PRACTICAL COACHING, COUNSELING, AND MENTORING
Transcript of PRACTICAL COACHING, COUNSELING, AND MENTORING
PRACTICAL COACHING,COUNSELING, AND MENTORING
PT Pelabuhan Indonesia III
SASARANSetelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi berbagai pendekatan yang bisa dilakukan dalamupaya membina dan mengembangkan karyawan;
2. menggunakan keterampilan dasar dalam coaching, counseling, danmentoring;
3. menerapkan coaching, counseling, danmentoring dengan strukturyang tepat.
METODE YANG DIGUNAKAN
• Tutorial• Studi Kasus• Diskusi Kelompok• Latihan
Perbedaan dan Keterampilan DasarCoaching, Counseling, dan Mentoring
SASARANSesudah sesi ini berakhir diharapkan peserta mampumembedakan dan mengidentifikasi keterampilan dasarCoaching, Counseling dan Mentoring:
SIKLUS MANAJEMEN KINERJA
PERENCANAANKINERJA
Akhir Tahun
Hasil & Sasaran(Result & Goal Setting)
EVALUASI KINERJA
PERFORMANCEMANAGEMENT
REVIEW KINERJAPertengahan Tahun
Continues Monitoring- Coaching, Counseling &
Mentoring
Continues Monitoring- Coaching, Counseling &
Mentoring
GAYA PENGENDALIAN MANAJEMEN
Menyuruh OrangMelakukan
Sesuatu
Menyelesaikanmasalah orang lain Memberi Saran Memberi Arahan Mengajukan
Pertanyaan
Menfasilitasiorang lain
memecahkanmasalahnya
Sendiri
Telling(Directive)
Asking(Non-Directive)
EKSTERNAL INTERNALMOTIVASI
RENDAH TINGGIKINERJA
Adapted from : Parsole & Leedham, 2009, Coaching and Mentoring
COACHING, COUNSELING, MENTORING
Dimensi Coaching Counseling Mentoring
Pihak yang terlibat Coach vs coachee Counselor vs Counselee Mentor vs Mentee
KebutuhanBawahan
Pengembangan diri untukmeningkatkan kinerja
Jawaban atas masalahpribadi
Bimbingan untuk mencapaipertumbuhan(pekerjaan/karir)
Peran Pemimpin Membantu coachee untukmereview persoalan merekadan mendorong coacheeuntuk mencari solusi terbaikbagi diri mereka sendiri
Menggali penyebabmunculnya masalah pribadidan membimbing counseleeuntuk mencari pemecahanmasalah
Memberi saran danpetunjuk serta menjadirole model bagipertumbuhan individu
Tipe pemimpin Partner Expert Expert
Metode • Difokuskan pada tujuan yangingin dicapai
• Mengajukan pertanyaan,mendengarkan danmenantang coacheemenemukan solusi terbaikbagi diri mereka sendiri
• Mengajukan pertanyaandan mendengarkanpenyebab persoalan
• Membimbingpenyelesaian masalah
• Fokus pada area yangharus dikembangkan
• Memberikan saran
DISKUSI
Siapa Coac-Counselor-Mentor?
KETERAMPILAN DASARCOACHING, COUNSELING, MENTORING
1. Mengajukan Pertanyaan
2. Mendengarkan Aktif
3. Memberi Umpan Balik
BERBAGAI JENIS PERTANYAAN
1. PERTANYAAN TERBUKA• APA, BAGAIMANA, DIMANA, KAPAN, MENGAPA
2. PERTANYAAN TERTUTUP• APAKAH ANDA AKAN, PERNAHKAH, BERAPA KALI, YANG MANA
3. PERTANYAAN HYPOTHESIS• SEANDAINYA, BAYANGKAN JIKA ANDA
4. PERTANYAAN PERBANDINGAN• BILA DIBANDINGKAN DENGAN SEBELUMNYA, SAAT INI …….
5. PERTANYAAN TERARAH• SAYA TERTARIK DENGAN URAIAN ANDA TADI, APA YANG …….
6. PERTANYAAN REFLEKSI• KELIHATANNYA ANDA, SAYA BISA MERASAKAN …….
7. PERTANYAAN TINDAK LANJUT (MENYAMBUNG)• LALU ……………, SETELAH ITU
8. PERTANYAAN JAMAK (MULTIPLE)• BEBERAPA JENIS PERTANYAAN SEKALIGUS
JENIS-JENIS PERTANYAANCONTOH KELEBIHAN KEKURANGAN
1. TERBUKABagaimana …….?Apa …?Dimana ……?Kapan
Apakah kira-kira pandanganterhadap performa penjualantahun lalu?Dimana letaknya kesalahan ini ?
