TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

82
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Seri Dewi Ular 46-Tara Zagita Misteri Bocah Jelmaan Karya : Tara Zagita Sumber DJVU : Jisokam Editor : Jisokam bin Abdul Minix Ebook oleh : Dewi KZ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/

description

DewiKZ

Transcript of TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Page 1: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Seri Dewi Ular 46-Tara Zagita

Misteri Bocah Jelmaan Karya : Tara Zagita

Sumber DJVU : Jisokam Editor : Jisokam bin Abdul Minix

Ebook oleh : Dewi KZ TIRAIKASIH WEBSITE

http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/

Page 2: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

MISTERI BOCAH JELMAAN

oleh Тага Zagita

Serial : Dewi Ular

Cetakan pertama Gambar sampul oleh Fan Sardy

Penerbit Sinar Matahari, Jakarta

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

All rights reserved

Convert & Edit : Abdul Minix, Pdf : Dewi KZ

MISTERI BOCAH JELMAAN

Kanda menemukan anak hilang di cafenya. Ia merawat anak tersebut, seperti merawat anaknya sendiri. Padahal Kanda masih bujang dan belum pernah merawat anak.

Kumala Dewi alias Dewi Ular curiga dengan Uca. Menurutnya, gadis kecil itu bukan sembarang anak kecil. Bahkan menurutnya, gadis kecil itu mempunyai kekuatan gaib yang lebih besar darinya.

Kata-kata Kumala itu terbukti. Gadis itu jika malam berubah menjadi wanita cantik yang merindukan kemesraan seorang lelaki. Kanda terpilih sebagai pria yang diharapkan kemesraannya.

Kumala mencoba meneropong siapa sebenarnya Uca. Tapi akibatnya sangat parah. Kumala Dewi menjadi buta. Dalam tiga hari tak tersembuhkan, maka ia akan buta selama-lamanya. Bocah kecil itulah yang mampu menyembuhkan kebutaan Dewi Ular. Tapi ара jadinya jika bocah itu ternyata menolak menyembuhkan kebutaan Kumala? Siapa sebenarnya gadis kecil berkekuatan gaib tinggi itu?

Simak dan ikuti kisah ini!

0o-dwkz-234-o0

Page 3: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

1 GADIS kecil itu bernama Cantika, tapi lebih akrab dipanggil

Uca. Dia benar-benar gadis kecil. Segala-galanya serba kecil. Usianya saja baru sekitar lima tahun kurang. Wajahnya mungil, matanya berbulu lentik, bundar, bening, uuh... indah sekali. Uca memang baby face. Rambutnya lurus, panjang sepunggung, lembut, bagian depannya diponi. Ia gemar menggendong boneka Panda yang ringan dan besarnya hanya sepelukannya.

"Biar masih berusia lima tahun kurang, tapi Uca termasuk gadis yang cerdas, lucu dan pandai bicara. Itulah sebabnya aku suka padanya. Batinku cepat menyatu dengannya. Seolah-olah dia seperti anakku sendiri."

"Sudah berapa lama ikut denganmu?"

"Baru tiga hari."

"Ooo... baru tiga hari?! Kukira udah berbulan-bulan ikut denganmu." Yoseph manggut-manggut.

"Tapi biarpun baru tiga hari, rasa-rasanya seperti sudah lama dia ikut denganku, Yos. Sehari nggak dengar suara tawanya, aku merasa seperti merindukan seorang anak kandung yang kusayangi."

"Kau memang sudah pantas menjadi seorang ayah. Kanda. Perasaanmu itu adalah tanda-tanda bahwa di dalam hidupmu kau sudah membutuhkan status keluarga, seorang ayah sekaligus seorang suami. Berarti kau harus cepat-cepat kawin. Jangan membujang terus!"

"Enak aja luh ngomong. Kawin sih mudah, tanggung jawabnya yang susah!" Mereka tertawa sejenak. Uca masih bermain sendiri tak jauh dari kedua lelaki itu.

"Bagaimana kalau nanti orangtuanya datang dan mengambilnya? Kau ingin pertahankan Uca atau...."

Page 4: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yaah... mesti kuserahkan padanya dong. Pada orangtuanya. Masa kupertahankan?! Memangnya seorang kekasih?!"

"Tapi aneh juga, ya? Masa sampai tiga hari orangtuanya nggak kemari sih? Jangan-jangan dia memang dibuang oleh orangtuanya?"

"Itulah yang kuherankan, Yos. Hampir setiap dua jam sekali kutelepon pihak kepolisian, tapi tetap belum ada orang yang melapor tentang kehilangan anak. Menurut temanku yang dinas di kepolisian sih, biar saja si Uca di sini dulu sampai orangtuanya datang untuk mengambilnya."

Tiga hari yang lalu, Uca menjadi pusat perhatian para pengunjung lahan per-cafe-an di sekitar Monas. Anak gadis mungil itu menangis sendirian. la tepisah dari keluarganya, dan mendapat predikat 'anak hilang'. Pada waktu itu, Uca menangis mengharukan tepat di depan tenda cafenya Kanda.

Anehnya, sampai larut malam belum ada pihak orangtua yang merasa kehilangan anaknya. Keamanan setempat sudah membantu mengumumkan tetang anak hilang melalui pengeras suara, tapi belum juga ada yang datang dan mengaku sebagai orangtua Uca. Menurut pengakuan si gadis kecil, ia dan orangtuanya habis makan di cafenya Kanda, lalu Uca lari-lari kecil mengejar penjual boneka yang mondar-mandir ke sana-sini. Ketika ia kembali ke cafe itu, orangtuanya sudah tidak ada.

"Uca tinggal di mana?"

"Nggak tahu."

"Uca punya nomor telepon di rumahnya?"

"Punya...."

Anak itu menyebutkan nomor telepon rumahnya. Namun ketika dihubungi oleh petugas keamanan, ternyata nomor telepon itu milik sebuah rumah sakit. Sekali lagi Uca

Page 5: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menyebutkan nomor telepon yang diyakini sebagai telepon rumahnya. Setelah dihubungi, ternyata telepon itu milik perusahaan rumah jenazah.

Karena saat itu gerimis segera turun, akhirnya Kanda menyanggupi untuk merawat anak itu sementara, sampai menunggu pihak orangtua Uca datang untuk mengambilnya. Ternyata sampai tiga hari Uca tinggal di rumah Kanda, gadis kecil itu belum juga dijemput orangtuanya. Padahal berita anak hilang sudah dimuat di koran-koran dan bahkan disiarkan melalui beberapa radio swasta.

"Aku sudah menghubungi beberapa wilayah, tapi sampai hari ini belum ada pihak yang melaporkan tentang kehilangan anak gadisnya. Jadi menurut saranku sih... rawat saja dulu anak itu. Nanti begitu ada pihak yang melaporkan kehilangan anaknya, akan kubawa ke rumahmu, Da!" ujar seorang teman Kanda yang dinas di kepolisian.

Kanda adalah seorang pemuda lajang yang dikenal sebagai jago trick film. Profesinya di bidang special-effect itu sangat dikagumi banyak orang. Tapi manakala perfilman lesu, krisis moneter berkepanjangan, Kanda pun ikut-ikutan buka usaha sampingan. Sebuah cafe resmi didirikan beberapa bulan yang lalu, berdampingan dengan cafe-cafe para artis dan selebritis lainnya yang ada di sekitar Monas itu.

Pemuda lampan, gagah dan berpenampilan sedikit eksentrik itu pernah menjadi paranormal. Tapi kekuatan supranaturalnya yang merupakan insiden gaib itu telah dihilangkan berkat bantuan Kumala Dewi atau yang dikenal sebagai anak bidadari dari Kahyangan itu, (Baca serial Dewi Ular dalam episode : "MISTERI ASMARA TUA").

"Kalau kau merasa terganggu dengan adanya anak itu, biarlah aku yang merawatnya sampai orangtuanya datang untuk mengambil," kata teman Kanda yang dinas di kepolisian itu. Sang tamu memang sudah berkeluarga, dan istrinya tak

Page 6: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

keberatan jika harus rnerawat Uca. Tapi agaknya tawaran itu justru merupakan sesuafu yang memberatkan di hati Kanda.

"Justru aku merasa nggak keberatan sama sekali jika Uca lebih lama lagi tinggal bersamaku. Dia memang nakal, tapi nakalnya seorang bocah yang selalu ingin tahu ini itu. Buatku nggak ada masalah ара pun seandainya aku harus merawat Uca selamanya."

Kanda tinggal di sebuah rumah mungil yang dibelinya dua tahun yang lalu. Di situ ia tinggal bersama Mak Sanah dan Rusmi, anak Мак Sanah. Kedua pelayannya itu sudah lama kenal Kanda, karena Mak Sanah dulu tetangga rumah Kanda sewaktu Kanda masih SMA. Jadi segala sesuatunya sudah dipercayakan kepada Mak Sanah yang sering dianggap sebagai ibu angkatnya itu.

Kadang-kadang Erwan juga tinggal di rumah mungil berkamar tiga itu. Tapi belakangan ini Erwan lebih sering tinggal di rumah calon istrinya ketimbang pulang ke rumah Kanda. Sebagai saudara sepupu, Kanda tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Cuma dia sering merasa sepi jika pulang kerja terlalu sore, karena biasanya ia sering gunakan waktu senggang untuk ngobrol dengan Erwan.Tapi sejak ada Uca, rasa sepi itu hilang. Lebih-lebih sejak cafe-nya yang joint dengan seorang teman itu menjadi laris, rasa sepi pulang rumah itu sama sekali lenyap dari hati Kanda. Setiap buka cafe, Uca selalu diajaknya ke sana. Siapa tahu papa dan mama Uca muncul lagi dan bertemu dengan anaknya. Namun sampai hari ke enam sejak ditemukannya Uca, sang orangtua yang ditunggu belum juga muncul.

"Jangan-jangan Uca itu anak setan yang dibuang di keramaian cafe tenda itu. "

"Kepalamu bonyok!" geram Kanda. "Seenaknya aja ngatain Uca anak setan Elu kali yang aslinya anak iblis!"

"Gitu aja kok tersinggung sih luh?"

Page 7: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Habis elu ngomong seenak monyong luh aja sih," Kanda bersungut-sungut serius. la tampak tersinggung dengan canda seperti itu. Hatinya merasa tak rela kalau Uca dikecam sedemikian rupa, sekalipun dengan nada ber- canda. Kanda sendiri heran, mengapa mudah tersinggung oleh kelakar teman seperti itu; padahal biasanya ia tidak sesensitif itu meneri- ma canda yang lebih kasar lagi.

"Mungkin karena aku semakin sayang kepada anak itu, sehingga terlalu реkа perasaanku menerima ejekan canda demikian," katanya kepada teman yang lain.

Rasa sayang Kanda kepada gadis kecil itu memang kentara sekali. Ара saja yang diinginkan Uca selalu dituruti oleh Kanda. la sangat bingung dan bahkan bisa menjadi panik jika Uca menangis. Rasa ingin membahagiakan anak itu begitu besar di hati Kanda, sehingga nyaris seluruh perhatian Kanda tertuju untuk si kecil Uca.

Bobby, teman yang menaruh saham separuh bagian dalam usaha cafe itu, punya pandangan tersendiri tentang Uca.

"Anak itu kayaknya bawa rezeki cendiri. Da. Kamu ingat-ingat deh, sejak kamu menemukan anak hilang itu dan merawatnya, cafe kita selalu penuh dikunjungi orang. Lebih ramai dari biasanya, bahkan paling rame dari cafe-cafe lainnya. Anak buahku sampai mengaku kewalahan melayani tamu-tamu di cafe kita."

"Aku juga berpendapat begitu, Bob. Makanya diam-diam aku semakin sayang pada Uca. Apalagi sampai dua minggu begini dia belum diambil oleh orangtuanya, rasa-rasanya aku ingin mengutuk si orangtua itu yang telah tega membiarknn anaknya hilang dan nggak mau berusaha mencarinya."

"Jangan-jangan sehabis kehilangan anaknya, kedua orangtua Uca itu tewas karena kecelakaan. Jadi dia nggak sempat melapor atau memberitahukan kepada siapa-siapa."

Page 8: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Wah, benar juga. Jangan-jangan begitu, ya Bob?" Kanda mulai menampakkan ketegangannya, walau hanya melalui pandangan mata yang menjadi tajam dan kerutan dahi agak keras. Yang jelas, bulu kuduk Kanda jadi merinding setelah membayangkan kemungkinan yang dikatakan Bobby tadi.

0o-dwkz-234-o0

Langit cerah di awal petang tercermin di wajah seorang reporter INTV yang sering muncul dalam acara 'Lorong Gaib' itu. Pemuda tampan mantan peragawan dan pernah beberapa kali membintangi sinetron laga itu tak lain adalah Niko Madawi. Dari dulu dia naksir Kumala Dewi, tapi tak berani terang-terangan. Pernah ia menyatakan rasa sukanya kepada Kumala, tapi cenderung berkesan canda, sehingga kurang ditanggapi oleh Kumala Namun sebenarnya si anak bidadari yang dikenal sebagai paranormal cantik itu tahu persis isi hati Niko. Hanya saja ia tak mau menampakkan rasa simpatinya itu, sehingga sering membuat Niko penasaran.

Tapi di awal petang kali ini, agaknya Kumala alias si Dewi Ular itu, ingin sedikit membuka tabir kepura-puraannya. Terbukti ia melangkah di tengah-tengah Mall sambil menggandeng tangan Niko. Kesan mesranya seolah-olah ingin dipamerkan kepada seluruh pengunjung Mall yang rata-rata terkagum-kagum melihat kecantikannya. Niko justru berkeringat dingin menerima sikap semesra itu.

Hampir setiap orang yang Ьеpараsап dengan mereka berdua selalu menyempatkan memutar kepala untuk memandangi Kumala. Kecantikan si anak bidadari itu nyaris tiada tandingannya. Di seluruh Mall berlantai empat itu tidak ada wanita secantik Kumala Dewi. Bentuk tubuhnya yang bukan hanya sekedar sexy saja, namun juga mempunyai nilai seni keindahan tubuh paling tinggi, tidak pernah ada yang menandinginya. Tentu saja hati Niko merasa bangga, namun juga menyimpan ke- cemburuan; karena merasa takut ada

Page 9: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pemuda lain yang lebih tampan darinya mendapat sambutan kedipan mata dari Kumala.

"Nik, menurutmu gaun ungu itu pantas nggak buat aku?" sambil Kumala menuding sebuah gaun pesta berwarna ungu. Gaun itu dipajang di etalage dalam sebuah butik.

"Menurutku sih, nggak pantas."

"Bukannya justru akan membuatku makin tampak sexy kalau pakai gaun itu, Nik?"

"Ya. Memang kamu akan tampak sexy, bahkan terlalu sexy. Tapi menurutku pakaian seperti itu nggak pantas untuk anak dewa seperti dirimu. Terlalu seronok. Citramu sebagai bidadari asli dari Kahyangan akan hilang. Orang sangka kamu wanita nggak bener, sebab gaun itu sangat memancing perhatian kaum lelaki."

Dewi Ular tersenyum tipis, nyaris tak kentara. Padahal dalam hatinya tertawa geli, karena pada saat itu ia merasakan getaran di hati Niko adalah getaran rasa cemburu. Niko tidak suka kalau Kumala memakai gaun itu, karena takut menjadi bahan incaran lelaki lain.

"Nik. aku kepingin memiiiki gaun itu deh. Modelnya bagus. Kayaknya sih belum pernah ada perempuan yang pakai gaun model itu."

"Kalau kamu ngotot, ya terserah. Beli aja! "

"Aku nggak punya duit tuh. Kamu mau belikan aku gaun itu?"

Kumala memancing reaksi Niko, padahal dia sangat mampu membeli gaun itu, bahkan untuk sepuluh kali lipat harga gaun itu, ia masih sanggup membelinya.

"Beli aja sana. Kamu sendiri yang ngomong sama pelayannya."

"Kamu ada duit nggak?"

Page 10: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ada, ada...!"

"Tapi kamu kan nggak suka kalau aku pakai gaun itu."

"Kalau kamu senang, aku akan suka. Ара yang kamu senangi, itu yang aku sukai. Yang penting kamu senang."

."Idih, kok gitu sih?" Dewi Ular mencibir geli, tapi ditahan kuat-kuat dan hanya sebagian kecil rasa gelinya yang tercermin melalui cibiran cantiknya.

"Pokoknya berapa pun harganya, beli! Aku masih sanggup membelikan gaun yang harganya jauh lebih mahal dari yang itu," kata Niko walau sambil memandang ke arah lain.

Dewi Ular yang rada-rada konyol itu benar- benar mengambil gaun tersebut. Harganya ratusan ribu. Dia ingin melihat kesungguhan Niko dalam menyenangkan hatinya. Ternyata pemuda itu membayar tunai gaun tersebut. Sejumlah uang diambilnya dari dalam dompet. Kumala sempat melirik isi dompet Niko.

"Kasihan, uangnya tinggal dua-tiga lembar," pikir Kumala, tapi ia berlagak cuek.

"Ара lagi yang ingin kau beli?" tanya Niko saat keluar dari butik tersebut. Sejak menjemput Kumala dari kantornya, Niko memang sudah berjanji ingin membelikan sesuatu untuk Kumala. Dia habis dapat bonus dari sebuah produk yang menseponsori acaranya di teve. Sebab itulah ia berani membawa Kumala dan mer.antammya untuk borong-borong di Mall.

"Aku kepingin parfum deh, Nik." Kumala memaksakan diri untuk berlagak manja.

"Untuk ара parfum? Tubuhmu sudah menyebarkan aroma wangi cendana dan pandan yang amat lembut dan romantis. Ара masih perlu parfum segala?"

Page 11: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku ingin merubah ciri-ciriku Biar orang tak mudah mengenal siapa diriku sebenarnya. Karena bau wewangian yang ada padaku adalah wewangian khas Kahyangan. "

"Ya, udah kalau begitu maumu. Kita ke counter parfum. Tuh, di lantai atas kayaknya ada toko spesial parfum."

Niko menunjukkan sikap memanjakan Kumala. Sckalipun sebenarnya banyak yang ber- tentangan dengan hati kecilnya, tapi ia cenderung mengikuti keinginan gadis cantik anak Dewa Permana dan Dewi Nagadini itu. la ingin tunjukkan kepada si paranormal cantik itu bahwa ia punya pengertian yang cukup besar dan pantas dibanggakan.

