tugas 3 filsafat

download tugas 3 filsafat

of 8

description

tugas mata kuliah filsafat ilmu, fakultas teknik geologi universitas padjadjaran

Transcript of tugas 3 filsafat

SIFAT DAN CIRI ILMU PENGETAHUANIlmu,sains, atauilmu pengetahuanadalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahamanmanusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu pengetahuan dari Bahasa Inggris science,yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari,mengetahui.Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.Dalam bahasa Jerman wissenschaft.Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natural atau pun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Sedangkan Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris. Sementara itu, Sikun Pribadi (1972:1-2) merumuskan pengertian ilmu secara lebih rinci (ia menyebutnya ilmu pengetahuan), bahwa:Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu pengetahuan.Di lain pihak, Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara logis.Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada prinsipnya ilmu merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus dan lain-lain).The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.Adapun menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects).Ciri-ciri Ilmu PengetahuanMenurut The Liang Gie (1987) ilmu pengetahuan ilmiah mempunyai5 ciri pokok yaitu :1. Empiris,pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan2. Sistematis,berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur3. Objektif,ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi4. Analitis,pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat,hubungan,dan peranan dari bagian-bagian itu5. Verifikatif,dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun juga.

Syarat-Syarat IlmuSuatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat memenuhi persyaratan-persyaratan, sebagai berikut :1. ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti, baik yang berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang manusia (Biopsikososial). Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti. Lorens Bagus (1996) menjelaskan bahwa dalam teori skolastik terdapat pembedaan antara obyek material dan obyek formal. Obyek formal merupakan obyek konkret yang disimak ilmu. Sedang obyek formal merupakan aspek khusus atau sudut pandang terhadap ilmu. Yang mencirikan setiap ilmu adalah obyek formalnya. Sementara obyek material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain.

2. ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang di dalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah. Dalam hal ini, Moh. Nazir, (1983:43) mengungkapkan bahwa metode ilmiah boleh dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interrelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilimiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatankesangsian sistematis. Almack (1939) mengatakan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesutu interrelasi.Selanjutnya pada bagian lain Moh. Nazir mengemukakan beberapa kriteria metode ilmiah dalam perspektif penelitian kuantitatif, diantaranya: (a) berdasarkan fakta, (b) bebas dari prasangka, (c) menggunakan prinsip-prinsip analisa, (d) menggunakan hipotesa, (e) menggunakan ukuran obyektif dan menggunakan teknik kuantifikasi.Belakangan ini berkembang pula metode ilmiah dengan pendekatan kualitatif. Nasution (1996:9-12) mengemukakan ciri-ciri metode ilimiah dalam penelitian kualitatif, diantaranya : (a) sumber data ialah situasi yang wajar ataunatural setting, (b) peneliti sebagai instrumen penelitian, (c) sangat deskriptif, (d) mementingkan proses maupun produk, (e) mencari makna, (f) mengutamakan data langsung, (g) triangulasi, (h) menonjolkan rincian kontekstual, (h) subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti, (i) mengutama- kan perspektif emic, (j) verifikasi, (k) sampling yang purposif, (l) menggunakanaudit trail, (m)partisipatipatif tanpa mengganggu, (n) mengadakan analisis sejak awal penelitian, (o) disain penelitian tampil dalam proses penelitian.

3. Pokok permasalahan(subject matterataufocus of interest). Ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji. Mengenaifocus of interestini Husein Al-Kaff dalam Kuliah Filsafat Islam di Yayasan Pendidikan Islam Al-Jawad menjelaskan bahwa ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka masalah masalah yang sederhana tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-masalah itu akan berubah dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit (complicated). Oleh karena masalah-masalah itu dibawa ke dalam pembedahan ilmu, maka ia menjadi sesuatu yang diperselisihkan dan diperdebatkan. Perselisihan tentangnya menyebabkan perbedaan dalam cara memandang dunia (worldview), sehingga pada gilirannya muncul perbedaan ideologi (Husein Al-Kaff,Filsafat Ilmu,).

Karakteristik IlmuDi samping memiliki syarat-syarat tertentu, ilmu memiliki pula karakteristik atau sifat yang menjadi ciri hakiki ilmu. Randall dan Buchler mengemukakan beberapa ciri umum ilmu, yaitu :(1) hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama(2) Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan(3) obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi.Pendapat senada diajukan oleh Ralph Ross dan Enerst Van den Haag bahwa ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Uyoh Sadulloh,1994:44).Sementara, dari apa yang dikemukakan oleh Lorens Bagus (1996:307-308) tentang pengertian ilmu dapat didentifikasi bahwa salah satu sifat ilmu adalah koheren yakni tidak kontradiksi dengan kenyataan. Sedangkan berkenaan dengan metode pengembangan ilmu, ilmu memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang reliable, valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang memiliki akurasi dengan tingkat siginifikansi yang tinggi pula. Bahkan dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu halSementara itu, Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut :(1)obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif(2)koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan(3)reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi(4)valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal(5)memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum(6)akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi(7)dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.

Rangkuman1. Pengertian ilmu : seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahamanmanusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. dari Bahasa Inggris science,yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari,mengetahui.Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.Dalam bahasa Jerman wissenschaft. Menurut Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natural atau pun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Menurut Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris. Menurut Sikun Pribadi (1972:1-2), obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu pengetahuan. Menurut Lorens Bagus (1996:307-308), ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara logis. The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Adapun menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects). The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Adapun menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects). The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Adapun menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects). The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Adapun menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects). Menurut The Liang Gie (1987), ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya,dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling tidak enam macam komponen ,yaitu masalah (problem),sikap (attitude),metode (method),aktivitas (activity),kesimpulan (conclution),dan pengaruh (effects).2. Ciri ilmu yaitu empiris, sistematis, objektif, analitis, dan verifikatif.3. Syarat ilmu : ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti. ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang di dalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah. ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji.4. Ciri ilmu menurut Randall dan Buchler:(1) hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama(2) Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan(3) obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi.

5. Sifat/ciri ilmu menurut Ismaun (2001):(1)obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif(2)koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan(3)reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi(4)valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal(5)memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum(6)akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi(7)dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Sifat dan Ciri Ilmu Pengetahuan. Diakses melalui : http://www.kamusq.com/2012/11/sifat-dan-ciri-ilmu-pengetahuan.htmlAnonim. 2011. Definisi dan Ciri Ilmu Pengetahuan. Diakses melalui : http://funavie.blogspot.com/2011/05/definisi-dan-ciri-ilmu-pengetahuan.htmlSudrajat, Ahmad. 2008. Hakikat Ilmu. Diakses melalui : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hakikat-ilmu/Anonim. 2013. Ilmu. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu