tSISTEM PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DAN … · 2020. 1. 6. · Susunan Personalia Cita Nasional...
Transcript of tSISTEM PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DAN … · 2020. 1. 6. · Susunan Personalia Cita Nasional...
tSISTEM PEMASARAN SUSU PASTEURISASI
DAN HOMOGENISASI KEMASAN CUP DI
CV. CITA NASIONAL
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan
Oleh :
Fabianus Bintang Perdana
16.I1.0151
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATHOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2019
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul ”Sistem Pemasaran
Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Kemasan Cup di CV. Cita Nasional”. Laporan ini
disusun sebagai prasyarat untuk memenuhi kelengkapan akademis guna memperoleh
gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Adapun kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi
penulis, karena dapat menambah pengetahuan dan menambah pengalaman dalam
bekerja.
Seluruh kelancaran kerja praktek dan penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas
dari bantuan, arahan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi., STP., M.Sc selaku Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Ibu Meiliana, S.Gz, M.S. selaku Dosen koordinator Kerja Praktek Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata tahun 2018/2019.
3. Ibu Dr. A. Rika Pratiwi. Msi selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan dengan sabar memberikan
pengarahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan Kerja Praktek serta
menyusun laporan kerja praktek.
4. Bapak Enang Komara selaku Asisten Manager CV. Cita Nasional yang telah
memberi kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek di
CV. Cita Nasional, Salatiga.
5. Bapak Muh Ali Muslim, S.Pt. selaku Supervisor Quality Control CV. Cita
Nasional dan pembimbing lapangan yang telah membimbing, mengarahkan,
dan memberikan informasi kepada Penulis selama melakukan Kerja Praktek.
6. Tim Quality Control, tim Processing, dan tim Filling & Packaging yang tidak
dapat Penulis sebutkan satu per satu, yang menerima Penulis dengan penuh
rasa kekeluargaan dan selalu memberikan keceriaan selama berlangsungnya
iii
Kerja Praktek serta telah memberikan informasi-informasi tambahan selama
pengerjaan laporan Kerja Praktek.
7. Marselinus Agus Santoso selaku ayah Penulis yang selalu memberikan izin,
mendukung dan berusaha mempersiapkan segala bantuan moral maupun
material bagi Penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek di Salatiga.
8. Fransiska Sukamti Rahayu selaku ibu Penulis yang telah mendoakan,
mendukung, memberi motivasi serta membantu Penulis supaya dapat
melaksanakan Kerja Praktek di Salatiga.
9. Andreas Cahya Satria dan Elisabeth Chelsea Monica selaku saudara kandung
Penulis yang selalu memberi pengarahan, memberi semangat dan menjadi
motivasi Penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek di Salatiga.
10. Albert Febriano, Grecia Novita, Elisabeth Pamela, serta Natasha Putri sebagai
teman seperjuangan selama melaksanakan Kerja Praktek di CV. Cita Nasional
Salatiga.
11. Nagita Palma, Sui Tania Misshella, Stella Amanda, Dewi Mukti, Clara Agneta,
Dion Nugraha, Albert Febriano dan semua teman-teman Program Studi
Teknologi Pertanian yang sudah mendukung Penulis selama menyelesaikan
laporan Kerja Praktek.
12. Semua pihak yang telah membantu Penulis yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan kerja praktek ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf bila selama Kerja Praktek
maupun dalam pembuatan laporan Kerja praktek masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan berbagai kritik dan saran dari para
pembaca. Meski belum sempurna, tetapi Penulis berharap agar laporan Kerja Praktek
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih.
Semarang, April 2019
Penulis,
Fabianus Bintang Perdana
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................ 3
2.1. Sejarah Perusahaan ......................................................................................... 3
2.2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................ 4
2.3. Lokasi Perusahaan ........................................................................................... 4
2.4. Susunan Personalia .......................................................................................... 5
2.5. Ketenagakerjaan .............................................................................................. 9
2.6. Kapasitas Produksi .......................................................................................... 10
2.7. Pemasaran ....................................................................................................... 10
BAB III SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK............................................... 12
3.1. Spesifikasi Bahan ........................................................................................... 12
3.2. Spesifikasi Produk .......................................................................................... 14
BAB IV PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI 17
4.1. Seleksi Susu Sapi Segar .................................................................................. 17
4.2. Pengolahan Susu ............................................................................................. 18
4.3. Pengisian serta Pengemasan Produk ............................................................... 19
BAB V SISTEM PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI
KEMASAN CUP ..................................................................................................... 21
5.1. Harga .................................................................................................................. 21
5.2. Produk ……........................................................................................................ 21
5.3. Sistem Distribusi ……………………………………………………………... 23
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 27
v
6.1. Kesimpulan dan Saran .................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 28
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo CV Cita Nasional ....................................................................... 4
Gambar 2. Bagian Struktural Organisasi CV Cita Nasional ................................. 6
Gambar 3. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi (Cup) reguler................... 14
Gambar 4. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi (Cup) untuk industri ..... 15
Gambar 5. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi (Prepack) ...................... 15
Gambar 6. Produk Yoghurt Kemasan Botol........................................................... 16
Gambar 7. Alur Produksi atau Pengolahan susu di CV Cita Nasional .................. 18
Gambar 8. Truk fuso untuk pendistribusian produk CV.Cita Nasional ………..… 24
Gambar 9. Mobil box untuk pendistribusian produk CV.Cita Nasional ..………... 24
Gambar 10. Alur proses distribusi prosuk dari CV. Cita Nasional ……………….. 25
Gambar 11. Box pendistribusian produk CV. Cita Nasional oleh retailer................25
Gambar 12. Sepeda pendistribusian produk CV. Cita Nasional oleh retailer...........26
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar pengiriman susu pasteurisasi dan homogenisasikemasan cup CV.
Cita Nasional pada bulan Februari 2018............................................ 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan di bidang pangan, saat ini semakin pesat sehingga masyarakat sudah
lebih peduli dengan kesehatan mereka. Hal ini memberikan dampak yang cukup nyata
untuk dunia pangan khususnya pada pengolahan susu. Semakin hari, masyarakat
semakin sadar bahwa mengonsumsi susu merupakan salah satu cara untuk hidup sehat.
Karena tingkat konsumsi susu dimasyarakat semakin meningkat, maka pengolahan susu
serta produk yang dihasilkan semakin berkembang serta bervariasi. Dengan adanya
perkembangan tersebut menjadi dasar dari pemilihan CV. Cita Nasional sebagai tempat
untuk kerja praktek. Selain itu juga karena produk olahandari CV. Cita Nasional yang
banyak dipasarkan di daerah Semarang dan sekitarnya. Oleh karena itu, diharapkan dari
kegiatan kerja praktek ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam hal
pengolahan-pengolahan susu mulai dari bahan baku hingga produk jadi, pengendalian
mutu produk, pengolahan limbah yang diterapkan, hingga sistem pemasaran produknya.
