TUGAS FILSAFAT

34
TUGAS INDIVIDU PENGGANTI MID FILSAFAT ILMU MEREVIEW BAB BUKU FILSAFAT ILMU BAB VI BUKU FILSAFAT ILMU KARANGAN Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. OLEH FITRIANI (1351042028) PBSI/C FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

Transcript of TUGAS FILSAFAT

Page 1: TUGAS FILSAFAT

TUGAS INDIVIDU PENGGANTI MID

FILSAFAT ILMU

MEREVIEW BAB BUKU

FILSAFAT ILMU

BAB VI BUKU FILSAFAT ILMU KARANGAN

Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

OLEH

FITRIANI

(1351042028)

PBSI/C

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013/2014

Page 2: TUGAS FILSAFAT

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : FILSAFAT ILMU

Oleh : Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A

Cetakan : ke-11, Januari 2012

: ke-12, April 2013

Hak Penerbit : pada PT RajaGrafindo Persada , Jakarta

Desain cover : oleh Rahmatika

Dicetak : di Kharisma Putra Utama Offset

Halaman Buku : 266 halaman

Nomor ISBN : 979-427-993-2

IDENTITAS DIRI

Nama : FITRIANI

Nim : 1351042028

Kelas : C / Pendidikan

Page 3: TUGAS FILSAFAT

ISI BUKU

Tantangan dan Masa Depan Ilmu

A. KEMAJUAN ILMU DAN KRISIS KEMANUSIAAN

Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataan teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ibarat cerita Raja Midas yang menginginkan setiap yang disentuhnya menjadi emas, ternyata ketika keinginannya dikabulkan, dia tidak semakin senang, tetapi semakin gelisa bahkan gila. Sebab, tidak saja rumah dan isi rumah yang menjadi emas, tetapi istri dan yang disentuhpun menjadi emas sehingga sang Raja akhirnya meratapi nasib yang kesepian tanpa ada mahkluk hidup yang mendapinginya.

Begitu juga kemajuan ilmu dan teknologi, yang semula untuk memudahkan urusan manusia, ketika urusan itu semakin mudah, maka muncul “kesepian” dan “ keterasingan baru, yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan dan silaturahmi. Contohnya computer dan handphone telah mengakibatkan kita terlena dengan dunia layar. Layar kemudian menjadi teman setia, bahkan kita lebih memerhatikan layar dibandikan isteri dan anak sekalipun bayankan, hamper setiap bangun tidur kita menekan tombol televise untuk melihat layar, pergi ke kantor menekan tobbol handphone melihat layar untuk ‘bersms’ ria atau main ‘ game’, sampai dikantor sudah tersedia layar computer atau layar televise. Begitu juga pulang dari kantor sampai di rumah, layar televise yang dilihat terlebih dahulu bukan anak istri. Akibatnya, hubungan antar keluarga renggan dan satu sama lain asik dengan layarnya masing-masing. Ini baru dalam rumah tangga sendiri, apa lagi dengan tetangga mungkin bertemu tetangga hanya ketika bendera kuning (tanta kematian ) berdiri di depan rumah tetangga. Ketika itu, kita baru sadar ada anggota tetangga yang wafat. Dengan sedikit basabasin kita membesuk sebentar sebelum pergi ke kantor.

Ternya teknologi laya mampu membiyus manusia untuk tunduk pada layar dan mengabaikan yang lain. Jika manusia tidak sadar akan hal ini, maka dia akan kesepian dan kehilangan sesuatu yang amat penting dalam dirinya, yakni kebersamaan, hubungan kekeluargaan dan social yang hangat. Kalau pengaruh

Page 4: TUGAS FILSAFAT

teknologi yang demikian semakin dalam, maka dia tidak sadar dari kebutuhan yang sebenarnya. Ibarat orang yang pertama kali tinggal didekat kandang ayam. Pada minggu pertama tidurnya susah kalaupun bias hanya satu atau dua jam saja karena bau yang mengengat. Minggu kedua sudah agak bias menyesuaikan diri dengan bau itu dan pada minggu-minggu selanjutnya sudah terbiasa. Setelah bertahun-tahun tinggal disana sudah rindu pada bau tersebut, bahkan tidak bias tidur kalau belum di sertai “wewangian” kandang ayam.

Teknologi yang sedang melanda kehidupan kita sekarang juga ibarat orang yang betah tinggal di samping kandang ayam tadi, saking asiknya dia tidak sadar bahwa teknologi layar membuat dia terpinggirkan dari sebuag kebutuhan mendasar. Dia hanya berimajinasi sesuai dengan apa yang di tayangkan televisi, apalagi yang menonton itu adalah anak-anak yang belum mampu membedakan antara yang nyata dan visual. Tuntutan melarak penayangan acara smack down disalah satu stasiun televise adalah salah satu conto betapa besarnya akibat acara tersebut bagi kepribadian anak. Anak sekolah dasar dan menengah yang meniru apa yang mereka tonton dantidak segan-segan berbuat sadis sehingga berakibat vatal bagi fisik dan bahkan ada yang meninggal.

