Tugas Biokimia AF 01

13
TUGAS BIOKIMIA BIOMEDIK ABDUL QADIR AFIN KOLLY 10542 0245 10 FAKULTAS KEDOKTERAN

description

tugas biokimia

Transcript of Tugas Biokimia AF 01

Page 1: Tugas Biokimia AF 01

TUGAS BIOKIMIA

BIOMEDIK

ABDUL QADIR AFIN KOLLY

10542 0245 10

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 2: Tugas Biokimia AF 01

Abdul Qadir Afin Kolly

NIM: 10542 0245 10

TUGAS BIOKIMIA (BIOMEDIK)

1. Bagaimana cara mengindentifikasi Karbohidrat, Lemak dan Protein ?

Jawab:

a. Cara mengindentifikasi Karbohidrat yaitu dengan menggunakan percobaan

terhadap karbohidrat yaitu dengan tes molisch. Reaksi ini berlaku untuk semua jenis

karbohidrat baik dalam bentuk bebas maupun terikat. Dasarnya adalah membentuk

furfural atau turunannya di sebabkan daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap

karbohidrat. Dengan alfa neftol, furfural akan membentuk suatu senyawa yang

berwarna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat namun tetap

berguna untuk analisis. Hasil negative merupakan suatu bukti bahwa tidak ada

karbohidrat. Selain tes molish, ada juga tes lain untuk mengidentifikasi karbohidrat

yaitu: Tes seliwanoff, tes benedict, tes barfoed dan tes amilum dengan iodium.

b. Cara mengindentifikasi Lemak yaitu dengan percobaan Daya Larut Lemak. Secara

relatif lemak tidak larut dalam air tetapi pada umumnya larut dalam pelarut non

polar seperti eter, kloroform dan benzene.

c. Cara mengidentifikasi Protein adalah dengan reaksi biuret. Dengan reaksi ini dapat

diketahui dengan adanya peptida linkage (ikatan protein) dasar percobaan, ion

tembaga dalam suasana alkali akan bereaksi dengan protein membetuk senyawa

kompleks berwarna ungu.

2. Bagaimana struktur dan fungsi karbohidrat ?

Jawab:

Struktur karbohidrat = Berdasarkan gugus fungsi polihidroksialdehida atau

polihidrosiketon serta senyawa yang menghasilkan pada proses hidrolisis, senyawa yang

yang termasuk Karbohidrat terdapat gugus fungsi OH-, aldehide dan keton. Rumus

fischer: molekul karbohidra terbentuk dari rantai atom C dan tiap atom C mengikat atom

/gugus tertentu sehingga atom C mengikat 4 atom dengan tiap sudut 1090 menjadi

tetrahedron dengan tom C sebagai pusatnya.

Page 3: Tugas Biokimia AF 01

Fungsi karbohidrat adalah sebagai simpanan energi,bahan bakar dan senyawa antara

metabolisme pati, glikogen yang dapat diubah menjadi glukosa, bagian dari kerangka

struktur pembentuk RNA dan DNA menjadi gula ribosa dan deoksiribosa.

3. Sebutkan jaringan dan sel yang tidak bisa memanfaatkan energi selain glukosa ?

Jawab:

Eritrosit,

Sistem syaraf

4. Bagaimana prinsip kerja tes reduksi ?

Jawab:

Zat reduksi dalam sampel dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan yang

bersifat basa. Dalam tes benedick dan fehling glukosa dan bahan-bahan produksi dalam

sampel akan mereduksi cupri sulfat yang berwarna biru menjadi endapan cupro oksida

yang berwarna merah dalam suasana alkali.

5. Sebutkan macam – macam pelarut polar dan Non polar ?

Jawab:

Pelarut Non Polar: benzene (C6H6), karbon tetraklorida (CCL4), dan dietil

eter (CH3CH2OCH2CH3), Heksana,Toluena, Dietil Eter, kloroform, etil

asetat, O2, CO2, CH4, CL2.

