membunuh bakteri yang terbawa bersama

makanan.Pengaturan sekresi getah lambung sangat kompleks. Seperti pada pengaturan

motflitas lambung serta pengosongannya, di sini pun terjadi pengaturan oleh saraf

maupun hormon. Berdasarkan saat terjadinya peristiwa, ma-ka sekresi getah lambung

dibagi atas fase sefalik, lambung (gastral) dan usus (intestinal).

Fase sekresi sefalik diatur sepenuhnya melalui saraf. Penginderaan penciuman

dan rasa akan menimbulkan impuls saraf aferen, yang di sistem saraf pusat

akan merangsang serabut vagus. Stimulasi nervus vagus akan

menyebabkandibebaskannya asetilkolin dari dinding lambung. Ini akan menyebabkan

stimulasi langsung pada sel parietal dan sel epitel serta akan membebaskan gastrin dari

sel G antrum. Melalui aliran darah, gastrin akan sampai pada sel parietal dan akan

menstimulasinya sehingga sel itu membebaskan asam klorida. Pada sekresi asam klorida

ini, histamin juga ikut berperan. His-tamin ini dibebaskan oleh mastosit karena stimulasi

vagus (gambar 3). Secara tak langsung dengan pembebasan histamin ini gastrin dapat

bekerja.

Fase lambung sekresi getah lambung disebabkan oleh makanan yang masuk ke

dalam lambung. Relaksasi serta rangsang kimia seperti hasil urai protein, kofein atau

alkohol, akan menimbulkan refleks kolinergik lokal dan pembebasan gastrin. Jika pH

turun di bawah 3, pembebasan gastrin akan dihambat.

Page 5: tugas biokimia

Gambar 3. Bagan pengaruh sekresi sel parietal

Pada fase usus mula-mula akan terjadi pe-ningkatan dan kemudian akan diikuti

dengan penurunan sekresi getah lambung. Jika makanan yang baru dimakan dan tidak

asam masuk ke dalam duodenum, maka dari sel G duodenum akan dibebaskangortnVi.

Jika kemudian khimus yang asam masuk ke usus duabelas jari akan

dibebaskan sekretin. Ini akan menekan sekresi asam klorida dan merangsang

pengeluaran pepsinogen. Ham-batan sekresi getah lambung lainnya dilakukan

olehkholesistokinin-pankreozimin, terutama jika khimus yang banyak mengandung lemak

sampai pada usus halus bagian atas.

Di samping zat-zat yang sudah disebutkan ada hormon saluran cerna lainnya

yang berperan pada sekresi dan motilitas. GIP (gastric inhibitory

polypeptide)menghambat sekresi HC1 dari lambung dan kemungkinan juga merangsang

sekresi insulin dari kelenjar pankreas.

Somatostatin, yang dibentuk tidak hanya di hipothalamus tetapi juga di sejumlah

organ lainnya antara lain sel D mukosa lambung dan usus halus serta kelenjar pankreas,

menghambat sekresi asam klorida, gastrin dan pepsin lambung dan sekresi sekretin di

usus halus. Fungsi endokrin dan eksokrin pankreas akan turun (sekresi insulin dan

glukagon serta asam karbonat dan enzim pencernaan). Di samping itu ada tekanan

Page 6: tugas biokimia

sistemik yang tak berubah, pasokan darah di daerah n.splanhnicus akan berkurang se-

kitar 20-30%.

Perlu pula dikemukakan di sini rangsangan emosional. Stres, kemarahan akan

meningkatkan, rasa takut atau kesedihan akan mengurangi sekresi getah lambung dan

motilitas.

Usus halus Di usus halus proses pencernaan akan dilanjutkan dan pecahan

makanan dengan berat molekul rendah sebagian besar akan diabsorpsi. Usus halus

dibagi atas tiga bagian:

duodenum (usus duabelas jari),

jejunum (usus kosong), dan

ileum (usus bengkok).