Sebuah parfum dengan wewangian eksklusif dipilih Kumala. Harganya mencapai 600 ribu lebih. Kumaia bilang, ia suka aroma parfum itu. Niko tak keberatan membelikannya.

Tapi kita harus cari ATM dulu. Uangku di dompet nggak cukup untuk membeli parfum itu, Kumaia."

"Ah, malu-maluin kalau harus ke ATM dulu. Nggak usah aja deh."

Niko tak ingin mengecewakan gadis itu.

"Pakai credit card bisa, Zus?" tanya Niko kepada pelayan.

"Bisa saja," jawab si pelayan.

"Ya, udah. Kami ambil parfum yang itu tadi," sambil Niko mengambil dompetnya untuk mengeluarkan credit card-nya. la mendekati bagian kasir. Namun alangkah terkejut hati pemuda itu ketika melihat dompetnya tebal kembali. Uang yang tadi sudah dipakai membeli gaun ternyata menjadi utuh dalam jumlah yang sama. Padahal tadi sisa uang di dompetnya tinggal dua-tiga lembar lima puluhan ribu. Sekarang kenapa menjadi tebal kembali?

"Pasti dia yang bikin ulah begini, ngerjain gue!" pikirnya sambil melirik Kumala. Gadis itu berlagak cuek, seolah-olah

Page 12: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

tak melihat kebingungan Niko. Tapi di sudut bibirnya Niko melihat gadis cantik jelita itu menyembunyikan senyum, seperti sedang menertawakan keheranannya.

Akhirnya parfum itu dibayar dengan kontan. Masalah tersebut dibicarakan setelah mereka berada di Mc Donalds, menikmati santap malamnya dengan sesantai mungkin. Sebelumnya, Niko dibuat tercengang lagi saat membayar di kasir Mc Donalds, ternyata uang yang dipakai membayar parfum juga kembali lagi. Utuh seperti semula. Seolah-olah jumlah uang di dompet belum pernah digunakan selembar pun.

"Kamu ngerjain aku, ya?" tegur Niko sambil menyembunyikan senyum malunya.

"Ngerjain apaan?"

"Uangku kok tetap utuh? Padahal tadi sudah kupakai bayar gaun, parfum, dan... mungkin juga sekarang utuh lagi setelah kupakai bayar makanan ini."

Kumaia Dewi tersenyum tipis, tidak mau menatap Niko. Ia bahkan bersikap seakan malas mengomentari kata-kata Niko itu. Perhatiannya tertuju pada hidangan yang sudah tersedia di depannya.

"Uang siapa yang kau masukkan ke dalam dompetku ini, Dewi?"

"Udahlah. Yang penting kamu nggak rugi."

"Tapi kalau kamu bawa pulang barang-barang itu, sedangkan uangku yang kuberikan pada kasir kau ambil secara gaib dan kau masukkan ke dalam dompetku, itu namanya mencuri, Dewi. Barang-barang yang kau bawa itu hasil curian, bukan hasil membeli. Sebab pihak toko merasa dirugikan oleh tindakanmu."

"Nggak ada yang merasa dirugikan."

Page 13: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Lalu uang siapa yang kau masukkan ke dompetku ini?"

"Uangku sendiri, Bego!" geram Kumala agak jengkel, tapi masih menahan rasa geli. "Coba kamu check aja rekentngku di ATM, pasti sudah berkurang sejumlah harga gaun dan parfum."

"Kenapa kamu lakukan begitu? Kau pikir aku nggak ikhlas membelikan gaun dan parfum itu?"

"Ikhlas. Aku percaya, kamu pasti ikhlas. Tapi... aku nggak tega kalau harus menguras isi dompetmu. Aku bukan cewek matre!"

"Kenapa kamu tadi minta aku yang beliin?"

"Sekedar ingin tahu saja, seberapa besar kesanggupanmu yang katanya ingin menyenangkan hatiku."

"Ooo, begitu? Lalu, kalau sudah begini. kesimpulan ара yang kau peroleh dari diriku?"

"Nggak tahu. Aku belum ambil kesimpulan apa-apa, soalnya aku lagi lapar!" jawab Kumala dengan konyol, lalu menikmati hidangannya.

Niko ingin protes atas sikap Kumala yang tidak mau berterus terang dengan kesimpulan hatinya, tapi niatnya tertunda akibat kemunculan seorang pemuda yang dikenalnya. Pemuda itu muncul bersama seorang gadis cilik yang cantik dan memeluk boneka Panda. Kaki Niko buru-buru menyentuh kaki Kumala, memberi isyarat agar Kumaia memperhatikannya.

"Lihat tuh , siapa yang baru masuk kemari."

Tepat pandangan mata Kumaia melirik ke arah pemuda itu, si pemuda pun sedang menatap ke arahnya. Senyum lebar penuh ke ramahan segera mekar di kedua belah pihak.

"Eeeh... kamu; Da?! Sama siapa?"

Page 14: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Berdua saja, sama si Uca nih," ujar pemuda itu yang tak lain adalah Kanda.

"Aduh, cantiknya. Anak siapa ini, Da?" tanya Kumaia sambil mencubit dagu Uca.

'Anak gue dong."

"Uuhh, ngaku-ngaku anak orang!" cibir Niko, karena ia tahu bahwa Kanda belum per- nah menikah.

"Namanya siapa, Sayang?" Kumala menghentikan makannya, wajahnya tampak gembira sekali menyambut kehadiran Uca dan Kanda.

"Uca, ditanya Tante Kumala tuh, namanya siapa?"

"Uca," jawab gadis kecil itu menunduk malu.

"Uca udah sekolah ара belum?"

"Belum," jawabnya lirih sekaii.

"Ini oom-nya Uca apa papanya Uca?" tanya Niko.

"Oom Uca." Gadis itu pun mengangkat wajah dan menatap Kumala. la berkata lagi,. "Papa Uca nggak ada."

"Lho, kok nggak ada? Ke mana papanya?"

Uca menggeleng Kanda menjelaskan secara singkat tentang anak temuan itu. Tapi sebelum Kumala dan Niko membahas tentang orangtua Uca yang sampai saat ini belum ada kabar mencarinya, Uca sudah ribut rninta dibelikan humberger, seperti yang dimakan Niko.

"Sini, sini... beli sama Oom Niko, sini!" Niko segera membawa Uca ke counter. Kanda duduk di bangku kosong depan Kumala. la sempat berseru kepada Niko, minta dibawakan ayam goreng dan kentang. Kumala mengikuti dengan senyum ceria. Tapi setelah Kanda mengeluh kelelahannya akibat mengikuti Uca berjalan-jalan mengelilingi

Page 15: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Mall, tiba-tiba Kumala berkata dengan nada datar dan pelan, pandangan matanya masih memperhatikan Uca dan Niko.

"Hati-hati dengan anak itu."

"Maksudmu...?!"

Kumala menatap Kanda, melanjutkan makannya pelan-pelan.

"Ada getaran aneh pada diri anak itu. Sudah berlama lama ikut kamu?"

"Harnpir sebulan ini. Maksudmu, getaran aneh yang bagaimana?"

"Sulit kujelaskan. Tapi aku merasakan getaran aneh itu saat mencubit dagunya."

"Masa' sih?" gumam Kanda ragu-ragu. seperti kurang percaya dengan kata-kata Dewi Ular.

"Aku tahu kau sangat sayang padanya, bukan?"

"Ya, memang begitu. Aku sangat sayang dan kasihan sekali padanya. Masa' sampai sekarang orangtuanya tidak berusaha mencari anak itu? Padahal dia sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua."

"Sebenarnya dari soal itu saja kamu sudah bisa ambil kesimpulan, bahwa ada keanehan dalam diri anak itu. Kalau dia memang bukan gadis kecil yang punya keanehan, pasti sudah dicari oleh orangtuanya."

"Ah, kamu jangan mendramatisir nasibnya, Kumala."

"Sorry. Anggap saja itu hanya pendapatku secara pribadi. Jangan dimasukkan hati. Siapa tahu pendapatku itu meleset," kata Dewi Ular buru-buru menetralisir ucapannya sendiri. Sebab pada saat itu ia mendengar suara menggerutu dari dalam hati Kanda. Suara gerutu tersebut segera dipahami

Page 16: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebagai rasa kurang suka Kanda terhadap pandangan buruk seseorang tentang Uca.

Sebagai seorang sahabat, Kumala berusaha untuk tidak mengecewakan hati Kanda. Ia tidak ingin suasana persahabatan menjadi rusak hanya karena perbedaan pendapat yang memang tidak mudah dipahami oleh orang awam seperti Kanda itu.

"Yang jelas, beberapa waktu lagi kamu akan melihat perkembangan aneh gadis itu. Mungkin lima hari lagi, atau paling lama sepuluh hari lagi, Uca akan menampakkan keganjilannya."

"Kamu jangan nakut-nakuti aku, Kumala," sambil Kumala memaksakan tertawa walau terasa hambar. Tapi ia segera ingat percakapannya dengan si kecil Uca beberapa hari yang lalu. Percakapan itu terjadi pada saat Uca mau tidur. Kanda menemani sambil mengusap-usap punggung gadis kecil yang cukup manja terhadap dirinya itu.

"Uca betah nggak tinggal bersama Oom di sini?"

"Betah. Uca senang tinggal di sini bersama Oom Kanda."

"Nggak kepingin pulang?"

"Nggek, ah. Uca mau di sini aja seterusnya."

"Uca nggak kangen sama papa-mama?"

"Nggak. Papa-mama nggak kayak Oom Kanda sih."

"Maksudnya nggak kayak Oom Kanda itu bagaimana sih. Ca?"

"Nggak sayang sama Uca., Suka marah- marah. Kalau Uca mau tidur, disuruh tidur sendiri. Nggak diusap-usap begini, nih...."

Page 17: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Mungkin karena papa dan mama Uca caрек bekerja seharian penuh. Tapi sebenarnya papa dan mama Uca pasti sangat sayang sama Uca."

"Bohong. Papa dan mama Uca nggak sayang sama Uca. Makanya, Uca nggak kepingin dijemput papa dan mama."

"Kalau ternyata papa dan mama besok-besok datang dan ingin membawa pulang Uca, bagaimana?" pancing Kanda ingin tahu perasaan lugu si gadis kecil itu.

"Itu nggak mungkin. Papa dan mama nggak mungkin jemput Uca."

"Lho, kok Uca bisa tahu begitu, dari mana?"

"Nggak dari mana-mana," jawabnya polos. "Pokoknya Uca nggak mau dijemput dan dibawa pergi sama siapa saja. Uca mau tinggal sama Oom Kanda saja sampai Uca besar nanti."

Tersentuh perasaan Kanda, seolah-olah ia sedang menerima pengaduan dan curahan hati dari anaknya sendiri. Usapan tangannya masih dilakukan dengan penuh kelembutan. Uca masih memunggungi oom angkatnya sambil memeluk boneka Panda.

"Sebenarnya Uca ingat nggak sih nama papa atau mama?"

"Nggak," jawabnya pendek, sepertinya kesal diajak bicara terus soal papa dan mamanya. Kanda semakin prihatin melihat seorang bocah yang sudah memiliki rasa benci terhadap orangtuanya.

"Sudah berapa kali Uca diajak papa-mama pergi ke cafe Oom?"

"Sering. Tapi lupa, berapa kali. Pokoknya Uca sering lihat Oom Kanda bicara-bicara sama tamu-tamu di tenda itu."

"Uca sama siapa kalau sedang lihat Oom Kanda menjamu tamu-tamu di tenda?"

Page 18: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sendirian."

"Sendirian? Ah, mana mungkin Uca sendirian datang ke sana?"

"Mungkin saja. Uca kan pemberani. Oom belum tahu sih siapa Uca sebenarnya," gadis itu berbalik, kini berhadapan dengan Kanda. Matanya yang jernih dan indah bagaikan menyimpan genangan air surgawi yang begitu dalam maknanya. Kanda sempat berdebar-debar lembut menerima tatapan mata jernih itu.

"Nanti kalau Oom Kanda sudah tahu siapa Uca, Oom pasti percaya dengan omongan Uca tadi."

"Oom sudah tahu siapa sebenarnya Uca."

"Belum," gadis itu menggeleng. "Oom belum tahu siapa Uca sebenarnya. Buktinya,Oom masih tanya-tanya sama Uca."

Kanda tertawa geli penuh rasa bangga. Uca dicium keningnya.

"Udah, sekarang udah malam. Uca harus bobo, ya?"

"Tapi Oom harus temani Uca sampai bobo, ya?"

"lya. Oom akan temani di sini. Oom nggak pergi ke mana-mana kok. Kan hari ini Oom Nggak jualan di warung tenda itu. Libur."

"Kasihan pembelinya, ya? Pada kecele. Aturan nggak usah libur, Oom. Biar pembelinya nggak kecele. Apalagi nanti kalau sudah 40 hari, pembelinya akan makin banyak, Oom harus buka tenda lagi, dan... pokoknya warung Oom akan berubah. Semuanya akan berubah. Uca juga berubah."

"Berubah bagaimana?" Kanda mulai was- was.

"Berubah lebih nakal lagi, hii, hii, hii...."

Kanda tak jadi was-was. Tapi di balik kata-kata dan tawa kecil itu, hati nurani Kanda seperti menangkap adanya arti

Page 19: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang lebih dalam dari sekedar canda seperti biasanya. Hanya saja, hati Kanda tak bisa menerjemahkan maksud tawa Uca itu secara jetas. Kanda hanya menangkap adanya keanehan yang malam itu juga segera dilupakan. Так perlu dibahas dalam hati.

Kini ketika bertemu dengan gadis paranormal, Kanda rnenangkap ada sisi keanehan yang hampir sama dengan keanehan dari Uca pada beberapa malam yang lalu. Namun sekali lagi, Kanda tak dapat memahami ара arti keanehan tersebut.

Yang jelas, Kumala juga mempunyai prediksi tentang sesuatu pada diri Uca yang akan tampak jelas dalam waktu sepuluh hari lagi. Padahal waktu sepuluh hari lagi adalah waktu 40 hari lamanya Uca menjadi anak asuh Kanda. Apakah benar pada masa 10 hari lagi itu segalanya akan berubah, seperti kata Uca sendiri? Kini hati Kanda justru penasaran, karena ingin segera mengetahui ара yang terjadi setelah ia merawat Uca selama 40 hari nanti.

0o-dwkz-234-o0

2 HARI itu Kanda harus mengerjakan title animasi sampai

selesai, sebab esok harinya akan diambil oleh pemesannya. Sampai pukul tujuh petang Kanda masih sibuk di depan layar-layar komputernya.

Pukul delapan lewat baru selesai. Bobby meneleponnya, mengharapkan ia datang ke cafe untuk menggantikan tugas Bobby menyambut para tamu yang semakin memadati tenda mereka.

Sebelum berangkat ke cafenya, Kanda menyempatkan diri menelepon ke rumah. Rusmi yang menerima telepon saat itu.

Page 20: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Rus, mana Uca?"

"Sedang nonton VCD film kartun, Tuan."

"Rewel nggak?"

"Nggak kok. Tuh, dipangku Emak."

"Coba suruh sini sebentar."

"Neng Uca, ada telepon dari Tuan nih!" terdengar Rusmi berseru dari tempatnya. Sebentar kemudian suara Uca pun terdengar jelas, menyiratkan kebahagiaan tersendiri di hati Kanda.

"Uca, oom mau langsung ke warung, ya? Kali ini Uca di rumah aja sama Mak Sanah dan Rusmi."

"Pulangnya malam nggak, Oom?"

"Oom usahakan nggak malam-malam deh. Memangnya kenapa? Apakah Uca mau ikut ke warung tenda? Oom mesti jemput dong."

"Nggak deh. Uca di rumah aja sama Mak Sanah. Uca lagi nonton Mickey Mouse nih, Oom. Seru! Lucu lagi, Oom."

Terdengar suara tawa Uca yang menggelikan di hati Kanda.

"Tapi ingat, ya Ca... jangan tidur malam-malam lho. Jam sembilan Uca harus udah tidur. Ya, Sayang?"

"lya deh. Pokoknya habis film ini Uca tidur deh."

"Suruh Mak Sanah nemenin Uca tidur, ya?"

"Nggak mau. Uca nggak mau tidur ditemenin Mak Sanah. Kalau Oom nggak ada, Uca tidur sendirian aja deh."

"Memangnya berani tidur sendiri?"

"Berani dong!"

"Pintar...! Anak manis harus berani tidur sendiri, ya nggak?"

"Hii, hii, hii...!" Uca tertawa girang mendapat sanjungan.

Page 21: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Telepon itu adalah telepon yang ke sekian kalihya. Hari itu Kanda menelepon Uca dari kantor lebih dari 10 kali. Walau hanya sebentar, tapi hati Kanda merasa lega kalau sudah tahu keadaan Uca di rumah.

Di cafenya, Kanda juga sempat menelepon ke rumah melalui HP, Mak Sanah yang menerima dan mengatakan bahwa Uca sudah masuk ke kamar. Gadis kecil itu menolak ditemani Mak Sanah maupun Rusmi.

"Non Uca ingin tidur sendiri, Tuan."

"Baguslah kalau begitu. Tapi pintu kamar jangan kau tutup rapat-rapat, ya Mak Jagain aja dari depan pintu. Kan bisa sambil nonton teve."

"Iya, Tuan. Saya sama Rusmi juga sebentar-sebentar menengoknya dari depan teve kok."

Semakin lega hati Kanda, semakin tenang pikirannya. Таk heran jika Kanda dapat meng- konsentrasikan diri kepada tamu-tamu cafe yang boleh dikatakan membludak itu. Bobby sempat menyewa kursi buat tambahan tempat duduk dari tempat persewaan meja-kursi pesta. Sebelum ia pergi, ia juga sempat berkata kepada Kanda tentang rasa heran dan bangganya melihat cafe mereka dibanjiri pengunjung.

"Padahal kita nggak menawarkan menu istimewa, tapi kok pengunjung justru membanjir kemari, ya?"

"Aku juga heran, Bob. Empat orang yang ada di meja tambahan itu kan tamu langganan cafenya Jeffry, tapi kok malam ini mereka malah kemari, ya Bob? "

"Mungkin malam ini memang malam kemujuran kita. Mudah-mudahan aja seramai ini seterusnya."

"Dengar-dengar tenda sebelah kita ini mau dijual, ya?"

