TSF SERBUK

8
SERBUK Adalah bahan obat atau sediaan obat yang digunakan untuk pemakaian dalam atau luar,yang komponen komponenya di serbukkan dan berada pada dalam keadaan campuran,dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu inet. Sebagai sediaan obat,serbuk kecil sekali peranannya hendaknya di bedakan antara sederhana dan serbuk campuran,yang di sediakan sebagai serbuk kemas(khususnya serbuk lambung)dan serbuk takaran tunggal,yang di bungkus setelah di timbang satu persatu d kertas perkamen atau dalam bentuk bahan yang di isikan ke dalam wafel,kapsul gelatin atau ampul kering. Peran utama serbuk adalah sebagai zat dari perdagangan obat dan sebagai bahan awal galenik untuk pembuatan sediaan obat misalnya granulat,tablet bersalut,suspensi. Partikel tunggal merupakan satuan terkecil dari serbuk. Bentuknya tergantung dari cara pembuatan dan cara penghancurannya. Partikel serbuk,yang secara random memiliki ukuran maksimal tidak melebihi 1 mm,merupakan satuan bahan dalam ruang dari kondisi agregat padat. PEMBUATAN BAHAN OBAT BERBENTUK SERBUK Pembuatan serbuk,dimungkinkan melalui berbagai cara yang berbeda. Pada umumnya pembuatan serbuk di lakukan melalui penggilingan dengan bantuan alat-alat masinel. DAlam hal ini bahan yang di olah melalui penggiling kasar,kemudian dihancurkan lagi dengan alat penggiling halus atau sangat halus. Untuk itu digunakan berbagai jenis mesin penggiling dalam teknologi farmasetik.Sesuai dengan jumlah,sifat dan tingkat kehalusan zat yang di inginkan,dapat digunakan penggiling peluru,penggiling pemukul,penggiling pasak,dan penggiling benturan. Untuk membuat serbuk mikro,yang diartikan sebagai serbuk yang di mikronisasi dengan ukuran partikel rata-rata <10 µm.Dilakukan dengan menggunakan penggiling udara kencang yang disebut mikro niser.

Transcript of TSF SERBUK

Page 1: TSF SERBUK

SERBUKAdalah bahan obat atau sediaan obat yang digunakan untuk pemakaian dalam atau luar,yang komponen komponenya di serbukkan dan berada pada dalam keadaan campuran,dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu inet.

Sebagai sediaan obat,serbuk kecil sekali peranannya hendaknya di bedakan antara sederhana dan serbuk campuran,yang di sediakan sebagai serbuk kemas(khususnya serbuk lambung)dan serbuk takaran tunggal,yang di bungkus setelah di timbang satu persatu d kertas perkamen atau dalam bentuk bahan yang di isikan ke dalam wafel,kapsul gelatin atau ampul kering. Peran utama serbuk adalah sebagai zat dari perdagangan obat dan sebagai bahan awal galenik untuk pembuatan sediaan obat misalnya granulat,tablet bersalut,suspensi.

Partikel tunggal merupakan satuan terkecil dari serbuk. Bentuknya tergantung dari cara pembuatan dan cara penghancurannya. Partikel serbuk,yang secara random memiliki ukuran maksimal tidak melebihi 1 mm,merupakan satuan bahan dalam ruang dari kondisi agregat padat.

PEMBUATAN BAHAN OBAT BERBENTUK SERBUK

Pembuatan serbuk,dimungkinkan melalui berbagai cara yang berbeda. Pada umumnya pembuatan serbuk di lakukan melalui penggilingan dengan bantuan alat-alat masinel. DAlam hal ini bahan yang di olah melalui penggiling kasar,kemudian dihancurkan lagi dengan alat penggiling halus atau sangat halus. Untuk itu digunakan berbagai jenis mesin penggiling dalam teknologi farmasetik.Sesuai dengan jumlah,sifat dan tingkat kehalusan zat yang di inginkan,dapat digunakan penggiling peluru,penggiling pemukul,penggiling pasak,dan penggiling benturan.

