tugas asp

32
AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik sebagai entitas yang menggunakan dana publik yang besar harus transparan sehingga pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai politik peserta pemilu adalah penyampaian laporan Dana Kampanye(semua peserta pemilu) serta laporan keuangan (khusus untuk partai politik) yang harus diaudit Akuntan publik ke KPU serta terbuka untuk diakses publik . Laporan Keuangan yang dihasilkan. Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini: · Laporan Posisi Keuangan. · Laporan Aktivitas · Lapora Perubahan dalam aktiva Neto/Ekuitas. · Laporan arus kas · Cacatan atas laporan keuangan. Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu seperti UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.

description

AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK

Transcript of tugas asp

Page 1: tugas asp

AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK

            Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik sebagai entitas yang

menggunakan dana publik yang besar harus transparan sehingga pertanggungjawaban

keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Bentuk pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan partai politik peserta pemilu adalah penyampaian laporan Dana

Kampanye(semua peserta pemilu)  serta laporan keuangan (khusus untuk partai politik) yang

harus diaudit Akuntan publik ke KPU serta terbuka untuk diakses publik .

Laporan Keuangan yang dihasilkan.

 Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang

akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan

terdiri atas laporan  berikut ini:

·         Laporan Posisi Keuangan.

·         Laporan Aktivitas

·         Lapora Perubahan dalam aktiva Neto/Ekuitas.

·         Laporan arus kas

·         Cacatan atas laporan keuangan.

Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat

pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan

pemilu seperti UU No.31 Th.2002 tentang  partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang

pemilu.

Peran dan Fungsi Akuntansi dalam lingkungan PARTAI POLITIK.

a.       Pihak Internal.

ü  Ketua partai politik : menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan,mengevaluasi

kemajuan yang dicapai dalam usaha memenuhi tujuan dan melakukan tindakan-tindakan

koreksi yang diperlukan.

ü  Staf : berkepentingan dengan informasi mengenai transparansi pelaporan kegiatan dan

pelaporan keuangan partai politik .

b.      Pihak Eksternal.

ü  Donatur : Berkepentingan dengan informasi mengenai keseriusan dan kredibilitaas partai

politik untuk menjalankan progam-progam pencerdasan masyarakat secara politik.

Page 2: tugas asp

ü  Supplier/Pemasok : Tertarik dengan inforamasi akuntansi yang memungkinkannya untuk

memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dapat dibayarkan oleh partai politik pada

saat jatuh tempo.

ü  Konstituen/Basis massa : Adanya Laporan keuangan partai politik yang transparan adn

akuntabel aka mengundang simpati masyarakat dan akan dapat menepis isu miring bahwa

partai politik hanya aktif ssewaktu pemilu dan setelah pemilu kembali melupakan rakyat.

AKUNTANBILITAS DANA KAMPANYE

Kampanye partai politik untuk promosi dan pembentukan opini publik sudah pasti

memerlukan dana yang besar. Karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan

dana yang besar pasti akan menimbulkan kerawanan. Mulai dari rawan kolusi, korupsi,

konflik. Akuntabilitas yang tinggi dapat meminimalisir kecurigaan penyalahgunaan dana dan

mengantisipasi munculnya konflik. Kebutuhan untuk menciptakan good political party

governance dirasakan sangat mendesak, terutama bagi para partai politik peserta pemilu.

Penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan sistem pelaporan dana kampanye secara

transparan, akuntabel, dan independen akan sangat menunjang perwujudan pelaksanaan

pemilu yang bersih dalma rangka membangun kepercayaan publik kepada pemerintah dan

pertanggungjawaban peserta pemilu kepada publik.

Pelaporan dana kampanye Parpol

Tipe pelaporan dana kampanye partai politik:

1.      Tentukan metode pencatatan yang digunakan (sistem pencatatn tunggal atau sistem

pencatatan berpasangan, basis kas atau akrual)

2.      Pisahkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran antara keuangan rutin parpol dengan

pendanaan kampanye

3.      Semua transaksi yang dilakukan harus memiliki bukti tertulis seperti surat

perjanjian/kontrak tertulis, kwitansi, faktur

4.      Semua kegiatan yang berkaitan dengan kampanye harus dilengkapi dengan dokumentasi

kegiatan seperti foto kegiatan atau rekaman video.

DIMANA DAN KAPAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK DILAPORKAN?