"0, iya. Benar. Aku tadi juga sudah bicara dengan pengelola lahan: Раk Obbi. Katanya, kalau kita berminat, bisa saja lahan

Page 22: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sebelah itu kita ambil juga mulai besok. Soalnya, mulai besok cafe sebelah udah nggak buka lagi. Habis, sepi pengunjung. Kudengar sih mau buka di Ambasador sana."

"Ambil saja deh. Siapa tahu besok malam pengunjung kita semakin bertambah."

Bobby sangat setuju. Tapi sayang ia harus pergi, membawakan acara sebagai MC di sebuah night club besar. Kanda sibuk melayani para tamunya dengan keramahan yang menyenangkan. Pada umumnya mereka yang hadir di cafe tersebut kenal Bobby atau Kanda, sehingga Kanda terpaksa lari sana-sini menjamu mereka, mengikat kesan indah agar mereka betah makan di tempat tersebut.

Tiga orang tamu datang, bingung mencari tempat. Kanda buru-buru menyambutnya dengan tawa ceria.

"Heii... Kumala Dewi nan cantik jelita, hallo...? Ha, ha, ha...."

Semua orang berpaling memandang gadis cantik yang amat memukau. Aroma wangi pandan dan cendana menyebar memenuhi cafe, mengalahkan aroma nasi goreng yang sedang dibuat oleh seorang koki. Kumala Dewi menyempatkan singgah di cafenya Kanda, karena desakan dari Niko. Malam itu, Kumala bukan hanya bersama Niko, namun juga bersama Sandhi, si sopir yang sudah dianggap seperti saudara sendiri itu.

"Gila! Rame amat, Dan," ujar Niko. "Pakai dukun dari mana kamu, bisa jadi selaris ini?!"

"Dukunnya, siapa lagi kalau bukan cewek kita yang duduk di sampingmu itu. Нее, hee, hee...!"

Senyum tipis membias cantik di wajah Kumala. Lesung pipitnya begitu memukau setiap pria yang memperhatikan ke arahnya. Pemuda berjaket hitam yang statusnya adalah sopir

Page 23: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pribadi Kumala itu segera menimpali dengan canda, karena ia juga kenal dekat dengan Kanda.

"Wah, kalau memang dukunnya kamu, Mal... berarti kita bakalan dapat makan gratis di sini!"

"O, boleh, boleh...," sahut Kanda. "Asal kamu ditinggal di sini sebagai jaminan, boleh saja makan gratis, San. Kebetulan aku masih butuh tenaga buat cuci piring, haa, haa, haa...."

Setelah menyebutkan pesanan masing- masing kepada pelayan. Kumala Dewi berusaha bicara pelan kepada Kanda, namun suaranya itu masih bisa didengar oleh Niko Madawi dan Sandhi.

"Kamu pakai penglaris dari dukun mana sih?"

"Ah, pertanyaanmu kok aneh-aneh aja," Kanda tersipu malu.

"Terus terang, aku merasakan getaran gaib begitu kuat di sekeliling tendamu ini. Getaran gaib itu adalah getaran penarik minat orang-orang, sehingga mereka datang kemari dan bernafsu sekali menikmati hidangan di sini. Gaib pemikat dari mana, Da."

"Sumpah mampus, aku nggak pakai dukun-dukunan segala. Kalau memang mau pakai begituan, kenapa aku mesti lari ke dukun lain? Minta aja padamu, masa iya nggak kamu berikan sih?"

"Aneh," gumam Kumala sambil melirik ke sana-ini dengan waspada. "Ada sesuatu yang menaburkan gaib di sini. Gelombang gaib pemikat para pembeli ini sangat kuat, dan aku yakin pasti ada tebusannya."

"Tebusan apaan?!" Kanda sempat merinding tengkuknya.

"Entahlah. Aku belum tahu tebusan ара yang diharapkan oleh si penyebar gelombang gaib ini. Tapi jelas, dia pasti minta imbalan."

Page 24: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Masa' sih...?" Kanda menggumam cemas.

"Jangan-jangan minta tumbal nyawa?" bisik Niko.

"Ah, ngaco aja luh!" Kanda bersungut-sungut. "Ара benar begitu, Kumala?"

"Nggak tahu deh. Pokoknya ada tebusan yang diharapkan oleh si pemilik gaib ini. Dan... anehnya di s ini nggak ada orang yang bisa kulihat sedang menaburkan gaib pemikat pembali. Aku nggak tahu dari mana sumber gaib ini?" seraya Kumala memandangi bagian atas tenda, lalu menatap ke sana-sini lagi.

"Kamu harus hati-hati, Da. Terutama kalau pulang nanti, jangan mengendarai mobil dengan ngebut," tambah Kumala. "Yang kutakutkan, ара yang dikatakan Niko tadi benar. Ada tumbal nyawa."

Semakin merinding tubuh Kanda mendengar bisikan Kumala itu.

"Kalau memang dugaan itu bisa menjadi kenyataan, tolong deh, kamu hilangkan saja gaib itu. Aku nggak mau ada korban, baik dari diriku maupun dari para pelayan dan kokiku ini!"

Dewi Ular manggut-manggut. Setelah diam sesaat, gadis itu berkata lagi dengan nada pelan.

"Gaib ini sulit disingkirkan. Kuat sekali. Memang bisa saja kudobrak paksa, tapi sebelum tahu siapa pemiliknya dan ара tujuan- nya, aku nggak mau lakukan. Takut dikira sok jago. Yang jelas... kalau nanti kamu pulang, ambillah garam sedikit saja. Masukkan dalam kotak korek api atau tempat lain, dan simpanlah dalam sakumu. Garam itu akan berguna untuk menolak tumbal kematian."

"Apakah... apakah para pegawaiku juga perlu begitu?"

Page 25: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dewi Ular mengangguk anggun, tenang dan memancarkan kharisma yang tetap dikagumi siapa saja yang ada di situ. Ia menyuruh Kanda membawa tempat garam ke mejanya. Tempat garam itu ditumpangi tangan secara sembunyi-sembunyi. Kanda melihat gadis itu menyala hijau bagaikan fosfor. Tapi hanya sekejap, setelah itu padam dan menjadi seperti semula, kemudian diserahkan kepada Kanda.

"Garam ini adalah garam penolak kematian gaib," kata Kumala. "Siapa pun membawa garam ini, dia akan lolos dari kematian gaib. Artinya. kematian yang dikarenakan oleh kekuatan gaib. Tapi jika kematian itu adalah kematian kodrat, nggak bisa ditolak dengan garam ini. Jadi... jangan gunakan garam ini untuk memasak. Rugi kau!"

Kanda menganggukkan kepala sambil hatinya bertanya-tanya, siapa si penyebar gaib penglaris itu? Mungkinkan Bobby yang menyebarkannya? Tapi seingatnya, Bobby bukan orang yang mudah percaya oleh hal-hal bersifat takhayul. Soal dukun, ia paling pantang. Mungkinkah di antara para pelayan atau ketiga juru masak itu yang menggunakan gaib penglaris? Lalu, tumbal ара yang dikehendaki sebagai imbalan dari gaib penglaris itu?

0o-dwkz-234-o0

Biasanya, pukul sebelas kurang pengunjung mulai sepi. Cafe itu tutup pada pukul sebelas lewat, sekitar setengah dua belas. Tapi agaknya malam itu adalah malam keberuntungan besar bagi Kanda, karena pukul sebelas pengunjung masih ramai, bahkan masih ada yang datang dan memesan hidangan. Semakin heran hati Kanda, namun juga semakin girang hati itu.

"O, iya... sekarang aku baru ingat," ujar Kanda dalam hatinya. "Kalau nggak salah hari ini adalah hari ke-40 sejak Uca ikut aku. Apakah perubahan seperti ini yang dikatakan Uca dulu? Apakah keadaan aneh seperti ini juga yang dikatakan Kanda tempo hari? Ah, sayang Kumala dan Niko

Page 26: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

sudah pulang. Kalau belum. bisa kutanyakan padanya kebenaran dugaanku tadi."

Lima pelayan manis-manis sibuk melayani bcberapa tamu. Ada tamu lagi yang datang sendirian dan langsung menempati bangku kosong di luar tenda. Bangku tambahan itu di susun untuk dua orang. Mejanya pun termasuk berukuran kecil. Mau tak mau Kanda langsung menyambut dan melayani tamu itu, supaya si tamu tidak menunggu terlalu lama.

"Hai, selamat malam, Nona cantik. Sendirian aja nih?'' sapa Kanda dalam basa-basi keramahannya. Sikapnya yang berani basa-basi itu menunjukkan bahwa statusnya berbeda dari pelayan lainnya. Si nona pun tahu, bahwa pemuda tampan yang mengenakan T-shirt rapi itu adalah bukan pelayan cafe, melainkan orang yang lebih tinggi jabatannya dari seorang peiayan.

"Aku lagi janjian sama teman. Mau ketermu di sini. Tapi entah dia benar-benar mau datang atau cuma bohongin aku aja. Yang penting sekarang aku mau minum dong. Ada orange juice ?"

"О, ada. Jangan khawatir, mau yang spesial atau yang standar?"

Gadis cantik itu tertawa geli ditutupi jari tangannya.

"Memangnya orange juice spesial itu yang bagaimana?"

"Pipet sedotannya dua. Kalau yang standar, pipet sedotannya cuma satu."

"Ya, ampun... cuma beda di sedotan aja?"

"Tapi itu menentukan nilai keromantisan, Nona. Kalau sedotannya dua, kan lebih romantis jika diminum bersama pacar."

"Itu kan kalau sama pacar, kalau sendirian kayak aku gini, ара perlu dua sedotan?"

Page 27: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Siapa tahu ada orang lain yang ingin di ajak nyedot bareng?"

"Kamu aja yang nyedot bareng aku!" tawanya berhamburan, renyah dan sesekali bercampur desah Gadis cantik itu ceria sekali, gayanya cuek, supel, berani bercanda seenaknya. Kanda deg-degan menghadapi kecantikan bergaya tomboy itu.

Dalam beberapa menit saja gadis itu sudah menjadi akrab dengan Kanda. Ia mengaku bernama Tika, dan mengaku sudah kenal Kanda sebagai seorang ahli trick dan animasi. Sebab menurutnya, nama Kanda tercatat dalam buku telepon para pengusaha production house. Sedangkan Tika mengaku kerja di sebuah PH yang baru buka, dan baru menangani film spot iklan.

Jantungku kok jadi nyentak-nyentak begini, ya?" pikir Kanda. "Ара karena berhadapan dengan wanita cantik bertubuh tinggi, sekal dan berpinggul sexy ini? Ah, biasartya aku nggak pernah deg-degan kalau menghadapi gadis secantik dia. Gadis atau bukan sih? Kalau melihat kematangan pesona cintanya sih... kayaknya dia sudah bukan perawan lagi. Tapi melihat penampilannya yang trendy dan berkesan anak gaul sih... kayaknya masih gadis. Usianya sebanding dengan umurku nih. Kurasa aku nggak perlu terlalu formil menghadapinya."

Tika berhidung mancung, mirip orang bule. Kulitnya putih. Matanya tidak membelalak, tapi sedikit lebar dan indah. Berbulu mata lentik. Rambutnya panjang, diikat ke belakang sebatas punggung. Sepertinya rambut itu ditata asal-asalan, tapi sangat sesuai dengan penampilannya yang tomboy, la mengenakan celana jeans belel, ketat, bersepatu santai. Ada gelang kaki yang melingkar di atas tumitnya. Ia mengenakan blus ketat warna hitam yang dirangkapi kemeja lengan panjang dari bahan jeans biru donker. Kemeja itu digulung

Page 28: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

lengannya dan tidak dikancingkan bagian depannya. Kemontokan dadanya tampak menonjol di balik blus hitamnya.

Sebungkus rokok impor dikeluarkan dari saku kemejanya. Cuek sekali ia menyalakan rokok itu dengan korek api gas yang berbentuk antik serta indah. Kanda terpaksa menyimak penampiilan tersebut dengan jelas-jelas, sebab ia harus menenal Tika yang masih sendirian. Teman yang ditunggu belum muncul juga walau sudah 15 menit Tika berada di cafe tersebut .

"Pukul berapa cafemu ini tutupnya, Kanda?"

"Yaah... sekitar 30 menit lagi deh " sambil Kanda melirik arlojinya. Tika mulai tampak gelisah.

"Brengsek tuh temanku. Dia suruh aku nunggu di sini, ternyata sampai sekarang belum datang juga!" gerutu Tika.

"Tenang saja. Nggak usah terburu-buru. Kalau sampai setengah dua belas nanti temanmu belum datang juga, kutemani nunggu dia deh. Jangan khawatir, kamu nggak akan sendirian."

"Kalau memang sampai pukul setengah dua belas nanti dia belum datang, mendingan kutinggal jalan duluan aja. Ngapain nunggu orang plin-plan begitu?!"

"Memangnya mau jalan ke mana sih?"

"Coin Diskotek."

"Ooo... pasti temanmu itu cowok, ya?"

"Nggak. Cewek kok. Aku mana punya teman cowok."

"Memangnya kenapa?"

"Nggak laku," sambil T ika tertawa sumbang. "Cowok-cowok pada takut kalau kudekati. Takut dibanting. Habis, ada yang bilang, penampilanku kayak bodyguard sih."

Page 29: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Pasti yang bilang orang sakit gigi," timpal Kanda dalam candanya, sehingga tawa riang mereka pun berhamburan kembali.

Ternyata sampai pukul 23.30 teman yang ditunggu Tika benar-benar belum datang. Pengunjung cafe sudah mulai sepi. Tinggal dua cafe yang belum tutup. Para pelayan di cafenya Kanda mulai berkemas-kemas untuk pulang. Kanda masih setia menemani Tika, tapi yang ditemani menampakkan rasa gelisahnya.

"Sayang sekali kalau nggak datang ke Coin Diskotek, soalnya beberapa temanku sudah nunggu di sana. Kalau sampai pukul dua belas nanti aku nggak nongol, mereka pasti pindah tempat atau pulang!"

"Kalau gitu, datang aja ke sana tanpa temanmu itu."

"Sendirian? Uuh, males deh. Ntar disangka orang aku perek kesiangan," katanya nyeplos seenaknya saja. Kanda geli mendengar kata- kata seperti itu.

"Bagaimana kalau kutemani ke sana usul Kanda. "Keberatan nggak?"

"Keberatan sih nggak. Cuma karnu sendiri bagairnana, repot nggak?"

"Kurasa sih... nggak. begitu repot kok "

"Kamu kan capek:"

"Nggak seberapa capek."

"Cewekmu gimana? Ntar cemburu ama gue?"

"Aku lagi bosan pacaran. Jadi nggak punya cewek."

"Sama dong. Aku juga lagi alergi pacar, jadi nggak punya cowok. Kalau gitu, okey deh. Kita cari hiburan di Coin, yuk. Ntar gue kenalin sama teman-teman gue. Ada yang artis, ada

Page 30: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang foto model, ada yang.. pokoknya cantik-cantik deh. Siapa tahu salah satu di antaranya ada yang elu naksir."

Tanpa banyak pertimbangan lagi, Kanda meluncur bersama Tika ke Coin Diskotek. Feroza hijau itu dikemudikan dengan santai, seolah-olah dinikmati setiap jengkal perjalanannya. Sebab saat itu hati Kanda benar-benar seperti ditaburi bunga-bunga indah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Biasanya jika Kanda pergi dengan seorang gadis, rasa senang di hatinya tidak sebegitu besar. Entah mengapa malam ini ia merasa seperti orang yang paling-beruntung dan paling bahagia, ter- utama sejak berada di sampingTika, si tomboy yang punya gerak-gerik lincah dan energik itu.

Coin Diskotek adalah tempat hiburan malam yang lctaknya di lantai dasar hotel berbintang. Terkesan ngumpet. Diskotek itu pernah beberapa kali dikunjungi Kanda ketika ia masih pacaran dengan Lulu, bintang iklan teve. Sejak putus dengan Lulu, Kanda belum pernah datang lagi ke diskotek yang punya izin buka sampai pukul enam pagi itu.

"Sudah berapa lama putus sama yang namanya Lulu itu?" tanya Tika saat mereka berada di tempat parkir Roxan Hotel.

"Yaah, sekitar hampir setahun inilah.. ," aku Kanda dengan jujur, tanpa ada rasa malu atau gcngsi sedikit pun.

"Terus, sejak itu kamu jarang ke sini lagi?"

"Bukan jarang, tapi belum pernah datang lagi. Baru sekarang aku kemari lagi. Ini juga cuma sebentar lho. Kalau kamu udah ketemu teman-temanmu, aku pulang."

"Idih, kok gitu?!" Tika bernada protes sambil menahan pundak Kanda, hingga langkah Kanda menjadi pelan dan bertatapan dengannya.

"Kan aku cuma nganterin kamu aja, Tik."

Page 31: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau cuma begitu sih, ngapain ikut kemari? Aku berani kok datang sendiri ke sini tanpa dianterin siapa-siapa."

"Jadi harusnya bagaimana dong?" pancing Kanda sambil tersenyum-senyum dan berdebar-debar makin indah saja .

"Aku nggak mau kalau kamu cuma sebentar. Kamu harus keluar dari sini bersamaku. Kalau kamu cuma sebentar, aku juga cuma sebentar."

"Kok gitu?" sambil Kanda tertawa pelan.Tika bersungut-sungut seraya menuruni tangga lebar yang menuju ke lantai bawah Roxan Hotel itu.

"Pokoknya aku nggak mau kenal kamu lagi kalau kamu pulang nggak barengan aku. Aku...." Tika berhenti melangkah. "Kita batalin aja deh, nggak usah masuk. Pulang aja sekarang, gitu?"

Tawa Kanda semakin panjang, ia berani mencolek pipi T ika.

"Idih, gitu aja sewot!" lalu tangan Tika disambarnya dan mereka masuk ke Coin Diskotek sambil saling bergenggam tangan.

Sampai di dalam Tika kebingungan mencari teman-temannya. Mereka berdua dapat tempat duduk di sudut bar, agak gelap. Tika pamit mencari teman-temannya di sisi lain, Kanda hanya menganggukkan kepala dan tetap berada di tempat duduknya. Beberapa saat kemudian Tika kembali lagi sambil goyang-goyangkan badan mengikuti irama music-house yang menghentak-hentak itu.

Dengan suara agak ngotot supaya didengar Kanda, wanita berusia sekitar 28 tahun itu melontarkan kedongkolannya.

"Sialan, Da! Mereka baru aja cabut dari sini, lima belas menit yang lalu."

"Kata siapa?"