Pemasaran merupakan suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen
kekonsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk adalah sistem
pemasarannya. Sistem pemasaran suatu produk pangan yang tidak benar
dapatmerugikan dan membahayakan kesehatan konsumen.Bahan baku utama produk
olahan CV. Cita Nasional sendiri adalah susu sapi segar. Susu termasuk salah satu
bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan yang disebabkan banyak faktor
seperti bakteri, suhu, paparan sinar matahari dan masih banyak lagi. Setelah proses
pembuatan produk susu pasteurisasi dan homogenisasi selesai, produk susu pasteurisasi
dan homogenisasi harus langsung didistribusikan ke pasaran sebelum
kualitasnyamenurun karena memang umur simpannya yang tidak terlalu panjang dan
tentu saja dibutuhkan perlakuan yang tepat selama proses pendistribusian untuk
menjaga kualitas dari produk susu segar tersebut tetap baik. Untuk itu penulis tertarik
untuk mengangkat topik sistem pemasaran susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan
cup di CV. Cita Nasional.
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
sistem pemasaran susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan cupdi CV. Cita
Nasional.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
CV. Cita Nasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan khususnya
pada pengolahan susu sapi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 November 2000
oleh Bapak H. Rudi Kurnia Danuwijaya, dan CV. Cita Nasional diresmikan oleh Prof.
Dr. Ir. Bungaran Saragih Mec yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertanian dan
Perkebunan Republik Indonesia. Tujuan awal didirikannya perusahaan CV. Cita
Nasional ialah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia
yang sedang tumbuh menyiapkan generasi penerus bangsa dan turut menjadi bagian
dalam progam pemerintah untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesehatan
masyarakat. Atas dasar itulah pemilik perusahaan yang sekaligus pendiri CV. Cita
Nasional merasa tertantang untuk mendirikan perusahaan yang menghasilkan produk
yang bermanfaat untuk masyarakat dengan harga yang terjangkau oleh berbagai
kalangan masyarakat.
Pada awal produksinya, CV. Cita Nasional memproduksi 5000 liter susu murni dalam
kemasan cup dan menghasilan 20.000 cup. Proses pengolahan susu sudah menggunakan
teknologi modern yang didatangkan dari luar negeri untuk menjamin produk yang
dihasilkan dapat berkualitas baik. Tahun 2010 terdapat diversifikasi produk baru selain
cup juga diproduksi susu pasteurisasi dalam bentuk minipack (rasa coklat dan
strawberry). Produk minipack langsung dipasarkan pertama kali di Surabaya. Pemasaran
kemudian dilakukan di Jakarta, Jogjakarta, Solo, Semarang, dan jumlah produksinya
mulai meningkat hingga sampai saat ini. Bahan baku susu murni awal mulanya berasal
dari KUD Andini Luhur dan Koperasi Sidodadi yang berada dalam satu kecamatan.
Bahan baku berupa susu murni diolah menjadi susu segar Pasteurisasi dan
Homogenisasi yang dikemas dalam kemasan cup dan prepack dengan merk dagang
“SUSU SEGAR NASIONAL” seperti yang terlihat pada Gambar 1. Pemasaran CV.
Cita Nasional awalnya dilakukan di kota Surabaya dan sekitarnya hingga Susu Segar
Nasional mulai dikenal konsumen dan meluas hingga ke wilayah Jogjakarta, Solo,
Semarang, Salatiga, Kendal, Pati, Pekalongan, Purwokerto, Purworejo, Temanggung,
4
Magelang, Bandung dan JABODETABEK. Untuk mencapai semua kalangan Susu
Segar Nasional dalam strategi pemasarannya menggunakan becak dan loper yang
langsung mendatangi konsumen maupun langsung ke beberapa industri di Jakarta dan
sekitarnya.
Gambar 1. Logo CV. Cita Nasional
Sumber : Dokumentasi CV. Cita Nasional
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari CV. Cita Nasional yaitu menjadi pelopor Industri Pengolahan Susu (IPS)
pasteurisasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah dengan harga terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat. Sedangkan misinya ialah meningkatkan gizi masyarakat agar
masyarakat menjadi sehat, cerdas, dan kuat.
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik terletak di Jalan Raya Salatiga Kopeng Km 5 Desa Sumogawe,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Keadaan wilayah mempunyai topografi
yang berbukit dengan ketinggian 400-500 dpl dan suhu udara rata-rata 250C serta
kelembaban 80-90 %. Pemilihan tersebut berdasarkan faktor kedekatan dengan bahan
baku utamanya yaitu susu murni. Bahan baku berasal dari KUD sekitar Jawa Tengah
yang merupakan salah satu wilayah penghasil susu murni. Luas area CV. Cita Nasional
sekitar 4000 m2 sedangkan untuk lahan yang digunakan sebagai bagunan pabrik dan
lainnya hanya sekitar 7000m2.
CV. Cita Nasional memiliki batas wilayah pada bagian utara berbatasan dengan KUD
Getasan, bagian selatan dan barat berbatasan dengan perkebunan, sedangkan bagian
timur berbatasan dengan pemukiman warga. Dalam pemilihan lokasi pabrik, CV. Cita
Nasional memiliki beberapa pertimbangan antara lain :
5
a. Lokasi pabrik memiliki letak yang strategis karena CV. Cita Nasional terletak pada
kecamatan Getasan di Kabupaten Semarang yang berdekatan dengan Kabupaten
Boyolali sebagai sentral pemasok bahan baku utama yang cukup besar.
b. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup, dimana bagian timur dari CV. Cita Nasional
berbatasan langsung dengan pemukiman warga yang dapat mencukupi tenaga kerja
yang ada. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat diperoleh dari lulusan-lulusan
universitas di Jawa Tengah dan DIY.
c. Pemasaran CV. Cita Nasional sendiri tersebar merata di daerah pulau Jawa terutama
kota-kota kecil di daerah Jawa Tengah.
2.4. Susunan Personalia
Cita Nasional merupakan badan usaha berbentuk CV. dengan nomor ijin perusahaan
No. 155/KWDPP.11/3.1/IX/2000 berdasarkan Surat Keputusan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan No.160/11.16/PK/VII/2000 yang berdasar pada Surat Ijin Usaha
Perusahaan (SIUP). Struktur organisasi yang diterapkan di CV. Cita Nasional yakni
pimpinan langsung oleh seorang Direktur Utama dan Direktur Pelaksana. Pelaksanaan
kegiatan perusahaan dibantu oleh beberapa manager dari setiap departemen, artinya
dalam organisasi ini setiap departemen dipimpin oleh seorang manager yang
bertanggung jawab langsung kepada direktur. Derpartemen yang ada di CV. Cita
Nasional ialah sebanyak enam departemen yaitu departemen personalia, departemen
Quality Control dan Research and Development, departemen mekanik, departemen
administrasi, departemen produksi, departemen gudang, serta departemen kebersihan
dan krat. Dalam setiap departemen yang ada, dikepalai oleh kepala bagian yang
membawahi langsung staff dan tenaga kerja pada masing-masing departemen. Setiap
departemen memiliki tanggung jawab dan wewenang penuh atas seluruh kegiatan yang
ada di perusahaan ini. Berikut adalah gambar struktur organisasi di CV. Cita Nasional
dari yang tertinggi hingga terendah. Struktural Organisasi CV. Cita Nasional dapat
dilihat pada Gambar 2.