Page 3: tugas asp

            Dalam pasal 79 UU No.12 tahun 2003 tentang pemilu disebutkan bahwa seluruh

laporan dana kampanye peserta pemilu,baik penerimaan maupun pengeluaran wajib

diserahkan keakuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60 hari sesudah hari pemungutan

suara.Sementara itu akuntan publik wajib menyelesaikan audit selambatnya 30 hari dan

hasilnya dilaporkan ke KPU selambatnya 7hari sesudah audit.Ketentuan tersebut

diamksudkan agar terwujud akuntabilitas mengenai pengelolaan dana kampanye pemilu

sehingga dapat menepis tuduhan akan adanya praktik-praktik politik uang (money politik).

AUDIT DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK.

Progam audit Dana Kampanye PARTAI POLITIK.

            Sebagaimana diatur dalam pasal 9 huruf (j) UU no.31 tahun 2002 setiap Partai politik

wajib memiliki rekening khusus dana kampanye yang secara khusus menampung dana

kampanye pemilu yang dipisahkan dari rekening untuk keperluan lain. Menurut SK  KPU

No.676 th 2003,setiap Partai politik peserta pemilu wajib melaporkan rekening khusus dana

kampanye pemilu,nama serta alamat bank.Dalam pasal 78 ayat ((4) UU No. 12 tahun 2003

dijelaskan bahwa jumlah sumbangan lebih dari Rp 5 juta wajib dilaporkan kepada KPU

termasuk identitas lengkap pemberi sumbangan.

Prosedur Audit.

Prosedur audit adalah sebagai berikut:

1.      Penerapan Prosedur atas pembukaan Rekening khusus Dana Kampanye.

·         Dapatkan laporan pembukuan rekening khusus dana kampanye yang disampaikan peserta

pemilu kepada KPU.

·         Minta reprentasi tertulis apakah laporan tersebut sudah disampaikan sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPU.

·         Minta reprensentasi tertulis apakah laporan pembukaan rekening khusus dana kampanye

telah dijelaskan sumber perolehan saldo awal serta rincian penerimaan dan pengeluaran dana

kampanye yang dikeluarkan sebelum pembukaan rekening khusus dana kampanye.

2.      Penerapan Prosedur atas saldo awal penerimaan Kas.

·         Saldo awal ini merupakan juamlah penerimaan kas dana kampanye yang masuk kedalam

pembukuan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebelum ditetapkan sebagai peserta

pemilu.Jumlah saldo awal ini diperoleh dengan menjumlahkan seluruh kas dana kampanye

yang berada disisi debet setiap kali penjurnalan terhadap transaksi kas dilakukan.

Page 4: tugas asp

·         Dapatkan bukti setoran awal dari sisa penerimaan dana yang disetorkan kerekening khusus

dana kampanye.

·         Bandingkan  bukti setoran dan rekening koran dengan saldo awal yang dilaporkan ke KPU

.

·         Cek akurasi bukti-bukti untuk mengetahui asal sumber dana tersebut sesuai dengan SK

KPU No.676 th 2003 pasal 10 ayat 1 tentang pembukaan rekening khusus Dana Kampanye.

·         Hitung kembali penerimaan dan pengeluaran saldo awal yang berasal dari sisa penerimaan

dan pengeluaran dana kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan rekening

khusus dana kampanye.

3.      Penerapan Prosedur atas Sumbang dari dana pasangan Calon Presiden dan Wakil presiden.

·         Bandingkan sumbangan dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden yang

tercantum dlam catata dengan bukti sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Bandingkan jumlah sumbangan pasangan calon presiden dan wakil calon presiden menurut

daftar sumbangan dengan penerimaan menurut rekening koran dana kampanye.

·         Lakukan konfirmasi secara tertulis dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden

mengenai besarnya sumbangan dana kampanye.

4.      Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan Partai politik.

·         Bandingkan sumbangan dari partai politik yang tercantum dalam catatan dengan bukti

penerimaan dana.

·         Bandingan Jumlah sumbangan menurut daftar sumbangan partai politik dengan

penerimaan menurut rekening khusus dana kampanye.

·         Minta reprensentasi tertulis dari partai politik mengenai besarnya sumbangan untuk dana

kampanye.

5.      Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perorangan.

·         Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercantum dalam daftar penyumbangan

dengan bukti identitas penyumbang tersebut dalam cacatan sebanyak  30 sampel secara acak.

·         Jumlahkan besar sumbangan per nama penyumbang perorangan untuk menilai apakah

secara akumulasi jumlah tidak melampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang

berlaku (maksimum Rp 100.000.000 per penyumbang berupa kas dan non kos)

·         Jika ada penyumbang anonim ,tanyakan apakah sudah masuk ke daftar sumbangan tidak

beridentitas.

Page 5: tugas asp

·         Lakukan observasi apakah jumlah sumabangan dari penyumbang tersebut di atas

melampaui ketentuan jumlah menurut peraturan perundang-undangan.