'Waitress yang ada di dekat pintu masuk tadi."

Page 32: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Mereka pindah tempat atau pulang?"

"Kata waitress itu tadi, mereka ribut-ribut ngomongin soal pindah tempat, Tapi nggak ta- hu ke mana mereka pindahnya:"

"Mau susul mereka?"

"Nggak usah deh. Atau... gimana ntar aja. Gue minum Honey Moon, boleh nggak?"

"Minuman ара itu?" sambil Kanda manggut-manggut mengikuti irama rriusik yang penuh energik itu.

"Honey Moon itu campuran Brandy, Honey sama Cointreau. Belum pernah, ya?"

Kanda menggeleng.

"Boleh nggak aku minum itu?"

"Asal jangan sampai mabuk."

"Nggak deh. Gue bisa kontrol diri kok." Lalu, gadis itu pun memesan minuman tersebut kepada seorang bartender..

Diam-diam Kanda merasa salut dengan Tika. Bukan hanya supel dan cuek, tapi gadis itu juga punya pergaulan yang luas dan gaya hidup yang cenderung high class. Mungkin saja Tika terlahir sebagai jetset sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam jenis minuman beralkohol.

Ada rasa bangga tersendiri di hati Kanda manakala Tika meminta izin padanya lebih dulu sebelum memesan minuman Honey Moon itu. Sikap tersebut menimbulkan kesan seolah-olah Tika sangat menghormati kawan barunya, dan tidak ingin dikecam negatif. Permintaan izin minum itu juga membuat suasana hati Kanda semakin ceria, hubungannya terasa kian akrab lagi, sehingga Kanda pun tidak ingin membuat gadis. itu kecewa oleh keputusannya.

"Kamu mau minum whisky, Kanda?"

Page 33: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Nggak ah. Takut mabuk. Aku minum bir hitam aja."

"Tapi jangan banyak-banyak, ya? Nanti perutmu buncit!" sambil tangan Tika menepuk perut Kanda seenaknya, tanpa sungkan-sungkan. Gadis itu tampak semakin riang dan lebih lincah lagi ketimbang sebelum masuk diskotek.

"Turun, yuk?" Tika mengajak Kanda bergoyang disko di arena.

"Nanti aja. Badanku belum panas."

"Ambil korek, bakar! Nanti kan panas," canda Tika. "Aku turun ke sana sendiri boleh nggak?"

"Kalau mau goyang di s ini aja, jangan ke depan sana. Ntar digangguin cowok-cowok kurang ajar."

"Okey, Boss," katanya sambil turun dari bangku tinggi, dan ia bergoyang-goyang di samping Kanda. Benar-benar tak mau ke arena, seakan sangat menghargai keputusan Kanda. Hal itu membuat Kanda bertambah bahagia berada di samping si tomboy doyan disko. Lama-lama Kanda merasa kasihan, seolah- olah ia telah membatasi kebebasan Tika. Мака ia pun segera turun dan gadis itu dibawanya ke arena. Mereka bergoyang disko di sana dengan penuh semangat dan hati berbunga-bu- nga indah sekali.

Ketika mereka kembali ke tempat duduk semula, Kanda menawarkan pengertian khusus untuk menyenangkan hati Tika.

"Mau nyusul teman-temanmu sekarang? Mumpung masih pukul satu lewat sedikit."

"Nggak, ah. Aku suka di sini aja."

"Tapi kamu nggak punya teman. Mereka...."

"Kan ada kamu?" sahutnya sambil tersenyum dan napasnya masih agak ngos-ngosan karena bergoyang disko tadi. Tika

Page 34: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

meneguk minumannya. Ia juga memesan bir putih untuk dirinya sendiri.

"Di sini aku sudah bisa merasakan kebahagiaan bersamamu, buat ара nyusul teman-temanku. Nanti di sana kamu malah dijadikan rebutan mereka, uuh... nggak happy lagi deh hatiku."

"Ара benar aku bisa membuatmu bahagia?"

"Aku senang sekali dapat teman seperti kamu. Nggak tahu kenapa perasaanku malam ini jadi gembira dan bahagia sekali. Aku seperti mendapat semangat baru, sehingga gairah hidupku yang nyaris pudar ini menjadi berkobar kembali."

"Kenapa hidupmu nyaris pudar? Memangnya kamu punya masalah ара sih? Boleh tahu nggak?"

"Boleh. Tapi bukan di sini tempatnya. Brisik. Aku bisa kehabisan suara untuk menjelaskannya. Habis, meski pakai ngotot sih."

"Lalu, mesti di mana tempat yang сосок untuk menjelaskannya?"

"Ntar gue kasih tahu. Sekarang aku mau turun lagi, ahl"

"Nggak usah ke arena. Di sini aja, ya?"

"Iya. Nggak ke sana kok."

"Biar kalau haus mudah ambil minum."

Tika mengangguk, lalu bergoyang kalem namun penuh keceriaan sama dengan yang tadi. Kanda tersenyum-senyum memandanginya sambil manggut-manggut di atas bangku tingginya. Sebentar-sebentar Tika mendekat, berbisik, lalu bergoyang lagi.

"Aku belum punya kartu namamu. Boleh minta kartu namamu?"

Page 35: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kanda memberikannya. Tika bergoyang lagi, lalu mendekat kembali dengan tangan bergelayutan di pundak Kanda.

"Nanti kamu mau antarkan aku pulang sampai rumahku?"

Kanda mengangguk sambil mengikuti irama musik.

"Atau kita nggak usah pulang aja?"

"Terserah," seru Kanda mengimbangi suara musik Tika mencibir lucu, lalu tertawa sendiri.

Tawanya itu menimbulkan kesan bahwa kata-katanya tadi hanya sekedar kelakar belaka. Kanda pun tidak mencernanya dalam hati; dan melupakan tawaran tadi. Ia biarkan gctdis itu b'erjingkrak-jingkrak dalam batas- batas yang wajar. Tidak berkesan norak Namun agaknya Tika sangat menikmati suasana happy itu, sampai akhirnya tampak bercucuran keringat.

Kanda mengangkat gelas minuman Tika, lalu menyodorkannya. Tika berhenti bergoyang dan meneguk minumannya sesaat. Kanda mengambil kcrtas tissue dan mengeringkan keringat di kening Tika. Gadis itu bagaikan tak menghiraukan sikap kelembutan Kanda yang berkesan romantis tersebut.

"Kamu benar-benar bisa pulang pagi?" tanya Tika.

"Memangnya kenapa?"

"Aku mau pulang pagi. Habis, asyik sekali sih ada di sini bersamamu. Cuma... ара kamu nggak punya tanggungan di rumah?"

"Aku harus telepon ke rumah dulu. Soalnya aku punya anak."

"Oh, ya...?!" Tika terbelalak geli. "Anak apaan? Anak kandung atau anak... "

Page 36: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Anak asuh. Kalau dia tidurnya nyenyak sih, bisa aja aku pulang pagi. Tapi kalau ia rewel, aku nggak tega pulang pagi. Kasihan dia. Kapan-kapan kuceritakan soal anak itu."

Tiba-tiba Kanda ingat Uca sehingga ia harus keluar sebentar dan menelepon ke rumah. Маk Sanah yang menerima telepon tersebut. Nada suaranya tampak tegang.

"Tuan, ooh... cepat Tuan pulang dong Saya takut nih."

"Takut ada ара, Маk?" Kanda jadi ikut-ikutan tegang. "Uca bagaimana? Masih tidur?"

"Justru itu, Tuan...," suara Маk Sanah semakin gemetar.

"Ada ара dengan Uca, Маk?!"

"Non Uca hilang, Tuan."

"Hahh...?!" Kanda mendelik kaget. Saat itu Tika menyusul keluar ruangan, mendekati Kanda dengan hati-hati.

"Maksudmu hilang bagaimana?!" bentak Kanda mulai panik.

"Saya dan Rusmi nggak tahu perginya. Sekitar dua puluh menit yang lalu saya tengok ke dalam kamar, ternyata Non Uca nggak ada di tempat tidur, Tuan."

"Di kamar mandi, kali?!"

"juga nggak ada! Kami sudah mencarinya ke mana-mana, tetap nggak menemukan Non Uca."

"Kenapa bisa qitu sih? Bodoh amat kalian ini!" Kanda mulai marah. "Pintu depan dikunci nggak?"

"Semua pintu dan jendela dalam keadaan terkunci rapat, Tuan. Saya sendiri heran dan nggak tahu, lewat mana Non Uca pergi ke luar rumah. Hmm eeh... sebaiknya Tuan segera pulang deh."

"Dasar tolol! Menjaga anak tidur aja nggak bisa, gimana sih kamu ini, Маk?! Ya, udah.!. aku segera pulang!"

Page 37: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tika tak berani menegur Kanda, karena di wajah tampan itu kelihatan sedang memendam kemarahan besar. Mereka beradu pandartg sejenak, sementara tangan Kanda memasukkan HP ke dalam sakunya.

"Sorry, Tik... aku harus pulang sekarang juga."

"Ada ара sebenarnya?"

"Anak asuhku hilang. Nggak tahu pergi ke mana anak itu. Tapi aku benar-benar sedih dan kecewa sekali kalau sampai Uca benar- benar hilang tanpa kuketahui rimbanya."

"Apakah kamu nggak bisa suruh pelayanmu mencarinya?"

"Aku nggak percaya dengan mereka. Harus aku sendiri yang mencari. Aku sayang sekali pada anak itu, Tika. Aku harus pulang!"

Tika manggut-manggut. "Ya, aku bisa memahami perasaanmu. Karnu pulang aja. Biar aku nanti naik taksi pulang sendiri."

"Bagaimana kalau kau kuantar pulang lebih dulu, baru aku kembali ke rumah?"

Tika menggeleng. "Kamu akan semakin nggak tenang lagi kalau harus mengantarku pulang. Lebih baik aku pulang sendiri. Toh lain waktu kita bisa bertemu dan kau bisa antar aku pulang."

"Thank's atas pengertianmu, Tika, " Kanda rnenepuk kedua pundak Tika. Gadis itu me- nyunggingkan senyum tipis yang hambar sekali.

"Hati-hati di jalan. Jangan ngebut, Da, " bisik Tika.

Pada saat itu juga Kanda ingat pesan Dewi Ular. Ia sangat kecewa karena lupa membawa garam, seperti pesan Kumala tadi.

0o-dwkz-234-o0

Page 38: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

3 SETELAH jam makan siang, Kanda meluncur ke kantornya

Dewi Ular. Gadis cantik anak bidadari asli itu sejak ditemukan Pramuda di jalan tol, ia bukan saja dijadikan saudara angkat Pramuda, tapi juga dipercaya untuk duduk sebagai konsultan di perusahaan tersebut. Sama halnya dengan Kanda, perusahaan Pramuda menjadi berkembang pesat dan kini sedang di atas angin sejak Pramuda menjadikan Kumala Dewi sebagai saudara angkatnya, (Baca serial Dewi Ular dalam episode perdana : "ROH PEMBURU CINTA").

Kedatangan Kanda di s iang itu ke kantornya Kumala bukan untuk membicarakan tentang sejarah turunya Kumala ke bumi yang pertama kali, juga bukan untuk membicarakan keuntungan gaib seseorang yang telah menjadikan orang lain sebagai saudara angkat, melainkan untuk membicarakan misteri hilangnya Uca. Ada peristiwa ganjil yang perlu ditanyakan Kanda kepada Kumala, dan ia sangat mengharapkan jawaban yang pasti dari si paranormal cantik itu.

"Bukankah sudah kubilang padamu bahwa bocah itu sepertinya bukan bocah sembarangan. Kau perlu hati-hati dan waspada sekali terhadap kemungilannya yang terus terang bikin hatiku sendiri gemas-gemas suka padanya."

"Ya, aku ingat. Beberapa waktu yang lalu kau bilang, gadis itu akan mempunyai perkembangan aneh setelah 40 hari ikut bersamaku. Apakah hilangnya Uca adalah perkembangan aneh yang kau maksud tempo hari itu, Kumala?"

"Mungkin bukan hanya itu saja. Mungkin masih ada perkembangan aneh lainnya yang akan kau jumpai. Barangkali juga termasuk membanjirnya tamu di cafe tendamu itu adalah perkembangan aneh yang kumaksud kala itu, Kanda."

Page 39: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Pemuda berambut panjang ke belakang dan bergelombang itu manggut-manggut. Wajahnya penuh keseriusan. Agaknya misteri hilangnya Uca merupakan kasus yang harus ditanggapi secara serius, dan ia tak pernah punya selera bercanda dalam menanganinya.

"Sekarang anak itu ada di mana?" tanya Kumala.

"Di rumah. Kusuruh Маk Sanah dan Rusmi menjaganya baik-baik. Tidur pun harus dijaga, tak kuizinkan mereka meninggalannya walau sejenak. Aku takut peristiwa semalam terulang kembali."

"Jadi, semalam saat kau datang, Uca masih hilang?"

"Nggak. Dia sudah ada di kamar. Dalam posisi tidur nyenyak. Pakaian dan kakinya nggak kotor sedikit pun."

"Kau menjaganya sampai pagi?"

"Benar. Aku menjaganya sampai pukul lima pagi. Dan dia nggak pernah hilang seperti yang dikatakan Mak Sanah dan Rusmi. Makanya aku jadi sangsi pada pengakuan mereka. Jangan-jangan Мак Sanah dan Rusmi sepakat bikin cerita bohong-bohongan tentang hilangnya Uca dari tempat tidur."

Kanda mengisahkan peristiwa semalam. Ketika ia tiba di rumah, ia disambut ketegangan wajah Маk Sanah. Wajah perempuan itu pucat pasi. Bahkan Rusmi sempat menangis karena ketakutan. Takut kena marah besar dari tuannya, sebab Uca hilang dari kamar. Маk Sanah sendiri tampak sudah pasrah atas hukuman yang akan ditimpakan padanya akibat hilangnya Uca.

"Kenapa sampai terjadi peristiwa seburuk ini sih, Маk?!" sambil Kanda bergegas memeriksa kamamya. "Pasti kamu dan Rusmi ketiduran dan...."

Kata-kata itu terhenti seketika bersama berhentinya langkah kaki Kanda di pintu kamar tidurnya. Matanya melebar tak berkedip, karena ia melihat jelas-jelas Uca tertidur

Page 40: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

nyenyak di ranjang sambil memeluk boneka Panda. Hati Kanda menggeram jengkel sekali. Ia merasa dikerjain oleh kedua pelayannya.

"Маk Sanah!" ia sedikit menyentak, tak berani keras karena takut membangunkan Uca. Dia pun menghampiri Маk Sanah yang berdiri di depan teve dengan kepala tertunduk, sementara Rusmi di belakangnya menahan tangis ketakutan.

"Sebenarnya ара maksudmu ngerjain aku s ih, Маk?" Kanda bertolak pinggang, menahan dongkol dan kdegaan hati.

. "Sa... saya... saya tidak ngerjain Tuan. Saya mengatakan yang sebenarnya, bahwa... bahwa saya dan Rusmi nggak tahu ke mana perginya Non Uca, Tuan. Sumpah. Kami...."

"Yang bilang Uca pergi itu siapa?!" hardik Kanda. "Lihat tuh, siapa yang tidur di ranjangku itu!"

Маk Sanah sempat berkerut dahi mendengar kata-kata Kanda. Ia pun segera maju beberapa langkah dan memandang ke dalam kamar.

"Astaga...?!!" ia nyaris tepekik dengan bulu kuduk meremang merinding. "Lho, it... itu... itu Non Uca Tuan?!"

"Memang dia Uca!"

Rusmi ikut memandang kaget dengan bibir gemetar. "Lho, itu... itu dia Non Uca, Маk...?! It... itu dia anaknya!"

Tertegun bengong Маk Sanah bagaikan patung tak bisa bergerak untuk beberapa detik. Akhirnya ia dekati anak itu bersama Rusmi. Ia perhatikan baik-baik keadaan pakaian Uca dan posisi t idurnya. Semakin melongong Mak Sanah setelah ia memcgang kaki Uca tetap hangat, pertanda tidak pernah dipakai keluar rumah sejak tadi.

"Benar. Ini benar-benar Non Uca, Rus."

"Ooh, Tuhan... syukurlah kalau Non Uca tcrnyata masih ada di s ini. Tap... tapi kenapa kita tadi t idak melihatnya, ya Маk?"

Page 41: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kanda menyahut, "Tidak melihat bagai mana?! Masa' anak sebesar ini nggak bisa dilihat kalian sih?"

"Sungguh, Tuan. Tadi kami menemukan tempat tidur ini kosong. Saya meraba seprainya, tidak sedikit pun menyentuh tubuh Non Uca. Rusmi juga tidak melihatnya, Tuan. Bahkan di mana-mana kami memeriksanya, tapi tidak ada Non Uca. Lalu... lalu tiba-tiba sekarang gadis ini sudah ada di s ini, kami juga nggak tahu, Tuan."

"Waktu mobil Tuan membunyikan klakson tadi," kata Rusmi. "Saya masih menangis di dalam kamar ini mencari Non Uca, Tuan. Lalu, saya disuruh Emak membukakan pintu pagar, saya pun berlari keluar. Membukakan pintu pagar untuk mobil Tuan. Saat itu saya masih belum melihat Non Uca, Tuan. Surnpah. Di ranjang ini masih kosong. Yang ada cuma selimutnya Non Uca. Bonekanya juga nggak ada, Tuan!"

Saat itu Kanda langsung tertegun, terheran-heran dan kebingungan. Ia yakin, kedua pelayannya menuturkan pengakuan yang sungguh-sungguh. Bukan sekedar bermain sandiwara. Bahkan kedua pelayannya tadi benar-benar melihat ranjang dalam keadaan kosong, sehingga merasa kehilangan Uca. Tapi sekarang, begitu Kanda tiba di rumah, mereka melihat jelas posisi Uca tidur miring memeluk bonekanya.

"Berarti telah terjadi suatu keajaiban terhadap anak ini," pikir Kanda waktu itu. "Dia menghilang pada saat aku tidak ada di rumah, dan muncul lagi pada saat aku tiba di rumah. Hmm... apakah benar begitu kesimpulannya? Jangan-jangan aku terpedaya oleh permainan Маk Sanah dengah Rusmi itu?!"

Sampai pukul lima pagi Kanda menunggui tidurnya Uca. Таk terjadi kemisteriusan apa- apa. Sampai akhirnya Маk Sanah menggantikan posisinya, sementara ia ganti tidur dengan nyenyak karena sudah tak kuat lagi menahan kantuk terlalu lama.

