Trauma Thoraks

31
Dr. H. Sigit Jatmika, SpB Dr. H. Sigit Jatmika, SpB SMF Bedah RSU Mataram SMF Bedah RSU Mataram TRAUMA THORAKS

description

Kuliah dr. Sigit Djatmika SpB tentang kelainan dada akibat trauma dari sudut pandang ilmu bedah.

Transcript of Trauma Thoraks

Page 1: Trauma Thoraks

Dr. H. Sigit Jatmika, SpBDr. H. Sigit Jatmika, SpB

SMF Bedah RSU MataramSMF Bedah RSU Mataram

TRAUMA THORAKS

Page 2: Trauma Thoraks

PENDAHULUANPENDAHULUANA.A. INSIDENINSIDEN

- Angka mortalitas Angka mortalitas ≥≥ 10% 10%

- 4 kematian trauma, 1cedera toraks4 kematian trauma, 1cedera toraks

- tindakan torakotomitindakan torakotomi- ≥ ≥ 10% pd cedera tumpul toraks 10% pd cedera tumpul toraks - 15-30% pd cedera tajam toraks15-30% pd cedera tajam toraks

Page 3: Trauma Thoraks

B. PATOFISIOLOGIB. PATOFISIOLOGI

Cedera toraks penyebab: Hipoksia, Cedera toraks penyebab: Hipoksia, Hiperkarbia & AsidosisHiperkarbia & Asidosis

1.1. HIPOKSIA : HIPOKSIA : - Terjadi krn syok hipovolemik akibat Terjadi krn syok hipovolemik akibat

perdarahan perdarahan transport O2 oleh transport O2 oleh haemoglobinhaemoglobin

- Kolaps paru pd pneumotoraks, kontusio Kolaps paru pd pneumotoraks, kontusio paru paru gangguan pertukaran gas pada gangguan pertukaran gas pada alveoli parualveoli paru

Page 4: Trauma Thoraks

2. Hiperkarbia : kadar CO2 2. Hiperkarbia : kadar CO2 dalam darah dalam darah

terjadi pd keadaan pernapasan terjadi pd keadaan pernapasan

terjadi pada penderita tidak sadar & terjadi pada penderita tidak sadar &

perubahan tekanan intratoraksperubahan tekanan intratoraks

3. Asidosis : metabolik terjadi pada keadaan 3. Asidosis : metabolik terjadi pada keadaan

perfusi jaringan yang perfusi jaringan yang

Page 5: Trauma Thoraks

C. C. PEMERIKSAAN & PENGELOLAANPEMERIKSAAN & PENGELOLAAN

Prinsip pengelolaan penderita dengan Prinsip pengelolaan penderita dengan cedera toraks:cedera toraks:

a.a. Pemeriksaan awalPemeriksaan awal

b.b. Resusitasi fungsi vitalResusitasi fungsi vital

c.c. Pemeriksaan lanjutan secara terperinciPemeriksaan lanjutan secara terperinci

d.d. Perawatan definitifPerawatan definitif

Page 6: Trauma Thoraks

II. PEMERIKSAAN AWALII. PEMERIKSAAN AWAL

A. JALAN NAFAS (Airway)A. JALAN NAFAS (Airway)- Harus dikenali & dinilai dg melihat, mendengarkan, Harus dikenali & dinilai dg melihat, mendengarkan,

merasakanmerasakan- Apakah ada sumbatan didaerah orofaring karena Apakah ada sumbatan didaerah orofaring karena

benda asingbenda asing- Refraksi ototinterkostal & supraklavikularRefraksi ototinterkostal & supraklavikular- Mendengar suara2 tambahan pd pernapasan Mendengar suara2 tambahan pd pernapasan

(gargling / berkumur, ngorok)(gargling / berkumur, ngorok)- Merasakan apakah ada gerakan udara pd hidung & Merasakan apakah ada gerakan udara pd hidung &

mulut penderitamulut penderita

Pegangan: penderita bisa mengeluarkan suara (mengeluh, Pegangan: penderita bisa mengeluarkan suara (mengeluh, memaki, teriak minta tolong) memaki, teriak minta tolong) jalan nafas pasti bebas jalan nafas pasti bebas