·         Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perorangan secara tertulis tentang jumlah

sumbangan sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Tanyakan apakah terdapat sumbangan yang mengikat partai.

6.      Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perusahaan/badan usaha.

·         Bandingkan nama dan alamat perusahaan yang tercantum dalam daftar sumbangan dengan

bukti identitas penyumbang tersebut dalam cacatan sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara

akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku

(maksimum Rp.750.000.000 per perusahaan,berupa kas dan non kas)

·         Jika ada penyumbang anonim tanyakan apakah sudah masuk kedaftar sumbangan tidak

beridentitas.

·         Lakukan observasi apakah jumlah sumbangan dari penyumbang tersebut di atas

melampaui ketentuan jumlah menurut peraturan perundangan.

·         Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perusahaan secara tertulis tentang jumlah

sumbangan sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Tanyakan apakah pasangan calon presiden dan wakil persiden menerima sumbangan dana

kampanye dari perusahaan/badan usaha asing.

·         Dapatkan  reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil

persiden.

7.      Penerapan Prosedur atas Penghasilan lain-lain.

·         Dapatkan rincian penghasilan lain-lain misalnya dari penjualan atribut pasangan calon

presiden dan wakil persiden penjualan aktiva tetap dan penghasilan selain dari sumbangan.

·         Cek akurasi perhitungan penghasilan lain-lain.

·         Bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.

8.      Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas Saldo awal.

·         Saldo awal ini merupakan jumlah penerimaan nonkas dana kampanye yang masuk ke

dalam pembukuan Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas sebelum ditetapkan sebagai

peserta pemilu,baik yang berasal sumbangan pasangan calon presiden dan wakil

persiden,sumbangan perorangan,sumbangan badan usaha maupun  yg lainnya.Jumlah saldo

awal ini diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nonkas dana kampanye yang berada disisi

debet setiap kali perjurnalan terhadap transaksi nonkas tersebut dilakukan.

·         Cek akurasi bukti-bukti untuk mengetahui asal sumber penerimaan nonkas tersebut.

Page 6: tugas asp

·         Hitung kembali penerimaan dan pengeluaran saldo awal non kas berasal dari penerimaan

dan pengeluaran dana kampanye yang diperoleh seblum periode kampanye.

9.      Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas dari pasangan calon presiden dan wakil

presiden.

·         Bandingkan sumbangan dari pasangan calon presiden dan wakil persiden yang tercantum

dalam catatan dengan bukti penerimaan nonkas (kartu penyumbang) sebanyak 30 sampel

secara acak.

·         Lakukan konfirmasi secara tertulis dari pasangan calon presiden dan wakil persiden

mengenai besarnya sumbangan nonkas untuk kampanye.

·         Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan

penilaian yang ditetapkan oleh KPU,yaitu : Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan

bangunan,Nilai taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian

faktur kwintansi yang masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya

sumbangan,Tarif sewa fasilitas yang berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang

ditetapkan oleh penaksir ahli yang independen.

10.   Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan partai politik.

·         Bandingkan sumbangan dari partai politik yang tercantum dalam catatan dengan bukti

penerimaan nonkas.

·         Lakukan konfirmasi secara tertulis dari partai politik mengenai besarnya sumbangan

nonkas untuk kampanye.

·         Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan

penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai

taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi

yang masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa

fasilitas yang berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir

ahli yang independen.

11.  Penerapan  Prosedur atas penerimaan sumbangan non kas dari perorangan.

·         Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercatum dalam daftar penyumbang

dengan bukti identitas penyumbang tersebut dalam catatan data penerimaan nonkas sebanyak

30 sampel secara acak.

·         Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara

akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang

berlaku(max. Rp 100.000.000 per penyumbang berupa kas dan non kas.

Page 7: tugas asp

·         Lakukan observasi apakah jumlah sumabangan dari penyumbang tersebut di atas

melampaui ketentuan jumlah menurut peraturan perundang-undangan.

·         Dapatkan  reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil

persiden.

·         Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan

penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai

taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi

yang masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa

fasilitas yang berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir

ahli yang independen.

12.  Penerapan Prosedur atas sumbangan non kas dari perusahaan/badan usaha.

·         Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercatum dalam daftar penyumbang

dengan bukti identitas penyumbang tersebut dalam catatan data penerimaan nonkas sebanyak

30 sampel secara acak.

·         Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara

akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku

(maksimum Rp.750.000.000 per perusahaan,berupa kas dan non kas)

·         Jika ada penyumbang anonim ,tanyakan apakah sudah masuk ke daftar sumbangan tidak

beridentitas.

·         Lakukan observasi apakah jumlah sumbangan dari penyumbang tersebut di atas

melampaui ketentuan jumlah menurut peraturan perundangan.