Page 42: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kanda terbangun dari tidurnya karena keusilan Uca. Gadis kecil itu membunyikan jam beker berkali-kali di dekat telinga Kanda sambil tertawa cekikikan. Ketika Kanda terbangun, Uca mengingatkan saat itu sudah pukul sepuluh lebih .

"Oom Kanda nggak pergi ke kantor? Kalau nggak pergi ke kantor, ajak Uca mainan ke Time Zone dong, Oom."

Akhirnya untuk menyenangkan hati anak itu, sekaligus untuk memuaskan kelegaan hatinya bahwa Uca tak jadi hilang, Kanda pun membawa anak itu bermain di pusat permainan di sebuah Mall yang bernama Time Zone. Di sana Uca dimanjakan hingga bermain sepuas-puasnya. Saat diajak makan siang, Kanda sempat memancing pengakuan dari anak itu dengan berlagak mengajaknya ngobrol.

"Uca semalam tidur dari jam berapa?"

"Nggak tahu. Pokoknya habis nonton film Mickey Mouse, langsung aja Uca tidur. Nggak dikelonin Rusmi, nggak ditungguin Маk Sanah, Uca berani tidur sendiri."

"Bagus, bagus. Itu baru anak yang cantik bak bidadari."

Uca tersenyum-senyum bangga.

"Terus, waktu tidur Uca bangun nggak? "

"Bangun? Tidur kok bangun? Tidur ya tidur, bangun ya bangun."

Kanda tertawa sendiri. Merasa jadi bodoh dengan pertanyaan yang dijawab polos oleh gadis kecil itu.

"Maksud, Oom... sewaktu Uca tidur, sempat bangun nggak? Misalnya pergi ke kamar mandi atau ke dapur cari makanan, gitu?"

"Hmmm... nggak tuh. Eeh... nggak tahu deh. Pokoknya waktu Uca bangun, Oom Kanda udah ada di samping Uca. Uca senang sekali. Tapi Uca nggak tahu kapan Oom Kanda pulangnya. Pasti lewat dari jam dua belas malam, ya?"

Page 43: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ah, nggak. Oom sampai rumah pukul sepuluh malam kok. Kata Маk Sanah, Uca baru aja tidur."

"Terus, kok nggak bawa oleh-oleh buat Uca?"

"O, iya. Oom Kanda lupa. Habis buru-buru mau sampai rumah sih. Jadi lupa beli martabak manis deh."

"Awas, ya. Besok lagi kalau Oom lupa, Uca suruh balik lagl!" ancam anak itu dengan lugu.

Kanda menertawakan lagak sok tuanya.

Percakapan itu pun dituturkan kembali di depan Dewi Ular. Kanda mendesak agar Dewi Ular dapat memberikan analisa yang positif tentang misteri hilangnya Uca itu.

"Pertama-tama aku ingin tahu, apakah Uca benar-benar hilang dari ranjang pada malam sebelum aku tidur di rumah?"

Kumala diam sebentar. Tidak mernejamkап mata, namun pandangannya lurus ke permukaan meja. Kekuatan supranaturalnya digunakan urituk melongok masa yang telah berlalu, yaitu masa ketika Маk Sanah dgn Rusmi kebingungan mencari Uca.

Beberapa saat kemudian Kumala menganggukkan kepala.

"Ya. Ара yang dikatakan pekayanmu itu memang benar. Uca hilang dari penglihatan- nya. Dia muncul lagi saat kau tiba di depan pintu gerbang, lalu gadis muda berusia 18 tahun membukakan pintu itu."

"Rusmi," gumam Kanda, lalu benaknya disibukkan oleh kebingungan yang tidak ada hentinya. Detak-detak jantung menjadi cepat, timbul rasa cemas dan sedih membayangkan keadaan Uca sebenarnya. Pernyataan Kumala menurutnya merupakan suatu kenyataan yang harus dipercayai kebenarannya, karena ia tahu. Kumala tak mungkin menipunya.

Page 44: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jika benar begitu, lalu ke mana perginya Uca pada malam itu? Ара yang membuatnya menghilang secara gaib begitu?"

"Ke mana perginya, aku nggak tahu. Saat ini aku belum melacaknya. Karena melacak persoalan begitu butuh waktu tersendiri bagiku. Tapi ара yang membuatnya bisa lenyap dari pandangan mata kedua pelayanmu, mungkin bisa kujelaskan bahwa hal itu dikarenakan adanya kekuatan gaib hitam pada diri anak itu."

"Gaib hitam?!" Kanda makin tegang, makin membelalakkan mata.

Kumala buru-buru menetralisir agar tak terlalu menyinggung perasaan Kanda.

"Sebaiknya bawalah anak itu kemari. Temukan dia padaku, supaya aku bisa lebih mudah menelusuri siapa dirinya sebenarnya."

"Bagaimana kalau nanti sore kubawa padamu?"

"Aku ada di rumah setelah pukul enam petang. Pintuku terbuka untukmu di atas pukul enam."

Rasa penasaran Kanda membuatnya tak ingin menunda kesempatan membawa Uca kepada Dewi Ular. Маkа sejak sebelum magrib tiba, ia sudah mempersiapkan diri dengan mengikut sertakan Rusmi. Ia akan membawa Uca yang didampingi Rusmi menjadi pelayan khusus keperluan gadis kecilnya itu.

"Kita mau pergi ke mana, Oom?" tanya Uca dengan polos.

"Kita akan bermain di rumah Tante Kumala. Uca masih ingat dengan Tante Kumala yang ketemu, kita di Mc Donalds dulu?"

Wajah mungil manis itu mulai tampak murung.

Page 45: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yaah, kirain Uca mau di bawa jalan-jalan ke Sogo. Katanya Oom Kanda mau belikan sepatu Uca yang Uca lihat dulu, waktu kita jalan-jalan di Sogo?"

"Pulang dari rumah Tante Kumala, kita bisa langsung ke Sogo."

"Kenapa mesti ke sana segala sih. Oom."

"Memangnya Uca nggak suka ketemu tante cantik itu?"

"Uca kan malu!" gerutu anak itu sambil bersungut-sungut.

"Kenapa mesti malu?"

"Habis, tante cantik itu suka pandangi Uca nggak kedip-kedip sih. Uca kan jadi malu, Oom. Memangnya Uca boneka dari kayu, kok dipandangi terus nggak kedip-kedip."

Kanda tertawa sambil mengusap-usap kepala gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. Salah pengertian bocah itu bukan penghalang yang patut dipertimbangkan. Kanda tetap menyuruh Rusmi bersiap-siap ikut mendampingi Uca.

Tapi di luar dugaan, Feroza Hijau itu ternyata mogok. Mesinnya ngadat. Entah bagian yang mana yang rusak. Jelasnya, mobil itu tak bisa hidup waktu distarter berkali-kali.

"Sialan! Tumben banget mobil ini mogok? Biasanya nggak pernah begini kok!" gerutu Kanda sambil memeriksa accu mobil. Ternyata semua bagian yang rawan kemogokan dalam kondisi baik. Tapi toh mesin mobil masih tetap tidak bisa dihidupkan. Waktu itu, petang sudah menunjukkan hampir pukul tujuh. Kanda terpaksa kutak-katik lagi mesin mobilnya dengan rasa penasaran.

Tiba-tiba HP-nya berdering. Bobby meneleponnya.

"Ada ара, Bob?"

"Elu datang ke cafe agak sorean dikit deh. Tenda sebelah jadi kita pakai, Da. Gue butuh bantuanmu."

Page 46: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yaah... gue lagi mau ada urusan penting nih."

"Soalnya kalau tenda sebelah nggak buru-buru kita tempati, katanya sih mau dipakai oleh cafenya Zus Merry malam ini juga."

"Ya, udah kalau gitu langsung saja kita tempati, Bob."

"lya, tapi hitung-hitungannya aku nggak tahu nih. Elu dong yang susun perhitungan sama pihak pengelola. Makanya elu mesti buru-buru kemari, Da."

"Mobil gue lagi mogok nih, Bob. Coba ntar kalau mobil ini bisa gue akalin jadi hidup, gue ke sana deh."

"Ya, udah. Gue taruh barang kita dulu aja, ya? Ntar hitung-hitungannya biar elu yang beresin!"

0o-dwkz-234-o0

Kanda makin mendesah jengkel. Bobby bersifat mendesaknya agar datang ke cafe. Pasti urusan itu memakan waktu lama. Таk mungkin hanya satu jam. Kalau harus membawa Uca, terlalu malam nantinya. Lagi pula gadis kecil itu sejak tadi sudah menguap berkali-kali. Sambil duduk di sofa panjang depan teve, Uca yang sudah berpakaian rapi itu menunggu keputusan Kanda.

"Tuan, Non Uca kayaknya udah ngantuk tuh," kata Rusmi. Kanda mendesah lagi. Serba salah jadinya."Ya, udah... suruh tidur aja deh. Besok aja perginya," kata Kanda. Meski Rusmi sudah menyuruh Uca tidur, tapi gadis itu belum mau beranjak dari sofa. Terpaksa Kanda yang membujuknya, barulah Uca mau pindah ke ranjang.

"Oom Kanda mau ke rumah Tante Kumala sendiri?"

"Nggak. Kita tunda besok aja rencana pergi ke rumah Tante Kumala. Oom harus ke warung tenda, ada yang harus

Page 47: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

diselesaikan malam ini,Uca. Makanya, Uca nggak usah ikut, ya? Udah ngantuk dan mata Uca udah merah tuh."

"Uca di rumah aja deh, Oom. Tapi jangan lupa pulangnya bawa martabak manis yang banyak coklatnya, ya?"

"lya. Oom akan bawakan martabak, asal Uca nggak ke mana-mana."

"He'eh!" Uca mengangguk, lalu menguap lagi.

"Маk," kata Kanda kepada pelayannya. "Tungguin anak ini sampai aku kembali. Jangan ada yang tidur. Kalau perlu, nonton teve pakai teve dalam kamarku aja sana. Ngerti?"

"Mengerti, Tuan," jawab Мак Sanah dengan patuh.

Kanda bermaksud pergi ke cafenya meng- gunakan taksi. Tapi ketika dia coba sekali lagi untuk menstarter mobilnya, ternyata mesin mobil dapat hidup dengan mudah, seperti tidak mengalami kerusakan sedikit pun, Kanda jadi menggerutu sendiri.

"Brengsek! Tadi nggak mau hidup, sekarang giliran mau ke cafe bisa hidup dengan mudah. Dasar mesin brengsek!"

Feroza Hijau itu pun meluncur ke arah monas. Dalam perjalanan itu Kanda sempat menghubungi Kumala melalui HP-nya.

"Sorry, aku nggak jadi datang malam ini, besok malam aja deh."

"Kenapa? Diganggu olehnya, ya?"

"Ada yang harus kuselesaikan di cafe sekarang juga."

"Goo... kirain kamu diganggu oleh si kecil Uca itu."

Terperanjat Kanda mendengar kata-kata itu. Sadar akan kemungkinan tersebut. Tapi ia tak berani memastikan diri bahwa ngadatnya mobil tadi adalah gangguan halus dari Uca.

Page 48: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kalau ingat kata-kata Kumala, bahwa Uca bukan bocah sembarangan, dan punya kekuatan,gaib hitam pada dirinya, memang bisa saja ia membuat mobil ini nggak bisa hidup mesinnya lantaran gangguan kecil darinya. Uca mengganggu dengan сага begitu, karena ia kurang setuju diajak bertemu Kumala. Hrnmm, tapi ара benar begitu kenyataan yang ada?"

Bergidik merinding tengkuk Kanda membayangkan hal itu. Menurutnya, jika Uca benar-benar bisa mengganggu dengan cara seperti tadi, maka besar kemungkinan bocah itu akan melakukan gangguan gaib yang lebih parah lagi dari yang tadi. Mungkin saja bisa membuat mobil Feroza Hijau itu meledak sewaktu-waktu.

"Ah, itu hanya khayalan buruk aja!" Kanda menetralisir diri sendiri. Pikirannya segera difo- kuskan pada cafe begitu ia memasuki area! Taman Monas. Ia sempat terperanjat melihat banyak mobil yang diparkir tak jauh dari cafe tendanya. Dari kejauhan pun dapat dilihat banyak pengunjung yang memadati cafenya, sementara di cafe-cafe tenda lainnya tampak sepi. Hanya dua-tiga pengunjung yang ada di sana.

"Menyolok sekali. Bisa menimbulkan kecemburuan kalau begini caranya. Orang sangka aku dan Bobby pakai dukun dari Gunung Kawi. Pasti issue nggak sedap mulai menyebar di kalangan pemilik cafe."

Celoteh hati Kanda berhenti begitu mobilnya diparkir di tempat biasa. Saat ia turun dari mobil, seseorang segera memanggilnya dari balik pohon.

"Kanda...!" Orang itu bergegas menghampirinya.

"Hei, Tika...?! Kau sudah ada di sini sejak tadi, ya?"

"Nggak. Hampir barengan dengan mobilmu masuk sini tadi."

"Sama siapa kamu?"

Page 49: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Sama temanku. Tapi dia nggak mampir ke sini, dia mau langsung ke rumah pamannya. Mungkin nanti malam-malam baru bisa kemari menjemputku. Kalau nggak dijemput, ya pulang sendiri."

Tika diperkenalkan kepada Bobby. Dalam pembicaraan masalah tempat baru, Tika tidak ikut ambil bagian. Ia duduk menyudut sendirian, di belakang counter makanan. Sesekali membantu pelayan menunjuktan tamu yang butuh pelayanan. Setelah urusan cafe baru bisa diselesaikan, Kanda kembali menghampiri Tika yang dengan sabar dan penuh pengertian menunggu selesainya kesibukan Kanda.

"Kok nggak pesan makanan atau minuman? Ayo dong...! Mau makan ара kamu, Tik?"

"Nggak usah. Aku cuma mau sedikit ngerepotin kamu kalau kamu sudah nggak sibuk."

"Ngerepotin apaan?"

"Mau antar aku nggak?"

"Ke mana?"

"Ke Roxan Hotel."

"Maksudmu ke Coin Diskotek lagi?"

"Itu sih soal nanti. Kalau mood ke sana, ya ke sanalah kita. Kalau lagi nggak mood ya nggak usah ke sana. Yang penting, ada teman lamaku baru datang dari Canberra. Dia bermalam di Roxan Hotel. Tadi kutelepon, dia bilang nggak bisa keluar karena sedang lakukan urusan bisnis dengan kliennya. Aku dimintanya datang ke sana malam ini. Kamu mau nggak temani aku ke sana?"

"Boleh aja," sambil Kanda manggut-manggut dengan senyum ceria mekar di bibir. Hati pun berdesir-desir, kembali ditaburi bunga indah seperti kemarin malam.

Page 50: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tapi selesaikan dulu kesibukanmu di sini, Kanda. Kalau udah ngak sibuk, baru kita ke sana."

"Okey, aku bicara dulu sama Bobby deh."

Ketika Bobby mendengar penjelasan dari Kanda, ia mencibir dalam canda. "Kamu pasti mau check-in sama cewek itu!"

"Sumpah! Dia minta ditemani karena mau menemui temannya yang baru datang dari Canberra!" Kanda agak ngotot. Akhirnya Bobby merasa tidak keberatan ditinggal Kanda. Tika pun meluncur ke Roxan Hotel dengan di- dampingi Kanda.

Tika mengeluarkan handphone dari jaket hitam yang malam itu dikenakannya dan menambah penampilannya semakin tomboy lagi. Ia bicara dengan temannya yang dari Canberra itu memakai bahasa Inggris dengan lancar dan fasih sekali. Kanda menyimpulkan bahwa Tika pasti pernah tinggal di luar negeri cukup lama. Percakapan dalam bahasa Inggris sama sekali mirip percakapan orang bule asli.

"Yaah, dia sedang keluar dengan kliennya tuh. K ita disuruh menunggunya. Gimana nih?" kata Tika selesai bicara melalui HP.

"Yaah, terserah kamu. Kalau harus menunggu, terlalu lama nggak waktu menunggunya?"

"Dia cuma bilang beberapa saat, gitu. Tapi dia suruh kita menunggu di salah satu kamar. Oia sudah buka kamar khusus buat kita menunggu "

"Kamar...?" gumam hati Kanda semakin berdcbar-debar. Terbayang olehnya banyak hal yang dapat dilakukan dua pasang manusia bcrlaimn jenis dalam satu kamar hotel. Mungkinkah dirinya dapat melakukan sesuatu yang lebih indah dari pertemuan malam kemarin?

Page 51: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Bingung juga Kanda memutuskan sikapnya. Haruskah ia menjaga sikap dengan berlagak sopan, supaya tidak dikecam sebagai cowok hidung belang? Atau... harus terus terang terhadap ара pun yang dikehendaki hati kecil- nya?

"Bagaimana kalau di dalam kamar itu nanti aku bergairah padanya? Ntar dia sangka aku cowok kurang ajar, nggak bisa menghargai nilai sebuah persahabatan sejati?!" pikir Kanda dengan gelisah.

0o-dwkz-234-o0

4 TANPA sepengetahuan Kanda, Dewi Ular malam itu datang

ke rumahnya. Ia hanya berdua bersama Sandhi, yang kadang-kadang berfungsi sebagai asisten untuk urusan riel. Sedangkan asisten Kumala untuk urusan gaib adalah Buron, yaitu seorang pemuda berambut kucai jelmaan dari Jin Layon.

Tapi malam itu Buron tidak ikut. Ia ditugaskan jaga rumah, sambil menemani Маk Bariah, pelayan setia Kumala untuk urusan dapur. Hanya saja, sewaktu-waktu Kumala rnembutuhkan dari tempat jauh, Buron dapat dipanggilnya secara gaib. Ia akan muncul dari lapisan udara, tepat di mana Kumala berada.

"Kalau memang tadi Kanda meneleponmu dan memberi tahu bahwa dia nggak ada di rumah,. kenapa kamu justru datang ke rumahnya?" tanya Sandhi dalam perjalanan itu.

"Justru aku ingin tahu ара yang dilakukan gadis kecilnya apabila Kanda tidak ada di rumah."

"Menurutmu apakah gadis kecil itu memang berbahaya?"

Page 52: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Yang jelas aku merasakan dia inempunyai getaran gelombang gaib cukup besar. Aku pe- riasaran sekali ingin tahu, siapa sih dia itu sebenarnya? Anak siapa dan mengapa bisa mempunyai getaran gaib sebesar itu?"