Pelarut Polar: NH3, PCl3 , H2O, HCl, HBr, HI, HF.

6. Apa yang mempengaruhi daya larut lemak ?

Jawab:

Lemak memiliki sifat umum yaitu: 1) Relatif tidak larut dalam air dan 2) Larut

dengan pelarut non polar misalnya eter dan kloroform. Lemak di simpan di jaringan

adiposa tempat senyawa ini berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan dan

sekitar organ tertentu. Lipid non polar berfungsi sebagai insulator listrik, dan

memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin.

7. Sebutkan perbedaan ikatan lemak jenuh dan tidak jenuh dan apa efek yang dapat di

timbulkan ?

Page 4: Tugas Biokimia AF 01

Jawab:

Asam lemak jenuh : tidak mengandung ikatan rangkap, asam lemak tidak jenuh

dapat digambarkan berupa asam asetat (CH3-COOH) sebagai anggota pertama

rangkaian dengan CH2 yang ditambah diantara gugus CH3 dan COOH terminal

Efek jika asupan dalam jumlah banyak, secara signifikan tidak hanya meningkatkan

kadar kolesterol LDL, akan tetapi sekaligus meningkatkan kolesterol HDL darah.

Dengan demikian secara otomatis meningkatkan kadar kolesterol total darah.

Asam lemak tidak jenuh: mengandung satu atau lebih ikatan rangkap lemak tidak

jenuh terbagi.

Asam tidak jenuh tunggal (monoetenoid, monoenoat),mengandung suatu ikatan

rangkap

Asam tidak jenuh ganda (polietenoid, polienoat)mengandung dua atau lebih

ikatan rangkap

Eikasonoid: senyawa yang berasal dari asam lemak eikosa (20-karbon).

Jika tinggi asam lemak tidak jenuh maka menurunkan kadar kolesterol total dalam

jumlah banyak, cenderung menurun tidak hanya kadar kolesterol LDL tapi juga HDL

darah.sehingga memperbesar resiko kolesterol total sehingga meningkatkan resiko

infark miokard.

8. Apa yang disebut dengan kolesterol dan dari mana kolesterol di bentuk ?

Jawab :

Jenis kolesterol dalam tubuh terbagi dalam 3 (tiga) jenis. Jenis-jenis kolesterol

tersebut tersusun dari kolesterol, protein, dan trigliserida. Tetapi dalam tiap jenis

kolesterol susunan ketiga faktor yang menyusunnya itu memiliki jumlah yang berbeda.

Jenis kolesterol yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein): Kolesterol LDL memiliki jumlah

kolesterol yang terbanyak dibanding protein dan trigliserida. Kolesterol LDL ini

berfungsi untuk menyebarkan kolesterol yang telah diproduksi oleh sel hati ke jaringan -

jaringan tubuh.

Page 5: Tugas Biokimia AF 01

Kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein): Kolesterol VLDL memiliki

jumlah trigliserida yang terbanyak dibanding protein dan kolesterol. VLDL memiliki

sifat seperti kolesterol LDL tetapi kandungan terbesar yang dimilikinya bukan

kolesterol tetapi trigliserida, sebagai salah satu jenis lemak yang ada di dalam darah.

Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein): HDL memiliki jumlah protein yang

terbanyak dibandingkan trigliserida dan juga kolesterol.

9. Apa yang disebut sebagai denaturasi reversible dan irreversible ?

Jawab :

Denaturasi reversible merupakan peristiwa rusaknya struktur protein dimana protein menggumpal yang dapat lagi kembali ke struktur semula. Contoh telur rebus, secara fisik rusak menjadi padat tetapi protein masih berfungsi baik

Denaturasi irreversible merupakan peristiwa rusaknya struktur protein dimana protein menggumpal yang tidak dapat lagi kembali ke struktur semula. Contoh telur dadar, bagian tepinya sudah rusak dan fungsi protein berkurang.