·         Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perusahaan secara tertulis tentang jumlah

sumbangan sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan

penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai

taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi

yang masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa

fasilitas yang berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir

ahli yang independen.

·         Tanyakan apakah pasangan calon presiden dan wakil persiden menerima sumbangan dana

kampanye dari perusahaan/badan usaha asing.

Page 8: tugas asp

·         Dapatkan  reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil

persiden.

13.  Penerapan Prosedur atas penerimaan Nonkas dari penghasilan lain-lain.

·         Dapatkan rincian penghasilan lain-lain misalkan Dari Hibah.

·         Cek akurasi perhitungan penghasilan lain-lain.

·         Bandingkan dengan bukti transaksi.

14.  Penerapan prosedur atas pengeluaran kas saldo awal.

·         Saldo awal ini merupakan jumlah pengeluran kas dana kampanye pasangan calon presiden

dan calon wakil persiden sebelum ditetapkan sebagai peserta pemilu.Pengeluaran kas dana

kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ditunjukan oleh buku pembantu

“kas dan setara kas bank dana kampanye” .

·         Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran kas setara keterjadian

transaksi pengeluaran kas sebanyak 30 sampel secara acak.

·         Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang

dilarang oleh peraturan perundangan yang berlaku.

15.   Penerapan Prosedur atas pengeluran kas operasi.

·         Bandingkan  pengeluaran dengan bukti-bukti pengeluaran sebanyak 30 sampel transaksi

per hari kampanye.

·         Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang

dilarang oleh peraturan perundangan yang berlaku.

·         Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon

pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan

sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.

·         Lakukan observasi atas pembayaran honorarium tim kampanye kampanye pasangan calon

presiden dan calon wakil presiden dalam memenuhi kewajiban pajak penghasilan atas

honorarium.

·         Lakukan observasi apakah pengeluaran kas sesuai dengan tujua kegiatan dan bandingkan

dengan anggaran / rencana (jika ada)

·         Lakukan konfirmasi ke bank tentang saldo kas dibank yang ada pada akhir periode yang

diperiksa.

16.  Penerapan Prosedur atas pengeluaran Kas-Modal (aktiva tetap)

·         Bandingkan  pengeluaran untuk aktiva tetap dengan bukti-bukti pengeluaran kas.

Page 9: tugas asp

·         Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon

pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan

sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.

·         Lakukan inspeksi fisik atas aktiva tetap tersebut .

·         Lakukan observasi mengenai bukti kepemilikan aktiva tetap tersebut.

17.  Penerapan Prosedur atas pengeluaran kas lain-lain

·         Dapatkan rincian pengeluaran kas selain untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran

modal.

·         Cek akurasi perhitungan pengeluran lain-lain.

·         Bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.

18.  Penerapan prosedur atas pengeluaran nonkas – saldo awal.

·         Saldo awal merupakan jumlah non kas dana kampanye pasangan calon presiden dan calon

wakil presiden sebelum ditetapkan menjadi peserta pemilu berupa pengeluaran

operasi,pengeluran modal,maupun pengeluaran lainya yang berasal dari penerimaan non kas.

·         Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran non kas serta keterjadian

transaksi pengeluaran non kas sebanyak 30 sampel secara acak.

19.  Penerapan Prosedur atas saldo dana kampanye.

·         Dapatkan berita acara penyerahan saldo dana kampanye kas dan non kas diakhir periode

kampanye kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

·         Lakukan rekonsiliasi saldo kas dan setara kas untuk memastikan kesesuaian antara saldo

menurut catatan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

·         Lakukan konfirmasi ke Bank tentang saldo direkening khusus dana kampanye pada akhir

periode yang diperiksa.

·         Lakukan inpeksi terhadap aktiva tetap dan nonkas lainya ,serta cocokan dengan catatan

yang diselenggarakan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

PEMBAHASAN AKUNTANSI LSM

Pengertian Akuntansi Lembaga Swadaya Masyarakat

“Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan

transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai informasi dalam

rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Dari pengertian

diatas, akuntansi berperan menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

Page 10: tugas asp

keuangan. Informasi yang dihasilkan akuntansi merupakan input yang dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional.

Layaknya organisasi atau lembaga publik lainnya, organisasi LSM juga tengah

mengalami tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial,

serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukannya. Berbagai tuntutan tersebut

menyebabkan akuntansi tersebut dapat dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang

dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik, termasuk lembaga atau organisasi di

lingkup LSM. Akuntansi LSM merupakan aktifitas yang tidak dapat dipisahkan dalam

rangkaian pengelolaan kegiatan, baik itu dalam bentuk yang lengkap maupun akuntansi

secara sederhana sekalipun.