"Ара nggak bisa kamu kontrol dari rumah saja "

"Itulah kehebatan anak itu. Nggak bisa ditembus dari jauh. Gelombang energi gaibnya agak lain dari yang lain. Hanya bisa terdeteksi jika kita berada dalam jarak dekat dengannya. Itulah sebabnya kemarin kukatakan pada Kanda bahwa gadis kecil itu punya energi gaib hitam. Artinya, gaib yang sukar diteropong dari jarak jauh."

Таk berapa lama BMW kuning metalik itu sampai di rumah Kanda. Kumala Dewi langsung berkerut dahi melihat pintu gerbang dan pintu ruang tamu terbuka, sementara suasana di rumah itu tampak sepi.

"Ada yang nggak beres nih, San!"

"Ada apaan?!"

"Aku ke dalam dulu deh!" sambil Kumala bergegas turun dan melangkah lebih dulu, sementara Sandhi membetulkan posisi parkir mobilnya. Setelah itu Sandhi pun berlari kecil menyusul Kumala yang sudah sampai teras rumah dan disambut oleh Маk Sanah.

Wajah Маk Sanah tampak tegang. Pasti ada sesuatu yang terjadi dan membuatnya ketakutan. Kumala pun mendesak Маk Sanah, sehingga perempuan setengah baya itu akhirnya mengungkapkan ketegangannya dengan suara bergetar dan bibir gemetar.

"Non Uca hilang lagi, Nona. Hmmm... Non Uca adalah...."

"Ya, aku tahu," sahut Kumala. "Di mana tempatnya menghilang?"

Page 53: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Tadi.. tadi dia t idur di ranjang, tapi... tapi tahu-tahu lenyap begitu saja saat saya dan anak saya nonton teve, Nona. Saya... oooh, saya pasti akan kena marah oleh Tuan Kanda. Mungkin juga saya akan diusirnya...."

Kumala tidak mendengarkan lagi keluhan Маk Sanah yang dituturkan dengan sedih, melainkan langsung memeriksa kamar tempat tidurnya Uca. Sandhi pun ikut menerobos masuk dan berdiri sampai di pintu kamar tersebut. Kumala berani sampai ke tepian ranjang, memandangi selimut yang seolah-olah tetinggal, lalu meraba kasur ranjang itu. Matanya terpejam, merasakan getaran gaib yang dapat terpantau oleh kepekaan supranaturalnya.

"Saya sudah mencarinya ke mana-mana," kata Маk Sanah kepada Sandhi. "Tapi dia tidak kami temukan. Bahkan anak saya sekarang sedang mencari sampai ke tepi jalan raya sana. Entah bagaimana hasilnya."

"Tenang, Маk. Tenang...," kata Sandhi dengan ada ikut prihatin atas ketakutan Маk Sanah. "Majikanku ini orang pintar. Mungkin Маk masih ingat kami berdua : aku Sandhi, dan majikanku itu bernama Kumala Dewi. Kami teman baik Kanda. Dulu pernah kemari kan?"

Маk Sanah hanya manggut-manggut. Entah ingat betul atau tidak, yang jelas ia tampak bersikap pasrah dan mengharap bantuan siapa saja untuk menemukan kembali si kecil Uca.

"Dia menjauh dari sini," kata Kumala dengan nada datar, seolah-olah tidak dituju kan kepada siapa pun. Tapi tangannya segera bergerak mengambang, mengikuti sisa getaran gaib yang terpantau oleh kekuatan supranaturalnya.

"Dia bergerak kemari...," sambil Kumala berjalan pelan-pelan seperti dituntun oleh tangannya. Sandhi dan Маk Sanah sama-sama diam dengan hati berdebar-debar dan bulu kuduk meremang merinding.

Page 54: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Akhirnya tangan Kumala itu mepempel pada dinding dekat pintu.

"Dia menembus dinding ini."

"Menembus dinding, oooh...?!" Маk Sanah semakin ketakutan. Pada saat itu Rusmi datang dan dengan wajah ingin menangis ia melaporkan bahwa di jalanan ia tidak menemukan Uca. Begitu melihat Kumala Dewi sedang berkonsentrasi dengan mata terpejam dan tangan menempel dinding, Rusmi diam tanpa berani bicara. la mulai paham bahwa Kumala adalah orang pintar yang dapat diha- rapkan membantu mereka menemukan si kecil Uca.

Gerakan tangan Kumala meraba dinding dari bawah sampai naik dalam ketinggian tertentu. Kini justru kedua tangannya yang meraba dinding, seolah-olah mengikuti lekuk tubuh seseorang yang menempel di dinding tersebut.

"Besar sekali? Bekas getaran gaibnya siapa ini?!" gumamnya pelan, seolah-olah bicara pada diri sendiri.

"Ukuran bocah itu tidak setinggi yang kau raba, Kumala."

"Ya, tapi... tapi aku merasakan ada orang kedua yang mempunyai getaran gaib dan sisanya masih bisa kurasakan membekas di dinding ini. Dia orang dewasa. Maksudku, bukan anak-anak lagi. Mungkin dialah yang membawa pergi Uca atau... atau...."

Kumala tidak metanjutkannya. Ia bergegas pergi keluar kamar. Bermaksud mengikuti jejak getaran gaib setelah menembus dinding. Satu tangannya masih terangkat lurus mengikuti daya magnetisme yang dapat dirasakan. Ia berjalan seperti orang buta, sampai akhirnya membentur dinding kaca ruang tamu.

"Dia menembus dinding kaca ini!"

Page 55: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sandhi, Маk Sanah dan Rusmi yang mengikuti dari kejauhan menjadi saling pandang dalam ketegangan. Sandhi segera berseru dari tempatnya berdiri.

"Аракаh dia menembus dinding kaca itu bersama si orang kedua?"

"Ya. Aku rasakan bekas getaran gaibnya sarna tingginya dengan yang ada di kamar tadi."

Rusmi berbisik kepada emaknya dengan suara gemetar, "Jangan-jangan anak itu digondol jin, Маk ? "

"Mudah-mudahan jangan begitu deh. Kita bisa dimampusin sama Tuan kalau sampai Non Uca digondol jin."

Kumala Dewi keluar ke teras. Mereka menyusul secara serempak. Tapi di teras kedua tangan Kumala terangkat bebas, matanya terbuka, napasnya dihempaskan saat menatap kepada Sandhi.

"Hilang...!" katanya dengan nada sedikit. kecewa. "Sampai di sini getaran gaib itu tidak tersisa lagi. Hilang. Aku nggak bisa melacaknya."

"Berarti dia memang keluar dari rumah ini?"

Sambil melangkah masuk kembali ke ruang tamu, Kumala berkata, "Dia memang keluar, meninggalkan rumah ini. Ada yang membawanya. Tapi nggak bisa dilacak siapa yang membawanya pergi."

"Jin...?!" celetuk Rusmi pelan sekali.

"Mungkin saja jin, mungkin saja roh iblis, atau... mungkin roh dari orang tuanya sendiri."

"Oooh, Maaak... aku takut, Маk...," Rusmi menangis semakin menggigil memegangi emaknya.

"Lalu ара yang harus kami lakukan, Nona Kumala? Kami pasti disalahkan oleh Tuan Kanda."

Page 56: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jangan takut. Aku akan menjelaskan segalanya pada Kanda biar dia nggak marah- marah padamu," sambil Kumala menepuk-nepuk pundak Маk Sanah, memberi ketenangan. Tepukan itu mengandung hawa sakti yang dapat membuat ketakutan dan kesedihan Маk Sanah berkurang sedikit demi sedikit. Tepukan tangan itu pun juga diberikan kepada Rusmi, sehingga tangis Rusmi mulai reda dan jiwanya tenang kembali.

"Kita susul Kanda ke cafenya, San!"

"Okey," jawab Sandhi sambil manggut- manggut sangat setuju dengan rencana itu.

"Kami di rumah saja, Nona Kumala?"

"Ya. Kalian tetap saja di rumah, dan perhatikan tempat tidur Uca. Aku yakin sewaktu-waktu bocah itu akan muncul lagi dalarn keadaan tidur seperti semula. Jangan lakukan ара-ара kalau dia kembali. Bersikaplah biasa-biasa saja."

"Baik, Nona. Terima kasih banyak atas bantuannya."

"Kita cabut sekarang, San! " tegas gadis cantik jelita itu. Aroma wangi yang ditinggalkan di rumah Kanda membuat perasaan Маk Sanah dan Rusmi semakin tenang lagi. Seolah- olah ada kedamaian dan ketenteraman di hati mereka berdua.

0o-dwkz-234-o0

Menunggu di sebuah kamar VIP dari hotel berbintang sungguh pekerjaan yang tidak membosankan bagi Kanda. Lebih-Iebih ditemani oleh seorang wanita muda bertubuh sexy, cantik, dan punya pandangan mata yang memukau hati lawan jenisnya. sungguh suasana yang amat menyenangkan bagi pemuda berkulit putih itu.

Tika membuka jaket hitamnya la hanya mengenakan blus tanpa lengan yang ketat badan. Bentuk dadanya terlihat menonjol padat, dan Kanda dapat melihat sesuatu yang menonjol kecil di balik kain blus itu. Kanda уakin, sesuatu

Page 57: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

yang menonjol kecil itu adalah pucuk-pucuk bukit kemesraan Tika.

Dengan rambut diikat ke belakang asa asalan, keberadaan bentuk dada itu semakin terlihat jelas, juga lehernya yang jenjang dan berkulit putili mulus bagaikan bentangan cinta yang menantang untuk dikecup dengan lembut.

Sekalipun kedua rnata Kanda selalu memandang dengan nakal, tapi Tika cuek saja. Seolah-olah tidak merasa dipandang, seakan-akan tak pedulikan ара yang terkandung dalam debar-debar keindahan hati Kanda. Ia duduk di sola dengan gaya seorang lelaki gagah. Sebatang rokok diambil dan disulutnva tanpa sungkan-sungkan lagi. Kanda yang duduk di samping kanannya sengaja memperhatikan sejak tadi tanpa sepatah kata pun dan diiringi senyum tipis yang menawan hati lawan jenisnya.

"Aku boleh pesan minuman Pink Lady, nggak?"

"Boleh saja. Pokoknya ара yang menyenangkan hatimu, lakukan aja. Asal jangan sampai membuatmu sakit."

Sambil mendekati telcpon kamar Tika berkata, "Ара saja boleh kulakukan? Wah, repot dong. Kalau yang menyenangkan hatiku adalah tidur di pangkuanmu, bagaimana? Harus kulakukan juga?"

"Aku nggak akan keberatan."

Tika tersenyum dengan sedikit mencibir. Ia segera bicara dengan petugas di restorasi untuk memesan minuman Pink Lady. Sementara itu, Kanda membuka satu kaleng bir hitam yang tadi diambilnya dari kulkas kecil. Satu kaleng bir hitam lagi masih belum dibuka, tapi sudah berada di meja. Waktu Tika kembali dari menelepon pesanannya, ia langsung membuka bir yang satunya lagi- itu.

Sepatunya dilepas. Kakinya yang bcrsih. putih mulus, terlihat jelas karena kedua kaki itu ditumpangkan di atas sofa

Page 58: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

depannya. Dia benar-benar cuek, duduk sambil angkat kedua kaki tanpa sungkan-sungkan. Dan sikap seperti itu justru menyenangkan hati Kanda. Ia memang suka gadis yang tidak bermain dalam kemunafikan. Waktu pelayan datang membawakan pesanana, Tika tetap cuek, kaki tetap ditumpangkan di sofa depannya.

"Bill-nya biar temanku yang tanggung."

"Nggak usahlah," kata Kanda sambil menyerahkan uang kepada pelayan. Ia menanggung bill minuman itu.

"Jam berapa temanrnu kembali ke hotel ini?"

"Nggak tahu. Ntar dia pasti telepon ke HPku kalau sudah kembali. Memangnya kenapa sih?"

"Nggak apa-apa. Cuma tanya saja ара nggak boleh?" Kanda duduk di tempat semula, sebelah kiri Tika. Gadis itu mencari acara teve menggunakan remote control yang ada di tangannya. Ketika ditemukan acara musik, ia berhenti memainkan remote dan meletakkan benda itu di meja. Minuman Pink Lady diteguknya dengan segar. Lalu duduk kembali dengan sedikit merebah dan bersandar santai.

Kamu suka suasana terang begini atau remang-remang?" tanya Tika seraya memandangi beberapa lampu yang menyala terang di plapon kamar.

"Terlalu terang bagiku. Kurang romantis," pancing Kanda.

"Uuhh, maunya romantis terus!" Tika tertawa sambil mencolek pipi Kanda. Tapi pada saat itu, tiga lampu menjadi padam. Tinggal satu lampu yang menyala di sudut kamar. Suasana menjadi remang-remang. Kanda heran, mengapa tiga lampu itu bisa padam. Tapi rasa herannya itu segera terlupakan karena Tika mengajukan pertanyaan yang butuh jawaban secepatnya.

"Begini masih kurang romantis nggak?"

Page 59: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Cukup. Menurutmu sendiri bagaimana?"

"Aku nggak tahu yang romantis itu yang bagaimana," jawab Tika dalam nada berkelakar.

"Romantis itu mesra."

"Setahuku mesra itu nggak pakai baju."

Kanda tertawa lepas. Tika sendiri terkikik geli. Bahkan ia menambahkan kelakarnya, "Jadi seekor sapi, kebo, kuda, itu mesra semua, karena nggak pakai baju."

"Apakah kita harus seperti sapi?"

"Melepas baju? Oh, itu terserah kamu. Yang pasti, nggak usah melepas baju pun kita berdua sudah mirip sapi dan kebo."

Renyah ceria tawa mereka, penuh ungkapan rasa suka c ita yang cukup dalam. Kanda ikut-ikutan melepas sepatunya dan menumpangkan kedua kaki di atas meja. Sekaleng bir hitam tergenggam di tangan kirinya.

"Tik, seingatku kemarin malam kau bilang bahwa gairah hidupmu nyaris pudar. Dan kau berjanji akan menjelaskannya padaku dalam situasi dan tempat yang layak. Mungkin di sini adalah tempat yang layak untuk menjelaskan alasanmu itu. Apakah kau masih keberatan menjelaskannya padaku?"

Tika menghembuskan napas panjang. "Kau benar-benar ingin tahu?"

"Kurasa begitu."

" Tapi janji, kalau habis kujelaskan kamu nggak boleh pergi meninggalkan diriku?"

"Aku tetap akan menjadi sahabatmu yang paling dekat dengan hatimu. Swear!"

"Kamu janji juga kalau habis itu mau belikan aku makanan kesukaanku?"

Page 60: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Makanan ара itu?"

"Martabak manis! Coklatnya agak banyakan. Okey?"

Kanda tertawa pelan. "Okey, itu soal mudah. Yang kupikirkan adalah kesungguhanmu menuturkan alasan tersebut. Aku nggak mau kalau kau mengarang-ngarang cerita untuk menutupi kenyataan yang ada. Aku mau kau mengatakannya dengan jujur. Ара adanya."

"Aku nggak mungkin dapat membohongimu, Kanda."

"Aku juga nggak akan berbuat licik padamu. Kita sama-sama terbuka saja, supaya persahabatan kita menjadi kekal. Kau setuju?"

"Ya, aku setuju." Tika mengubah posisi duduknya, lebih tegak lagi. Abu rokok dijentikkan ke asbak. Ia meneguk minumannya satu kali. Sofa panjang itu memberi peluang bagi kakinya untuk ditekuk dan diletakkan di tempat duduknya. Posisinya menghadap Kanda dengan tangan kiri disandarkan di sandaran sofa.

"Kau tahu kenapa gairah hidupku nyaris pudar, itu lantaran aku kehilangan harapan setelah sekian lama mencari tak menemukan sekerat hati yang kuinginkan."

"Kamu patah hati karena ditinggal pacarmu, begitu?"

"Beberapa waktu yang lalu, aku dikhianati oleh suamiku...."

"Oh, kau pernah bersuami!" potong Kanda agak terkejut.

Tika mengangguk. "Pernah. Tapi belum sampai punya keturunan, suamiku sudah berkhianat. Lalu kutinggal pergi dan aku tak mau bertemu dengannya lagi. Aku berkelana mencari pengganti cinta yang kandas. Ternyata sampai sekian lama belum ada hati yang dapat menjadi pengobat luka jiwaku. Aku nyaris putus asa. Tapi sebelum aku benar-benar putus asa, aku bertemu denganmu. Kau meman carkan daya pikal yang sesuai dengan harapan hatiku. Terbukti kemarin

Page 61: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

malam kau dapat membuatku bersemangat dan bahagia sekali."

"Apakah kau sudah lama mengenalku?"

"Ya. Sudah beberapa waktu kupantau pribadimu. ternyata aku suka dengan pribadimu yang sebenarnya menyimpan sejuta kelernbutan serta kasih sayang. Kau pantas menjadi seorang suami, sekaligus scorang ayah. Kau tipe lelaki yang punya perhatian kepada keluarga. Dan yang utarna kutemukan cahaya terang di malamu. Cahaya itu menunjukkan bahwa kau bukan tipe lelaki yang suka berkhianat kepada istri dan keluarga. Mudah-mudahan cahaya terang itu tidak padam di kemudian hari, sehingga aku tidak kecewa padamu."

Jantung pemuda tampan itu berdetak cepat. la merasa tersanjung, sekaligus merasa telah menerima pernyataan sikap dari Tika, yaitu sikap menyukaihya. Rasa-rasanya ia telah dibukakan pintu selebar-lebar dan dipersilakan masuk ke relung hati T ika.

"Sejak kapan kau mempelajari diriku?"

"Nanti kau akan tahu sendiri. Так perlu menjawab sekarang. Hanya saja, agaknya kau perlu tahu bahwa ada satu hal yang menyangsikan diriku dalam mempelajari dirimu."

"Ара yang membuatmu sangsi?"

Tika diam. Mematikan rokoknya setelah dihisap panjang-panjang. Seteguk minuman pun ditelannya. Ia kembali duduk seperti semula, menatap Kanda dengan senyurn tipis dan pandangan mata lembut menantang gairah. Kanda jadi salah tingkah sendiri, ikut-ikutan meneguk bir hitamnya, lalu meletakkan kaleng bir itu di meja .

"Aku nggak bisa jelaskan secara lisan ара yang kusangsikan itu. Tapi dengan perbuatan, kurasa semuanya bisa kuketahui,

Page 62: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

apakah nantinya aku masih sangsi, atau semakin percaya pada dirimu."