Pada ilmu bioteknologi, perkebangan yang di capai sangat manju, seperti rekayasa genetika dan teknologi klonin menandakan kemajuan yang begitu dasyat sehingga menghawatirkan semua kalangan. Tidak saja agamawan dan pemerhati hak asasi manusia, tetapi para ahli bioteknologi pun semakin kawatir karena kalau akibatnya tidak dapat di kendalikan, maka akan terjadi suatu bencana besar bagi kehidupan manusia. Contohnya, rekayasa genetuika yang dulunya diharapkan untuk mengobati penyakit keturunan, seperti diabetes sekarang rekayasa tidak hanyan untuk tujuan pengobatan, tetapi untuk menciptakan manusi –manusi baru yang sama sekali berbeda, baik dari segi postur fisik maupun sifat-sifatnya.perkembangan rekayasa genetika ternyata membuat risau para pemerhati hak asasi manusia karena dengan rekayasa tersebut, manusia tidak memiliki hak yang bebas lagi. Contohnya, jika teknologi tersebut jatuh ketanga penguasa yang lalim, rakyatnya akan di usahakan memiliki sikap yang bungkam terus menerus. Kendati teori ini belum tentu akan berwujud dalam waktu singkat, namun yang jelas rekayasa genetika menimbulkan persoalan dan sekali gus kekehawatiran besar di kalangan ahli etika dan agamawan. Penemuan ini dianggap lebih besar dampaknya dibandingkan dengan penemuan Galileo dan Darwin.

Page 5: TUGAS FILSAFAT

Karena itu, wajar kemudian timbul kontroversi di berbagai Negara apakah pengembangan rekayasa genetika untuk manusia dibolehkan atau tidak. Bagi Negara-negara liberal rakyat genetika untuk manusia dibolehkan bahkan didukung oleh pemerintah, sedangkan pada Negara-negara yang kontroversial pengembangan rekayasa genetika yang menjurus pada perubahan manusia secara total amat ditentang. Artinya, kemajuan ilmu dan teknologi tidak saja terfokus saja pada penggalihan hal-hal yang diluar manusia dan penyembuhan, tetapi lebih dari itu, yaitu mengubah sifat dasar manusia dan bahkan dapat diwujudkan manusia super yang berasal dari gen laki-laki super pintar dan ganteng dengan wanita super pintar dan cantik. Einsteinbaru akan muncul dengan kecerdasan luar biasa, yang memiliki postur seperti David Beckham.

Persoalan berikutnya adalah di mana letak kebebasan manusia dalam memilih hak hidupnya dan hak untuk memilih cirri khas. Sebab jika sejak awal dia sudah di rekayasa untuk menjadi manusia tertentu, maka kebebasan memilihnya menjadi hilang dan dia tidak ubahnya seperti robot yang dikendalikan oleh orang lain. Jika teknologi ini jatuh ke tangan penjahat maka akan terjadi kekacauuan yang luar biasa dalam kehidupan umat manusia.

Sementara itu, ketidak pastian juga merebak dari segi moral dan kemanusiaan jika rekayasa genetika di terapkan pada manusia. Pemusnahan embrio manusia yang tidak jadi diklon dianggap sebuah bentuk kekejian yang tidak bermoral. Tentu saja pemusnahan embrio di tentang oleh agama dan etika karena membunuh sel hidup. Hasil dari klon itu bisa dianggap bertentangan dengan hak asasi yang diklon, yakni jika dia tidak senang dari hasil rekayasa. kalaupun itu dilandasi untuk menolong pasangan yang tidak mampu menghasilkan keturunan atau kepentingan penelitian, apakah cukup adil mengatakan bahwa kloning manusia dilakukan atas dasar kemanusiaan? Masih banyak lagui persoalan yang perlu dijawab dalam menghadapi rekayasa genetika ini.

Krisis kemanusiaan tidak saja terjadi akibat tekhnologi maju tetapi juga akibat kecenderungan, ideologi, dan gagasan yang tidak utuh. Contohnya, ide dan gerakan emansipasi yang dikumandangan oleh para penggerakn faminisme, yang mendorong agar wanita diberi kesempatan yang samadi area publik dengan laki-laki. Kesempaih btan ini kemudian ternyata dimanfaatkan oleh perusahaan padat karya dengan merekrut pekerja

Page 6: TUGAS FILSAFAT

perempuan lebih banyak dibandingkan pekerja laki-laki. Perusahaan lebih banyak merekrut pekerjaan perempun dengan pertimbangan, lebih rapi, lebih rendah gajinya, lebih mudah diatur, dan tidak merepotkan perusahaan. Akihirnya, kaum laki-laki susah mendapatkan pekerjaan dan implikasi lebih lanjut rumah tangga menjadi berantakan karena perempuan merasa lebih hebat daripada laki-laki. Di sisi lain, laki-laki yang nganggur akan berbuat ap saja untuk mendapatkan uang, seperti merampok dan mencuri sehingga angka kriminalitas meningkat.

Contoh di atas adalah sekalumit persoalan yang muncul dari sebuah gagasan yang digerakan tanpa melihat suatu implikasi bagi kehidupan manusia secara utuh. Belum lagi arus globalisasi yang menelan banyak korban dan mengangkat sebagian kecil saja yang sejahtera. Tidak saja korban manusia, tetapi negara menjadi korban dari suatu globalisasi. Artinya, negara yang tidak mampu bersaing dengan negara yang sudah maju dari segi sains dan teknologi, sulit di harapkan mampu menjadi pemain inti dalam pencaturan dunia. Dunia skarang sudah terkotak-kotat dengan struktur yang amat kapitalisti, yakni kelompok negara-negara maju yang sering di sebut dengan G 8, kelompok negara-negara berkembang, yang tergabung dalam negara-negara non-blok,dan kelompok negara-negara miskin dan super miskin yang tidak mempunya identitas. Bahkan saking miskinnya mereka tidak mampu mendirikan organisasi sendiri, yang sebagian mereka bergabung dalam negara-negara non-block.

