Transformasi
-
Upload
fashihatul -
Category
Documents
-
view
16 -
download
2
description
Transcript of Transformasi
-
Definisi
Misalkan V suatu bidang euclides, T dan V ke V. T disebut sebagai transformasi,
jika dan hanya jika T sebuah fungsi bijektif.
Postulat/Aksioma:
1. Dalam 2 buah titik dapat membentuk sebuah garis.
2. 2 buah titik yang dipanjangkan akan membentuk sinar yang tak terbatas.
Setengah sinar:
AB BA
Sinar yang seutuhnya:
AB
3. Pada sebarang titik dapat dibentuk lingkaran.
4. Semua sudut siku-siku besarnya sama yaitu 90 .
-
5. Jika suatu garis lurus memotong 2 buah garis lurus, membentuk sudut-sudut
dalam sepihak kurang dari sudut siku-siku.
P
1 2
3 4
1 2
3 4
Q
FUNGSI
Contoh Fungsi:
A B
1111
Contoh Bukan Fungsi:
A B A B
Fungsi Bijektif:
1. Fungsi Surjektif (Onto/Pada)
Adalah apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota pada
himpunan A. Syaratnya ada prapeta.
1
2
3
C
D
1
2
3
C
D
1
2
3
C
D
E
-
A B
Bukan termasuk onto karena bukan merupakan
fungsi sehingga bukan fungsi surjektif.
A B
Termasuk onto karena masing-masing dari
himpunan tersebut memiliki prapeta.
( )
A B
Termasuk onto karena setiap anggota
himpunan B memiliki kawan anggota pada
himpunan A.
2. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-Satu)
, memenuhi ( ) ? A B
Merupakan Fungsi Satu-Satu
1
2
3
C
D
a
b
c
d
x
y
z
a
b
c
x
y
-1
0
1
-1
0
1
-
, memenuhi ( ) ? A B
Bukan termasuk Fungsi Satu-Satu
, memenuhi ( ) ? A B
Termasuk Fungsi Satu-Satu
memenuhi A ke B ( ) , artinya sehingga ( )
-1
0
1
0
1
-1
0
1
-2
0
2
-
KUIS
1. Misal v bidang euclides dan A sebuah titik tertentu pada v. Ditetapkan relasi T
sebagai berikut. ( ) . Apakah relasi T merupakan fungsi?
Ambil sebarang , karena A merupakan titik tertentu pada v maka
memunculkan 2 kondisi:
Menentukkan
Sudah jelas bahwa P mempunyai prapeta yaitu titik A itu sendiri, sehingga
( )
Menentukkan
T(M) = P
Secara geometris pada bidang v terdapat titik M yang merupakan prapeta dari
P yaitu ( ) ( ) merupakan titik tengah. Karena mempunyai
prapeta oleh fungsi T, yaitu ( ) sehingga T merupakan fungsi pada atau fungsi
surjektif. Oleh karena itu, relasi T merupakan transformasi.
2. Jika ( ) , merupakan titik tengah ruas garis . Apakah
relasi T merupakan fungsi?
Ambil sebarang titik P dan Q pada bidang v sehingga ( ) ( ). Hal ini
memunculkan kondisi:
Untuk :
Maka ( ) , sedangkan ( ) ( ) sehingga ( ) . Jadi
dan .
Untuk :
Maka ( ) , sedangkan ( ) ( ) sehingga ( ) . Jadi
dan .
-
Untuk dan :
Misalkan dan maka ( ) dan ( ) karena
maka , maka . Dengan demikian . Jadi A,
P, Q merupakan kolinear (tidak segaris). Dengan titik tengah
-
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN
1. Andaikan g dan h dua garis yang sejajar pada bidang euclides V. A sebuah titik
yang terletakdi tengah antara g dan h. Sebuah T padanan dengan daerah asal g
yang didefinisikan sebagai berikut:
Apabila maka ( )
a) Apakah daerah nilai T ?
b) Apabila , buktikan bahwa ( )
( )
c) Apakah T injektif
Penyelesaian:
a) Daerah nilai T adalah h
b)
( ) ( )
Lihat ADE dan segitiga ADE
P=T(P)
A
P g
h
D
A
E g
h
D
E
-
( ) ( ) (Bertolak belakang)
(Karena A tengah-tengah dan )
(Karena A tengah-tengah dan )
Diperoleh menurut definisi sisi sudut sisi.
Akibatnya .
Akan dibuktikan T injektif
Ambil dua titik dan pada g,
Akan dibuktikan ( ) ( )
Andaikan ( ) ( )
Oleh karena ( ) dan ( )
Dalam hal ini dan memiliki dua titik sekutu yaitu A dan ( ) ( ).
Berarti garis dan berimpit, sehingga berakibat .
Ini suatu kontradiksi, sehingga pengandaian salah, maka haruslah ( ) ( )
Jadi T injektif.
