TP - 12 Struktur & Pelaku Pasar Modal Di Indonesia Juli 2013
Transcript of TP - 12 Struktur & Pelaku Pasar Modal Di Indonesia Juli 2013
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 1
STRUKTUR DAN PELAKU PASAR MODAL DI INDONESIA
Struktur Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran
dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang
berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek.
Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli
modal/dana. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Pasar modal memberikan berbagai alternatif untuk para investor selain berbagai
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli tanah, asuransi, emas dan sebagainya.
Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki dana) dengan
perusahaan (pihak yang memerlukan dana jangka panjang) ataupun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang, seperti surat berharga yang meliputi
surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda
bukti hutang, waran (warrant), dan right issue. Pasar modal juga merupakan salah satu cara
bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikan perusahaan kepada
masyarakat.
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal
dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak
memerlukan dana jangka panjang (perusahaan), mempunyai dua fungsi yaitu: ekonomi dan
keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana
dari pemilik dana ke pihak yang memerlukan dana jangka panjang. Dengan menginvestasikan
dananya para pihak pemilik dana mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan
dana tersebut. Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana jangka
panjang, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa
menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 2
menyediakan dana yang diperlukan oleh perusahaan atau pihak yang memerlukan dana dan
para pemilik dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.
Instrumen Pasar Modal
1) Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari keuntungan
yang dibagikan kepada pemilik saham); capital gain (keuntungan yang diperoleh dari
selisih positif harga beli dan harga jual saham), dan manfaat nonfinansial, yaitu
mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten (pihak yang melakukan penawaran umum) ada 2
macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preffered stock).
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini
meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan
dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
2) Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi
berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut
pada saat jatuh tempo.
3) Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan
sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga
dapat digunakan sebagai media hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant
adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah
ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa
berlakunya warrant tersebut. Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
seseorang/lembaga (tetapi bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah
ditentukan sebelumnya. Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang
memberikan hak kepada pemegangnya (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan
saham pada penerbitan saham baru.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 3
Jenis Pasar Modal
Berdasarkan fungsinya, pasar modal dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: pasar
perdana dan pasar sekunder.
1. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan
yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar
perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi
hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Pasar perdana merupakan penawaran
saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang telah ditetapkan
oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
Harga saham di pasar perdana dijamin ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan
yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam
pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal
untuk memproduksi barang dan jasa. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang
berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan
pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir.
Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik
turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan
penawaran efek tersebut. Pada pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Manfaat pasar sekunder bagi perusahaan sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar sekunder
berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya
beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota
bursa, jangka waktunya tidak terbatas.
Terdapat 2 (dua) tempat terjadinya pasar sekunder, yaitu: bursa reguler dan bursa
paralel. Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Sedangkan bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 4
tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau
dealer.
Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:
Badan Pengawas Pasar Modal
Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya namun sejak
akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa
Efek Indonesia
Perusahaan efek
Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (PT. KPEI)
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (PT. KSEI)
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 5
Lembaga yang terkait dengan pasar modal
a. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawan sehari-sehari kegiatan pasar modal.
Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
b. Perusahaan
Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di Pasar Modal melalui penawaran
umum (Initial Public Offering) hak kepemilikan atau Saham, dalam hal ini
perusahaan berperan sebagai emiten.
c. Self Regulatory Organizations
Adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan usahanya.
Bursa Efek
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek
Indonesia.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha
sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
d. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas sebagai berikut :
Penjamin Emisi Efek
Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek
yang tidak terjual.
Perantara Pedagang Efek
Perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan
nasabah.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 6
Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
e. Penasihat Investasi
Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun pembelian efek.
f. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Biro Administrasi Efek
Kustodian
Wali Amanat
g. Profesi Penunjang Pasar Modal
Terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Untuk dapat melakukan kegiatan di pasar modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di
Bapepam. Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal diatur dalam peraturan
Bapepam.
1. Akuntan Publik
Melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuanganPerusahaan dan
memberikan pendapatnya.
Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Indonesia dan ketentuan Bapepam.
Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik (apabila
diperlukan).
2. Konsultan Hukum
Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal
Audit).
Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap emiten
dan perusahaan publik.
3. Legal Audit
Akte pendirian berikut perubahannya
Permodalan
Perizinan
Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan
Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 7
Perkara baik perdata mapun pidana yang menyangkut prusahaan mapupun
pribadi direksi
UMR
Amdal
4. Notaris
Membuat Berita Acara RUPS
Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar
Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek
5. Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu
pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan
menurut keahlian dan penilai.