Page 7: Trauma Thoraks

B. PERNAPASANB. PERNAPASAN

Harus selalu diingat : dada & leher penderita Harus selalu diingat : dada & leher penderita harus terbuka selama penilaian ini. harus terbuka selama penilaian ini. Pemeriksaan meliputi:Pemeriksaan meliputi:

a.a. InspeksiInspeksi

b.b. PalpasiPalpasi

c.c. AuskultasiAuskultasi

Gejala terpenting cedera toraks: Hipoksia Gejala terpenting cedera toraks: Hipoksia akan terjadi peningkatan frekwensi akan terjadi peningkatan frekwensi pernapasan, perubahan pola nafas pernapasan, perubahan pola nafas bila bila berlanjut terus berlanjut terus Sianosis Sianosis

Page 8: Trauma Thoraks

JENIS CEDERA TORAKSJENIS CEDERA TORAKS

1.1. Tension PneumotoraksTension Pneumotoraks- Terjadi bila ada mekanisme ventil : udara masuk kedalam Terjadi bila ada mekanisme ventil : udara masuk kedalam

rongga toraks tapi tidak dapat keluar lagi rongga toraks tapi tidak dapat keluar lagi paru kolaps paru kolaps total dan mediastinum terdorong kearah kontra lateraltotal dan mediastinum terdorong kearah kontra lateral

- Paru yg kolaps total Paru yg kolaps total penderita bernapas dg 1 paru secara penderita bernapas dg 1 paru secara mendadak, tubuh belum sempat mengadakan kompensasi mendadak, tubuh belum sempat mengadakan kompensasi kadar oksigen pada jaringan dan organ vital kadar oksigen pada jaringan dan organ vital

- Penyebab lain: komplikasi pd penggunaan ventilasi Penyebab lain: komplikasi pd penggunaan ventilasi mekanik/ventilator dg ventilasi tekanan positif, komplikasi mekanik/ventilator dg ventilasi tekanan positif, komplikasi pemasangan kateter subklavia, cara penutupan luka tembus pemasangan kateter subklavia, cara penutupan luka tembus toraks yang salah dlltoraks yang salah dll

Page 9: Trauma Thoraks

Harus diingat : diagnosis Harus diingat : diagnosis ditegakkan ditegakkan berdasarkan gejala klinis, bukan radiologisberdasarkan gejala klinis, bukan radiologis

GEJALA Tension PneumotoraksGEJALA Tension Pneumotoraks1.1. Nyeri dadaNyeri dada

2.2. SesakSesak

3.3. Distress nafasDistress nafas

4.4. TachikardiTachikardi

5.5. HipotensiHipotensi

6.6. Deviasi tracheaDeviasi trachea

7.7. Hilangnya suara nafas pada 1 sisiHilangnya suara nafas pada 1 sisi

8.8. Distensi vena leher (bila penderita tidak syok Distensi vena leher (bila penderita tidak syok hipovolemik)hipovolemik)

Page 10: Trauma Thoraks

TINDAKAN CEPATTINDAKAN CEPAT

Menusuk dada pada sela iga kedua pd Menusuk dada pada sela iga kedua pd garis pertengahan klavikula pada sisi dada garis pertengahan klavikula pada sisi dada yg mengalami kelainan dg jarum besar yg mengalami kelainan dg jarum besar (12-14F)(12-14F)

Tindakan ini merubah tension Tindakan ini merubah tension pneumotoraks pneumotoraks pneumotoraks pneumotoraks sederhana. Tindakan ini hendaknya sederhana. Tindakan ini hendaknya disusul oleh terapi definitif berupa disusul oleh terapi definitif berupa pemasangan toraks drain/selang dadapemasangan toraks drain/selang dada

