HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

84
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA I Disusun: Nurainun Mangunsong, SH., M.Hum Dosen: Ilmu Hukum Tahun Akademik 2009/2010 HAN I

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Page 1: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA IDisusun: Nurainun Mangunsong, SH., M.Hum

Dosen: Ilmu Hukum

Tahun Akademik 2009/2010

HAN I

Page 2: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Negara Hukum &Hukum Administrasi Negara• Secara historis, konsepsi Negara Hukum tumbuh

dan berkembang dalam lintas sejarah yang beragam yang sangat dipengaruhi oleh geopolitik, ideologi, sosial budaya, dan perkembangan demokrasi kenegaraan suatu negara.

• Secara faktual terdapat konsepsi Negara Hukum Islam (Nomokrasi Islam), Negara Hukum Civil Law (Rechtsstaat), Negara Hukum Common Law (Rule of Law), Negara Hukum Sosialis, Negara Hukum Pancasila.

HAN I

Page 3: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Sejarah Negara Hukum• Telah muncul jauh sebelum revolusi Inggris 1688 dan kembali

muncul pada abad XVII dan mulai populer pada abad XIX.

• Pemikiran Negara Hukum sendiri telah menampakkan embrionya sejak jaman Plato dan dipertegas oleh Aristoteles.

• Terdapat dalam bukunya Nomoi, Plato bicara panjang lembar pentingnya penyelenggaraan negara yang berdasarkan penyelenggaraan (hukum) yang baik.

• Oleh Aristoteles (muridnya), pemikiran itu dikembangkan dalam bukunya Politica, dengan 3 unsur:

• 1. Pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan umum;

• 2. Pemerintahan dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan ketentuan-ketentuan umum, bukan hukum yang dibuat secara sewenang-wenang;

• 3. Pemerintahan konstitusional berarti pemerintahan yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan paksaan yang dilaksakan pemerintahan despotik.

HAN I

Page 4: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Lanjutan• Di kalangan Islam klasik, seperti ibn Abi Rabi’, Al-

Mawardi, dan Al-Ghazali, dan Islam Abad Pertengahan, seperti Ibn Khaldun, ide Nomoi Aristoteles ini dikembangkan dengan mengintegrasikannya pada Hukum Naqli (Alquran dan Sunnah) sebagai tuntuntan dalam kehidupan beragama, bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.

• Bahkan dalam pemikiran politik Islam Modern, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, M. Husein Haikal, Abd AL-Wahhab Khallaf, Ali Abd al-Raziq, dan Abu A’la Al-Maududi melakukan kategosisasi sistem pemerintahan berdasarkan periodeisasi. Meskipun berbeda-beda pandangan dalam menilai akan tetapi Islam jelas menganut konsep Nomokrasi Islam.

HAN I

Page 5: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Perkembangan di Eropa• Abad XIX, kemunculan Negara Hukum terjadi pasang naik dan

pasang surut mengitari sejarah pergumulan sosial politik negara yang ditandai oleh jatuhnya kekuasaan raja yang despotis akibat kalah perang, kebangkrutan, dan revolusi industri yang dimenangkan oleh kelompok borjuis.

• Julius Stahl (eropa kontinental dengan civil law system) merumuskan unsur-unsur Negara Hukum (Rechtsstaat) sbb:

• 1. perlindungan HAM

• 2. pemisahan atau pembagian kekuasaan demi jaminan hak itu

• 3. pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

• 4. peradilan administrasi dalam perselisihan.

HAN I

Page 6: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Di negara eropa barat lain di bawah Anglo Saxon System• Konsep Negara Hukum (the Rule of Law), oleh A.V.

Dicey dirumuskan sbb:• 1. Supremasi hukum (tidak ada kesewenang-

wenang atau seseorang hanya dapat dihukum jika melanggar hukum).

• Kedudukan yang sama di depan hukum (equality before the law).

• Terjaminnya HAM oleh undang-undang dan keputusan-keputusan pengaadilan.

HAN I

Page 7: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Popularitas Negara Hukum di Abad XXI• Negara Hukum = Demokrasi Konstitusional

• Demokrasi tanpa konstitusi = liar

• Konstitusi tanpa Demokrasi = kehilangan makna

• J.B.J.M. Ten Berge, menyebutkan prinsip negara hukum dan demokrasi sbb.

• Prinsip-prinsip Negara Hukum:

• 1. Asas Legalitas: UU secara umum harus memberikan jaminan (terhadap warga) dan tindakan (pemerintah) sewenang-wenang dan segala jenis tindakan yang tidak benar.

• 2. perlindungan HAM

• 3. Pemerintah terikat pada hukum

• 4. Monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum. Hukum harus dapat ditegakkan ketika hukum itu dilanggar.

• 5. Pengawasan oleh hakim yang merdeka. HAN I

Page 8: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Lanjutan• Prinsip-prinsip Demokrasi• 1. Perwakilan Politik• 2. Pertanggungjawaban politik kepada

konstituennya.• 3. pembagian dan pemisahan kewenangan di antara

organ pemerintahan.• 4. Pengawasan dan kontrol• 5. kejujuran dan keterbukaan pemerintahan untuk

umum• 6. Rakyat diberi kemungkinan untuk mengajukan

keberatan. HAN I

Page 9: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Menurut M. Tahir Azhari• Prinsip Negara Hukum Islam (Nomokrasi Islam):• 1. Kekuasaan sebagai amanah• 2. Musyawarah• 3. Keadilan• 4. Persamaan• 5. Pengakuan dan Perlindungan HAM• 6. Peradilan bebas• 7. Perdamaian• 8. Kesejahteraan• 9. Ketaatan Rakyat.

HAN I

Page 10: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Socialist Legality• Perwujudan sosialisme• Hukum adalah alat di bawah sosialisme• Penenkanan pada sosialisme: realisasi sosialisme

ketimbang hak-hak perseorangan.

HAN I

Page 11: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Type-type Negara Hukum• Negara Polisi (Polizei Staat): Negara memiliki

wewenang kemanan, kesejahteraan perekonomian (Sallus publica supreme lex: kepentingan umum sebagai yang harus diutamakan). Penentuannya bersifat subjektif (L’etat c’est moi: negara adalah aku/raja)ciri-cirinya:

• 1. penyelenggaraan negara positif (bestuur);• 2. penyelenggara negara negatif (menolak bahaya

yang mengancam negara).

HAN I

Page 12: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Type kedua• Negara Hukum Liberal: timbul sebagai reaksi negara

hukum polisi.• Praktik raja-raja yang despotik (Louis XIV yang

membawa perubahan politik dengan revolusi Perancis) 1789. Kegiatan kenegaraan hanya diselenggarakan raja bersama kaum borjuis. Peran borjuis semakin dominan ketika raja bangkrut kalah perang dan berhutang kepada borjuis.

• Type negara ini berbalik dengan tipe sebelumnya yakni negara pasif. Menurut Immanuel Kant, kaum borjuis menginginkan dirinya dijamin hak-haknya yakni hak milik, hak hidup, dan hak kemerdekaan.

• Prinsip kenegaraan yang lahir adalah kebebasan, laise faire, laise passer, siapa yang kuat dia yang menang.