Akuntansi yang diterapkan pada LSM memiliki kaitan erat dengan penerapan dan

diperlakukan akuntansi pada domain publik. Domain publik yang dimaksud adalah

masyarakat yang didampingi oleh LSM terkait.

Ruang Lingkup Akuntansi Lembaga Swadaya Masyarakat

       Tidak dapat dipungkiri bahwa LSM mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam

kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia. Selama ini, aktivitas LSM lebih banyak

berupa program-program bantuan dan layanan sosial, terutama bagi kelompok masyarakat

yang lemah. Sebagai konsekuensi dari pemberian layanan sosial itu, LSM menggalangkan

program-program bagi proses pemberdayaan, atau dengan upaya menciptakan swadaya,

kemandirian, dan otonomi, sehingga kelompok masyarakat yang menjadi sasaran layanan

sosial LSM memang mencakup upaya penyadaran kelompok sasarannya agar memahami

hak-haknya, selain kewajiban sebagai warga negara.

       Setiap LSM pasti mempunyai tujuan atau sasaran, agenda kegiatan, maupun program

bagi masyarakat yang dituju. Dengan demikian, timbul implikasi berupa kebutuhan akan

pengelolaan organisasi LSM tersebut. Beberapa tugas dan fungsi LSM menjadi salah satu

agent of change bagi perkembangan sebuah masyarakat.

       Pengelolaan LSM ini sangat erat kaitannya dengan perencanaan, pengangaran,

pelaksanaan, dan pelaporan seluruh kegiatan di dalam sebuah LSM. Dan, setelah itu,

mekanisme pertanggungjawaban menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan tidak akan

pernah ditinggalkan dalam pelaksanaan seluruh aktivitas LSM tersebut. Dalam konteks

idealita, secara umum tidak ada satu LSM pun yang bertujuan tidak jujur, melanggar amanah,

Page 11: tugas asp

maupun lari dari tanggungjawab. Apabila program sudah dijalankan, maka pelaksanaan harus

diikuti dengan pertanggungjawaban. Jadi, seluruh aspek dalam pengelolaan LSM menjadi

bahan yang harus dipertanggungjawabkan oleh penanggung jawab program atau pelaku

organisasi

Sifat dan Karakteristik Akuntansi Lembaga Swadaya Masyarakat

       Akuntansi merupakan suatu kegiatan yang akan mengarah pada pencapaian hasil dalam

tingkat tertentu dan bermanfaat bagi kehidupan LSM tersebut. Di antara lembaga publik

lainnya seperti lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lain-lain, penerapan akuntansi

dalam LSM sedikit berbeda. Perbedaan tersebut muncul karena lingkungan yang

mempengaruhi LSM berbeda.

       Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM yang tergolong ke dalam organisasi

nirlaba serta organisasi lainnya yang profit oriented dapat dilihat dengan membandingkan

tujuan organisasi, sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban, struktur keorganisasian, dan

anggarannya.

      

Tujuan Akuntansi Lembaga Swadaya Masyarakat   

Seperti halnya dengan akuntansi organisasi publik lainnya, akuntansi LSM terkait

dengan tiga hal pokok, yakni penyediaan informasi, pengendalian pengelolaan, dan

akuntabilitas. Akuntansi LSM merupakan sarana informasi mengenai pengelolaan bagi

lembaga pemberi dana maupun publik. Bagi LSM yang bersangkutan, informasi akuntansi

akan digunakan dalam proses pengendalian pengelolaan mulai dari perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban. Tujuan akuntansi dalam LSM

adalah untuk:

1.      Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat, efisien dan

ekonomis atas suatu kegiatan serta lokasi sumber daya yang dipercayakan kepada

organisasi.tujuan ini terkait dengan pengendalian pengelolaan.

2.      Memberikaan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan

pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif progam beserta penggunaan

sumber daya yang menjadi wewenagnya, disamping untuk melaporkaan kepada publik atau

lembaga pemberi dana hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.

Page 12: tugas asp

Informasi akuntansi bermanfaat bagi salah satu pedoman bagi pengambilan keputusan,

terutama untuk membantu pengurus organisasi dalam melakukan alokasi sumber daya.

Informasi akuntansi juga dapat digunakan menentukan biaya suatu program atau kegiatan

beserta kelayakannya, baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan informasi akuntansi,

pengurus orgaanisasi dapat menentukan biaya operasional yang akan diberikan kepada

masyarakat sasarannya, menetapkan biaya standar, dan hanya yang akan dibebankan kepada

LSM bersangkutan.

