Tugas 2 GEOSAT

17
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung 2011 Tugas 2 Geodesi Satelit GD3104 Sistem Penentuan Posisi Berbasiskan Satelit Prima Rizky Mirelva (15109072)

description

tugas 2 geodesi satelit mengenai penentuan posisi dengan sistem satelit geodesi

Transcript of Tugas 2 GEOSAT

Page 1: Tugas 2 GEOSAT

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Teknik Geodesi dan Geomatika

Institut Teknologi Bandung

2011

Tugas 2 Geodesi Satelit

GD3104 Sistem Penentuan Posisi Berbasiskan Satelit

Prima Rizky Mirelva (15109072)

Page 2: Tugas 2 GEOSAT

2 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

Penentuan posisi menggunakan pangamatan satelit terdiri dari beberapa sistem pengamatan ,

yang dibagi kedalam 3 kelompok yakni sistem bumi ke angkasa, sistem angkasa ke bumi, dan sistem

angkasa ke angkasa.

Yang akan dibahas didalam tugas ini adalah mengenai astronomi geodesi, fotografi satelit,

transit (dopler) salah satu sistem navigasi satelit, SLR(Satellite Laser Ranging), GPS(Global Positioning

System), LLR (Lunar Laser Ranging) dan VLBI(Very Long Baseline Interferometry).

Sistem Bumi ke Angkasa

•Astronomi Geodesi

•Sistem Fotografi satelit

•SLR (Satellite Laser Ranging)

•LLR (Lunar Laser Ranging)

•Satelit Navigasi

Sistem Angkasa ke

Bumi

•Satelit altimetri

•Spaceborne Laser

•VLBI(Very LongBaseline Interferometry)

•Satelit gradiometri

Sistem Angkasa ke angkasa

•Sistem satellite to satellite tracking (SST)

Page 3: Tugas 2 GEOSAT

3 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

1. Astronomi Geodesi

Karakteristik Umum

Sistem astronomi merupakan sistem geodesi satelit paling tua yang berbasiskan pada

pengamatan bintang. Sistem ini masih digunakan sampai saat ini meski terbatas untuk

keperluan-keperluan khusus, metode ini digunakan sejak 1884 untuk penentuan lintang secara

teliti di Postdam. Sistem ini juga berkontribusi dalam pengamatan pergerakan kutub atau sering

disebut Polar Motion sejak tahun 1890. Sesuai dengan namanya astronomi geodesi merupakan

suatu metode dalam penentuan posisi dengan mengamati bintang atau benda langit lainnya.

Lebih dalamnya , tugas utama dari astronomi geodesi adalah penentuan lintang dan bujur

geografis , serta azimuth dari darat (terrestrial) melalui benda langit. Lintang suatu daerah dapat

diketahui dengan menentukan elevasi (di lokasi pengamat) rotasi sumbu-x bumi yang kira-kira

ditunjukan oleh bintang polar atau dapat disebut Polaris. Penentuan bujur dilakukan dengan

cara menentukan beda waktu dari daerah tersebut dengan waktu Greenwich. Penentuan ini

tergantung dari waktu jam atom yang ada di daerah tersebut. Astronomi geodesi juga

merupakan salah satu cara untuk menentukan sudut jurusan dari dua buah titik yang ada

dipermukaan bumi. Cara ini digunakan sebelum ada GPS atau alat penentu posisi

lainnya.Pengamatan yang sering dilakukan adalah dengan pengamatan matahari.

Parameter yang diketahui

1. Deklinasi Matahari

2. Lintang dan bujur tempat Pengamat

Besaran yang diukur

1. Waktu saat pengamatan

2. Sudut antara matahari dan target

Page 4: Tugas 2 GEOSAT

4 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

3. Sudut tinggi matahari (baik berupa zenith maupun sudut miring)

4. Tekanan udara

5. Temperatur/suhu

Cara menentukan posisi titik dari parameter dan besaran diatas

Dapat dilakukan dengan dua cara, penentuan posisi dengan menggunakan metode tinggi

matahari dan sudut waktu.

a. Metode tinggi matahari

- Cari deklinasi matahari dan sudut tinggi matahari saat pengamatan, koreksi dengan

salah indeks.

- Hitung nilai dari refraksi menengah(rm), faktor koreksi barometer(cp) dan koreksi

temperatur(ct).

