Transformasi

18
Definisi Misalkan V suatu bidang euclides, T dan V ke V. T disebut sebagai transformasi, jika dan hanya jika T sebuah fungsi bijektif. Postulat/Aksioma: 1. Dalam 2 buah titik dapat membentuk sebuah garis. 2. 2 buah titik yang dipanjangkan akan membentuk sinar yang tak terbatas. Setengah sinar: AB BA Sinar yang seutuhnya: AB 3. Pada sebarang titik dapat dibentuk lingkaran. 4. Semua sudut siku-siku besarnya sama yaitu 90.

description

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI

Transcript of Transformasi

  • Definisi

    Misalkan V suatu bidang euclides, T dan V ke V. T disebut sebagai transformasi,

    jika dan hanya jika T sebuah fungsi bijektif.

    Postulat/Aksioma:

    1. Dalam 2 buah titik dapat membentuk sebuah garis.

    2. 2 buah titik yang dipanjangkan akan membentuk sinar yang tak terbatas.

    Setengah sinar:

    AB BA

    Sinar yang seutuhnya:

    AB

    3. Pada sebarang titik dapat dibentuk lingkaran.

    4. Semua sudut siku-siku besarnya sama yaitu 90 .

  • 5. Jika suatu garis lurus memotong 2 buah garis lurus, membentuk sudut-sudut

    dalam sepihak kurang dari sudut siku-siku.

    P

    1 2

    3 4

    1 2

    3 4

    Q

    FUNGSI

    Contoh Fungsi:

    A B

    1111

    Contoh Bukan Fungsi:

    A B A B

    Fungsi Bijektif:

    1. Fungsi Surjektif (Onto/Pada)

    Adalah apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota pada

    himpunan A. Syaratnya ada prapeta.

    1

    2

    3

    C

    D

    1

    2

    3

    C

    D

    1

    2

    3

    C

    D

    E

  • A B

    Bukan termasuk onto karena bukan merupakan

    fungsi sehingga bukan fungsi surjektif.

    A B

    Termasuk onto karena masing-masing dari

    himpunan tersebut memiliki prapeta.

    ( )

    A B

    Termasuk onto karena setiap anggota

    himpunan B memiliki kawan anggota pada

    himpunan A.

    2. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-Satu)

    , memenuhi ( ) ? A B

    Merupakan Fungsi Satu-Satu

    1

    2

    3

    C

    D

    a

    b

    c

    d

    x

    y

    z

    a

    b

    c

    x

    y

    -1

    0

    1

    -1

    0

    1

  • , memenuhi ( ) ? A B

    Bukan termasuk Fungsi Satu-Satu

    , memenuhi ( ) ? A B

    Termasuk Fungsi Satu-Satu

    memenuhi A ke B ( ) , artinya sehingga ( )

    -1

    0

    1

    0

    1

    -1

    0

    1

    -2

    0

    2

  • KUIS

    1. Misal v bidang euclides dan A sebuah titik tertentu pada v. Ditetapkan relasi T

    sebagai berikut. ( ) . Apakah relasi T merupakan fungsi?

    Ambil sebarang , karena A merupakan titik tertentu pada v maka

    memunculkan 2 kondisi:

    Menentukkan

    Sudah jelas bahwa P mempunyai prapeta yaitu titik A itu sendiri, sehingga

    ( )

    Menentukkan

    T(M) = P

    Secara geometris pada bidang v terdapat titik M yang merupakan prapeta dari

    P yaitu ( ) ( ) merupakan titik tengah. Karena mempunyai

    prapeta oleh fungsi T, yaitu ( ) sehingga T merupakan fungsi pada atau fungsi

    surjektif. Oleh karena itu, relasi T merupakan transformasi.

    2. Jika ( ) , merupakan titik tengah ruas garis . Apakah

    relasi T merupakan fungsi?

    Ambil sebarang titik P dan Q pada bidang v sehingga ( ) ( ). Hal ini

    memunculkan kondisi:

    Untuk :

    Maka ( ) , sedangkan ( ) ( ) sehingga ( ) . Jadi

    dan .