Umat manusia sekarang amat sangat bergantung dan di manjakan oleh teknologi, ketergantungan yang terus menerus menjadikan dia terlena dari eksistensi dirinya yang bebas dan kreatif. Dia kemudian tidak sadar di penjara oleh teknologi itu sendiri, sehingga tidak kreatif dan reflektif lagi. Contohnya, teknologi layar membuat orang tergantung terhadap layar, bahkan kalau handphonenya rusak atau komputer rusak, maka dia sangat repot karna semua urusan ada di sana, mulai dari agenda arian sampai proposal mega proyek.

Kalau sebelum penemuan teknologi, manusia terpenjara atau di tentukan oleh alam dan tuhan,maka pada kemajuan teknologi terpenjara oleh teknologi itu sendiri artinya, bertambah maju teknologi bertambah

Page 7: TUGAS FILSAFAT

banyak aspek yang memenjarakan manusia. Dulunya alam memenjarakan sehingga manusia hanya bisa bepergian di sekitar radius tertentu dan tidak bisa keliling dunia. Manusia juga di batasi oleh hukum alam yang tidak bisa terbang. Namun, sekarang keterbatasan itu dapat di atasi dengan teknologi. Begitu juga paham tentang patalisme dalam agama, manusia di batasi oleh kehendak mutlak tuhan. Ibarat permainan wayang, manusia hanya sebagai wayang, yang dalangnya adalah tuhan. Perbuatan manusia adalah perbuatan tuhan baik pada tingkat daya, kemapuan maupun perbuatan itu sendiri.

Setelah di temukan kemajuan teknologi yang begitu hebat, ternyata tampa di sadari teknologi itupun memanjakan manusia. Artinya, penjara manuasia tidak berkurang dengan kemajuan teknologi, tetapi semakin bertambah. Pada kontes inilah manusia perlu di sadarkan dari penjara yang berna teknologi. Dia harus sadar bahwa teknologi bukan tujuan, tetapi sekadar sarana untuk memudahkan urusan. Oleh karena, dalam beberapa kesempatan kita perlu membebaskan anak-anak terhadap layar agar mereka tidak tergantung dan terpenjara oleh layar. Acara di layar adalah realita yang sudah di rekayasa, meskipun berita itu terjadi secara riil, seperti banjir dan gempa bumi di tanyakan televisi adalah hasil rekayasa dan tidak utuh. Televisi hanya menampilkan gambar dari sudut yang mengerikan saja dan bahkan mendrama tisir peristiwa itu melebihi kenyataan berita yang di tayangkan juga hanya mengambil satu sudut pandang saja tidak semua dimensi peristiwa.

Jika kita tidak mau kehilangan eksistensi kemanusian dan terhidar dari krisis kemanusian, maka kita harus berjuang untuk membebaskan diri dari lingkungan teknologi kembali pada eksistensi awal, yakni manusia kretif dan dinamis. Penyadaran terhadap bahaya begitu besar bagi kemanusian perlu terus di kumandangkan terutama kepada penguasaan yang memiliki otoritas dalam mengambil kebijakan. Etika global pelu di rumuskan bersama karena krisis akibat teknologi tidak hanya berdampak untuk negara tertentu, tetapi mencakup semua negara. Pemanasa global akibat asap buatan dari pabrik dan kendaran mengakibatkan es di kutub utara mencair sehingga akibatnya daratan semakin menyempit tempat tinggal manusia semakin menyempit padahal jumlah penduduk semakin meningkat. Pada kontes ini, akan muncul berbagai persolan dan krisis kemanusian itu sendiri.

Page 8: TUGAS FILSAFAT

B. AGAMA, ILMU, DAN MASA DEPAN MANUSIA

Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan. Agama lebih mengedepankan morelitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan (ritual), cenderung eksklusif, dan subjektif. Sementara ilmu selalu mencari yang baru, tidak terlalu terikat dengan etika progresif, bersifat inklusif, dan objektif. Kendati agama dan ilmu berbeda, keduanya memiliki persamaanya, yakni bertujuan memberi ketenangan dan kemudahan bagi manusia.

Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah mati, sedangkan ilmu memberi ketenangan dan sekaligus kemudahan bagi kehidupan di dunia. Agama mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, hampir semua kitab suci menganjurkan umatnya untuk mencari ilmu sebanyak mungkin. Agama dan ilmu sama-sama memberikan penjelasan ketika terjadi bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi. Gempa bumi dalam konteks agama adalah cobaan tuhan dan sekaligus rancangan-Nya tentang alam secara keseluruhan. Oleh karena itu, manusia harus bersabar atas cobaan tersebut dan mencari hikmah yang terkandung di balik setiap bencana. Adapun menurut ilmu, gempa bumi terjadi akibat pergeseran lempeng bumi atau tersumbatnya lava gunung berapi oleh karena itu, para ilmuan harus mencari ilmu dan teknologi untuk mendeteksi kapan gempa terjadi dan bahkan kalau perlu mencari cara mengatasinya.

Karakteristik agama dan ilmu tidak selalu dilihat dalam konteks yang berseberanagan, tetapi juga perlu di fikirkan bagaimana keduanya bersinergi dalam membantu kehidupan manusia yang lebih layak. Contohnya ilmu dan teknologi mampu mengantarkan manusia hidup dalam tataran yang global, yang juga sering di sebut denganera informasi, tetapi kehidupan yang global itu pula yang menyengsarakan sebagian besar penduduk di kulit bumi ini. Akibat dari kemajuan teknologi, masyarakat miskin di daerah tertentu semakin teransparan sebaliknya orang yang super kaya juga terlihat dengan kesat mata. Tidak hanya persoalan miskin dan kaya yang kesat mata, tetapi persoalan politik sampai hiburan dan bahkan aktivitas nyamuk di hutan belantara sungai amazon di amerika latin pun dapat di tonton.