- Hitung nilai refraksi , r = rm x Cp x Ct

- Perhitungkan juga nilai paralaks

- Hitung sudut vertikal dari pusat bumi ke matahari

Jika menggunakan sudut zenith perhitungannya z= zu – s.i +r –p

Jika menggunakan sudut miring perhitungannya h=hu-s.i – r + p

- Hitung nilai azimuth, cos A=sin - (sin sin z / (cos cos z))

- Setelah mendapat azimuth, cari koordinat titik yang ditentukan menggunakan koordinat

titik kerangka sebagai acuannya.

b. Metode sudut waktu

- Cari nilai UT

- Ubahlah bujur menjadi satuan waktu dengan dibagi 15 0

- Cari nilai t=UT + E + -24

- Cari Amatahari dengan rumus tan Amatahari = -sin t / -t

- Apabila target disebelah kanan matahari maka A= Amatahari +

- Apabila target disebelah kiri matahari maka A= Amatahari -

- Kemudian dengan menggunakan azimuth cari koordinat titik dengan menggunakan

koordinat titik kerangka sebagai acuannya.

Page 5: Tugas 2 GEOSAT

5 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

2. Fotografi satelit

Karakteristik Umum

Dalam bahasa inggris disebut juga dengan Satellite Fotography. Teknik geodesi satelit

sudah lama tidak digunakan lagi. Metode fotografi satelit ini adalah berbasiskan pada

pengukuran arah ke satelit, dengan menggunakan pemotretan satelit yang berlatar belakang

bintang-bintang yang telah diketahui koordinatnya. Pemotretan ini dilakukan menggunakan

kamera Baker-Nunn dengan berat 3,5 ton. Metode fotografi satelit ini digunakan untuk

menjejak satelit-satelit buatan awal seperti Sputnik 1 dan 2, Vanguard 1 dan GEOS 1 pada era

1957-1960.

Kamera ini memiliki 3 sumbu gerak dan dilengkapi dengan sistem motor yang rumit

serta mampu melacak satelit buatan. Gambar ditangkap dengan rol film yang kontinyu atau

terus menerus serta ditransportasikan untuk mendorong film di seluruh bidang fokus

melengkung dalam Optical Tube Assembly (OTA). John A O’Keefe dan temannya Vanguar dan

Wernher von Braun juga berhasil menentukan pear shape bumi melalui perhitungan deviasi dari

orbit satelit buatan yang sudah diluncurkan sebelumnya.

Parameter yang diketahui

1. Posisi dari citra satelit dengan acuan bintang di belakangnya.

2. Posisi bintang-bintang yang ada di belakang satelit.

Besaran yang diukur

1. Tekanan atmosfer

2. Suhu

3. Jarak antara pengamat dengan satelit

Cara penentuan posisi menggunakan parameter dan besaran diatas

Penentuan posisi dilakukan dengan menghitung koordinat dari bintang-bintang dibelakang

satelit, sehingga posisi satelit dapat diketahui.

Page 6: Tugas 2 GEOSAT

6 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

3. TRANSIT (Doppler) Karakteristik Umum

Merupakan sistem navigasi satelit paling pertama digunakan. Didesain pada tahun 1958, yang

dinyatakan operasional pada tahun 1964 untuk militer, baru pada tahun 1967 digunakan untuk

keperluan sipil. Ada beberapa sistem satelit lain yang digunakan untuk navigasi, contohnya TSIKADA

dan GLONASS milik Rusia , NAVSTAR Global Positioning System, STARFIX (sistem navigasi komersil

untuk benua Amerika), ARGOS dan NAVSAT. Sistem navigasi TRANSIT dan TSIKADA sudah tidak

digunakan lagi sekarang ini , tergantikan dengan GPS serta GLONNAS. GPS sendiri memiliki nama

NAVSTAR GPS atau Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning system.

gambar dari Satellite Navigation, Paul F. Lammerstma

Sistem ini mirip dengan efek doppler. Gelombang dipancarkan (pada kecepatan v) oleh

transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan maka gelombang ini akan mengalami pemantulan.

