TUGAS 2

download TUGAS 2

of 9

Transcript of TUGAS 2

TUGAS IIPERBAIKAN JEMBATAN KA DI PURWAKARTADi ajukan sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Disusun Oleh:Zaenal Mustopa(2411121031)

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANIT.A 2015Jalan Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148 Cimahi 40533 Telp./Fax. (022) 6610223

AbstrakPerkembangan ekonomi suatu negara sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur, termasuk jembatan. Jembatan kereta api adalah infrastruktur penting jaringan jalan kereta api.Setiap jembatan akan mengalami penurunan kondisi disebabkan oleh pertambahan umur, beban operasional, dan kondisi lingkungan. Penurunan ini menyebabkan menurunnya fungsi jembatan. Pemeliharaan rutin, perbaikan, rehabilitasi dan penggantian sangat dibutuhkan untuk tetap mempertahankan fungsi dari jembatan.PT KAI menggunakan manajemen perawatan jembatan (1993) untuk melakukan prosedur inspeksi yang menghasilkan nilai kualitatif.

Kata Kunci : Jembatan Kereta Api, Pemeliharaan, Perbaikan

1.PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENULISAN

Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidapan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Dalam kaitan dengan kehidupan manusia, transportasi memiliki perannan signifikan dalam aspek-aspek sosial, ekonomi, linkungan, politik dan pertahanan keamanan.Salah satu moda transportasi yang paling popular untuk orang dan barang adalah kereta api. Di Indonesia sebagai negara berpenduduk 200 juta lebih, kereta api sangat digandrungi. Karena, kereta api memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti lebih aman, tepat waktu, ekonomis ruang, memiliki daya angkut yang besar dan memiliki harga yang terjangkau.Dalam peraturan di Indonesia, dan secara umum di dunia bahwa perjalanan moda jalan rel harus selalu mendapatkan prioritas dalam lalu- lintas di pertemuan atau persilangan antara jalan rel dan jalan raya. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bila volume lalu lintas yang padat. Untuk mengatasi dapat dibuatkan terowongan, jembatan atau underpass. Untuk penggunaan jembatan rel biasanya banyak digunakan bila jalan rel melintasi sungai atau jalan raya. Oleh karena itu perlu dipikirkan, perencanaan dan perancangan struktur yang kuat bila ditinjau dari segi teknis, estetika dan sebagainya (Supriyadi, 2007).Prasarana kereta api seperti jalan rel dan jembatan kereta api di Indonesia sampai saat ini masih cukup banyak yang merupakan peninggalan Belanda. Oleh karena itu perlu kajian peningkatan/pembaharuan struktur mengingat umur bangunan tersebut yang sudah lama sehingga dapat meningkatkan pelayannan kereta api di Indonesia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang tersebut maka untuk perbaikan jembatan ka di Purwakarta, permasalahan adalah:

a. Bagaiman cara menentukan bagian yang perlu diperbaiki?b. Bagaimana metode pelaksanaannya mengingat jembatan ini berada diatas lembah yang lebar?c. Perbaikan apa saja yang perlu dilakukan?d. Bagaimana cara pemeliharaan jembatan agar tidak ada kerusakan lagi?

1.3. PERTANYAAN PENELIITAN

a. Apakah sudah diperlukan perbaikan jembatan ka di Purwakarta?b. Apakah tersedia alat untuk perbaikan jembatan ka di Purwakarta?c. Apakah dengan perbaikan jembatan ka dapat meningkatkan kapasitas jumlah kereta api yang dapat di oprasikan?d. Apakah dampak pekerjaan perbaikan jembatan ka pada linkungan sekitar?

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN PENLITIAN

Maksud perbaikan jembatan kereta api di Purwakarta adalah untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat beban kereta api yang melintas dan kerusakan yang disebabkan oleh alam seperti turunnya tanah pada pilar jembatan.

Tujuan dari perbaikan jembatan kereta api di Purwakarta ini adalah:

a. Meningkatkan pelayannan kereta api di Indonesia khususnya pada jalur antara Bandung Jakarta.b. Menjadikan jembatan jalan rel yang aman dan nyaman dilewati kereta api.c. Mengantisipasi terjadinya kecelakaan kereta api.d. Menambah keuntungan pemasukan bagi PT.KAI.e. 1.5. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Dalam penenlitian ini, ruang lingkupnya hanya menitik beratkan pada perbaikan jembatan kereta api di Purwakarta yang meliputi, perbaikan pilar jembatan, gelagar jembatan, bantalan rel dan rel.

