Translate Marpol Annex I

5
Under the Convention, these special areas are provided with a higher level of protection than other areas of the sea. e.g.: Mediterranean sea, Baltic sea, black sea, red sea, gulf of aden, antartic sea, etc. Kategori pembuangan minyak (sebagai muatan) oleh Oil Tanker Kategori pembuangan minyak (bukan sebagai muatan, In Machinery Space ) oleh semua jenis kapal (Dalam Special Area ) Jenis dan ukuran kapal Kriteria Pembuangan Semua ukuran untuk kapal Oil Tanker, dan kapal ≥ 400 GT untuk kapal lain selain Oil Tanker [Reg. 10(2)(a) dan 10(3)(b)] Syarat pembuangan: 1. Kapal dalam keadaan berlayar 2. Kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran) tidak lebih dari 15 ppm 3. Kapal memiliki suatu perangkat automatic monitoring and control system agar kandungan minyak yang dibuang tidak lebih dari 15 ppm Untuk kapal dengan ukuran < 400 GT selain kapal Oil Tanker Dilarang melakukan pembuangan kecuali kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran) tidak lebih dari 15 ppm Area Kriteria Pembuangan Dalam Special Area Dilarang melakukan pembuangan kecuali minyak sudah benar-benar bersih dan terpisah dari kotoran Diluar Special Area Kurang dari 50 nm dari pulau terdekat Dilarang melakukan pembuangan kecuali minyak sudah benar-benar bersih dan terpisah dari kotoran Lebih dari 50 nm dari pulau terdekat Dilarang melakukan pembuangan, kecuali minyak sudah benar-benar bersih dan terpisah dari kotoran, atau memenuhi syarat-syarat berikut : 1. Kapal dalam keadaan berlayar 2. Kandungan minyak yang dibuang tidak lebih dari 30 liter per nm 3. Jumlah debit yang dibuang tidak boleh lebih dari 1/15000 (untuk kapal yang sudah ada) atau 1/30000 (untuk kapal baru) dari total muatan (cargo) 4. Kapal memiliki pemantauan pembuangan minyak dan suatu sistem control, serta pengaturan slop tank untuk beroperasi

description

marpol

Transcript of Translate Marpol Annex I

Page 1: Translate Marpol Annex I

Under the Convention, these special areas are provided with a higher level of protection than other areas of the sea. e.g.: Mediterranean sea, Baltic sea, black sea, red sea, gulf of aden, antartic sea, etc.

Kategori pembuangan minyak (sebagai muatan) oleh Oil Tanker

Kategori pembuangan minyak (bukan sebagai muatan, In Machinery Space) oleh semua jenis kapal (Dalam Special Area)Jenis dan ukuran kapal Kriteria PembuanganSemua ukuran untuk kapal Oil Tanker, dan kapal ≥ 400 GT untuk kapal lain selain Oil Tanker [Reg. 10(2)(a) dan 10(3)(b)]

Syarat pembuangan:1. Kapal dalam keadaan berlayar2. Kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran)

tidak lebih dari 15 ppm3. Kapal memiliki suatu perangkat automatic

monitoring and control system agar kandungan minyak yang dibuang tidak lebih dari 15 ppm

Untuk kapal dengan ukuran < 400 GT selain kapal Oil Tanker

Dilarang melakukan pembuangan kecuali kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran) tidak lebih dari 15 ppm

Kategori pembuangan minyak (bukan sebagai muatan , In Machinery Space) oleh semua jenis kapal (Diluar Special Area)Jenis dan ukuran kapal Kriteria PembuanganSemua ukuran untuk kapal Oil Tanker, dan kapal ≥ 400 GT untuk kapal lain selain Oil Tanker [Reg. 9(1)(b)]

Syarat pembuangan:1. Kapal dalam keadaan berlayar2. Kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran)

tidak lebih dari 15 ppm3. Kapal memiliki peralatan seperti yang disyaratkan di

Annex I Reg. 16Untuk kapal dengan ukuran < 400 GT selain kapal Oil Tanker

Dilarang melakukan pembuangan kecuali kandungan minyak dari limbah (tanpa pengenceran) tidak lebih dari

Area Kriteria PembuanganDalam Special Area Dilarang melakukan pembuangan kecuali minyak sudah

benar-benar bersih dan terpisah dari kotoranDiluar Special Area

Kurang dari 50 nm dari pulau terdekat

Dilarang melakukan pembuangan kecuali minyak sudah benar-benar bersih dan terpisah dari kotoran

Lebih dari 50 nm dari pulau terdekat

Dilarang melakukan pembuangan, kecuali minyak sudah benar-benar bersih dan terpisah dari kotoran, atau memenuhi syarat-syarat berikut :1. Kapal dalam keadaan berlayar2. Kandungan minyak yang dibuang tidak lebih dari 30

liter per nm3. Jumlah debit yang dibuang tidak boleh lebih dari

1/15000 (untuk kapal yang sudah ada) atau 1/30000 (untuk kapal baru) dari total muatan (cargo)

4. Kapal memiliki pemantauan pembuangan minyak dan suatu sistem control, serta pengaturan slop tank untuk beroperasi

Page 2: Translate Marpol Annex I

15 ppm, atauMembuang minyak di fasilitas penampungan (reception facilities)

Annex I

Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh minyak

Untuk menyesuaikan dengan peraturan ini, maka setiap kapal harus memenuhi perlengkapan sebagai berikut:

Oil record book

Adalah suatu record kapal tentangsegala aktivitas yang berhubungan dengan oil. Mulai dari proses

discharge cargo, discharge slop tank, pembersihan cargo tank, dan sebagainya. Segala bentuk pencatatan

harus selalu ada di kapal, bila ada pemeriksaan berkala atau pemeriksaan setempat.

a.      Buku catatan minyak bagian I, untuk operasi ruang-ruang permesinan :-          Pengisian/pembuangan tolak bara atau pembersihan tangki-tangki minyak bahan bakar atau

ruang-ruang muatan minyak.-          Membuang tolakbara atau membersihkan dengan air tangki-tangki bahan bakar, yang telah diisi

tolakbara atau dikosongkan.-          Menampung residu-residu berminyak ( endapan).-          Pembuangan keluar kapal air bilga yang berkumpul didalam ruang-ruang mesin selagi

dipelabuhan, dan pembuangan rutin kelaut air bilga yang terkumpul didalam ruang-ruang mesin.b.      Buku catatan minyak bagian II, untuk operasi muatan atau ballast:

-          Pemuatan dan pembongkaran minyak muatan.-          Pemindahan muatan minyak didalam pelayaran.-          Pembukaan/penutupan katup-katup atau alat-alat yang serupa yang menghubungkan antara

tangki dengan tangki muatan sebelum dan sesudah pemuatan/pembongkaran.-          Pembukaan/penutupan sarana hubungan antara saluran pipa muatan dan saluran pipa tolakbara

air laut.-          Pembukaan/penutupan katup-katup lambung kapal sebelum, selama, dan setelah operasi-operasi

pemuatan dan pembongkaran.-          Pengisian tolakbara ketangki-tangki muatan.-          Pembersihan tangki-tangki muatan.-          Pembuangan tolakbara kecuali tolakbara bersih/terpisah.-          Pembuangan air dari tangki-tangki limbah.-          Pembersihan dari bahan-bahan sisa.

Oil discharge monitoring system

Adalah suatu system yang mengontrol kadar minyak dalam air yang akan dibuang ke laut. System

monitoring harus berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi lingkungan untuk memonitor dan

mongontrol segala macam pembuangan minyak ke laut karena pembuangan dari air ballast kotor dan

segala macam minyak bercampur air dari cargo tank ke laut yang tidak terkontrol oleh system monitoring

adalah suatu bentuk pelanggaran.

Page 3: Translate Marpol Annex I

Sistem monitoring ini terdiri dari:

Meteran minyak untuk mengukur kadar minyak dalam air

Indikator kecepatan kapal untuk mengetahui kecepatan kapal (dalam knots)

Indikator posisi kapal untuk mengetahui posisi kapal

Discharge control untuk mengatur pembuangan minyak

Data recorder untuk mencatat data-data pada waktu discharge

Data display untuk menunjukkan data-data ketika discharge sedang berlangsung

Sistem ini dihubungkan ke alarm yang akan berbunyi dan otomatis menutup saluran pembuangan jika minyak bercampur air yang dikeluarkan melebihi 30 liter per mil laut dan kandungan minyak yang dibuang melebihi 15 ppm (part per million)

Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan (survey) untuk kapal tanker yang berkaitan dengan       sertifikat IOPP !       Jawab :           Jenis-jenis survey untuk kapal-kapal tanker yang berkaitan dengan sertifikat IOPP                       adalah ;            - System pipa-pipa dan pompa-pompa yang terkait dengan muatan.            - System pemonitoran dan pengendalian pembuangan minyak.            - System COW.            - System penyaringan minyak dan perlengkapan pemisahan air berminyak ( oily              water separator equipment dan oil filtering system)

Isi dari OIL RECORD BOOK ialah ;             - Pengisian atau pembuangan tolak bara atau pembersihan tangki-tangki minyak                                          bahan bakar atau ruang muatan minyak.             - membuang tolak bara atau membersihkan dengan air tangki-tangki bahan bakar                                     yang telah diisi tolak bara atau dikosongkan.             - menampung residu-residu berminyak (endapan).             - pembuangan bilges keluar kapal dari kamar mesin.             - pembakaran minyak bekas dan sampah di INCINERATOR.             - Bungker (supply bahan bakar atau oli).             - Pemindahan bahan bakar dari tangki double bottom ke tangki double bottom                              lainnya.                                             - Jumlah isi dari tangki BILGES TANK dan SLUDGE TANK saat memasuki                              suatu pelabuhan.

  Sarana pencegahan pencemaran ialah :     -  sludge tank     -  bilge tank     -  slop tank     -  waste oil tank     - tangki penampungan kotoran manusia bila kapal tidak dilengkapi sewage treatment plant

     Peralatan pencegahan pencemaran ialah :     -  oily water separator

Page 4: Translate Marpol Annex I

     -  incinerator     -  sewage treatment plant     -  oil discharging monitor (ODM) dan control system (CS)     -  crude oil washing (COW)

a. Oily water separator (OWS)

ialah : alat yang dipergunakan untuk memisahkan air buangan yang mengandung minyak sampai kadar 15 ppm.

b. Oil discarge monitoring (ODM)

Ialah : alat yang dipergunakan untuk mengawasi air buangan yang mengandung minyak dari tangki endapan (slop tank).

c. Crude Oil Washing (COW)

Ialah : pembersihan tangki-tangki muatan dari adanya endapan-endapat minyak atau sludge yang terdapat didasar tangki atau penguat-penguat horizontal serta bagian-bagian lain dari kontruksi tngki.

d. Oil Filtering Equipment (OFE)ialah : untuk menyaring kotoran yang terdapat didalam minyak.

e. Sludge tankIalah : untuk menampung sisa kotoran minyak di kamar mesin.