Namun, di sisi lain manusia semakin tergantung pada teknolog i, seperti teknologi informasi, sehingga tidak mampu lagi memebedakan antara

Page 9: TUGAS FILSAFAT

yang benar-benar nyata dan hasil rekayasa, termasuk rekayasa informasi. Katakanlah informasi yang cepat tentang tsunami, begitu cepat menyebar keseluruh dunia, sehingga dengan spontan terjadi solidaritas. Solidaritas global ini sebenarnya buah dari rekayasa informasi yang begitu dahsyat. Sebab, dalam waktu yang bersamaan semua televisi menayangkan kejadian yang amat mengerikan dan menyentuh rasa kemanusiaan. Padahal, wilayah aceh yang tidak kena musibah ada yang jauh lebih menderita dari pada yang berada di wilayah tsunami. Persoalannya, mereka tidak di liput oleh media informasi, sehingga tidak ada solidaritas untuk memmbantu penderitaan mereka. Inilah cintoh betapa dahsyatnya kekuatan sebuah rekayasa informasi.

Teknologi ternyata di sadari atau tidak menciptakan sesuatu yang tidak di perediksi sebelumnya. Ilmu dan teknologi mengalami degradasi nilai dan akhirnya dapat memenjara ilmu dan teknologi ilmu dalam satu kerangkaeng tertentu. Contohnya, televisi adalah bentuk dari kerangkeng teknologi informasi karena ketika informasi masi dalam kotak yang bernama televisi, maka pada waktu itu teknologi informasi menjadi budak bagi kepentingan kotak tersebut.

Jika teknologi di jadikan tujuan dan cita-cita, maka pada gilirannya peradaban teknologi akhirnya berubah menjadi kekuasaan yang membelenggu manusia. Nicolas Berdyev dalam bukunya The Destiny of Man berucap:

“Techical progress testifies not only to man’s strength and power over nature; it’not only liberalisme man but also weakens and enslaves him; it mechanizes human life and give man the image and semblance of machine”.

“ kemajuan teknik tidak saja membuktikan kekuatan serta daya manusia untuk menguasai alam, kemudian yeknik ini tidak saja membebaskan manusia, tetapi juga memperlemah serta menperbudayakan, kemajuan itu memekansasikan manusia dan menimbulkan gambaran serta persamaan manusia degan mesin.”

Jelas bahwa di satu sisi teknologi menjadi penjara bagi manusia, namun pada sisi lain teknologi pun di penjara oleh kepentingan manusia teknologi layar seakan-akan telah memanjarakan manusia karena dia tidak bekerja kalau tidak ada komputer atau hendphone. Namun, pada saat bersamaan manusia memanpaatkan layar untuk ambisinya. Maka tidak

Page 10: TUGAS FILSAFAT

heram bila kemudia layar televisi yang luas beberap pulah inci disesaki oleh berbagai program. Ibarat tongsampah semuanya ada disitu, pasar, politik, ekonomi, masjid, gereja, pura, dokter, dukung, gaja, dan semut semua masuk televisi. Para penguasa televisi memanfaatkan benar kebutuhan masyarakat sehingga digunakan kebutuhan itu unutuk mencari untung sebanyak-banyaknya.

Sebagaimana ilmu dan teknologi, agama mendapat tantangan dari rasionalitas manusia yang telah membuktikan diri mampu mengubah penampilan dunia fisik. Perwujudan dari kearifan religius yang unspeakable dikalahkan oleh rasionalita yang senantiasa melihat persoalan secara teknis sebatas alam fisik. Pada tingkat praktis, “agama kuno” memiliki apresiasi terhadap kehidupan yang lebih baik dan ini mengacu kepada jiwa yang lebih ksatri dan mulia; sedangkan “agama modern” mewakili sikap egoistis manusia terhadap lingkungannya, jika bukan memamerkan cara mengesahkan keserakahan, sekadar untuk tidak dianggap kuno.

Semangat yang berlebihan dalam beragama justru akan merugikan dan merusak makna agama itu sendiri. Di satu pihak, penerapan rasionalitas dalam agama yang di lakukan oleh mereka yang ingin memodernitas agama agar sesuai dengan kemajuan zaman, atau berpretensi untuk membersihkan agama dari berbagai bid’ah akan memiskinkan agama sekadar pelayanan materialisme , karena rasionalitas hanya dapat bekerja pada wilayah logis yang speakable dan bukan wilauah reflektifdari pengetahuan manusia dimana wilayah rasionalitas harus bekerja dua kali dan dengan demikian mengingkari dirinya. Di pihak lain, religiusitas tidak dapat direalisasi secara paksa karena hanya akan memuaskan perasaan manusia belaka. Isualisasi yang bagai manapun tentang tuhan hanya menghasilkan patung tuhan.

Agama sendiri merupakan faktor utama dalam mewujutkan pola-pola persepsi bagi manusia. Persepsi-persepsi itu turut memengaruhi perkembangan dunia itu sendiri, dan dengan cara demikian juga memengaruhi jalannya sejarah. Persepsi-persepsi itu menentukan pula cara manusia mendudukkan dirinya di dunia ini. Sebaliknya sejara juga memasakan perubahan dan penyesuaian terus-menerus pola-pola persepsi itu tadi, terutama pada masyarakat yang sedang berubah dengan pesat.