6
Gambar 2. Bagian Struktural Organisasi CV. Cita Nasional
Sumber Data : Data CV. Cita Nasional
Berdasarkan Gambar 2. Dapat dilihat bahwa pada setiap jabatan di CV. Cita Nasional
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Direktur utama yang merupakan pimpinan utama dalam perusahaan yang memiliki
tugas memimpin dan tanggungjawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di
perusahaan. Dalam CV. Cita Nasional, direktur utama ialah pemilik perusahaan
sedangkan dalam praktek dilapangan kendali perusahaan sepenuhnya berada pada
tangan manajer pabrik.
b. Manajer Pabrik
Manajer pabrik ialah orang yang memiliki tugas membantu pimpinan utama perusahaan
dalam mengatur dan menjalankan perusahaan. Manajer pabrik memiliki tanggungjawab
atas segala kegiatan yang berjalan maupun segala keadaan yang terjadi dalam
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, seorang manajer pabrik memiliki tugas
memberikan pengarahan, pengawasan, dan mengadakan kontrol terhadap segala
pelaksanaan pekerjaan yang ada.
7
c. Asisten Manajer
Asisten manajer merupakan orang yang bertugas membantu manajer dalam mengawasi
dan mengontrol aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Dalam beberapa kodisi,
asisten manajer juga bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi pada perusahaan.
d. Departemen Keuangan
Departemen keuangan memiliki tugas antara lain menyusun rencana anggaran belanja
(RAB) perusahaan agar tercapai dengan efisien, bertanggung jawab pada semua
keuangan perusahaan termasuk dalam pengeluaran dana untuk produksi (seperti
pembayaran bahan baku, dll) serta penggajian karyawan, menandatangani serta
mengesahkan surat berharga seperti perjanjian maupun kontrol pengeluaran uang dari
bank atau pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan bersama manager, membuat
laporan pertanggung jawaban keuangan serta memberikan segala bukti dan catatan
tentang keuangan, bertanggung jawab pada pengeluaran dan pemasukan serta keuangan
perusahaan, dan dapat bertanggung jawab pada Manajer Pabrik.
e. Departemen Personalia
Tugas dari departemen personalia antara lain membuat catatan tentang semua kegiatan
termasuk pendataan karyawan yang masuk dan keluar dari perusahaan, bertanggung
jawab dalam hal kepegawaian seperti penerimaan, pengangkatan, penggajian serta
pemberhentian karyawan, bertanggung jawab dalam keamanan dalam hal karyawan
maupun segala kebutuhan karyawan, serta bertanggung jawab pada Manajer Pabrik.
f. Departemen Research and Development (R&D) dan Quality Control (QC)
Dalam pelaksanaannya, tugas QC dibantu oleh asisten dan bagian operator analisa.
Tugas dari supervisor QC ialah bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan
mengevaluasi pekerjaan yang termasuk dalam standart mutu yang ditetapkan, mencegah
terjadi ketidaksesuaian produk terhadap sistem mutu yang ada, mengumpulkan dan
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan produk dan mencari solusi
permasalahan yang ada, mengadakan percobaan formulasi untuk inovasi produk baru,
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada karyawan, dan bertanggung jawab
terhadap Manajer Pabrik. Operator analisa QC memiliki tugas untuk menguji dan
8
melakukan analisa terhadap bahan baku dari KUD, bahan setengah jadi, bahan jadi, dan
saldo harian produk. Selain itu, operator analisa bertanggungjawab untuk menyiapkan
bahan-bahan tambahan yang sesuai dengan formula yang ada.
g. Departemen Produksi
Supervisor produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh senior operator dan
operator. Tugas dari supervisor produksi ialah merencanakan dan melaksanakan proses
produksi dengan baik, bertanggung jawab atas semua proses produksi yang ada,
memberi arahan dan nasehat pada karyawan bagian produksi, merekap data pelaksanaan
kegiatan produksi secara teratur, bertanggung jawab terhadap Manajer Pabrik.
Sedangkan operator produksi wajib bertanggung jawab terhadap supervisor produksi
serta dapat bertanggung jawab terhadap segala kegiatan produksi mulai dari proses awal
(penerimaan bahan baku) hingga hasil akhir susu yang siap dikemas.
h. Departemen Pengemasan
Dalam menjalankan tugasnya supervisor pengisian dan penyegelan dibantu oleh asisten
dan operator pengisian dan penyegelan. Tugas dari supervisor pengisian dan penyegelan
ialah bertanggung jawab atas proses pengisian, penyegelan dan pengemasan mampu
memberikan arahan dan nasehat pada operator pengisian maupun penyegelan, dan
bertanggung jawab kepada plan manager. Sedangkan asisten pengisian dan penyegelan
memiliki tugas untuk membantu supervisor pengisian dan penyegelan dalam mengawasi
dan mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh operator pengisian & penyegelan. Untuk
operator pengisian & penyegelan bertugas mengoperasikan jalannya mesin pengisian &
penyegelan, melakukan pemasangan cuppada mesin, mengganti dan mengecek tanggal
kadaluarsa, melakukan pengemasan produk jadi, serta menjaga kebersihan di sekitar
lingkungan pengemaasan.
i. Departemen Mekanik dan Elektrik
Dalam menjalankan tugasnya, supervisor mekanik dan eletrik dibantu oleh operator
mekanik dan elektrik. Tugas dari supervisor mekanik dan elektrik antara lain memiliki
tanggung jawab atas kesiapan mesin yang digunakan dalam proses produksi, menjaga
dan mengontrol mesin dan peralatan serta mengecek ketersediaan bahan-bahan kimia
9
dan bahan bakar yang diperlukan, lalu memonitor pekerjaan dari operator mekanik dan
elektrik.
j. Departemen Gudang
Bagian gudang memiliki tugas antara lain bertanggung jawab atas barang-barang yang
berada dalam gudang, mengetahui jumlah dari barang persediaan di gudang,
menyiapkan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi, melakukan pencatatan
keluar masuknya barang, serta bertanggung jawab terhadap Manajer Pabrik.
k. Departemen Kebersihan dan Krat
Bagian kebersihan memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan dari lingkungan
pabrik dan dapur, serta menyiapkan minum untuk para karyawan pabrik. Sedangkan
bagian krat memiliki tugas untuk membersihkan dan menyiapkan krat yang dibutuhkan,
lalu membereskan dan menata krat yang sudah selesai digunakan, serta bertanggung
jawab untuk menjaga dan memelihara krat agar tidak rusak.