Duodenum mempunyai bentuk mirip tapal kuda, pada bagian cekungnya terpasang ke-

lenjar pankreas. Pada bagian menaik ber-muaiaductuspancreaticus (saluran kelenjar

pankreas) dan ductus choledochus (saluran empedu) yang mempunyai bagian akhir

menyatu.

Pada ujung duodenum terdapat jejunum sepanjang sekitar 1,2 m dan dilanjutkan

dengan ileum sepanjang kira-kira 1,8 m. Kumpulan jejunum dan ileum terpasang

pada mesenterium.

Keistimewaan dari mukosa usus halus adalah perluasan permukaan usus halus

dengan lipatan, vili, dan mikrovili. Lipatan ini paling banyak di duodenum dan jejunum

dan dapat mencapai 8 mm, dan membentuk lekukan submukosa. Di sini terdapat vili

berbentuk jari setinggi 1 mm, yang epitelnya umumnya terdiri atasenterosit (sel entero-

sit), mikrovili yang merupakan kaki proto-plasma berlumen yang tersusun berdekatan.

Permukaan yang melapisi lumen dengan demikian akan diperluas sekitar 600 kali, pada

usus halus keseluruhan luasnya adalah 200 m2.

Di samping mukosa, usus halus terdiri atas lapisan otot melingkar dan memanjang

dan serosa yaitu bagian viseral peritoneum. Pada dinding usus halus

terdapat pulapleksus saraf vegetatif, yaitu plexus submucosus yang mempersarafi

mukosa dan plexus myenteri-cus yang mempersarafi ototnya. Pada kerja motorik usus

halus dibedakan atas gerakan mencampur dan gelombang peristaltik dorong.Gerakan

Page 7: tugas biokimia

mencampur melakukan pencampuran intensif khimus dengan getah pankreas, empedu

dan sekret dari kelenjar usus halus, sedangkan gerakan peristaltik mendorong adonan

makanar Gerakan ini dapat timbul dengan adany relaksasi dinding usus halus dan dikei

dalikan saraf melalui plexus myentericus.

Usus besar Usus besar yang merupaka bagian akhir dari saluran cerna dapat dibaj

menjadi:

° cecum (usus buntu sekum) dengan appendix vermiformis (umbai cacing),

° colon (usus besar, kolon), dan

° rectum (usus akhir, rektum).

Di usus besar dengan pengentalan isi usi terbentuk feses. Istilah sekum muncul

karena bagian usus ini buntu (gambar 4). Pada sisi sebelah atas bermuara ileum. Melalui

katup yang terdapat di sini (vah ileocaecalis) isi usus halus akan masuk sedikit-sedikit ke

dalam usus besar. Kolon yang bersambungan dengan sekum terdiri atas bagian menaik,

bagian mendatar dan bagian menurun serta bagian yang berbentuk huruf S (colon

ascendens, transversum, descendens, sigmoideum). Bagian yang halus mempunyai lebar

sekitar 6-8 cm panjangnya sekitar 1,3 m. Yang khas bagi kolon adalah adanya

tiga taenia yang merupakan otot memanjang bagian luar yang tersusun seperti garis-

garis, juga haustr, tonjolan dinding usus yang terbentuk karena kontraksi lokal otot

lingkar berbentuk simpul.

Bagian usus besar yang paling akhir adala rektum sepanjang 15-20 cm dan

berakh pada anus yang dilengkapi dengan otot sfingter pada bagian dalam yang terdiri

atas serabut otot polos, dan otot sfingter bagian luar yang terdiri atas otot skelet. Otot

memanjang luar di sini tak lagi tersusun dalam taenia melainkan membentuk lagi lapisan

tertutup.

Berbeda dengan usus halus, mukosa usus besar tidak mengandung jonjot, di sini

ditemukan kripta yang amat dalam dan rap; berdekatan. Epitel kripta dan epitel

permukaan terutama terdiri atas sel piala yau memproduksi lendir.