Gelombang pantulannya diterima oleh alat penerima (receiver) . Jika receiver yang digunakan

mendeteksi adanya pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang

menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Dari situ jarak benda tersebut dapat dihitung

dengan mudah jika waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai pantulannya terdeteksi

(Yohannes Surya). Konsepnya satelit mengirim posisinya dan waktu menggunakan frekuensi f0,

kemudian penerima (receiver) mencari sinyal dalam kisaran diatas f0 itu, jika sinyal dapat ditemukan

pada frekuensi f, receiver akan terus mencari karena frekuensinya (f0) akan semakin lemah, ketika f0

= f berarti satelit berada disuatu tempat diatas receiver, perhitungan pun dapat dilakukan.

Parameter yang diketahui

- Frekuensi yang dipancarkan oleh satelit (400 MHz dan 150 Mhz) = f0

- Jarak atau ketinggian dari satelit sekitar 960 km.

- Periode (untuk satu kali revolusi pada orbitnya) 106 menit.

- Inklinasi (posisi inklinasi relatif dari ekuator) sebesar 900.

- Tiga stasiun pemantau di darat

- Kecepatan cahaya

Page 7: Tugas 2 GEOSAT

7 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

Besaran yang diukur

- Frekuensi yang diamati (f)

- Kecepatan satelit

Cara menentukan posisi berdasarkan parameter dan besaran diatas

𝑓 =𝑓0 1−

𝑣𝑠2

𝐶2

1 −𝑣𝑠

𝐶

Page 8: Tugas 2 GEOSAT

8 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

4. SLR (Satellite Laser Ranging)

Karakteristik Umum

Era Satelit Laser Ranging ini bermula dari peluncuran satelit Beacon- Explorer B yang membawa

reflektor laser tahun 1964. Sistem SLR kemudian menggantikan sistem fotografi satelit, karena

penggunaannya yang lebih mudah. Sistem SLR berbasiskan pada pengukuran jarak dengan

menggunakan laser yang ditembakan ke satelit (yang dilengkapi dengan reflektor) dari stasiun yang

ada dibumi.

Satellite Laser Ranging © Geoscience Australia

Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teleskop yang berada di stasiun permukaan

bumi, bertindak sebagai pengirim sinar laser kuat ke arah reflektor, dan sebagai penerima pantulan sinar

laser dari reflektor tersebut. Ketika teleskop memancarkan sinar laser maka detektor photon akan

memulai menghitung waktu yang dibutukan sinar laser sampai ke reflektor dan waktu yang dibutuhkan

reflektor untuk mengembalikan/memantulkan sinar laser tersebut ke permukaan bumi (teleskop).

Waktu yang diperlukan itu dapat digunakan untuk menentukan koordinat dari stasiun dan orbit satelit

relatif terhadap pusat bumi. Keakuratan data pengukuran 30 piko detik, karena kecepatan cahaya sinar

laser relatif konstan, sehingga pengukuran waktu tempuh sama dengan mengukur jarak tempuh. Satelit

yang menggunakan sistem ini ada LAGEOS , Starlette.

Parameter yang diketahui

Waktu tempuh dari sinar laser yang dikirimkan dari stasiun di bumi sampai sinar itu

dikirimkan/dipantulkan kembali oleh reflektor, kecepatan cahaya dan posisi satelit.

Page 9: Tugas 2 GEOSAT

9 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

Besaran yang diukur

Jarak antara satelit dengan sistem SLR di bumi yang dapat diketahui dengan

perhitungan rumus

𝑑 =𝑐. 𝑑𝑡

2

Dengan d adalah jarak ke satelit, c adalah kecepatan cahaya sekitar 3x108

km/s m dan dt adalah waktu tempuh laser dari stasiun bumi ke satelit dan

kembali lagi ke stasiun bumi.

Beberapa koreksi lain yang harus diperhitungkan adalah koreksi

eksentrisitas di tanah (d0) , koreksi eksentrisitas di satelit (s0), delay

sinyal di sistem tanah (db) , koreksi refraksi (dr) dan kesalahan random

dan bias yang tersisa ().

Cara menentukan posisi dari paramater dan besaran di atas

𝑑 =𝑐.𝑑𝑡

2+ ∆𝑑0 + ∆𝑑𝑠 + ∆𝑑𝑏 + ∆𝑑𝑟 +

Page 10: Tugas 2 GEOSAT

10 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

5. GPS (Global Positioning System)

Karakteristik Umum

Sistem GPS atau terkenal juga dengan NAVSTAR GPS ( Navigation Satellite Timing and Ranging

Global Positioning System) adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit dengan

gelombang radio, akurasi yang cukup tinggi dari beberapa mm sampai beberapa meter. Sistem GPS ini

merupakan perkembangan dari sistem satelit navigasi TRANSIT dan pengganti sistem TRANSIT. GPS

berkembang dari tahun 1964 sampai sekarang , GPS masih terus berkembang. GPS merupakan milik

pemerintah US yang menyediakan jasa penentuan posisi, navigasi dan waktu. Sistemnya sendiri terdiri

dari 3 segmen atau bagian yaitu space segment (segmen angkasa), control segment (segmen

pengatur/kontrol) dan user segment (segmen pengguna).