    Untuk :

    Maka ( ) , sedangkan ( ) ( ) sehingga ( ) . Jadi

    dan .

  • Untuk dan :

    Misalkan dan maka ( ) dan ( ) karena

    maka , maka . Dengan demikian . Jadi A,

    P, Q merupakan kolinear (tidak segaris). Dengan titik tengah

  • PEMBAHASAN SOAL LATIHAN

    1. Andaikan g dan h dua garis yang sejajar pada bidang euclides V. A sebuah titik

    yang terletakdi tengah antara g dan h. Sebuah T padanan dengan daerah asal g

    yang didefinisikan sebagai berikut:

    Apabila maka ( )

    a) Apakah daerah nilai T ?

    b) Apabila , buktikan bahwa ( )

    ( )

    c) Apakah T injektif

    Penyelesaian:

    a) Daerah nilai T adalah h

    b)

    ( ) ( )

    Lihat ADE dan segitiga ADE

    P=T(P)

    A

    P g

    h

    D

    A

    E g

    h

    D

    E

  • ( ) ( ) (Bertolak belakang)

    (Karena A tengah-tengah dan )

    (Karena A tengah-tengah dan )

    Diperoleh menurut definisi sisi sudut sisi.

    Akibatnya .

    Akan dibuktikan T injektif

    Ambil dua titik dan pada g,

    Akan dibuktikan ( ) ( )

    Andaikan ( ) ( )

    Oleh karena ( ) dan ( )

    Dalam hal ini dan memiliki dua titik sekutu yaitu A dan ( ) ( ).

    Berarti garis dan berimpit, sehingga berakibat .

    Ini suatu kontradiksi, sehingga pengandaian salah, maka haruslah ( ) ( )

    Jadi T injektif.

    2. Diketahui sebuah titik K dan ruas garis dan sebuah garis g sehingga g

    // dan jarak K dan , adalah dua kali lebih panjang dari pada jarak antara K

    x=T(x)

    A

    y

    g

    h

    x

    y=T(y)

  • dan g. Ada padanan T dengan daerah asal dan daerah nilai g sehingga apabila

    maka ( ) .

    a) Apakah bentuk himpunan peta-peta P kalau P bergerak pada

    b) Buktikan bahwa T injektif.

    c) Apabila E dan F dua titik pada , apakah dapat dikatakan tentang jarak EF jika

    E = T(E) dan F=T(F)?

    Penyelesaian:

    P g

    K

    A P B

    a) ABK , g // AB , T: gAB

    ABP maka gKPPPT ')(

    gKPP ' sehingga gP'

    Jadi bentuk himpunan peta-peta P adalah ruas garis pada g.

    b) Akan dibuktikan T injektif

    Ambil dua titik dan pada AB , YX

    Akan dibuktikan Andaikan ( ) ( ). Oleh karena gKXXT )( dan

    gKYYT )( Dalam hal ini XA dan YA memiliki dua titik sekutu yaitu A dan

    ( ) ( ).

    Ini berarti bahwa garis XA dan YA berimpit, sehingga berakibat .

    Hal ini suatu kontradiksi. Jadi pengandaian salah, maka haruslah )()( YTXT

    sehingga T injektif

  • c)

    g

    A B

    Dipunyai , maka sehingga

    Lihat dan

    ( ) ( ) ( )

    Diperoleh (S Sd).

    Akibatnya :

    Jadi jarak EF adalah

    kali jarak EF.

    3. Diketahui tiga titik A, R, S yang berlainan dan tidak segaris. Ada padanan T yang

    didefinisikan sebagai berikut:

    T(A) = A, T(P) = P sehingga P titik tengah 'AP

    a) Lukislah R = T(R)

    b) Lukislah Z sehingga T(Z) = S

    c) Apakah T suatu transformasi?

    E F

    F=T(F) E=T(E)

    K

  • Penyelesaian:

    (a) dan (b)

    c) Bukti:

    (i) Akan dibuktikan T surjektif.

    T surjektif jika terdapat prapeta sehingga ( ).

    Jika maka prapetanya adalah sendiri sebab ( ) .

    Apabila maka terdapat tunggal dengan sehingga .

