TRAUMA MAXILLOFACIAL

Click here to load reader

download TRAUMA MAXILLOFACIAL

of 45

description

LONG CASE PLASTIKTRAUMA MAXILLOFACIAL

Transcript of TRAUMA MAXILLOFACIAL

PowerPoint Presentation

Disusun olehFawza Nabila FaudziAhmed Abrizan HassanNoor Amy Farhana M.AminAinil Fatima Zainodin

FRAKTUR MAKSILLOFACIALKonsulen DR. dr. Fonny Josh Sp.B. Sp.BP-RE

BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINAPRIL 2015

IDENTITAS PASIENNama: Jane KamilRM: 707000Jenis kelamin: PerempuanTgl lahir: 05/06/1975Umur: 39 tahunTgl MRS: 02-04-2015DPJP: Dr. dr. Fonny Josh,Sp.BP-RE

2Keluhan utama : Nyeri pada bagian daguAnamnesis terpimpin : Keluhan nyeri pada dagu yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan tidak ada, mual dan muntah tidak ada. Riwayat perdarahan telinga ada (+), riwayat perdarahan hidung tidak ada(-). Pasien sulit mengunyah makanan tapi bisa menelan.Mekanisme trauma: Pasien menaiki motor dan menabrak motor yang lain dari arah samping, lalu pasien jatuh dengan wajah terutama bagian dagu terbentur ke aspal.ANAMNESIS3FOTO KLINIS ( 8 APRIL 2015)

Airway: Bebas, pasien bisa berbicara seperti biasa

Breathing: Dada simetris, Pernapasan: 22x/menit, Krepitasi Tidak adaBunyi pernafasan :vesikuler, Bunyi Tambahan :Ronki -/- Wheezing -/-

Circulation TD : 120/80 mmHg, Nadi: 85x Reguler

Disability:GCS 15 (E4M6V5), Pupil : IsokorDiameter 2mm/2mmExposure : Suhu axilla 36,5C

PEMERIKSAAN FISISPRIMARY SURVEYRegio MandibulaInspeksi: Tampak luka robek 5 x 1 cm, Hematom ada, Maloklusi adaPalpasi : Nyeri tekan ada.

Regio OrisInspeksi: Tampak hematom di sekitar labium orisPalpasi: Nyeri Tekan ada

Regio Zygomaticum Inspeksi: Tampak hematom dengan edema di pipi kananPalpasi: Ada Nyeri tekan SECONDARY SURVEYFOTO KLINIS (3 APRIL 2015)

7FOTO KEPALA AP/LATERAL (02 April 2015)KESANFraktur ramus mandibula dextra. Fraktur corpus mandibula dextra.

8LABORATORIUM (23 Maret 2015)Darah rutinResultWBC10,9RBC4,08HGB12,9HCT39,3PLT246CT/BT80/30GDS110SGOT/SGPT20/11HBsAgNon-reactive9FOTO MSCT Kepala 3D Non-Kontras (02 April 2015)KESANFraktur processus condilaris os mandibula bilateral.

Fraktur regio mental os mandibula.

Fraktur os maxilla kanan.

10

Fraktur processus condilaris os mandibula bilateral.Fraktur regio mental os mandibula.Fraktur os maxilla kanan.

DIAGNOSIS-Fraktur Simfisis Mandibula.Fraktur Dentoalveolar Maxilla.Fraktur Os. Condilus Mandibula Bilateral.12PENATALAKSANAANCocktail : Vitamin K, Vitamin C, Adona, As. Traneksamat, Dicynone13PROGNOSISDISKUSIDEFINISITrauma maksilofasial mengacu pada setiap cedera pada wajah atau rahang yang disebabkan oleh kekuatan fisik, benda asing, hewan atau gigitan manusia, atau luka bakar.Ginwalla MSN, Dhanasekharan CK. Maxillofacial trauma. Association of Oral and Maxillofacial Surgery. Available online : http://www.aomsi.com/facialtrauma.htmlEPIDEMIOLOGISubodh SN, Harsha P, Hemant G, Sarwar A, et al. An Epidemiological Study on Pattern and Incidence of Mandibular Fractures. Plastic Surgery International. p. 1-8. 2012.