HAN I

Page 13: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Type ketiga• Negara Hukum Formal: negara hukum yang

mendapat pengesahandari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan undang-undang.

• J.Stahl melahirkan konsep negara hukumnya yang dikenal Rechtsstaat , yang tujuannya bahwa hukum untuk melindungi HAM dengan cara membatasi rung gerak pemerintah.

HAN I

Page 14: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Type keempat• Negara Hukum Materiil, yang merupakan

perkembangan lebih lanjut Negara Hukum Formiil.• Dimungkinkan negara atau pemerintah diberi

wewenang yang luas dalam keadaan mendesak demi kepentingan umum.

• Dengan adanya Freies Ermessen atau peraturan kebijaksanaan, memungkinkan pemerintah menjamin ketertiban yang lebih luas dan adil dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

HAN I

Page 15: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Negara Hukum dan Hukum Administrasi Negara

HAN I

Page 16: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA• Istilah: Staats en administratief recht

bestuurrecht (Hukum Pemerintahan)

Administratief recht (tata usaha, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha negara, dan administrasi).

HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, HAN Indonesia, Hukum Administrasi

HAN I

Page 17: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HAN (istilah yang paling tepat)• Didukung hasil pilihan responden sebesar 50% (HTUN

32,90%; HTP 9,21%; 3,95% untuk istilah yang lain)• Hasil pertemuan dosen HAN di Cibulan 26-28 Maret

1973: pertemuan itu memilih HAN dengan alasan bahwa pemilihan istilah tidak menutup kemungkinan bagi fakultas-fakultas yang bersangkutan untuk tetap menggunakan istilah lain, asalkan silabus minimal tetap menjadi pegangan bersama. Kenapa HAN, karena istilah itu memiliki pengertian yang luas sehingga memungkinkan ke arah pengembangan pembangunan dan kemajuan negara RI di masa yang akan datang.

HAN I

Page 18: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Arti Administrasi Negara, Pemerintah,dan HAN• Administrare, bahasa latin: to manage

• Administratio: besturing/ pemerintahan

• KBBI: usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi; usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan serta mencapai tujuan; kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; kegiatan kantor dan tata usaha.

• Prajudi Atmosudirdjo: (1) sebagai salah satu fungsi pemerintahan; (2) sebagai aparatur dan aparat daripada pemerintah; (3) sebagai proses penyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yang memerlukan kerjasama secara tertentu.

• Sondang P. Siagian: keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh apartur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara.

• E. Utrecht: gabungan jabatan-jabatan, aparat administrasi yang di bawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah.

• Dimock & Dimock: aktivitas-aktivitas negara dalam melaksanakan kekuasaan-kekuasaan politiknya; dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan eksekutif dan kehakiman atau khususnya aktivitas eksekutif saja dalam melaksanakan pemerintahan.

HAN I

Page 19: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Pemerintah/ Pemerintahan• Pemerintah: organ/ alat/ aparat yang menjalankan

pemerintahan.

• Pemerintahan: segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.

• Pemerintah memiliki 2 arti:

• Sempit: hanya organ eksekutif saja.

• Luas: Mencakup semua organ negara yang menjalankan gungsi kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif, dll0

• Menurut Soehardjo: pemerintahan sebagai organisasi bila dipelajari ketentuan-ketentuan susunan organisasi, termasuk di dalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, dan kewajiban masing-masing departemen pemerintahan, badan-badan, instansi, serta dinas-dinas peerintahan.

HAN I

Page 20: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HAN• Hukum administrasi negara merupakan bagian dari

hukum publik yang berkenaan dengan pemerintahan umum.

• Hukum publik yang mengatur tindakan pemerintah dan mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau hubungan antar organ pemerintah. Atau hukum yang memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara bagaimana organ pemerintahan melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain, HAN merupakan aturan main yang berkenaan dengan fungsi organ-organ pemerintahan. HAN I

Page 21: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Hubungan HAN DAN HTNHTN HAN

1. cabang ilmu hukum yang berdimensi kenegaraan atau publik.

2. meliputi subjek hukum baik organ negara (masyarakat atasan) atau organ yang menjalankan fungsi kenegaraan dan warga negara (masyarakat bawahan); penataan wewenang, batasan, relasi antarorgan dan HAM; dan wilayah hukum yang termasuk territoral pusat dan daerah, termasuk identitas kewilayahan dan kenegaraan seperti bentuk negara dan pemerintahan.

3. mempelajari negara dalam keadaan diam (staat in rust) .

4. Pemerintah dalam pengertian luas (eksekutif, legislatif, yudikatif dll)

5. Produk hukumnya bersifat genus (UUD, UU/Perpu, PP, perda, permen)

6. Judicial review ke MK dan MA.

1. cabang ilmu hukum yang berdimensi Pemerintahan (administratif) atau publik.

2. Pemerintah adalah dalam pengertian sempit (eksekutif)

3. seperangkat aturan berkenaan teknis administratif organ pemerintah dalam rangka menjalankan fungsinya (cara bagaimana alat pemerintah menjalankan tugasnya).

4. Mengatur pula hubungan alat pemerintah dan warga negara.

5. mempelajari negara dalam bergerak (staat in beweging)

6. Produk hukumnya bersifat spesies, seperti Perpres, Keppres, Inpres, Kepmen, insmen, SK.Kepda.

7. Eksekutif review, judicial review (PTUN dan khusus Perpres ke MA)

HAN I

Page 22: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Lingkup HAN• Instrumen bagi penguasa untuk mengatur,

menyeimbangkan, dan mengendalikan berbagai kepentingan masyarakat.

• Mengatur cara-cara partisipasi warga masyarakat dalam proses penyusunan dan pengendalian tersebut, termasuk proses penentuan kebijaksanaan.

• Perlindungan hukum bagi warga masyarakat.• Menyusun dasar-dasar bagi pelaksanaan

pemerintahan yang baik.

HAN I

Page 23: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Pandangan lain menyebutkan, HAN meliputi:• Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang

publik.• Kewenangan pemerintah yang diatur: darimana, dengan

cara apa, bagaimana pemerintah menggunakan wewenangnya, penggunaan kewenangan dituangkan dalam bentuk instrumen hukum sehingga diatur pula tentang pembuatan dan penggunaan instrumen hukum.

• Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan penggunaan kewenangan pemerintah.

• Penegakan hukum dan penerapan sanksi dalam bidang pemerintahan.

HAN I

Page 24: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Pengertian Umum Sumber Hukum (Sudikno Mertokusumo)• Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan

permulaan pembentukan hukum, misal kehendak tuhan, kehendak rakyat, dst.

• Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan pada hukum yang sekarang berlaku, seperti hukum Romawi menjadi sumber hukum Belanda.

• Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum (penguasa, masyarakat).

• Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen, UU, dst.

• Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber yang menimbulkan hukum.