Mendukung lawan bicara untungmemberikan penjelasan
Menciptakan situasi wawancarayang lebih santai/relaks
Menghindari adanya prasangkaterhadap karyawan yangdiwawancarai
Karyawan dapat memberikanpenjelasan yang terlalu panjang
Cakupan pertanyaan bisa terlaluluas untukdijelaskan
TIPE
2. PERBANDINGANMembandingkanantara ………..Bagaimana ………dibandingkandengan …………….
Membandingkanantara pekerjaanAnda saat ini dengan pekerjaandi unityang duluapa perbedaannya?
Menolong penjelasanyang lebih terarah danmembuat perbandingan-perbandingan
Mengekspor perilakudan perasaan karyawan
Menciptakan batasan-batasantopik untuk dijelaskan
Pertanyaan bisa tidak sesuaidengan persoalan/ kenyataan
CONTOH KELEBIHAN KEKURANGAN
3. HIPOTESABagaimana …….?Jika …?Bayangkan ……?
Bagaimana jika Andayang bertanggung jawab terhadapunit tersebut: apa yang Andadapat dilakukan ?Bayangkan saja apabila Andaberada pada posisinya, apa yangakan Anda lakukan
Mendorong karyawan untukmemberikan alternatif, ide ataumasukan
Berguna apabila karyawancenderung untukmempermasalahkan orang lainatau situasi terhadap kesalahmereka sendiri
Dapat menambah harapankaryawan, apabila pertanyaan/jawaban tidak sesuai denganpembicaraan yang sedangberlangsung
TIPE
4. TERARAHSaya tertarikdengan ucapanAnda tadiapakah ……..
Saya tertarik denganUcapan Anda, bahwaAnda merasaterganggu, apabilayang Anda rasakan ?
Memberikan lebih banyakInformasi terhadap halYang lebih spesifik
Menuntun alur pertanyaan
Dapat membawaPembicaraan hanya padalingkup yang terbatas
Dapat memberikan kesanmemaksa dan terlalumenyelidik
5. REFLEKSIKelihatannyaAnda …….Kedengarannya ….
Kelihatannya Anda setuju dengankeputusan membiarkan saudaraAnda dipindahkan ke unit yanglain apakah ini langkah yangterbaik?
Menunjukkan bahwa pewancaraMendengarkan/ memperhatikan
Mengkonfirmasi informasi
Mengenformasi pertanyaan
Apabila digunakan terlalu seringdapat memotong alurpembicaraan
CONTOH KELEBIHAN KEKURANGAN
6. MENYAMBUNGLain …….?Setelah itu …?
Meneruskan cara andaMengendalikanKomplain paraKonsumen lain …..?
Target produksiAkhirnya tercapaiSetelah itu ……?
Mempertahankan alurpertanyaan
TIPE
7. TERTUTUPPernahkah …. ?Apakah Anda …..?Berapa kali …..?Yang mana …..?
Apakah Anda percayaTerhadapPenjelasannya ?
Berapa kali dalamSetahun AndaMengadakan penilaian karya?
Produksi mana yang akanditambah produksinya
Berguna untuk mengecekKenyataan fakta
Memperkuat/menegas-kanperasaan
Menghentikan penjelasanYang terlalu banyak
Dapat membuatpembicaraan sepertiinterogasi
Pembicaraan menjadiberat sebelah
Dapat membuatkaryawan malas untukBerpikir lebih luas danCenderung untukmenjadi santai
CONTOH KELEBIHAN KEKURANGAN
8. MENGARAH(MENILAI)……. bukankahdemikian ?……. Bukan ?
Anda tidak terlaluMempercayai rekanSekerja Andabukankah demikian ?