Page 11: Trauma Thoraks

2. 2. PneumotoraksPneumotoraks Terbuka TerbukaTerdapatnya defek pada dinding dada yang Terdapatnya defek pada dinding dada yang mengakibatkan adanya hubungan antara rongga dada mengakibatkan adanya hubungan antara rongga dada dengan udara luar. Bila defek besarnya lebih dari 2/3 dengan udara luar. Bila defek besarnya lebih dari 2/3 diameter trachea diameter trachea udara akan cenderung mengalir udara akan cenderung mengalir melalui defek tsb karena tahannya lebih kecil melalui defek tsb karena tahannya lebih kecil dibandingkan dengan melewati trachea dibandingkan dengan melewati trachea paru tidak paru tidak akan mengembang dan ventilasi akan tergangguakan mengembang dan ventilasi akan terganggu

Tindakan awal: menutup defek dg kasa steril yg diplester Tindakan awal: menutup defek dg kasa steril yg diplester hanya pd 3 sisinya saja hanya pd 3 sisinya saja diharapkan saat inpirasi kasa diharapkan saat inpirasi kasa penutup akan terhisap & menutup luka & saat ekspirasi penutup akan terhisap & menutup luka & saat ekspirasi kasa penutup luka akan terbuka dan udara didalam kasa penutup luka akan terbuka dan udara didalam rongga toraks akan terdorong keluarrongga toraks akan terdorong keluar

Tindakan definitif : memasang drain toraks serta Tindakan definitif : memasang drain toraks serta menutup defek tersebutmenutup defek tersebut

Page 12: Trauma Thoraks

3. FLAIL 3. FLAIL CHESTCHESTTerjadi bila ada patah tulang iga lebih dari 2 pd level Terjadi bila ada patah tulang iga lebih dari 2 pd level yg sama ( patah tulang iga 4,5,6,7 kiri depan & yg sama ( patah tulang iga 4,5,6,7 kiri depan & belakang) belakang) segmen dinding dada pd bagian diantara segmen dinding dada pd bagian diantara yg patah tsb terlepas dr tulang iga yg lain, hanya yg patah tsb terlepas dr tulang iga yg lain, hanya difiksasi oleh kulit. difiksasi oleh kulit.

Pada saat inspirasi (dinding dada mengembang), Pada saat inspirasi (dinding dada mengembang), tekanan udara didalam berlawanan dg dinding dada tekanan udara didalam berlawanan dg dinding dada yg mengembang tsbyg mengembang tsb

Pada keadaan ekspirasi, tjd keadaan yg berlawanan, Pada keadaan ekspirasi, tjd keadaan yg berlawanan, dinding dada mengempis, tek. udara dlm rongga dinding dada mengempis, tek. udara dlm rongga , , segmen dinding dada yg patah akan terdorong keluarsegmen dinding dada yg patah akan terdorong keluar

Page 13: Trauma Thoraks

Gerakan paradoksal (ekspirasi paru keatas) Gerakan paradoksal (ekspirasi paru keatas) akan mengganggu ventilasi paru akan mengganggu ventilasi paru paru paru terdesak dan mediastinum terdorongterdesak dan mediastinum terdorongYg memperberat keadaan ini: cedera ikutan pd Yg memperberat keadaan ini: cedera ikutan pd parenchim paru (kontusio / memar paru), krn parenchim paru (kontusio / memar paru), krn pd dasarnya gaya yg dpt mematahkan tulang pd dasarnya gaya yg dpt mematahkan tulang iga shg timbulnya flail chest adalah gaya yg iga shg timbulnya flail chest adalah gaya yg besar dan langsung pada dinding dadabesar dan langsung pada dinding dadaTindakan awal: memberi oksigenasi yg baik Tindakan awal: memberi oksigenasi yg baik dengan ventilasi, pemberian analgetika yg dengan ventilasi, pemberian analgetika yg cukup memadaicukup memadai

Page 14: Trauma Thoraks

4. HEMOTORAKS MASSIF4. HEMOTORAKS MASSIF

Perdarahan pd cedera toraks yg cepat dalam Perdarahan pd cedera toraks yg cepat dalam jumlah banyak yang terkumpul pada rongga jumlah banyak yang terkumpul pada rongga dada, mengakibatkan kolapsnya paru serta dada, mengakibatkan kolapsnya paru serta menekan mediastinum yang akan menekan mediastinum yang akan memperburuk keadaan hipoksia dan syok yg memperburuk keadaan hipoksia dan syok yg timbul akibat perdarahan sebelumnyatimbul akibat perdarahan sebelumnya

