traksi

5
 Tr aksi adalah ta hanan yang dipakai dengan berat at au al at lain unt uk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spame otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua per mukaan pat ahan tulang. Traksi har us diberikan dengan arah dan besaran yang diingi nkan untuk mendapatkan efek terape utik. Faktor-f aktor yang mengganggu keefekt ifan tarikan traksi harus dihilangkan. Kadang, traksi harus dipasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tar ika n yang dii ngi nka n. Dengan cara ini , bagi an gar is tarikan yang pertama ber kont raksi ter hada p garis tar ika n lainnya. Gar is-garis tar ika n ter sebut dikenal sebagai ektor gaya. !esultanta gaya tarikan yang sebenarnya terletak di tempat di antar kedua garis tarikan tersebut. "f ek tr aks i yang di pasang harus di ea luasi denga n si nar -#, dan mungk in di per lukan  penyesuaian. $ila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang diinginkan. %enis-jenis Traksi Traksi lurus atau langsung memberikan gaya tarikan dalam satu garis luru dengan bagian tubuh berbaring di tempat tidur. Traksi ekstensi $uck dan traksi pelis merupakan contoh traksi lurus. Traksi suspensi seimbang memberi dukungan pada ekstremitas yang sakit di atas tempat tidur sehi ngga memun gkinka n mobil isas i pasie n sampa i batas tertent u tanpa terputus nya garis tarikan . Traksi dapat dilakukan pada kulit &traksi kulit' atau langsung ke skelet tubuh &traksi skelet'. (ara  pemasangan ditentukan oleh tujuan traksi. Traksi dapat dipasang dengan tangan &traksi manual'. )ni merupakan traksi yang sangat sementara yang bisa digunakan pada saat pemasnagan gips, member ikan pera*a tan kulit dib a*a boot busa ekst ensi $uck, ata u saat menyesu aikan dan mengatur alat traksi. +. Traksi kulit Traksi kulit menggunakan plaster lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat dengan perban elastis. $erat maksimum yang dapat diberikan adalah kg yang merupakan batas toleransi kulit.  Jenis-jenis traksi kulit. $eberapa jenis traksi kulit, yaitu

description

orthopaedi

Transcript of traksi

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spame otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang diinginkan untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan. Kadang, traksi harus dipasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang diinginkan. Dengan cara ini, bagian garis tarikan yang pertama berkontraksi terhadap garis tarikan lainnya. Garis-garis tarikan tersebut dikenal sebagai vektor gaya. Resultanta gaya tarikan yang sebenarnya terletak di tempat di antar kedua garis tarikan tersebut. Efek traksi yang dipasang harus dievaluasi dengan sinar-X, dan mungkin diperlukan penyesuaian. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang diinginkan. Jenis-jenis Traksi Traksi lurus atau langsung memberikan gaya tarikan dalam satu garis luru dengan bagian tubuh berbaring di tempat tidur. Traksi ekstensi Buck dan traksi pelvis merupakan contoh traksi lurus. Traksi suspensi seimbang memberi dukungan pada ekstremitas yang sakit di atas tempat tidur sehingga memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas tertentu tanpa terputusnya garis tarikan. Traksi dapat dilakukan pada kulit (traksi kulit) atau langsung ke skelet tubuh (traksi skelet). Cara pemasangan ditentukan oleh tujuan traksi. Traksi dapat dipasang dengan tangan (traksi manual). Ini merupakan traksi yang sangat sementara yang bisa digunakan pada saat pemasnagan gips, memberikan perawatan kulit dibawa boot busa ekstensi Buck, atau saat menyesuaikan dan mengatur alat traksi. A. Traksi kulit Traksi kulit menggunakan plaster lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat dengan perban elastis. Berat maksimum yang dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan batas toleransi kulit.

Jenis-jenis traksi kulit. Beberapa jenis traksi kulit, yaitu : Traksi ekstensi dari Buck adalah traksi kulit dimana plaster melekat secara sederhana dengan memakai katrol Traksi dari Dunlop, dipergunakan pada fraktur suprakondiler humeri anak-anak Traksi dari Gallow atau traksi dari Brayant, dipergunakan pada fraktur femur anak-anak usia di bawah 2 tahun Traksi dari Hamilton Russel, digunakan pada anak-anak usia lebih dari 2 tahun Indikasi penggunaan traksi kulit adalah : Traksi kulit merupakan terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan. Merupakan pengobatan sementara pada fraktur sambil menunggu terapi definitif. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak-anak. Untuk traksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi misalnya sendi lutut dari panggul. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti hernia nukleus pulposus (HNP) atau spasme otot-otot tulang belakang. Komplikasi : Komplikasi yang dapat terjadi pada traksi kulit. Penyakit trombo emboli. Abersi, infeksi serta alergi pada kulit.

B. Traksi pada tulang Traksi pada tulang biasanya menggunakan kawat Krischner (K-wire) atau batang dari Steinmannlokasi-lokasi tertentu, yaitu : Proksimal tibia. Kondilus femur. Olekranon. Kalkaneus (jarang dilakukan karena komplikasinya). Traksi pada tengkorak. Trokanter mayor. Bagian distal metakarpal.