10. Jelaskan struktur dan fungsi membran sel darah merah ?

Jawab :

Struktur membrane sel darah merah terdiri dari suatu lapisan integral lipid, termasuk

fosfolipid dan kolesterol, yang mengandung protein. Protein-protein ini mungkin

terletak internal atau perifer. Komposisi protein lipid ini penting untuk

mempertahankan integrasi membrane sel darah merah, yang menahan influks tidak

terkontrol ion natrium (terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi di plasma) dan efluks

ion kalium (terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi di dalam sel darah merah).

Membran menyokong suatu transportasi aktif ion natrium keluar dan ion kalium ke

dalam. Proses ini sangat bergantung pada sumber energi yang memadai dalam bentuk

glukosa. Protein membran protein perifer yang utama, glikoforin adalah protein

terglikosilasi yang mengandung sebagian besar antigen sel darah merah. Protein

internal utama disebut spektin dan dibantu oleh protein kedua, aktin, dalam bentuk

suatu struktur kisi-kisi yang melekat pada ujung sitoplasmik protein-protein integral,

sehingga posisi protein-protein ini membentuk suatu kerangka sel.

Page 6: Tugas Biokimia AF 01

11. Faktor apa yang dapat menyebabkan hemolisis dan kaitannya dengan pelarut organik

dan Non organik hiper dan hipo osmolaritas ?

Jawab :

Faktor-faktor yang menyebaban hemolisis sel darah merah adalah hemolisis terjadi

karena kadar NaCl dalam darah yang kurang (<0,9%) yang mengakibatkan cairann dari

luar masuk ke dalam sel sehingga SDM akan membengkat dan mengakibatkan

terjadinya hemolisis/pecah. Dan kaitannya dengan pelarut organik yang bersifat

melisiskan sel darah merah tergantung dari kadar nya yang ada dalam sel darah merah.

Dan begitu pula dengan larutan yang memiliki osmolaritas yang rendah maka sel darah

merah akan membengkak dan akan menyebabkan sel darah merah pecah. Namun pada

keadaan hiper osmolaritas maka sel darah merah akan mengkerut.

12. Bagaimanakah mekanisme kerja enzim ?

Jawab :

Enzim menggunakan banyak mekanisme untuk mempermudah katalisis, enzim

menggunakan berbagai kombinasi dari empat mekanisme umum untuk mempercepat

laju reaksi kimia.

Katalisis karena kedekatan: agar dapat bereaksi molekul-molekul harus berada

dalam jarak yang cukup dekat untuk membentuk ikatan satu sama lain, semakin

tinggi konsentrasi nya, maka semakin sering molekul-molekul itu bertemu satu

sama lain dan semakin besar laju reaksinya, ketika mengikat molekul substrat di

bagian aktifnya maka enzim menciptakan suatu regio dengan konsetrasi substrat

local yg tinggi, lingkungan ini juga secara special mengatur arah molekul substrat

sehingga di peroleh posisi ideal dengan untuk berinteraksi. Hal tersebut

menyebabkan laju reaksi meningkat sedikitnya seribu kali lipat.

Katalisis asam-basa: gusus fungsional yang dapat terionisasi pada rantai samping

aminoasil dan jika ada pada gugus prostetik berperan dalam katalisis dengan

berfungsi sebagai asam atau basa.

Katalisis denga paksaan: enzim yang mengatalisis reaksi lisis yang

menyebabbkan putusnya ikatan kovalen biasanya mengikat substratnya dalam

suatu konformasi yang agak sedikit kurang menguntungkan bagi ikatan yang

akan putus tersebut.

Page 7: Tugas Biokimia AF 01

Katalisis kovalen: proses katalisis kovalen melibatkan pembentukan suatu ikatan

kovalen antara enzim dan satu atau lebih substrat. Enzim yang telah mengalami

modifikasi tersebut kemudian menjadi suatu reaktan. Katalisis kovalen

memasukan suatu jalur reaksi baru dengan energy aktivasi yang lebih rendah dan

karna itu lebih cepat dari pada jalur reaksi dalam larutan homogen.