Gejala klinis mirip pd tension pneumotoraks, Gejala klinis mirip pd tension pneumotoraks, hanya pada perkusi disisi paru yang hanya pada perkusi disisi paru yang abnormal akan redup, penderita tampak abnormal akan redup, penderita tampak anemis dan syokanemis dan syok

Tindakan: pemasangan drain toraks dan Tindakan: pemasangan drain toraks dan diawasi dengan ketatdiawasi dengan ketat

Page 15: Trauma Thoraks

C. SIRKULASIC. SIRKULASI

Nadi perifer, distensi vena leher sukar dinilai pada Nadi perifer, distensi vena leher sukar dinilai pada penderita cedera toraks dg syok hipovolemik yg berat.penderita cedera toraks dg syok hipovolemik yg berat.Bila tersedia instrumen pembantu diagnostik (pulse Bila tersedia instrumen pembantu diagnostik (pulse oksimeter, EKG), hendaknya dipergunakana terutama oksimeter, EKG), hendaknya dipergunakana terutama bila dicurigai ada cedera toraks didaerah sternum yg bila dicurigai ada cedera toraks didaerah sternum yg mengenai miokardium (tampak gambaran disritmia pd mengenai miokardium (tampak gambaran disritmia pd EKG). Keadaan dimana pada EKG tampak adanya EKG). Keadaan dimana pada EKG tampak adanya gambaran/irama, tapi pd perabaan nadi tdk ditemukan gambaran/irama, tapi pd perabaan nadi tdk ditemukan adanya pulsasi disebut adanya pulsasi disebut Pulseless Electric Activity Pulseless Electric Activity (PEA) (PEA) ditemukan pd tamponade jantung, tension ditemukan pd tamponade jantung, tension pneumotoraks, keadaan hipovolemia yang beratpneumotoraks, keadaan hipovolemia yang berat

Page 16: Trauma Thoraks

Cedera toraks yang dapat mempengaruhi sirkulasi Cedera toraks yang dapat mempengaruhi sirkulasi dan harus ditemukan pada pemeriksaan awal:dan harus ditemukan pada pemeriksaan awal:

1.1. Hemotoraks MassifHemotoraks Massif2.2. Tamponade JantungTamponade Jantung

HEMOTORAK MASSIFHEMOTORAK MASSIF- Diagnose : penderita syok, anemis disertai suara Diagnose : penderita syok, anemis disertai suara

nafas yang menghilang dan perkusi pekak pada sisi nafas yang menghilang dan perkusi pekak pada sisi dada yang mengalami cederadada yang mengalami cedera

- Terapi awal: penggantian volume darah yg Terapi awal: penggantian volume darah yg dilakukan bersamaan dg dekompresi rongga pleuradilakukan bersamaan dg dekompresi rongga pleura

- Terapi definitif: dengan torakotomi bila jumlah Terapi definitif: dengan torakotomi bila jumlah darah yang keluar terus menerus sebanyak minimal darah yang keluar terus menerus sebanyak minimal 200 cc per jam dalam waktu 2 sampai 4 jam200 cc per jam dalam waktu 2 sampai 4 jam

Page 17: Trauma Thoraks

Tamponade JantungTamponade Jantung

Cedera toraks baik tumpul maupun tajam Cedera toraks baik tumpul maupun tajam dapat mengakibatkan timbulnya tamponade dapat mengakibatkan timbulnya tamponade jantungjantungDiagnose: berdasarkan pemeriksaan klinis Diagnose: berdasarkan pemeriksaan klinis Trias Beck yaitu adanya peningkatan Trias Beck yaitu adanya peningkatan tekanan vena leher, penurunan tekanan tekanan vena leher, penurunan tekanan darah serta suara jantung yang menjauhdarah serta suara jantung yang menjauhKecurigaan adanya tamponade jantung Kecurigaan adanya tamponade jantung pada penderita syok yg tdk memberikan pada penderita syok yg tdk memberikan respon thd usaha resusitasi mrpkn indikasi respon thd usaha resusitasi mrpkn indikasi untuk melakukan tindakan untuk melakukan tindakan perikardiosintesisperikardiosintesis