    Diperoleh adalah titik tengah . Artinya ( ).

    Maka terdapat prapeta sehingga ( ). Jadi T Surjektif.

    (ii) Akan diselidiki T injektif

    Ambil titik dan , tidak segaris.

    Andaikan ( ) ( ).

    Oleh karena ( ) dan ( ) maka dalam hal ini dan memiliki

    dua titik sekutu yaitu dan ( ) ( ). Ini berarti bahwa garis dan

    berimpit, sehingga mengakibatkan . Dengan kata lain segaris. Ini

    suatu kontradiksi dengan pernyataan tidak segaris. Pengandaian salah,

    sehingga ( ) ( ). Jadi T injektif.

    Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T surjektif dan T injektif. Jadi T

    merupakan suatu transformasi.

    4. Diketahui P = (0,0), C1 1|),(22 yxyx

    C2 25|),( 22 yxyx

    Z S = T(Z)

    P

    P =T(P)

    R

    R =T(R)

    A

  • T : C1 C2 adalah suatu padanan yang definisikan sebagai berikut : Apabila

    1CX maka 2')( CPXXXT

    a) Apabila A = (0,1) tentukan T(A)

    b) Tentukan prapeta dari B(4,3)

    c) Apabila Z sebarang titik pada daerah asal T, tentukan jarak ZZ, dengan Z =

    T(Z).

    d) Apabila E dan F dua titik pada daerah asal T , apakah dapat dikatakan tentang

    jarak EF?

    Penyelesaian:

    a) A = (0,1) maka T(A) = (0,5)

    b) Perhatikan gambar di atas.

    Lihat APC dan

    Jadi prapeta B adalah A = (

    ).

    P

    A = prapeta B

    C Q

    B

  • c) Dipunyai daerah asal .

    Maka . Berarti ( ) dimana

    .

    Jelas ( ) ( )

    .

    Selanjutnya ( ). Maka Berarti ( ) dimana

    . Jelas ( ) ( )

    .

    Jelas segaris.

    Jadi jarak .

    d) Dipunyai

    Maka panjang busur

    ( )

    ( )

    ( )

    Selanjutnya ( ) dan ( ). Maka panjang busur

    ( )

    ( )

  • ( ).

    Karena segaris dan segarismaka ( ) ( ).

    Sehingga,

    ( ) ( )

    Jadi

    5. Diketahui f : V V. Jika P(x,y) maka f(P) =(|x|,|y|)

    a) Tentukan f(A) jika A = (-3,6)

    b) Tentukan semua prapeta dari titik B(4,2)

    c) Apakah bentuk daerah nilai f?

    d) Apakah f suatu transformasi?

    Jawab:

    a) A = (-3,6) maka f(A) = (|-3|,|6|) = (3,6)

    b) Prapeta dari B(4,2) adalah (4,2),(4,-2),(-4,2),(-4,-2).

    c) Daerah nilai f adalah himpunan semua titik-titik di Kuadran I.

    d) Pilih ( ) ( )

    Jelas . Maka ( ) ( ) dan ( ) ( ). Diperoleh ( )

    ( ). Jadi terdapat dan ( ) ( ). Artinya f tidak injektif. Karena

    f tidak injektif maka f bukan transformasi.

    6. Diketahui fungsi g : sumbu X V yang didefinisikan sebagai berikut:

    Apabila P(x,0) maka g(P) = (x,x2).

    a) Tentukan peta A(3,0) oleh g.

    b) Apakah R(-14, 196) daerah nilai g?

    c) Apakah g surjektif?

    d) Gambarlah daerah nilai g.

    Jawab:

    a) Peta A(3,0) oleh g.

    A(3,0) maka g(A) = (3,(3)2) =(3,9).

  • b) Diketahui R(-14,196).

    196 = (-14)2 + y

    196 = 196 + y

    y = 0

    Jelas VR , dan mempunyai prapeta yaitu ( ) pada sumbu .

    Jadi daerah nilai .

    c) Ambil titik , maka ( ) dengan .