Tidak ada
TIPE
PewawancaraMenyatakan pendapat/penilaian pribadi
Sulit bagi orang yangdiwawancara untukmenyangkal
9. MULTIPEL(CAMPURAN)Berapa jenisPertanyaan yangDiajukan sekaligus
Faktor-faktor apayang paling menarik Andauntuk terus bertahan dengankeputusan ini,Berikan penjelasannya danbagaimana pendapat Andaterhadap pelatihan
Tidak ada Membingungkan
Karyawan yangdiwawancara cenderung lupaterhadap pertanyaanyang diberikan
DISKUSI
Latihan MengenalBentuk Pertanyaan
TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN (1)
1. Funnel approach
a. Ajukan pertanyaan umumb. Dengarkan jawabanc. Lanjutkan dengan pertanyaan
spesifik
Contoh:i. Apa situasinya?ii. Bisa Anda jelaskan lebih lanjut?iii. Apa penyebabnya?iv. Apa yang Anda inginkan?v. Apa yang harus dilakukan?vi. Kapan akan Anda lakukan?
TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN (2)
2. Tight Conversation
a. Ikuti secara ketat apa yang disampaikanb. Gunakan satu atau dua kata dari apa
yang diucapkan lawan bicarac. Lakukan hal yang sama terus menerus
Contoh:i. Apa yang Anda maksud dengan berkata
......?ii. Mengapa Anda katakan .....?iii. Apa yang terjadi jika .....?
MENDENGARKAN DENGAN AKTIF
1. Tahu bilamana harus diam
2. Menggunakan bahasa tubuh
3. Bahasa verbal yang positif
4. Menyimpulkan
MENDENGARKAN AKTIFLevel 1.Menunggu kesempatan untuk membicarakan agenda pribadi,daripada apa yang disampaikan orang lain
Pembicara : saya rasa kita harus mengadakan pertemuan denganstakeholder terlebih dahulu.
Pendengar : Eh kamu nonton bola nggak semalam?
Level 2Memberikan tanggapan tentang diri sendiri dibanding orang lain
Pembicara : Saya mengikuti sebuah pelatihann kepemimpinan minggulalu
Pendengar : Oh saya juga pernah setahun yang lalu. Saya banyak belajarlho.
MENDENGARKAN AKTIF
Level 3Memberi saran tanpa mencoba menggali kecocokan saran itu bagi pembicaraPembicara : Manajer saya sangat pemarahPendengar : Yang harus kamu lakukan adalah mengadu ke Dept. SDM
Level 4Mendengarkan dan mencoba menggali maksud pembicara lebih jauh.Pembicara : Saya menginginkan hal terbaik dari tim sayaPendengar : Apa maksud Anda?
Level 5Mendengarkan dan mencoba memahami maksud tersirat dari si pembicaraPembicara : Saya ingin menulis buku tapi tidak pernah ada waktuPendengar : Apakah permasalahannya tidak ada waktu atau karena hal lainnya?Pembicara : Sebetulnya saya takut buku saya tidak begitu bagus
LATIHAN
LATIHANMENDENGARKAN AKTIF
MEMBERI UMPAN BALIK
Mengkomunikasikan kepadaorang lain tentang prestasikerja mereka, sehinggamereka bisamemperbaikinya dimasamendatang
SpesifikMenggambarkan prestasi kerja yang dapat diperbaikibukan personaliti seseorangKonstruktif bagi kedua belah pihakTepat waktunya dan satu per satuAda kesempatan untuk berdiskusi
PERSYARATAN PEMBERIANUMPAN BALIK YANG EFEKTIF
TEKNIK MERUMUSKANUMPAN BALIK
1. Mulai dengan saya
2. Ekspresikan perasaan, pikiran atau kebutuhan anda
3. Uraikan perilaku orang lain yang mengakibatkan situasitersebut
4. Ungkapkan hasil/perubahan yang diharapkan
CONTOH UMPAN BALIKArman : Hasan, bisa saya berikan Anda umpan balik? Saya ingin berbicara
dengan Anda dan saya percaya hal ini akan membantu agar Andabisa lebih efektif di pekerjaan.
Hasan : Iya, siap pak.
Arman : Secara umum, Anda bekerja dengan bagus. Namun, Saya amati akhir-akhir ini Anda kelihatan kurang fokus dan cenderung diam pada saatrapat. Pada saat dimintai pendapat, jawaban Anda hanyalah kalimat-kalimat pendek seperti “Saya rasa ini bagus”, atau “Saya rasa iniOke”, atau “Saya tidak punya pendapat”. Apa pendapat Anda tentangapa yang tadi Saya katakan?
CONTOH UMPAN BALIKHasan : Iya Pak. Saya memang memilih diam akhir-akhir ini. Tapi apa perlu saya
selalu memberikan pandangan ya Pak?
Atasan : Menurut pendapat saya, karena Anda adalah seorang supervisor makabanyak orang yang ingin mendengarkan pandangan Anda. Terutamapara operator yang langsung akan mengeksekusi pekerjaan di bawahkendali Anda. Anda punya pendapat?