Page 8: tugas biokimia

Gambar 4. Potongan pada muara usus halus ke usus besar dan usus buntu serta umbai

cacing.

Sebagian sel epitel dilengkapi dengan bulu-bulu tebal yang berfungsi untuk

absorpsi. Pada rektum, di bawah mukosa pada apa yang dinamakan zona hemoroid,

terdapat sekelompok pembuluh darah yang merupakan penutup dalam bentuk otot.

Dengan gerakan dinding usus besar, isi usus akan digiling dan dibawa terus. Di samping

gelombang peristaltik lambat dari otot lingkar pada jarak usus yang pendek, sekitar 2-3

kali sehari terjadi gelombang peristaltik yang besar tnulai dari sekum sampai sigmoid.

Gerakan ini akan distimulasi oleh impuls parasimpatis dan dihambat oleh impuls

simpatis.

Hati dan saluran empedu Hati, yang merupakan organ metabolisme sentral

tubuh, dan dengan pembentukan maupun ekskresi empedu merupakan kelenjar eksokrin

terbesar, terdapat di bawah lengkung diafragma kanan. Hati terbagi atas 2 lobus, yang

lebih besar pada bagian kanan dan bagian yang lebih kecil di kiri. Bobotnya sekitar 1500

g. Pada permukaan bawah yang cekung pada port a hati, ada 2 pembuluh yang masuk

ke dalam hati : arteria hepatica dan vena portae.

Dari sini pulalah ductus hepatici mening-galkan hati. Vena porta membawa darah

vena isi perut yang tak berpasangan dan dengan ini juga membawa produk absorpsi

lambung dan usus ke hati. Setelah melewati kapiler hati, sinusoida, melalui vena hepati-

ca, darah akan masuk ke vena cava inferior. Segera setelah meninggalkan hati, kedua

duktus hepatika akan bergabung memben-tuk ductus hepaticus communis. Bagian ak-

Page 9: tugas biokimia

hirnya disebut ductus cysticus, mulai dari percabangan ke kandung empedu, yang me-

rupakan tempat penyimpanan empedu.Bagian saluran empedu yang akhirnya bergabung

dengan ductus hepaticus communis disebut ductus choledochus. Saluran ini bermuara

biasanya bersama dengan saluran dari kelenjar pankreas (lihat di bawah), pada cabang

menaik dari usus dua-belasjari.

Bangun lobulus hati Unsur yang membangun hati disebut lobulus hati, pada

manusia terdapat sekitar 50.000-100.000 buah. Diameternya sekitar 1-2 mm dan antara

yang satu dengan yang lain terpisah oleh benang jaringan ikat yang halus. Pada

penampang histologis terlihat bentuknya yang hampir segi enam. Tiap lobulus hati terdiri

atas sejumlah sel yang berjalan secara radial tersusun atas pelat dan lajur yang

bercabang dan berhubungan satu sama lain. Tiap pelat sel hati biasanya mempunyai dua

lapis sel. Di antara lajur pelat sel hati terdapat sinusoida hati (kapiler hati), yang satu

sama lain beranastomosis dan membentuk jala kapiler radial. Pada dindingnya di sam-

ping ditemukan sel endotelium yang merupakan bagian sistem retikulo-endotelium,

terdapat pula sel bintang Kupffer yang mampu melakukan fagositosis. Di antara

sinusoida hati dan sel hati terdapat ruang berupa celah, yaitu ruang Disse, yang

dimasuki mikrovilli sel hati. Dengan cara ini akan terjadi syarat optimum untuk absorpsi

zat-zat yang masuk ke ruang Disse melalui sejumlah pori-pori pada dinding kapiler.

Sinusoida hati berjalan melewati ruang di antara sel-sel hati, demikian juga

kapiler empedu tetapi letaknya terpisah. Kapiler empedu ini mempunyai dinding yang

ter-bentuk oleh membran sel hati. Kapiler empedu ini mulai dari bagian tengah lobus dan

berjalan sentrifugal ke daerah perifer lobus, serta bermuara di daerah periportal, yang

merupakan titik temu beberapa lobulus, ke-mudian ke saluran empedu interlobuler. Sel

hati ditandai dengan banyaknya mito-kondria dan retikulum endoplasma.