    Jelas terdapat ( ) sehingga ( ) . Jadi, g surjektif.

    d)

    7. T : V V, didefinisikan sebagai berikut : Apabila P(x,y) maka

    i) T(P) = (x + 1, y), untuk x > 0

    ii) T(P) = (x - 1, y), untuk x < 0

    a) Apakah T injektif?

    b) Apakah T suatu transformasi?

    Jawab:

    a) Ambil P(x1,y1) dan Q(x2,y2) sehingga QP . Akan dibuktikan )()( QTPT

    Karena QP maka 21 xx atau 21 yy

    (i) Untuk x > 0

    T(P) = (x1+1, y1), T(Q) = (x2+1, y2). Jelas 11 2121 xxxx atau 21 yy

    Jadi )()( QTPT

    (0,0) P(x,0)

    g(P)=(x,x2)

  • (ii) Untuk x < 0

    T(P) = (x1-1, y1). T(Q) = (x2-1, y2). Jelas 11 2121 xxxx atau 21 yy

    Jadi )()( QTPT dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T injektif.

    b) Ambil P(x1,y1) dan Q(x2,y2) dengan PQ.

    Akan dibuktikan T(P)T(Q). Karena P Q maka x1 x2 atu y1 y2.

    (i) Kasus x0

    T(P) = (x1 + 1,y1)

    T(Q) = (x2 + 1,y2)

    Karena x1x2 maka x1+1 x2+1 dan y1y2.

    Jadi T(P) T(Q).

    (ii) Kasus x 0

    T(P) = (x1 - 1,y1)

    T(Q) = (x2 - 1,y2)

    Karena x1x2 maka x1 - 1 x2 -1 dan y1y2.

    Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T tidak surjektif.

    Karena T tidak surjektif maka T bukan suatu transformasi.

    8. Diketahui sebuah garis S dan titik-titik A, B, C seperti dapat dilihat pada gambar

    di bawah ini

    A

    B

    C

    S

    T : V V didefinisikan sebagai berikut:

    i. Jika P S maka T(P) = P

    ii. Jika P S maka T(P) = P, sedemikian hingga garis S adalah sumbu ruas 'PP

  • a) Lukislah A = T(A), B = T(B)

    b) Lukislah prapeta titik C

    c) Apakah T suatu transformasi ?

    d) Buktikan bahwa AB = AB

    Penyelesaian:

    a) dan b)

    A

    B

    A

    C

    B

    C

    c) Akan ditunjukkan T surjektif dan T injektif.

    Jelas setiap P pada V, ada prapeta P, sehingga T(P) = P. Jika P S, maka P = P

    dan jika P S maka P adalah cermin dari P terhadap sumbu S. Jadi T surjektif.

    Untuk P S, Q S dan PQ, jelas P Q.

    Untuk P S, ambil dua titik, A ,B S, A B. Kita akan menyelidiki kedudukan

    A dan B. Andaikan A = B. Karena S adalah sumbu ruas garis AA maka S

    tegak lurus AA dan karena S adalah sumbu dari ruas garis BB maka S tegak

    lurus BB. Maka karena A = B dan kedua garis tegak lurus S, AA dan BB

    berimpit. Akibatnya A =B. Ini suatu kontradiksi, harusnya A B. Jadi T injektif.

    Dengan demikian karena T injektif dan T surjektif, maka T suatu transformasi.

  • d) Akan dibuktikan AB=AB.

    A

    B

    A

    B S

    Misal titik potong garis dengan ruas garis dan titik potong garis

    dengan ruas garis . Lihat dan .

    (menurut definisi adalah sumbu sehingga tengah-tengah )

    ( ) ( ) (karena sumbu maka )

    (berimpit)

    Maka menurut teorema sisi-sudut-sisi . Akibatnya dan

    ( ) ( ). Lihat dan

    (diketahui) (i)

    (menurut definisi adalah sumbu sehingga tengah-tengah

    ) (ii)

    ( ) ( ) (karena sumbu maka )

    ( ) ( ) ( )

    ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

    Berakibat ( ) ( ) (iii)

    Dari (i),(ii) dan (iii) maka menurut teorema sudut-sisi-sudut .

    Akibatnya

    D

    E