HAN I

Page 25: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Sumber-sumber HAN• Segala sesuatu yang dapat menimbulkan atau digunakan

dalam penyusunan peraturan adminsitratif.• Secara teoritis, ada 2 sumber hukum yakni sumber

hukum materil dan sumber hukum formil. Pertama, sumber hukum materil adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum. Terdiri dari sumber hukum historis, sosiologis, dan filosofis. Kedua, sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi bentuknya. Terdiri dari peraturan perundang-undangan, praktik administrasi negara/tidak tertulis (asas-asas pemerintahan yang baik), yurisprudensi, dan doktrin.

HAN I

Page 26: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

KEDUDUKAN HUKUM (RECHTSPOSITIE) PEMERINTAH

Kriteria tindakan Hukum Publik Hukum Privat

Kedudukan organ Wakil dari jabatan (ambt) Wakil dari badan hukum (rechtspersoon)

Kepentingan Mengatur kepentingan umum Kepentinga khusus

Cara mempertahankan Hk. Publik dipertahankan oleh pemerintah

Dipertahankan oleh orang/ badan hukum

Asas hukum Memuat asas khusus/ istimewa biasa

Hubungan hukum Hubungan bersifat vertikal horizontal

Sifat hukum A priori memaksa Priori memaksa

Subjeknya Negara: organisasi jabatan yang bersifat tetap, pejabatanya bisa berganti.

Subjek hukum: orang/ badan hukum: pemangku hak dan kewajiban berkaitan dengan kebendaan.

HAN I

Page 27: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Karakteristik Jabatan/Organ Pemerintah• Menurut P. Nicolai dkk:

1. Organ Pemerintahan menjalankan wewenang atas nama dan tanggung jawab sendiri (Pemikul kewajiban dan tanggung jawab);

2. Dalam rangka itu, organ dapat bertindak sebagai tergugat;

3. Dan dapat bertindak selaku Penggugat;

4. Pada prinsipnya organ pemerintahan tidak memiliki harta kekayaan. Harta kekayaan dibebankan kepada badan umum atau badan hukum dalam hukum privat. Ada pemisahan antara organ dan harta kekayaan.Kalau muncul gugatan dan sanksi maka yang membayar denda adalah badan umumnya.

HAN I

Page 28: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Prinsip Teori Badan Hukum• Jabatan atau oran pemerintah adalah fiksi, perbuatan hukumnya

diwakilkan (vertegenwoordiging) oleh pejabat (abtsdrager).

• Pejabat bertindak untuk dan atas nama jabatan.

• Karena diwakili pejabat, maka jabatan itu bersifat tetap dan terus berjalan meski yang menjabat berganti-ganti orang.

• Jabatanlah yang dilekati dan memiliki wewenang, sementara orang/wakil yang menjabat adalah menjalankan wewenang, tugas, dan fungsi itu dalam rangka menjcapai tujuan yang telah ditetapkan (E. Utrecht).

• Kewenangan pemerintahan itu melekat pada jabatannya, dan bukan oleh orang yang pada saat itu diberi jabatan (F.A.M. Stroink dan J.G.Steenbeek).

• Jabatan diatur oleh HTN dan HAN, sedangkan pejabat diatur oleh hukum kepegawaian. Menurut Bothlingk, hal itu menampakkan dua kepribadian.

HAN I

Page 29: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Macam-macam jabatan• Pengaruh paham welfare state mengharuskan peran negara

selaku penyelenggara administrasi diperluas seiring dengan perkembangan dan dinamika sosial.

• Karena itu kategorisasi organ atau jabatan pemerintahan tidak dapat dibatasi bahkan cenderung diperluas.

• Indroharto mengatakan, ukuran organ dan jabatan administrasi adalah terkait dengan fungsi yang dilaksanakan, bukan nama sehari-hari, bukan kedudukan strukturalnya dalam salah satu lingkungan kekuasaan dalam negara.

• Namun sejalan dengan perubahan prinsip yang sebelumnya distribution of power dan sekarang separation of power maka organ negara di luar eksekutif bukanlah organ administratif.

HAN I

Page 30: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Menurut SF. Marbun, kelompok badan atau organ administrasi:• Organ yang termasuk lingkungan eksekutif (Presiden dan para pembantunya

mulai dari tingkat pusat sampai daerah);

• Mereka yang menyelenggarakan urusan desentralisasi (bupati/walikota);

• Mereka yang menjalankan urusan dekonsentrasi (gubernur);

• Pihak ketiga atau swasta yang mempunyai hubungan istimewa atau biasa dengan pemerintah yang diatur hukum publik dan atau hukum privat.

• Pihak ketiga atau swasta yang memperoleh konsesi atau izin pemerintah;

• Pihak ketiga atau swasta yang diberi subsidi oleh pemerintah.

• Yayasan yang didirikan oleh pemerintah atau bersumber dari masyarakat.

• Pihak ketiga atau koperasi yang didirikan dan diawasi oleh pemerintah;

• Pihak ketiga atau bank-bank yang didirikan dan diawasi oleh pemerintah;

• Pihak ketiga atau swasta yang bertindak bersama-sama pemerintah (BUMN dan BUMD)

• Ketua pengadilan dilingkungan kehakiman.

• Ketua lembaga tinggi negara lain seperti MPR, DPR, atau lembaga tinggi negara lain.

HAN I

Page 31: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Realitas perubahan struktur ketatanegaraan kini telah membatasi organ administratif dan perluasaan disisi yang lain.

• Yudikatif menjadi lembaga kekuasaan negara tersendiri, dan produk hukum yang dikeluarkan bukan produk administratif melainkan keputusan hukum.

• DPR, DPD, MPR, dan DPRD adalah lembaga kekuasaan negara yang menjalankan wewenang legislasi. Produk yang dikeluarkan adalah peraturan atau undang-undang bukan administratif.

• BUMN, BUMD, Koperasi badan ini merupakan badan hukum perdata yang tidak mempunyai kewenangan publik.

• UU KIP telah menentukan badan publik sebagai badan yang menjalankan urusan kenegaraan dimana anggaran yang diperoleh dari seluruh atau sebagian berasal dari subsidi pemerintah.

• Organ pemerintah selaku administratif semakin luas terkait dengan perluasan peran negara.

HAN I

Page 32: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

BankSentral

23D

UUD 1945

MPR2-3

BPK23E-23G

Lembaga Kepresidenan

4-6

MahkamahKonstitusi

24C

MahkamahAgung24, 24 A

KomisiYudisial

24 B

TNI10, 30

KPU22E (5)

POLRI30

Kementerian Negara

17

DPD22C-22D

DPR19-22B

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI

PEMDA18-18B

UU/Keppres

KomnasHAM

KKRKPIKHNKPPUKPK KON KPAI

State Auxiliary Institutions Alat

Negara

HAN I

Page 33: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

KEDUDUKAN PEMERINTAH DALAM HUKUM PRIVAT• Negara, provinsi, kabupaten, kota, dan lainnya dalam

perspektif hukum perdata disebut Badan Hukum Publik.• BADAN HUKUM: Semua yang di dalam kehidupan

masyarakat (dengan beberapa perkecualian) sesuai dengan ketentuan undang-undang dapat bertindak sebagaimana manusia, yang memiliki hak-hak kewenangan-kewenangan, seperti kumpulan orang (dalam suatu badan hukum), perseroan terbatas, perusahaan perkapalan, perhimpunan (sukarela), dan sebagainya.