Sekresi empedu Produksi empedu tiap hari yaitu 600-800 ml. Susunan empedu

dan laju pembentukannya berubah-ubah bergantung pada jumlah dan jenis makanan.

Harga pH berkisar antara 7,4 dan 8,5. Cairan empedu yang hampir isotonis dengan

darah, di samping mengandung ion anorganik, terutama mengandung asam empedu, zat

warna empedu, kolesterol, fosfolipid dan beberapa enzim (misalnya fosfatase basa).

Sebagaimana tertulis pada halaman 33, sebagian obat dan metabolitnya juga

dikeluarkan bersama empedu. Di dalam saluran empedu dan terutama di dalam kandung

empedu yang kapasitasnya sekitar 10-15 ml, susunan empedu akan berubah.

Page 10: tugas biokimia

Asam empedu, zat warna empedu dan kolesterol akan mengalami penarikan air

dan menjadi 5-10 kali lebih pekat, sedangkan konsentrasi elektrolit akan berkurang kare-

na terjadinya reabsorpsi kembali ion natrium, klorida dan hidrogenkarbonat ke dalam

pembuluh darah.

Sekresi empedu dipengaruhi oleh hormon saluran cerna dan sistem saraf otonom.

Se-lama pencernaan, sekresi empedu dari sel hati akan meningkat secara terus-menerus

sampai duakalinya dengan meningkatkan juga konsentrasi hidrogenkarbonat.

Peningkatan sekresi ini disebabkan oleh sekretin, dan juga oleh naiknya pasokan darah

ke hati dan pengaktifan vagus. Selama pengambilan makanan empedu mengalir

langsung ke dalam duodenum, sedangkan pada saat pencernaan beristirahat, empedu

masuk ke kandung empedu, mengalami pemekatan di sana, disimpan dan baru setelah

pembebasan kolesistokinin-pankreozimin dengan mengkontraksi kandung empedu,

empedu akan dialirkan ke usus duabelasjari.

Pankreas Kelenjar pankreas merupakan organ pensekresi yang di dalamnya

tersebar sekelompok sel berbentuk pulau, yang disebut sel-sel pulau Langerhans yang

mensekresi ke dalam. Bagian eksokrin pankreas mampu mensekresi enzim pencernaan.

Organ yang beratnya sekitar 70 sampai 90 g ini terdapat pada perut bagian atas

di belakang lambung. Organ ini terbagi menjadi 3 bagian, bagian kepala pankreas yang

ter-letak pada bagian cekung duodenum, badan pankreas dan ekor pankreas. Ductus

pancreaticus yang merupakan jalan keluar kelenjar pankreas, berjalan sepanjang pan-

kreas dan bermuara, seperti disebutkan terdahulu, bersama dengan ductus choledochus

ke dalam duodenum. Pada preparat histologis, terlihat struktur lobulus. Lobulus terdiri

atas bagian akhir kelenjar, yang disebut acinus.Dalam masing-masing kelompok acinus

ada celah yang menjorok ke dalam yang merupakan penghubung antara bagian akhir

kelenjar dan salurannya.

Sekresi getah pankreas Getah pankreas (jumlah rata-rata tiap hari sekitar 2

liter) mempunyai pH 8,0-8,4 karena kandungan hidrogenkarbonatnya yang tinggi.

