TOR - Coaching Review PJM BKM

6
Kerangka Acuan COACHING REVIEW PJM PRONANGKIS DESA / KELURAHAN I. Latar Belakang Diseluruh wilayah dampingan P2KP Phase 2, sudah dilaksanakan penyusunan PJM Pronangkis desa / kelurahan, dimana PJM pronangkis tidak semata-mata dipandang sebagai prasyarat untuk memperoleh dana bantuan P2KP,namun harus diposisikan sebagai media pembelajaran masyarakat untuk menyusun program bersama.Yang dituju dalam proses pembelajaran selain kesempurnaan program juga lebih pada penyadaran kritis masyarakat dalam menentukan sendiri kebutuhan dan pemecahan masalahnya serta tumbuhnya kepercayaan diri bahwa mereka mampu melakukannya. Diharapkan dengan adanya PJM pronangkis, permasalahan permasalahan yang menyangkut kemiskinan dapat diselesaikan bersama masyarakat. Siiring berjalannya waktu tentunya PJM yang sudah ada akan terjadi banyak perubahan, sehingga PJM pronangkis ini merupakan bagian dari daur program pembangunan partisipatif yang diharapkan dapat melembaga di masyarakat sehingga menjadi suatu kegiatan yang terus berlanjut. Atas dasar daur tersebut, dalam P2KP Phase 2, pembelajaran selanjutnya perlu adanya fasilitasi review PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang merupakan kegiatan pembelajaran tingkat lanjut yang berorientasi pada pemampuan masyarakat untuk melakukan penyempurnaan terhadap PJM pronangkis yang telah disusun secara mandiri sebagai daur dari perencanaan pembangunan secara partisipatif di wilayah kelurahan/desa sasaran P2KP. Review PJM Pronangkis diperlukan agar program yang disepakati merupakan kebutuhan riil masyarakat miskin serta untuk menjamin kualitas bahwa PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang disusun masyakarat (target & indikator kondisi lokal) dapat selaras dengan target Millenium Development Goals (MDG’s) dan Human Development Index (HDI). 1

