TRANSPARAN-HAN 1

77
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Bahan Ajar Diklatpim Tk. III Bahan Ajar Diklatpim Tk. III ( ( oleh: Eddy Warman S.H) oleh: Eddy Warman S.H)

Transcript of TRANSPARAN-HAN 1

Page 1: TRANSPARAN-HAN 1

HUKUM ADMINISTRASI NEGARAHUKUM ADMINISTRASI NEGARABahan Ajar Diklatpim Tk. IIIBahan Ajar Diklatpim Tk. III

((oleh: Eddy Warman S.H)oleh: Eddy Warman S.H)

BADP PROVINSI RIAUBADP PROVINSI RIAU

Page 2: TRANSPARAN-HAN 1

SUMBER SENGKETA

TUN

PERIZINAN

KEPEGA-

WAIAN

PER-TARIFAN

PER-

TANAHAN

JAMINAN SOSIAL

PENGATURAN LALU LINTAS

PER-

PAJAKANDLL

PERUMA-

HAN

KESEHA-

TAN

LINGKU-

NGAN

DAMPAK PELAKSANAAN HAN

Page 3: TRANSPARAN-HAN 1

Interaksi Sosial Politik Interaksi Sosial Politik antara Pemerintah dan antara Pemerintah dan

MasyarakatMasyarakat

PEMERINTAH

MASYARAKAT SWASTA

DINAMIS KOMPLEKS

BERAGAM

Page 4: TRANSPARAN-HAN 1

@ MENCARI@ MEMPEROLEH@ MEMBERI INFORMASI PENYEL NEGARA

DAPAT LAYANAN YANG ADIL DAPAT PERLIN DUNGAN HUKUM

SAMPAIKAN :• SARAN• PENDAPAT ATAS KP PENYELENGGARA NEGARA

Page 5: TRANSPARAN-HAN 1

AparaturPemerintah

Daerah yangDibutuhkan

Adalah :

Good Governance

CleanGovernment

Akuntabilitas

Responsibility

Transparancy

Efisien &Efektive

Adil

Proporsional

Partisipatif

Profesional

Page 6: TRANSPARAN-HAN 1

HAK DAERAHHAK DAERAH Mengatur & mengurus sendiri urusan Mengatur & mengurus sendiri urusan

PemerintahannyaPemerintahannya Memilih pemimpin daerahMemilih pemimpin daerah Mengelola aparatur daerahMengelola aparatur daerah Mengelola kekayaan daerahMengelola kekayaan daerah Memungut pajak daerah & RetribusiMemungut pajak daerah & Retribusi Mendapatkan pembagian hasil dari pengelolaan SDA Mendapatkan pembagian hasil dari pengelolaan SDA

& SD lainnya yg berada didaerah& SD lainnya yg berada didaerah Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yg sahMendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yg sah Mendapatkan hak lainnya yg diatur dalam peraturan Mendapatkan hak lainnya yg diatur dalam peraturan

perundang-undanganperundang-undangan

Page 7: TRANSPARAN-HAN 1

KEWAJIBAN DAERAHKEWAJIBAN DAERAH

Melindungi masy, menjaga Melindungi masy, menjaga perasatuan kesatuan, dan kerukunan perasatuan kesatuan, dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRInasional serta keutuhan NKRI

Meningkatkan kualitas kehidupan Meningkatkan kualitas kehidupan masy masy

Mengembangkan kehidupan Mengembangkan kehidupan demokrasidemokrasi

Mewujudkan keadilan & pemerataan Mewujudkan keadilan & pemerataan Meningkatkan pelayanan dasar Meningkatkan pelayanan dasar

pendudukanpendudukan Menyediakan fasilitas pelayanan Menyediakan fasilitas pelayanan

kesehatan, sosial, dan fasilitas umum kesehatan, sosial, dan fasilitas umum yg layakyg layak

Page 8: TRANSPARAN-HAN 1

Batasan HukumBatasan Hukum

1.1. E. UtrechE. Utrech : Hukum adalah Himpunan peraturan- : Hukum adalah Himpunan peraturan-peraturan/larangan-larang-an) dan karena itu harus peraturan/larangan-larang-an) dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.ditaati oleh masyarakat itu.

2.2. E.M. MeyersE.M. Meyers ( (De Algemene Begrip-pen van het De Algemene Begrip-pen van het Burgelijk RechtBurgelijk Recht) : Hukum semua aturan yang ) : Hukum semua aturan yang mengandung per-timbangan kesusilaan, ditujukan mengandung per-timbangan kesusilaan, ditujukan kepa-da tingkah laku manusia dalam ma-syarakat, kepa-da tingkah laku manusia dalam ma-syarakat, dan menjadi pedoman bagi Penguasa Negara dalam dan menjadi pedoman bagi Penguasa Negara dalam melakukan tugasnya.melakukan tugasnya.

3.3. Leon Duguit Leon Duguit : Hukum ialah aturan tingkah laku para : Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyara-kat, aturan yang daya anggota masyara-kat, aturan yang daya penggunaan-nya pada saat tertentu diindahkan oleh penggunaan-nya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat.suatu masyarakat.

Page 9: TRANSPARAN-HAN 1

sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar me-nimbulkan reaksi yang jika dilanggar me-nimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.pelanggaran itu.

4.4. Immanuel Kant Immanuel Kant : Hukum ialah kese-luruhan : Hukum ialah kese-luruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan ke-hendak bebas dari orang lain, menu-dengan ke-hendak bebas dari orang lain, menu-ruti peraturan hukum tentang kemer-dekaan.ruti peraturan hukum tentang kemer-dekaan.

5.5. S.M Amin S.M Amin (Bertamasya ke Alam Hukum) : (Bertamasya ke Alam Hukum) : Hukum adalah kumpulan-kumpulan peraturan-Hukum adalah kumpulan-kumpulan peraturan-aturan yang ter-diri dari norma dan sanksi-aturan yang ter-diri dari norma dan sanksi-sanksi, tu-juan hukum adalah mengadakan ke-sanksi, tu-juan hukum adalah mengadakan ke-tatatertiban dalam pergaulan manu-sia, tatatertiban dalam pergaulan manu-sia, sehingga keamanan dan keter-tiban terpelihara.sehingga keamanan dan keter-tiban terpelihara.

Page 10: TRANSPARAN-HAN 1

6.6. JCT Simorangkir JCT Simorangkir dan dan Woerjono Woerjono Sastropranoto Sastropranoto (Pelajaran Hukum Indonesia) (Pelajaran Hukum Indonesia) Hukum ialah peraturan-peraturan yang Hukum ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manu-sia dalam lingkungan masyarakat laku manu-sia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana ter-hadap berwajib, pelanggaran mana ter-hadap peraturan-peraturan tadi ber-akibatkan peraturan-peraturan tadi ber-akibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.tertentu.

7.7. M.H Tirtaatmidjaja M.H Tirtaatmidjaja (Pokok-pokok Hukum (Pokok-pokok Hukum Perniagaan) : Hukum ialah semua aturan Perniagaan) : Hukum ialah semua aturan (norma) yang harus dituruti dalam tingkah (norma) yang harus dituruti dalam tingkah laku tindakan-tinda-kan dalam pergaulan laku tindakan-tinda-kan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar aturan-aturan itu kerugian jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri/ harta.akan membahayakan diri sendiri/ harta.

Page 11: TRANSPARAN-HAN 1

NEGARA HUKUMa. Negara berdasarkan atas hukum yaitu segala

perbuatan / tindakan pemerin-tah didalam menjalankan tugas dan fungsinya harus didasarkan kepada hukum dan peraturan perundang-un-dangan yang berlaku.

b. Konsep negara hukum berkembang pada akhir abad 18 dan awal 19, di Eropa Kontinental dikembangkan oleh Immanuel Kant dan Frederich Julius Stahl yang lebih dikenal den-gan RECHTS STAATS, sedangkan di negara-negara Anglo Saxon dikem-bang oleh A.V Dicey yang lebih di-kenal dengan RULE OF LAW.

Page 12: TRANSPARAN-HAN 1

Adapun unsur-unsur Rechtsstaats (Eropa) dan Adapun unsur-unsur Rechtsstaats (Eropa) dan Rule of Law (Anglo Saxon).Rule of Law (Anglo Saxon).

RechtsstaatRechtsstaat Rule of LawRule of Law

Perlindungan Perlindungan terhadap terhadap HAMHAM..

Supremasi aturan Supremasi aturan hukumhukum

Pemisahan/pem-Pemisahan/pem-bagian kekuasaan bagian kekuasaan negara untuk negara untuk menjamin menjamin HAMHAM..

Kedudukan yang Kedudukan yang sama dihadapan sama dihadapan hukum.hukum.

Pemerintah ber-Pemerintah ber-dasarkan dasarkan PUU.PUU.

Adanya jaminan Adanya jaminan terhadap terhadap HAMHAM..