Bersama dcngan empedu yang juga bersifat basa dan getah usus, bersama-sama akan

menetralkan getah lambung yang asam, sehingga khimus dalam duodenum

bersifat,netral sarnpai basa lemah. Produksi enzim dan proenzim yang tak aktif dari

getah pankreas terjadi dalam sel acinus. Pada saat sekresi, zat yang disimpan dalam

Page 11: tugas biokimia

bagian yang dise-but granul zimogen, bersama dengan elek-trolit dan air akan disekresi

ke dalam lumen acinus. Pengaturan sekresi pankreas ber-langsung melalui saraf dan

humoral: Pada pengambilan makanan sekresi akan meningkat secara refleks oleh vagus

lalu ke-mudian diatur oleh sekretin dan kolesis-tokinin-pankreozimin lebih lanjut. Setelah

pembebasan sekretin, maka akan dibebaskan getah pankreas yang bersifat basa kuat

dan mengandung sedikit enzim dalam jumlah yang lebih banyak. Sedangkan kolesis-

tokinin-pankreozimin akan menyebabkan sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim

dengan cara menstimulasi keluarnya granul zimogen dari sel acinus. Kerja optimum akan

terjadi pada kerja bersama-sama antara stimulasi vagus serta pembebasan sekretin dan

kolesistokinin-pankreozimin.

Pencernaan Untuk pemecahan makanan menjadi komponen yang dapat

diabsorpsi dibutuhkan enzim yang terdapat dalam ludah, getah lambung, getah usus dan

getah pankreas.

Pencernaan karbohidrat sudah mulai terjadi dalam mulut oleh ptialin yang

terdapat dalam ludah. Ptialin merupakan a-amilase yang menguraikan amilosa menjadi

maltosa. a-Amilase berikutnya terdapat dalam getah pankreas. Pada amilopektin dan

glikogen, sisa glukosa akan diuraikan oleh 1,6-a-glukosidase dari bulu-bulu tebal sel

usus. Epitel usus juga menghasilkan disakaridase yang memecah laktosa, maltosa, dan

sakarosa menjadi monosakarida. Pencernaan protein mulai dalam lambung setelah

pepsinogen dengan bantuan asam klorida lambung dan secara autokatalitik terbentuk

pepsin aktif. Pepsin bukan zat tunggal melainkan berupa campuran berbagai protease.

Sebagai endopeptidase, pepsin terutama memutuskan ikatan peptida dalam

molekul. Endopeptidase lalnnya adalah tripsin dan khimotripsin dari getah pankreas,

yang di-keluarkan dalam bentuk tak aktif (proenzim) dan baru menjadi aktif dalam

duodenum oleh enterokinase atau autokatalitik oleh tripsin. Dengan cara ini pankreas

dilindungi dari pencernaan diri sendiri. Setelah endopeptidase bekerja, terjadi pe-

nguraian lebih lanjut dari polipeptida dan oligopeptida oleh eksopeptidase, yang mampu

memecahkan asam amino pada ujung C-terminal atau N-terminal. Eksopeptidase

semacam ini terdapat juga dalam getah pankreas dan dalam bulu tebal enterosit.

Syarat terjadinya pencernaan lemak adalah diperbesarnya permukaan dengan

menge-mulsi lemak tersebut.

Page 12: tugas biokimia

Yang terutama bertindak sebagai emulgator adalah asam empedu yang terdapat

dalam empedu, dan di samping itu juga monoglise-rida yang dihasilkan pada pencernaan

lemak. (Asam empedu sebagian besar akan diabsorpsi kembali dalam usus halus dan

dengan sirkulasi enterohepatik akan masuk lagj ke hati). Setelah pengemulsian,

sebagian besar trigliserida akan diuraikan oleh lipase pankreas menjadi gliserin dan

asam lemak bebas, dan menjadi digliserida dan monogliseridajuga.

Absorpsi Produk yang dihasilkan pada proses pencernaan harus melewati

dinding usus masuk ke dalam darah atau limfe dan dari sana masuk ke dalam masing-

masing sel jaringan tertentu.

Organ utama untuk mengabsorpsi zat yang dihasilkan oleh pencernaan adalah

usus halus. Absorpsi terjadi dengan cara difusi yaitu sesuai dengan landaian (gradien)

konsentrasi, dan dengan transpor aktif.