Selain itu, informasi akuntansi LSM akan dapat digunakan untuk membantu pemilihan

kegiatan yang efektif dan efisien, yang pada ahrinya akansangat membantu pada saat

penganggaran. Pada ahir proses pengendalian organisasi LSM, akuntansi diperlukan dalam

pembuatan laporan keuangan yang merupakan bagian penting dari proses akuntabilitas pada

lembaga donor dan publik.

.

Sistem Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya LSM

       Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun

internasional, fundraising lembag, atau masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang

diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Sementara itu, usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat harus

didasarkan atas pola prinsip tidak mencari keuntungan.

       Hubungan antara sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya terletak pada pengaruh

siklus kegiatan lembaga yang bersangkutan. Siklus akuntansi biaya dalam suatu lembag,

sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan lembaga tersebut atau transaksi-transaksi yang

dilakukannya. Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pembelian barang sesuai kebutuhan

program dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan diahiri dengan penyediaan layanan

bagi masyarakat sasarannya. Transaksi-transaksi LSM tidak akan terlepas dari transaksi

pembiayaan.

       Proses pencatatan, penggolongan,  peringkasan, dan penyajian, serta penafsiran informasi

biaya tergantung pada siapa proses tersebut diajukan. Proses akuntansi biaya LSM dapat

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai di luar organisasi. Dalam hal ini, proses

akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian,

akuntansi biaya berkaitan erat dengan akuntansi keuangan.

Page 13: tugas asp

Sistem Akuntansi Keuangan Pada LSM

PSAK No. 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba

Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung jawaban keuangan terhadap

segala aktivitas pada semua organisasi LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai pelaporan

keuangan organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi

bisnis, dimana perbedaan utama yang mendasar adalah cara organisasi tersebut memperoleh

sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi

itu memperoleh sumber daya dari lembaga donor dan para penyumbang lainnya. Jadi dalam

organisasi nirlaba, transaksi yang jarang bahkan tidak akan pernah terjadi dalam organisasi

bisnis manapun akan muncul. Namun, dalam praktek organisasi nirlaba,berbagai bentuknya

sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya.

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam hal ini LSM, memiliki

kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

1.      Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut.

2.      Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawabannya.

3.       Aspek kinerja pengelola.

Dengan adanya standar pelaporan, laporan keuangan organisasi tersebut diharapkan

dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

a.      Metode Pencatatan Akrual

Tujuan dari laporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan, di samping untuk menunjukkan akuntabilitas organisasi terhadap

sumber daya terpercaya dengan:

1.      Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya

keuangan.

2.      Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM menandai aktivitasnya dan

memenuhi persyaratan kasnya.

3.      Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan

di dalamnya.

4.      Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi.

Page 14: tugas asp

Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya seperti:

1.    Mengindikasikan apakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai dengan

anggaran yang ditetapkan.

2.    Mengindikasikan apakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai dengan

persyaratan, termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-

masing LSM.

Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM

dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini diasumsikan

tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala

pelayanannya.

b.      Laporan Keuangan yang Dihasilkan

laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada ahir periode

laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan.

1.         Laporan Posisi Keuangan

2.         Laporan aktivitas

c.       Laporan Kelompok Aktiva Bersih

1.      Informasi tentang pendapatan dan beban

2.      Informasi tentang pemberian jasa

3.      Laporan arus kas

4.      Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas

a.          Aktivitas investasi

b.         Aktivitas pembiayaan/pendanaan

c.          Aktivitas operaasi

Page 15: tugas asp

d.        Unsur- Unsur Laporan Keuangan

1.      Laporan keuangan

a.       Aktiva

b.      Kewajiban

c.       Ekuitas

d.      Kinerja

e.       Penghasilan

f.       Beban

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan LSM

1.      Dapat dipahami

2.      Relevan

3.      Materialitas

4.      Keandalan/Reliabilitas

5.      Penyajian jujur

6.      Substansi mengungguli bentuk

7.      Netralitas

8.      Pertimbangan sehat

9.      Kelengkapan

10.  Dapat dibandingkan

         Siklus Akuntansi Keuangan LSM

Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam menyusun laporan

keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Akuntansi pada dasarnya, merupakan suatu

proses pengolahan informasi akuntansi yang salah satunya adalah laporan keuangan.

Pengertian Siklus Akuntansi

Laporan keuangan adalah hasil ahir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas

pengumpulan data dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan

Page 16: tugas asp

keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para

pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan.