Adanya Peradilan Adanya Peradilan Administrasi.Administrasi.

Page 13: TRANSPARAN-HAN 1

INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUMINDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM

a.a. Penjelasan UUD 1945 mengenai Sistem Penjelasan UUD 1945 mengenai Sistem Pemerintahan Negara RI:Pemerintahan Negara RI:

1.1. Indonesia Ialah negara berdasar-kan atas hukum Indonesia Ialah negara berdasar-kan atas hukum (Rechtsstaat), ti-dak berdasarkan pada (Rechtsstaat), ti-dak berdasarkan pada kekuasaan belaka (Machtsstaat).kekuasaan belaka (Machtsstaat).

2.2. Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) tidak ber-sifat absolutisme (Kekuasaan dasar) tidak ber-sifat absolutisme (Kekuasaan yang tidak terbatas).yang tidak terbatas).

b.b. Pasal 1 ayat (3) Amandemen Ketiga UUD 1945: Pasal 1 ayat (3) Amandemen Ketiga UUD 1945: Negara Indonesia adalah negara hukum.Negara Indonesia adalah negara hukum.

Page 14: TRANSPARAN-HAN 1

PRINSIP NEGARA HUKUMPRINSIP NEGARA HUKUMNegara berdasarkan atas hukum harus didasarkan atas

hukum yang baik dan adil. Hukum yang baik adalah hukum yang demokratis yang didasarkan atas

kehendak rakyat, sedangkan hukum yang adil adalah hukum yang sesuai dan memenuhi maksud dan

tujuan setiap hukum, yakni keadilan.

Page 15: TRANSPARAN-HAN 1

PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARANEGARA

1)1) E. UtrechtE. Utrecht mengetengahkan “HAN (hukum mengetengahkan “HAN (hukum pemerintahan) adalah men-guji hubungan hukum pemerintahan) adalah men-guji hubungan hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat (Ambsdrager) administrasi negara pejabat (Ambsdrager) administrasi negara melakukan tugas mereka yang khusus”. Selanjutnya melakukan tugas mereka yang khusus”. Selanjutnya E, Utrecht men-jelaskan bahwa “HAN adalah yang E, Utrecht men-jelaskan bahwa “HAN adalah yang mengatur sebagian lapagan pekerja-an administrasi mengatur sebagian lapagan pekerja-an administrasi negara.negara.

2)2) Cornelis Van VollenhouvenCornelis Van Vollenhouven : HAN ialah kesemua : HAN ialah kesemua kaidah-kaidah hukum yang bukan hukum tata kaidah-kaidah hukum yang bukan hukum tata negara mate-riil, bukan hukum perdata materiil dan negara mate-riil, bukan hukum perdata materiil dan bukan hukum pidana materiil (Teori residu).bukan hukum pidana materiil (Teori residu).

Page 16: TRANSPARAN-HAN 1

3)3) J.M Baron de GerandoJ.M Baron de Gerando : hukum administrasi : hukum administrasi adalah peraturan-pera-turan yang mengatur adalah peraturan-pera-turan yang mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah dan hubungan timbal balik antara pemerintah dan rakyat (rakyat (Le droit administratif a pour object le Le droit administratif a pour object le regles qui regissent les rapports recip-roques regles qui regissent les rapports recip-roques de I’administration avec les administresde I’administration avec les administres).).

4)4) Prof. Mr.J. OppenheimProf. Mr.J. Oppenheim : Hukum ad- : Hukum ad-ministrasi negara adalah keseluruhan aturan-ministrasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang harus menjalankan aturan hukum yang harus menjalankan kekuasaannya. Jadi pa-da asasnya mengatur kekuasaannya. Jadi pa-da asasnya mengatur negara dalam keadaan bergerak (staat in negara dalam keadaan bergerak (staat in beweging).beweging).

5)5) Dr.Mr.H.J RomijnDr.Mr.H.J Romijn : Hukum admini-strasi : Hukum admini-strasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan negara adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengatur negara dalam keadaan hukum yang mengatur negara dalam keadaan bergerak.bergerak.

Page 17: TRANSPARAN-HAN 1

6)6) PrajudiPrajudi AtmosudirdjoAtmosudirdjo : HAN adalah hukum : HAN adalah hukum mengenai seluk beluk adminis-trasi negara mengenai seluk beluk adminis-trasi negara (HAN heteronom) dan hukum yang dicipta (HAN heteronom) dan hukum yang dicipta atau merupakan hasil buatan administrasi atau merupakan hasil buatan administrasi negara (HAN otonom).negara (HAN otonom).

Page 18: TRANSPARAN-HAN 1

HAKEKAT DAN CAKUPAN HANHAKEKAT DAN CAKUPAN HAN

Hakekat HANHakekat HAN mengatur hubungan hukum mengatur hubungan hukum antara Pemerintah dengan war-ganya serta antara Pemerintah dengan war-ganya serta memberikan perlindungan hukum kepada memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat atau warga negaranya dari tindakan masyarakat atau warga negaranya dari tindakan sewenang-wewenang aparatur Pemerintah.sewenang-wewenang aparatur Pemerintah.

Cakupan HANCakupan HAN (Prajudi Atmo-sudirdjo) : (Prajudi Atmo-sudirdjo) : adalah HAN mengatur we-wenang, tugas, fungsi, adalah HAN mengatur we-wenang, tugas, fungsi, dan tingkah laku para Pejabat Administrasi dan tingkah laku para Pejabat Administrasi Negara. Negara.

Page 19: TRANSPARAN-HAN 1

Van Wijk-Konjnenbelt dan P. de Haan Cs.Van Wijk-Konjnenbelt dan P. de Haan Cs. Mengatakan HAN meliputi :Mengatakan HAN meliputi :

a)a) Mengatur sarana bagi penguasa untuk Mengatur sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendali-kan mengatur dan mengendali-kan masyarakat;masyarakat;

b)b) Mengatur cara - cara partisipasi warga Mengatur cara - cara partisipasi warga negara dalam proses pen-gaturan dan negara dalam proses pen-gaturan dan pengendalian tersebut;pengendalian tersebut;

c)c) Perlindungan hukum (rechtsbe-sherming);Perlindungan hukum (rechtsbe-sherming);

d)d) Menetapkan norma-norma fundamental Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan yang bagi penguasa untuk pemerintahan yang baik (baik (algemene beginselen van behoorlijk algemene beginselen van behoorlijk bestuurbestuur).).

Page 20: TRANSPARAN-HAN 1

PENGERTIAN HUKUM TATA NEGARAPENGERTIAN HUKUM TATA NEGARA

1.1. Prof. Mr.J. Oppenheim Prof. Mr.J. Oppenheim ::Hukum Tata Negara ialah keseluruh-an aturan-Hukum Tata Negara ialah keseluruh-an aturan-aturan hukum yang meng-adakan alat-alat aturan hukum yang meng-adakan alat-alat perlengkapan dan mengatur kekuasaannya.perlengkapan dan mengatur kekuasaannya.

2.2. Fritz FlenerFritz Flener : :Hukum Tata Negara mengatur negara dalam Hukum Tata Negara mengatur negara dalam keadaan pasif, sedangkan HAN mengatur negara keadaan pasif, sedangkan HAN mengatur negara dalam keada-an aktif.dalam keada-an aktif.

3.3. Dr.Mr.H.J.RomijnDr.Mr.H.J.Romijn::Hukum Tata Negara ialah keseluruh-an aturan - Hukum Tata Negara ialah keseluruh-an aturan - aturan hukum yang meng-atur negara dalam aturan hukum yang meng-atur negara dalam keadaan statis sedangkan Hukum Administrasi keadaan statis sedangkan Hukum Administrasi negara ialah aturan-aturan hukum yang mengatur negara ialah aturan-aturan hukum yang mengatur negara dalam keadaan dinamis.negara dalam keadaan dinamis.

Page 21: TRANSPARAN-HAN 1

4. Van Vollenhouven : Hukum Tata Negara adalah sekumpulan peraturan - peraturan hukum yang menentukan badan-badan kenegaraan serta mem-beri wewenang itu kepada badan - badan tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah kedudukannya.

5. Djokosutono : Hukum Tata Negara sebagai hukum mengenai organisasi jabatan-jabatan di dalam rangka pan-dangan mereka terhadap “Negara se-0bagai organisasi”.

Page 22: TRANSPARAN-HAN 1

TUJUAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA:1. Memberikan batasan dan ke-wenangan

terhadap Pejabat Administrasi Negara;2. Memberikan perlindungan terhadap rakyat atau

badan hukum perdata dari tindakan sewenang-wenang Pejabat Administrasi Negara.

TUJUAN PERADILAN ADMINIS-TRASI NEGARA :• Prayudi : Tujuan Peradilan Administrasi adalah

mengem-bangkan dan memelihara ad-ministrasi negara yang menurut hukum (rechtmatig) atau tepat menurut UU ( wetmatig) atau tepat secara fungsional (efektif) dan atau berfungsi secara efisien.