Karena kelarutannya yang tinggi dalam air, maka pengambilan monosakarida

oleh la-pisan lipid membran sel dipersulit. Karena itu glukosa dengan bantuan ion

natrium akan mengalami transpor aktif. Kemungkinan juga galaktosa akan diabsorpsi

melalui sistem transpor ini. Untuk fruktosa ternyata terjadi difusi dipercepat dengan

bantuan pembawa.

Untuk absorpsi asam L-amino alam terbukti ada 4 sistem transpor spesifik yaitu

untuk asam amino netral, basa dan asam serta untuk asam imino. Dalam jumlah kecil

terjadi juga absorpsi polipeptida.

Setelah lipase bekerja, lemak akan masuk ke enterosit dalam bentuk asam lemak

bebas, gliserin dan monogliserida. Asam lemak yang terdapat dalam lemak alami yang

mempunyai 16 dan 18 atom C akan menjadi trigliserida lagi dan terbungkus dengan

bungkus protein yang disebut khilomikron lalu masuk ke limfe. Trigliserida rantai sedang

dan pendek jika tak ada asam empedu dan lipase pankreas dapat juga diabsorpsi dari sel

mukosa tanpa mengalami pemecahan lebih dahulu, dari sini terutama melalui vena porta

akan sampai ke hati.

Karena itu pada penyakit usus, hati dan pankreas yang disertai steatorea

diberikan trigliserida rantai sedang untuk menggantikan lemak lainnya.

Page 13: tugas biokimia

Yg ini

Anatomi lambung Pada lambung manusia dibedakan (gambar 2)

bagian kardia(daerah bermuaranya esofagus), fundus, korpus, antrum (pembesaran

sebelum akhir lambung) dan pilorus. Lengkungan bagian tepi dinamakan lengkung

besar danlengkung kecil.

Mukosa lambung mempunyai satu lapis epitel silinder yang berlekuk-lekuk

(foveolae gastricae), tempat bermuaranya kelenjar lambung yang spesifik. Kelenjar pada

daerah kardia dan pilorus hanya memproduksi lendir, sedangkan kelenjar pada daerah

korpus dan fundus memproduksi lendir, asam klorida dan enzim proteolitik. Karena itu

pada kelenjar korpus dan fundus ditemukan 3 jenis sel,

sel yang memproduksi lendir yaitu sel mukus (mucous neck cell),

sel yang menghasilkan asam klorida yaitu sel parietal,

sel yang menghasilkan enzim proteolitik yaitu sel epitel mukosa.

Page 14: tugas biokimia

Gambar 2. Lambung manusia, dipotong.

Otot dinding lambung terdiri atas tiga lapisan serabut otot polos, yang tersusun

me-manjang, melintang dan miring ke atas. Karena rancangannya yang sedemikian itu,

otot ini mampu menyesuaikan diri dengan volume lambung sesuai dengan isinya, juga

memungkinkan pencampuran makanan serta meneruskannya ke saluran cerna

berikutnya.

Motilitas dan pengosongan lambung, Dalam keadaan kosong, lambung akan

merupakan suatu tabung otot yang berkontraksi dan dinding bagian dalamnya

berdekatan letaknya satu sama lain. Jika makanan masuk, otot polos akan berelaksasi

dan dinding lambung akan kendur tanpa disertai naiknya tekanan intraluminal.

Pencampuran makanan yang dimakan yang kemudian men-jadi khimus (makanan halus)

terjadi dengan kontraksi peristaltik dan jalan keluar lambung ada dalam keadaan

tertutup.

Pada pengosongan lambung, pilorus akan terbuka sebentar, dan sebagian khimus

dengan bantuan kontraksi peristaltik di daerah antrum akan masuk ke usus duabelas

jari.