• BADAN HUKUM: Subjek kewajiban dan kewenangan yang bukan manusia.

HAN I

Page 34: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Unsur badan hukum1. Perkumpulan orang (organisasi yang teratur);

2. Dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan-hubungan hukum;

3. Adanya harta kekayaan yang terpisah;

4. Mempunyai kepentingan sendiri;

5. Mempunyai pengurus;

6. Mempunyai tujuan tertentu;

7. Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban;

8. Dapat menggugat dan digugat di depan pengadilan.

HAN I

Page 35: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT

Negara, provinsi, kabupaten, kota, dan lainnya adalah organisasi jabatan atau kumpulan dari organ-organ kenegaraan dan pemerintahan

Negara, provinsi, kabupaten, kota, dan lainnya adalah kumpulan dari badan-badan hukum yang tindakan hukumnya dijalankan oleh pemerintah.

Dalam lintas hukum perdata, pemerintah juga melakukan tindakan hukum perdata seperti menjual membeli, sewa menyewa, gadai, dll.

Ketika pemerintah bertindak dalam lapangan hukum perdata maka pemerintah berindak sebagai wakil badan hukum bukan wakil dari jabatan.

Pemerintah sebagai wakil badan hukum dalam keperdataan diwakilkan oleh badan umum yakni badan negara sesuai dengan tingkatannya (negara, provinsi, kabupaten, kota dll.

HAN I

Page 36: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Mengapa menimbulkan kebingungan?• Kesukaran menentukan secara tegas kapan

pemerintah bertindak dalam bidang perdata, dan kapan bertindak dalam lapangan publik;

• Dalam praktiknya pihak yang melakukan tindakan dalam lapangan perdata maupun hukum publik itu menggunkan satu nama yakni pemerintah;

• Perbedaan antara hukum publik dan hukum privat adalah relatif.

HAN I

Page 37: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

KEWENANGAN PEMERINTAH• Asas legalitas

:salah satu prinsip utama dalam negara hukum.

: pertama-tama dikenal dalam hukum pajak yang terkenal dengan “penarikan pajak harus dengan undnag-undnag”.

: dalam hukum pidana “nullum delictum sine praevia ege poenale (tidak ada hukuman tanpa undang-undang).

: dalam hukum Islam “kami tidak menjatuhkan siksa sebelum mengutus rasul” dan kaeda fiqh “tidak ada hukum bagi orang yang berakal sebelum ada ketentuan nash”

: dalam hukum administrasi “Pemerintah tunduk kepada undang-undang” dan “semua ketentuan yang mengikat warga negara harus didasarkan pada undang-undang”

HAN I

Page 38: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

ARTI SEBUAH ASAS LEGALITAS• Untuk memberikan jaminan kedudukan hukum

warga negara terhadap pemerintah;• Untuk menghindari kesewenang-wenangan

Pemerintah;• Terjadi sebuah perimbangan kekuasaan antara

Pemerintah dan parlemen (representasi rakyat).

HAN I

Page 39: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Praktiknya penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis tidak dapat mengandalkan legalitas semata.• Menurut Bagir Manan, hal itu disebabkan:

1. Hukum sebagai bagian dari kehidupan masyarakat mencakup aspek kehidupan yang sangat luas, sementara hukum tidak akan mungkin mengatur semua.

2. Peraturan perundang-undangan tertulis sifatnya statis, tidak dapat dengan mudah mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis.

HAN I

Page 40: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Syarat Penyelenggaraan Pemerintah (menurut Prajudi Atmosudirjo)• Efektivitas: kegiatannya harus mengenai sasaran yang

telah ditetapkan;• Legitimitas: kegiatan administrasi negara jangan sampai

menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat setempat atau lingkungan yang bersangkutan;

• Yuridikitas: setiap kebijakan tidak boleh melanggar hukum.

• Legalitas:keputusan administrasi harus berdasarkan undang-undang;

• Moralitas;• Efisiensi;• Teknik dan Teknologi: wajib dipakai dalam rangka

mempertahankan prestasi.

HAN I

Page 41: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Wewenang Pemerintah• Substansi legitimasi (undang-undang) adalah pada

wewenang.• Wewenang adalah:

• kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu.

• Keseluruhan aturan-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang pemerintah oleh subjek hukum publik di dalam hubungan hukum publik.

• Kemampuan untuk melaksanakan hukum positif, dan karena itu dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dan warga negara.

HAN I

Page 42: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Sumber dan Cara Memperoleh Wewenang• Atribusi: wewenang baru yang diperoleh langsung

dari undang-undang (Original legislator)• Delegasi: Pelimpahan wewenang dari pemegang

wewenang asli yang diperoleh dari atribusi UU kepada badan administrasi (Delegated legislator).

• Mandat: Tidak terjadi penyerahan wewenang atau pelimpahan wewenang, yang terjadi adalah penunjukkan badan pegawai untuk menjalankan wewenang sebuah badan administrasi. Seperti Menteri terhadap pegawai di bawahnya.

HAN I

Page 43: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Mandat• Mandat tidak membicarakan penyerahan wewenang,

dan tidak pula pelimpahan wewenang. Dalam hal mandat tidak terjadi perubahan wewenang apapun (setidak-tidaknya dalam arti yuridis formal). Yang ada hanyalah hubungan internal, sebagai contoh menteri dengan pegawainya. Menteri mempunyai kewenangan dan melimpahkan kepada pegawai untuk mengambil keputusan tertentu atas nama menteri, sementera secara yuridis wewenang dan tanggung jawab tetap berada pada organ kementerian. Pegawai memutuskan secara faktual, menteri secara yuridis. HAN I

Page 44: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Syarat-syarat kewenangan delegasi1. Delegasi harus defenitif dan pemberi delegasi tidak

dapat lagi menggunakan sendiri wewenang yang dilimpahkannya itu.

2. Delegasi harus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Delegasi tidak kepada bawahan, artinya dalam hubungan hierarki tidak diperkenankan adanya delegasi.

4. Kewajiban memberikan keterangan, artinya delegans berwenang untuk meminta penjelasan tentang pelaksanaan wewenang tersebut.

5. Peraturan kebijakan (beleidsregel), artinya delegans memberikan instruksi tentang penggunaan wewenang tersebut.

HAN I

Page 45: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Perbedaan delegasi dan mandatDelegasi mandat

1. Pelimpahan wewenang 1. Perintah untuk melaksanakan

2. Kewenangan tidak dapat dijalankan insidental oleh organ yang memiliki wewenang asli

2. Kewenangan dapat sewaktu-waktu dilaksanakan oleh mandans

3. Terjadi peralihan tanggung jawab 3. Tidak terjadi peralihan tanggung jawab

4. Harus berdasarkan uu 4. Tidak harus berdasarkan uu

5. Harus tertulis 5. Dapat tertulis dan juga secara lisan.

HAN I

Page 46: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Sifat kewenangan pemerintah dalam memutusMenurut Indroharto.

• Bersifat Terikat terjadi apabila peraturan dasarnya menentukan kapan dan dalam keadaan yang bagaimana wewenang tersebut dapat digunakan atau peraturan dasarnya sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan yang harus diambil.