Hasan : Iya benar juga ya Pak.
Atasan : Oke bagaimana Anda bisa merubah hal ini?
Hasan : ...............................................
PEDOMAN MEMBERI UMPAN BALIK (1)
Tujuan positif
Umpan balik positif dan negatif
Fokus pada masa depan bukan masa lampau
Dapat diperbaiki
Data kongkrit bukan hanya opini/ prasangka
Gambaran kejadian di dalam konteks
Spesifik, deskriptif, tidak evaluatif
Fokus pada perilaku dan bukan pribadi individu
Jelaskan dampaknya bagi dirinya dan orang lain
PEDOMAN MEMBERI UMPAN BALIK (2)
Bicara atas nama sendiri Kemukakan dengan jelas, sederhana dan jangan terlalu
cepat Bicara dari hati ke hati Sesuaikan dengan kemampuan orang yang menerima Siapkan alternatif tindakan Kesempatan berdialog
LATIHAN
Latihan MemberikanUmpan Balik
TERIMA KASIH
COACHING
PT Pelabuhan Indonesia III
2
Setelah mengikuti sesi ini diharapkan
peserta dapat:
1. Menjelaskan definisi dan manfaat coaching
2. Menggunakan Model GROW untuk
melakukan coaching
COACHING
Komunikasi dua arah dimana manajer mengajukan pertanyaan dengan tujuan membantu bawahan menemukan cara meningkatkan efektifitas diri mereka sendiri dan organisasi
Emerson & Loehr
• Tanggung jawab manajer untuk mengembangkan bawahan
• Bawahan menjadi independen, berkomitmen dan memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas
• Reputasi sebagai people developer
• Punya waktu untuk aktivitas yang lebih strategis
GROW MODEL
The GROW Model
GOAL
What do you want
REALITY
What is happening
now
OPTION
What could you do
WAY FORWARD
What will you do
Sepakati topik yg akan dibahas
Sepakati sasaran sesi ini
Sepakati sasaran jangka panjang
Galilah semua alternatif
solusi
Dorong coachee untuk
melihat kebutuhan perubahan
Berikan pendapat Anda
secara hati-hati
Bantu coachee untuk
mendefenisikan pilhan
Ciptakan komitmen
Diskusikan
kemungkinan hambatan
Pastikan langkah-
langkah sudah spesifik
dan dalam time frame
Sepakati dukungan
Bantu Coachee
menilai situasi
saat ini
Dorong
melakukan
evaluasi diri
Berikan contoh
jika ada
Hindari asumsi
GOAL (Sasaran) PERTANYAAN
• Apa yang hendak dibicarakan?
• Apa yang ingin Anda tingkatkan? (kalau perlu, Coach boleh mengarahkan keinginan organisasi)
• Apa manfaatnya bagi Organisasi dan bagi Anda sendiri?
• Sasaran jangka panjang apa yang ingin dicapai?
• Seberapa besar wewenang Anda?
• Apa sasaran antaranya?
• Apa sasaran jangka pendeknya?
• Kapan ini ingin dicapai?
• Apakah sasaran ini menantang dan dapat dicapai?
• Apa ukuran keberhasilannya?
PETUNJUK TAMBAHAN • Coachee tidak selalu tahu apa yang perlu disasarkan.
Mereka kadang perlu dibantu merumuskannya
• Ada coach yang merasa tidak mampu membantu karena tidak menguasai isu tsb. Sebaiknya coach berterus terang tetapi menawarkan diri untuk turut memikirkan isu tersebut berasam sama. Hal ini sering mendapat apresiasi dari coachee.
• Terkadang coachee melanjutkan proses coaching dan merasa Goalnya berubah atau kurang tajam. Adalah OK untuk kembali ke tahap Goal ini setiap saat.
• Terkadang coachee mempunyai beberapa Goals. Adalah penting mendeteksi semua ini, akan tetapi jalankan salah satu saja pada suatu saat.
REALITY (Potret saat ini)
PERTANYAAN
• Apa yang terjadi saat ini?
• Kapan terjadinya? Dimana? Berapa sering?
• Siapa yang terlibat (langsung/tidak)?
• Kalau keadaan memburuk, apa dampaknya pada Anda?
• Apa dampaknya bagi orang lain?
• Apa yang telah Anda upayakan?
• Apa hasilnya?