Page 23: TRANSPARAN-HAN 1

2. Sachran Basah: Tujuan Peradilan Administrasi adalah untuk memberi-kan pengayoman hukum dan kepas-tian hukum, baik bagi rakyat maupun bagi administrasi negara dalam arti terjaganya keseimbangan kepenting-an masyarakat dengan kepentingan individu.

3. S.F Marbun: Tujuan Peradilan Admi-nistrasi dapat dirumuskan secara preventif untuk mencegah tindakan-tindakan administrasi negara yang melawan hukum dan merugikan, se-dangkan secara represif ditujukan terhadap tindakan-tindakan adminis-trasi negara yang melawan hukum dan merugikan rakyat perlu dan harus dijatuhi sanksi.

Page 24: TRANSPARAN-HAN 1

BENTUK PERBUATAN PEMERINTAHBENTUK PERBUATAN PEMERINTAH

a.a. Jenis-jenis perbuatan pemerintahJenis-jenis perbuatan pemerintah

1)1) Perbuatan non yuridisPerbuatan non yuridis

2)2) Perbuatan yuridis (Perbuatan yuridis (rechtshan-deling)rechtshan-deling)

b.b. Perbuatan pemerintah yang ber-sifat Perbuatan pemerintah yang ber-sifat hukum publikhukum publik

1)1) Perbuatan hukum publik yang bersegi dua, Perbuatan hukum publik yang bersegi dua, dandan

2)2) Perbuatan hukum publik yang bersegi satu.Perbuatan hukum publik yang bersegi satu.

c.c. Perbuatan Pemerintah yang ber-sifat Perbuatan Pemerintah yang ber-sifat hukum privat.hukum privat.

Page 25: TRANSPARAN-HAN 1

PERBUATAN PEMERINTAHPERBUATAN PEMERINTAH(Perbuatan Yang Dilaksanakan Pejabat (Perbuatan Yang Dilaksanakan Pejabat

AdministrasiAdministrasi

a.a. PERBUATAN PEMERINTAH DILAK-SANAKAN PERBUATAN PEMERINTAH DILAK-SANAKAN BERDASARKAN:BERDASARKAN:

1.1. Peraturan Perundang-undangan yang ada;Peraturan Perundang-undangan yang ada;

2.2. Belum ada Peraturan Perun-dangannya Belum ada Peraturan Perun-dangannya (Freies Ermessen / Discretion).(Freies Ermessen / Discretion).

b.b. Freies Ermessen / Discretion /Kebijakan:Freies Ermessen / Discretion /Kebijakan:

1.1. Sjachran BasahSjachran Basah : Freies Ermessen adalah : Freies Ermessen adalah keleluasan dalam menen-tukan kebijakan-keleluasan dalam menen-tukan kebijakan-kebijakan melalui sikap tindak administrasi kebijakan melalui sikap tindak administrasi negara yang harus dapat dipertanggung-negara yang harus dapat dipertanggung-jawabkan.jawabkan.

Page 26: TRANSPARAN-HAN 1

2. AV. DICEY (Bagir Manan) discreationary power adalah berisi kebebasan Mahkota atau aparat-nya untuk melaksanakan suatu tin-dakan tanpa terlebih dahulu harus meminta persetujuan/pengatur oleh parlemen.

3. S.F Marbun Freies Ermessen adalah kebebasan untuk bertindak atas inisiatif sendiri menyelesaikan persoalan-persoalan penting dan mendesak yang muncul secara tiba-tiba, dimana hukum tidak mengaturnya.

Page 27: TRANSPARAN-HAN 1

c.c. TOLAK UKUR PENGGUNAAN FREIES TOLAK UKUR PENGGUNAAN FREIES ERMESSEN / DISCRETION/ KEBIJAKAN:ERMESSEN / DISCRETION/ KEBIJAKAN:

1.1. Adanya kebebasan yang dimung-kinkan Adanya kebebasan yang dimung-kinkan oleh hukum kepada admini-strasi negara oleh hukum kepada admini-strasi negara untuk bertindak atas inisiatif sendiri;untuk bertindak atas inisiatif sendiri;

2.2. Terdapat persoalan yang penting dan Terdapat persoalan yang penting dan segera mendesak untuk se-gera segera mendesak untuk se-gera diselesaikan;diselesaikan;

3.3. Harus dapat dipertanggungjawab-kan Harus dapat dipertanggungjawab-kan secara moral dan hukum.secara moral dan hukum.

Page 28: TRANSPARAN-HAN 1

HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA MORAL DAN HUKUMSECARA MORAL DAN HUKUM

1.1. Secara moral : berdasarkan Pancasila dan Secara moral : berdasarkan Pancasila dan Sumpah/Janji;Sumpah/Janji;

2.2. Secara Hukum:Secara Hukum:

a.a. Batas atas: wajib taat asas ter-hadap tata urutan Batas atas: wajib taat asas ter-hadap tata urutan peraturan per-undang-undangan Indonesia, baik peraturan per-undang-undangan Indonesia, baik secara vertikal maupun secara horizontal dan secara vertikal maupun secara horizontal dan tidak melanggar hukum;tidak melanggar hukum;

b.b. Batas bawah: tidak boleh me-langgar hak warga Batas bawah: tidak boleh me-langgar hak warga negara atas pe-kerjaan dan penghidupan yang negara atas pe-kerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaanlayak bagi kemanusiaan..

Page 29: TRANSPARAN-HAN 1

PERSOALAN YANG PENTING DAN MENDESAK PERSOALAN YANG PENTING DAN MENDESAK (Marcus Lukman) adalah :(Marcus Lukman) adalah :

1.1. Persoalan yang muncul harus men-yangkut Persoalan yang muncul harus men-yangkut kepentingan umum;kepentingan umum;

2.2. Munculnya secara tiba-tiba dan be-rada diluar Munculnya secara tiba-tiba dan be-rada diluar rencana;rencana;

3.3. Untuk mengatasi hal tersebut PUU-nya secara Untuk mengatasi hal tersebut PUU-nya secara khusus belum ada;khusus belum ada;

4.4. Penyelesaiannya tidak bisa memakai prosedur Penyelesaiannya tidak bisa memakai prosedur Administrasi biasa (Normal);Administrasi biasa (Normal);

5.5. Jika tidak cepat diselesaikan persoal-an tersebut Jika tidak cepat diselesaikan persoal-an tersebut menimbulkan kerugian bagi kepentingan umum.menimbulkan kerugian bagi kepentingan umum.

Page 30: TRANSPARAN-HAN 1

KEPUTUSAN (BESHIKKING)KEPUTUSAN (BESHIKKING)

1.1. E.Utrecht E.Utrecht : Beshikking/Ketetapan ialah suatu : Beshikking/Ketetapan ialah suatu perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang dilakukan oleh alat-alat pemerintah berdasarkan dilakukan oleh alat-alat pemerintah berdasarkan suatu kekuasaan istimewa.suatu kekuasaan istimewa.

2.2. W.F Prins W.F Prins : Beshikking/Ketetapan ialah suatu : Beshikking/Ketetapan ialah suatu tindakan hukum sepihak dalam lapangan tindakan hukum sepihak dalam lapangan pemerintahan yang dilakukan oleh alat pemerintahan pemerintahan yang dilakukan oleh alat pemerintahan berdasarkan wewenang yang ada pada alat satu berdasarkan wewenang yang ada pada alat satu organ itu.organ itu.

3.3. Van der Pot Van der Pot : Beshikking/Ketetapan ialah suatu : Beshikking/Ketetapan ialah suatu perbuatan yang dilakukan oleh alat-alat perbuatan yang dilakukan oleh alat-alat pemerintahan dan per-nyataan-pernyataan alat-alat pemerintahan dan per-nyataan-pernyataan alat-alat pemerin-tahan dalam menyelenggarakan hal pemerin-tahan dalam menyelenggarakan hal istimewa dengan maksud mengada-kan perubahan istimewa dengan maksud mengada-kan perubahan dalam perhubungan-perhubungan hukum.dalam perhubungan-perhubungan hukum.

Page 31: TRANSPARAN-HAN 1

4.4. Sjachran Basah Sjachran Basah : Beshikking/Ketetapan ialah : Beshikking/Ketetapan ialah keputusan tertulis dari administrasi negara yang keputusan tertulis dari administrasi negara yang mempunyai akibat hukum untuk me-nyelenggarakan mempunyai akibat hukum untuk me-nyelenggarakan pemerintahan (dalam arti kata sempit).pemerintahan (dalam arti kata sempit).

5.5. UU No.5 Tahun 1986 UU No.5 Tahun 1986 :Keputusan ialah suatu :Keputusan ialah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN, yang berisi tindakan hukum TUN, Badan/Pejabat TUN, yang berisi tindakan hukum TUN, yang berdasarkan PUU yang berlaku, yang bersifat yang berdasarkan PUU yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang/Badan Hukum Per-data.hukum bagi seseorang/Badan Hukum Per-data.