13. Apakah fungsi dari enzim, koenzim dan kofaktor ?

Jawab :

Fungsi enzim adalah sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia dalam system

biologic. Hampir setiap system reaksi kimia dalam system biologis di katalisis oleh

enzim. sintesis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian besar enzim dapat di ekstraksi

dari sel tanpa merusak fungsinya.

Fungsi koenzim adalah Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung

ribose dan fospat fungsinya mentuk sifat dari reaksinya.

Fungsi kofactor adalah enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk

mencapai aktivitas penuhnya. Namun beberapa pula memerlukan molekul non-

protein yang disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif.

Kofaktor dapat berupa zat anorganik (contohnya ion logam) ataupun

zat organik (contohnya flavin dan heme).

14. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim (logam berat, PH dan suhu) ?

Jawab :

Pengaruh suhu: suhu rendah mendekati titik beku tidak dapat merusak enzim,

namun enzim tidak dapat bekerja. Denga kenaikan suhu lingkungan, enzim mulai

bekerja sebagian dan mencapai suhu maksimun pada suhu tertentu. Bila suhu di

tingkatkan terus, jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena akan mengalami

denaturasi. Kecepatan reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada suhu optimum.

Enzim dalam tubuh manusia memiliki suhu optimum sekitar 370C sebagian enzim

menjadi tidak aktif pada pemanasan kurang lebih 600C karena terjadi denaturasi.

Pengaruh pH : enzim bekerja pada kisara pH tertentu. Jika di lakukan pengukuran

aktifitas enzim pada beberapa macam pH yang berlainan, sebagian enzim yang berada

Page 8: Tugas Biokimia AF 01

dalam tubuh akan menunjukan aktifitas maksimum pada pH antara 5-9. Kecepatan

reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada pH optimum. Ada enzim yang mempunyai

pH optimum yang sangat rendah seperti pepsin yang mempunyai pH optimum 2. Pada

pH yang jauh di luar pH optimum enzim akan terdenaturasi. Selain itu pada keadaan ini

baik enzim maupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik yg

mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan dengan substrat.

15. Apa yang di maksud dengan larutan buffer/larutan penyangga ?

Jawab :

Larutan buffer/larutan penyangga adalah larutan yang terdiri dari campuran asam

lemah dengan basanya atau basa lemah dengan asamnya. Penyangga ini berfungsi

mempertahankan pH sehingga penambahan sejumlah kecil asam atau basa memberikan

pengaruh sangat kecil.

16. Bagaimana cara kerja larutan penyangga dalam menjaga keseimbangan asam dan basa

dalam tubuh ?

Jawab :

Molekul asam dan basa ketika bercampur dalam air pada suatu sel biologi akan

bereaksi sehingga dapat terjadi perubahan pH. Proses reaksi biokimia dala sel atau

jaringan sangat bergantung pada regulasi konsentasi hydrogen. pH secara biologis di

pelihara pada suatu nilai konstan oleh penyangga alami.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Tugas Biokimia AF 01

1. Penuntun Praktikum Biokimia Biomedik I. 2014

2. Murray RK, Biokimia Harper ed. 27. Jakarta: EGC. 2009

3. Sacher RA, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. Ed 11. Jakarta: EGC,

2004

4. K. Murray, Robert, dkk. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2003

5. Panduan skills lab BLOK 3.4 Gangguan Urogenital FK UNAND6. Yuniarba F. dkk. Karbohidrat. Universitas Brawijaya. 20127. Tuminah Sulistiowati,Media penelitian dan pengembangan kesehatan, volume XIX.

Efek Asam Lemak Jenuh dan asam lemak Tak Jenuh Terhadap Kesehatan: 2009