Otoritas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah
sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina,
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Ketua
Bapepam-LK saat ini adalah Nurhaida.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
Fungsi
Fungsi Bapepam-LK adalah:
Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan,
pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 8
Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan tata usaha Badan.
Pasar modal adalah tempat atau wadah untuk kegiatan yang menyediakan jual-beli saham/
efek, obligasi, dan surat pernyataan hutang lainnya. Berbeda dengan pasar valas, pasar modal
ini memiliki suatu badan resmi atau legal (otoritas) yang mengawasi segala transaksi dalam
Pasar Modal itu sendiri.
Visi dan Misi Bapepam-LK
Visi Bapepam-LK
Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan profesional, yang
mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai
penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
Misi Bapepam-LK
Misi di Bidang Ekonomi
Menciptakan iklim yang kondusif bagi perusahaan dalam memperoleh pembiayaan dan bagi
pemodal dalam memilih alternatif investasi pada industri Pasar Modal dan Jasa Keuangan
Non Bank.
Misi di Bidang Kelembagaan
Mewujudkan Bapepam-LK menjadi lembaga yang melaksanakan tugas dan fungsinya
memegang teguh pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, integritas dan
senantiasa mengembangkan diri menjadi lembaga berstandar internasional.
Misi Sosial Budaya
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang memahami dan berorientasi pasar modal dan jasa
keuangan non bank dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan.
FASILITATOR
BURSA EFEK
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek diantara mereka
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 9
Pemegang Saham: Terdiri dari Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai
Perantara Pedagang Efek
Tugas:
a) Menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar dan Efisien
b) Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek
c) Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek, dan
melaporkannya kepada Bapepam
Saat ini terdapat 2 Bursa Efek yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM, yaitu:
a. Bursa efek jakarta
Bursa Efek Jakarta memperoleh izin usaha pada tanggal 18 maret 1992 dan
secara resmi sebagai bursa efek swasta pada tanggal 13 Juli 1992 yang
ditandai dengan penyerahan pengelolaan bursa efek dari Bapepam kepada PT BEJ.
b. Bursa efek surabaya
Bursa Efek Surabaya didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 dan merupakan bursa efek
pertama di Indonesia. Pada tahun 1995 Bursa Pararel Indonesia menggabungkan diri
dengan PT BES.
LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN (LKP)
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
Penjaminan penyelesaian transaksi bursa
Tugas:
a) Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar , dan efisien.
b) Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
c) Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT.
KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia).
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank Kustodian,
Perusahaan Efek dan Pihak lain
Tugas :
a) Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan
efisien
b) Mengamankan pemindahtanganan Efek
c) Menyelesaikan (settlement)
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 10
Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT. KSEI
(PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia).
PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
PT KPEI mendapatkan izin usaha pada tanggal 1 Juni 1998. Lembaga tersebut menggantikan
fungsi kliring yang dahulunya dikerjakan oleh PT Kliring Depositori Efek Indonesia (PT
KDEI).
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan Undang-Undang Pasar
Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
KPEI didirikan sebagai perseroan terbatas berdasarkan akte pendirian No. 8 tanggal 5
Agustus 1996 di Jakarta oleh PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya dengan
kepemilikan masing-masing sebesar 90% dan 10% dari total saham pendiri senilai Rp 15
miliar.
KPEI memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Dua tahun kemudian, tepatnya tanggal
1 Juni 1998, Perseroan mendapat ijin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan
berdasarkan Surat Keputusan Bapepam No. Kep.-26/PM/1998. Sebagai salah satu
SRO (Self-Regulatory Organisation) di lingkungan pasar modal, KPEI turut serta
mengemban misi pemerintah untuk meningkatkan fungsi dan peran serta Pasar Modal
Indonesia dalam pembangunan nasional. Sekalipun berbentuk perseroan terbatas, KPEI
merupakan suatu organisasi nirlaba dimana hasil usahanya digunakan untuk membiayai
operasinya, sedangkan seluruh laba bersihnya, bila ada, seluruhnya ditetapkan sebagai laba
ditahan guna kesinambungan misinya.