2.5. Ketenagakerjaan
Pelaksanaan kegiatan sehari-hari yang meliputi proses maupun administrasi CV. Cita
Nasional didukung oleh tenaga kerja sejumlah 118 orang yang terdiri dari 112 orang
karyawan dan 6 orang karyawati. Karyawan dan karyawati CV. Cita Nasional berasal
dari daerah sekitar perusahaan dan sebagian berasal dari daerah Jawa Barat, umumnya
Bandung dengan tingkat pendidikan yang bervariasi. Pengambilan dan penempatan
karyawan disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses produksi. Pihak manajemen
meliputi pimpinan maupun staf di CV. Cita Nasional, sedangkan pekerja adalah orang
yang terkait dengan hubungan kerja dengan pihak manajemen dan menerima upah (gaji)
dari perusahaan. Selain itu adanya sistem pembagian gaji karyawan dengan standar
minimal yang sudah ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang ada di wilayah
Jawa Tengah dan upah lembur karyawan diberikan bagi karyawan yang mempunyai
waktu lebih.
Sistem pembagian kerja yang digunakan di CV. Cita Nasional adalah sistem 2 “shift”
dengan 2 kelompok kerja, dimana masing-masing shift bekerja 15 hari kerja sebulan
10
dengan waktu istirahat ± 60 menit dari jam 12.00-13.00 WIB sehingga dengan begitu
setiap shift sehari kerja sehari tidak. Waktu kerja staf kantor yaitu hari senin sampai hari
jumat pukul 08.00-16.00 WIB. Namun untuk kepentingan pengecekan sebelum
produksi dimulai, karyawan bagian produksi dan laboratorium yang hari tersebut
bertugas, umumnya datang lebih awal yaitu pukul 06.00 - 17.00 WIB. Karyawan bagian
filling mulai bertugas pukul 07.00-17.00 WIB. Selain itu untuk memenuhi pemesanan,
proses produksi dapat berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.
2.6. Kapasitas Produksi
Bahan baku yang dibutuhkan CV. Cita Nasional ialah susu sapi murni, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan bakan baku tersebut dilakukan kerja sama dengan beberapa
Koperasi Unit Desa (KUD) di sekitar wilayah pabrik antara lain :
- KUD Andini dengan kapasitas produksi susu murni sekitar 5600 liter/hari.
- KUD Cepogo dengan kapasitas produksi susu murni sekitar 8000 liter/hari.
- KUD Getasan dengan kapasitas produksi susu murni sekitar 4000 liter/hari.
- KUD Pabelan dengan kapasitas produksi susu murni sekitar 3000 liter/hari.
- KUD Boyolali Kota dengan kapasitas produksi susu murni sekitar 3000 liter/hari.
Dengan sistem kerjasama seperti itu, jumlah susu yang datang setiap harinya dapat
mencukupi kebutuhan produksi. Kapasitas tangki penyimpanan yang ada di CV. Cita
Nasional ialah 20.000 Liter. Jumlah susu yang diproduksi setiap harinya bergantung
pada jumlah permintaan pasar yang ada. Secara tidak langsung keberadaan pabrik CV.
Cita Nasional memberikan peluang pemasaran susu murni bagi masyarakat sekitar yang
berprofesi sebagai peternak sapi perah.
2.7. Pemasaran
Pemasaran produk “Susu Segar Nasional” tidak dilakukan oleh CV. Cita Nasional,
namun bekerja sama dengan pihak pemasaran CV. Cita Karsa Bersama yang memiliki
kantor pusat di Jakarta. Sehingga CV. Cita Nasional hanya fokus pada proses produksi
dan pendistribusian sesuai dengan pesanan yang diberikan pihak pemasarannya CV.
Cita Karsa Bersama. Wilayah pemasaran dari produk “Susu Segar Nasional” meliputi
kota Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Solo, dan Semarang. Dalam proses perkembangan
pemasaran susu segar nasional terjadi dalam berapa tahapan, antara lain :
11
- Bulan November 2000, pemasaran mulai di wilayah Surabaya
- Bulan Desember 2000, berkembang ke wilayah Jogjakarta dan Solo
- Bulan Febuari 2001, meluas hingga ke wilayah Jakarta
- Bulan April 2001, memasarkan ke wilayah Semarang.
Berdasarkan potensi pasar, maka wilayah pemasaran dibagi menjadi beberapawilayah
antara lain :
1. Wilayah Jakarta : meliputi wilayah Bekasi, Depok, Bogor, Bandung dan Jakarta
dengan total share sebesar 70 %
2. Wilayah Surabaya : meliputi wilayah Surabaya, sidoarjo, malang, Blitar,
Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto dan Lamongan dengan market share 15
%
3.Wilayah Yogyakarta meliputi wilayah Solo, Yogya, Purwokweto, Purworejo,
Temanggung dam Magelang dengan total share 8 %
4. Wilayah Semarang meliputi Semarang, Ungaran, Kendal, Pati, Pekalongan dan Tegal
dengan total share 7 %
12
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1. Spesifikasi Bahan
Dalam pembuatan susu pasteurisasi dan homogenisasi serta yoghurt di CV. Cita
Nasional di Salatiga memerlukan bahan-bahan sebagai berikut :
3.1.1. Susu Sapi Segar
Susu sapi segar merupakan bahan baku utama pembuatan susu pasteurisasi dan
homogenisasi serta pembuatan yoghurt. Susu sapi ini didapatkan dari beberapa KUD
disekitar Salatiga. Sebelum diolah susu segar akan mengalami pengujian mutu sesuai
dengan standar yang terdapat pada perusahaan, pengujian dilakukan di Laboratorium
CV. Cita Nasional. Pengujian susu dilakukan secara kimia dan fisik. Uji kimia terhadap
susu segar yang dilakukan antara lain uji akohol, uji lemak, pH, total bakteri dan total
padatan pada susu. Uji fisik yang dilakukan pada bahan baku susu tersebut antara lain
uji organoleptik (bau, rasa, dan warna), suhu, serta berat jenis susu. Tujuan
dilakukannya pengujian terhadap bahan baku utama yaitu susu segar adalah untuk
menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan. Susu yang telah memenuhi standar
kualitas akan dialirkan ke dalam tangki sedangkan yang tidak memenuhi standar akan
ditolak dan dikembalikan.
3.1.2. Stabilizer
Stabilizer yang digunakan di CV. Cita Nasional berupa carboxy methyl cellulose (CMC)
yang berbentuk serbuk berwarna putih kekuningan yang larut dalam air bersuhu 600C
bermerk Azko Nobel Cellulose Gum kode AF 2785. Stabilizertersebut diperoleh dari
Belanda yang telah memiliki sertifikasi halal dan spesifikasi produknya. Tujuan dari
penambahan stabilizer pada produk susu pasteurisasi dan homogenisasi adalah untuk
menyatukan semua bahan tambahan seperti bubuk coklat dan pewarna serta mencegah
adanya pengumpalan pada produk selama proses.