6.6. Yang dapat disebut sebagai Badan / Pejabat Yang dapat disebut sebagai Badan / Pejabat Administrasi Negara adalah :Administrasi Negara adalah :

a.a. Instansi resmi pemerintah dibawah Presiden Instansi resmi pemerintah dibawah Presiden (Eksekutif);(Eksekutif);

Page 32: TRANSPARAN-HAN 1

b.b. Instansi resmi diluar pemerintahan (Badan Instansi resmi diluar pemerintahan (Badan Negara)Negara)

c.c. Badan Hukum Perdata yang didirikan oleh Badan Hukum Perdata yang didirikan oleh Pemerintah;Pemerintah;

d.d. Instansi Swasta yang bekerja sama dengan Instansi Swasta yang bekerja sama dengan Pemerintah;Pemerintah;

e.e. Lembaga Swasta yang melaksana-kan tugas Lembaga Swasta yang melaksana-kan tugas pemerintahan.pemerintahan.

Page 33: TRANSPARAN-HAN 1

JENIS KEPUTUSANJENIS KEPUTUSAN

1.1. Keputusan yang bersifat Positif :Keputusan yang bersifat Positif :a.a. Keputusan yang umumnya menim-bulkan Keputusan yang umumnya menim-bulkan

/melahirkan keadaan hukum baru./melahirkan keadaan hukum baru.b.b. Keputusan mendirikan / membubar-kan suatu Keputusan mendirikan / membubar-kan suatu

badan hukum.badan hukum.c.c. Keputusan yang menimbulkan hak baru yang Keputusan yang menimbulkan hak baru yang

menguntungkan.menguntungkan.d.d. Keputusan yang membebankan ke-wajiban baru.Keputusan yang membebankan ke-wajiban baru.

2.2. Keputusan yang bersifat Negatif: Ke-putusan untuk Keputusan yang bersifat Negatif: Ke-putusan untuk tidak melakukan suatu perbuatan dalam suatu tidak melakukan suatu perbuatan dalam suatu hubungan hukum/penolakan terhadap suatu hubungan hukum/penolakan terhadap suatu permohonan untuk melakukan / mengubah suatu permohonan untuk melakukan / mengubah suatu keadaan hukum tertentu yang telah ada.keadaan hukum tertentu yang telah ada.

Page 34: TRANSPARAN-HAN 1

Bentuk Keputusan negatif :Bentuk Keputusan negatif :

a.a. Suatu pernyataan tidak berwenang;Suatu pernyataan tidak berwenang;

b.b. Suatu pernyataan tidak diterima;Suatu pernyataan tidak diterima;

c.c. Suatu penolakan;Suatu penolakan;

3.3. Keputusan yang bersifat Konstitutif: Keputusan yang Keputusan yang bersifat Konstitutif: Keputusan yang menimbulkan hak baru bagi seorang yang namanya menimbulkan hak baru bagi seorang yang namanya tercantum dalam keputusan itu.tercantum dalam keputusan itu.

4.4. Keputusan yang bersifat Deklaratoir: Keputusan untuk Keputusan yang bersifat Deklaratoir: Keputusan untuk mengakui suatu hak yang telah ada dan diberikan mengakui suatu hak yang telah ada dan diberikan karena telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.karena telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

5.5. Keputusan menurut isinya :Keputusan menurut isinya :

a.a. Keputusan kilat;Keputusan kilat;

b.b. Keputusan tetap.Keputusan tetap.

Page 35: TRANSPARAN-HAN 1

KEPUTUSAN YANG SAHKEPUTUSAN YANG SAH1.1. Keputusan harus dibuat oleh Badan / Organ yang Keputusan harus dibuat oleh Badan / Organ yang

berwenang;berwenang;2.2. Keputusan harus diberi bentuk dan harus memenuhi Keputusan harus diberi bentuk dan harus memenuhi

prosedur pembuatannya;prosedur pembuatannya;3.3. Keputusan tidak boleh memuat keku-rangan yuridis;Keputusan tidak boleh memuat keku-rangan yuridis;4.4. Isi dan tujuan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan Isi dan tujuan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan

dasarnya.dasarnya.

KEPUTUSAN YANG TIDAK SAHKEPUTUSAN YANG TIDAK SAH1.1. Keputusan yang batal karena hukum;Keputusan yang batal karena hukum;2.2. Keputusan yang batal mutlak;Keputusan yang batal mutlak;3.3. Keputusan yang batal nisbi;Keputusan yang batal nisbi;4.4. Keputusan yang dapat dibatalkan;Keputusan yang dapat dibatalkan;5.5. Keputusan yang dapat dibatalkan mutlak dapat dibatalkan Keputusan yang dapat dibatalkan mutlak dapat dibatalkan

nisbi.nisbi.

Page 36: TRANSPARAN-HAN 1

SUMBER HUKUMSUMBER HUKUMPengertianPengertianSumber hukum adalah segala sesuatu yang Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan tersebut memaksa, sehingga apabila aturan-aturan tersebut di-langgar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan di-langgar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.nyata bagi pelanggarnya.Sumber hukum sendiri menurut Prof. Dr. Sudikno, Sumber hukum sendiri menurut Prof. Dr. Sudikno, SH sering dipergunakan dalam beberapa arti seperti SH sering dipergunakan dalam beberapa arti seperti berikut ini:berikut ini:a.a. Sebagai asas hukum, yaitu sesuatu yang Sebagai asas hukum, yaitu sesuatu yang

merupakan permulaan hukum, misalnya kehendak merupakan permulaan hukum, misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa.Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa.

b.b. Menunjukan sumber hukum ter-dahulu yang Menunjukan sumber hukum ter-dahulu yang memberikan bahan-bahan kepada hukum yang memberikan bahan-bahan kepada hukum yang sekarang berlakusekarang berlaku..

Page 37: TRANSPARAN-HAN 1

c.c. Sebagai sumber berlakunya yang memberikan Sebagai sumber berlakunya yang memberikan kekuatan penguasa, masyarakat.kekuatan penguasa, masyarakat.

d.d. Sebagai sumber dari mana hukum dapat diketahui Sebagai sumber dari mana hukum dapat diketahui misalnya dokumen dokumen, undang-undang, batu misalnya dokumen dokumen, undang-undang, batu bertulis.bertulis.

e.e. Sebagai sumber terbentuknya hukum atau sumber Sebagai sumber terbentuknya hukum atau sumber yang menimbulkan hukum.yang menimbulkan hukum.

Sumber hukum pada hakekatnyaSumber hukum pada hakekatnyadapat dibedakan menjadi 2, yaitu :dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.a. Sumber hukum materiilSumber hukum materiilb.b. Sumber hukum formalSumber hukum formal

Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor yang Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor yang mempengaruhi isi hukummempengaruhi isi hukum

Page 38: TRANSPARAN-HAN 1

Sumber hukum formal adalah sumber hukum Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang merupakan dasar dengan bentuk tertentu yang merupakan dasar berlakunya hukum secara formal.berlakunya hukum secara formal.

Termasuk dalam sumber hukum Termasuk dalam sumber hukum formal formal adalah :adalah :

• Undang-undangUndang-undang• KebiasaanKebiasaan• YurisprodensiYurisprodensi• Traktat (perjanjian antar negara)Traktat (perjanjian antar negara)• PerjanjianPerjanjian• DoktrinDoktrin

Page 39: TRANSPARAN-HAN 1

UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANGUndang-undang adalah peraturan negara yang Undang-undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat. Undang-berwenang dan mengikat masyarakat. Undang-undang dibedakan menjadi dua, yaitu :undang dibedakan menjadi dua, yaitu :

a.a. Undang-undang dalam arti materiil Adalah setiap Undang-undang dalam arti materiil Adalah setiap peraturan perundang-undangan yang isinya peraturan perundang-undangan yang isinya mengikat langsung kepada masyarakat umum.mengikat langsung kepada masyarakat umum.

b.b. Undang-undang dalam arti formal Adalah setiap Undang-undang dalam arti formal Adalah setiap peraturan perundang yang dibentuk oleh alat peraturan perundang yang dibentuk oleh alat perlengkap-an negara yang berwenang melalui perlengkap-an negara yang berwenang melalui tata cara dan prosedur yang ber-laku. Undang-tata cara dan prosedur yang ber-laku. Undang-undang dalam arti formal pada hakikatnya adalah undang dalam arti formal pada hakikatnya adalah keputusan alat perlengkapan negara yang karena keputusan alat perlengkapan negara yang karena cara pem-bentukannya disebut undang-undang.cara pem-bentukannya disebut undang-undang.