Untuk segmen luar angkasa terdiri dari konstelasi satelit yang mengirimkan sinyal kepada

pengguna. Terdapat setidaknya 24 satelit menggelilingi bumi pada ketinggian 20200 km, dimana setiap

satelitnya mengelilingi bumi sebanyak 2 kali dalam sehari atau 12 jam untuk satu kali mengorbit

(mengelilingi bumi).

Segmen kontrol terdiri dari memantau jaringan diseluruh dunia dan stasiun yang mengatur

satelit dalam orbit mereka dan pengaturan jam satelit. Segmen ini juga menjejaki satelit-satelit GPS,

mengunggah dan memperbaharui data navigasi, serta mengecek status dan kondisi dari setiap satelit

konstelasi. Segmen pengguna terdiri dari GPS receiver (atau penerima sinyal GPS). Kemudian digunakan

untuk keperluan perhitungan posisi 3D dan waktu.

Satelit GPS terbagi dalam 4 generasi yakni generasi II, IIA, IIR dan IIF. Perbedaannya terdapat

pada akurasi/ketepatan dan jumlah maksimum hari dimana satelit sama sekali tidak melakukan

hubungan atau kontak dengan stasiun kontrol. Satelit GPS juga mengirim dua sinyal transmisi

gelombang radio dengan emisi “Code Phase” dan “Carrier Phase” untuk menghitung jarak satelit dan

receiver dengan lebih akurat, frekuensi sinyal L1 (1575,42 MHz) dan frekuensi sinyal L2 (1227,60 MHz).

Sinyal L1 membawa 2 kode biner dinamakan kode P(P code, Precise or Private Code), kode P ini,

sekarang diganti dengan kode Y yang tidak diketahui atau dirahasiakan dari publik (umum) dan kode C/A

(C/A-code, Clear Access or Coarse Acquisation). Untuk sinyal L2 hanya membawa kode C/A. GPS dapat

Page 11: Tugas 2 GEOSAT

11 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

digunakan setiap saat tidak tergantung cuaca dan waktu (siang atau malam), yang harus diperhatikan

sinyal gps tidak boleh terhalang gedung atau pohon.

GPS bekerja dengan cara mengirimkan data posisi dan waktu mereka. Metode yang digunakan

adalah metode trilaterasi. Satelit pertama , kedua dan ketiga memiliki waktu yang sama tetapi jarak satu

dengan lainnya berbeda. Ketika satelit pertama mengirimkan data waktu dan posisinya ke receiver,

maka akan ada jeda waktu dari waktu pengiriman dengan waktu sinyal itu sampai ke receiver. Begitu

juga dengan satelit ke dua dan ketiga, perbedaan waktu dan posisi satelit itulah yang digunakn untuk

perhitungan posisi receiver. Tapi karena ada kesalahan waktu antara GPS dan receiver maka jarak

minimal yang harus diketahui ada 4 buah.

Ilustrasi pseudo range

Parameter yang diketahui

Posisi dari 3 atau 4 satelit, frekuensi yang dipancarkan oleh satelit, waktu pengiriman data

posisi, waktu yang diterima oleh receiver, kecepatan cahaya, troposfer dan ionosfer bias, kesalahan

ephemeris.

Besaran yang dicari

Kesalahan waktu yang terjadi akibat ketidaksinkronan antara jam(osilator) di satelit dengan

dengan receiver GPS, tiga buah parameter koordinat.