Jenis-jenis traksi tulang Traksi tulang dengan menggunakan kerangka dari Bohler Braun pada fraktur orang dewasa Thomas splint dengan pegangan lutut atau alat traksi dari Pearson Traksi tulang pada olekranon, pada fraktur humerus Traksi yang digunakan pada tulang tengkorak misalnya Gradner Well Skull Calipers, Crutchfield cranial tong

Indikasi penggunaan traksi tulang : Apabila diperlukan traksi yang lebih berat dari 5 kg. Traksi pada anak-anak yang lebih besar. Pada fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif. Fraktur-faktur tertentu pada daerah sendi. Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat dilakukan. Dipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif. Komplikasi traksi tulang : Infeksi, misalnya infekis melalui kawat/pin yang digunakan. Kegagalan penyambungan tulang (nonunion) akibat traksi yang berlebihan. Luka akibat tekanan misalnya Thomas splint pada tuberositas tibia. Parese saraf akibat traksi yang berlebihan (overtraksi) atau bila pin mengenai saraf. Prinsip Traksi Efektif Pada setiap pemasangan traksi, harus dipikirakan adanya kontratraksi. Kontratraksi adalah gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan. (Hukum Newton yang ketiga mengenai gerak, menyebutkan bahwa bila ada aksi maka akan terjadi reaksi dengan besar yang sama namun arahnya berlawanan). Umumnya berat badan pasien dan pengaturan posisi tempat tidur mampu memberikan kontratraksi. Kontratraksi harus dipertahankan agar traksi tetap efektif. Traksi harus berkesinambungan agar reduksi dan imobilisasi fraktu efektif. Traksi kulit pelvis dan serviks sering digunakan untuk mengurangi spasme otot dan biasanya diberikan sebagai traksi intermiten. Traksi skelet tidak boleh terputus. Pemberat tidak boleh diambil kecuali bila traksi dimaksudkan intermiten. Setiap faktor yang dapat mengurangi tarikan atau mengubah garis resultanta tarikan harus dihilangkan. Tubuh pasien harus dalam keadaan sejajar dengan pusat tempat tidur ketika traksi dipasang. Tali tidak boleh macet. Pemberat harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau lantai. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki tempat tidur. Mekanisme Traksi Mekanisme traksi meliputi tidak hanya dorongan traksi sebenarnya tetapi juga tahanan yang dikenal sebagai kontratraksi, dorongan pada arah yang berlawanan, diperlukan untuk keefektifan traksi, kontratraksi mencegah pasien dari jatuh dalam arah dorongan traksi. Tanpa hal itu, spasme otot tidak dapat menjadi lebih baik dan semua keuntungan traksi hanya menjadi lewat saja ada dua tipe dari mekanik untuk traksi, dimana menggunakan kontratraksi dalam dua cara yang berbeda. Yang pertama dikenal dengan traksi keseim-bangan, juga dikenal sebagai traksi luncur atau berlari. Di sini traksi diaplikasikan melalui kulit pasien atau dengan metode skeletal. Berat dan katrol digunakan untuk mengaplikasikan tahanan langsung sementara berat tubuh pasien dalam kombinasi dengan elevasi dari dorongan tempat tidur traksi untuk menyediakan kontratraksi . Traksi Buck akan menjadi contoh dari hal ini. Yang kedua dinamakan traksi fixed dan kontratraksi dimasukkan di antara 2 point cocok yang tidak membutuhkan berat atau elevasi tempat tidur untuk mencapai traksi dan kontratraksi. Splint Thomas merupakan contoh dari sistem traksi ini Komponen mekanis dari sistem traksi, katrol (pulley), tahanan vector dan friksi, terkait dengan beberapa faktor : cara dimana kontratraksi diaplikasikan dan sudut, arah, serta jumlah tahanan traksi yang diaplikasikan. Sudut dan arah dorongan traksi bergantung pada posisi katrol dan jumlah efek katrol sama dengan jumlah dorongan yang diaplikasikan. Etika dua katrol segaris pada berat traksi yang sama maka disebut dengan Block and tackle effect hampir menggandakan jumlah dari tahanan dorongan. Tahanan vector diciptakan dengan mengaplikasikan tahanan traksi pada dua yang berbeda tetapi tidak berlawanan terhadap sisi tubuh yang sama. Hasil ini menghasilkan tahanan ganda untuk dorongan traksi yang actual.Friksi selalu ada dalam setiap sistem traksi. Friksi memberikan resistansi terhadap dorongan traksi malah mengurangi tahanan traksi. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kapanpun dan bagaimanapun kemungkinan nantinya.Kita dapat menggunakan traksi : (1) untuk mendorong tulang fraktur ke dalam tempat memulai, atau (2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau (3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya diikuti dengan yang lain. Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan anam, untuk beberapa minggu jika diperlukan. Ada dua cara untuk melakukan hal tersebut : (1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit; (2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau Kirschner wire melalui tulangnya (traksi tulang). Tali kemudian digunakan untuk mengikat pengikatnya, pin atau wire ditaruh melalui katrol, dan dicocokkan dengan berat. Berat tersebut dapat mendorong pasien keluar dari tempat tidurnya, sehingga kita biasanya membutuhkan traksi yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari tempat tidurnya. Salah satu dari tujuan utama dari traksi adalah memperbolehkan pasien untuk melatih ototnya dan menggerakkan sendinya, jadi pastikan bahwa pasien melakukan hal ini. Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikasikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah diatur dengan asisten.