Page 40: TRANSPARAN-HAN 1

Asas berlakunya undang-undang:Asas berlakunya undang-undang:

a.a. Undang-undang tidak boleh berlaku surut;Undang-undang tidak boleh berlaku surut;b.b. Undang-undang yang berlaku kemudian Undang-undang yang berlaku kemudian

membatalkan undang-undang terdahulu sejauh membatalkan undang-undang terdahulu sejauh undang-undang itu mengatur hal yang sama (undang-undang itu mengatur hal yang sama ( lex lex posterior derogat legi prioriposterior derogat legi priori).).

c.c. Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi mem-punyai derajat yang lebih tinggi, lebih tinggi mem-punyai derajat yang lebih tinggi, sehingga apabila ada dua macam undang-undang sehingga apabila ada dua macam undang-undang yang tidak se-derajat mengatur obyek yang sama yang tidak se-derajat mengatur obyek yang sama dan saling bertentangan maka hakim harus dan saling bertentangan maka hakim harus menerapkan undang-undang yang lebih tinggi dan menerapkan undang-undang yang lebih tinggi dan me-nyatakan undang-undang yang lebih rendah me-nyatakan undang-undang yang lebih rendah tidak mengikat (tidak mengikat (lex superior derogat legi inferiorilex superior derogat legi inferiori).).

Page 41: TRANSPARAN-HAN 1

c.c. Undang-undang yang khusus menge-sampingkan Undang-undang yang khusus menge-sampingkan undang-undang yang bersifat umum (undang-undang yang bersifat umum ( lex specialis lex specialis derogat legi generaliderogat legi generali))

d.d. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat.Undang-undang tidak dapat diganggu gugat.

Page 42: TRANSPARAN-HAN 1

KEBIASAANKEBIASAANKebiasaan adalah perbuatan manusia yang Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang. Ke-biasaan tersebut dilakukan berulang-ulang. Ke-biasaan tersebut diterima oleh masya-rakat sehingga masyarakat ber-diterima oleh masya-rakat sehingga masyarakat ber-anggapan memang harus berlaku demikian kalau anggapan memang harus berlaku demikian kalau tidak berbuat demikian merasa berlawanan dengan tidak berbuat demikian merasa berlawanan dengan kebiasa-an dan merasa melakukan pelang-garaan kebiasa-an dan merasa melakukan pelang-garaan terhadap hukum. Beberapa syarat tertentu, yaitu :terhadap hukum. Beberapa syarat tertentu, yaitu :

a.a. Adanyan perbuatan tertentu yang dilakukan Adanyan perbuatan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dalam masyarakat tertentu.secara berulang-ulang dalam masyarakat tertentu.

b.b. Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang bersangkutan.bersangkutan.

Contoh : kebiasaan perjanjian bagi hasil antara Contoh : kebiasaan perjanjian bagi hasil antara pemilik sawah dengan penggarapnya. pemilik sawah dengan penggarapnya.

Page 43: TRANSPARAN-HAN 1

YURISPRUDENSIYURISPRUDENSIMenurut ketentuan pasal 22 AB jo pasal 14 Undang-Menurut ketentuan pasal 22 AB jo pasal 14 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 bahwa seorang hakim undang Nomor 14 tahun 1970 bahwa seorang hakim tidak boleh menolak jika diminta memutuskan suatu tidak boleh menolak jika diminta memutuskan suatu perkara dengan alasan karena belum ada aturan perkara dengan alasan karena belum ada aturan hukumnya.hukumnya.Dari kenyataan yang demikian dapat dimengerti Dari kenyataan yang demikian dapat dimengerti dalam praktek peradilan bahwa hakim adalah dalam praktek peradilan bahwa hakim adalah pembentuk undang-undang.pembentuk undang-undang.Ada dua macam yurisprodensi yaitu :Ada dua macam yurisprodensi yaitu :

a.a. Yurisprudensi tetap ialah keputusan hakim yang Yurisprudensi tetap ialah keputusan hakim yang terjadi karena rangkai-an keputusan serupa dan terjadi karena rangkai-an keputusan serupa dan dijadikan dasar atau patokan untuk memutuskan dijadikan dasar atau patokan untuk memutuskan suatu perkara (standar arresten);suatu perkara (standar arresten);

Page 44: TRANSPARAN-HAN 1

b.b. Yurisprudensi tidak tetap ialah ke-putusan hakim Yurisprudensi tidak tetap ialah ke-putusan hakim terdahulu yang bukan standar arresten.terdahulu yang bukan standar arresten.

Page 45: TRANSPARAN-HAN 1

TRAKTATTRAKTATTraktat sebagai hukum formal harus disetujui oleh Traktat sebagai hukum formal harus disetujui oleh DPR kemudian baru diratifikasi oelh Presiden dan DPR kemudian baru diratifikasi oelh Presiden dan setelah itu baru mengikat terhadap negara peserta setelah itu baru mengikat terhadap negara peserta dan warga negaranya.dan warga negaranya.

Traktat yang memerlukan persetujuan DPR adalah Traktat yang memerlukan persetujuan DPR adalah traktat yang mengandung materi sebagai berikut :traktat yang mengandung materi sebagai berikut :

a.a. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik luar negeri misalnya mempengaruhi haluan politik luar negeri misalnya perubahan wilayah.perubahan wilayah.

b.b. Perjanjian kerjasama ekonomi,pinjaman.Perjanjian kerjasama ekonomi,pinjaman.c.c. Soal-soal yang menurut UUD dan sistem Soal-soal yang menurut UUD dan sistem

perundang-undangan kita harus diatur dengan perundang-undangan kita harus diatur dengan bentuk undang-undang misalnya soal bentuk undang-undang misalnya soal kewarganegaraan,kehakiman. kewarganegaraan,kehakiman.

Page 46: TRANSPARAN-HAN 1

PERJANJIANPERJANJIANPerjanjian (overeenkomst) adalah suatu peristiwa Perjanjian (overeenkomst) adalah suatu peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk mela-kukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu.mela-kukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu.Perjanjian adalah sah apabila meme-nuhi syarat-Perjanjian adalah sah apabila meme-nuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam pasal 1320 syarat sebagaimana ditetapkan dalam pasal 1320 KUHKUH Perdata, yaitu : Perdata, yaitu :a.a. Orang yang mengadakan perjanjian garus cakap Orang yang mengadakan perjanjian garus cakap

dalam arti mampu membuat perjanjian (orang dalam arti mampu membuat perjanjian (orang dewasa, tidak sakit ingatan);dewasa, tidak sakit ingatan);

b.b. Ada kata sepakat atau persesuaian kehendak Ada kata sepakat atau persesuaian kehendak antara para pihak yang bersangkutan;antara para pihak yang bersangkutan;

c.c. Mengenai obyek tertentu;Mengenai obyek tertentu;d.d. Dasar yang halal atau kausa.Dasar yang halal atau kausa.

Page 47: TRANSPARAN-HAN 1

Disamping unsur-unsur yang harus dipenuhi ada Disamping unsur-unsur yang harus dipenuhi ada juga asas-asas dalam perjanjian, yaitu :juga asas-asas dalam perjanjian, yaitu :

a.a. Asas konsensualisme adalah perjanji-an itu telah Asas konsensualisme adalah perjanji-an itu telah terjadi apabila telah ada konsensus antara pihak-terjadi apabila telah ada konsensus antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian.pihak yang mengadakan perjanjian.

b.b. Asas kebebasan berkontrak artinya seseorang bebas Asas kebebasan berkontrak artinya seseorang bebas untuk mengadakan perjanjian bebas mengenai apa untuk mengadakan perjanjian bebas mengenai apa yang diperjanjikan bebas pula menentukan bentuk yang diperjanjikan bebas pula menentukan bentuk perjanjiannya.perjanjiannya.

c.c. Asas pacta sunt servanda maksudnya adalah bila Asas pacta sunt servanda maksudnya adalah bila perjanjian telah disepakati berlaku mengikat para perjanjian telah disepakati berlaku mengikat para pihak yang bersangkutan sebagai undang-undang.pihak yang bersangkutan sebagai undang-undang.

Page 48: TRANSPARAN-HAN 1

DOKTRINDOKTRIN

Pendapat para sarjana hukum yang merupakan Pendapat para sarjana hukum yang merupakan doktrin adalah sumber hukum, tempat hakim dapat doktrin adalah sumber hukum, tempat hakim dapat menemuk-an hukumnya. Ilmu hukum adalah sum-ber menemuk-an hukumnya. Ilmu hukum adalah sum-ber hukum tetapi ilmu hukum bukan hukum karena tidak hukum tetapi ilmu hukum bukan hukum karena tidak mempunyai kekuat-an mengikat sebagai hukum mempunyai kekuat-an mengikat sebagai hukum seperti undang-undang.seperti undang-undang.