13
3.1.3. Pemanis
Pemanis yag digunakan dalam produk ialah gula pasir rafinasi khusus untuk industri
serta gula cair karena lebih mudah larut. Standarisasi yang digunakan untuk gula pasir
sebagai pemanis pada proses produksi susu pasteurisasi dan homogenisasi ialah uji
organoleptik dan uji pH dengan menggunakan pH meter, dimana gula yang dibutuhkan
sebanyak 7 kg dalam 100 liter susu.
3.1.4. Flavor Agent
CV. Cita Nasional menggunakan flavor agent pada produk susu pasteurisasi dan
homogenisasi ialah flavoring agent bermerk QUEST yang memiliki bentuk cair yang
diperoleh dari Quest International Indonesia maupun yang berasal dari PT. Cipta Karya
Aroma di Semarang. Untuk flavoring agent pada masing-masing rasa susu memiliki
kode yang berbeda. Seperti flavor strawberrymemiliki kode D1 04231, rasa coklat
dengan kode D1 04253, dll. Penambahan flavorpada susu pasteurisasi dan homogenisasi
bertujuan untuk memberikan aroma dan cita rasa yangspesifik dalam produk, serta
memperoleh tiruan aroma yang khas dari suatu jenis bahan.
3.1.5. Pewarna
Zat pewarna yang digunakan dalam pembuatan susu pasteuriasasi dan homogenisasi di
CV. Cita Nasional yaitu Ponceau 4R bermerk Idacol untuk pewarna pada susu rasa
strawberry, dan sunset yellow 2163 sebagai pewarna pada susu rasa jeruk. Pewarna yang
ditambahkan merupakan pewarna yang aman untuk ditambahkan dalam makanan
maupun minuman yang diperoleh dari PT. Roha Lautan Pewarna di Semarang.
3.1.6. Susu Bubuk
Pembuatan Susu Nasional biasanya ditambahkan dengan bubuk susu atau whey. Bubuk
susu yang bisasanya digunakan adalah susu bubuk yang berasal dari produsen Polmek
SP. Z.O.O 03-152 Warsawa, Polandia. Penambahan susu bubuk bertujuan untuk
menaikkan nilai total padatan produk susu dan volume susu sehingga susu yang
dihasilkan akan lebih kental.
14
3.1.7. Bubuk Coklat
Coklat bubuk yang digunakan CV. Cita Nasional adalah Windmolen tipe A-000-T yang
diproduksi oleh General Food Industries Indonesia dan PT Nirwana Lestari Bekasi.
Coklat bubuk yang digunakan, diuji secara organoleptik (warna, rasa, bau dan
kenampakan) dan uji pH dengan menggunakan alat pH meter.
3.2. Spesifikasi Produk
Produk olahan susu pada CV. Cita Nasional memiliki beberapa jenis atau bervariasi.
Beberapa macam produk olahan susu di CV. Cita Nasional Salatiga yaitu :
3.2.1. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi
Produk susu yang diproduksi CV. Cita Nasional ialah produk olahan dari susu sapi
segar yang telah diberikan berbagai bahan tambahan pangan dan melalui proses
pasteurisasi dan homogenisasi. Kemasan yang digunakan memiliki 2 bentuk yaitu
kemasan cupdan prepack. Setiap kemasan memiliki varian rasa yang berbeda dan
beragam. Pada susu kemasan cup150 ml memiliki varian rasa coklat, strawberry, jeruk,
dan moka. Selain kemasan yang ada dipasaran tersebut, terdapat kemasan dan rasa
khusus yang diberikan untuk memenuhi pesanan industri yaitu kemasan cup180 ml
dengan varian rasa coklat, strawberry, dan moka. Produk susu Pasteurisasi dan
Homogenisasi cup dapat dilihat pada Gambar 3. dan Gambar 4.
Gambar 3. Susu Nasional kemasan cup; (a) rasa strawberry; (b) rasa moka; (c) rasa
coklat; (d) rasa jeruk
a b c d
15
Gambar 4. Susu Nasional kemasan cup untuk industri; (a) rasa strawberry; (b) rasa
moka; (c) rasa coklat
Kemasan prepack dibagi menjadi 2 jenis yaitu pure pack dan mini pack. Kemasan pure
pack 500 ml memiliki varian rasa coklat, strawberry, putih manis serta pure pack 1000
ml dengan rasaoriginal (tanpa rasa). Pada kemasan mini pack 90 ml memiliki varian
rasa coklat, strawberry danputih manis. Susu Nasional dalam Kemasan pack dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Susu Nasional kemasan pack ; (a) rasa strawberry; (b) rasa coklat; (c) rasa
putih manis; (d) rasa tawar.
3.2.2. Yoghurt
Yoghurt merupakan salah satu produk olahan dari CV. Cita Nasional yang berasal dari
susu murni yang melalui proses pengasaman dan pengumpalan dengan proses
a b c d
a b c
16
fermentasi terkontrol oleh bakteri asam laktat. Yoghurt yang diproduksi terdiri dari 2
jenis yaitu kemasan cup 150 ml dan botol 250 ml. Varian rasa pada kemasan cup 150 ml
adalah anggur, plain dan strawberry. Sedangkan varian rasa untuk kemasan botol 250
ml ada rasa strawberry, anggur dan plain. Produk yoghurt dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Yoghurt Nasional kemasan botol; (a) rasa plain; (b) rasa strawberry
a b
17
BAB IV
PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI
Produk susu CV. Cita Nasional melewati beberapa tahapan dalam proses
produksinyaantara lain seleksi bahan baku utama yaitu susu sapi segar, proses
pengolahan susu, serta pengisian dan pengemasan produk. Bahan baku utama
pembuatan produk susu segar CV. Cita Nasional diperoleh dari beberapa KUD yang
terdapat di sekitar Salatiga. Susu segar tersebut didapatkan oleh KUD dengan
mengumpulkannya dari para peternak kecil di sekitar Salatiga yang selanjutnya diberi
perlakuan agar kualitas susu tidak berubah dan selanjutnya di bawa ke CV. Cita
Nasional dengan menggunakan truk tangki. Truk tangki yang digunakan dari setiap
KUD memiliki kapasitas yang berbeda-beda, serta di tangki tersebut terdapat mesin
cooling untuk menjaga suhu susu tetap rendah atau dingin.