• Bersifat fakultatif terjadi apabila dalam hal badan atau pejabat tata usaha negara yang bersangkutan tidak wajib menerapkan wewenangnya atau sedikit banyak masih ada pilihan sekalipun pilihan dalam hal atau keadaan tertentu.

• Bersifat bebas, yakni terjadi ketika peraturan dasarnya memberi kebebasan kepada badan atau pejabat tata usaha negara untuk menentukan sendiri mengenai isi dari keputusan yang akan dikeluarkannya atau peraturan dasarnya memberikan ruang lingkup kebebasan kepada pejabat tata usaha negara yang bersangkitan.

HAN I

Page 47: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Unsur-unsur tindakan hukum Pemerintah1. Tindakan itu dilakukan oleh aparat pemerintah

selaku penguasa maupun sebagai aparat perlengakapan dengan prakarsa dan tanggungjawabnya sendiri.

2. Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan.

3. Perbuatan itu dimaksudkan menimbulkan akibat hukum dalam lapangan hukum administrasi.

4. Perbuatan yang bersangkutan dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat.

HAN I

Page 48: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Karakteristik tindakan pemerintah

HAN I

Page 49: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Beberapa cara pelaksanaan urusan pemerintahan (E. Utrecht)

• Yang bertindak adalah administrasi negara• Yang bertindak ialah subjek hukum (badan hukum) lain yang tidak termasuk

administrasi negara dan yang mempunyai hubungan istimewa atau biasa dengan pemerintah

• Yang bertindak ialah subjek hukum lain yang tidak termasuk administrasi negara dan yang menjalankan pekerjaannya berdasarkan suatu konsesi atau berdasarkan izin (vergunning) yang diberikan oleh pemerintah.

• Yang bertindak adalah subjek hukum lain yang bukan administrasi negara dan yang diberi subsidi pemerintah

• Yang bertindak adalah pemerintah bersama-sama dengan subjek hukum lain yang bukan administrasi negara dan kedua belah pihak itu tergabung dalam bentuk kerja sama (vorm van samenwerking) yang diatur oleh hukum privat.

• Yang bertindak adalah yayasan yang dibentuk pemerintah dan diawasi pemerintah

• Yang bertindak ialah subjek hukum lain yang bukan administrasi negara, tetapi diberi suatu kekuasaan memerintah (delegasi perundang-undangan).

HAN I

Page 50: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Instrumen Pemerintahan• Adalah alat-alat atau sarana-sarana yang digunakan

oleh pemerintah atau administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

• Macamnya: peraturan, keputusan, perizinan, kebijaksanaan, instrumen hukum perdata, dan lain sebagainya.

• Untuk melihat instrumen-instrumen itu harus dilihat secara menyeluruh seluruh peraturan dan keputusan yang ada sesuai dengan tingkatan-tingkatannya.

HAN I

Page 51: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

TUGAS• Buatlah makalah dengan judul

1. Peraturan sebagai Instrumen Hukum Administrasi

2. Ketetapan/keputusan sebagai Instrumen Hukum Administrasi

3. Kebijaksanaan sebagai Instrumen Hukum Administrasi

4. Perizinan sebagai Instrumen Hukum Administrasi.

HAN I

Page 52: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Struktur Norma

HAN I

Page 53: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Instrumen Hukum Administrasi• Peraturan (regeling): Bagir Manan menyebut peraturan

perundang-undangan sebagai hukum positif tertulis yang dibuat, ditetapkan, atau dibentuk pejabat atau lingkungan jabatan yang berwenang atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tertentu dalam bentuk tertulis yang berisi aturan tingkah laku yang berlaku atau mengikat secara umum.

• Ketetapan (Beschikking): pernyataan kehendak sepihak, dikeluarkan organ pemerintahan, didasarkan atas kewenangan hukum yang bersifat publik, ditujukan untuk mengatur hal khusus, kongkret, dan individual, dengan maksud menimbulkan akibat hukum dalam lapangan hukum administrasi. HAN I

Page 54: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Tap MPR No. XX/MPRS/1966

Tap MPR No. III/MPR/2000

UU No. 10 Tahun 2004

1. UUD RI 1945 2. Tap MPR3. UU/Perpu4. Peraturan

Pemerintah5. Keputusan Presiden6. Peraturan-peraturan

pelaksanaan lainnya, seperti: Peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lainnya

1. UUD RI 1945 2. Tap MPR3. UU4. Perpu5. Peraturan

Pemerintah6. Keputusan Presiden7. Peraturan Daerah

1. UUD RI 1945 2. UU/Perpu3. Peraturan

Pemerintah4. Peraturan Presiden5. Peraturan Daerah.6. Perda Provinsi dibuat

DPRD Prov. Dengan Gubernur.

7. Perda Kab/Kota dibuat oleh DPRD Kab/Kota bersama Bupati/Walikota.

8. Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat dibuat oleh BPD atau nama lainnya bersama dengan Kepala Desa atau nama lainnya

HAN I

Page 55: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Macam-macam ketetapan

HAN I

Page 56: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ketetapan yang bersifat konstitutif• Ketetapan meletakkan kewajiban untuk melakukan

sesuatu, tidak melakukan sesuatu, atau memperkenankan sesuatu.

• Memberikan status pada seseorang, lembaga, atau perusahaan, dan oleh karena itu seseorang atau perusahaan itu menerapkan aturan hukum tertentu.

• Ketetapan meletakkan prestasi atau harapan pada perbuatan pemerintah= subsidi atau bantuan.

• Ketetapan yang memberi izin yang sebelumnya tidak diperoleh.

• Ketetapan yang menyetujui atau membatalkan berlakunya ketetapan organ yang lebih rendah= pengesahan dan pembatalan.

HAN I

Page 57: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ketetapan yang Menguntungkan dan yang Memberi Beban

Menguntungkan Memberi Beban

1. Keputusan yang memberi hak atau sesuatu, atau memberi keringanan beban yang ada atau mungkin ada;

2. Gugatan KTUN yang muncul dari pihak ketiga.

1. Keputusan yang meletakkan kewajiban yang sebelumnya tidak ada atau terkait dengan penolakan atas permohonan yang diminta;

2. Gugatan KTUN yang muncul dari pihak kedua.

HAN I

Page 58: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ketetapan Einmalig dan Permanen

Einmalig Permanen

1. Ketetapan yang hanya berlaku sekali atau ketetapan sepintas lalu atau ketetapan yang bersifat kilat.

2. Keputusan yang dimaksudkan mengubah teks keputusan yang terdahulu.

3. Keputusan negatif yang dimaksudkan untuk tidak melaksanakan sesuatu hal dan tidak merupakan halangan untuk bertindak.

4. Penarikan kembali atau pembatalan, karena tidak membawa hasil yang positif dan tidak menjadi halangan untuk mengambil keputusan yang identik dengan yang dibatalkan itu.

5. Pernyataan dapat dilaksanakan.

Ketetapan yang masa berlakunya cukup lama. Contoh. Keputusan kepala daerah perihal pengosongan rumah dinas.