Page 49: TRANSPARAN-HAN 1

SUMBER HUKUM ADMINISTRASI HEGARASUMBER HUKUM ADMINISTRASI HEGARA

Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 perihal sistem Pem-erintahan Negara ditegaskan perihal sistem Pem-erintahan Negara ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasar atas bahwa Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan hukum (Rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat).belaka (Machtsstaat).

Sumber hukum formal yang dijadikan sebagai dasar Sumber hukum formal yang dijadikan sebagai dasar hukum nasional adalah sebagai berikut :hukum nasional adalah sebagai berikut :

1.1. Pancasila;Pancasila;

2.2. Undang-Undang Dasar 1945;Undang-Undang Dasar 1945;

3.3. Ketetapan MPR;Ketetapan MPR;

4.4. Undang-Undang;Undang-Undang;

5.5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU);(PERPU);

Page 50: TRANSPARAN-HAN 1

6.6. Peraturan Pemerintah;Peraturan Pemerintah;

7.7. Keputusan Presiden;Keputusan Presiden;

8.8. PERMEN/KEPMENPERMEN/KEPMEN

9.9. Peraturan Daerah (PERDA);Peraturan Daerah (PERDA);

10.10. Yurisprudensi;Yurisprudensi;

11.11. Hukum Tidak Tertulis;Hukum Tidak Tertulis;

12.12. Hukum Internasional;Hukum Internasional;

13.13. Keputusan TUN;Keputusan TUN;

14.14. Doktrin.Doktrin.

Page 51: TRANSPARAN-HAN 1

Sedangkan Tata Urutan dan Sumber Peraturan Sedangkan Tata Urutan dan Sumber Peraturan Perundang-undangan sebagaimana diatur di dalam Perundang-undangan sebagaimana diatur di dalam Ketetap-an MPR No. III/MPR/2000,Ketetap-an MPR No. III/MPR/2000, sebagai berikut :sebagai berikut :

a)a) Undang-Undang Dasar 1945;Undang-Undang Dasar 1945;

b)b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c)c) Undang-undang;Undang-undang;

d)d) Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-Undang (PERPU);Undang (PERPU);

e)e) Peraturan Pemerintah;Peraturan Pemerintah;

f)f) Keputusan Presiden;Keputusan Presiden;

g)g) Peraturan DaerahPeraturan Daerah..

Page 52: TRANSPARAN-HAN 1

PERADILAN TATA USAHA NEGARAPERADILAN TATA USAHA NEGARA

1.1. ALASAN PENDIRIAN PTUNALASAN PENDIRIAN PTUNa.a. Landasan Filosofis :Landasan Filosofis :

1)1) Mencapai suatu masyarakat adil dan makmur;Mencapai suatu masyarakat adil dan makmur;2)2) Negara Indonesia adalah Negara Hukum;Negara Indonesia adalah Negara Hukum;3)3) Menghindari adanya kese-wenang-wenangan Menghindari adanya kese-wenang-wenangan

aparatur pemerintah terhadap rakyat;aparatur pemerintah terhadap rakyat;4)4) Menciptakan aparatur pemerin-tah yang efisien, Menciptakan aparatur pemerin-tah yang efisien,

efektif, bersih dan berwibawa.efektif, bersih dan berwibawa.

b.b. Landasan Yuridis:Landasan Yuridis:1)1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Page 53: TRANSPARAN-HAN 1

1)1) UU No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok UU No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Ke-hakiman sebagaimana telah di-Kekuasaan Ke-hakiman sebagaimana telah di-ubah dengan UU No. 4 Th. 2004;ubah dengan UU No. 4 Th. 2004;

2)2) UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan UU Agung sebagaimana telah diubah dengan UU No. 5 Th 2004.No. 5 Th 2004.

c.c. Landasan Sosiologis :Landasan Sosiologis :Memberikan Perlindungan dan ke-pastian hukum Memberikan Perlindungan dan ke-pastian hukum terhadap masyarakat.terhadap masyarakat.

2.2. TUJUAN:TUJUAN:Untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah Untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan negaranya yang ditimbulkan akibat dengan negaranya yang ditimbulkan akibat keputusan TUN yang diambil oleh Penjabat keputusan TUN yang diambil oleh Penjabat Administrasi Negara.Administrasi Negara.

Page 54: TRANSPARAN-HAN 1

BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG PTUNBEBERAPA PENGERTIAN TENTANG PTUN

1.1. Tata Usaha Negara adalah Adminis-trasi Negara Tata Usaha Negara adalah Adminis-trasi Negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urus-an pemerintah baik di pusat mau-pun daerah.urus-an pemerintah baik di pusat mau-pun daerah.

2.2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Ne-gara adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Ne-gara adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintah ber-dasarkan peraturan perundang-pemerintah ber-dasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.undangan yang berlaku.

3.3. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dike-luarkan oleh badan atau penetapan tertulis yang dike-luarkan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha yang berisi tindakan hukum Tata Pejabat Tata Usaha yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang bersifat perundang-undangan yang berlaku,yang bersifat konkret , indivi-dual.konkret , indivi-dual.

Page 55: TRANSPARAN-HAN 1

Dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi Dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.seseorang atau badan hukum perdata.

4.4. Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara,baik di pusat atau Pejabat Tata Usaha Negara,baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.undangan yang berlaku.

5.5. Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap Badan / Pejabat Tata Usaha Negara dan terhadap Badan / Pejabat Tata Usaha Negara dan diajukan ke Pengadilan untuk mendapatkan diajukan ke Pengadilan untuk mendapatkan keputusan.keputusan.

Page 56: TRANSPARAN-HAN 1

6.6. Tergugat adalah Badan / Pejabat Tata Usaha Tergugat adalah Badan / Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilim-wewenang yang ada padanya atau yang dilim-pahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau pahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata.badan hukum perdata.

Page 57: TRANSPARAN-HAN 1

YANG TIDAK TERMASUK DALAM YANG TIDAK TERMASUK DALAM KEPUTUSAN TUNKEPUTUSAN TUN

1.1. Keputusan TUN yang merupakan per-buatan hukum Keputusan TUN yang merupakan per-buatan hukum perdata.perdata.

2.2. Keputusan TUN yang merupakan pengaturan yang Keputusan TUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum.bersifat umum.

3.3. Keputusan TUN yang masih memer-lukan Persetujuan.Keputusan TUN yang masih memer-lukan Persetujuan.4.4. Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan

ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana.hukum pidana.

5.5. Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 58: TRANSPARAN-HAN 1

6.6. Keputusan TUN mengenai tata usaha ABRI.Keputusan TUN mengenai tata usaha ABRI.

7.7. Keputusan Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun Keputusan Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun di daerah, mengenai hasil pemilihan umum.di daerah, mengenai hasil pemilihan umum.

Page 59: TRANSPARAN-HAN 1

PUTUSAN PENGADILANPUTUSAN PENGADILAN

1.1. Jenis Putusan :Jenis Putusan :

a.a. Gugatan ditolak;Gugatan ditolak;

b.b. Gugatan dikabulkan;Gugatan dikabulkan;

c.c. Gugatan tidak diterima;Gugatan tidak diterima;

d.d. Gugatan Gugur.Gugatan Gugur.

2.2. Pelaksanaan Putusan:Pelaksanaan Putusan:

a.a. Putusan Pengadilan harus diucap-kan dalam sidang Putusan Pengadilan harus diucap-kan dalam sidang terbuka untuk umum (Ps. 108 ayat 1);terbuka untuk umum (Ps. 108 ayat 1);

b.b. Hanya Putusan Pengadilan yang telah memperoleh Hanya Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan (Ps.115);kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan (Ps.115);

c.c. Salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh Salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,dikirimkan kepada para pihakkekuatan hukum tetap,dikirimkan kepada para pihak

Page 60: TRANSPARAN-HAN 1

dengan surat tercatat oleh Panitera Pengadilan dengan surat tercatat oleh Panitera Pengadilan setempat atas perintah Ketua Pengadilan yang setempat atas perintah Ketua Pengadilan yang mengadili dalam tingkat pertama selambat-lambatnya mengadili dalam tingkat pertama selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari (Ps.116 ayat 1);dalam waktu 14 hari (Ps.116 ayat 1);

d.d. Dala, hal 4 bulan setelah putusan Pengadilan yang Dala, hal 4 bulan setelah putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap telah telah memperoleh kekuatan hukum tetap telah dikirimkan, tergugat tidak melaksanakan kewajib-dikirimkan, tergugat tidak melaksanakan kewajib-annya, maka Keputusan Tata Usaha Negara yang annya, maka Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu tidak mempunyai kekuatan hukum disengketakan itu tidak mempunyai kekuatan hukum lagi (Ps.116 ayat 2);lagi (Ps.116 ayat 2);

e.e. Dalam hal tergugat ditetapkan harus melaksanakan Dalam hal tergugat ditetapkan harus melaksanakan kewajibannya, dan kemudian setelah tiga bulan kewajibannya, dan kemudian setelah tiga bulan ternyata kewajiban tersebut tidak dilaksanakan-nya, ternyata kewajiban tersebut tidak dilaksanakan-nya, maka penggugat mengajukan permohonan kepada maka penggugat mengajukan permohonan kepada Ketua Peng-adilan, agar Pengadilan memerintah-kan Ketua Peng-adilan, agar Pengadilan memerintah-kan tergugat melaksanakan putusan Pengadilan tersebut tergugat melaksanakan putusan Pengadilan tersebut (Ps. 116 ayat 3);(Ps. 116 ayat 3);