Pengaturan peristiwa ini terjadi baik melalui saraf maupun hormon. Impuls

parasimpa-tikus yang disampaikan melalui nervus vagus akan meningkatkan motilitas,

secara reflektoris melalui vagus juga akan terjadi pengosongan lambung. Refleks

pengosongan lambung ini akan dihambat oleh isi yang penuh, kadar lemak yang tinggi

dan reaksi asam pada awal usus halus. Keasaman ini disebabkan oleh hormon saluran

cerna terutama sekretin dan kholesistokinin-pankreo-zimin, yang dibentuk dalam

Page 15: tugas biokimia

mukosa usus halus dan dibawa bersama aliran darah ke lambung. Dengan demikian

proses pengosongan lambung merupakan proses umpan balik humoral.

Di samping proses yang disebutkan di atas, pengaturan motorik lambung

dilakukan oleh mekanisme lain. Pengaturan ini diduga antara lain dilakukan oleh

dopamin dan serotonin.

Sekresi getah lambung Kelenjar di lambung tiap hari membentuk sekitar 2-3

liter getah lambung, yang merupakan larutan asam klorida yang hampir isotonisdengan

pH antara 0,8-1,5, yang mengandung pula enzim pencemaan, lendir danfaktor

intrinsik yang dibutuhkan untuk absorpsi vitamin B12 (lihat halaman 41.1). Asam klorida

menyebabkan denaturasi protein makanan dan menyebabkan penguraian enzimatik

lebih mudah. Asam klorida juga menyediakan pH yang cocok bagi enzim lambung dan

mengubah pepsinogen yang tak aktif menjadi berbagaipepsin.

Asam klorida juga akan membunuh bakteri yang terbawa bersama

makanan.Pengaturan sekresi getah lambung sangat kompleks. Seperti pada pengaturan

motflitas lambung serta pengosongannya, di sini pun terjadi pengaturan oleh saraf

maupun hormon. Berdasarkan saat terjadinya peristiwa, ma-ka sekresi getah lambung

dibagi atas fase sefalik, lambung (gastral) dan usus (intestinal).

Fase sekresi sefalik diatur sepenuhnya melalui saraf. Penginderaan penciuman

dan rasa akan menimbulkan impuls saraf aferen, yang di sistem saraf pusat

akan merangsang serabut vagus. Stimulasi nervus vagus akan

menyebabkandibebaskannya asetilkolin dari dinding lambung. Ini akan menyebabkan

stimulasi langsung pada sel parietal dan sel epitel serta akan membebaskan gastrin dari

sel G antrum. Melalui aliran darah, gastrin akan sampai pada sel parietal dan akan

menstimulasinya sehingga sel itu membebaskan asam klorida. Pada sekresi asam klorida

ini, histamin juga ikut berperan. His-tamin ini dibebaskan oleh mastosit karena stimulasi

vagus (gambar 3). Secara tak langsung dengan pembebasan histamin ini gastrin dapat

bekerja.

Fase lambung sekresi getah lambung disebabkan oleh makanan yang masuk ke

dalam lambung. Relaksasi serta rangsang kimia seperti hasil urai protein, kofein atau

alkohol, akan menimbulkan refleks kolinergik lokal dan pembebasan gastrin. Jika pH

turun di bawah 3, pembebasan gastrin akan dihambat.

Page 16: tugas biokimia

Pada fase usus mula-mula akan terjadi pe-ningkatan dan kemudian akan diikuti

dengan penurunan sekresi getah lambung. Jika makanan yang baru dimakan dan tidak

asam masuk ke dalam duodenum, maka dari sel G duodenum akan dibebaskangortnVi.

Jika kemudian khimus yang asam masuk ke usus duabelas jari akan

dibebaskan sekretin. Ini akan menekan sekresi asam klorida dan merangsang

pengeluaran pepsinogen. Ham-batan sekresi getah lambung lainnya dilakukan

olehkholesistokinin-pankreozimin, terutama jika khimus yang banyak mengandung lemak

sampai pada usus halus bagian atas.