HAN I

Page 59: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ketetapan Positif dan Negatif

Positif Negatif

1. Ketetapan yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi yang dikenai ketetapan.

2. Keputusan yang umumnya melahirkan keadaan hukum baru

3. Keputusan yang melahirkan keadaan hukum baru bagi objek tertentu

4. Keputusan yang menyebabkan berdirinya atau bubarnya badan hukum

5. Keputusan yang membebankan kewajiban baru kepada seseorang atau beberapa orang

6. Keputusan yang memberi hak baru kepada seseorang atau beberapa orang (keputusan yang menguntungkan).

1. Ketetapan yang tidak menimbulkan perubahan keadaan hukum yang telah ada.

2. Keputusan berupa pernyataan tidak berkuasa (onbevoegd verklaring).

3. Pernyataan tidak diterima (nietontvankelijk verklaring)

4. Penolakan (afwijzing).

HAN I

Page 60: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ketetapan Perorangan dan Kebendaan• Ketetapan Perorangan: ketetapan yang diterbitkan

berdasarkan kualitas pribadi orang tertentu atau ketetapan yang berkaitan dengan orang. Seperti KTUN tentang pengangkatan, SIM.

• Ketetapan Kebendaan: ketetapan yang diterbitkan atas dasar kualitas kebendaan atau ketetapan yang berkaitan dengan benda, misal sertifikat hak atas tanah.

• Dalam praktiknya kedua jenis ketetapan ini bisa bersama atau menyatu, seperti IMB dan Izin Usaha Industri.

HAN I

Page 61: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Syarat-syarat Pembuatan KetetapanA. Syarat Material:

1. Organ yang menetapkan harus yang berwenang.

2. Tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis, seperti adanya paksaan, penipuan, kesesatan, suap, dll.

3. Ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan tertentu

4. Ketetapan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, termasuk isi dan tujuan ketetapan harus bersesuaian dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.

HAN I

Page 62: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

B. Syarat formil1. Terkait dengan teknik pembuatan, proses

pembuatan, dan syarat-syarat untuk melakukan itu.

2. Ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

3. Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan ketetapan itu harus dipenuhi.

4. Jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya ketetapan itu harus diperhatikan.

HAN I

Page 63: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Akibat-akibat dari ketetapan yang tidak sah:1. Ketetapan itu batal demi hukum

2. Berlakunya ketetapan itu dapat digugat:

a. Dalam banding (beroep)

b. Dalam pembatalan oleh jabatan karena bertentangan dengan uu

c. Dalam penarikan kembali oleh kekuasaan yang berhak mengeluarkan ketetapan itu.

3. Dalam hal ketetapan tersebut, sebelum dapat berlaku, memerlukan persetujuan suatu badan kenegaraan yang lebih tinggi,persetujuan itu tidak diberi.

4. Ketetapan itu diberi tujuan lain daripada tujuan permulaannya. HAN I

Page 64: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

PERATURAN KEBIJAKSANAAN• Freies Ermessen, Diskresionare, Beleidsregel• Frei: bebas, lepas, tidak terikat; Freies: orang yang

bebas, tidak terikat, dan merdeka.• Ermessen: mempertimbangkan, menilai, menduga, dan

memperkirakan.• Lahir karena keputusan pemerintah lebih mengutamakan

pencapaian tujuan atau sasarannya (doelmatigheid) daripada sesuai dengan hukum yang berlaku (rechtmatigheid).

• Unsur-unsur Freies Ermessen menurut Sjahran Basah:

1. ditujukan untuk menjalankan tugas pelayanan publik

2. merupakan sikap tindak yang aktif dari administrasi negara.

HAN I

Page 65: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Sambungan Unsur-unsur F.E.3. Sikap tindak itu dimungkinkan oleh hukum

4. Sikap tindak itu diambil atas inisiatif sendiri

5. Sikap tindak itu dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan penting yang timbul secara tiba-tiba.

6. Sikap tindak itu dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral kepada Tuhan YME maupun secara hukum.

HAN I

Page 66: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Freies Ermessen muncul dalam praktik atau dibutuhkan karena:• Belum ada peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang penyelesaian in konkrito terhadap suatu masalah tertentu, padahal masalah tersebut menuntut penyelesaian segera.

• Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar berbuat aparat pemerintah memberikan kebebasan sepenuhnya.

• Adanya delegasi perundang-undangan, maksudnya aparat pemerintah diberi kekuasaan untuk mengatur sendiri, yang sebenarnya kekuasaan itu merupakan kekuasaan aparat yang lebih tinggi tingkatannya.

HAN I

Page 67: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Ciri peraturan Kebijaksanaan (Menrt: Bagir Manan• Peraturan Kebijaksanaan bukan peraturan perundang-

unangan;• Asas-asas pembatasan dan pengujian terhadap peraturan

tidak dapat diberlakukan pada peraturan kebijaksanaan.• Peraturan Kebijaksanaan tidak dapat diuji secara

wetmatigheid, Karena tidak ada UU yang menjadi dasar peraturan itu.

• Peraturan Kebijaksanaan dibuat berdasarkan Freies Ermessen dan ketiadaan wewenang administrasi bersangkutan membuat peraturan perUU.

• Pengujian terhadap peraturan kebijaksanaan lebih diserahkan kepada doelmatigheid sehingga batu ujinya adalah asas-asas umum pemerintahan yang layak.

• Dalam praktik diberi format dalam berbagai bentuk dan jenis aturan, yakni surat edaran, peraturan presiden, pengumuman.

HAN I

Page 68: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Perbedaan dan Persamaan antara Peraturan Kebijaksanaan dan undang-

undang (A. Hamid Attamimi)Peraturan Kebijaksanaan Undang-undang

1. Dikeluarkan /dibuat oleh Pemerintah dalam arti sempit.

2. Materi muatannya mengandung materi lingkup fungsi administratif, tindakan dalam lingkup privat, kewenangan dalam bidang perizinan dan perencanaan.

3. Sanksi hanya berupa administratif.

1. Dikeluarkan oleh Pemerintah dalam arti luas.2. Materi muatannya dalam lingkup luas

masyarakat dan negara secara mendasar.3. Sanksi bisa pidana dan sanksi pemaksa lain

yang dapat mengurangi dan membatasi hak asasi manusia.

Persamaan: 1. Keduanya berlaku Umum 2. Berlaku keluar 3. Kewenangan pengaturan yang bersifat umum/publik.

HAN I

Page 69: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Freies Ermessen dapat difungsikan secara tepat guna dan berdaya guna (menurut M arcus Lukman)1. Sebagai sarana pengaturan bagi keadaan vakum

perUU.

2. Sebagai sarana pengaturan yang melengkapi, menyempurnakan, dan mengisi kekuarangan peraturan yang ada.

3. Sebagai sarana pengaturan bagi kepentingan-kepentingan yang belum terakomodasi secara patut, layak, benar, dan adil dalam perUU.

4. Sebagai sarana pengaturan untuk mengtasai perUU yang ketinggalan zaman.

5. Sebagai sarana adaptif agar gampang menyesuaikan.

HAN I

Page 70: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Pembuatan Peraturan kebijaksanaan harus memperhatikan hal-hal:

• Tidak boleh bertentangan dengan peraturan dasar yang mengandung wewenang diskresioner.