Berikut adalah jasa yang ditawarkan oleh KPEI:
1. Jasa Kliring Transaksi Bursa
KPEI sebagai mitra pengimbang sentral (central counterparty) dalam kegiatan kliring
dan penyelesaian transaksi terhadap lebih dari 150 perusahaan Efek yang terdaftar di
Bursa, berkewajiban untuk menerapkan standard-standard internasional dalam proses
otomatisasi proses kliring dan penyelesaian transaksi bursa.
Proses kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring
(AK) yang timbul dari Transaksi Efek yang dilakukannya di Bursa Efek. Adapun tujuan
dari proses kliring tersebut adalah agar masing-masing AK mengetahui hak dan
kewajiban baik berupa Efek maupun uang yang harus diselesaikan pada tanggal
penyelesaian Transaksi Bursa.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 11
2. Kliring & Penyelesaian Transaksi Ekuiti
KPEI menggunakan pendekatan netting dengan novasi dalam
melakukan kliring transaksi bursa untuk produk ekuiti. Kliring secara netting dengan
novasi diterapkan bagi seluruh Transaksi Bursa yang terjadi di setiap segmen pasar, yaitu
pasar Reguler (RG), pasar Segera (SG), dan pasar Tunai (TN).
Solusi KPEI untuk menangani proses kliring & penyelesaian Transaksi Bursa untuk
produk ekuiti adalah sistem e- CLEARS(r) (electronic Clearing & Guarantee System).
Sistem yang berbasis web tersebut dibangun untuk meningkatkan akurasi,
kecepatan, dan keamanan proses kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa.
Seluruh kegiatan kliring yang meliputi validasi Transaksi Bursa, netting, novasi,
positioning hingga proses reporting dilakukan melalui sistem e-CLEARS(r).
3. Kliring dan penyelesaian transaksi derivatif
Produk derivatif Bursa yang proses kliringnya ditangani oleh KPEI adalah LQ45 Futures
(Kontrak Berjangka Indeks Efek/KBIE) yang ditransaksikan di BES. KPEI melakukan
proses kliring KBIE didasarkan pada:
1. Posisi terbuka dari Transaksi KBIE yang dilakukan oleh AK.
2. Pergerakan harga indeks pada pasar berjangka selama jam perdagangan
3. Harga indeks penyelesaian harian dari pasar berjangka
4. Harga indeks penyelesaian final dari pasar spot.
KPEI membangun Sistem R-Mol & Cash Management untuk mendukung proses
kliring dan penyelesaian transaksi KBIE tersebut. Sistem yang memadukan
teknologi client-server dan web base tersebut menangani keseluruhan
proses kliring, penyelesaian transaksi, administrasi dan pelaporan, hingga risk
monitoring transaksi KBIE.
4. Jasa Penjaminan
KPEI menyediakan jasa penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa bagi AK
yang bertransaksi di BEJ maupun di BES. Jasa penjaminan adalah jasa untuk
memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul
dari Transaksi Bursa. Dengan kata lain fungsi penjaminan bertujuan meberi
kepastian adanya jaminan penyelesaian Transaksi Bursa, kepastian waktu
penyelesaian, penurunan frekuensi kegagalan penyelesaian transaksi, dan
pada akhirnya meningkatkan kepercayaan investor untuk bertransaksi di pasar modal
Indonesia.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 12
Dalam fungsi penjaminan, KPEI bertindak sebagai mitra pengimbang /
lawan (counterparty) bagi seluruh AK yang bertransaksi di Bursa. Hal tersebut
dimungkinkan dengan kliring secara netting dengan novasi, sehingga
masing- masing AK hanya berhubungan dengan KPEI dalam penyelesaian
Transaksi Bursanya.
5. Jasa Pinjam Meminjam Efek
KPEI menyediakan jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) dengan tujuan untuk membantu
AK untuk memenuhi kebutuhan Efek sementara untuk menghindari terjadinya kegagalan
penyelesaian Transaksi Bursa.
AK yang berminat dapat mendaftar untuk menjadi Lender/Borrower/Lender & Borrower
di dalam mekanisme PME KPEI. Segera setelah terdaftar sebagai partisipan PME, AK
yang bersangkutan dapat dengan segera mengaktifkan modul PME yang terintegrasi di
dalam system e-CLEARS(r).
6. Jasa Terkait Pasar Modal Lain
Sesuai dengan ketentuan di dalam UU Pasar modal No. 8 Tahun 1995, KPEI dapat
menawarkan jasa lain di lingkungan pasar modal.