Untuk membuat serbuk mikro,yang diartikan sebagai serbuk yang di mikronisasi dengan ukuran partikel rata-rata <10 µm.Dilakukan dengan menggunakan penggiling udara kencang yang disebut mikro niser. PEnghancuran partikel berlangsung diikuti dengan pembesaran luas permukaan sangat besar. Panas yang terbentuk dalam proses penggilingan sebaiknya ditekan serendah mungkin. Disamping cara penggiling kering ini, penggiling basah pun memainkan peran yang cukup dalam teknologi farmasetik.

Dalam beberapa waktu yang terakhir ini obat berbentuk serbuk dapat diperoleh melalui cara penyemburan. Juga dapat melalui pengering bekuan dapat diperoleh serbuk dispersi halus . Cara tersebut umumnya digunakan bagi obat yang termolabil. Juga banyak bahan obat yang diperoleh melalui kristalisasi.

Sejumlah obat berbentuk serbuk (Asam salisilat,asam benzoate,belerang tersublimasi Dll) dapat diperoleh dalam ukuran partikel yang sangat halus melalui jalan sublimasi. Akhirnya perolehan serbuk disperse halus juga dapat dimungkinkan melalui pengendapan secara mendadak.

Page 2: TSF SERBUK

SIFAT TEKNOLOGI FARMASI

Dalam hal ini diartikan sebagai kelarutan dan hubungan antara ukuran partikel dengan kerja klinis ,dan juga beberapa karakteristika semacam itu muncul akibat teknologi pengolahan serbuk jadi sediaan obat,misalnya bertambahnya energy permukaan atau gaya absorbsi,meningkatnya pembentukan aglomerat dan muatan elektrik pada saat penggilingan.

Dasar serbuk

Basis bubuk dapat dikelompokkan menjadi basis organic dan anorganic.Mengingat stabilitasnya yang tinggi dalam waktu yang tidak terbatas, maka basis anorganik lebih menjadi pilihan utama.

Basis Anorganik

TALK

adalah magnesium hidroksidapolisilikat alam, yang terasa seperti lemak.

SENGOKSIDA

Adalah suatu serbuk bukan Kristal, yang dapat menyerap air maupun lemak.

BOLUS ALBA

Adalah aluminium silikat alam yang mengandung air yang sangat istimewa dengan sifatnya yang tidak larut air asam dan basa serta netral secara kimia dan juga daya lekatnya, baik. Daya serap airnya tinggi dan juga daya serap minyaknya cukup memuaskan.

TITANIUM OKSIDA

Memiliki daya pelindung daya istimewa sifat aliran dan daya lekatnya memuaskan. Netral secara kimia. Suspensinya dalam air bereaksi netral.

MAGNESIUM OKSIDA

Memiliki kemampuan lekat dan daya serap airnya yang baik. Sifat alirannya yang sangat buruk.

MAGNESIUM KARBONAT

Memiliki daya lekat yang memadai dan daya serap airnya sangat baik. Sifat alirannya sangat buruk.

Page 3: TSF SERBUK

PENGUJIAN SERBUK

Cara untuk mengkarakteristik serbuk yang diuraikan disini yang pada hakikatnya juga berlaku untuk granula.

1. Ukuran partikel, distribusi ukuran

2. Luas permukaan, bobot jenis, porositas

3. Volume tuang/ bobot tuang, volume ketukan/ bobot ketukan

Volume Tuang/ Volume Ketukan

Volume dan bangun timbunan serbuk ditentukan dari ukuran dan bentuk partikel. Partikel berbentuk jarum dan batang umumnya menghasilkan timbunan yang longgar, oleh karena mereka hanya saling bersentuhan melalui sisi dan ujungnya serta ruang diantaranya terisi udara. Demikian pula dengan adanya muatan elektrik yang sejenis dapat menghasilkan susunan semacam itu (atas dasar gaya tolak menolak satu terhadap yang lain).