4.1. Seleksi Susu Sapi Segar
Susu segar yang datang dari KUD sebelum memasuki proses produksi harus dilakukan
analisa laboratorium untuk menentukan susu segar tersebut masih layak atau tidak. Pada
tahapan ini menjadi tahapan yang paling penting karena, kualitas susu yang diterima
akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Seleksi susu segar dilakukan
dengan pengujian atau analisa laboratorium. Analisa yang dilakukan terdapat 2 jenis
yaitu analisa primer, dimana dalam analisa ini susu harus memenuhi syarat yang
diterapkan, jika tersadapat salah satu analisa yang hasilnya tidak sesuai, maka susu
tersebut ditolak. Beberapa analisa primer yaitu uji organoleptik, uji alkohol, uji pH, uji
kandungan Na, uji suhu, serta uji mbrt atau pengujian jumlah bakteri yang terdapat pada
susu. Jenis analisa kedua yaitu analisa sekunder yang meliputi uji lemak, uji TS, uji
glukosa, uji berat jenis, uji peroksida, uji antibiotik, serta uji lemak nabati sebagai uji
lanjutan jika kandungan lemak dalam susu segar yang terlalu tinggi. Untuk analisa
sekunder, jika terdapat susu salah satu hasil pengujiannya tidak sesuai masih dapat
dipertimbangkan kembali apakah susu dapat diterima atau tidak.
18
4.2. Pengolahan Susu
Susu segar yang telah melewati tahapan seleksi atau pengujian di laboratorium
selanjutnya ditampung dan diolah menjadi produk susu CV. Cita Nasional. Alur
produksi susu pada CV. Cita Nasional dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Alur produksi atau pengolahan susu di CV. Cita Nasional
Susu Segar
Pendinginan awal menggunakan Plate Heat
Exchanger (PHE), Plate cooler, Temp ± 40C, Tangki
Mixing. Pemanasan melalui Plate Heat Exchanger
(PHE) Temp ± 50-600C, 15 menit, tangki mixing
Pencampuran temp ± 6-100C, Tangki
antara
Pendinginan melalui Plate Heat Exchanger
(PHE)plate cooler Temp ± 10-150C, 5 menit
Analisa Laboratorium
Sirkulasi, Balance tank (produk setengah
jadi)
Pemanasan melalui Plate Heat Exchanger
(PHE) Regeneratif I. Temp ± 630C
Homogenisasi dengan Homogenizer (±1300-1600 psi)
Pasteurisasi melalui PHE pasteurisasi. Temp 850C, ± 15 detik
Pendinginan Plate Heat Exchanger (PHE) Temp 40C,
storage tank
Pengisian dan pengemasan primer
Produk jadi Temp ± 6-80C
Bagan
Pengemas
Pewarna dan
Flavor
Susu bubuk
(whey), gula,
stabilizer
19
Pada Gambar 7. Dapat dilihat bahwa dalam proses pengolahan susu atau produksi Susu
nasional mengalami beberapa tahapan. Sebelum susu diolah ada beberapa bahan
tambahan yang harus dicampurkan yaitu bubuk susu, gula pasir serta gula cair,
stabilizer serta air agar adonan mixing tidak lengket. Setelah itu susu segar dicampurkan
dengan adonan mixing tersebut sehingga susu akan mempunyai rasa manis. Pada
pencampuran bahan tambahan susu yang digunakan antara 50-600C. Hal ini dilakukan
agar gula pasir sebagai pemanis terlarut dengan sempurna dan cepat. Pada saat adonan
mixing dan susu segar telah tercampur maka suhu susu diturunkan, pada saat inilah
pewarna serta flavor ditambahkan. Lalu susu masuk ke tahapan homogenisasi yang
selanjutnya di pasteurisasi dengan suhu 850C dalam waktu 15 detik. Produk yang
dihasilkan pada tahapan ini merupakan produk susu setengah jadi. Sebelum memasuki
proses selanjutnya, susu setengah jadi ini suhunya diturunkan dan di uji organoleptik
apakah campurannya sudah pas atau belum. Jika susu setengah jadi dinyatakan lulus uji
organoleptik maka susu siap untuk di kemas.
4.3. Pengisian serta Pengemasan Produk
Produk susu yang telah siap kemudian dialirkan ke bagian pengisian dan pengemasan
melalui pipa. Sebelum masuk ke mesin pengisian, produk susu melewati balance tank,
agar kecepatan susu dari bagian pengolahan menuju bagian pengisian seimbang,
sehingga tidak terjadi perbedaan kecepatan yang cukup tinggi yang akan mengganggu
proses pengisian. Pengemasan dilakukan dengan cara aseptis dan para pekerja
diwajibkan mengenakan penutup kepala, sepatu boat dan masker. Proses pengemasan
terdapat di dua ruang yang terpisah yaitu, pengemasan dalam cupdan pengemasan
dalam minipack. Bahan pengemas itu sendiri terbuat dari plastik polyprophylene yang
kuat dan ringan. Produk susu pasteurisasi dikemas dalam wadah melalui kran yang telah
diatur volume pengeluarannya sesuai dengan jenis produknya. Secara umum produk
susu jadi yang dikemas memiliki suhu kurang lebih 60C.
Produk susu pasteurisasi dalam kemasan tersebut dialirkan dengan conveyor menuju
bagian pengepakan dan ditata dalam krat-krat. Setelah proses pengepakan, produk
dikirimkan ke kota-kota tujuan menggunakan truk box dengan suhu refrigerasi sesuai
20
dengan jumlah order. Susu Nasional diproduksi per harinya sesuai dengan pesanan,
sehingga jarang sekali ada produk susu jadi yang berlebih dan disimpan.
21
BAB V
SISTEM PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI
KEMASAN CUP
Pemasaran/marketing merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan. Perusahaaan yang dimaksud adalah baik perusahaan barang atau jasa
dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
disebabkan karena pemasaran/marketing merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen (Sugiharti Mulya Handayani &
Ivana Nurlaila, 2010). CV. Cita Nasional tidak melakukan pemasaran karena CV. Cita
Nasional memang dikhususkan untuk proses produksi. Pemasaran produk CV. Cita
Nasional sendiri dilakukan oleh CV lain yaitu CV. Cita Karsa Bersama. Sasaran
konsumen dari CV. Cita Nasional adalah semua kalangan. Namun dengan kandungan
gizi yang lebih kompleks pada susu maka sejauh ini lebih mengarah pada anak-anak,
dimana hal ini sesuai dengan misi yang ingin dicapai yaitu meningkatkan gizi
masyarakat yang bisa dimulai dari anak-anak. Harga yang terjangkau mampu diterima
oleh semua kalangan masyarakat dan mampu menyebar dengan luas sehingga selaras
dengan visi perusahaan yakni mampu menjangkau seluruh daerah.
5.1. Harga
Harga produk susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan cup 150 ml di seluruh
wilayah distribusi adalah sama yaitu Rp. 2.500. Harga ini dituliskan pada kemasan
produk susu ini. Penyeragaman ini dilakukan untuk mengurangi kecurangan dari
beberapa loper dan distributor nakal. Penyeragaman ini juga bertujuan agar tidak
terjadinya kesenjangan harga di setiap daerah distribusi.