2. ISI

2.1. JEMBATAN

Jembatan dapat didefinisikan sebagai suatu konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api, dan perlintasan lainnya. Konstruksi suatu jembatan terdiri dari bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi. Sesuai dengan istilahnya bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan yang berfungsi untuk menampung semua beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas kendaraan atau orang yang kemudian disalurkan ke bagian bawah. Sedang bangunan bawah terletak di bawah bangunan atas yang berfungsi untuk menerima atau memikul beban-beban yang diberikan bangunan atas dan kemudian menyalurkan ke pondasi. Pondasi berfungsi menerima bebanbeban dari bangunan bawah lalu disalurkan ke tanah. Jenis pondasi tergantung dari kondisi tanah dasarnya, dapat menggunakan tiang pancang, tiang bor, atau sumuran. Jenis-jenis jembatan cukup banyak tergantung dari sudut pandang yang di ambil. Berdasar bahan bangunannya sendiri jembatan dapat dikelompokkan sebagi berikut : 1. Jembatan kayuJembatan kayu merupakan jembatan sederhana yang mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yang diterima relatif ringan. Meskipun pembuatannya menggunakan bahan utama kayu, struktur dalam perencanaan atau pembuatannya harus memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu gaya (mekanika).2. Jembatan pasangan batu dan batu bataJembatan pasangan batu dan bata merupakan jembatan yang konstruksi utamanya terbuat dari batu dan bata. Untuk membuat jembatan dengan batu dan bata umumnya konstruksi jembatan harus dibuat melengkung. Seiring perkembangan jaman jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.3. Jembatan beton bertulang dan jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang jembatan yang pendek. Untuk bentang yang panjang seiring dengan perkembangan jaman ditemukan beton prategang. Dengan beton prategang bentang jembatan yang panjang dapat dibuat dengan mudah.4. Jembatan bajaJembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton prategang, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi, karena dengan jembatan baja bentang yang panjang biayanya lebih ekonomis.5. Jembatan kompositJembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan yang sama atau berbeda dengan memanfaatkan sifat menguntungkan dari masing masing bahan tersebut, sehingga kombinasinya akan menghasilkan elemen struktur yang lebih efisien.jembatan Cisomang baru sepanjang 243 meter yang dikerjakan oleh para ahli konstruksi jembatan kereta api dari Voesp MCE (Austria). Jembatan Cisomang baru juga sudah disiapkan untuk jalur ganda kereta api antara stasiun Cisomang dengan stasiun Cikadongdong. Jembatan Cisomang baru menggunakan konstruksi rangka baja yang melengkung ke atas.

2.2. KOMPONEN - KOMPONEN JEMBATAN KERETA API

Jembatan kereta api memiliki beberapa komponen yaitu : I. Lantai Kendaraan II. Balok Memanjang III. Balok Melintang IV. Ikatan Angin V. Ikatan Tumbuk VI. Rangka Batang a) Rangka diagonal b) Rangka Vertikal c) Rangka tepi atas d) Rangka tepi bawah VII. Pengaku/Stiffner VIII. Sambungan a) Sambungan ikatan angin dan ikatan tumbuk b) Sambungan balok memanjang-balok melintang c) Sambungan balok melintang-rangka batang utama d) Sambungan rangka vertikal-rangka tepi bawah e) Sambungan titik simpul atas.IX. Perletakan

2.3. PEMERIKSAAN JEMBATANPemeriksaan jembatan adalah salah satu komponen dalam sistem informasi manajemen jembatan yang terpenting. Hal ini merupakan sesuatu yang pokok dalam hubungannya antara keadaan jembatan yang ada dengan rencana pemeliharaan atau peningkatan dalam waktu mendatang. Tujuan pemeriksaan jembatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi secara aman dan perlunya diadakan suatu tindakan tertentu guna pemeliharaan dan perbaikan secara berkala. Jadi pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan yang spesifik yaitu: Memeriksa keamanan jembatan pada saat umur layan Menjaga terhadap ditutupnya jembatan Mencatat kondisi jembatan pada saat tersebut Menyediakan data bagi personil perencanaan teknis, konstruksi dan pemeliharaan Memeriksa pengaruh dari beban yang bekerja di atasnya. Memantau keadaan jembatan secara jangka panjang Menyediakan informasi mengenai dasar daripada pembebanan jembatan.Adapun bentuk kerusakan pada baja umumnya yaitu korosi. Ini merupakan faktor yang paling umum yang mengarah pada penurunan kualitas bagian struktural dan sambungannya. Ada lima format korosi yang teramati pada jembatan baja, yaitu:1. Korosi permukaan, yang menyebabkan kerusakan seragam pada permukaan yang relatif besar pada baja struktural dan mengarah pada pengurangan penampang-lintang di dalam bagian struktural,2. Korosi cekungan, terjadi pada permukaan yang sangat kecil (oleh karena itu, efek nya sukar dideteksi dalam banyak kasus), mengembang sangat dalam di dalam baja dan secara umum mengarah pada konsentrasi tegangan lokal,3. korosi celah, terjadi di lapisan kontak antara dua elemen tipe yang sama baja (sebagai contoh, pada pelat yang diperkuat dengan baut, pelat penyambung, pelat buhul, dll.) dan mengarah pada kerusakan oleh kekuatan yang merobek sebagai hasil dari efek pengembangan hasil korosi, dalam banyak kasus sangat sulit untuk mendeteksi efek yang membahayakan akibat tipe korosi ini karena muncul pada banyak tempat yang tidak mudah diakses di dalam struktur jembatan, 4. korosi galvanis, yang umumnya terjadi pada sambungan dua tipe baja atau logam yang berbeda (sebagai contoh , dalam pengelasan, hubungan dengan menggunakan sekrup, baut atau paku keling yang disebut sel galvanis dapat dibentuk) dan mengarah pada pengrusakan bahan lokal, sulit untuk pendeteksian,5. korosi tegangan, terjadi kebanyakan di dalam kabel pada jembatan gantung dan jembatan cable-stayed, relatif jarang di dalam elemen jembatan struktural yang dibangun dengan baja karbon, korosi tegangan bersama-sama dengan korosi cekungan dan korosi celah kadang-kadang dianggap sebagai korosi fatik.