Page 61: TRANSPARAN-HAN 1

f.f. Jika tergugat masih tetap tidak mau Jika tergugat masih tetap tidak mau melaksanakannya, Ketua Pengadilan mengajukan melaksanakannya, Ketua Pengadilan mengajukan hal ini kepada instansi atasannya menurut jenjang hal ini kepada instansi atasannya menurut jenjang jabatan (Ps 116 ayat 4);jabatan (Ps 116 ayat 4);

g.g. Instansi atasan dalam waktu 2 bulan setelah Instansi atasan dalam waktu 2 bulan setelah menerima pemberitahuan dari Ketua Pengadilan menerima pemberitahuan dari Ketua Pengadilan harus sudah meme-rintahkan pejabat untuk harus sudah meme-rintahkan pejabat untuk melaksanakan putusan Pengadilan tersebut (Ps. 116 melaksanakan putusan Pengadilan tersebut (Ps. 116 ayat 5);ayat 5);

h.h. Dalam hal instansi atasan, tidak mengindahkan Dalam hal instansi atasan, tidak mengindahkan maka Ketua Pengadil-an mengajukan hal ini kepada maka Ketua Pengadil-an mengajukan hal ini kepada Presi-den sebagai pemegang kekuasaan pemerintah Presi-den sebagai pemegang kekuasaan pemerintah tertinggi untuk memerin-tahkan pejabat tersebut tertinggi untuk memerin-tahkan pejabat tersebut melaksanakan putusan Pengadilan tersebut (Ps. 116 melaksanakan putusan Pengadilan tersebut (Ps. 116 ayat 6).ayat 6).

Page 62: TRANSPARAN-HAN 1

3.3. Ganti Rugi :Ganti Rugi :

a.a. Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban membayar ganti rugi dikirimkan kepada membayar ganti rugi dikirimkan kepada penggugat dan tergugat dalam waktu tiga hari penggugat dan tergugat dalam waktu tiga hari setelah putusan Pengadilan mem-peroleh setelah putusan Pengadilan mem-peroleh kekuatan hukum tetap (Ps. 120 ayat 1);kekuatan hukum tetap (Ps. 120 ayat 1);

b.b. Salinan Putusan Pengadilan yang berisi Salinan Putusan Pengadilan yang berisi kewajiban membayar ganti rugi dikirimkan pula kewajiban membayar ganti rugi dikirimkan pula oleh pengadil-an kepada Badan atau Pejabat Tata oleh pengadil-an kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dibebani kewajiban untuk Usaha Negara yang dibebani kewajiban untuk membayar ganti rugi tersebut dalam waktu 3 hari membayar ganti rugi tersebut dalam waktu 3 hari setelah keputusan pengadilan memperoleh setelah keputusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap(Ps. 120 ayat 2);kekuatan hukum tetap(Ps. 120 ayat 2);

Page 63: TRANSPARAN-HAN 1

c.c. Besarnya ganti rugi beserta tata cara pelaksanaan Besarnya ganti rugi beserta tata cara pelaksanaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Ps. diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Ps. 120 Ayat 3).120 Ayat 3).

4.4. Rehabilitasi :Rehabilitasi :

a.a. Dalam hal gugatan yang berkaitan dalam bidang Dalam hal gugatan yang berkaitan dalam bidang kepegawaian di-kabulkan sesuai dengan ketentuan kepegawaian di-kabulkan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 97 ayat (11), sebagaimana dimaksud dalam pasal 97 ayat (11), salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban tentang rehabilitasi dikirimkan ke-pada penggugat dan tentang rehabilitasi dikirimkan ke-pada penggugat dan tergugat da-lam waktu tiga hari setelah putusan itu tergugat da-lam waktu tiga hari setelah putusan itu memperoleh kekuatan hukum tetap (Ps. 121 ayat 2);memperoleh kekuatan hukum tetap (Ps. 121 ayat 2);

b.b. Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban tentang rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat tentang rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikirmkan pula oleh Pengadilan(1) dikirmkan pula oleh Pengadilan

Page 64: TRANSPARAN-HAN 1

kepada Badan atau Pejabat Tata kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Usaha Negara yang dibebani Negara yang dibebani kewajiban melaksanakan.kewajiban melaksanakan.

Rehabilitasi tersebut dalam waktu Rehabilitasi tersebut dalam waktu tiga hari tiga hari setelah putusan itu setelah putusan itu memperoleh kekuatan hukum memperoleh kekuatan hukum tetap tetap (Ps. 121 ayat 2).(Ps. 121 ayat 2).

5.5. Upaya Administratif :Upaya Administratif :

Upaya Administratif adalah suatu prosedur yang Upaya Administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang atau badan hukum dapat ditempuh oleh seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara.Keputusan Tata Usaha Negara.

Page 65: TRANSPARAN-HAN 1

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAH-AN YANG BAIKASAS-ASAS UMUM PEMERINTAH-AN YANG BAIKAsas-asas umum pemerintahan yang baik Asas-asas umum pemerintahan yang baik (behoorlijkheid), G.J Wiarda mengusulkan lima (behoorlijkheid), G.J Wiarda mengusulkan lima asas-asas umum pemerintahan yang baik, yaitu:asas-asas umum pemerintahan yang baik, yaitu:

1)1) Asas “fair play” (Asas “fair play” (het beginsel van fair playhet beginsel van fair play););2)2) Asas kecermatan (Asas kecermatan (zorgvuldigheidzorgvuldigheid););3)3) Asas sasaran yang tepat (Asas sasaran yang tepat (zuverheid van zuverheid van

oogmerkoogmerk););4)4) Asas keseimbangan (Asas keseimbangan (ovenwichtig-heidovenwichtig-heid))5)5) Asas kepastian hukum (Asas kepastian hukum (rechts-zekerheidrechts-zekerheid))

Sedangkan dalam yurisprudensi AROB (Peradilan Sedangkan dalam yurisprudensi AROB (Peradilan Administrasi Belanda) menyebutkan bahwa asas-Administrasi Belanda) menyebutkan bahwa asas-asas umum pemerintah baik meliputi: asas umum pemerintah baik meliputi:

Page 66: TRANSPARAN-HAN 1

1)1) Asas pertimbangan (Asas pertimbangan (motiveringsbeginselmotiveringsbeginsel););2)2) Asas kecermatan (Asas kecermatan (zorgvuldigheidsbeginselzorgvuldigheidsbeginsel););3)3) Asas kepastian hukum (Asas kepastian hukum (rechtszekerheidsbeginselrechtszekerheidsbeginsel););4)4) Asas kepercayaan atau asas menanggapi harapan Asas kepercayaan atau asas menanggapi harapan

yang telah ditimbulkan (yang telah ditimbulkan (vertrouwensbeginsel of vertrouwensbeginsel of beginsel van opgewekte verwachtingenbeginsel van opgewekte verwachtingen))

5)5) Asas persamaan (Asas persamaan (gelijkheidsbeginselgelijkheidsbeginsel))6)6) Asas keseimbangan (Asas keseimbangan (ovenwichtigheidsbeginselovenwichtigheidsbeginsel););7)7) Asas kewenangan (Asas kewenangan (behoegheidsbeginselbehoegheidsbeginsel););8)8) Asas fair play (Asas fair play (beginsel van fair playbeginsel van fair play))9)9) Larangan “detournement de pouvoir” (Larangan “detournement de pouvoir” (het verbod het verbod

detornement de pouvoirdetornement de pouvoir););10)10)Larangan bertindak sewenang-wenang (Larangan bertindak sewenang-wenang (het verbod het verbod

van willekeurvan willekeur).).

Page 67: TRANSPARAN-HAN 1

S.F Marbun merinci asas-asas umum pemerintahan yang S.F Marbun merinci asas-asas umum pemerintahan yang baik ke dalam 17 (tujuh belas) asas, yaitu :baik ke dalam 17 (tujuh belas) asas, yaitu :

1)1) Asas persamaan;Asas persamaan;2)2) Asas keseimbangan,keserasian dan keselarasan;Asas keseimbangan,keserasian dan keselarasan;3)3) Asas menghormati dan memberikan haknya setiap Asas menghormati dan memberikan haknya setiap

orang;orang;4)4) Asas ganti rugi karena kesalahan;Asas ganti rugi karena kesalahan;5)5) Asas kecermatan;Asas kecermatan;6)6) Asas kepastian hukum;Asas kepastian hukum;7)7) Asas kejujuran dan keterbukaan;Asas kejujuran dan keterbukaan;8)8) Asas larangan menyalahgunakan wewenang;Asas larangan menyalahgunakan wewenang;9)9) Asas larangan sewenang-wenang;Asas larangan sewenang-wenang;10)10)Asas kepercayaan atau pengharapan;Asas kepercayaan atau pengharapan;11)11)Asas motivasi;Asas motivasi;12)12)Asas kepantasan dan kewajaran;Asas kepantasan dan kewajaran;13)13)Asas pertanggung-jawaban;Asas pertanggung-jawaban;14)14)Asas kepekaan.Asas kepekaan.