• Tidak boleh bertentangan dengan nalar sehat.• Harus dipersiapkan dengan cermat.• Isi dari kebijakan harus memberikan kejelasan yang

cukup mengenai hak dan kewajiban dari warga yang terkena peraturan

• Harus jelas tujuan dan dasar-dasar pertimbangannya.

• Harus memenuhi syarat kepastian hukum.

HAN I

Page 71: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

PERENCANAAN• Penting sebagai persiapan dan kematangan dalam

menjalankan program pemerintahan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

• Fungsinya, agar pelaksanaan program dapat terukur hasil dan daya gunanya.

• Kedudukannya sebagai pengatur, pengarah, penertiban, pengontrol, penyeimbang, dan pemasukan (APBD dan APBN).

HAN I

Page 72: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

HAN I

Page 73: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Siklus manajemen

HAN I

Page 74: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Perencanaan

HAN I

Page 75: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Perizinan• Menurut Philipus M. Hadjon, Hukum Administrasi Negara (HAN)

memiliki tiga fungsi yaitu fungsi normatif, fungsi instrumental, dan fungsi jaminan.

• Fungsi normatif menyangkut penormaan kekuasaan memerintah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih.

• Fungsi instrumental berarti menetapkan instrumen yang digunakan oleh pemerintah untuk menggunakan kekuasaan memerintah.

• Fungsi jaminan adalah fungsi untuk memberikan jaminan perlindungan hukum bagi rakyat.

• Defenisi perizinan, Di Belanda pun, seperti yang dikemukakan oleh van der Pot, “Het is uiterst moelijk voor begrip vergunning enn definitie te vinden”, (sangat sukar membuat defenisi untuk menyatakan pengertian izin itu). Akan tetapi Menurut Sjachran Basah, bukan berarti defenisi itu tidak mungkin dirumuskan.

HAN I

Page 76: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Istilah lain dalam perizinan1. Dispensasi : keputusan administrasi negara yang membebaskan suatu

perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut. Menurut WF. Prins, dispensasi adalah tindakan pemerintah yang menyebabkan suatu peraturan undang-undang menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal yang istimewa (relaxatio legis). Sedangkan menurut Ateng Syafrudin, dispensasi bertujuan untuk menembus rintangan yang sebetulnya secara normal tidak diizinkan, jadi dispensasi berarti menyisihkan pelarangan dalam hal yang khusus (relaxatie legis).

2. Lisensi : suatu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan suatu perusahaan. Lisensi digunakan untuk menyatakan suatu izin yang memperkenankan seseorang untuk menjalankan suatu perusahaan dengan izin khusus atau istimewa.

3. Konsesi : suatu izin yang berhubungan dengan pekerjaan yang besar, dimana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas dari pemerintah, tetapi oleh pemerintah diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang izin) yang bukan pejabat pemerintah.

HAN I

Page 77: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Izin (vergunning) • Yaitu perkenan atau izin dari pemerintah berdasarkan undang-

undang atau peraturan pemerintah yang disyaratkan untuk perbuatan yang pada umumnya memerlukan pengawasan khusus, tetapi yang pada umumnya tidaklah dianggap sebagai hal-hal yang sama sekali tidak dikehendaki.

• Menurut M.M. van Praag, izin merupakan suatu tindakan hukum sepihak, sedangkan konsesi merupakan kombinasi dari tindakan dua pihak yang memiliki sifat kontraktual dengan izin, yang dalam bahasan hukum kita sebut sebagai perjanjian. Ketika pemerintah melakukan tindakan hukum yang berkenaan dengan izin dan konsesi, pemerintah menampilkan diri dalam dua fungsi yaitu sebagai badan hukum umum pada saat melakukan konsesi, dan sebagai organ pemerintah ketika mengeluarkan izin.

HAN I

Page 78: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Unsur-unsur Perizinan1. Instrumen Yuridis: Berdasarkan jenis-jenis ketetapan, izin termasuk

dalam ketetapan yang bersifat konstitutif, yakni suatu ketetapan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki seseorang yang namanya tercantum dalam ketetapan itu.

2. Peraturan perundang-undangan: Di dalam negara hukum, setiap aspek tindakan pemerintahan baik dalam lapangan pengaturan maupun dalam lapangan pelayanan harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada legalitas. Marcus Lukman, kewenangan pemerintah dalam bidang izin itu bersifat diskresionare power atau berupa kewenangan bebas, dalam arti kepada pemerintah diberi kewenangan untuk mempertimbangkan atas dasar inisiatif sendiri hal-hal yang berkaitan dengan izin, misalnya pertimbangan tentang kondisi, prosedural, dll.

3. Organ Pemerintah adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan baik di tingakat pusat maupun di tingkat daerah. Menurut Sjachran Basah, dari penelusuran pellbagai ketentuan penyelenggaraan pemerintahan dapat diketahui bahwa mulai dari administrasi negara tertinggi (presiden) samapai dengan administrasi negara terendah (lurah) berwenang memberikan izin.

4. Peristiwa Kongkret dan Individual: ditujukan pada objek dan subjek ttt. HAN I

Page 79: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

sambungan5. Prosedur dan Persyaratan

• Menurut Soehino, syarat-syarat dalam izin itu memeiliki dua sifat, yaitu konstitutif dan kondisional. Bersifat konstitutif, karena ditentukan suatu perbuatan atau tingkah laku tertentu yang harus (terlebih dahulu) dipenuhi, artinya dalam hal pemberian izin itu ditentukan suatu perbuatan kongkret, dan bila tidak dipenuhi dapat dikenai sanksi. Bersifat kondisional, karena penilaian tersebut baru ada dan dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah laku yang disyaratkan itu terjadi.

• Fungsi Perizinan: Izin merupakan instrumen yuridis yang digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi para warga negaranya agar berkemauan mengikuti cara yang dianjurkannya guna untuk mencapai suatu tujuan yang konkret. Sebagai suatu instrumen hukum, izin menurut Sjachran Basah memiliki fungsi sebagai ujung tombak pengarah, perekayasa, dan perancang masyarakat adil dan makmur itu untuk diwujudkan.

• Tujuan izin secara umum dapat disebutkan sebagai berikut:1. Untuk mengendalikan aktifitas-aktifitas tertentu (misalnya izin bangunan).2. Untuk mencegah bahaya bagi lingkungan (misalnya izin-izin lingkungan).3. Untuk melindungi obyek-obyek tertentu (misalnya izin terbang, izin membongkar pada

monumen- monument.4. Untuk membagi benda-benda yang sedikit (misalnya izin penghuni didaerah padat

penduduk).5. Untuk memberikan pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktifitas-aktifitasnya

(misalnya izin berdasarkan “drank en horecawet”, dimana pengurus harus memenuhi syarat-syarat tertentu).

HAN I

Page 80: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

INSTRUMEN HUKUM KEPERDATAAN• Instrumen Hukum Keperdataan adalah alat-alat atau sarana-saran yang digunakan oleh pemerintah atau Administrasi Negara dalam melaksanakan tugasnya.