Cara menghitung posisi dari parameter dan bersaran diatas

One way pseudorange

𝑃𝑖 = 𝜌+ 𝑑𝜌 + 𝑑𝑡𝑟𝑜𝑝+ 𝑑𝑖𝑜𝑛𝑖 + 𝑑𝑡 − 𝑑𝑇 +𝑀𝑃𝑖 + 𝑣𝑃𝑖

One way Phase Range

𝐿𝑖 = 𝜌 + 𝑑𝜌 + 𝑑𝑡𝑟𝑜𝑝 − 𝑑𝑖𝑜𝑛𝑖 + 𝑑𝑡 − 𝑑𝑇 − 𝑖𝑁𝑖 +𝑀𝐶𝑖 + 𝑣𝐶𝑖

Page 12: Tugas 2 GEOSAT

12 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

dengan besar i adalah frekuensi sinya (i=1,2 atau 5)

P=pseudorange atau daerah pseudo yang mendekati titik posisi tersebut.

L=fase pengukuran

= daerah/kisaran jangkauan geometrik antara antena dan satelit.

d=kesalahan ephemeris (orbital) , ephemeris adalah data yang dikirim oleh satelit, berisi informasi

mengenai status satelit.

dtrop=bias troposfer

dion=bias ionosfer

Kedua bias ini terjadi, karena sinyal GPS terganggu oleh ionosfer dan troposfer, sehingga terjadi delay.

dt, dT=receiver dan kesalahan jam satelit, terjadi karena jam receiver bukan jam atom seperti jam satelit

sehingga ada perbedaan atau kesalahan.

MP=pseudorange multipath, terjadi ketika sinyal GPS dipantulkan bentuk geografi permukaan bumi atau

bangunan tinggi.

vP=pseudorange noise, noise atau gangguan yang membuat jalan sinyal terhambat

= panjang gelombang

N=fase ambiguitas (integer)

MC=fase multipath

vC=fase noise

Page 13: Tugas 2 GEOSAT

13 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

6. Lunar Laser Ranging (LLR) Karakteristik Umum

Sistem kerjanya mirip dengan LLR tapi reflektor(retro-reflektor) ditempatkan di bulan.

Penempatan reflektor dibulan dilakukan oleh astronot pada misi Apollo(AS) dan Luna(Rusia).

Retro-reflektor dinamakan pula five corner mirrors. Corner mirrors ini berperan penting dalam

instrumen karena berfungsi merefleksikan kembali sinar laser yang datang, ke sumber pengirim

sinar laser tersebut. Sistem LLR diimplementasikan pada tahun 1969, ketika Neil Armstrong

meletakkan reflektor di bulan. Dan beberapa minggu kemudian McDonald Observatory berhasil

mendeteksi adanya foton-foton yang dipantulkan dari pulsa sinar yang dikirimkan ke bulan. LLR

digunakan untuk menentukan obliguity eliptikal, periode panjang dari nutasi dan presisi. Akurasi

menggunakan sistem ini sampai milimeter.

The Apollo 15 (left) and Apollo 11 (right) lunar laser ranging retroreflector arrays. Image credit: NASA/D.

Scott

Prinsip kerja Lunar Laser Ranging ini adalah pengukuran lama perjalanan sinar laser dari

stasiun pengamat di bumi ke reflektor yang berada di bulan dan di kembalikan lagi

(dipantulkan) dari reflektor di bulan ke stasiun di bumi. Pengamatan hanya bisa dilakukan

beberapa waktu saja.

Parameter yang Diketahui

Pasang surut, aberasi (posisi relatif teleskop dan reflektor berubahberubah selama

sinyal bergerak), efek-efek realtivitas, pergerakan lempeng, pergerakan bulan(librasi), rotasi

bumi, pergerakan kutub, presesi dan nutasi.

Besaran yang diukur

Jarak dan perbedaan waktu.

Cara menentukan posisi dari parameter dan besaran diatas

d = c.dt / 2

dengan d adalah jarak dari stasiun di bumi ke bulan.

Dt adalah waktu tempuh laser dari stasiun bumi ke bulan dan kembali lagi ke

stasiun bumi. C adalah kecepatan cahaya.

