Presentation Coaching

22
Selamat pagi Coaching/bimbingan

description

management keperawatan

Transcript of Presentation Coaching

PowerPoint Presentation

Selamat pagiCoaching/bimbingan

LATAR BELAKANGPelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. dalam pelayanan kesehatan keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60% pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik dirumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.

tujuan umumperawat mengerti dengan pelaksanaan coaching

tujuan khususSetelah dilakukan coaching diharapkan:perawat diruang IGD memahami apa yang dimaksud dengan coachingperawat IGD memahami tujuan coachingperawat di ruang IGD memahami langkah-langkah dalam melakukan coachingperawat mampu melaksanakan coaching sesuai standar operasional prosedur

PENGERTIANBimbingan adalah suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta baik perorangan atau kelompok untuk memecahkan permasalahannya sendiri dan didampingi oleh fasilitator. Bimbingan melibatkan peserta dan fasilitator dalam dialog satu lawan satu dan mengikuti suatu proses yang tersusun, diarahkan pada tanggung jawab memelihara kemajuan dan kinerja yang baik serta hubungan kerja positif antara fasilitator dan staf.

TUJUANMenstimulan pengembangan keterampilan peserta secara individual.Membantu pesertam menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman pembelajaran dengan bimbingan dan mengembangkan professional peserta.Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan yang diberikan fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan keterampilan peserta dalam mengambil tanggung jawab dan pekerjaan mendatang.Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka.

PROSES BIMBINGANSebelum praktek peserta sebaiknya mengadakan pertemuan untuk mereview kegiatan, termasuk langkah-langkah yang perlu ditekankan dalam praktek kinerja.Dalam praktek, fasilitator mengamati, membimbing, dan memberikan umpan balik kepada peserta pada saat mereka melaksanakan langkah-langkah/kegiatan termasuk buku penuntun belajar.Setelah praktek, umpan balik seharusnya diberikan secepatnya. Dengan menggunakan penuntun belajar atau checklist keterampilan, fasilitator berdiskusi tentang kemampuan belajar peserta sesuai dengan kinerja mereka dan memberi saran perbaikan.

CIRI-CIRI FASILITATOR YANG EFEKTIFMahir /proficient dalam keterampilan yang akan diajarkanMendorong peserta mempelajari keterampilan baruMeningkatkan komunikasi terbuka (dua arah)

4. Memberikan umpan balik sesegera mungkin dengan cara antara lain :Menggunakan humor yang tepatMengamati peserta dan mempertahankan tanda-tanda stressMemberikan istirahat yang teratur selama sesi coachingMengadakan perubahan terhadap suasana coaching yang rutinMemusatkan perhatian pada keberhasilan peserta dan bukan pada kegagalan

5. Gunakan metoda coaching dan alat bantu audiovisual yang bervariasiCeramah ilustrasi. Peragaan, curah pendapat, diskusi,Latihan/exercise pemecahan masalah untuk kelompok kecil atau individuBermain peran

6. Melibatkan peserta sebanyak mungkin dalam merencanakan semua sesi sebelum coaching dan memberi peserta jadual dan garis besar coaching, penugasan pekerjaan rumah dan bahan-bahan, yang diperlukan.

fasilitator juga hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:Bersifat sabar dan memberikan dukungan Memberikan penghargaan dan dukungan yang positifMemperbaiki kesalahan peserta sambil tetap memelihara harga diri pesertaMendengar dan memperhatikan

KEUNTUNGAN BIMBINGAN

Dapat mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai dengan minatnyaDapat menilai masing-masing peserta dengan berbagai metode penilaian termasuk observasi dan interviewDapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan pesertaCoaching/Bimbingan lebih pada pendekatan personal dibanding dengan training kelompokPeserta merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab untuk melakukan keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan berlangsung terus menerus dan personal

FAKTOR PENGHAMBAT DALAM COACHING / BIMBINGAN

Peran yang kurang jelasGaya manajemen kurang sesuaiKesulitan dalam kontak pribadi secara langsungKeterampilan komunikasi tidak memadaiKurangnya kesediaan atau kemauan Kurangnya motivasiTekanan dalam pekerjaanMelakukan kesalahan

Peran yang kurang jelasketidak jelasan apa sesungguhnya yang dilibatkan baik dari segi keterampilan maupun kegiatan. Disamping itu kurangnya pemahaman tentang siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab dalam coaching, apa yang harus dilakukan , kapan dan bagaimana melakukannya.Gaya manajemen kurang sesuaisikap yang ditunjukkan oleh peserta sangat tergantung pada harapan dan keinginan mereka, apakah mereka menginginkan fasilitator dengan jiwa kepemimpinan yang kuat, apakah mereka menunjukkan kemandirian, ketergantungan, inisiatif dan kreativitas. Coaching mempertegas hubungan baik yang terjalin antara fasilitator dan peserta sekaligus perilaku dan harapan kedua belah pihak.

Kesulitan dalam kontak pribadi secara langsungCoaching melibatkan pengarahan dengan kontak langsung, hal ini sering menimbulkan kesulitan bagi fasilitator yang tidak terbiasa melakukan hubungan tatap muka satu lawan satu dengan peserta untuk jangka waktu tertentu. Keterampilan komunikasi tidak memadai

Keterampilan komunikasi tulis dan lisan sangat penting dalam situasi coaching. Keberhasilan dan kegagalan fasilitator tergantung pada kemampuan mereka dalam menyampaikan pikiran, perasaan dan kebutuhan. Besar kemungkinan fasilitator juga gagal dan tidak berniat mengungkapkan pengalamannya atau pengetahuan pribadinya ,yang dapat membantu peserta untuk belajar

Kurangnya kesediaan atau kemauan

Seorang peserta harus siap dan bersedia menerima fasilitator. Kedua belah pihak harus menganggap coaching sebagai proses meraih kemajuan dan peningkatan yang bertujuan mengembangkan keterampilan dalam suatu lokasi kerja. Peserta yang menunjukkan sikap kurang kemauan dan bekerja tidak sebagaimana mestinya dapat menyulitkan dalam proses coaching.

Kurangnya motivasiSebagai fasilitator akan mempunyai tugas tambahan untuk menciptakan lingkungan bermotivasi bagi peserta . Oleh karenanya motivasipun lebih banyak ditumpukan pada keinginan menguasai pengetahuan keterampilan baru dan mendapatkan kesempatan dalam mengambil keputusan.

Tekanan dalam pekerjaan

Ada beberapa alasan mengapa fasilitator tidak termotivasi dan ragu menjadi fasilitator, satu diantaranya karena mereka menganggap organisasi menitik beratkan pada sikap Lakukan sendiri tugasmu; untuk itu kamu dibayar Alasan lain pelatihan akan menyita banyak waktu, kecemasan menghadapi kegagalan.

Melakukan kesalahan

Sekalipun orang tahu bahwa dari kesalahan kita dapat memetik suatu pelajaran namun baik fasilitator maupun peserta takut melakukan dan mengakui kesalahan dan cenderung menyembunyikannya rapat-rapat. Padahal seandainya kesalahan itu diakui lebih awal akan lebih banyak waktu dan tenaga yang dapat diselamatkan . Membangun kepercayaan dalam hubungan coaching akan menyingkirkan situasi seperti ini

terimakasih