2. Diketahui sebuah titik K dan ruas garis dan sebuah garis g sehingga g
// dan jarak K dan , adalah dua kali lebih panjang dari pada jarak antara K
x=T(x)
A
y
g
h
x
y=T(y)
-
dan g. Ada padanan T dengan daerah asal dan daerah nilai g sehingga apabila
maka ( ) .
a) Apakah bentuk himpunan peta-peta P kalau P bergerak pada
b) Buktikan bahwa T injektif.
c) Apabila E dan F dua titik pada , apakah dapat dikatakan tentang jarak EF jika
E = T(E) dan F=T(F)?
Penyelesaian:
P g
K
A P B
a) ABK , g // AB , T: gAB
ABP maka gKPPPT ')(
gKPP ' sehingga gP'
Jadi bentuk himpunan peta-peta P adalah ruas garis pada g.
b) Akan dibuktikan T injektif
Ambil dua titik dan pada AB , YX
Akan dibuktikan Andaikan ( ) ( ). Oleh karena gKXXT )( dan
gKYYT )( Dalam hal ini XA dan YA memiliki dua titik sekutu yaitu A dan
( ) ( ).
Ini berarti bahwa garis XA dan YA berimpit, sehingga berakibat .
Hal ini suatu kontradiksi. Jadi pengandaian salah, maka haruslah )()( YTXT
sehingga T injektif
-
c)
g
A B
Dipunyai , maka sehingga
Lihat dan
( ) ( ) ( )
Diperoleh (S Sd).
Akibatnya :
Jadi jarak EF adalah
kali jarak EF.
3. Diketahui tiga titik A, R, S yang berlainan dan tidak segaris. Ada padanan T yang
didefinisikan sebagai berikut:
T(A) = A, T(P) = P sehingga P titik tengah 'AP
a) Lukislah R = T(R)
b) Lukislah Z sehingga T(Z) = S
c) Apakah T suatu transformasi?
E F
F=T(F) E=T(E)
K
-
Penyelesaian:
(a) dan (b)
c) Bukti:
(i) Akan dibuktikan T surjektif.
T surjektif jika terdapat prapeta sehingga ( ).
Jika maka prapetanya adalah sendiri sebab ( ) .
Apabila maka terdapat tunggal dengan sehingga .
Diperoleh adalah titik tengah . Artinya ( ).
Maka terdapat prapeta sehingga ( ). Jadi T Surjektif.
(ii) Akan diselidiki T injektif
Ambil titik dan , tidak segaris.
Andaikan ( ) ( ).
Oleh karena ( ) dan ( ) maka dalam hal ini dan memiliki
dua titik sekutu yaitu dan ( ) ( ). Ini berarti bahwa garis dan
berimpit, sehingga mengakibatkan . Dengan kata lain segaris. Ini
suatu kontradiksi dengan pernyataan tidak segaris. Pengandaian salah,
sehingga ( ) ( ). Jadi T injektif.
Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T surjektif dan T injektif. Jadi T
merupakan suatu transformasi.
4. Diketahui P = (0,0), C1 1|),(22 yxyx
C2 25|),( 22 yxyx
Z S = T(Z)
P
P =T(P)
R
R =T(R)
A
-
T : C1 C2 adalah suatu padanan yang definisikan sebagai berikut : Apabila
1CX maka 2')( CPXXXT
a) Apabila A = (0,1) tentukan T(A)
b) Tentukan prapeta dari B(4,3)
c) Apabila Z sebarang titik pada daerah asal T, tentukan jarak ZZ, dengan Z =
T(Z).
d) Apabila E dan F dua titik pada daerah asal T , apakah dapat dikatakan tentang
jarak EF?
Penyelesaian:
a) A = (0,1) maka T(A) = (0,5)
b) Perhatikan gambar di atas.
Lihat APC dan
Jadi prapeta B adalah A = (
).
P
A = prapeta B
C Q
B
-
c) Dipunyai daerah asal .
Maka . Berarti ( ) dimana
.
Jelas ( ) ( )
.
Selanjutnya ( ). Maka Berarti ( ) dimana
. Jelas ( ) ( )
.
Jelas segaris.
Jadi jarak .
d) Dipunyai
Maka panjang busur
( )
( )
( )
Selanjutnya ( ) dan ( ). Maka panjang busur
( )
( )
-
( ).
Karena segaris dan segarismaka ( ) ( ).
Sehingga,
( ) ( )
Jadi
5. Diketahui f : V V. Jika P(x,y) maka f(P) =(|x|,|y|)
a) Tentukan f(A) jika A = (-3,6)
b) Tentukan semua prapeta dari titik B(4,2)
c) Apakah bentuk daerah nilai f?
d) Apakah f suatu transformasi?
Jawab:
a) A = (-3,6) maka f(A) = (|-3|,|6|) = (3,6)
b) Prapeta dari B(4,2) adalah (4,2),(4,-2),(-4,2),(-4,-2).
c) Daerah nilai f adalah himpunan semua titik-titik di Kuadran I.
d) Pilih ( ) ( )
Jelas . Maka ( ) ( ) dan ( ) ( ). Diperoleh ( )
( ). Jadi terdapat dan ( ) ( ). Artinya f tidak injektif. Karena
f tidak injektif maka f bukan transformasi.