Page 18: Trauma Thoraks

III. RESUSITASI FUNGSI VITALIII. RESUSITASI FUNGSI VITALBila semua tindakan awal sudah dilakukan belum Bila semua tindakan awal sudah dilakukan belum menunjukkan hasil yang maksimal, perlu tindakan definitive menunjukkan hasil yang maksimal, perlu tindakan definitive lebih lanjut pada senter yg lebih lengkap fasilitasnya. lebih lanjut pada senter yg lebih lengkap fasilitasnya. Penderita cedera toraks tajam dengan PEA merupakan calon Penderita cedera toraks tajam dengan PEA merupakan calon untuk dilakukan torakotomi resusitasi. untuk dilakukan torakotomi resusitasi. Dengan terus memberikan resusitasi cairan, torakotomi Dengan terus memberikan resusitasi cairan, torakotomi anterolateral dengan akses langsung ke jantung dilakukan anterolateral dengan akses langsung ke jantung dilakukan untuk hal2 berikut:untuk hal2 berikut:

a.a. Evakuasi darah di pericardiumEvakuasi darah di pericardiumb.b. Kontrol langsung dari sumber perdarahanKontrol langsung dari sumber perdarahanc.c. Pijat jantung terbukaPijat jantung terbukad.d. Kalau diperlukan bisa dilakukan klem pd aorta untuk Kalau diperlukan bisa dilakukan klem pd aorta untuk

mengurangi perdarahan dibawah diafragma dan untuk mengurangi perdarahan dibawah diafragma dan untuk meningkatkan perfusi ke otak dan jantungmeningkatkan perfusi ke otak dan jantungSelama persiapan tindakan hal yg berkaitan dg airway dan Selama persiapan tindakan hal yg berkaitan dg airway dan breathing harus tetap dijagabreathing harus tetap dijaga

Page 19: Trauma Thoraks

IV. PEMERIKSAAN LANJUTANIV. PEMERIKSAAN LANJUTANPemeriksaan dilakukan lebih mendalam dan teliti Pemeriksaan dilakukan lebih mendalam dan teliti yang meliputi: foto toraks, pemeriksaan analisa yang meliputi: foto toraks, pemeriksaan analisa gas darah, monitoring pulse oksimeter dan EKGgas darah, monitoring pulse oksimeter dan EKGPada toraks foto dinilai pengembangan paru, Pada toraks foto dinilai pengembangan paru, adanya cairan, pelebaran mediastinum dan adanya cairan, pelebaran mediastinum dan patah tulang igapatah tulang igaBeberapa cedera toraks yang mungkin dapat Beberapa cedera toraks yang mungkin dapat mematikan:mematikan:

1.1. Pneumotoraks sederhanaPneumotoraks sederhana2.2. HemotoraksHemotoraks3.3. Kontusio paruKontusio paru4.4. Cedera tumpul jatungCedera tumpul jatung5.5. Cedera aortaCedera aorta6.6. Cedera diafragmaCedera diafragma7.7. Cedera saluran nafasCedera saluran nafas

Page 20: Trauma Thoraks

PNEUMOTORAKS SEDERHANAPNEUMOTORAKS SEDERHANA

Pada keadaan normal, rongga diantara pleura Pada keadaan normal, rongga diantara pleura parietalis & viseralis punya tekanan dibawah tekanan parietalis & viseralis punya tekanan dibawah tekanan udara luar. Bila karena suatu sebab tekanan udara udara luar. Bila karena suatu sebab tekanan udara berubah jadi sama atau > daripada tekanan udara berubah jadi sama atau > daripada tekanan udara luar luar Pneumotoraks PneumotoraksPenyebab : laserasi dari paru akibat cedera tumpul Penyebab : laserasi dari paru akibat cedera tumpul atau tajam toraksatau tajam toraksKlinis : didaptkan penurunan suara nafas, hipersonor Klinis : didaptkan penurunan suara nafas, hipersonor pada perkusi dan foto toraks saat ekspirasi akan pada perkusi dan foto toraks saat ekspirasi akan mempertegas diagnosismempertegas diagnosisPenanganan terbaik : pemasangan toraks drain pada Penanganan terbaik : pemasangan toraks drain pada sela iga kelima dianterior dari garis midaksiler dan sela iga kelima dianterior dari garis midaksiler dan dihubungkan dengan WSD dengan ataupun tanpa dihubungkan dengan WSD dengan ataupun tanpa penghisappenghisap