5.2. Produk
Produk yang dihasilkan oleh CV. Cita Nasional adalah produk minuman dari hasil
pengolahan susu. Produk ini dikalangan masyarakat dikenal dengan nama susu Murni
Nasional. Untuk produk susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan cup sendiri
dibedakan menjadi dua jenis yaitu kemasan cup regular dan kemasan cup untuk industri
lain. Varian rasa yang ditawarkan untuk kemasan cup regular adalah rasa coklat,
21
22
strawberry, mocca, dan jeruk dengan volume 150 ml. Target pemasaran untuk cup
regular sendiri adalah masyarakat umum yang biasanya dipasarkan melalui loper yang
berkeliling dan datang langsung ke konsumen. Sedangkan untuk kemasan cup industri
biasanya didistribusikan ke industri-industri lain sesuai pesanan, umumnya sebuah
industri yang memesan susu pasteurisasi ini untuk dibagikan kepada karyawan industri
tersebut seperti contohnya pada industri otomotif. Untuk kemasan cup industri sendiri
memiliki varian rasa coklat, strawberry, dan mocca dengan volume 180 ml. Perbedaan
antara susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan cup regular dan industri bukan
hanya terletak pada target pasarnya saja, namun dari segi desain kemasan, harga dan
rasa pun berbeda. Perbedaan rasa dikarenakan perbedaan formula dari bahan yang
digunakan. Susu pasteurisasi dan homogenisasi regular desain kemasannya dipenuhi
dengan warna yang menarik, rasa yang lebih manis dan harganya yang lebih mahal.
Sementara untuk susu pasteurisasi dan homogenisasi industri desain kemasannya
berwarna putih, rasanya tidak terlalu manis dan harganya juga lebih murah walaupun
volumenya lebih banyak jika dibandinkan dengan yang kemasan cup regular.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan susu pasteurisasi dan homogenisasi
merupakan susu murni dan beberapa BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang telah
diizinkan oleh B-POM hingga menghasilkan produk susu yang hanya bisa bertahan
dalam waktu empat hari dengan suhu 5-6°C ini. Produk ini terjamin kualitasnya karena
telah melewati proses pengujian bahan baku utama (susu murni) maupun BTP (Bahan
Tambahan Pangan) lainnya di laboratorium. Susu segar merupakan bahan pangan yang
perisable (mudah rusak), karena mempunyai kadar air tinggi sekitar 87 % - 90 % serta
mempunyai nilai nutrisi yang lengkap sehingga baik untuk konsumsi manusia, hewan
dan mikroorganisme, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan untuk
mempertahankan kualitasnya (Khotimah, 2009).Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang
digunakan dalam pembuatan susu segar CV. Cita Nasional antara lain bubuk coklat,
susu bubuk, pewarna, flavour agent, pemanis, dan stabilizer. Tujuan penambahan
flavour agent pada susu pasteurisasi dan homogenisasi bertujuan untuk memberikan
aroma dan cita rasa yang spesifik dalam produk, sehingga memberikan sensasi seolah-
olah kita mengkonsumsi rasa dari flavour agent yang diberikan seperti misalnya rasa
buah strawberry (Sri Suparmi, 2009). Jenis stabilizeryang digunakan dalam pembuatan
23
produk susu segar CV. Cita Nasional berupa CMC (Carboxy Methyl Cellulose). Tujuan
dari penambahan stabilizepada produk susu pasteurisasi dan homogenisasi berfungsi
untuk mengikat dan menyatukan semua bahan tambahan seperti bubuk coklat dan
pewarna serta mencegah adanya pengumpalan pada produk selama proses (Sitti
Sumarni, dkk., 2017)Jenis plastik yang digunakan untuk kemasan cup adalah PP
(Polyprophylene) untuk kemasan primer dan untuk penutup cupnya menggunakan jenis
plastik LDPE (Low Density Polyethylene). Jenis plastik Polyprophylene (PP) termasuk
jenis plastik olefin dengan sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan plastik
jenis Polyethylene Therepthalate (PET), yaitu ringan dengan densitas 0,93 g/cm3,
mudah dibentuk, dapat tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, lebih kuat dan
lebih kaku dari PETsehingga tidak mudah sobek, mudah dalam penangan dan distribusi,
permeabilitas terhadap uap air rendah, permeabilitas terhadap gas sedang, tidak baik
untuk bahan pangan yang mudah rusak oleh oksigen, tahan terhadap suhu tinggi sampai
dengan 150°C sehingga dapat digunakan untuk mensterilkan bahan pangan (Julianto,
2006).
5.3. Sistem Distribusi
Proses pendistribusian produk dari CV. Cita Nasional bekerja sama dengan anak
perusahaan yaitu CV. Cita Karsa Bersama yang berpusat di Jakarta. Saluran Distribusi
merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai
ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk
sampai ke konsumen (Siti Hazizah, 2013). Para penyalur dapat menjadi alat bagi
perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar. Menurut (Kotler
dan Keller terjemahan Molan, 2007 dalam Kasman H. 2015), ada beberapa tipe saluran
distribusi, dimana perbedaan panjang dan pendeknya tipe-tipe saluran distribusi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Zero Level Channel
Pada tingkat ini distribusi produk tidak menggunakan perantara.
b. One Level Channel
Pada tingkat ini perusahaan menggunakan satu perantara dalam pemasaran
produknya, misalnya seperti pengecer.
c. Two Level Channel
24
Pada tingkat ini perusahaan menggunakan dua perantara dalam pemasaran
produknya, misalnya seperti grosir dan pengecer.
d. Three Level Channel
Pada tingkat ini perusahaan menggunakan tiga perantara dalam pemasaran
produknya, yaitu grosir, agen, dan pengecer. CV. Cita Nasional sendiri menggunakan
tipe saluran distribusi Three Level Channel dimana terdapat distributor, grosir, dan
retailer yang tersebar di beberapa daerah. Distributor ini merupakan pihak pertama
yang menerima produk jadi dari pabrik. Distributor juga bertugas mengecek kualitas
produk sebelum disebarkan ke grosir. Saluran distribusi dilakukan dengan
menggunakan mobil jenis fuso berkapasitas ± 40 ton dengan tetap menjaga suhu
dalam container fuso tersebut tetap dingin dengan suhu 4°C sepertiyang dapat dilihat
pada gambar 8. dan juga ada yang menggunakan mobil box dengan pendingin yang
berkapasitas 1-9 ton seperti yang dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 8. Truk fuso untuk pendistribusian produk CV.Cita Nasional
Gambar 9. Mobil box untuk pendistribusian produk CV.Cita Nasional
±40 ton
1-9 ton
25
Seperti pada gambar 10. produk dari CV. Cita Nasional telah dipasarkan di beberapa
kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya,
dan Solo.
Gambar 10. Alur proses distribusi prosuk dari CV. Cita Nasional
Setelah produk diterima oleh distributor, produk kemudian akan disebar ke beberapa
deport yang ada di daerah setempat. Deport merupakan toko atau distributor pertama
sebelum susu itu dijual ke loper atau penjual keliling yang biasanya menggunakan
sepeda ke masyarakat. Retailer merupakan pengecer yang akan mendistribusikan ke
konsumen dengan cara berkeliling yang biasanya menggunakan sepeda dan box, motor
dan box, ataupun menggunakan gerobak dorong yang akan menyimpan susu tetap
dingin dengan suhu 4°C dengan diiringi lagu yang memiliki ciri khasnya sendiri yang
mempunyai tujuan untuk menarik konsumen untuk membeli. Adapun sepeda dan box
dalam pendistribusian produk CV. Cita Nasional oleh retailer dapat dilihat pada gambar
11 dan gambar 12.