PELAKU PASAR MODAL
1. PERUSAHAAN EFEK
Adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai:
a. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer)
b. Penjamin Emisi Efek (underwriter)
c. Manajer Investasi (invesment Manager)
2. PERANTARA PEDAGANG EFEK
Pengertian: Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual
beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
Kewajiban:
1. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk kepentingan
sendiri
2. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau menjual Efek
wajib memperhatikan keadaan keuangan dan maksud serta tujuan investasi dari
nasabah
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 13
3. Membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada formulir
pemesanan. Memeberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa
setelah dilakukan transaksi.
4. Menerbitkan tanda terima setelah menerima Efek atau uang dari nasabah
5. Menyelesaikan amanat jual/beli dari pemberi amanat
6. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para pemodal
7. Membantu mengelola dana bagi kepentingan para pemodal
8. Memberikan saran kepada para pemodal
3. PENASEHAT INVESTASI
Pengertian: Penasehat Investasi adalah pihak yang memberikan nasehat kepada pihak
lain mengenai penjualan atau pembeli Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
Tugas:
a) Memeberikan nasehat kepada pihak lain
b) Melakukan riset
c) Membuat rekomendasi
d) Memberikan analisa di bidang Efek dengan memperoleh imbalan tertentu
e) Wajib memelihara segala catatan yang berhubungan dengan nasehat yang diberikan
4. PEMODAL
Pemodal sama dengan investor. Pemodal memiliki kelebihan dana untuk diinvestasikan
ke pasar modal
5. EMITEN
Emiten. Pihak yang melakukan penawaran efek surat berharga untuk diperjualbelikan itu
disebut sebagai emiten. Emiten itu antara lain sebagai berikut:
a) Perusahaan Publik. Perusahaan publik adalah perusahaan yang menjual sahamnya
melalui pasar modal.
b) Reksa Dana (Mutual Fund). Reksa dana adalah kegiatan emiten dengan jalan
melakukan investasi dan perdagangan efek. Perusahaan-perusahaan yang
diperbolehkan menerbitkan reksa dana antara lain Bahan TCW, Trimegah Securities,
Nikko Securities, PNM Investment Management, Citicorp Securities, Corfina, Rifan
Financindo, dan Niaga Securities.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 14
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga-lembaga penunjang pasar modal antara lain:
1. Biro administrasi efek
Biro administrasi efek merupakan lembaga yang mempunyai wewenang untuk
mendaftarkan pemilikan efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan melakukan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Biro administrasi efek ini diselenggarakan
oleh suatu perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM.
Tugas biro administrasi efek adalah untuk mendaftarkan dan mengadministrasikan saham
yang pemodal beli menjadi atas nama pemodal tersebut, untuk hal tersebut diperlukan
biaya sesuai yang ditetapkan oleh BAE.
2. Kustodian
Kustodian, merupakan lembaga penunjang pasar modal yang bertugas untuk melakukan
jasa penitipan dan penyimpanan efek milik pemegang rekening. Lembaga kustodian ini
diselenggarakan oleh:
a. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian,
b. Perusahaan efek,
c. Bank umum yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah.
Jasa yang diberikan kustodian antara lain:
a. Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat berharga
(Efek)
b. Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat. (jasa
administrasi)
c. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk kepentingan pihak
yang diwakilinya
d. Mengamnkan pemindahtanganan Efek
e. Menagih deviden saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan
surat berharga yang dititipkan
3. Wali amanat
Wali amanat,lembaga penunjang pasar modal yang disebut wali amanat ini diberikan
wewenang untuk mewakili kepentingan pihak investor surat utang yang diperdagangkan
lewat pasar modal . Kegiatan ini dapat dilakukan oleh:
a. Bank Umum, dan
b. Pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 15
Tugas wali amanat antara lain:
a. Mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
b. Memberikan ganti rugi kepada pemegang efek bersifat utang atas kerugian karena
kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Undang-undang
ini dan atau peraturan pelaksanaannya serta kontrak perwaliamanatan.
4. Pemeringkat efek
Pemeringkat efek adalah pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang
(debt securities), seperti obligasi dan commercial paper.
Perusahaan Pemeringkat Efek merupakan lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan
informasi antara Emiten dan investor, menyediakan informasi standar atas tingkat risiko
kredit suatu perusahaan, bahkan di beberapa negara perusahaan Pemeringkat Efek menjadi
motor utama pertumbuhan pasar obligasi melalui pendidikan, penyebarluasan informasi
dan kegiatan riset yang dilakukannya.