Page 21: Trauma Thoraks

HEMOTORAKSHEMOTORAKS

Penyebab tersering:Penyebab tersering:- Laserasi pembuluh darah parenkhim paruLaserasi pembuluh darah parenkhim paru- Laserasi pembuluh darah intercoctalsLaserasi pembuluh darah intercoctals- Mamaria interna akibat cedera tumpul ataupun Mamaria interna akibat cedera tumpul ataupun

tajam torakstajam toraksHemotoraks akut yg cukup banyak yg terlihat pada Hemotoraks akut yg cukup banyak yg terlihat pada gambaran foto toraks gambaran foto toraks diterapi dengan pemasangan diterapi dengan pemasangan toraks draintoraks drainPegangan: perdarahan > 1500 cc atau 200 cc/jam Pegangan: perdarahan > 1500 cc atau 200 cc/jam terus menerus selama 2-4 jam terus menerus selama 2-4 jam pertimbangkan pertimbangkan tindakan eksplorasi operasi / torakotomi untuk tindakan eksplorasi operasi / torakotomi untuk mencari sumber perdarahanmencari sumber perdarahan

Page 22: Trauma Thoraks

KONTUSIO PARUKONTUSIO PARU

Sering ditemukan bersaaamaan dg cedera toraks yang Sering ditemukan bersaaamaan dg cedera toraks yang beratberat

Gagal nafas dpt timbul dan berkembang secara Gagal nafas dpt timbul dan berkembang secara perlahanperlahan

Penderita dg hipoksia yg bermakna, PaO2 < 65 Penderita dg hipoksia yg bermakna, PaO2 < 65 mmHg dlm udara ruangan dan SaO2 < 90%, harus mmHg dlm udara ruangan dan SaO2 < 90%, harus dilakukan intubasi dan diberikan ventilasidilakukan intubasi dan diberikan ventilasi

Penderita dg kondisi stabil daapat ditangani tanpa Penderita dg kondisi stabil daapat ditangani tanpa intubasi endotrakheal atau ventilasi mekanikintubasi endotrakheal atau ventilasi mekanik

Page 23: Trauma Thoraks

CEDERA TUMPUL JANTUNGCEDERA TUMPUL JANTUNG

Dapat mengakibatkan kontusio otot jantung, Dapat mengakibatkan kontusio otot jantung, rupture dari atrium atau ventrikel atauapun rupture dari atrium atau ventrikel atauapun kerusakan dari katup jantung.kerusakan dari katup jantung.

Gejala klinis: adanya gangguan hantaran yang Gejala klinis: adanya gangguan hantaran yang jelas pada EKG dapat berupa kontraksi ventrikel jelas pada EKG dapat berupa kontraksi ventrikel prematur, sinus takhikardi, fibrilasi atrium serta prematur, sinus takhikardi, fibrilasi atrium serta perubahan pada segmen STperubahan pada segmen ST

Gejala lain: adanya gerakan abnormal dinding Gejala lain: adanya gerakan abnormal dinding jantung pd pemeriksaan Ekhokardiografijantung pd pemeriksaan Ekhokardiografi

Page 24: Trauma Thoraks

CEDERA / RUPTUR AORTACEDERA / RUPTUR AORTA

Penderita yang selamat sampai di RS biasanya Penderita yang selamat sampai di RS biasanya mengalami suatu laserasi parsiil mengalami suatu laserasi parsiil lapisan adventitia lapisan adventitia dari aorta masih utuh / adanya hematoma dari aorta masih utuh / adanya hematoma mediastinum yg mencegah timbulnya perdarahan mediastinum yg mencegah timbulnya perdarahan untuk sementarauntuk sementara