Manusia merupakan makhluk yang “future-orirnted”, tidakan dan petimbangan pada saat ini penting untuk menpredeksi persoalan-persoalan

Page 11: TUGAS FILSAFAT

masa depan. Bahkan sejarah penuh dengan contoh-contoh; baik tentang kekejaman manusia maupun tentang pengorbanannya yang telah dilakukannya dengan maksud untuk menjamin terjadinya suatu hari depan yang lebih baik. Dlam setiap agama ada pengorbanan yang jauh lebih mulia jika dilakukan demi mencapai masa depan yang lebih baik. Mati syahid dalam islam adalah bentuk dari suatu kematian yang diharapkan kaarena seeorang yang mati syahid akan langsung masuk sorga tanpa melalui hisap. Dalam beberapa sekte agama kristen ekstrem kematian yang dipercepat mampu mengantarkan seseorang langsung menuju sorga.

Yang jelas, konsep agama tentang hari akhirat adalah salah satu ajaran yang penting, tidak saja dari aspek teologis, tetapi juga psikologis dan historis. Secara teologis ajaran temtang hari akhirat cukup banyak tercantum dalam kitab suci agama, terutama agama-agama semit, yakni yahudi, kristen, dan islam. Dalam islam, ada 10 nama surat dari 114 surat bernama hari kiamat. Artinya, perhatian kita suci pada hari kiamat sangat besar sekali. Secara pasikologis, hari pembalasan memberikan ketenangan bagi diri seseorang yang amat gamang menghadapi kematian. Salah satu naluri dasar manusia adalah takut mati, maka ketika kematian semakin dekat, kegelisahan semakin meningkat. Bagi orang yang yakni adanya hari prmbalasan, kegelisahan itu bisa berkurang karna hidup di sana jau lebih baik dibandingkan di dunia. Secara historis, telah terbukti bahwa hari kebangkitan melanggengkan agam. Ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa agama-agama yang menpunyai doktrin kehidupan setelah mati jauh lebih tahan dibandingkan agama-agama yang tidak memilikinya. Sejarah mencatat beberapa agama punah dan menjadi arkeologi salah satu sebab utamanya adalah tidak memiliki doktrin hari kebangkitan.

Dalam agama-agama padangan mengenai hari depan tidak seraragam ada yang berpandangan bahwa tujuan akhir kehidupan ini adalah nirwana, yakni ketiyadaan dan dalm ketiyadaan itu sifat dan keinginan kemanusianya hilam. Ketika manusia masi memiliki keinginan, dia akan kembali kedunia dalam betuk lain.namun jika dia mampu menhilamkan semua sifat dan keinginanya, saat itulha tujuan dan kesempurnaan hidup tercapai. Ada juga yang berpandangan bahwa ada kehidupan yang lebih abadi dan tenang di alam sana sehingah bagi orang yang sudah membekali dirinya untuk berangkat kealam sana tidak akan takut menhadapi mati. Ibarat perajurit

Page 12: TUGAS FILSAFAT

yang akan pergi perang, semua persiapan sudah lengkap sehingah dia amat percaya diri menhadapi musu

Dalam kerangkai itu, agama dan ilmu memiliki kesamaan, yanki sama-sama mendasaing masa depan manusia.desaing agama lebih jau dan abstrak, sedangkan ilmu dan teknologi lebih pende k dan konkret. Desaing agama untuk menberikan ketenangan hidup setelah hidup, sedangkan desaing ilmu dan teknologi untuk hidup masa depan di dunia ini .penemuan uap dan listrik adalah bagian dari persiapan unutuk anak cucu james watt dan thomas alfa edison. Mereka sendiri tidak lama menikmati hasil karyanya, kalaupun di nikmati tidak maksimal dan tidak sama dengan apa yang kita nikmatik sekarang.

Dalm pandangan agama, ilmu, dan teknolongi bukan merupakan aspek kehidupan manusia yang tertinggi. Tidak juga merupakan puncak kebudayaan peradaban umat manusia didalam epolusinya mencapai kesempurnaan hidup (perfection of existence). Bayak kaun rasional yang materialistis menganggap bahwa abad moderen, abad ilmu pengatahuan dan teknologi sekarang adalah puncak dari peradaban dan kebundayan umat manusia. Karena dengan akalnya ynag tajam manusia moderen dapat menhasilkan ilmu pengatahuan dan teknologi yang sangat mengagumkan dan menganggap manusia saman dahulu adalah lebih rendah peradaban dan kebudayaannya karena terlalu diliputi oleh kehidupan yang tidak rasional, takhayul, dan terbelenggum oleg kepercayang agama yang dogmatis.

Ilmu pengetahuan dan teknologi memakai “rasio”(akal) yang tajam. Kerohanian, kejiwan agama memakai ”intuisi” dalam (wahyu) sebagi sarana masin-masin untuk menbuktikan kebenaranya dan menhayati hakikatnya. Ilmu pengetahuan hingga kini diangkap sebagai pengawal kemajuan umat manusia yang akhir-akhir ini secara secara umun banyak disarang sebagai pembawah berbagai macam ketimpangan dan pencemaran pisik, biologi, sosial, dan budaya.

Dalam memafaatkan ilmu dan teknologi untuk penbagunan, maka demi menjaga kesehimbagan antara teknologi, pembagunan, dan lingkungan kita tidak boleh di hinggapi penyakit rabun dekat dan mengikuti naluri untuk hanya memikirkan hasil-hasil jangka pendek keutungan semua jangka pendek tidak mustahil dalam menjadi bumerang yang mengakibatkan kerugian dalam jangka panjang. Maka, asas keseibangan harus ditarapkan

Page 13: TUGAS FILSAFAT

karena meman dalam gejolak dalam derak pembangunan senantiasa kita dihadapkan kepada kerisis nilai_nilai insani dan maslah untuk memanusiakan manusia itu sendiri; problema manusia tersebut tidak menjadi alat atau korban dari ciptaanya sendiri, masalah des soushommes ebagamana negara adan des super-machines menurut istilah A. Kaufman fdan J. Peze.