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) didirikan oleh Organisasi Regulator
Mandiri (Self Regulatory Organization - SROs) yaitu Bursa Efek Jakarta(BEJ), Bursa Efek
Surabaya (BES), P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan P.T. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) serta asosiasi-asosiasi di lingkungan pasar modal Indonesia untuk
menjadi tempat menyelesaikan persengketaan perdata di bidang pasar modal melalui
mekanisme penyelesaian di luarpengadilan.
Di dalam BAPMI, para pihak yang bersengketa dapat memilih 3 alternatif cara penyelesaian
sengketa, yakni melalui:
1. Pendapat mengikat
"Pendapat mengikat" BAPMI adalah pendapat yang diberikan oleh BAPMI atas dasar
permintaan para pihak mengenai penafsiran suatu ketentuan yang kurang jelas di dalam
perjanjian agar di antara para pihak tidak terjadi lagi perbedaan penafsiran yang bisa
membuka perselisihan lebih jauh.
BAPMI akan memberikan pendapat mengikat secara tertulis dan ditandatangani oleh ketua
BAPMI selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari kerja setelah dimulainya pemeriksaan,
yang disampaikan melalui surat tercatat, bukannya dalam suatu forum pertemuan.
Pendapat mengikat yang diberikan oleh BAPMI bersifat final dan mengikat para pihak
yang memintanya, oleh karenya tidak dapat diajukan perlawanan atau bantahan. Pendapat
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 16
mengikat itu harus segera dilaksanakan dalam waktu 30 hari sejak diterbitkan, dan setiap
tindakan yang bertentangan dengan pendapat mengikat merupakan pelanggaran perjanjian.
2. Mediasi
Mediasi BAPMI adalah cara penyelesaian masalah melalui perundingan di antara para
pihak yang bersengketa dengan bantuan pihak ketiga yang netral dan independen yang
disebut mediator yang bersifat fasilitator pertemuan guna membantu masing-masing pihak
memahami perspektif, posisi dan kepentingan pihak lain sehubungan dengan
permasalahan yang tengah dihadapi dan bersama-sama mencari solusi penyelesaiannya.
Tujuan dari Mediasi adalah dicapainya perdamaian di antara para pihak yang bermasalah.
Proses mediasi akan berlangsung selama 14 hari kerja dalam pertemuan (hearing) yang
tertutup untuk umum yang dilaksanakan di tempat yang ditetapkan oleh BAPMI atau
tempat lain yang disepakati oleh para pihak.
3. Arbitrase
Arbitrase BAPMI adalah cara penyelesaian sengketa dengan menyerahkan kewenangan
kepada pihak ketiga yang netral dan independen - yang disebut arbiter guna memeriksa
dan mengadili perkara pada tingkat pertama dan terakhir. Keputusan yang dijatuhkan oleh
arbiter tersebut bersifat final dan mengikat bagi para pihak yang tidak dapat diajukan
banding.
Pemeriksaan dalam proses arbitrase BAPMI akan berlangsung paling lama 180 hari kerja
terhitung sejak arbiter tunggal / majelis arbitrase terbentuk. Arbiter dapat memperpanjang
jangka waktu tersebut dengan persetujuan pemohon dan termohon.
Di dalam proses arbitrase BAPMI dikenal 2 jenis arbiter, yakni arbiter tetap (arbiter BAPMI)
dan arbiter tidak tetap (ad hoc) yang diseleksi dan diangkat oleh pengurus BAPMI
berdasarkan integritas dan kompetensi di bidang pasar modal menurut latar belakang
keahliannya masing-masing yang sebagian berlatar belakang praktisi, ahli hukum, akuntan
dan akademisi.
Profesi-profesi Penunjang Pasar Modal
Beberapa profesi-profesi yang menunjang pasar modal antara lain:
1. Akuntan
Dalam hal ini pihak akuntan bertugas untuk memeriksa dan melaporkan segala sesuatu
yang berkenaan dengan masalah keuangan dari emiten.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 17
2. Konsultan hukum
Pihak konsultan hukum pasar modal diberi tugas melakukan, membuat dan bertanggung
jawab terhadap dokumen legal audit dan legal opinion, yang mencerminkan segala
sesuatu yang berkenaan dengan hukum dari suatu perusahaan terbuka.