Hipotensi yang menetap, riwayat trauma yang khas, Hipotensi yang menetap, riwayat trauma yang khas, serta temuan radiologis, pelebaran mediastinum pd serta temuan radiologis, pelebaran mediastinum pd foto toraks. Harus curiga ada cedera aorta, secepatnya foto toraks. Harus curiga ada cedera aorta, secepatnya dilakukan pemeriksaan angiografidilakukan pemeriksaan angiografi

Page 25: Trauma Thoraks

Gambaran radiologi sebagai pegangan Gambaran radiologi sebagai pegangan kemungkinan cedera pembuluh darah besar dalam kemungkinan cedera pembuluh darah besar dalam rongga toraksrongga toraks

Pelebaran mediastinumPelebaran mediastinum

Hilang/tertutupnya lengkung aorta/aorta knobHilang/tertutupnya lengkung aorta/aorta knob

Deviasi trachea kekananDeviasi trachea kekanan

Hilangnya ruang antara arteri pulmonal & aortaHilangnya ruang antara arteri pulmonal & aorta

Bronkhus utama kiri tertekan kebawahBronkhus utama kiri tertekan kebawah

Deviasi esophagus kearah kananDeviasi esophagus kearah kanan

Pelebaran paratrakheal tidak merataPelebaran paratrakheal tidak merata

Pelebaran para spinalPelebaran para spinal

Adanya pleura / apical capAdanya pleura / apical cap

Hemotoraks kiriHemotoraks kiri

Patah tulang iga 1 atau 2 atau scapulaPatah tulang iga 1 atau 2 atau scapula

Page 26: Trauma Thoraks

CEDERA PADA DIAFRAGMACEDERA PADA DIAFRAGMA

Sering terjadi pada sebelah kiri karena adanya hepar Sering terjadi pada sebelah kiri karena adanya hepar disebelah kanan dapat mengurangi kemungkinan disebelah kanan dapat mengurangi kemungkinan rupture atau mengurangi kemungkinan rupture atau mengurangi kemungkinan terdiagnosisnya ruptur diafragma kananterdiagnosisnya ruptur diafragma kanan

Trauma tumpul menyebabkan robekan cukup besar, Trauma tumpul menyebabkan robekan cukup besar, memungkinkan herniasi organ abdomen. Trauma memungkinkan herniasi organ abdomen. Trauma tajam menyebabkan robekan kecil, sering tajam menyebabkan robekan kecil, sering memerlukan waktu cukup lama untuk berkembang memerlukan waktu cukup lama untuk berkembang menjadi hernia diafragmamenjadi hernia diafragma

Tindakan torakoskopi akan lebih memastikanTindakan torakoskopi akan lebih memastikan

Tindakan definitif : penjahitan langsungTindakan definitif : penjahitan langsung

Page 27: Trauma Thoraks

CEDERA SALURAN NAFASCEDERA SALURAN NAFAS

Cedera trachea & brunchus utama merupakan cedera Cedera trachea & brunchus utama merupakan cedera yang cukup fatal, sering terlihat saat pemeriksaan yang cukup fatal, sering terlihat saat pemeriksaan awal. Sering akibat trauma tumpul yg terjadi kira2 1 awal. Sering akibat trauma tumpul yg terjadi kira2 1 inchi diatas karina.inchi diatas karina.

Kebanyakan penderita meninggal ditempat kejadian, Kebanyakan penderita meninggal ditempat kejadian, bila sampai di RS resiko kematian akan bila sampai di RS resiko kematian akan karena karena trauama lain yg menyertaitrauama lain yg menyertai

Gejala klinis: hemoptisis, emfisema subkutan, tension Gejala klinis: hemoptisis, emfisema subkutan, tension pneumotorakspneumotoraks

Diagnosis yang pasti ditegakkan denagn Diagnosis yang pasti ditegakkan denagn bronkhoskopibronkhoskopi

Terapi definitif: operasi reparasi dari rupture yang Terapi definitif: operasi reparasi dari rupture yang ditemukanditemukan

Page 28: Trauma Thoraks

V. AKIBAT LAIN CEDERA TORAKSV. AKIBAT LAIN CEDERA TORAKS1.1. Emfisema kutisEmfisema kutis2.2. Traumatik asfiksiaTraumatik asfiksia3.3. Patah tulang iga, sternum dan scapulaPatah tulang iga, sternum dan scapula4.4. Trauma tumpul esophagusTrauma tumpul esophagus