Alur Proses Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam satu

periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan

keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta siap untuk pencatatan

transaksi periode selanjutnya.

a.      Proses Akuntansi  yaitu:

1.         Pencatatan dan penggolongan (dalam jurnal).

2.         Peringkasan (dalam akun-akun buku besar).

3.         Penyajian dalam bentuk laporan keuangan, yaitu laporan posisi keuangan/neraca, laporan

arus kas, dan laporan aktiva LSM. Dan, untuk memudahkan pekerjaan menyusun laporan

keuangan, biasanya dibuat neraca lajur (kertas kerja).

b.      Tahap Siklus Akuntansi LSM

1.      Tahap pencatatan

2.      Tahap pengikhtisaran

3.      Tahap pelaporan

Transaksi dan Bukti Transaksi

Tarnsaksi adalah suatu pertemuan antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) yang

saling menguntungkan dengan adanya bukti/data/dokumen pendukung yang dimasukkan ke

dalam jurnal setelah melalui pencatatan. Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatau transaksi

adalah:

1.      Pembelian barang

2.      Penjualan barang

3.      Pembayaran sewa

Page 17: tugas asp

4.      Penerimaan uang kas

Bukti transaksi adalah dokumen sumber atau instrumen yang menandai bahwa

transaksi yang sah terjadi.

Definisi Akuntansi Biaya LSM

Akuntansi mendefinisikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan untuk

mencapai tujuan tertentu. Proses akuntansi biaya di tunjukan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam organisasi LSM.

Proses akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan dan

manajemen organisasi. Proses akuntansi biaya meliputi :

1.      Pihak luar (Eksternal), yaitu memenuhi karakteristik akuntansi keuangan yang merupakan

bagian dari akuntansi keuangan.

2.      Pihak dalam (Internal), yaitu memenuhi karakteristik akuntansi keuangan yang merupakan

bagian dari akuntansi keuangan.

Tujuan pembahasan sistem akuntansi biaya LSM ini adalah untuk :

1.      Mengefektifkan dan mengefesienkan penggunaan dana LSM,

2.      Mengetahui penyebab utama biaya yang terjadi di LSM,

3.      Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat,

4.      Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparansi atas penggunaan dana dan

pelaporannya

5.      Menghasilkan laporan biaya terkini (up to date) sebagai bahan pertimbangan yang sangat

penting terhadap keputusan pengelola LSM, terutama pada aspek keuangan.

Komponen biaya LSM adalah :

1.      Gaji dan honorarium

2.      Telekomunikasi

3.      Pemakain bahan habis pakai

4.      Depresiasi perlengkapan dari berbagai aset yang ada

5.      Depresiasi perlengkapan kantor

6.      Sewa komputer

7.      Asuransi

8.      Biaya lainya

Siklus Akuntansi Biaya LSM

Page 18: tugas asp

Siklus akuntansi biaya LSM sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan LSM tersebut.

Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pemberian barang atau peralatan dan jasa berdasarkan

kegiatan program yang telah ditentukan. Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyajikan

informasikan biaya yang telah digunakan untuk memberi barang atau peralatan serta

pelaksanaan program LSM tersebut.

Klasifikasi biaya LSM

Proses dan sistematika Akuntansi biaya dapat dipecahkan melalui rincian tahap sebagai

berikut :

1.      Pemahaman mengenai pengertian biaya ;

2.      Klasifikasi dan identifikasi biaya yang terjadi di LSM ke dalam kategori tertentu dengan

pendekatan ABC system

3.      Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan informatif

4.      Pensimulasian aplikasi model perhitungan biaya

Biaya diklasifikasikan ke dalam dua kategori:

1.      Biaya tetap : biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan

organsasi. Biaya tetap terbagi menjadi dua:

a.       Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen

b.      Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen.

2.      Biaya variabel : biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh perubahan kegiatan.

Biaya semi variabel : biaya yang eilik unsur tetap dan variabel di dalamnya.

Biaya langsung : biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan

yang direncanakan.

Biaya tidak langsung : biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program

atau kegiatan.

Analisis Biaya LSM

Anggaran LSM

Anggaran berfungsi sbb:

1.    Anggar merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja

2.    Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang

3.    Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai unit kerja

lembaga dan mekanisme kerja antarmanajemen dan pelaksana program

4.    Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja lembaga

5.    Anggaran sebagai alat motivasi serta persuasi tindakan efktif dan efisien dalam pencapaian

visi organisasi

Page 19: tugas asp

Prosedur rencana anggaran biaya

1.    Buatlah daftar rincian biaya dengan akurat

2.    Pisah-pisahkan menjadi

3.    Harus ada perhitungan yang detail.

Biaya standar

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yaitu jumlah biaya yang seharusnya

dikeluarkan untuk membiayai kegitan tertentu dengan aumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan

faktor-faktor lainnya dipenuhi.

Manfaat biaya standar

Biaya standar dapat digolongkan atas dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sbb:

1.    Standar teoretis : standar ideal yang dalam pelaksanaannya sulit dicapai.

2.    Rata-rata biaya waktu yang lalu : ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya periode

yang telah lampau.