3. Penilai
Pihak penilai atau “appraiser” ini bertugas untuk menilai asset-aset dari sebuah
perusahaan terbuka untuk kemudian dilaporkan menurut cara-cara yang digariskan oleh
ketentuan yang berlaku.
4. Notaris
Merupakan pihak yang dibebankan tugas untuk membuat dan mengaktakan dokumen-
dokumen tertentu untuk kepentingan pasar modal. Misalnya akta perubahan anggaran
dasar emiten untuk disesuaikan dengan standar anggaran dasar untuk perusahaan-
perusahaan go publik.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Peran dan tuntutan para investor dan kreditor asing mengenai penerapan prinsip
Corporate Governance merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan
berinvestasi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sistem Corporate Governance para
pemegang saham dan inverstor menjadi yakin akan memperoleh return atas investasinya,
karena Corporate Governance dapat memberikan perlindungan efektif bagi para pemegang
saham dan investor. Corporate Governance juga dapat membantu dalam menciptakan
lingkungan yang yang kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien di sektor koporat.
Good Corporate Governance merupakan suatu sistem tata kelola perusahaan yang berisi
peraturan-peraturan serta etika yang wajib dipenuhi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemengang saham, manajemen,
perusahaan (Direksi dan Komisaris), kreditur, karyawan serta stakeholders lainnya.
Unsur-unsur penting dari Corporate Governance yang perlu dipahami oleh perusahaan
agar dapat bersaing dalam dunia bisnis adalah:
1. Adanya keseimbangan hubungan antara organ-organ perusahaan diantaranya yaitu Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris, dan Direksi
2. Adanya pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat
kepada seluruh stakeholder
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 18
3. Adanya hak-hak pemegang saham untuk mendapat informasi yang tepat dan benar pada
waktu yang diperlukan mengenai perusahaan
4. Adanya perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama pemegang saham
minoritas dan pemegang saham asing melalui keterbukaan informasi yang materiil dan
relevan.
Tujuan corporate governance
Secara umum, tujuan penerapan Corporate Governance pada perusahaan sebagai berikut:
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah
3. Memberikan kepuasan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri stakeholder terhadap perusahaan
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hokum
Manfaat dari Corporate Governance adalah sebagai berikut :
Corporate Governance mempunyai manfaat, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan
yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan lebih baik, serta
lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih
meningkatkan Corparate Value.
3. Mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai
akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen
4. Meningkatkan nilai saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan
kepada publik lebih luas dalam jangka panjang
5. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
Prinsip-prinsip dasar dari Corporate Governance, yaitu :
Terdapat empat prinsip dasar pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance). Keempat prinsip tersebut adalah :
1. Keadilan (fairness)
Yang meliputi :
a) Perlindungan bagi seluruh hak pemegang saham
b) Perlakuan yang sama bagi para pemegang saham
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 19
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan fairness dapat
menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan
yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
2. Transparansi (transparancy)
Yang meliputi:
a) Pengungkapan informasi yang bersifat penting
b) Informasi harus disiapkan, diaudit dan diungkapkan sejalan dengan pembukuan yang
berkualitas
c) Penyebaran informasi harus bersifat adil, tepat waktu dan efisien
Transparansi adalah adanya pengungkapan suatu informasi yang terbuka, tepat waktu,
serta jelas dan dapat dibandingkan dengan keadaan yang menyangkut tentang keuangan,
pengelolaan perusahaan dan kepemilikan perusahaan. Untuk menjaga objektivitas dalam
menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang materiil dan relevan
dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemakai kepentingan..
3. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
Yang meliputi :
a) Anggota dewan direksi harus bertindak mewakili kepentingan perusahaan dan para
pemegang saham
b) Penilaian yang bersifat independen terlepas dari manajemen
c) Adanya akses terhadap informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu
Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara efektif,
maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung
jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
4. Pertanggungjawaban (responsibility)
Meliputi :
a) Menjamin dihormatinya segala hak pihak-pihak yang berkepentingan
b) Para pihak yang berkepentingan harus mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
ganti rugi yang efektif atas pelanggaran hak-hak mereka
c) Dibukanya mekanisme pengembangan prestasi bagi keikutsertaan pihak yang
berkepentingan
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 20
d) Jika diperlukan, para pihak yang berkepentingan harus mempunyai akses terhadap
informasi yang relevan
Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan yang berlaku, diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan
keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang
kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini,
diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya,
perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada shareholder juga
kepada stakeholders-lainnya.