Di samping zat-zat yang sudah disebutkan ada hormon saluran cerna lainnya

yang berperan pada sekresi dan motilitas. GIP (gastric inhibitory

polypeptide)menghambat sekresi HC1 dari lambung dan kemungkinan juga merangsang

sekresi insulin dari kelenjar pankreas.

Somatostatin, yang dibentuk tidak hanya di hipothalamus tetapi juga di sejumlah

organ lainnya antara lain sel D mukosa lambung dan usus halus serta kelenjar pankreas,

menghambat sekresi asam klorida, gastrin dan pepsin lambung dan sekresi sekretin di

usus halus. Fungsi endokrin dan eksokrin pankreas akan turun (sekresi insulin dan

glukagon serta asam karbonat dan enzim pencernaan). Di samping itu ada tekanan

sistemik yang tak berubah, pasokan darah di daerah n.splanhnicus akan berkurang se-

kitar 20-30%.

Perlu pula dikemukakan di sini rangsangan emosional. Stres, kemarahan akan

meningkatkan, rasa takut atau kesedihan akan mengurangi sekresi getah lambung dan

motilitas.

Sekresi getah pankreas Getah pankreas (jumlah rata-rata tiap hari sekitar 2

liter) mempunyai pH 8,0-8,4 karena kandungan hidrogenkarbonatnya yang tinggi.

Bersama dcngan empedu yang juga bersifat basa dan getah usus, bersama-sama akan

menetralkan getah lambung yang asam, sehingga khimus dalam duodenum

bersifat,netral sarnpai basa lemah. Produksi enzim dan proenzim yang tak aktif dari

getah pankreas terjadi dalam sel acinus. Pada saat sekresi, zat yang disimpan dalam

Page 17: tugas biokimia

bagian yang dise-but granul zimogen, bersama dengan elek-trolit dan air akan disekresi

ke dalam lumen acinus. Pengaturan sekresi pankreas ber-langsung melalui saraf dan

humoral: Pada pengambilan makanan sekresi akan meningkat secara refleks oleh vagus

lalu ke-mudian diatur oleh sekretin dan kolesis-tokinin-pankreozimin lebih lanjut. Setelah

pembebasan sekretin, maka akan dibebaskan getah pankreas yang bersifat basa kuat

dan mengandung sedikit enzim dalam jumlah yang lebih banyak. Sedangkan kolesis-

tokinin-pankreozimin akan menyebabkan sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim

dengan cara menstimulasi keluarnya granul zimogen dari sel acinus. Kerja optimum akan

terjadi pada kerja bersama-sama antara stimulasi vagus serta pembebasan sekretin dan

kolesistokinin-pankreozimin.

Pencernaan Untuk pemecahan makanan menjadi komponen yang dapat

diabsorpsi dibutuhkan enzim yang terdapat dalam ludah, getah lambung, getah usus dan

getah pankreas.

http://task-list.blogspot.com/2008/02/saluran-pencernaan.html

Pengaturan pH lambungPemeliharan pH lambung antara 1,5 – 1,7 dilakukn oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh sel – sel dinding lambung. Masuknya makanan ke dalam lambung merangsang sel – sel pada dinding lambung untuk mengeluarkan gastrin. Gastrin merangsang sel – sel kelenjar lambung lain untuk mengeluarkan cairan hidroklorida. Bila pH mencapai 1,5 asam klorida menghentikan pengeluaran gastrin, sehingga produksi hidroklorida ikut terhenti, dan lambung tidak menjadi terlalu asam.Pengaturan lain adalah reseptor saraf di dalam dinding lambung. Reseptor ini bereaksi terhadap kehadiran makanan dengan cara merangsang kelenjar lambung untuk mengeluarkan cairannya dan otot untuk melakukan kontraksi. Pada saat lambung mengosongkan diri, reseptor tidak lagi terangsang, pengeluaran cairan lambung diperlambat dan kontraksi lambung diperlambat.  

http://apriliaitp.blogspot.com/2012/08/pencernaan-dan-penyerapan-makanan-di.html