Sebaliknya partikel yang berbentuk bola peluru dan lempengan, menghasilkan timbunan yang lebih rapat. Zat-zat berbentuk serbuk diidentifikasi melalui bobot tuang atau bobot ketukannnya (atau volumenya) dimana 100 gram serbuk di tuang hati-hati ke dalam 1 gelas ukur, kemudian permukaannya diratakan. Volume yang terbaca (ml/g) adalah volume tuang.

Contoh: 100g serbuk volume 80ml, maka volume tuangnya= 0,80ml/g. bobot tuangnya adalah 100/80 = 1,25 g/ml .

Bobot tuang umumnya dinyatakan dalam kg/ml. Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan vertical timbunan serbuk yang diisikan dalam keadaan longgar ke sebuah gelas ukur tertutup yang terletak di atas dasar lunak. Ketukan tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan penyusutan volume dari 80 ml menjadi 43 ml menyebabkan proses guncangan tersebut menghasilkan bobot ketukan sebesar 100/43 = 2,325 g/ml. volume ketukannya sebesar 0,43 ml/g.

Volume ketukan ditentukan dengan alat pengukur volume ketukan. Volume ketukan adalah volume dimana satuan masa produk berbentuk serbuk berada dalam kondisinya yang paling mampat, tanpa terjadi perubahan bentuk partikelnya dan dinyatakan dalam liter/kg. pada alat pengukur volume ketukan, setiap putaran poros hubungan akan mengangkat segel penyangga bersama dasar penahan gelas ukur dan gelas ukurnya 1 kali, kemudian segel penyangga yang terangkat akan jatuh ke atas landasan jumlah ketukan dicatat melalui alat penghitung yang ada pada volumeter tersebut. Sampel diketuk 1250 kali dan volume sampel hasil ketukan dibaca pada skala gelas ukur yang telah ditera. Setelah 1250 ketukan lagi, volume yang dihasilkan tidak boleh menyusut > 2 ml dibanding dengan 1250

Page 4: TSF SERBUK

ketukan yang pertama. Jika hal ini tidak terjadi maka pengetukan harus diulang. Sampai susutnya volume tidak lebih dari 2%. Bobot ketukan merupakan harga kebalikan dari volume ketukan.

Daya mengalir dan daya meluncur

Untuk menentukan sifat aliran digunakan kemiringan aliran (sudut lereng, sudut tuang, sudut luncur). Yang dihasilkan jika suatu zat berupa serbuk dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk tersebut akan membentuk suatu kerucut, yang kemudian sudut kemiringannya diukur.semakin datar kerucut yang dihasilkan, artinya sudut kemiringanya semakin kecil semakin baik sifat aliran serbuk tersebut. Sudut tuang SIMBOL ALFA di hasilkan dari:

Tan alfa= h/r

h = tinggi kerucut serbuk (rata rata dari beberapa pengukuran)

r = jari-jari bidang dasar kerucut

gesekan antar partikel dari timbunan serbuk, yang menentukan bentuk kerucut aliran dan memberikan petunjuk tentang kondisi kohesi yang ada. Dapat dikurangi dengan menambahkan bahan serbuk atau dengan meniadakan partikel yang berukuran < 10µm (menghilangkan pengaruh negatif dari gaya adhesi dan muatan elektrik). Serbuk dengan komponen yang berupa lempengan dan peluru memiliki sudut tuang yag datar.

Metode penentuan lainya untuk mendeteksis sifat aliran adalah dengan memperhatikan kecepatan aliran. Terdapat dua prinsip aliran:

Yang di ukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu zat untuk menglir melalui lubang corong.

Yang diukur adalah jumlah zat, yang mengalir dalam suatu waktu yang tertentu.