ANATOMI WAJAH

Netter, Frank H. Atlas Human Anatomy Fourth Edition; Enhanced International Edition. Saunders, an imprint of Elsevier Inc. .p. 2-9. 2006

Netter, Frank H. Atlas Human Anatomy Fourth Edition; Enhanced International Edition. Saunders, an imprint of Elsevier Inc. .p. 2-9. 2006

ANATOMI MANDIBULA

KLASIFIKASI MANDIBULANetter, Frank H. Atlas Human Anatomy Fourth Edition; Enhanced International Edition. Saunders, an imprint of Elsevier Inc. .p. 2-9. 2006TRAUMA WAJAH FRAKTUR MAKSILLA Le Fort I & II Le Fort III

Jayashree Sood. Maxillofacial and upper Airway Injuries Anaesthetic Impact; Indian Journal of Anaesthesia 2008;52:Suppl (5): 688-6998KLASIFIKASI TRAUMA WAJAH

LeFort mempelajari konfigurasi fraktur maksila dengan melakukan ujicoba memberi trauma frontal langsung ke sisi anterior tengkorak-tengkorakjenazah terpidana mati di Perancis. Dari uji coba itu, LeFort menemukan 3klasifikasi fraktur maksila sebagai berikut: Garis pada fraktur Lefort I (seringdisebut fraktur Guerin) membentuk fraktur transversal, garis pada fraktur LeFortII membentuk fraktur piramidal, garis pada fraktur LeFort III membentukdisjungsi kraniofasial (craniofascial dysjunction; terpisahnya tulang kranium daritulang wajah)21Fraktur Le Fort tipe I (Guerins)/ (transversal)merupakan jenis fraktur yang paling sering terjadi,Fraktur Le Fort I meliputi fraktur horizontal bagian bawah antara maxilla dan palatum/arkus alveolar kompleks. menyebabkan terpisahnya prosesus alveolaris dan palatum durum.Garis fraktur berjalan ke belakang melalui lamina pterigoid. Fraktur ini bisa unilateral atau bilateral.

Fraktur ini menyebabkan rahang atas mengalami pergerakan yang disebut floating jaw. Pergerakan palatum durum dan gigi bagian atas.Edema pada wajah Hipoestesia nervus infraorbital kemungkinan terjadi akibat dari adanya edema.

Hal ini dievaluasi dengan memegang gigi seri dan palatum durum dan mendorong masuk dan keluar secara lembut.

23Fraktur Le Fort tipe IIFraktur Le Fort tipe II = fraktur piramidal. Berjalan melalui tulang hidung dan diteruskan ke tulang lakrimalis, dasar orbita, pinggir infraorbita dan menyebrang ke bagian atas dari sinus maksila juga ke arah lamina pterigoid sampai ke arah fossa pterigopalatina. Fraktur pada lamina kribriformis dan atap sel sel etmoid dapat merusak sistem lakrimalis. Karena sangat mudah digerakkan maka disebut juga fraktur ini sebagai floating maxilla (maksila yang melayang) .

Fraktur Le Fort III Garis Fraktur melalui sutura nasofrontal diteruskan sepanjang ethmoid junction melalui fissure orbitalis superior melintang kearah dinding lateral ke orbita, sutura zigomatico-frontal dan sutura temporo-zigomatikum. Disebut juga sebagai cranio-facial disjunction. Merupakan fraktur yang memisahkan secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.

FRAKTUR MANDIBULAKondilar / SubkondilarAngulusKorpus mandibulaSimpisis

Joseph L. Russell, Watts .T, Mandible Fracture Evaluation and Management ; Department of Otolaryngology The University of Texas Medical Branch 2013; 1-9 FRAKTUR MANDIBULA1/3 fraktur mandibula terjadi di daerah kondilar-subkondilar,1/3 terjadi di daerah angulus, dan 1/3 lainnya terjadi di daerah korpus, simfisis, dan parasimfisis. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah lemah pada mandibula. Angulus diperlemah oleh adanya gigi molar ketiga dan ke anterior, daerah parasimfisis diperlemah oleh akar gigi taring yang panjang, dan daerah subkondilar merupakan daerah yang tipis.