Sebagai negara amerika serikat yang maju dan makmur telah teerjadi krisis kepribadian karena derap teknologi lebih banyak mengancam status dan peranan manusia dari pada pekerjaannya. Ancaman otomasi adalah sebagian dari krisis identitas tersebut apabilah mesin-mesin itu bukan hanya dapat menggantikan manusia, bahkan dapat menggantikan manusia, tetapi bahkan dapat dapat melakukan pekerjaannya secara lebih baik dan lebih murah. Dan hal tersebut timbul pertanyaan, dimanakah letak dan nilai martabat sebagai manusia.

Kemajuan ilmu pengatahuan yang secara global ini uman manusia senatiasa di hadapkan pada peperangan. Namun sejak berakhir peran dunia II sifat peperangan telah berubah sedemikian derastisnya sehingga masa depan umat manusia dan masa depat generasi-generasi yang belum di lahirkan menghadapi bahaya yang amat gawat. Potensi berbagai senjata nuklir, kimiawi, biologis dan bahkan senjata konvensional, dengan berbagai alasan politisi dan komersial, semakin meningkatkan ancaman baru bagi kehancuran global.

Akibat dari penggunaan senjata nuklir, kimiawi, biologis, dan sebagainya secara besar-besaran akan menimbulkan perubahan perubahan ekologis dan genetik tak terpulihkan yang batasan-batasannya tidak dapat di ramalkan. Maka, ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar tidak berdaya untuk mempersembahkan dunia satupun penangkl yang mujarap. Tidak ada prospek untuk membuat satu pertahanan yang cukup berdaya guna untuk melindungi pemukiman. Tidak ada prospek untuk mencegah penghancuran segala dasar budaya,sosial,ekonomi dan industri dari suatu masyarakat. Juga tidak ada satupun sistem medis yang dapat menanggulanginya akibat penghancuran massal yang masif itu.

Para ilmuan dan teknologi diimbau membantu mencegah penyala gunaan ilmu pengetahuaan yang di gunakan sebagai pembinasaan massal. Dan pada hakikatnya, semua orang yang berakal sehat diimbau untuk

Page 14: TUGAS FILSAFAT

beriktikad baik dalam menghadapi problemah bahaya peran nuklir yang senantiasa mengancamkehidupan kita di dunia. Semua perbedaan pendapat, termasuk perbedaan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama, hendaknya dapat diletakkan dalam perspektif yang serasi dan tepat guna. Sasaran imbauan adalah sengenap manusia-manusia di balik ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tidak mengembangkan, memproduksikan, dan menggunakan senjata nuklir. Para penanggung jawab utama keselamatan bangsa dan negara diimbau untuk tidak melakukan rekayasa sosial (social engineering) dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

John solover, wakil pimpinan gereja christian scrience, mengemukakan pendangan yang segar. “kita memang harus mencintai kemajuan, merasa gembira menjadi bagian dari kemajuan itu, dan tidak takut menghadapinya. Karena mencintai kemajuan itulah akan muncul berbagai keterampilan yang diperlukan.” Mencintai kemajuan teknologi bermakna kita menhargainya, memaklumi kekeliruan dan keberhasilannya, mendengarkan, menghadapi persoalan dengan jujur, bersikap filosofis, menetapkan sejumlah standar, mempertanyakan berbagai standar, mengkaji ulang berbagai standar, memahami masalah, dan menyambut baik pendapat semua kalangan dan profesi.

Pemahaman kita tentang genetika telah mengguncang dunia. Teknologi genetik menhadirkan tantangan terbesar bagi keyakinan agama tradisional. Penguraian kode genom manusia, sertadukungan filosofis untuk upaya tersebut, memaksa untuk dilakukanya pengkajian ulang serta mendalam tentang makna menjadi manusia. Teori determinisme genetika –bahwa gen kita menentukan bukan wujud fisik saja, tetapi juga kecenderungan seksual, tingkat agresi, dan ada kemungkinan kecenderungan keagamaan kita- men yababkan para teolog mengkaji memikiran mereka mengenai kehendak bebas kebutuhan manusia akan agama, bahwa keberadaan tuhan.

Adanya tantangan mendalam terhadap ortodoksi agama dan adanya konsekuensi kedigdayaan teknologi genetika, maka sangat penting dan kristis bagi kita untuk mendengar pandangan dan pikiran para teolog dan filosof dari berbagai agama. Seperti kata biolog W. French anderson, bahwa “Teknik yang hebat mempunyai segi buruk yang hebat pula.” Donald shiver, presiden emeritus pada union theological Seminary di New york dan guru

Page 15: TUGAS FILSAFAT

besar emeritus di banding etika memiliki kearifan mutlak konsekuensinya, takdapat di tawar lagi, kita haru waspada mana kalah konsekuensi itu mulai muncul. “lebih jau dia menakankan bahwa” sebagai manusia, kita tentu tak akan luput dari berbuat kesalahan demikian juga dengan masyarakat. Namun, sifat baik manusia adalah bisa memaafkan kesalahan dan sekaligus bisa mengunakan kesempatan untuk mencoba lagi untuk menperbaikinya. Agama sering sekali meyebut ihwal peluan kedua yang tempatnya dapat diberikanya oleh tuhan kepada kita, manusia.