"Aku sulit menerjemahkan arti kata-katamu, Tika. yang simpel-simpel saja deh. Ара rnaksudnya?! "

Tika justru manggut-manggut kecil. "Sudah kuduga, kamu nggak suka perkataan yang berbelit-belit, mendayu-dayu, atau bertele-tele. Kau suka sesuatu yang bersifat to the point. Begitu kan?"

"Ya. Karena hidup ini membutuhkan kejelasan yang singkat."

"Aku sependapat denganmu. Tapi bagaimana kalau aku benar-benar mempersingkat dan mempertegas keinginan hatiku, apakah kau bisa menerimanya dan tidak salah persepsi terhadap diriku?"

"Aku mencoba selalu berpikir positif dalam menilai seseorang."

"Aku percaya, walau semula masih kusangsikan. Aku hanya khawatir kalau pikiran positifmu itu lupa nggak kamu bawa dan tertinggal di rumah, sehingga kau akan rnenilaiku sebagai perempuan murahan jika kukatakan ара keinginanku secara singkat dan tegas."

Aku berjanji lidak akan menilaimu seburuk itu. Jadi sekarang katakan saja ара keinginanmu sebervarnya?"

Tika diam, menatap tak berkedip, namun sorot pandangan matanya itu pelan-pelan berubah sayu.

"Kanda, aku ingin kau menciumku!"

Bergetar hati Kanda mendengarnya. Kikuk ia menjawab dan memberikan respon yang se- mestinya. Tika berkata lagi tanpa basa-basi dan tanpa malu-malu lagi.

"Aku ingin melihat keberanian dan kebolehanmu dalam bercinta. Dari situ aku bisa menilaimu, apakah kau lelaki yang

Page 63: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dapat memuaskan harapanku, atau hanya sekedar hiburan selayang pandang saja."

Tantangan terang-terangan itu membuat Kanda semakin gemetar. Secara jujur diakui dalam hatinya, bahwa ia belum pernah menerima tantangan sejelas itu. Diakuinya, ia telah kalah satu point dari Tika. Mentalnya sempat guncang dan limbung menghadapi tantangan yang sangat di luar dugaan itu.

Tika melepaskan blusnya. Cuek sekali. Blus itu dibuang ke lantai. Temyata dugaan awal Kanda memang benar, di balik blu itu Tika tidak mengenakan kutang. Dua bukitnya tampak membusung sekal, kencang dan mulus sekali. Rambutnya jadi lerlepas dari ikatannya dan kini bergerai meriap sepanjang punggung,sebagian rambut jatuh di sekitar bukit dadanya.

Makin gemetar tubuh Kanda menerima tantangan yang lebih seru itu. la masih diam saja, terpana memandangi keindahan tubuh tika. Senyum wanita itu semakin menggoda. Tangannya melepas ikat pinggang celana jeans-nya. la sempat berdiri sambil tetap mengarahkan tatapan matanya pada Kanda. Rupanya wanita itu nekat melepaskan celana jeans-nya.

"Kanda, aku telah to the point," katanya sambil mendekat lagi. Perutnya yang mulus dan ramping itu berada tepat di depan mata Kanda. la berkata lagi dengan suara parau.

"Sekarang ара yang dapat kau lakukan padaku, Kanda? Tunjukkan kebolehanmu agar aku tak kecewa pada harapanku sendiri."

Kanda menelan ludahnya sendiri setelah menarik napas, menenangkan deburan kuat dalam dadanya. la tak mau terbengong lagi. la harus menghadapi tantangan itu dengan keberaniannya yang didambakan oleh perempuan sepanas Tika. Маkа senyumnya pun melebar, kedua tangannya mulai

Page 64: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

mengusap lembut pinggul Tika. Usapan itu menuju ke atas, hingga kedua bukit Tika menjadi ajang kenakalan tangannya.

Tika mendesah pelan sekali, nyaris tak terdengar.Kedua tangannya menyingkapkan rambut ke belakang, tapi kedua tangan itu belum mau kembali ke depan atau turun. Masih memegangi rambut di belakang kepala sehingga dada pun tampak lapang dan lebih kencang dari sebelumnya.

"Hanya itukah yang bisa kau 1аkukаn, Kanda?"

"Lebih...," jawab Kanda parau. Kemudian tangannya turun ke pinggul.

Таk dapat dihindari lagi, pertarungan mesra pun terjadi pada malam itu. T ika dibaringkan di ranjang, dan Kanda mulai mengganas. Ia tunjukkan kebolehannya dalam bercinta, mengarungi samudera cinta di bentangan tubuh rnulus tanpa cacat sedikit pun itu. T ika menerima keganasan Kanda dengan hati riang dan bahagia. Semakin lama ia sendiri tak bisa rnenahan diri, sehingga keganasan cintanya pun tercurah keluar menyerang Kanda.

Temyata Tika bukan perempuan yang mudah mencapai puncak keindahannya. Kanda sendiri pria yang tangguh dan kokoh dalam pendiriannya, karena sampai sekian lama ia masih mampu melayani keinginan Tika tanpa mencapai puncak keindahan lebih dulu. Keduanya sama-sama tangguh, dan sama-sama mencapai puncak kemesraan secaraan bersama-sama.

'Ternyata kau telah mampu membuktikan harapanku menjadi kenyataan, Kanda," tutur Kanda sambil membiarkan peluhnya mengering sendiri. "Kau telah berhasil menghapus kesangsianku. Kau memang pria pilihanku, yang selama ini kucari-cari dalam pengembaraanku. Aku ingin memilikimu, Kanda. Maukah kau memilikiku juga?"

Page 65: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Aku cuma tidak ingin melepaskan dirimu, Tika. Aku suka sekali padamu, Sayang...," sambil Kanda mencium kening Tika.

"Kamu nggak akan kecewa menerima kenyataan yang ada padaku?"

"Aku bersumpah tak akan melepaskan dirimu, ара pun kenyataan yang ada pada dirimu. Tika sayang...," tutur Kanda dengan lembut. Tika pun memeluk pria itu erat-erat.

"Oohh, Kanda... bahagia sekali hatiku malam ini, jauh lebih bahagia dari sebelumnya."

"Aku lebih bahagia, Tika. Karena baru sekarang kutemukan wanita yang... aah, yang luar biasa bagi hidupku."

"Tapi jangan lupa, Kanda...."

"Soal ара itu, Sayang?"

"Belikan aku martabak manis, ya?"

Kanda tertawa geli menerima kemanjaan seorang tomboy. Hatinya gembira sekali menanggapi kemanjaan seperti itu. Sekalipun kata-kata Tika bernada canda, tapi Kanda benar-benar punya keinginan untuk membelikan martabak manis agar Tika semakin bahagia dan semakin suka padanya.

"Masih pukul satu kurang," pikirnya. "Aku bisa mencari martabak manis di sekitar Pecenongan atau Mangga besar."

Ketika Kanda mengajak Tika keluar hotel, perempuan cantik yang punya ladang kenikmatan itu menolak ikut.

"Aku capek, Kanda. Aku mau tinggal di sini aja deh. Kamu pergi sendiri. Nggak apa-apa kan?"

"Okey-lah kalau begitu. Tapi ingat, jangan masukkan lelaki lain lho!"

"Idih, gila luh, ya?!" Tika tertawa ceria, mencubit pipi Kanda, lalu memagut bibir pemuda itu dengan mesra.

Page 66: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Dalam perjalanan menuju Pecenongan, Kanda tersentak dalam kesadarannya. la ingat Uca yang juga memesan martabak manis. Маkа itu pun buru-buru menghubungi telepon rumahnya menggunakan HP. Hanya saja, sebelum ia menekan nomor telepon rumahnya, tiba-tiba handphone itu berdering lebih dulu.

"Bobby...?" guman hati Kanda saat mengenali nomor telepon yang muncul dalam layar displaynya.

"Hallo, ada ара, Bob?" sapanya langsung.

"Da. buruan pulang ke rumah."

"Memangnya kenapa?"

"Gue ama Kumala sedang meluncur ke rumahmu."

"Kanda...?!"

"Anakmu hilang lagi tuh."

"Uca...?!" Kanda terbelalak.

Ia buru-buru menghubungi Tika.

"Kalau begitu, cepat kau pulang. Jangan pikirkan aku. Aku juga mau pulang pakai taksi. Kita ketemu besok malam aja! Atau besok siang aku meneleponmu, kta makan siang bersama. Okey?"

Setulus itukah pengertian Tika? Pikir Kanda. Ia justru dihinggapi perasaan sangsi terhadap sikap Tika itu. Jangan-jangan di balik pengertiannya, Tika merasa punya kesempatan untuk berburu lelaki lain?

0o-dwkz-234-o0

5

Page 67: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

BOBBY merasa penasaran juga setelah mendapat penjelasan dari Kumala tentang keadaan di rumah Kanda. Sementara Kanda yang ditunggu-tunggu tidak kunjung tiba di cafe, maka Bobby memutuskan untuk menunggu Kanda di rumahnya. Bobby sudah mencoba menghubungi HP-nya Kanda sebelum itu, tapi HP Kanda dalam keadaan tidak diaktifkan.

Sepuluh menit sebelum Bobby dan Kumala tiba di rumah Kanda, handphone itu baru bisa dihubungi. Maka, mereka tiba di rumah Kanda lebih dulu, dan Bobby melihat sendiri tempat tidur di kamar Kanda dalam keadaan kosong.

"Aku akan melakukan jebakan untuk bocah itu," kata Kumala, entah ditujukan kepada siapa. Yang jeias gadis cantik itu segera keluar. Bobby dan Sandhi mengikutinya.

Kumala Dewi berdiri di halaman rumah yang tak seberapa lebar itu. Ia menyentilkan tangannya ke langit. Claap...! Segumpal cahaya hijiiu berkabut meluncur ke atas. Kecil seukuran gundu. Tapi dalam ketingglan tertentu cahaya hijau kedl itu pecah bagaikan kembang api.

Pyaaaarrrr...! Kabut hijau turun ke bawah setelah menyebar memayungi rumah tersebut. Cahaya hijau itu padam, tapi aroma wangi cendana dan pandan semakin tajam. Rupanya kabut hijau tipis yang sekarang tak kentara itu menyebarkan wewangian lembut yang memenuhi setiap jengka! tanah.

"Kalau roh bocah itu masih bisa menerobos masuk pagar gaibku, berarti ilmunya lebih tinggi dariku. Dan ia patut untuk semakin dicurigai," kata Dewi Ular kepada Sandhi.

Bobby memang belum tahu persis, siapa Kumala sebenamya. Tapi melihat sinar hijau yang keluar dan sentilan tangan Kumala, Bobby hanya bisa menyimpulkan bahwa Kumala pasti orang pintar, yang mempunyai kekuatan supranatural cukup tinggi. Mereka duduk di ruang tamu,

Page 68: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

menunggu kedatangan Kanda. Маk Sanah dan IRusmi di ruang tengah, menunggu perintah. Pintu kamar tidur Kanda dibuka lebar-lebar, supaya jika terjadi sesuatu di dalam kamar itu, Маk Sanah dan Rusmi dapat mengetahuinya."Coba hubungi Kanda, sudah sampai mana dia !" perintah Kumala kepada Bobby. Tanpa rasa keberatam Bobby segera mengambil HP-nya.

"Hallo, Da... seudab sampai mana kamu?"

"Hmmm... sampai Apotik Mulya. Lima menit lagi aku tiba di rumah. Kalian sudah ada di rumahku, уа?"

"Ya. Dan aku tihat sendiri, anakmu memang nggak ada. Kata Kumala, dia akan muncul lagi setelah kau tiba di rumah."

"Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya. Tapi tolong beri tahu kepada Kumala agar jangan mengganggu Uca kalau dia benar-benar kembali dalam keadaan masih tertidur seperti kemarin."

Tiba-tiba terdengar suara ledakan sebelum percakapan melalui handphone berakhir. Ledakan itu sangat keras, menggelegar, mengguncangkan rumah dan sekitarnya. Маk Sanah sempat terpelanting jatuh bersimpuh akibat guncangan menyerupai gempa bumi itu. Semua orang tersentak kaget dan menjadi tegang, termasuk Kumala Dewi. Sementara itu, suara Kanda sempat terdengar berseru meminta balasan dari Bobby. Pada saat itu Bobby yang sangat terkejut dan menjadi takut itu tak sempat menjawab seruan Kanda."Bobbyyyy...! Heei... Boob, ada ара tuh?! Aku mendengar suara ledakan dahsyat! Bobby...! Halloooo... hallooo Bobbyyyy...!!"

"Kanda...!" Bobby baru sadar dan membalasnya. Tapi hubungan telepon itu segera terputus. Gemerisik mendesis kasar. Sepertinya jaringan komunikasi itu telah rusak, dan ada pihak yang sengaja merusak saluran tersebut.

"Kumala, ledakan ара itu tadi?!" tanya Sandhi setelah getaran bumi berhenti.

Page 69: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ada kekuatan gaib yang menabrak pagai gaibku! Kita lihat di luar sana, siapa yang berani coba-coba menerjang pagar gaibku!"

Tanpa kecuali, Маk Sanah dan Rusmi pun ikut berhamburan ke luar rumah. Mereka mencari-cari sesuatu di sana. Tapi yang ada hanya suasana sepi dan kegelapan malam dengan lampu penerang jalan serta penerang halaman tak seberapa besar. Dewi Ular memeriksa sampai keliling rumah sendirian, sementara yang lain hanya sampai batas samping rumah saja.

"Ара yang kau temukan di belakang sana?" tanya Bobby.

"Nggak ada apa-apa. Tapi aku yakin, pasti pagar qaihku di terobos oleh sesuatu yang ..." Kumala diam sebentar, lalu terperanjat kaget. Seperti ingat sesuatu yang nyaris dilupakan.

"Bocah itu?! Bocah itu pasti sudah pulang!"

Deru mobil Kanda terdengar ngebut dari kcjauhan. Tapi mereka sudah tidak pedulikan lagi kedatangan Kanda, karena Kumala lari ke dalam rumah untuk melihat keadaan di kamar tidur. Hal itu menarik perhatian mereka, sehingga mereka ikut-ikutan ingin melihat ара уang terjadi di kamar tidur tersebut.

"Astaga!" Sandhi tersentak kaget Mereka semua tertegun bengong bagaikan patung, karna mereka berlima akhirnya melihat dengan jelas sesosok bocah cilik yang tidur miring memeluk boneka Panda dengan nyenyak sekali. Bocah itu dalam keadaan telah berselimut dan menimbulkan kesan tertidur sejak tadi. Kumala Dewi mundur dua langkah. Tegang sekali wajahnya. Sandhi belum pernah melihat Kumala setegang itu.

"Pasti benar-benar ada bahaya yang tak bisa diremehkan olehnya," pikir Sandhi sambil semakin berdebar-debar.

Page 70: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Kanda masuk dengan terburu-buru. Wajahnya stidah tegang sejak dari luar. Ketika ingin masuk ke kamar, langkahnya dicegah oleh Kumala Dewi.

"Jangan dekati dulu gadis kecil itu!"

"Ара yang terjadi sebenarnya?!" sambil Kanda memandang ke arah ranjang dan sedikit lega melihat Uca dalam keadaan tertidur nyenyak. Tapi ia jadi terheran-heran sekali ketika Kumala membawanya duduk di ruang tengah, di mebel yang menghadap ke arah kamar tidurnya. Sandhi, Bobby, Маk Sanah dan Rusmi mengelilingl mereka berdua, menyimak pembicaraan Kumala yang dituturkan dengan nada sangat serius.

"Anak angkatmu itu benar-benar berbahaya. Dia bisa menerobos pagar gaibku. Padahal selama ini belum ada yang sanggup menerobos pagar gaibku dengan selamat. Biasanya yang nekat melakukan hal itu pasti menemui kehancuran, atau setidak-tidaknya terpental dalam keadaan hangus."

"Tampaknya Uca sehat-sehat saja tuh?!"

"Itulah yang membuatku menganggapnya benar-benar berbahaya! Dia bukan saja bocah misterius, tapi juga sosok gaib yang sulit kuterka jati dirinya. Terus terang saja, Kanda... kalau dia bisa menerobos pagar gaibku, berarti dia punya kckuatan lebih tinggi dariku."

"Kekuatan gaib hitam, maksudmu?"

"Semacam itulah. Dan kekuatan gaib hitam hanya dimiliki oleh Damasscus. Maksudku, kekuatan gaib hitam yang tertinggi dan terhebat!"

"Siapa Damasscus itu?"

Sandhi menyahut, "Raja iblis!"

"Hahh...?!" Kanda memucat seketika. Ia sangat percaya dengan jawaban itu, sebab ia yakin Sandhi punya banyak

Page 71: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

pengetahuan tentang dunia iblis, karena dia selalu bersama Dewi Ular.

Bobby menimpali, "Kalau begitu, Uca harus disingkirkan."

"Jangan!" sergah Kanda.

"Dia akan membawa bencana sendiri bagimu, Kanda! Dia harus dihancurkan sebelum nyawamu jadi korban!"

"Tapi selama ini dia baik padaku. Dia manja sekali padaku dan membutuhkan kasih sayang dariku!" Kanda ngotot agak keras.

Kumala mengangkat kedua tangan, memberi isyarat agar keduanya berhenti berdebat. Kanda langsung bicara pada Kumala.

"Jangan lakukan apa-apa pada anak itu, Kumala. Aku nggak rela!"

"Tenang dulu. Tenang...!"

"Aku nggak izinkan siapa pun menyakitinya!"

"Okey, okey...! Aku nggak akan menyakitinya. Tapi kalau benar dia adalah titisan dari si Raja Iblis, maka kau sendiri yang akan menanggung resikonya."

Kanda diam sesaat, diliputi kebimbangan. Sebentar-sebentar melirik ke arah ranjang. Gelisah sekali pemuda itu, sehingga tampak gusar dan beremosi tinggi.

"Benarkah dia titisan Raja Iblis, Kumala?"

"Baru kemungkinan."

"Bagaimana untuk memastikannya?" desak Kanda.

"Okey, sekarang kau ingin aku memastikan siapa dia, bukan?"

"Aku butuh kepastian buat menentukan sikapku."

"Baiklah. Sekarang izinkan aku memeriksanya dari sini."

Page 72: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Sandhi menyahut, "Kenapa nggak dari dalam kamar saja?"