• Instrumen Hukum Keperdataan menurut Indroharto, penggunaan hukum keperdataan tersebut memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

1. Warga masyarakat sendiri sejak dahulu sudah terbiasa berkecimpung dalam suasana kehidupan hukum keperdataan.

2. Lembaga-lembaga keperdataan yang ternyata sudah terbukti kemanfaatannya dan sudah biasa merupakan bentuk-bentuk yang digunakan dalam pengaturan perundang-undangan yang luas maupun yurisprudensi.

3. Lembaga-lembaga keperdataan yang demikian tersebut hampir selalu dapat diterapkan untuk segala keperluan dan kebutuhan yang fleksibel dan jelas sebagai instrument.

4. Lembaga-lembaga keperdataan tersebut selalu dapat diterapkan karena pihak-pihak yang bersangkutan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri isi dari perjanjian yang hendak mereka buat.

5. Sering kali yang terjadi dijalur hukum public menemui jalan buntu, sedangkan di jalur yuridis menurut hukum perdata justru bisa memberikan jalan keluar.

6. Ketegangan yang disebabkan oleh tindakan yang selalu bersifat sepihak dari pemerintah dapat dikurangi.

7. Berbeda dengan tindakan-tindakan yang bersifat sepihak dari pemerintah, tetapi berbeda dengan tindakan-tindakan menurut hukum perdata hampir selalu member jaminan-jaminan kebendaan, misal ganti rugi.

HAN I

Page 81: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

INSTRUMEN HUKUM KEPERDATAAN YANG DAPAT DIGUNAKAN PEMERINTAH• Pemerintah menggunakan instrument keperdataan sekaligus melibatkan diri dalam hubungan hukum keperdataan dengan kedudukan yang tidak berbeda dengan seorang badan hukum perdata.

• Pemerintah menggunakan instrument keperdataan tanpa menempatkan diri dalam kedudukan perjanjian yang sejajar dengan seorang atau badan hukum.

• Bentuk-bentuk perjanjiannya:

1. Perjanjian Perdata Biasa

2. Perjanjian Perdata dengan syarat-syarat standar

3. Perjanjian Mengenai Kewenangan publik

4. Perjanjian Mengenai Kebijakan Pemerintah

HAN I

Page 82: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (Algemene Beginselen van Behoorllijke Bestuungr (ABBB))• Asas-asas ini tertuang pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.

• Pengertian AAUPL:

1.  AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan hukum administrasi negara.

2. AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilai tindkan administrasi negara (yang berwujud penetapan/beschikking), dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi pihak peggugat.

3. Sebagian besar dari AAUPL masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis, masih abstrak, dan dapat digali dalam praktik kehidupan di masyarakat.

4. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam berbagai peraturan hukum positif. Meskipun sebagian dari asas itu berubah menjadi kaidah hukum tertulis, sifatnya tetap sebagai asas hukum.

• Kedudukannya:Kedudukan AAUPL dalam system hukum adalah sebagai hukum tidak tertulis. Menurut Philipus M. Hadjon, AAUPL harus dipandang sebagai norma-norma hukum tidak tertulis, yang senantiasa harus ditaati oleh pemerintah, meskipun arti yang tepat dari AAUPL bagi tiap keadaan tersendiri tidak selalu dapat dijabarkan dengan teliti.

HAN I

Page 83: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

AAUPL terdiri dari:

1. Azas bertindak cermat (principle of carefulness).Azas ini menghendaki agar administrasi Negara senantiasa bertindak secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat.

2. Azas motivasi untuk setiap keputusan pangreh (principle of motivation).Azas ini menghendaki agar dalam mengambil keputusan pejabat pemerintah itu dapat bersandar pada alas an atau motivasi yang cukup yang sifatnya benar, adil dan jelas.

3. Azas jangan mencapur adukkan kewenangan (principle of misuse of competence).Azas ini menghendaki agar dalam mengambil keputusan pejabat administrasi Negara tidak menggunakan kewenangan atas kekuasaan di luar maksud pemberian kewenangan atau kekuasaan itu.

4. Azas permainan yang layak (principle of fair play).Azas ini menghendaki agar pejabat pemerintah dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan adil, sehingga dapat pula memberi kesempatan yang luas untuk menuntut keadilan dan kebenaran.

5. Azas keadilan atau kewajaran (principle of reasonable or prohibition of arbitrariness).Azas ini menghendaki agar dalam melakukan tindakan pemerintah tidak berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak benar.

6. Azas menanggapi pengharapan yang wajar (principle of meeting raised expectation).Azas ini menghendaki agar tindakan pemerintah dapat menimbulkan harapan-harapan yang wajar bagi yang berkepentingan.

7. Azas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal (principle of undoing the consequences of an annulled decision).Azas ini menghendaki agar jika terjadi pembatalan atas satu keputusan maka akibat dari keputusan yang dibatalkan itu harus dihilangkan sehingga yang bersangkutan harus diberikan ganti rugi atau rehabilitasi.

8. Azas perlindungan atas pandangan (cara) hidup pribadi (principle of protecting the personal way of life).Azas ini menghendaki agar setiap pegawai negeri diberi kebebasan atau hak untuk mengatur kehidupan pribadinya sesuai dengan pandangan hidup yang dianutnya.

9. Azas kebijaksanaan (sapientia).Azas ini menghendaki agar dalam melaksanakan tugasnya pemerintah diberi kebebasan untuk melakukan kebijaksanaan tanpa harus selalu menunggu instruksi.

10. Azas penyeleggaraan kepentingan umum (principle of public service).Azas ini menghendaki agar dalam menyelenggarakan tugasnya pemerintah selalu mengutamakan kepentingan umum. HAN I

Page 84: HAN 1 tanpa kisi-kisi.pptx

Kisi-kisi Ujian UAS

• 3 Soal dari 7 soal di bawah akan keluar dalam ujian, silahkan dicari jawabannya:

1. Jelaskan fungsi instrumen bagi administrator, dan bagaimana perbedaan Peraturan (regeling) dan Ketetapan (beschikking) sebagai instrumen administrasi negara (ciri, kedudukan, dan contohnya)?

2. Sebutkan macam-macam ketetapan dan contohnya masing-masing!

3. Jelaskan Perbedaan dan Persamaan antara Peraturan Kebijaksanaan dan undang-undang!

4. Jelaskan unsur-unsur perencanaan dalam hukum administrasi berikut contoh dan dasar hukum pengaturannya!

5. Perizinan dan konsesi memiliki pengertian yang serupa tapi tidak sama. Jelaskan perbedaannya dan contoh bentuknya dalam praktik!

6. Dalam menjalankan fungsi administrasi, Pemerintah tidak seutuhnya dapat menggunakan kewenangan dan fungsi publik akan tetapi terkadang harus menggunakan instrumen keperdataan. Jelaskan keuntungan intrumen keperdataan tersebut!

7. Jelaskan peran dan kedudukan asas-asas umum pemerintahan yang layak bagi administrasi negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya! Sebutkan kesepuluh AAUPL tersebut!

HAN I