Metode penentuan tadi juga digunakan untuk mengkarakterisasikan bahan yang akan di cetak (serbuk, granulat) yang harus memiliki aya alir yang memuaskan, serta sekaligus untuk mengevaluasi bahan pembantu tablet.

Untuk menentukan factor mengalair atau fektor meluncur, setiap kali digunakan 150 g granulat bebas debu, sekali tanpa bahan pengatur aliran dan kali lain dengan bahan pembantu aliran yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah. Wadah ini memiliki lubang yang sempit. Untuk tujuan itu digunakan corong. Lubang corong kemudian dibukanselama 10 detik dan jumlah granulat yang mengalir keluar ditimbang. Factor mengalir f dihitung mengikuti formula berikut:

f= g(granulat + bahan pelincir)/ g(granulat tanpa bahan pelincir)

Page 5: TSF SERBUK

jika dihasilkan factor mengalir > 1, hal itu menandakan adanya perbaikan sifat aliran dari granulat yang diberi bahanpelincir dibanding dengan granulat tanpa bahan pelincir. Untuk bubuk, yang utama adalah daya sebarnya.

Daya lekat

Alat paling sederhana untuk menentukan daya lekat tubuh terdiri dari sebuah baki kayu berlapis black logam mengkilat (gelas, kertas kilat) yang dipasang miring. Pada arah yang berlawanan terdapat alat ketuk yang digerakkan dengan tangan. Permukaan logam ditebari sejumlah bahan tertentu secara merata. Setelah alat ketuk digerakkan 10 kali, bagian serbuk yang melekat dikumpulkan secara kualitatif dengan kuas halus dan ditimbang.

Metode konvensional semacam itu mempunyai batas kesalahan tinggi. Kemungkinan lain untuk mengukur daya lekat pada kulit manusia adalah dengan menimbang sejumlah serbuk yang telah disatukan pada permukaan kulit 100cm2.

Daya hisap

Untuk mengkarakterisasikan daya hisap bubuk (penyerapan cairan secret luka atau bahan obat cair lipofil) digunakan alat ENSLIN

Alat tersebut terdiri dari sebuah penyaring gelas G3 (garis tengah 2 cm), yang dihubungkan dengan sebuah pipet berskala 0,02 ml melalui sebuah selang berukuran sekitar 20 cm dan dipasangkan sedemikian rupa pada sebuah statif, sehingga letak pipet horizontal dan bagian dinding dalam sebelah atas sama tinggi dengan penyaring gelas (fritten). Sebelum penentuan daya hisap dilakukan, alat tersebut diisi dengan cairan uji yang cocok (air, minyak) dan dipasang seperti pada penjelasan di atas. Pengaturan skala awal tepat pada tanda dipipet dilakukan dengan menggeser atau memutar selang setelah bagian atas penyaring gelas dikeringkan dengan kertas saring atau kapas.

Satu gram basis bubuk yang diteliti disebar merata diatas penyaring dan akhirnya sebuah kran penutup yang terpasang pada ujung selang sedikit di dekat ujung pipet dibuka. Percobaan berakhir, jika miniskus cairan dalam pipet ukur tidak bergerak lagi. Daya hisap (Harga ENSLIN (W)) dinyatakan sebagai jumlah cairan (air) (gram) atau (ml) , yang maksimal dapat diserap oleh 1 gram zat selama – lamanya 15 menit. Misalnya, W = 4/1,3 berarti bahwa 1 gam seng oksida setelah waktu 4 menit dapat menyerap jumlah air maksimal 1,3 gram. Dengan cara yang sama dapat ditentukan harga ENSLIN (0) untuk minyak.

Gaya adsorpsi

Besarnya gaya adsorpsi dietantukan melalui pencampuran basis dengan larutan metilen biru. Dalam jangka waktu tertentu larutan metilen biru hilang.

Page 6: TSF SERBUK