2.4. PEMELIHARAAN RUTIN DAN PERBAIKAN

Perawatan pencegahan harus dilakukan pada jembatan dan semua fasilitas yang ada. Jika ditemukan bagian yang mengalami kerusakan kecil harus segera diperbaiki. Aktivitas ini disebut pemeliharaan rutin. Pemeliharaan Rutin/Berkala pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan seperti semula dan mencakup beberapa pekerjaan yang berulang, yang secara teknis cukup sederhana. Pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai dibangun jembatan masih dalam keadaan baru) dan dilanjutkan seumur jembatan tersebut. Hal ini merupakan suatu pengalokasian dana yang efektif dalam hal pemeliharaan.Pemeliharaan Rutin Jembatan biasanya dimasukkan dalam pekerjaan Pemeliharaan rutin jalan dan dilaksanakan bersamaan dengan pemeliharaan rutin jalan tersebut. Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin [ernbatan adalah sebagai berikut: Pembersihan secara umum Membuang tumbuhan liar dan sampah Pembersihan dan melancarkan Penanganan kerusakan ringan drainase Pengecatan sederhana Pemeliharaan permukaan lantai kendaraan

2.5. PEMELIHARAAN BERKALA

Lapis permukaan jembatan serta kerusakan lokal pada jembatan dan fasilitas lainnya harus diperbaiki dan diperkuat agar kondisinya kembali ke semula. Aktivitas lnl harus dilakukan secara Periodik/Berkala sesuai dengan rencana pemeliharaan. Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan tetap datam kondisi dan daya layan yang balk setelah pembangunan yang mencakup beberapa kegiatan yaitu Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga Perbaikan sederhanaKegiatan pemeliharaan berkala diduga mencakup hal-hal sebagai berikut: Pengecatan ulang Penggantian lapisan permukaan Pembersihan jembatan secara keseluruhan Pemeliharaan peletakan/landasan Penggantian siar mual (expansion joint}Perbaikan sederhana mencakup hal-hal : Penggantian bagian-bagian kecil dan elemen yang kecil Perbaikan tiang dan sandaran Perkuatan bagian-bagian yang bergerak Perkuatan bagian yang struktural Perbaikan tebing yang longsor dan terkena erosi Perbaikan bangunan pengaman yang sederhana3. PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Jembatan kereta api adalah infrastruktur penting jaringan jalan kereta api sehingga apa bila ada kerusakan pada komponen komponen harus langsung di perbaiki. Jembatan juga perlu pemeliharan yang berkelanjutan supaya jembatan tidak mengalami penurunan kondisi yang disebabkan oleh pertambahan umur, beban operasional, dan kondisi lingkungan. Yang semua itu dapat menurunkan fungsi dari jembatan yang dapat menimbulkan kecelakaan terhadap pengguna jembatan.

3.2. SARAN

Sngat perlu peningkatan pemeliharaan rutin, berkala, perbaikan, rehabilitasi dan penggantian untuk tetap mempertahankan fungsi dari jembatan. Sehingga tidak akan terjadi kecelakaan yang diakibatkan kerusakan jembatan kereta api.

3.3. DAFTAR PUSTAKA

MPJ,1993. Manajemen Perawatan Jembatan. SK.SNI T-03-2005. perencanaan struktur baja untuk jembatan. SK.SNI T-02-2005 : Pembebanan Jembatan. https://cikopo.wordpress.com/2013/12/19/jembatan-cisomang-jembatan-ka-tertinggi-di-indonesia/ Agus Nugroho. 2007. EVALUASI KONDISI JEMBATAN KERETA API BENTANG TUNGGAL