Page 68: TRANSPARAN-HAN 1

15)15) Asas penyelenggaraan kepentingan umum;Asas penyelenggaraan kepentingan umum;

16)16) Asas kebijaksanaan;Asas kebijaksanaan;

17)17) Asas itikad baik.Asas itikad baik.

Sedangkan di Indonesia asas-asas umum pemerintahan Sedangkan di Indonesia asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana dikemukakan Prof.Kuntjoro yang baik sebagaimana dikemukakan Prof.Kuntjoro Purbopranoto adalah sebagai berikut:Purbopranoto adalah sebagai berikut:

1)1) Asas kepastian hukum (Asas kepastian hukum (principle of lergal securityprinciple of lergal security););

2)2) Asas keseimbangan (Asas keseimbangan (principle of proportionalityprinciple of proportionality););

3)3) Asas kesamaan (dalam mengambil keputusan pangreh/ Asas kesamaan (dalam mengambil keputusan pangreh/ principle of equalityprinciple of equality););

4)4) Asas bertindak cermat (Asas bertindak cermat (principle of carefulnessprinciple of carefulness););

5)5) Asas motivasi untuk setiap keputusan pangreh (Asas motivasi untuk setiap keputusan pangreh (principle of principle of motivationmotivation).).

Page 69: TRANSPARAN-HAN 1

6)6) Asas jangan mencampuradukan kewenangan Asas jangan mencampuradukan kewenangan ((principle of non misuse of competenceprinciple of non misuse of competence););

7)7) Asas permainan yang layak (Asas permainan yang layak (principle of fair playprinciple of fair play););8)8) Asas keadilan atau kewajaran (Asas keadilan atau kewajaran (principle of principle of

reasonableness or prohibition of arbitrarinessreasonableness or prohibition of arbitrariness););9)9) Asas menanggapi pengharapan yang wajar (Asas menanggapi pengharapan yang wajar (principle principle

of meeting raised expectationof meeting raised expectation););10)10)Asas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan Asas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan

yang batal (yang batal (principle of undoing the qonsequences of principle of undoing the qonsequences of annulled decisionannulled decision););

11)11)Asas perlindungan atas pandangan hidup (cara Asas perlindungan atas pandangan hidup (cara hidup) pribadi (hidup) pribadi (principle of protection the personal principle of protection the personal way of lifeway of life););

12)12)Asas kebijaksanaan (Asas kebijaksanaan (sapientiasapientia););13)13)Asas penyelenggaraan kepentingan umum (Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle principle

of public serviceof public service).).

Page 70: TRANSPARAN-HAN 1

UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN disebutkan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN disebutkan bahwa asas-asas umum penyeleng-garaan negara bahwa asas-asas umum penyeleng-garaan negara yang baik meliputi :yang baik meliputi :1)1) ASAS KEPASTIAN HUKUM,yaitu asas dalam ASAS KEPASTIAN HUKUM,yaitu asas dalam

negara hukum yang mengutamakan landasan negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,kepatuhan dan peraturan perundang-undangan,kepatuhan dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara;Negara;

2)2) ASAS TERTIB PENYELENGGARA-AN ASAS TERTIB PENYELENGGARA-AN NEGARA ,yaitu asas yang menjadi landasan NEGARA ,yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyeleng-garaan negara;pengendalian penyeleng-garaan negara;

3)3) ASAS KEPENTINGAN UMUM,yaitu asas yang ASAS KEPENTINGAN UMUM,yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara aspiratif,akomodatif, dan selektif;aspiratif,akomodatif, dan selektif;

Page 71: TRANSPARAN-HAN 1

4)4) ASAS KETERBUKAAN, yaitu membuka diri terhadap ASAS KETERBUKAAN, yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara;golongan, dan rahasia negara;

5)5) ASAS PROPORSIONALITAS, yaitu asas yang ASAS PROPORSIONALITAS, yaitu asas yang mengutamakan kese-imbangan antara hak dan mengutamakan kese-imbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara;kewajiban Penyelenggara Negara;

6)6) ASAS PROFESIONALITAS, yaitu asas yang ASAS PROFESIONALITAS, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ke-tentuan peraturan perundang-undang-an etik dan ke-tentuan peraturan perundang-undang-an yang berlaku; danyang berlaku; dan

Page 72: TRANSPARAN-HAN 1

7)7) ASAS AKUNTABILITAS yaitu asas yang ASAS AKUNTABILITAS yaitu asas yang menentukan setiap kegiatan dan hasil akhir dari menentukan setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyeleng-gara Negara harus dapat kegiatan Penyeleng-gara Negara harus dapat dipertang-gungjawabkan kepada masyarakat atau dipertang-gungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang ke-daulatan tertinggi rakyat sebagai pemegang ke-daulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.perundang-undangan yang berlaku.

Page 73: TRANSPARAN-HAN 1

PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIANPENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN

a.a. UU No.43 Tahun 1999, Pasal 35 :UU No.43 Tahun 1999, Pasal 35 :

1)1) Sengketa kepegawaian diselesai-kan melalui Sengketa kepegawaian diselesai-kan melalui Peradilan Tata Usaha Negara.Peradilan Tata Usaha Negara.

2)2) Sengketa Kepegawaian sebagai akibat Sengketa Kepegawaian sebagai akibat pelanggaran terhadap peraturan disiplin PNS pelanggaran terhadap peraturan disiplin PNS diselesaikan melalui upaya banding administratif diselesaikan melalui upaya banding administratif kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian.kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian.

b.b. UU No. 5 Tahun 1986 Pasal 1 Butir 4:UU No. 5 Tahun 1986 Pasal 1 Butir 4:

Sengketa TUN adalah sengketa yang timbul dalam Sengketa TUN adalah sengketa yang timbul dalam bidang TUN antara Orang/Badan Hukum Perdata bidang TUN antara Orang/Badan Hukum Perdata dengan Badan/Pejabat TUN, baik di Pusatdengan Badan/Pejabat TUN, baik di Pusat

Page 74: TRANSPARAN-HAN 1

maupun Daerah sebagai akibat di-keluarkanya Kep. maupun Daerah sebagai akibat di-keluarkanya Kep. TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasar-kan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasar-kan PUU yang berlaku.PUU yang berlaku.

Page 75: TRANSPARAN-HAN 1

KESIMPULANKESIMPULAN

1.1. Kekuasaan tanpa hukum adalah kezaliman, hukum Kekuasaan tanpa hukum adalah kezaliman, hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan (tanpa kekuasaan adalah angan-angan (Mochtar Mochtar kusuatmadjakusuatmadja););

2.2. HAN sangat penting dalam penye-lenggaraan HAN sangat penting dalam penye-lenggaraan kekuasaan Negara oleh Administrasi Negara.kekuasaan Negara oleh Administrasi Negara.

3.3. HAN Berfungsi dua sisi :HAN Berfungsi dua sisi :

a.a. HAN berperan mengatur wewe-nang, tugas dan HAN berperan mengatur wewe-nang, tugas dan fungsi Administrasi Negara;fungsi Administrasi Negara;

b.b. HAN membatasi kekuasaan Ad-ministrasi Negara.HAN membatasi kekuasaan Ad-ministrasi Negara.

4.4. HAN mengakibatkan sikap tindak Ad-ministrasi HAN mengakibatkan sikap tindak Ad-ministrasi Negara harus sesuai recht-matige dan wetmatige; Negara harus sesuai recht-matige dan wetmatige;

Page 76: TRANSPARAN-HAN 1

5.5. HAN berperan seluruh sikap tindak dan penggunaan HAN berperan seluruh sikap tindak dan penggunaan kekuasaan oleh Administrasi Negara.kekuasaan oleh Administrasi Negara.

6.6. KAPAN AKAN DIMULAI PENEGAK-KAN HUKUM KAPAN AKAN DIMULAI PENEGAK-KAN HUKUM DEMI TERCAPAINYA SUPREMASI HUKUM GUNA DEMI TERCAPAINYA SUPREMASI HUKUM GUNA ME-WUJUDKAN MASYARAKAT ADIL DAN ME-WUJUDKAN MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR.MAKMUR.

Page 77: TRANSPARAN-HAN 1

TERIMA KASIHTERIMA KASIH