"Aku nggak sanggup menahan hawa panas yang terpancar dari tubuh bocah itu. Entah hawa panas kekuatan gaibnnya atau hawa panas kemarahannya. Yang jelas, terlalu berbahaya kalau aku harus melawan hawa panas itu, walau belum tentu aku kalah. Yang jelas, aku bisa memeriksanya dari sini saja."

"Okey," Kanda mengangguk lega. "Lakukan sesuatu asal jangan sampai menyakitinya."

Mereka menyingkir, memberi ruang pandang bagi Dewi Ular agar bisa langsung menatap ke dalam kamar. Dari tempat duduknya, Dewi Ular menatap Uca dengan pandangan mata tajam tak berkedip. Semua yang ada di situ tak berani bergerak, tak berani bersuara, namun semuanya sama-sama merasakan merinding sekujur tubuh. Suasana hening itu bukan saja menegangkan, tapi juga menakutkan jiwa masing-masing. Mereka seperti terbawa ke lorong kubur mendekati neraka. Таk heran jika Маk Sanah berkeringat dingin dan Rusmi menggigil tanpa bisa berhenti.

Beberapa saat kemudiari dari kedua mata Kumala keluar sinar hijau berbentuk ular bermahkota. Sinar hijau itu tidak seberapa besar, tapi panjang dan gerakannya meliuk-liuk seperti naga terbang. Sinar tersebut melesat masuk ke dalam kamar. Langsung menghantam tubuh Uca yang miring menghadap ke arah pintu keluar.

Blaaaabb...!

Sekujur tubuh Uca menyala hijau terang Tapi baru sekejap sudah berubah menjadi biru keungu-unguan. Cahaya aneh itu pecah menyebar arah, beberapa bias cahaya ada yang melesat kembali ke mata Dewi Ular. Wuiiizzz..

"Aaaaoow...!" Kumala terpekik dengan tubuh tersentak ke belakang. Begitu kerasnya sentakan itu membuat Kumala terlonjak dan jatuh di tempat duduknya kembali.

Page 73: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Kumalaaaa...!" seru Sandhi dengan tegang sekali. la buru-buru meraih pundak. Kumala. Tapi tangannya dikibaskan. Kumala rnenunduk dengan mendesis kesakitan. Kanda dan Bobby jadi salah tingkah sendiri. Panik. Keduanya memandangi Uca. Nyala sinar aneh tadi telah hilang. Uca masih tetap tertidur nyenyak, merasa tak terganggu oleh suara ара pun.

"Kumala...! Kumala, ара yang terjadi pada dirimu?!" Sandhi mengguncang-guncang tubuh majikannya yang sudah dianggap seperri saudaranya sendiri itu.

Kumala mengangkat wajah pelan-pelan, melepaskan tangannya yang dipakai menutupi wajah. Ketika tangan itu tersingkirkan dari wajah cantik, semua orang terkejut memandang dengan mata lebar.

"Hahh...?! Ара yang terjadi, Kumala!"

Wajah Kumala rusak sebagian, seperti terbakar. Kerusakan itu diderita di sekitar kedua kelopak matanya. Seperti lilin yang meleleh karena panas, bola mata yang jernih indah itu tertutup kulit kelopak mata yang merah bercampur darah beku. Napas Kumala terengah-engah, bibirnya gemetar, namun ia tidak merintih. la hanya menggeram bagaikan menahan sakit dan menahan amukan.

"Aku sudah tahu siapa dia. Tapi... bawa iku pulang sekarang juga. Aku tidak bisa melihat lagi, Sandhi."

"Kumala...?! Kau... kau tidak bisa melihat? Kau buta?!"

"Jangan banyak tanya, Sandhi. Bawa aku pulang sekarang juga, sebelum seluruh wajahku menjadi rusak parah!"

"Ba. . baik...!"

"Kumala, ара yang harus kulakukan dengan anak itu?" Kanda bersuara mendesah karena dicekam perasaan takut yang menggetarkan jiwanya.

Page 74: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Jangan lakukan tindakan apa-apa dulu sebelum aku siap berhadapan dengannya!" bisik Kumala, seolah-olah berusaha agar kata-katanya tidak didengar oleh bocah yang masih tertidur itu.

Sebenarnya Kanda ingin menjauhi Uca. Peristiwa malam itu sempat memukul jiwanya, membuat ia was-was jika berada di dekat Uca. Tapi ia ingat pesan Kumala yang terakhir, sebelum gadis itu masuk ke mobilnya.

"Bersikaplah seperti biasa, dan jangan pancing kemarahannya!"

Pesan itulah yang membuat Kanda mengendalikan dirinya baik-baik dan berusaha untuk bersikap wajar di depan Uca. Ia tetap berlaku lembut dan penuh kesabaran. Kasih sayang diberikan dalam bentuk permainan akting belaka. Dalam hati Kanda sebenarnya selalu curiga dan cepat tegang jika Uca melakukan tindakan yang di luar dugaannya. Misalnya, melemparkan sendok karena ngambek pada Rusmi, atau menomplok pinggang Kanda dari belakang dalam kelakarnya.

"Oom Kanda mau pergi ke kantor, ya?"

"Nggak. Hari ini Oom Kanda sengaja libur untuk bermain dengan Uca." .

"Asyiiik...! Kita bermain ke pantai, ya Oom?"

"Jauh amat. Kita bermain di rumah aja. Kan kemarin Uca habis beli boneka baru. Jadi sekarang Uca punya berapa boneka, coba?"

"Lima. Enam sama si Cucun ini," sambil Uca menunjukkan boneka pandanya yang diberi nama si Cucun. Entah ара maksudnya memberi nama Cucun, hal itu tak pernah dipermasalahkan oleh Kanda.

Hari itu, Kanda sengaja tidak ke mana-mana Ia bermain dengan Uca di ruang tengah. Anehnya, bocah itu menampakkan sikap kekanak-kanakan yang wajar. Sangat

Page 75: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

wajar. Таk ada kesan aneh yang sebenarnya patut dicurigai. Bahkan kemanjaannya dan kenakalannya, adalah kemanjaan dan kenakalan seorang bocah yang wajar. Prilaku iblis tak terlihat sama sekali.

"Ара benar bocah ini titisan iblis? Alangkah menyedihkannya kalau sampai dia benar-benar titisan si Raja Iblis, Damasscus, seperti yang dikatakan Kumala kemarin?"

Kanda berpikir dan berkecamuk sendiri dalam hatinya. Saat itu, ia mengusap-usap punggung Uca karena malam telah tiba dan Uca sudah mulai mengantuk. Dengan penuh kasih sayang dan kesetiaannya yang bukan sekedar akting lagi, Kanda memperlakukan Uca bagaikаn meninabobokan аnаk sendiri. Hatinya memang membendung kesedihan manakala ia ingat kata-kata Kumala kemarin.

Semakin malam semakin hening. Kesedihan di hati Kanda semakin terasa begitu menggores jiwa. Akhirnya sebelum pukul dua belas tengah malam, tanpa disadari Kanda telah tertidur dengan tangan memeluk Uca.

Entah berapa lama ia telah tertidur, yang jelas dipertengahan kenyenyakannya itu ia terbangun. Ada sesuatu yang menghangat di pipinya. Ketika ia terbangun dan memandangi sesuatu yang menyentuhnya, ia sangat terkejut. Ternyata ia te lah diciumi oleh seseorang, Bibir hangat sensual yang menciuminya itu tak lain adalah bibirnya T ika, si tomboy cantik.

"Hai...," sapa Tika dengan senyum mengagumkan. "Terganggu tidurmu, ya?"

"Tika...?!" Kanda mendesah. Ia bangkit, duduk berhadapan dengan Tika yang mengenakan mini set warna hitam, kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Rambut wanita caniik itu disanggul asal-asalan. Ia tampak cantik sekali, dan langsung membakar gairah Kanda.

"Dari mana kau bisa masuk kemari?"

Page 76: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Seizin pelayanmu. Мак Sanah."

"Oh, lalu... lalu di mana anakku? Di rnana Uca?"

"Ada di kamar sebelah. Aku yang memindahkannya. Boleh kan?"

"Tapi dia adalah...."

"Nanti akan kupindahkan kemari lagi. Malam ini aku butuh kehangatanmu. Nggak baik akibatnya kalau sampai Uca melihat kita sedang bercumbu."

"Memang nggak baik sih kalau dilihat dia, tapi tapi aku nggak sangka kalau kau akan datang kemari. Kenapa nggak telepon aku dulu, Tika?" sambil Kanda membelai rambut wanita itu dengan penuh ungkapan kasih sayang.

"Aku sengaja ingin bikin kejutan buatmu. Biasanya dengan memberikan kejutan seperti ini, gairah seorang lelaki akan lebih berkobar- kobar lagi."

Kanda tertawa sumbang. la meneguk air putih yang selalu tersedia di meja dekat ranjangnya.

"Kanda, kau kecewa aku datang kemari?"

"Nggak. Cuma kaget aja."

"Kamu lagi nggak mood untuk bercinta, ya?"

"Setelah kau datang, mood-ku pun datang juga. Tapi... sebentar, aku mau tengok Uca dulu."

Tika bersikap tidak keberatan. Ia biarkan Kanda menengok Uca di kamar sebelah. Kamarnya Erwan. Di sana Kanda melihat Uca tertidur dengan nyenyak sekali. Terselimuti rapat dengan boneka Panda ada di sampingnya. Kanda merasa lega dan bahkan sempat bangga, karena Tika telah memperlakukan Uca dengan baik.

Kanda sempat merasa terperanjat dalam hati melihat ada boneka baru di samping boneka Panda. Boneka itu lebih kecil

Page 77: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

dan warnanya ungu. Bagus sekali. Terbuat dari bulu sintetis yang lembut dan berwajah lucu. Kanda yakin, Uca pasti akan menyukainya. Lalu, siapa yang membelikan boneka baru itu?

"Siapa lagi kalau bukan Tika!" jawab hati Kanda sendiri.

Kembali ke kamarnya, Kanda melihat wanita itu telah mengenakan gaun yang terbuat dari bahan tipis warna ungu transparan. Kanda berdebar-debar melihat tubuh molek itu tergeletak di ranjang menunggu jamahan. Senyum Kanda pun membias lebar sambil naik ke ranjang. Ia mengusap dada Tika dengan lembut.

" Kau yang membelikan boneka ungu itu bukan?"

"Biar anak itu semakin senang hidupnya."

"Terima kasih. Kau telah ikut menyenangkan anak itu. Aku semakin terkesan pada pribadimu, Tika."

"Upahnya mana dong?"

Tika mcnyodorkan bibirnya. Kanda mulai mendekat dan mengecup lembut bibir itu. Tapi Tika mcmbalas dengan melumat bibir Kanda lebih hangat lagi. Semakin lama semakin liar lumatan bibir itu, sehingga Kanda tak bisa menghindari tantangan untuk bercumbu. Maka ia biarkan seluruh pakaiannya dilepasi oleh tangan nakal Tika. Sebentuk kehangatan dan kenikmatan diberikan untuk Tika dengan penuh semangat dan berapi-api sekali.

Dering HP terdengar. Waktu itu jarum jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Mereka baru saja selesai menikmati kehangatan cinta. Tika belum sempat mengenakan pakaiannya, demikian juga halnya dengan Kanda. Namun agaknya Kanda harus menerima telepon itu, karena di layar display tertera nomor telepon nimahnya Kumala Dewi.

"Ada ара dengan Kumala?" pikir Kanda. Ia pun segera menyapa dengan suara pelan, agak parau.

Page 78: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Hallo...."

"Kanda, bagaimana keadaan anak itu malam ini?"

"Tidur nyenyak."

"Nggak hilang lagi?"

"Nggak. Baru saja tadi kutengok. Dia ada di kamar sebelah."

"Di kamar sebelah? Kenapa kau taruh di sana?"

"Hmm, eeh... anu...," Kanda agak bingung menjawabnya. Sebelum pertanyaan itu terjawab, suara Kumala sudah terdengar lebih dulu.

"Kanda, kau tahu mataku sekarang ini masih buta. Nggak ada yang bisa menyembuh- kan mataku kecuali anak itu."

"Uca...?! Ah, masa dia bisa sembuhkan kebutaanmu sih?"

"Dengar, Kanda... ternyata aku salah duga. Pantas saja Uca mempunyai kekuatan besar dan mampu menerobos pagar gaibku, ternyata dia bukan titisan Raja Iblis."

"Lalu...."

"Aku telah berkonsultasi dengan ayahku, beberapa jam yang lalu."

"Jadi ара kesimpulannya?" desak Kanda tak sabar.

"Uca adalah dewa perempuan. Dia adalah Dewi Cantika, yaitu Dewi penguasa kecantikan."

"Oh, ya...?!"

"Dalam silsilahnya, dia termasuk kakak sepupuku. Маkа ilmuku kalah tinggi dengannya. Jadi kumohon padamu, bawalah anak itu kemari agar dia bisa sembuhkan kebutaanku."

"Malam ini?! Sekarang juga?!"

Page 79: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

"Ya. Karena kesempatan sembuhku hanya tiga hari. Jika dalam tiga hari aku belum bisa sembuh, maka aku akan buta selamanya."

"Oh, kalau begitu... kalau begitu aku akan ke sana sekarang juga. Aku akan membawanya demi kesembuhanmu, Kumala."

"Sorry, aku nggak bisa datang sendiri ke rumahmu, karena malam ini adalah malam purnama, aku tak boleh ke mana-mana."

Kanda tidak tahu bahwa pada malam purnama, Kumala berubah menjadi seekor ular bersisik emas tapi berkepala manusia. Karenanya, setiap malam bulan purnama, Kumala selalu mengurung diri dalam kamarnya, sampai esok lusa baru keluar. Karena esok paginya,. ia telah berubah menjadi gadis cantik lagi.

"Aku harus membawa Uca kepada Kumala malam ini juga, Tika."

"Gila kamu, ya?! Malam-malam begini mau bawa dia pergi?!"

"Kumala butuh bantuannya. Dia harus disembuhkan dari kebutaannya malam ini juga, Tika!"

"Tidak. Aku tidak izinkan kau membawa anak itu."

Kanda berkerut dahi. "Kenapa kau melarangku?!"

"Karena Kumala pantas menerima hukuman atas kelancangannya! Biar saja dia buta, supaya dia tahu bahwa bukan hanya dia yang mempunyai kesaktian kedewaan Apakah mentang-mentang dia anak Dewa Permana dan Dewi Nagadini, lantas dia boleh berbuat sesukanya begitu?"

Kanda semakin terheran-heran mendengar ucapan Tika. "Dari mana kau tahu kalau dia anak diswa?! Apakah kau kenal dia?!"

Page 80: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tika turun dari ranjang, mengenakan pakaiannya: mini set. Ia memandang Kanda dengan senyum tipis.

"Aku kenal betul siapa dia. Kalau aku mau, aku bisa menghancurkannya!"

'Si... siapa kau sebenarnya, Tika?" sambil Kanda merinding.

Aku... adalah Uca-mu," Tika mendekat dengan wajah lembut. la mengusap pipi Kanda dengan kedua tangan. "Aku adalah Dewi Cantika Puri, kakak sepupu Dewi Ular?"

Kanda semakin tegang, tak bisa bicara. Tiba tiba sosok cantik Tika lenyap. Sluuub...! ia berubah menjadi Uca yang manja dan mungil. Gadis itu tersenyum memandangi Kanda yang terperangah tegang sekali. Sluuub...! Uca berubah lagi menjadi Tika yang sexy dan mengairahkan.

"Puas kau sekarang, Kanda?"

Pemuda itu masih tak bisa bicara. Tika melanjutkan ucapannya.

"Aku diizinkan oleh Sang Hyang Maha Dewa untuk turun ke bumi, mencari obat luka hati karena dikhianati oleh suamiku : Dewa Garda. Dalam pengelanaanku, akhirnya kutemukan dirimu. Kucoba kasih sayangmu kepada seorang anak, dan kurasakan betapa sayangmu kepada bocah sekecil Uca. Tanpa kau sadari kau telah mencurahkan kasih sayangmu padaku. Karena itu aku memilih dirimu untuk menjadi suamiku, Kanda. Tapi aku punya resiko sendiri untuk itu, yakni tidak bisa kembali ke Kahyangan dan tetap menjadi manusia yang mempunyai hak kesaktian dewi separuh bagian. Kusanggupi resiko itu demi mendapatkan kebahagiaan cinta yang sejati darimu, Kanda...."

Setelah bungkam sekian lama, akhirnya Kanda berkata, "Aku bersedia menjadi suamimu, tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi. Sembuhkan kebutaan Dewi Ular, sebab dia tidak tahu siapa Uca yang sebenarnya."

Page 81: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Tika menghembuskan napas. "Kau mendesakku melakukan hal yang tak ingin kulakukan. Tapi demi kasih sayangku padamu, tak ada masalah untuk memenuhi keinginanmu itu, Kanda...."

Dalam sekejap mata, Tika mampu membawa Kanda berada di rumah Kumala Dewi. Dengan wibawa yang ada, Tika berseru memanggil adik sepupunya itu.

"Kumala Dewi, keluarlah sekarang juga! Matamu akan kusembuhkan demi cintaku pada Kanda!"

Terdengar suara Kumala berseru dari dalam kamar.

"Kakak sepupu, maafkan aku yang telah lancang ini. Tapi semestinya kau tahu, malam ini adalah malam purnama. Aku tak ingin keluar kamar. Kumohon masuklah kemari, Kakak Dewi Cantika!"

"Rese juga luh!" geramnya, tapi Tika segera menerobos masuk ke kamar Dewi Ular dengan cara menembus pintu. Bleeesss...!

Akhirnya keduanya menjadi rukun dan damai. Dewi Ular dan Dewi Cantika Puri saling berhubungan akrab. Kumala benar-benar tclah disembuhkan dari kebutaannya. Wajahnya menjadi cantik kembali. Sementara itu, sebagai imbalannya, Kumala bersedia merayakan pesta perkawinan Kanda dengan Dewi Cantika Puri.

Sejak perkawinan itu, Dewi Cantika kehilangan separuh kesaktiannya dan menjadi manusia biasa. Tapi ia sangat bahagia karena mendapatkan seorang suami yang sangat setia padanya, penuh kasih sayang dan selalu memanjakan dirinya..

Ikuti serial Dewi Ular selanjutnya dalam episode : MAKHLUK SEBERANG ZAMAN.

SELESAI

Page 82: TR 46 MisteriBocahJelmaan DewiKZ

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/