3.    Standar normal : di dasarkan pada rata-rata biaya di masa lalu dan disesuaikan engan

taksiran biaya di masa yang akan datang, dengan asumsi keadaan ekonomi sedang normal.

4.    Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai : didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik

dengan memeperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya.

Analisis biaya-volume-laba pada LSM

Analisis biaya-volume-laba pada LSM digunakan untuk membantu LSM agar tidak

mengalami masalah biaya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program.

1.    BEP

Adalah jumlah output di mana totalpendapatan sama dengan total biaya, atau laba operasinya

adalah nol.

2.    Analisis sensitivitas dan ketidaktentuan

a.       Teknik what if yang digunakan pengelola dalam menguji bagaimana sebuah hasil akan

berubah; jika data perkiraan asli tidak diraih, atau jika sebuah asumsi dasarnya berubah.

b.      Analisis sensitivitas adalah suatu pendekatan untuk mengenalkan ketidaktentuan yang

memungkinkan jumlah aktual akan menyimpang dari jumlah yang diperkirakan.

Laporan Biaya LSM

Bagian dari penetapan sistem pengendalian keuangan adalah untuk memastikan bahwa

dana telah dibelanjakan sesuai alokasinya. Laporan biaya LSM dirancang untuk melaporkan

“apa yang sedang terjadi”  dengan biaya pelaksanaan kegiatan LSM. Informasi ini berisi

laporan yang berasal dari catatan akuntansi berupa penerimaan dan pembiayaan.

Page 20: tugas asp

KESIMPULAN

Keuangan partai politik bersumber dari: Iuran anggota,Sumbangan yang sah menurut

hukum dan bantuan dari anggaran negara; Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa

uang,barang,fasilitas,peralatan atau jasa; Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam

pemerintahan ) diberikan secara operasional kepada partai politik yang mendapat kursi

dilembaga perwakilan rakyat; Sumbangan dari anggota dan bukan anggota sah menurut

hukum paling banyak senilai Rp. 200.000.000,00 dalam waktu 1th; Sumbangan dari

perusahaan dan badan usaha yang sah menurut hukum paling bnyak senilai Rp 800.000.00,00

dalam waktu 1th.

Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45

tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

dan terdiri atas laporan  berikut ini: Laporan Posisi Keuangan; Laporan Aktivitas; Laporan

Perubahan dalam aktiva Neto/Ekuitas; Laporan arus kas; Cacatan atas laporan keuangan.

Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat

pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan

pemilu seperti UU No.31 Th.2002 tentang  partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang

pemilu.

Akuntansi yang diterapkan pada LSM memiliki kaitan erat dengan penerapan dan

diperlakukan akuntansi pada domain publik. Domai publik yang dimaksud adalah masyarakat

yang didampingi oleh LSM terkait. Tidak dapat dipungkiri bahwa LSM mempunyai pengaruh

yang cukup besar dalam kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia. Selama ini, aktivitas

LSM lebih banyak berupa program-program bantuan dan layanan sosial, terutama bagi

kelompok masyarakat yang lemah. Akuntansi merupakan suatu kegiatan yang akan mengarah

pada pencapaian hasil dalam tingkat tertentu dan bermanfaat bagi kehidupan LSM tersebut.

Seperti halnya dengan akuntansi organisasi publik lainnya, akuntansi LSM terkait dengan tiga

hal pokok, yakni penyediaan informasi, pengendalian pengelolaan, dan akuntabilitas.

Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun

internasional, fundraising lembag, atau masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang

diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung jawaban keuangan

terhadap segala aktivitas pada semua organisasi LSM, adalah PSAK No. 45 mengenai

Page 21: tugas asp

pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham

dalam menyusun laporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Akuntansi pada

dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi akuntansi yang salah satunya adalah

laporan keuangan. Akuntansi mendefinidikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan

untuk mencapai tujuan tertentu. Proses akuntansi biaya di tunjukan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam organisasi LSM. Siklus akuntansi biaya LSM sangat dipengaruhi

oleh siklus kegiatan LSM tersebut. Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pemberian barang

atau peralatan dan jasa berdasarkan kegiatan program yang telah ditentukan. Bagian dari

penetapan sistem pengendalian keuangan adalah untuk memastikan bahwa dana telah

dibelanjakan sesuai alokasinya. Laporan biaya LSM dirancang untuk melaporkan “apa yang

sedang terjadi”  dengan biaya pelaksanaan kegiatan LSM. Informasi ini berisi laporan yang

berasal dari catatan akuntansi berupa penerimaan dan pembiayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, indra.2007.Akuntansi LSM dan Politik,jakarta:Erlangga