Para pemuka agama kristem,. yahudi, islam menawarkan konteks untuk direnungkan oleh komunitas ilmiah. Konteks itu dapat berupa “menurut masa depan yang anda bayangkan, akan menjadi manusia apakah kita ini; bukan semata apa yang akan kita lakukan, tetapi akan menjadi siapakah kita ini?” teologi Donald Shriver sependapat. “kekuantan gabungan antara rasa ingin tahu ilimiah, ambisi teknologi, dan keuntungan ekonomi merupakan kekuatan tanggunh. Menurutnya, jalan keluarnya bukanlah bahwa para agamawan atau teologi harus menjadi satu-satunya pihak yang menangani masalah ini, atau menjadi pakar dalam bidang ini. Yang perlu dilakukan adalah dijalinnya kerja sama antara agamawan, insinyur, dan apeneliti. Harus ada kearifan, yang tidak mungkin bisa dibangun oleh satu profesi saja.” Akan tetapi, para pemuka agama mempunyai peran, sebagaimana pihak lain, untuk berpartisipasi dalam perdebatan, dan membawa nilai-nilai mereka ke meja diskus. Berbagai keprihatinan ini begitu jau memasuki pemahaman sifat manusia sehingga agama berperan lebih penting daripada filsafat.

Pendeta jeuit dan ahli genetika di Loyola Universi di cicago , Kevin Fitzgerald berkata: “kita akan memanfaatkan sebagian ilmu ini secara cemerlang, dengan hasil yang bukan main dan mencengangkan, serta menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kehidupan yang lemah akibat penyakit. Kita akan dapat melakukan hal-hal yang mengagumkan.

Akan tetapi, para ilmuwan sendiri mengakui bahwa laju inovasi teknologi agak sulit diramalkan. Dalam simposium di UCLA, mario capecchi –guru besar yang amat menonjol dalam bidang biologi dan genetika manusia diuniversitiy of utah- mengatakan, “biasanya kita cenderung melebih-lebihkan apa yang dapat kita kerjakan dalam 25 tahun mendatang.” Setelah itu terdapat kekhawatiran dari sudut etika yang

Page 16: TUGAS FILSAFAT

mendalam bahwa berbagai teknologi ini bisa terpeleset dari terapi menjadi sekadar gaya, bagaimana rekontruksi yang mula-mula di kembangkan menolong prajurit yang terluka di medan perang menjadi beda kecantikan. Dikalangan teolong, ilmuan,dan ahli biotika berkembang rasa muak yang meluas terhadap gagasan megubah manusia secara genetika hanya dengan dalih “perbaikan” yang bersipat superfisial, namun tidak ada kesepakatan mengenai apakah dapat ditarik garis pembatas yang jelas antara penyembuahn penyakit dan perbaikan penampilan.

Mudah untuk membayangkan bagaimana hasil terapi sel benih yang digunakan untuk memperbaiki penampilan ( manusia ) dan bukan untuk menyembuhkan ( penyakit ) : bayi hasil rancangan setelah berbelanja ( gen ) ataupun generasi anak-anak yang semuanya tampak serupa. Banyangkan generasi yang ditandai bukan oleh nama yang popular pada masanya, seperti henry dan ruth ( 1910 ), atau patricia dan charles ( 1950 ), atau austin dan kaitlyn ( 1998 ), atau yang menonjol karena gaya tertentu, seperti bertato dan melubangi anggota badan, tetapi generasi yang ditandai oleh sipat yang ditampilkan secara genetika, seperti tinggi badan, struktur waja, dan proporsi pinggang dan pinggul.

Gagasan menyempurnakan rasa manusia mempuyai akar sejarah yang sarat dengan ranjau emosional. Konsep eugenetika dipungut oleh sir fancis galton, ilmuan zaman victoria, dari teori evolusi darwin dan teori keturunan mendel (yang mengidentifikasi mekanisme pengalihan sifat biologi). Menurut gookin,”kewajiban moral dan estekika para seniman untuk menyempurnakan citra tubuh manusia dalam seni kini telah di alihkan ke bidang ilmu genetika. Dengan genetika, para ilmuan diberi yang dapat mereka gunakan untuk menerapkan konsep ‘perbaikan’ estetika dan moral terhadap organisme manusia itu sendir.”

Galton berpendapat bahwa rasa manusia superior dapat dikembangkan melalui pembibitan. Secara ideal, seseorang dapat menanamkan bibit “temperamen,sifat,dan kemampuan” yang diinginkan ke dalam suatu spesies (sebagaimana dilakukan terhadap anjing), dan membuang dari spesies itu sifat yang tidak di ingin, seperti “ jahat” , “tidak cakap”, dan “ malas”.

Dalam upaya memisahkan kepingan genetik dari DNA (deoxyribonucleic acid) dan merekombinasikannya lagi dengan yang lain dapat mengubah “instruksi” yang menguasai sel hidup. Maka, dengan

Page 17: TUGAS FILSAFAT

menempatkan molekul DNA dari tubuk kita ke dalam bakteri dapat di produksikan secara alamia zat-zat untuk menanggulango berbagai penyakit, seperti produksi insulin untuk diabetes, dan interveron yang munkin dapat turut menerangi kanker. Masalah perekayasaan genetika atau genetic engneering ini bersifat multi kompleks, yang untuk beberapa isu dan diberbagai tempat di dunia masih diperdebatkan orang. Namun, dari perpaduan antara biologi dan teknologi itu kian terbuka wilayah baru bioteknologi. Karena bioteknologi disebut sebagai salah satu frontier area of science, yang konsep-konsep barunya dibidang perekayasaan genetik dan bidang-bidang lain yang masih bersangkutan dapat menghasilkan produk dan proses yang relefan dan bernilai tinggi untuk pertanian, kesehatan, dan perindustrian. Spektrum yang dicakup oleh bioteknologi sangat kuat, mulai dari yang sederhana hingga yang amat bersofikasi atau canggih.