6. Diketahui fungsi g : sumbu X V yang didefinisikan sebagai berikut:
Apabila P(x,0) maka g(P) = (x,x2).
a) Tentukan peta A(3,0) oleh g.
b) Apakah R(-14, 196) daerah nilai g?
c) Apakah g surjektif?
d) Gambarlah daerah nilai g.
Jawab:
a) Peta A(3,0) oleh g.
A(3,0) maka g(A) = (3,(3)2) =(3,9).
-
b) Diketahui R(-14,196).
196 = (-14)2 + y
196 = 196 + y
y = 0
Jelas VR , dan mempunyai prapeta yaitu ( ) pada sumbu .
Jadi daerah nilai .
c) Ambil titik , maka ( ) dengan .
Jelas terdapat ( ) sehingga ( ) . Jadi, g surjektif.
d)
7. T : V V, didefinisikan sebagai berikut : Apabila P(x,y) maka
i) T(P) = (x + 1, y), untuk x > 0
ii) T(P) = (x - 1, y), untuk x < 0
a) Apakah T injektif?
b) Apakah T suatu transformasi?
Jawab:
a) Ambil P(x1,y1) dan Q(x2,y2) sehingga QP . Akan dibuktikan )()( QTPT
Karena QP maka 21 xx atau 21 yy
(i) Untuk x > 0
T(P) = (x1+1, y1), T(Q) = (x2+1, y2). Jelas 11 2121 xxxx atau 21 yy
Jadi )()( QTPT
(0,0) P(x,0)
g(P)=(x,x2)
-
(ii) Untuk x < 0
T(P) = (x1-1, y1). T(Q) = (x2-1, y2). Jelas 11 2121 xxxx atau 21 yy
Jadi )()( QTPT dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T injektif.
b) Ambil P(x1,y1) dan Q(x2,y2) dengan PQ.
Akan dibuktikan T(P)T(Q). Karena P Q maka x1 x2 atu y1 y2.
(i) Kasus x0
T(P) = (x1 + 1,y1)
T(Q) = (x2 + 1,y2)
Karena x1x2 maka x1+1 x2+1 dan y1y2.
Jadi T(P) T(Q).
(ii) Kasus x 0
T(P) = (x1 - 1,y1)
T(Q) = (x2 - 1,y2)
Karena x1x2 maka x1 - 1 x2 -1 dan y1y2.
Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa T tidak surjektif.
Karena T tidak surjektif maka T bukan suatu transformasi.
8. Diketahui sebuah garis S dan titik-titik A, B, C seperti dapat dilihat pada gambar
di bawah ini
A
B
C
S
T : V V didefinisikan sebagai berikut:
i. Jika P S maka T(P) = P
ii. Jika P S maka T(P) = P, sedemikian hingga garis S adalah sumbu ruas 'PP
-
a) Lukislah A = T(A), B = T(B)
b) Lukislah prapeta titik C
c) Apakah T suatu transformasi ?
d) Buktikan bahwa AB = AB
Penyelesaian:
a) dan b)
A
B
A
C
B
C
c) Akan ditunjukkan T surjektif dan T injektif.
Jelas setiap P pada V, ada prapeta P, sehingga T(P) = P. Jika P S, maka P = P
dan jika P S maka P adalah cermin dari P terhadap sumbu S. Jadi T surjektif.
Untuk P S, Q S dan PQ, jelas P Q.
Untuk P S, ambil dua titik, A ,B S, A B. Kita akan menyelidiki kedudukan
A dan B. Andaikan A = B. Karena S adalah sumbu ruas garis AA maka S
tegak lurus AA dan karena S adalah sumbu dari ruas garis BB maka S tegak
lurus BB. Maka karena A = B dan kedua garis tegak lurus S, AA dan BB
berimpit. Akibatnya A =B. Ini suatu kontradiksi, harusnya A B. Jadi T injektif.
Dengan demikian karena T injektif dan T surjektif, maka T suatu transformasi.
-
d) Akan dibuktikan AB=AB.
A
B
A
B S
Misal titik potong garis dengan ruas garis dan titik potong garis
dengan ruas garis . Lihat dan .
(menurut definisi adalah sumbu sehingga tengah-tengah )
( ) ( ) (karena sumbu maka )
(berimpit)
Maka menurut teorema sisi-sudut-sisi . Akibatnya dan
( ) ( ). Lihat dan
(diketahui) (i)
(menurut definisi adalah sumbu sehingga tengah-tengah
) (ii)
( ) ( ) (karena sumbu maka )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Berakibat ( ) ( ) (iii)
Dari (i),(ii) dan (iii) maka menurut teorema sudut-sisi-sudut .
Akibatnya
D
E