FRAKTUR ZYGOMATIKUMZygoma didukung oleh 4 regio Sutura Zygomaticofrontal (ZF)Inferior orbital rim (IO)Sutura Zygomaticotemporal Zygomaticomaxillary buttressOgata.H, S. Yoshiaki, Kishi.K A New Classification of Zygomatic Fracture Featuring Zygomaticofrontal Suture: Injury Mechanism and Guide to treatment ; Plastic Surgery An International Journal, Department of Plastic and Reconstructive Surgery, Keio University Shinjuku Ward Tokyo Japan; p. 1-7;2013

Shear TypeGreenstick Type Ada celah / deviasi ZFTidak Ada celah / deviasi ZF

Greenstick tipe Medial Greenstick tipe Lateral

Shear tipe Medial Shear tipe LateralFraktur zygomatikumDIAGNOSISANAMNESISDapat bernapas keluar dari kedua sisi hidung?Apakah mengalami kesulitan berbicara?Apakah memiliki penglihatan ganda atau masalah lain dengan lapang pandang?Apakah pendengaran normal ?Apakah mengalami mati rasa pada wajah?Apakah pernah punya luka di wajah sebelumnya atau operasi, termasuk prosedur untuk memperbaiki penglihatan?Apakah ada perubahan pada letak gigi?Apakah ada gigi yang menyakitkan atau longgar?PEMERIKSAAN FISIS

GEJALA KLINISWajah bagian atas: Aksial dan koronal CT scan. Alternatif termasuk skull AP/Lateral dan WatersWajah tengah: Aksial dan koronal CT scan. Alternatif termasuk Waters dan posteroanterior, submental vertex (kendi-handle), dan pandangan oklusalWajah yang lebih rendah: Panoramik. Alternatif termasuk aksial dan koronal CT scan, tampilan posteroanterior, kanan dan kiri pandangan miring lateral mandibula, Townes memanjang dan pandangan oklusalRADIOLOGIPEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-Scan 3DPanoramic

Foto skull AP Lateral

Foto watersPENATALAKSANAANAirwayBreathingCirculationDisabilityExposureCeallaigh PO, Ekanaykae K, Patton DW. Diagnosis and Management of Common Maxillofacial Injuries in The Emergency Department Part 1 : Advanced Trauma Life Support.Emerg Med J. 2006; 23 (10): p.796-7. KONSERVATIFArthur KA, John GA. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Medscape.OPERASIFraktur MaxilarisORIF apabila ada fraktur berat yang menyebabkan mobilitas rahang atasDilakukan dengan fiksasi intermaxillary tepi tulang piriform dan zygomaticomaxillary buttres.

Arthur KA, John GA. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Medscape.Fraktur MandibulaFraktur simfisis atau korpus mandibula fiksasi sementara dengan kawat pengantin (kawat 24-gauge dibungkus sekitar 2 gigi di kedua sisi fraktur)Fraktur mandibula tanpa disertai displacement reduksi tertutup dan fiksasi intermaxillary selama 5-6 minggu. namun banyak pasien memilih ORIF

Arthur KA, John GA. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Medscape.Fraktur OrbitaKerjasama dengan bagian oftalmologiPendekatan operasi subciliary (banyak komplikasi) subtarsal transconjunctival (komplikasi minimal) transconjunctival dengan canthotomy lateral

Arthur KA, John GA. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Medscape.KOMPLIKASIKomplikasi Fraktur MandibularKomplikasi Fraktur OrbitalKomplikasi Fraktur ZygomaticSubodh SN, Harsha P, Hemant G, Sarwar A, et al. An Epidemiological Study on Pattern and Incidence of Mandibular Fractures. Plastic Surgery International. p. 1-8. 2012.

Netter, Frank H. Atlas Human Anatomy Fourth Edition; Enhanced International Edition. Saunders, an imprint of Elsevier Inc. .p. 2-9. 2006

Jayashree Sood. Maxillofacial and upper Airway Injuries Anaesthetic Impact; Indian Journal of Anaesthesia 2008;52:Suppl (5): 688-6998

Joseph L. Russell, Watts .T, Mandible Fracture Evaluation and Management ; Department of Otolaryngology The University of Texas Medical Branch 2013; 1-9

Ceallaigh PO, Ekanaykae K, Patton DW. Diagnosis and Management of Common Maxillofacial Injuries in The Emergency Department Part 1 : Advanced Trauma Life Support.Emerg Med J. 2006; 23 (10): p.796-7.

Arthur KA, John GA. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Medscape.

Ogata.H, S. Yoshiaki, Kishi.K A New Classification of Zygomatic Fracture Featuring Zygomaticofrontal Suture: Injury Mechanism and Guide to treatment ; Plastic Surgery An International Journal, Department of Plastic and Reconstructive Surgery, Keio University Shinjuku Ward Tokyo Japan; p. 1-7;2013

REFERENSITERIMA KASIH