Ahli etika katolik doerflinger mengakui akan sulit menarik garis batasnya. “gereja katolik berpendapat bahwa pada dasarnya kami menganggap absah penggunaan genetika untuk menyembuhkan penyakit, atau memperbaiki jenis cacat tertentu. Akan tetapi, garis batas antara eugenika positif dan negatif masih terus diperdebatkan dan akan selalu ada keraguan.

Selanjutnya, teknologi genetika yang menyentak imajinasi, ataupun emosi, sebagaimana teknologi kloning manusia. Menurut para peneliti Human Genome Project, bahwa kloning merupakan tiruan gen dan kepingan kromosom lainnya untuk menghasilkan bahan identik yang cukup jumlahnya untuk dikaji lebih lanjut. Akan tetapi, kloning ini diktritisi oleh 19 negara eropa pada bulan januari 1997 dengan menandatangani perjanjian yang menyebutkan bahwa mengklon orang sama saja melanggar martabat manusia dan merupakan penyalaguanaan ilmu.

Sedangkan menurut pendeta Heber C. Jentzsch, presiden Church of Scientology, tidak peduli terhadap teknologi kloning, bahwa “kami percaya bahwa ruh manusia tidak dapat diklon, tidak dapat direplikasi, tidak dapat ditiru, bahan pembentuk manusia hanya bisa digerakkan oleh ruhnya, jadi kita tidak mengkhawatirkan orang yang berbondong-bondong kemakam lenin, dan entah bagaimana, menciptakan lenin baru, boleh dikatakan menciptakan makhluk yang sama, tetapi hanya ada satu lenin, apa pun yang mungkin dikerjakan ‘lenin’ baru itu dimasa sekaran.

Page 18: TUGAS FILSAFAT

Ilmu dapat dilumpuhkan oleh biasnya sendiri, sebagaimana juga agama. Di dunia barat dewasa ini, tujuan ilmu adalah menjelaskan alam fisik, sementara tujuan agama adalah menjelaskan alam spritual. Ilmu mengira bahwa ilmu tidak memiliki filsafat dan sekadar mengkaji dan mengukur benda secara empiris. Padahal, sesungguhnya, ilmu juga memiliki filsafat: ilmu hanya menganggap penting benda empiris. Dan ilmu tidak akan melatih penganutnya untuk berfikir secara filosofis. Mereka hanya akan mempelajari berbangai jenis rumus dan teknologi. Mereka hanya memiliki tikus yang dpasangi neurotransmitter. Dan ini adalah salh-didik yang buruk, yang menimpa para penganut ilmu, dan hal itu harus diubah. Sedankan penganut agama harus dilatih berfikir dengan cara yang berbeda; kalau tidak, mereka akan bertuhan secara dogmatis. Kita harus memandang agama lebih dari sekedar kenyakinan. Para penganut agama harus kembali ke sejumlah pemikir mereka sendiri untuk bersikap agak lebih luwes dan tidak menganut gaya berpikir inkusisi yang “sederhana” .

Sinergi agama dan ilmu dalam konteks ini dapat dilakukan demi terwujudnya keseimbangan peradaban manusia. Sebab, kalau masing-masing pihak masih tetap mempertahnkan ego, maka masa depan ummat manusia tidak dapat diramalkan, bahkan akibatnya jauh lebih dahsyat dari pada kehancuran perang dunia II. Einstein tidak mengkhwatirkan perang dunia IV, tetapi yang amat dia khwatirkan adalah perang dunia III karena pada perang III inilah kehancuran total umat manusia maka mereka akan kembali memulai peradaban dari awal lagi.

Disinilah ilmu dan teknoligi tidak harus dilihat dari aspek yang sempit, tetapi harus dilihat dari tujuan jangka panjang dan untuk kepentingan kepentingan kehidupan yang lebih abadi. Kalau visi ini yang diyakini oleh para ilmuan dan agamawan, maka harapan kehidupan ke depan akan lebih cerah dan sentosa. Tentu saja pemikiran-pemikiran seperti ini perlu dukungan dari berbagai pihak untuk terwujudnya masa depan yang cerah dan harmonis.

Page 19: TUGAS FILSAFAT

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat dan Agama, cet. VII, Surabaya: Bia Ilmu, 1981.

Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, Filsafat ilmu, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1996.

Verhaak, C., Filsafat Ilmu Pengetahuan ; Telaah atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, Jakarta : Gramedia, 1991.

Wallace, Walter L., Metode Logika Ilmu Sosial, Jakarta : Bumi Aksara,1990.

REVIEW BAB

Page 20: TUGAS FILSAFAT

A. Aspek Konsep1. Kelebihan

Dalam buku filsafat yang berjudul filsafat ilmu tepatnya pada BAB 6. Kelebihannya adalah dalam BAB ini kita dapat menetahui tentang kemajuan ilmu dan krisis kemanusiaan selain itu dalam bab ini juga membahas tentang agama, ilmu, dan masa depan manusia.

2. Kekurangan Banyak kata yang sulit untuk saya mengerti dalam pembahasa ini.

B. Aspek Teknis Penyajian1. Kelebihan

Pada BAB ini urutan penyajiaannya sangat jelas mulai dari judul sampai denan penjelasan-penjelasan dalam pembahasannya.

2. KekuranganKekurangannya ialah sangat di sayangkan karena dalam BAB ini salah satu topik pembahasanya adalah AGAMA namun dalam penjelasan materi tersebut tidak ada satupun ayat atau hadis yang membahas tentang ilmu, itu tidak di cantumkan, padahal dalam materi tersebut mengatakan bahwa AGAMA mendorong umatnya untuk menuntut ilmu.

Page 21: TUGAS FILSAFAT
Page 22: TUGAS FILSAFAT