description

join

Transcript of TOR - Coaching Review PJM BKM

Kerangka AcuanCOACHING REVIEW PJM PRONANGKIS DESA / KELURAHANI. Latare!akangDiseluruh wilayah dampingan P2KP Phase 2, sudah dilaksanakan penyusunan PJM Pronangkis desa /kelurahan, dimana PJM pronangkis tidak semata-mata dipandang sebagai prasyarat untukmemperoleh dana bantuan P2KP,namun harus diposisikan sebagaimediapembelajaran masyarakatuntuk menyusunprogrambersama.angditujudalamproses pembelajaranselainkesempurnaanprogramjugalebihpadapenyadarankritismasyarakat dalammenentukansendiri kebutuhandanpeme!ahanmasalahnya serta tumbuhnya keper!ayaan diri bahwa mereka mampu melakukannya. Diharapkan dengan adanya PJM pronangkis, permasalahan permasalahan yang menyangkutkemiskinandapat diselesaikanbersamamasyarakat. "iiringberjalannyawaktutentunyaPJMyangsudah ada akan terjadi banyak perubahan, sehingga PJM pronangkis ini merupakan bagian dari daurprogram pembangunan partisipati# yang diharapkan dapat melembaga di masyarakat sehingga menjadisuatu kegiatan yang terus berlanjut.$tasdasar daur tersebut, dalamP2KPPhase2, pembelajaranselanjutnyaperluadanya#asilitasire%iew PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang merupakan kegiatan pembelajaran tingkat lanjutyangberorientasi pada pemampuan masyarakat untuk melakukan penyempurnaan terhadap PJMpronangkis yang telah disusun se!ara mandiri sebagaidaur dari peren!anaan pembangunan se!arapartisipati# di wilayah kelurahan/desa sasaran P2KP.&e%iew PJM Pronangkis diperlukan agar program yang disepakati merupakan kebutuhan riilmasyarakat miskin serta untuk menjamin kualitas bahwa PJMPronangkis Kelurahan/Desa yangdisusun masyakarat 'target ( indikator kondisi lokal) dapat selaras dengan targetMilleniumDevelopment Goals (MDGs) dan Human Development Index (HDI).Dengan upaya tersebut, peluang untuk mewujudkan sinergi programdengan ren!ana kegiatanpenanggulangankemiskinanditingkat daerah maupunpusatmenjadilebihterbuka.Di samping itu,!apaian terhadap kegiatan yang diren!anakan dalam PJM pronangkis menjadi lebih terukur dan dapatdipertanggungjawabkan se!ara tepat.$gar prosesdi atasberjalansesuai denganyangdiharapkan, makadalampelaksanaannyaharusdi#asilitasi se!arabaik. *lehkarenaitu+KMyangmem#asilitasi re%iewPJMPronangkis, harusmempunyaipemahaman terhadap substansi, proses, tata !ara re%iew PJMserta kemampuan untukmem#asilitasi prosesnya, sehinggadipandangsangat perluuntuk mengadakankegiatan!oa!hing&e%iew PJM Pronangkis.II. "u#uan ,. Peserta mempuyai Pemahaman yang makin baik dalammenyusun PJMPronangkis danmelakukan penyempurnaannya setiap tahun, sehingga kualitas PJM Pronangkis yang ada memilikinilai maksimal untuk direalisasikan.2. Peserta memahami tata!aramenetapkan indikator !apaian ditingkat kelurahan yang berdasarkankepada%isi dantujuanmasyarakat kelurahanselaras denganMilleniumDe%elopment -oals'MD-.s) dan /uman De%elopment 0nde1 '/D0).12. Pesertamemahami tata!arapenyusunandanpenyempurnaanPJMPronangkisyangselarasdenganindikator-indikator programpenanggulangankemiskinannnasional sebagaimanatargetMillenium De%elopment -oals 'MD-.s), sehingga hasil pelaksanaan kegiatannya memilikihubungan kuat dengan peningkatan kualitas hidup manusia sebagaimana perameter yangditetapkandalam/umanDe%elopment 0nde1'/D0), sertatetapdalamkoridor pendekatan3riDaya.III. Ke!uaran $ang %&'ara(kan ) $danya anggota +KMrelawan yang mampu melakukan re%iew PJM Pronangkis desa / kelurahan sebagai Daur pembangunan partisipati# $danya anggota +KMdan relawan yang memahami pentingnya peningkatan partisipasiperempuan, sertamemahami strategy untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalampenanggulangan kemiskinan. $danya ren!ana tindak lanjut +KM untuk melakukan kegiatan re%iew PJM Pronangkis desa /kelurahan.IV. Rancangan Keg&atan %an Met*%*!*g& 4ntukmen!apai tujuandanmemberikanman#aat kepadapesertaseperti yangdiharapkan, maka!oa!hingini menerapkanprosesbelajar mengajar orangdewasadimanadalamseluruhprosespesertaberperansebagai narasumber untuksalingmemperkayapemahamanmasing5masingdengan menggunakan pendekatan pendidikan kritis. Pendidikankritisatauseringdisebut sebagai pendidikanpopularyaituprosespembelajaranyangmendorong kearah trans#ormasi sosial yang berangkat dari asumsi dan keyakinan bahwapembelajaranadalah6produksi. dari proses kesadarankritis. Denganmenggunakanmetodeiniproses pelatihan harusnya bisa men!iptakan ruang kepada peserta agar mereka bisamengidenti#ikasi dan menganalisis se!ara bebas dan kritis terhadap permasalahan kemiskinan dankonsep 5 konsep P2KP. Dengan menggunakan pendekatan pendidikan kritis, maka proses belajar mengajar menjadi prosesdialogantar pemandudenganpeserta. Metodeyangdigunakanuntuk men!iptakaniklimyangdialogis adalah pendekatan Pendidikan *rang Dewasa dan Pendekatan partisipati#. V. "e+a , "e+a %an P*k*k a'a-an 3ema , 7 &e%iew PJM Pronangkis tingkat desa / kelurahan '8 JP9) 3ema 2 7 Partisipasi perempuan ': JP9) 3ema 2 7 &en!ana 3indak lanjut'2 JP9)Keseluruhan materi akan disampaikan dalam,2JP9 '2 hari)VI. Pe-erta ;oa!hingini dilakukanse!ara;luster sehinggadapat digabunganbeberapa+KMberdasarkanwilayah dan karakteristik masing masing wilayah, maksimal, kelas 2< orang. Peserta terdiri darianggota +KM. "atu +KM terdiri dari = orang. '2 $nggota +KM, , $parat Desa, , &elawan) 2VII. Pe+an%u %an Nara-u+.erPemanduadalah3im>asilitator yangtelahmendapatkan!oa!hing'pembekalan)re%iewPJMPronangkisdari KM?.$pabiladiperlukanmakaPemandudapat dibantuoleh@arasumberdarijajaran 3$, 39, $skot dan Korkot. '+agian ini diiisi olen nama-nama pemandu dan narasumber untuk setiap +KM)VIII. M*%u! Modul dikembangkan oleh KMP, KM?harus menyederhanakan menjadi modul yang lebihsederhana dan mudah dipahami disesuaikan dengan kondisi peserta 'anggota +KM). I/. "e+(at Pe!ak-anaan Diisi oleh tempat pelaksanaan untuk masing 5 masing +KM'bisa dimuat dalam lampiran). /. Waktu C*ac'&ngDiisi oleh waktu !o!hing'sesuai dengan milestone dalam master se!hedule), lama !oa!hing 2 hari/I. Pe!ak-ana Pelaksana kegiatan adalah 3im >asilitator dan +KM/II. M*n&t*r&ng E0a!ua-& Keg&atan Diisi oleh sistem monitoring yang akan dikembangkan oleh KMW dengan acuan dari KMP seperti di bawah ini : KM?berkewajiban melakukan monitoring pelatihan menyangkut 7o 3e!hni!al meeting / konsolidasi pemandu kepada tim #asilitator.o Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan koridor yang telah ditentukan oleh KMP dan KM? Monitoring dilakukan melalui uji petik sebagai berikut 7o Korkot melakukan monitoring untuk , kelurahan pertama untuk setiap 3im>asilitator dan , kelurahan random/3im >asilitator setelah berjalan =asilitatorserta'iii)e%aluasi akhir."istemB%aluasi dikembangkan oleh KM?. o B%aluasisetelah !oa!hing 'apakah anggota +KM sudah memahamidan mampumenerapkanmateri ;oa!hing dalamkegiatan lapanganC), yang akan dilakukan oleh 3imMone% KMPbekerjasama dengan Mone% KM?. /III. Pe!a(*ran KM? berkewajiban membuat laporan kegiatan, berdasarkan kepada laporan 3im >asilitator palinglambat 2 minggu setelah pelaksanaan. 0si laporan men!akup 7o 9atar +elakango Peren!anaan !oa!hingo Pelaksanaan kegiatan o &en!ana3indaklanjut, menjelaskanbagaimanaKM?akanmenyusunstrategi pendampinganlanjut berdasarkan pada hasil yang di!apai dalam !oa!hing . /IV. Rencana "&n%ak Lan#ut KM? harus membuat strategi pendampingan lanjutan pas!a !oa!hing. /V. &a$a+iaya !oa!hingdikeluarkan dari dana P2KP, yang diambil dari kontrak KM? .4