• Apa yang luput dikerjakan dalam situasi ini?
• Apa yang Anda punya tetapi tidak digunakan?
• Apa yang menghambat penggunaan ini?
• Apakah ada keadaan serupa dimana hasilnya memuaskan?
PETUNJUK TAMBAHAN
• Pertanyaan terbuka sangat penting dalam tahap ini – pastikan Anda dan Coachee mempunyai pengertian yang sama. Asumsi bahwa kita saling mempunyai pengertian yang sama atas suatu isu/kejadian bisa berbahaya
• Coach sering tergoda untuk membagi pengalamanannya pada tahapan ini. Hati-hati, sebagai coach, Anda perlu BERTANYA, bukan memberikan jawaban
PERTANYAAN
• Apa saja cara untuk mencapai sasaran?
• Kalau tidak ada batasan sumberdaya apa yang
akan dilakukan?
• Kalau Anda dapat berbuat apa saja apa cara yang
anda pilih?
• Apakah anda memerlukan ide lain untuk
alternatif cara?
• Apa untung rugi dari setiap cara?
• Apa saja cara yang dapat mulai anda lakukan?
• Apa saja cara yang dapat mulai anda hentikan
sekarang?
• Apa yang mungkin dilakukan orang lain yang
mempunyai cara yang sangat berbeda dengan
cara anda?
PETUNJUK
• Terbukalah terhadap semua alternatif yang
diajukan coachee
• Jangan menilai terlalu cepat, galilah lebih
dalam
PERTANYAAN • Cara peningkatan apa saja yang dipilih? • Apa kriteria atau ukuran keberhasilannya • Kapan anda akan mulai dan kapan berhenti? • Kira2 faktor luar apa yang akan menghambat? • Apa saja hambatan pribadi dalam menempuh cara ini? • Apa yang akan dilakukan untuk mencegah hambatan2 ini? • Siapa saja yang perlu tahu rencana anda ini? • Dukungan apa yang anda perlukan dan dari siapa? • Bagaiman dan kapan anda akan minta dukungan ini? • Apa yang dapat saya bantu untuk mendukung anda? • Dalam skala 1-10 seberapa besar tingkat komitmen anda? • Apa yang mencegah anda mencapai angka 10? • Apa yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan komitmen
mendekati angka 10? • Apa ada lagi yang ingin anda diskusikan?
PETUNJUK • Mintalah kejelasan dalam
membuat rancangan kedepan. Upayakan sesederhana mungkin
• Tumbuhkan komitmen. Coachees akan komit kalau mereka sendiri yang menyusun rancangan kedepan ini. Jangan pernah memaksakan pendapat anda
• Tingkatkan motivasi dengan mengulangi pertanyaan mengenai apa bayangan coachee terhadap “sukses”
Bawahan tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan
Bawahan tidak memiliki ambisi / keinginan untuk memperbaiki situasi
Keadaan mendesak.
LATIHAN
MOCKING COACHING
SESSION
LATIHAN
ROLE PLAY COACHING
LATIHAN
KASUS BUDI WALUYO
COUNSELING
PT Pelabuhan Indonesia III
Setelah menyelesaikan sesi ini, maka
peserta diharapkan:
a. Gejala-gejala kebutuhan Counseling b. Struktur Counseling
Proses pemberian dukungan
atasan untuk membantu
bawahan mengatasi masalah
pribadi yang berdampak pada
prestasi kerja
GEJALA-GEJALA KEBUTUHAN COUNSELING
1. Prestasi kerja menurun
2. Sering lambat/absen
3. Kurang semangat untuk bekerja
4. Kurang bisa berkonsentrasi sehingga membuat banyak
kesalahan/kecelakaan
5. Mudah marah/tersinggung
6. Kritis terhadap orang lain
7. Membuat keributan dan lain-lain
GUIDING KEYING RESPONDING
LATIHAN
VIDEO 2 SITUASI
COUNSELING
1. KEYING
Tujuan :
* Mengenal Atau “Membaca” Bawahan
* Mengenal Frame Of Reference Bawahan
Kunci Utama:
* Mendengarkan
* Perhatian Penuh
* Mengembangkan Kepercayaan Bawahan