Page 14: Tugas 2 GEOSAT

14 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

d 356500-406700 km

dt2.4-2.7 detik

r0 - mR = dengan r0 adalah koordinat teleskop dalam sistem barisentris

mR adalah koordinat reflektor dalam sistem barisentris

|| adalah jarak antara teleskop dan reflektor

Page 15: Tugas 2 GEOSAT

15 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

7. VLBI (Very Long Baseline Inferometry) Karakteristik umum

VLBI atau Very Long Baseline Inferometry merupakan salah satu metode atau teknik

yang sangat kuat dengan menampilkan citra dalam resolusi yang cukup tinggi menggunakan

gelombang radio alami (quasar atau quasi stellar radio source) dan VLBI ini digunakan juga untuk

pengukuran jarak antar titik dengan sangat teliti dan relatif panjang (beberapa ribu

kilometer).VLBI dikembangkan pada tahun 1965.

http://www.see.leeds.ac.uk/structure/dynamicearth/plates_move/active_tectonics/vlbi.htm Prinsip kerja VLBI adalah gelombang radio dari benda langit yakni quasar diterima oleh 2

stasiun pengamat yang ada di bumi (biasanya terpisah sejauh ribuan km). Data-data hasil

pengamatan ini kemudian di korelasikan, setelah didapat data berupa data pengamatan berupa

perbedaan waktu tempuh sinyal dari quasar ke kedua stasiun (group delay) , perbedaan fase

dari kedua sinyal (phase delay) serta laju dari kedua sinyal (delay rate). Teknik inferometri

sendiri merupakan salah satu teknik yang digunakan para astronom radio untuk mencocokan

dan melampaui resolusi tertinggi pada gelombang elektromagnet cahaya tampak, sehingga

gelombang radio dapat diterima dengan baik tidak tercampur dengan gelombang lainnya.

Teleskop-teleskop yanga ada berfungsi untuk mengumpulkan data secara streaming

dengan kecepatan sebesar 1 Gbps untuk jangka waktu 24 jam, yang disimpan di pita magnetik

dan dikirim ke pusat penelitian untuk di analisis. Seiring dengan kemajuan zaman , pengiriman

data dilakukan dengan menggunakan jaringan bandwidth berkecepatan tinggi, sehingga sistem

ini dikenal juga dengan electronic transmission of VLBI data (atau e-VLBI).

Parameter yang diketahui

Perbedaan posisi dari satu stasiun pengamat dengan stasiun pengamat lain.

Besaran yang diukur

Perbedaan waktu untuk menerima gelombang radio antara stasiun pertama dan stasiun

kedua.

Page 16: Tugas 2 GEOSAT

16 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

Penentuan posisi dari parameter dan besaran diatas

Degnan mengetahui vektor

koordinat dari kuasar S dan vektor

baseline B,maka vektor koordinat

relatif antara dua stasiun dapat

diestimasi. Seandainya vektor

koordinat kuasar tidak diketahui,

maka perhitungannya vektor

koordinat kuasar dapat diestimasi

bersama-sama dengan vektor

baseline.

Persamaan menggunakan data

pengamatan waktu tunda

c.tg (t)=B.S(t)

Data delay geometrik (tg)

mengandung variabel kesalahan bias,

walaupun nilainya kecil tapi tetap saja harus diperhitungkan , kesalahan bias tersebut adalah

delay hasil pengamatan (tobs), bias delay karena tidak sinkronnya jam(tclock), bias delay dalam

instrumen (tins), bias delay pengaruh refraksi troposfer (ttrop), bias delay pengaruh refraksi

ionosfer (tion) dan bias delay efek realtivitas (trel).

tobs = tg +tclock + tobs+tins + ttrop + tion + trel

Page 17: Tugas 2 GEOSAT

17 Prima Rizky Mirelva (15109072) tugas 2 Geodesi Satelit

Daftar Pustaka

Abidin, H.Z (2001).Geodesi Satelit.Jakarta: PT Pradnya Paramita.

http://www.fig.net/pub/athens/papers/ps01/ps01_1_beutler.pdf

http://www.ife.uni-hannover.de/mitarbeiter/seeber/seeber_65/pdf_65/hirt8.pdf

http://elib.mi.sanu.ac.rs/files/journals/pda/6/broj6_clanak23.pdf

http://www.astronomytoday.com/astronomy/interview3.html

http://www.gmat.unsw.edu.au/snap/gps/gps_survey/chap2/212.htm

http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_38.pdf

http://paul.luminos.nl/download/document/satellite_navigation.pdf

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/04/geosat-6-upd.pdf

http://www.ga.gov.au/earth-monitoring/geodesy/geodetic-techniques/satellite-laser-ranging-slr.html

http://www.gps.gov/systems/gps/

http://www.odj.or.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=115

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/02/gps-3-upd.pdf

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/geosat-7-upd.pdf

http://spie.org/x38304.xml?ArticleID=x38304

http://www.internet2.edu/science/vlbi.html