Prinsip-prinsip transparansi, keadilan, akuntabilitas, dan responsibilitas Corporate
Governance dalam mengurus perusahaan, sebaiknya diimbangi dengan Good Faith
(bertindak atas iktikad baik) dank ode etik perusahaan serta pedoman Corporate Governance,
agar visi dan misi perusahaan dapat terwujud.
Penerapan prinsip Corporate Governance ini adalah untuk menghasilkan kinerja perusahaan
yang efektif dan efisien, melalui harmonisasi manajemen perusahaan. Dibutuhkan peran yang
penuh komitmen dan independen dari dewan direksi dan dewan komisaris dalam
menjalankan kegiatan perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.
Peraturan tentang Good Corporate Governanace :
1. Peraturan dari Keputusan Menteri BUMN
Kep-103/MBU/2002 tanggal 4Juni 2000
Peraturan tentang pembentukan komite audit bagi Badan Usaha Milik Negara. Yaitu
bahwa komite audit bertugas untuk memebantu dan bertanggung jawab langsung
kepada komisaris atau dewan pengawas.
Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002
Tentang penerapan Good Corporate Governanace pada BUMN yang mencabut
Keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No :
Kep-23/M-PM.
PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000
Yang mewajibkan BUMN untuk menerapkan good corporate governanace secara
konsisten dan/ atau menjadikan prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 21
2. Peraturan dari Bank Indonesia :
Peraturan Bank Indonesia No. 2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember 2000
Yaitu tentang Bank Umum, yang didalamnya diatur kriteria yang wajib dipenuhi calon
anggota Direksi dan Komisaris Bank Umum, serta batasan transaksi yang
diperbolehkan atau dilarang dilakukan oleh pengurus bank.
Peraturan Bank Indonesia No. 5/25/PBI/2003
Yaitu tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan (fit and Proper Test), dimana
calon direksi dan komisaris bank harus memenuhi kompetensi tertentu untuk menjadi
pengurus bank.
Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003
Tentang penerapan manajemen risiko bangi bank umum, yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan diterbitkannya SE No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003.
3. Peraturan dari Bapepam :
Peraturan Bapepam Nomor IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Peraturan ini berkaitan dengan prinsip fairness dalam GCG yang mengisyaratkan
adanya kewajaran dan keseimbangan yang harus diterapkan pada semua pemegang
saham.
Peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan
Peraturan ini berkaitan dengan prinsip transparansi dari GCG, yang mewajibkan
penyampaian laporan yang penting kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara
berkala.
Peraturan Bapepam No.IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
Peraturan ini merupakan salah satu Peraturan Bapepem yang sangat mencerminkan
pentingnya diterapkan prinsip-prinsip GCG dalam suatu perusahaan.
Peraturan Bapepam No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha yang Dilakukan Perusahaan Terbuka
Peraturan ini menunjukan bagaimana prinsip kewajaran, transparansindan
akuntabilitas diterapkan.
Peraturan Bapepam No.IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha dan Peleburan
Perusahaan Publik dan Emiten
Peraturan ini berkaitan dengan pelaksanaan prinsip responsibilitas yang menyangkut
tanggung jawab suatu perusahaan untuk taat pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Peraturan Bapepam No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 22
Peraturan ini memuat prinsip tentang keseragaman informasi untuk rencana RUPS.
Peraturan Bapepam No.IX.J.1 tentang Pengaturan tentang Pokok-pokok Anggaran
Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik
Menurut ketentuan ini pemegang saham berhak memperoleh kesempatan untuk
berparisipasi dan menggunkan hak suara dalam RUPS serta mendapatkan informasi
tentang tata cara RUP, termasuk penggunaan hak suara.
Peraturan Bapepam No.X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
Peraturan ini dengan tegas mewajibkan emiten untuk menyampaikan kepada Bapepam
dan mengumumkan kepada masyarakat paling lambat hari kerja kedua setelah
keputusan atau terjadinya peristiwa atau fakta material yang mungkin dapat
mempengaruhi nilai efek, perusahaan, dan keputusan investor.
Peraturan Bapepam No.X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Peraturan ini memuat kewajiban untuk menyampaikan penggunaan dana yang
diperoleh dari penawaran umum kepada publik.