EMFISEMA KUTISEMFISEMA KUTIS- Disebabkan cedera saluran nafas, Disebabkan cedera saluran nafas,

parenkhim paru, ledakan atau parenkhim paru, ledakan atau penggunaan ventilasi dengan tekanan penggunaan ventilasi dengan tekanan positifpositif

- Bila penyebabnya kebocoran parenkhim Bila penyebabnya kebocoran parenkhim paru, pemasangan drain toraks harus paru, pemasangan drain toraks harus dilakukan untuk mengantisipasi dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya tension pneumotorakstimbulnya tension pneumotoraks

Page 29: Trauma Thoraks

TRAUMATIK ASFIKSIATRAUMATIK ASFIKSIA

Tergencetnya toraks akan menimbulkan Tergencetnya toraks akan menimbulkan kompresi mendadak pada vena kava kompresi mendadak pada vena kava superior superior mengakibatkan timbulnya mengakibatkan timbulnya bercak2 kemerahan / petechiae pada bercak2 kemerahan / petechiae pada daerah wajah dan lengan atasdaerah wajah dan lengan atas

Dapat terjadi edema bahkan edema otakDapat terjadi edema bahkan edema otak

Terapi dilakukan pada trauma Terapi dilakukan pada trauma penyertanyapenyertanya

Page 30: Trauma Thoraks

PATAH TULANG IGA, STERNUM & PATAH TULANG IGA, STERNUM & SCAPULASCAPULA

Fraktur pada iga 1-3, scapula atau Fraktur pada iga 1-3, scapula atau sternum harus dicurigai adanya cedera yg sternum harus dicurigai adanya cedera yg lebih luas yg mungkin mengenai daerah lebih luas yg mungkin mengenai daerah kepala, leher, paru, pembuluh darah besarkepala, leher, paru, pembuluh darah besarUmumnya akibat benturan langsung Umumnya akibat benturan langsung sehingga memungkinkan jaringan sehingga memungkinkan jaringan dibawahnya akan terkena trauma jugadibawahnya akan terkena trauma jugaPaling sering mengalami trauma iga Paling sering mengalami trauma iga bagian tengah, iga ke 4-9bagian tengah, iga ke 4-9Yang penting menghilangkan rasa sakit Yang penting menghilangkan rasa sakit agar penderita bisa bernafas baik agar penderita bisa bernafas baik sehingga hipoksia, hiperksrbi dan asidosis sehingga hipoksia, hiperksrbi dan asidosis bisa dicegahbisa dicegah

Page 31: Trauma Thoraks

TRAUMA TUMPUL ESOPHAGUSTRAUMA TUMPUL ESOPHAGUSWalaupun jarang tetapi dapat mematikan bila tidak Walaupun jarang tetapi dapat mematikan bila tidak diketahuidiketahuiDisebabkan oleh gaya kompresi pada gaster akibat trauma Disebabkan oleh gaya kompresi pada gaster akibat trauma pada abdomen bagian ataspada abdomen bagian atasBisa juga disebabkan karena kesalahan pemasangan Bisa juga disebabkan karena kesalahan pemasangan instrument instrument ( selang nasogaster, endoskopi, dilator )( selang nasogaster, endoskopi, dilator )Dipertimbangkan terjadi pada kasus:Dipertimbangkan terjadi pada kasus:

- Adanya pneumotoraks / hemotoraks kiri tanpa adanya Adanya pneumotoraks / hemotoraks kiri tanpa adanya fraktur igafraktur iga

- Penderita dg trauma langsung didaerah epigastrium dan Penderita dg trauma langsung didaerah epigastrium dan merasa nyeri atau syok yang tidak proporsional dg merasa nyeri atau syok yang tidak proporsional dg traumanyatraumanya

- Didaptkan sisa makanan pada drain toraksDidaptkan sisa makanan pada drain toraks- Terapi: drainase pada rongga pleura dan mediastinum Terapi: drainase pada rongga pleura dan mediastinum

dengan penjahitan langsungdengan penjahitan langsung