TAHAP DALAM COUNSELING (1)
TINGKAH LAKU YANG
MEMPERHATIKAN
(ATTENDING) MEMAHAMI MAKSUD
DAN TUJUAN
SECARA FISIK
MEJA DAN CARA DUDUK
JARAK
TENANG DAN BEBAS
INTERUPSI
SENTUHAN FISIK
SECARA PSYCHOLOGIS
TATAPAN MATA
GERAK - GERIK
KONTAK NON VERBAL
MENDENGARKAN
SECARA AKTIF
MEMBUKA PINTU
MEMPERHATIKAN
PERTANYAAN TERBUKA
KONTAK VERBAL
NON
VERBAL
VERBAL
LATIHAN
LATIHAN MEMBUKA
PERCAKAPAN
2. RESPONDING
Tujuan:
Menguji ketepatan pemahaman kita tentang frame of reference bawahan
Kunci utama:
* Empati
* Respect
* Genuiness
* Concreteness
TAHAP DALAM COUNSELING (2)
MENANGGAPI
PEMAHAMAN
TANGGAPAN
* ARTI
* PERASAAN
HUBUNGAN MENINGKAT
Pemahaman yang lebih baik
dari karyawan
EMPATHY Menghargai, tulus,
kongkrit
PENGURANGAN PERTUKARAN PENAMBAHAN
TAHAP DALAM COUNSELING (3)
3. GUIDING
Tujuan:
*Pemecahan masalah
*Membimbing perkembangan bawahan
Kunci utama:
*Rapport
*Bawahan memahami frame of reference atasan
BIMBINGAN
PENETAPAN
SASARAN
PERUMUSAN
MASALAH
MENENTUKAN
SASARAN
BARU
PENCAPAIAN
SASARAN
PEMECAHAN MASALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
LATIHAN
LATIHAN MEMBERI
TANGGAPAN
MENTORING
PT Pelabuhan Indonesia III
• 2
Sasaran
Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat mentoring b. Mengidentifikasi model proses mentoring
MENTORING
Hubungan saling menguntungkan antara orang
berpengalaman (mentor) yang memberikan saran,
dukungan dan dorongan kepada orang yang kurang
berpengalaman (mentee).
Tujuannya adalah untuk mentee untuk menemukan
jalan mereka sendiri untuk pengembangan dan
pertumbuhan, serta mewujudkan potensi mereka
sepenuhnya.
SASARAN MENTORING
• Mensuport sasaran
pengembangan organisasi
• Mempertahankan karyawan
berkinerja tinggi
• Menciptakan keterampilan
leadership
MANFAAT UNTUK MENTEE • Memahami Organisasi
• Meningkatkan “self awareness” dari umpan balik
• Menemukan perspektif baru
• Meningkatkan Percaya Diri
• Meningkatkan kemampuan komunikasi
• Belajar dari role model
• Meningkatkan kesempatan pengembangan karir
MANFAAT UNTUK MENTOR
• Meningkatkan “self awareness”
• Meningkatkan ketrampilan komunikasi
• Meningkatkan ketrampilan kepemimpinan
• Kesempatan untuk mengembangkan karir nya
• Mendapatkan pengalaman dan ide baru dari mentee
• Karyawan baru
• Karyawan baru dari departemen/unit
• Karyawan potensial
• Karyawan bermotivasi
MENTORING DIBERIKAN:
PROSES MENTORING
•BEST
BIRTH
Kelahiran dari hubungan mentoring (pertama kali
bertemu), yang harus dipersiapkan:
Mengatur pertemuan pertama
Membuat kesepakatan mentor dan mentee
Menentukan sasaran mentoring
DISKUSI
VIDEO MENTORING
ENGAGE
Mengenali diri sendiri
Membuat Misi Pribadi
Mengembangkan
Target dan sasaran
Membuat rencana
kegiatan
SUSTAIN
Menjaga
Hubungan
Memberi
Umpan
Balik Membantu
Problem
Solving
Mengevalua
si proses
EVALUASI
Mengevaluasi
proses
• Bagaimana mentee melaksakan mentoring?
• Apa kendala yang muncul?
• Apa kemajuan/hasil yang dicapai?
• Masalah apa yang perlu dieksplorasi lebih lanjut?
• Apakah mentee memerlukan arahan yang lebih?
• Apakah mentee memerlukan lebih banyak dukungan
dan dorongan tertentu?
TRANSITION 1. Mebuat kesepakatan
untuk melanjutkan
Mentoring
2. Merayakan
kesuksesan
PERAN MENTOR
Friend
Role
Model
Supporter
Motivator
Advisor
Coach
Advocate
Companion
DISKUSI
ROLE PLAY
MENTORING