Peraturan Bapepam No.IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka
Peraturan ini memuat kewajiban untuk menyampaikan informasi yang berkaitan
dengan proses pengambilalihan oleh pihak pengambil alih kepada otoritas pasar
modal, bursa, dan publik, serta memuat kewajiban untuk melakukan tender offer.
Peraturan Bapepam No.IX.F.1 tentang Penawaran Tender
Dalam hal terjadinya pembelian perusahaan terbuka, diwajibkan untuk melakukan
tender offer, dimana peraturan ini memberikan bentuk yang lebih jelas berkaitan
dengan pengambilalihan perusahaan terbuka.
Peraturan Bapepam No.VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan
Keuangan
Peraturan ini merupakan peraturan yang memgimplementasikan secara konkret prinsip
akuntabilitas dan prinsip responsibilitas, karena memberikan gambaran yang jelas
bagaimana tanggung jawab para direksi atas laporan keuangan perusahaan yang
dilaporkan secara berkala kepada Bapepam.
Peraturan Bapepam No.X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi bagi Emiten atau
Perusahaan Publik yang Dimohonkan Pernyataan Pailit
Ketentuan ini mengatur penerapan prinsip keterbukaan, terutama apabila terhadap
suatu perusahaan publik dimohonkan pernyataan pailit.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 23
Peraturan Bapepam No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
Peraturan yang mewajibkan emiten untuk membentuk fungsi sekretaris perusahaan ini
adalah juga merupakan bentuk konkret implementasi prinsip keterbukaan, mengingat
peranan utama dari sekretaris perusahaan adalah untuk menghubungkan antara
perusahaan publik atau emiten dengan para pemodal melalui pemberian informasi-
informasi penting yang dibutuhkan sebelum menanam modal.
Peraturan Bapepam No.IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan
Peraturan ini diterbitkan dengan maksud untuk meningkatkan penerapan prinsip-
prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) bagi emiten
dan perusahaan publik terutama yang berkaitan dengan persyaratan dan
pertanggungjawaban anggota direksi dan komisaris.
Implementasi Corporate Governance
Implementasi prinsip-prinsip Corporate Governance dalam lingkup pasar modal di
Indonesia dapat dijabarkan melalui upaya-upaya Bapepam untuk mendorong perusahaan
publik agar memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip : Fairness, dengan
memaksimalkan perlindungan hak dan perlakuan adil kepada seluruh shareholders tanpa
kecuali. Transparancy, dengan meningkatkan kualitas keterbukaan informasi tentang
“performance” perusahaan secara tepat waktu, baik yang berupa informasi financial maupun
non financial. Responsibility, dengan mendorong optimalisasi peran stakeholders dalam
rangka mendukung program-program perusahaan. Accountability, dengan mendorong
optimalisasi peran dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan tugas dn
fungsinya secara operasinal.
Penerapan prinsip Corporate Governance ini adalah untuk menghasilkan kinerja
perusahaan yang efektif dan efisien, melalui harmonisasi manajemen perusahaan. Dibutuhkan
peran yang penuh komitmen dan independen dari dewan direksi dan dewan komisaris dalam
menjalankan kegiatan perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.
Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan dapat ditentukan dari sejauh mana keseriusannya dalam
menerapkan corporate governance. Perusahaan yang terdaftar dalam skor pemeringkatan
corporate governance yang dilakukan oleh IICG terbukti telah menerapkan corporate
governance dengan baik dan secara langsung menaikkan nilai sahamnya, semakin tinggi
penerapan corporate governance yang diukur oleh Corporate Governance Perception Indeks
(CGPI) maka semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12
Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia 24
perusahaan yang baik. Selain itu, dengan adanya penerapan corporate governance yang baik
akan semakin mandapat kepercayaan dari investor.
KEWAJIBAN PELAPORAN
Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan
akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. Berdasarkan UU no. 8 tahun 1995 dalam
pasal 69 disebutkan bahwa Laporan keuangan emiten yang disampaikan kepada Bapepam
wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum tanpa mengurangi ketentuan
yang ada dan Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal.
Dalam Pasal 86 UU no 8 tahun 1995 disebutkan :
1) Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik
wajib:
a. menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan
tersebut kepada masyarakat; dan
b. menyampaikanlaporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat
tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya
pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut.
2) Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif
dapat dikecualikan dari kewajiban untuk menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud
dalam ayat ( 1 ) b e rdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.
Pasar Modal & Manajemen Keuangan – Pertemuan 12