Gambar 11. Box pendistribusian produk CV. Cita Nasional oleh retailer
26
Gambar 12. Sepeda pendistribusian produk CV. Cita Nasional oleh retailer
Ciri khas ini digunakan dalam pemasaran yang dilakukan oleh CV. Cita Nasional
karena pemasaran memiliki fungsi penting dalam mencapai tujuan dan keberhasilan dari
suatu perusahaan. Oleh dari itu, perlu dilakukan penyusunan strategi pemasaran yang
efektif oleh suatu perusahaan dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam
pemasaran yang saling mendukung satu dengan yang sehingga perusahaan dapat
mempengaruhi permintaan akan produknya. Selain itu, faktor psikologi juga akan
mempengaruhi pengolahan informasi / persepsi pada konsumen untuk membeli produk.
Melalui stimulus yang didengar oleh telinga, yang dilihat oleh mata dan yang dicium
oleh hidung akan diingat dan disimpan oleh ingatan konsumen karena melakukan proses
pengolahan informasi dan dapat merubah dan menjadikan ciri khas pada suatu produk
tertentu. Stimulus yang dilakukan dapat berupa produk, nama merk, kemasan, iklan,
nama produsen (Siti Hazizah, 2013).
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan dan Saran
Produk dari CV. Cita Nasional telah dipasarkan di beberapa kota besar di pulau Jawa
seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, dan Solo.
CV. Cita Nasional menggunakan tipe saluran distribusi Three Level Channel dimana
terdapat distributor, grosir, dan retailer yang tersebar di beberapa daerah.
Proses distribusi produk CV. Cita Nasional dilakukan menggunakan truk container
fuso berkapasitas ±40 ton dan mobil box berkapasitas 1-9 ton.
Suhu kontainer fuso dijaga tetap dingin pada suhu 4°C bertujuan untuk menjaga
kualitas dari produk susu pasteurisasi dan homogenisasi tetap terjaga.
produk susu CV. Cita Nasional hanya bisa bertahan dalam waktu 4 hari dengan suhu
5-6°C.
Penyeragaman harga dan penulisan harga di kemasan cup susu pasteurisasi dan
homogenisasi bertujuan untuk mengurangi kecurangan dari beberapa loper dan
distributor nakal.
Adanya lagu yang diputar pada saat loper berkeliling bertujuan untuk menarik
konsumen untuk membeli.
Saran
Sebaiknya sistem pendistribusian susu lebih diperhatikan lagi, misalnya seperti
fasilitas pendingin dalam truk kontainer lebih dijaga lagi temperatur suhunyakarena
suhu penyimpanan selama proses distribusi berhubungan langsung dengan umur
simpan susu dimana hal tersebut tentunya juga akan mempengaruhi produk susu
yang didistribusikan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sugiharti Mulya dan Ivana Nurlaila. 2011. Analisis Pemasaran Susu
Segar Di Kabupaten Klaten. Vol. 9, No. 1, 1–18.
https://jurnal.uns.ac.id/Sains-Peternakan/article/view/4768/4114
Hazizah. Siti 2013. Pelaksanaan Saluran Distribusi yang Efektif pada PT.
Cahaya Sakti Furintraco.
https://www.researchgate.net/publication/327416939_PELAKSANAAN_SALURAN_
DISTRIBUSI_YANG_EFEKTIF_PADA_PT_CAHAYA_SAKTI_FURINTRACO
Julianto. 2006. Kualitas dan Daya Simpan Dadih Susu Sapi Hasil Fermentasi
dengan Lactobacillus plantarum yang Dikemas serta Disimpan Pada Suhu Berbeda.
Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/26073
Kasman H., 2015. Pengaruh Saluran Distribusi TerhadapVolume Penjualan
Lafonte Pada PT Bentoro Adisandi Ivena Pekanbaru. Vol. 12. No. 2 196-226. https://media.neliti.com/media/publications/97440-ID-none.pdf
Khotimah, K. 2006. Pembuatan Susu Bubuk Dengan Foam-Mat Drying: Kajian
Pengaruh Bahan Penstabil Terhadap Kualitas Susu Bubuk. Vol. 13, No. 1 http://
peperonity.com. Diakses hariSelasa, 23 April 2019.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/protein/article/view/23
Sumarni, Sitti dkk. 2017. Pengaruh Penambahan CMC (Carboxy Methyl
Cellulose) Terhadap Karakteristik Organoleptik, Nilai Gizi Dan Sifat Fisik Susu
Ketapang (Terminallia catappaL.).J. Sains dan Teknologi Pangan. Vol. 2., No. 3, 604-
614. http://ojs.uho.ac.id/index.php/jstp/article/viewFile/2635/1964
Suparmi. Sri 2009. DI PT.Tiga Pilar Sejahtera (Proses Produksi Candy).
https://eprints.uns.ac.id/2284/1/100030309200909391.pdf
29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar pengiriman susu pasteurisasi dan homogenisasi kemasan cup CV.
Cita Nasional pada bulan Februari 2019
No Tgl/Bln/Th
n
Cup Reguler (krat) Cup Industri (krat)
Coklat Mocca
Strawberr
y Jeruk Coklat
Mocc
a
Strawberr
y
1 01-Feb-19 468 88 285 30 1 0 0
2 02-Feb-19 449 110 266 42 276 6 38
3 03-Feb-19 493 104 333 39 13 13 4
4 04-Feb-19 443 84 268 37 0 284 0
5 05-Feb-19 330 72 252 22 268 11 11
6 06-Feb-19 334 73 225 33 0 0 254
7 07-Feb-19 496 101 362 48 60 0 0
8 08-Feb-19 550 115 338 51 0 1 0
9 09-Feb-19 589 116 421 53 268 0 30
10 10-Feb-19 427 89 218 41 23 10 279
11 11-Feb-19 355 55 248 25 17 256 0
12 13-Feb-19 350 61 263 31 0 0 254
13 16-Feb-19 469 100 267 30 276 6 28
14 17-Feb-19 402 91 280 34 15 4 258
15 18-Feb-19 447 100 296 38 8 280 8
16 19-Feb-19 415 80 308 33 268 13 11
17 20-Feb-19 307 67 194 21 0 0 274
18 22-Feb-19 454 99 279 39 1 0 0
19 23-Feb-19 287 70 188 29 268 0 20
20 26-Feb-19 410 91 241 38 277 1 10
21 27-Feb-19 325 56 221 30 0 20 254
22 28-Feb-19 500 112 302 51 51 0 1
Total 9300 1934 6055 795 2090 905 1734
30
31
32
33